Professional Documents
Culture Documents
1820 7405 2 PB
1820 7405 2 PB
1JurusanTeknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km 12.5
Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Riau
aKorespondensi: Dewi Fortuna Ayu, Email: fortuna_ayu2004@yahoo.com
ABSTRACT
This research was aimed to get the best transparent soap from virgin coconut oil with addition of
papaya fruit flesh extract. Research method used completely randomized design (CRD) which
consisted of five treatments and repeated three times. Addition of papaya fruit extract were 10 g,
20 g, 30 g, and 40 g into 200 g soap stock. Data were analyzed by using analysis of variance then
with duncan’s new multiple range test at 5%. Parameters of the transparent soap observed were
chemical properties and organoleptic test. Result of ANOVA showed that free fatty acid, free alkali,
and insoluble material in ethanol had met the standard of solid soap SNI 3532-2016 except for
water content and total fatty acid. Based on this research, the best formula of transparent soap
was with addition of papaya fruit flesh extract 40 g which had 29.87% moisture content, 30.46%
total fatty acid, 1.06%, insoluble material in ethanol, 0.15% free fatty acid, 0% free alkali, 9.03 pH,
89.43% foam stability, and 349.55µg/ml antioxidant activity. Sensory assessment of soap by
panelist showed that the soap had an orange color, papaya scented, soft texture, and overall
hedonic was a little bit liked by panelist.
Keywords: Virgin Coconut Oil (VCO), papaya, transparent soap
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk memperoleh sabun transparan terbaik berbahan dasar minyak kelapa
murni dengan menambahkan ekstrak daging buah pepaya. Penelitian ini menggunakan rancangan
acak lengkap dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan. Penambahan ekstrak buah pepaya
sebanyak 0 g, 10 g, 20 g, 30 g, dan 40 g ke dalam 200 g stok sabun. Data dianalisis secara statistik
dengan menggunakan analysis of variance (ANOVA) lalu dilanjutkan dengan duncan’s new multiple
range test (DNMRT) pada level 5%. Parameter yang diamati adalah karakteristik kimia dan uji
organoleptik. Hasil analysis of variance (ANOVA) menunjukkan bahwa kadar asam lemak bebas,
alkali bebas, dan bahan tidak larut etanol telah memenuhi standar sabun padat SNI 3531-2016
kecuali kadar air dan total asam lemak. Berdasarkan penelitian ini, formula sabun transparan
terbaik adalah penambahan daging buah pepaya sebanyak 40 g yang mengandung kadar air
29,87%, total asam lemak 30,46%, bahan tidak larut etanol 1,06%, asam lemak bebas 0,15%, alkali
bebas 0%, pH 9,03, stabilitas busa 89,43%, dan aktivitas antioksidan 349,55µg/ml. Evaluasi
sensori menunjukkan bahwa sabun berwarna jingga cerah, beraroma pepaya, bertekstur lunak,
dan penerimaan kesukaan secara keseluruhan agak disukai.
Kata Kunci: Minyak kelapa murni (VCO), pepaya, sabun transparan
Marpaung, Juangga Joseph A, Dewi Fortuna Ayu, Raswen Efendi. 2019. Sabun Transparan Berbahan
Dasar Minyak Kelapa Murni dengan Penambahan Ekstrak Daging Buah Pepaya. Jurnal Agroindustri
Halal 5(2): 161-170.
162| Marpaung et al. Sabun Transparan Berbahan Dasar Minyak Kelapa Murni
Peralatan yang digunakan dalam lunak, serta aroma pepaya segar yang tercium
penelitian ini adalah timbangan, pisau, di pangkal buah. Buah pepaya dicuci bersih
juicer, baskom, spatula, kain saring, menggunakan air yang mengalir dan dikupas
saringan, hotplate, magnetic stirrer, batang kulitnya serta dipotong kecil. Ekstraksi daging
pengaduk, termometer, gelas piala, sarung buah pepaya mengacu pada Setiarto et al.
