1) Berikut data penggunaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit selama tahun 2015.

Buatlah analisis ABC

Hitung presentase nilai item obat

Untuk mendapatkan nilai prosentase obat :
D (Demand) × H (Harga) = N (Nilai) × harga
• Amoksilin tab = 1.200 x 35.000 = 42.000.000
• Amoksilin injeksi/ampul = 150 x 47.500 = 7.125.000
• Ampisilin syr = 650 x 3.700 = 2.405.000
• Antasida syr = 1.000 x 2.500 = 2.500.000
• Antasida tab = 450 x 450.000 =20.250.000
• Asam mefenamat tab = 750 x 32.000 = 24.000.000
• Ciprofloksasin tab = 400 x 35.000 = 14.000.000
• Dextromethorphan Hbr tab = 700 x 9.000 = 6.300.000
• Erythromisin tab = 400 x 49.000 = 19.600.000
• Ethambutol = 450 x 52.000 = 23.400.000
• Glibenklamide = 100 x 60.000 = 6.000.000
• Klonidin = 150 x 75.000 = 11.250.000
• Kotrmiksazol tab = 125 x 45.000 =5.625.000
• Parasetamol syr = 8.700 x 2.800 = 24.360.000
• Paracetamol tab = 1.500 x 7.000 = 10.500.000
• Pyrazinamide = 500 x 45.000 =22.500.000
 • Simetidin = 185 x 25.000 = 4.625.000
• Vitamin k = 200 x 40.000 = 8.000.000

Daftar kebutuhan obat (Demand), harga per item dan persentase nilai

NAMA OBAT BNYK (D) HARGA (Rp) NILAI (N) PERSENTASE (%)
Amoksilin tab 1.200 35.000 42.000.000 16,5
Amoksilin 150 47.500 7.125.000 2,8
injeksi/ampul
Ampisilin syr 650 3.700 2.405.000 0,9
Antasida syr 1.000 2.500 2.500.000 0,9
Antasida tab 450 45.000 20.250.000 7,9
Asam mefenamat tab 750 32.000 24.000.000 9,4
Ciprofloksasin tab 400 35.000 14.000.000 5,5
Dextromethorphan 700 9.000 6.300.000 2,4
tab
Erythromisin tab 400 49.000 19.600.000 7,7
Ethambutol 450 52.000 23.400.000 9,1
Glibenklamide 100 60.000 6.000.000 2,3
Klonidin 150 75.000 11.250.000 4,4
Kotrimoksazol tab 125 45.000 5.625.000 2,2
Parasetamol syr 8.700 2.800 24.360.000 9,5
Parasetamol tab 1.500 7.000 10.500.000 4,1
Pyrazinamide 500 45.000 22.500.000 8,8
Simetidin 185 25.000 4.625.000 1,8
Vitamin K 200 40.000 8.000.000 3,1
NILAI TOTAL 254.440.000

Nilai Total (NT) = 254.440.000

Nilai Persentase diperoleh dari = N/NT x 100%
• Amoksilin tab = 42.000.000/254.440.000 x 100% = 16,5 %
• Amoksilin injeksi/ampul = 7.125.000/254.440.000 x 100% = 2,8 %
• Ampisilin syr = 2.405.000/254.440.000 x 100% = 0,9 %
• Antasida syr = 2.500.000/254.440.000 x 100% = 0,9 %
• Antasida tab = 20.250.000/254.440.000 x 100% =7,9 %
• Asam mefenamat tab = 24.000.000/254.440.000 x 100% = 9,4 %
• Ciprofloksasin tab = 14.000.000/254.440.000 x 100% = 5,5 %
• Dextromethorphan Hbr tab = 6.300.000/254.440.000 x 100% = 2,4 %
• Erythromisin tab = 19.600.000/254.440.000 x 100% = 7,7 %
• Ethambutol = 23.400.000/254.440.000 x 100% = 9,1 %
 • Glibenklamide = 6.000.000/254.440.000 x 100% = 2,3%
• Klonidin = 11.250.000/254.440.000 x 100% = 4,4 %
• Kotrmiksazol tab = 5.625.000/254.440.000 x 100% = 2,2 %
• Parasetamol syr = 24.360.000/254.440.000 x 100% = 9,5 %
• Paracetamol tab = 10.500.000/254.440.000 x 100% = 4,1 %
• Pyrazinamide = 22.500.000/254.440.000 x 100% = 8,8 %
• Simetidin = 4.625.000/254.440.000 x 100% = 1,8 %
• Vitamin k =8.000.000/254.440.000 x 100% = 3,1 %