tangan karet, cetakan silikon panci, kertas (2018) yaitu dengan cara menghaluskan
label, dan timbangan analitik. Alat yang daging buah yang sudah dipotong kecil
digunakan untuk analisis diantaranya pH menggunakan juicer. Sari buah disaring dan
meter, gelas ukur, kertas saring, pipet tetes, disentrifugasi pada kecepatan 8500 rpm
corong pemisah, buret, erlenmeyer, kurang lebih 15 menit dan diambil
penangas air, tabung reaksi, pendingin balik, supernatannya.
dan booth. c. Pengamatan
Metode Penelitian Pengamatan sabun transparan adalah
Penelitian dilakukan secara kadar air, total lemak, bahan tak larut etanol,
eskperimen menggunakan rancangan acak asam lemak bebas, alkali bebas, dan pH yang
lengkap (RAL) yang tersusun atas lima mengacu pada SNI 3532-2016 (sabun mandi
perlakuan dengan tiga kali pengulangan padat). Uji stabilitas busa yang mengacu pada
yaitu SV1 (penambahan ekstrak daging buah Piyali et al. (1999), aktivitas antioksidan
pepaya 0 g), SV2 (penambahan ekstrak mengacu pada Zhang et al. (2006), dan analisis
daging buah pepaya 10 g), SV3 sensori mengacu pada Setyaningsih et al.
(penambahan ekstrak daging buah pepaya (2010).
20 g), SV4 (penambahan ekstrak daging d. Kadar Air
buah pepaya 30 g), dan SV5 (penambahan
ekstrak daging buah pepaya 40 g) ke dalam Sebanyak 2 g sampel ditimbang lalu
200 g stok sabun. dimasukkan ke dalam cawan porselen yang
telah diketahui beratnya (sebelum cawan
Pelaksanaan Penelitian porselen digunakan, terlebih dahulu
a. Pembuatan Minyak Kelapa Murni dikeringkan dala oven menggunakan suhu
Pembuatan minyak kelapa murni kurang lebih 105 °C selama 3 jam dan
mengacu pada Anwar dan Salima (2016). didiamkan selama 30 menit di dalam desikator
Kelapa tua dipilih dan diparut. Hasil parutan dan ditimbang. Sampel beserta cawan
daging kelapa ditambahkan air dengan kemudian dipanaskan kembali menggunakan
perbandingan 1:1,5 yaitu 1liter air setiap 1 oven kurang lebih 30 menit kemudian
½ buah kelapa dan diperas dan diperoleh didinginkan kembali menggunakan desikator
santan. Santan disimpan dalam wadah dan ditimbang. Penimbangan diulangi lagi
selama kurang lebih 1 jam dan terbentuk 2 sampai berat konstan yaitu selisih
lapisan yaitu krim dan skim. Krim diambil penimbangan kecil atau sama dengan 0,2 mg.
dan dilakukan sentrifugasi pada kecepatan Kadar air dihitung menggunakan rumus:
10.000 rpm kurang lebih 20 menit sehingga 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 (%)
terbentuk lapisan minyak, blondo, dan air. 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟)
= (1)
Minyak disaring dan dimurnikan dengan 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑤𝑎𝑙
zeolit sehingga diperoleh minyak kelapa × 100%
murni.
b. Pembuatan Ekstrak Daging Buah Pepaya e. Total Lemak
Pembuatan ekstrak daging buah Sampel sebanyak 5 g ditimbang, diambil,
pepaya dimulai dengan pemilihan pepaya dan dilarutkan menggunakan 100 ml akuades
madu yang cukup matang, kulit buah panas pada suhu 70-80°C kemudian
berwarna jingga dan berwarna hijau di dituangkan ke dalam corong pemisah. Sampel
beberapa bagian, tekstur daging yang agak dalam corong pisah kemudian beberapa tetes
164| Marpaung et al. Sabun Transparan Berbahan Dasar Minyak Kelapa Murni
larutan metil jingga ditambahkan serta g. Alkali Bebas dan Asam Lemak Bebas
larutan H2SO4 sebanyak 5 ml berlebih. Indikator fenoftalein 1% ditambahkan
Sampel diekstraksi sebanyak 3 kali dengan sebanyak 0,5 ml pada filtrat hasil uji bahan tak
pelarut n-heksan 100 ml, 50 ml, dan 50 ml. larut etanol yang telah dipanaskan. Larutan
Ekstrak dikumpulkan dalam gelas piala, dititrasi dengan KOH alkoholis 0,1 N sampai
kemudian dicuci 3 kali menggunakan berubah menjadi merah muda, apabila
akuades. Pelarut n-heksan diuapkan dan bersifat asam dicatat sebagai V. Larutan
residu yang terbentuk dilarutkan dalam 20 dititrasi menggunakan HCl alkoholis 0,1 N
ml etanol netral 95% kemudian ditambah sampai tidak terdapat warna merah apabila
beberapa tetes indikator fenolftalein. bersifat alkali. Hitung menjadi NaOH apabila
Larutan dititrasi menggunakan KOH alkali dan hitung menjadi asam oleat apabila
alkoholis kemudian dicatat. Larutan asam.
alkoholis dari hasil titrasi diuapkan, residu 282 × 𝑉 × 𝑁
yang terbentuk kemudian dipanaskan 𝐴𝐿𝐵% = × 100% (4)
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
menggunakan oven dengan suhu kurang
lebih 103 ºC kemudian ditimbang bobotnya
sampai didapatkan bobot tetap. Total lemak h. Stabilitas Busa
dihitung dengan rumus : Sampel sebanyak kurang lebih 1 g
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑒𝑚𝑎𝑘 (%) ditimbang dan dilarutkan menggunakan 9 ml
= [𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 akuades, lalu dikocok selama 30 detik di dalam
− (𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 × 𝑁 (2) tabung reaksi. Diukur tinggi busa. Sampel
× 0,038)]
100 dibiarkan selama 1 jam, kemudian diukur
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 tinggi busanya kembali. Apabila sampel yang
diukur jumlahnya melebih satu, harus
f. Bahan Tak Larut Etanol digunakan tabung-tabung reaksi yang
Sebanyak 5 g sampel ditimbang (b1). volumenya sama. Pengukuran stabilitas busa
Sampel kemudian dilarutkan dengan 200 ml diulang 3 kali.
etanol netral dan dipanaskan dalam
rangkaian alat refluks sampai sabun larut 𝑆𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑢𝑠𝑎% =
seluruhnya. Kertas saring dipanaskan
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑏𝑢𝑠𝑎 (𝑐𝑚) (5)
× 100%
menggunakan oven pada suhu kurang lebih 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑏𝑢𝑠𝑎
100-105 ºC dengan durasi 30 menit dan i. Derajat Keasaman
kemudian ditimbang. Proses pengeringan
Derajat keasaman diukur menggunakan
kertas saring diulangi hingga beratnya stabil
pH meter yang telah melalui proses kalibrasi.
dan didapat bobot kertas saring (b0).
Sampel sebanyak 1 g ditimbang lalu
Sampel yang telah larut disaring
ditambahkan akuades sebanyak 9 ml dan
menggunakan kertas saring. Sampel yang
kemudian disimpan dalam botol kaca kecil.
tersisa dalam labu didih dicuci dengan
Sampel diukur dengan merendam elektroda
menggunakan larutan etanol netral. Dicuci
ke dalam larutan lalu dibiarkan hingga didapat
residu yang terdapat di kertas saring dengan
pembacaan nilai yang stabil. Nilai pH dapat
menggunakan larutan etanol netral sampai
langsung dibaca pada skala pH meter.
bebas terhadap sabun. Kertas saring dan
residu kemudian dikeringkan menggunakan j. Aktivitas Antioksidan
oven kurang lebih 3 jam dengan suhu kurang Uji aktivitas antioksidan dilakukan
lebih 100-105 ºC. Kertas saring didinginkan menggunakan microplate reader twofold
lalu ditimbang beratnya (b2). Total bahan dilution dengan metode DPPH (1,1- diphenyl-2-
tak larut etanol dihitung menggunakan picryl hydrazyl) menggunakan panjang
rumus: gelombang 520 nm. Plate terdiri atas baris A
𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 (%) = hingga H yang berjumlah 12 sumur. Sebanyak
𝑏2 − 𝑏0 (3) 2 mg sampel ditimbang lalu dilarutkan
× 100% menggunakan 2 ml MeOH, dalam hal ini
𝑏1
Jurnal Agroindustri Halal ISSN 2442-3548 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2019 |165
konsentrasi sampel 1000 μg/ml. Sebanyak semua sampel, kemudian panelis diminta
100 μl sampel dimasukkan pada baris A. 50 menilai masing-masing sampel pada lembaran
μl MeOH dimasukkan pada sumur baris B kuisioner yang diberikan.