NAMA OBAT PERSENTASE Klasifikasi ABC

(%)
Amoksilin tab 16,5 A
Amoksilin injeksi/ampul 2,8 C
Ampisilin syr 0,9 C
Antasida syr 0,9 C Membuat
Antasida tab 7,9 B
Asam mefenamat tab 9,4 B Klasifikasi
Ciprofloksasin tab 5,5 C
Dextromethorphan tab 2,4 C Untuk
Erythromisin tab 7,7 B menghasilkan
Ethambutol 9,1 B
Glibenklamide 2,3 C item dalam
Klonidin 4,4 C klasifikasi
Kotrimoksazol tab 2,2 C
Parasetamol syr 9,5 B item dalam
Parasetamol tab 4,1 C metode ABC
Pyrazinamide 8,8 B
diperlukan
Simetidin 1,8 C
Vitamin K 3,1 C skala yang
dibuat dengan
cara mengambil nilai prosentase (N%) terkecil ditambah nilai prosentase terbesar.

Ampisilin Syr = 0,9%

Amoksisilin tab = 16,5%

Range = 0,9 + 16,5% / 3 = 5,8

Klasifikasi C = 0,9% s/d (0,9+5,8)% atau 0,9% s/d 6,7%

Klasifikasi B = 6,7% s/d (6,7+5,8)% atau 6,7% s/d 12,5%

Klasifikasi A = 12,5% s/d (12,5+5,8) atau 12,5% s/d 18,3%

2) Hitunglah pemakaian Amoksisilin 500 mg tablet tahun 2016 jika diketahui bahwa
selama tahun 2015 (Januari-Desember) digunakan sebanyak 16.750.000 tablet untuk
pemakaian selama 10 (sepuluh) bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 2 (dua)
bulan. Stok pengaman 10%, waktu tunggu 3 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2015
adalah 1.000 tablet. (1 box tablet Amoksisilin @ 100 biji)
a. Pemakaian rata-rata Amoksisilin tablet perbulan tahun 2015 adalah
16.750.000 tablet/10 = 1.675.000 tablet.
b. Pemakaian Amoksisilin tahun 2015 (12 bulan) = 1.675.000 tablet × 12 =
20.100.000tablet.
c. Stok pengaman 10% = 10%× 20.100.000 tablet = 2.010.000 tablet.
d. Waktu tunggu 3 bulan = 3 × 1.675.000 tablet = 5.025.000 tablet.
e. Kebutuhan Amoksisilin tahun 2015 adalah = PR + SP + WT, yaitu:
20.100.000 tablet + 2.010.000 + 5.025.000 = 27.135.000
f. Rencana pengadaan amoksisilin untuk tahun 2016 adalah : hasil perhitungan
kebutuhan – sisa stok = 27.135.000 – 1000 tablet = 27.134.000 tablet
= 27.134.000 : 100 = 271.340 box

3) Hitunglah pemakaian Parasetamol syr jika diketahui selama tahun 2015 (Januari-
Desember) digunakan sebanyak 1.750.000 botol untuk pemakaian selama 10
(sepuluh) bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 2 (dua) bulan. Stok pengaman
20%, waktu tunggu 3 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2015 adalah 50 botol
a. Pemakaian rata-rata Paracetamol syr perbulan tahun 2015 adalah 1.750.000
tablet/10 = 175.000 btl
b. Pemakaian Paracetamol syr tahun 2015 (12 bulan) = 175.000 btl × 12 =
2.100.000 btl
c. Stok pengaman 20% = 20%× 2.100.000 btl = 420.000 btl
d. Waktu tunggu 3 bulan = 3 × 175.000 btl = 525.000 btl
e. Kebutuhan paracetamol syr tahun 2015 adalah = PR + SP + WT, yaitu:
2.100.000 btl + 420.000 btl + 525.000 = 3.045.000 btl
f. Pemakaian yang digunakan selama Januari – Desember 2015 = 3.045.000 –
50 tablet = 3.044.950