hingga F. Analisis Data
Sampel pada baris A diambil sebanyak Data yang diperoleh dari pengamatan
50 μl dan ditambahkan ke baris B, dianalisis secara statistik menggunakan
selanjutnya sampel pada baris B diambil 50 analisis sidik ragam (ANOVA). Apabila Fhitung >
μl ditambahkan ke baris C dan diulangi Ftabel maka akan dilakukan uji lanjut dengan
sampai baris F. Sampel pada baris F dipipet Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT)
50 μl dan dibuang, sehingga didapat pada taraf 5%.
konsentrasi 1000, 500, 250, 125, 62.5 dan
31.25 μg/ml. Sedangkan pada baris G-H diisi
dengan 50 μl MeOH, khusus pada baris H HASIL DAN PEMBAHASAN
diisi hanya sumur 1-6. Baris A-G Hasil sidik ragam berupa kadar air, total
ditambahkan DPPH sebanyak 80 μl dengan lemak, bahan tak larut etanol, alkali bebas,
konsentrasi 40 μg/ml, kemudian diinkubasi asam lemak bebas, stabilitas busa, derajat
kurang lebih 30 menit. Aktivitas antioksidan keasaman, aktivitas antioksidan sabun, dan
diukur sebagai penurunan absorbansi DPPH analisis sensori tertera pada Tabel 1.
hasil pengukuran dengan microplate reader.
Nilai aktivitas antioksidan dihitung dengan Kadar Air
rumus sebagai berikut: Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai kadar
air sabun transparan mengalami peningkatan
%
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 − 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 dari 16,13% menjadi 29,87%. Kadar air
= (6) bertambah seiring dengan penambahan
𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
× 100% ekstrak daging buah pepaya pada pembuatan
sabun transparan. Kadar air tertinggi terdapat
k. Analisis Sensori pada perlakuan SV5 yaitu 29,87% dan berbeda
Analisis sensori mengacu pada nyata terhadap perlakuan SV1, SV2, SV3, dan
Setyaningsih et al. (2010). Penilaian sensori SV4. Hal ini disebabkan karena ekstrak daging
untuk uji deskriptif dilakukan oleh 30 orang buah pepaya yang ditambahkan merupakan
panelis semi terlatih yaitu mahasiswa supernatan berupa cairan hasil sentrifugasi.
Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Nilai kadar air penelitian ini belum
Pertanian Universitas Riau yang telah memenuhi SNI sabun padat yaitu maksimum
mengikuti dan lulus Mata Kuliah Evaluasi 15%. Hal ini dapat disebabkan karena adanya
Sensori, sedangkan untuk uji hedonik penambahan bahan yang memiliki sifat
dilakukan oleh 80 orang panelis tidak higroskopis yaitu menyerap air yang berada di
terlatih yaitu mahasiswa Fakultas Pertanian udara seperti gliserin, larutan gula, dan etanol.
Universitas Riau. Uji deskriptif bertujuan Penambahan bahan-bahan tersebut diduga
untuk mendapatkan karakteristik sabun mengakibatkan sabun menjadi mudah
transparan yang meliputi warna, aroma, dan menyerap uap air dari udara sehingga
tekstur. Uji hedonik bertujuan untuk menghasilkan kadar air melebihi standar yang
mengetahui tingkat kesukaan panelis ditetapkan SNI sabun mandi padat. Kadar air
terhadap sabun yang diuji meliputi warna, sabun yang tinggi menghasilkan sabun yang
aroma, tekstur, dan penilaian keseluruhan. lunak dan cepat habis jika digunakan.
Penilaian sensori dilakukan dengan cara Setiawan (2018) menyatakan bahwa sabun
sampel ditimbang dan diletakkan sebanyak dengan kadar air berlebih dapat mengalami
5 g dalam wadah bersih dan ditandai penyusutan berat pada saat pengemasan.
menggunakan kode angka acak. Panelis Selain itu sabun dengan kadar air berlebih
menilai warna, aroma, dan tekstur untuk akan mudah menyusut dan cepat habis pada
saat digunakan.
166| Marpaung et al. Sabun Transparan Berbahan Dasar Minyak Kelapa Murni
bersifat lemah. Nilai IC50 SV1, SV2, dan SV3 penilaian deskriptif terhadap aroma sabun
secara berurutan adalah 876,72 µg/ml, dari 1,47 menjadi 3,57 yang berarti sabun
697,30 µg/ml, dan 549,43 µg/ml, yang sangat beraroma kelapa hingga agak
berarti antioksidan di dalam sabun sudah beraroma pepaya. Skor paling tinggi terdapat
tidak aktif. Menurut Molyneux (2004), pada perlakuan SV5 yaitu 3,57 yang berbeda
senyawa antioksidan sudah tidak aktif jika nyata terhadap perlakuan SV1, SV2, dan SV3,
nilai IC50 lebih dari 500 µg/ml. namun berbeda tidak nyata dengan SV4.
Aktivitas antioksidan sabun Penilaian sensori deskriptif terhadap aroma
transparan lebih rendah jika dibandingkan semakin beraroma pepaya seiring dengan
dengan aktivitas antioksidan pepaya. Hal ini jumlah ekstrak daging buah pepaya. Hal ini
dapat disebabkan karena terjadi kerusakan dapat diakibatkan karena di dalam pepaya
antioksidan pada saat proses pengolahan terdapat senyawa volatil berupa linolool
dan ekstraksi daging buah pepaya serta sehingga semakin besar jumlah ekstrak daging
pemanasan pada saat saponifikasi. Sukeksi buah pepaya, maka semakin banyak senyawa
et al. (2018) menyatakan bahwa penurunan berisfat volatil pada sabun dan semakin kuat
kemampuan antioksidan dapat terjadi aroma pepaya yang dihasilkan. Wijaya dan
dikarenakan adanya proses pemanasan Chen (2012) juga menyatakan bahwa pepaya
suhu tinggi saat pembuatan sabun sehingga mengandung senyawa volatil dominan berupa
senyawa antioksidan menjadi rusak. linalool dan benzyl isothiocyanate.
Warna Tekstur
Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata
penilaian panelis secara deskriptif terhadap penilaian panelis deskriptif terhadap tekstur
warna sabun yang dihasilkan dari 1,03 sabun yaitu dari 1,87 menjadi 4,13 yang
menjadi 4,53 yaitu berwarna putih hingga berarti memiliki tekstur keras hingga lunak.
jingga. Perlakuan SV5 berbeda nyata Perlakuan dengan skor tertinggi terdapat pada
dengan perlakuan SV1, SV2, dan SV3 tetapi perlakuan SV5 yaitu 4,13, yang berbeda nyata
tidak berbeda nyata terhadap perlakuan dengan perlakuan SV1, SV2, SV3, dan SV4,
SV4. Perubahan warna sabun dipengaruhi sementara perlakuan SV1 dan SV2 berbeda
oleh ekstrak daging buah pepaya. Semakin tidak nyata. Perbedaan tekstur sabun berbeda
banyak ekstrak daging buah pepaya yang seiring dengan jumlah ekstrak daging buah
ditambahkan, semakin jingga warna sabun. pepaya. Semakin banyak ekstrak pepaya yang
Perbedaan warna sabun dapat dilihat pada ditambahkan, maka semakin lunak sabun yang
Gambar 1. dihasilkan. Hal ini disebabkan karena kadar
air ekstrak daging buah pepaya yang
ditambahkan mengandung masih tergolong
tinggi sehingga mempengaruhi tekstur sabun
yang dihasilkan.
Hedonik Penerimaan Keseluruhan
Gambar 1. Warna sabun setiap perlakuan Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata
Poerwanto (2003) menyatakan buah penilaian hedonik secara keseluruhan
pepaya memiliki β-karoten yang berperan memiliki skor 2,84 hingga 3,41, yaitu suka
sebagai antioksidan. β-karoten adalah hingga agak suka. Perlakuan dengan skor
pigmen berwarna merah-jingga. tertinggi terdapat pada perlakuan SV5 yaitu
Penambahan ekstrak daging buah pepaya agak suka dan berbeda nyata dengan
selain dapat menambah aktivitas perlakuan SV1 dan SV2, tetapi berbeda tidak
antioksidan, juga memberikan warna pada nyata terhadap perlakuan SV3 dan SV4.
sabun. Semakin besar jumlah penambahan ekstrak
Aroma daging buah pepaya maka panelis semakin
kurang menyukai sabun yang dihasilkan. Hal
Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata
ini diakibatkan karena semakin banyak jumlah
Jurnal Agroindustri Halal ISSN 2442-3548 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2019 |169
ekstrak daging buah pepaya, maka semakin ekstrak bahan alami antioksidan terhadap
tinggi kadar air pada sabun yang dihasilkan laju oksidasi minyak kelapa. Jurnal Reaktor.
sehingga tekstur sabun menjadi lunak dan 17(3): 157-165.
mempengaruhi penilaian panelis. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik
Indonesia 2018. www.bps.go.id. Diakses
pada 13 Maret 2019.
KESIMPULAN DAN SARAN
Budiyanto, D. Silsia, Z. Efendi, R Janika. 2010.
Kesimpulan Perubahan kandungan β-karoten, asam
Penambahan ekstrak daging buah lemak bebas dan bilangan peroksida
pepaya berpengaruh terhadap kadar air, minyak sawit merah selama pemanasan.
total lemak, bahan tak larut etanol, alkali Jurnal AGRITECH. 30(2): 75-79.
bebas, asam lemak bebas, stabilitas busa, [BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2016. SNI
derajat keasaman, dan aktivitas antioksidan, (3532-2016) Sabun Padat. Standardisasi
serta penilaian deskriptif dan hedonik sabun Departemen Perindustrian. Jakarta.
transparan secara keseluruhan. Sabun
Fitriani D. 2017. Karakteristik dan aktivitas
transparan dengan penambahan ekstrak
antifungi sabun padat transparan dengan
daging buah pepaya yang telah diuji sudah
bahan aktif ekstrak daun buas-buas
memenuhi beberapa parameter standar SNI
(Premna cordifolia Linn.). Jurnal
dan penilaian sensori secara keseluruhan.
EnviroScienteae. 13(1): 40-46.
Perlakuan terpilih dari penelitian ini adalah
SV5 yaitu penambahan esktrak daging buah Hambali E, Bunasor TK, Suryani A, Kusumah
pepaya sebanyak 40 g dalam 200 g stok GA. 2005. Aplikasi dietanolamida dari asam
sabun. Sabun transparan yang dihasilkan laurat minyak inti sawit pada pembuatan
memiliki kadar air 29,87%, total lemak sabun transparan. Jurnal Teknologi Industri
30,46%, bahan tak larut etanol 1,06%, alkali Pertanian. 15(2): 46-53.
bebas tidak ada, asam lemak bebas 0,15%, Lucida H, Salman, Sukma Hm. 2008. Uji daya
stabilitas busa 89,43%, derajat keasaman peningkatan penetrasi virgin coconut oil
9,03, dan akivitas antioksidan 349,55 µg/ml (VCO) dalam basis krim. Jurnal Sains dan
dengan karakteristik berwarna jingga, agak Teknologi Farmasi. 13(1): 23-30.
beraroma pepaya, memiliki tekstur yang Hernani K, Bunasor T, Fitriati. 2010. Formula
lunak, dan penilaian keseluruhan agak sabun transparan antijamur dengan bahan
disukai panelis. aktif ekstrak lengkuas (Alpinia galanga L.
Saran Swartz). Jurnal Buletin Littro. 21(2): 192-
205.
Perlu dilakukan penelitian lanjutan
untuk menghasilkan sabun padat Mitsui T. 1997. New Cosmetic Science.
transparan dengan penambahan ekstrak Elsevier. Amsterdam.
daging buah pepaya yang memenuhi kadar Molyneux P. 2004. The use of the stable free
air dan total lemak sesuai dengan SNI-3235- radical diphenyl plerylhydrazyl (DPPH)
2016 sabun padat. for estimating antioxidant activity. Jurnal
Science and Technology. 26(2): 211-219.
DAFTAR PUSTAKA Neswati. 2013. Karakteristik permen jelly
pepaya (Carica papaya L.) dengan
Anwar C dan Salima R. 2016. Perubahan penambahan gelatin sapi. Jurnal
rendemen dan mutu virgin coconut oil Agroindustri. 3(2): 105-115.
(VCO) pada berbagai kecepatan putar dan
Ningsih UD. 2017. Perbedaan kadar vitamin C
lama waktu sentrifugasi. Jurnal Teknotan.
pada buah kersen (Mutingia calabura L.)
10(2): 51-60.
berwarna merah dan hijau muda. Skripsi.
Ariono D, Christian PM, Irfan SM, Suharno, Universitas Muhammadiyah Semarang.
Tamara A. 2017. Pengaruh penambahan Semarang
170| Marpaung et al. Sabun Transparan Berbahan Dasar Minyak Kelapa Murni
Poerwanto. 2003. Pengelolaan Tanah dan Setyaningsih D, Anton A, Maya PS. 2010.
Pemumpukan Kebun Buah-Buahan. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan
Bahan Ajar Budidaya Buah-Buahan Agro. Institut Pertanian Bogor Press. Bogor.
Modul VII. Institut Pertanian Bogor. Sukeksi L, Sianturi M, Setiawan L. 2018.
Bogor. Pembuatan sabun transparan berbasis
Piyali G, Bihrud RG, Kumar VV. 1999. minyak kelapa dengan penambahan
Detergency and foam studies on linear ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia)
alkylbenzene sulfonate and secondary sebagai bahan antioksidan. Jurnal Teknik
alkyl sulfonate. Jurnal Surfactant and Kimia. 7(2): 33-39.
Detergent. 2(4): 489-493. Thoha MY, Sitanggang AF, Hutahayan DRS.
Putri ASP dan Hidajati N. 2015. Uji aktivitas 2009. Pengaruh pelarut isopropil alkohol
antioksidan senyawa fenolik ekstrak 75% terhadap ekstraksi saponin dari biji
methanol kulit batang tumbuhan nyiri teh dengan variabel waktu dan temperatur.
batu (Xylocarpus moluccencis). Jurnal Jurnal Teknik Kimia. 3(16): 1-10.
Kimia Universitas Negri Surabaya. Wasiatmadja SM. 1997. Penuntun Ilmu
4(1):37-42. Kosmetik Medik. Universitas Indonesia
Sari VI. 2012. Pemanfaatan strearin dalam Press. Jakarta.
proses pembuatan sabun mandi padat. Widyasanti A dan Hasna AH. 2016. Kajian
Jurnal Sagu. 11(1): 1-10. pembuatan sabun padat transparan basis
Setiarto RHB, Widhyastuti N, Octavia ND, minyak kelapa murni dengan penambahan
Himawan HC. 2018. Produksi sari pepaya bahan aktif ekstrak teh putih. Jurnal
(Carica papaya) fermentasi sebagai Penelitian Teh dan Kina. 19(2): 179-195.
minuman probiotik Wijaya CH dan Chen F. 2012. Flavour of papaya
antihiperkolesterolemia. Jurnal Litbang (Carica papaya L.) fruit. Jurnal BIOTROPIA.
Industri. 8(1): 23-30. 20(1): 50-71.
Setiawan L. 2018. Pembuatan Sabun Zhang Q, Zhang J, Shen J, Silva A, Dennis,
Transparan Berbasis Minyak Kelapa Barrow. 2006. A simple 96-well microplate
dengan Penambahan Ekstrak Lidah method for estimation of total polyphenol
Buaya (Aloe vera) sebagai Bahan content in seaweeds. Jurnal Applied
Antioksidan. Skripsi. Universitas Phycology. 18: 445-450.
Sumatera Utara. Medan.