You are on page 1of 12
i a | Unmul Masaaktin | (I6unda Kaum Fakir Miskin) Eo S esungguhnya orang yang senang dengan kebahagiaan saudaranya sesama muslim, akan merasa bahagia ketika dapat memberikan fartanya kepada saudaranya yang membutuhkan. Sanggup berkorban nyawa jika ada tuntutan yang mendesak, melepaskan kepentingan pribadi demi mewujudkan kepentingan orang banyak, rela hidup sederhana, dan menderita jika hal tersebut dapat merealisasikan kebenaran atau kebaikan. Bahkan, sanggup menelan kepahitan dan menikmati siksaan dan siap menyongsong kematian demi membela petunjuk dan kebenaran yang diyakininya. Tetapi, adakah contoh manusia seperti ini? Madrasah macam apakah yang mengeluarkannya? Saya bersumpah, satu-satunya madrasah yang dapat melahirkan contoh manusia seperti itu adalah madrasah iman. Imanlah yang membuat seorang manusia dapat mengendalikan dorongan nafsu dan tuntutan duniawinya. Sehingga, ia merasa cukup dengan makanan yang sekadar dapat menghilangkan rasa lapar dan dengan pakaian yang sekadar dapat menutup aurat. Ta tetap senang walaupun hanya punya sedikit harta dan rumah yang sederhana. Baginya, harta tidaklah berarti apa-apa, schingga dengan mudah ia menshadagah- lanaya, fa tidake merasa berat untuk meninggalkan kediamannya dan tidak pula sulit meninggalkan keluarganya. Bahkan, ia merasa ringan jika harus melepaskan nyawanya. Ja bentuk pengorbanan, baik materi, perasaan, ‘an oleh seorang mukmin di jalan Allah, pundi-pundi kebaikannya di sisi ; Sesungguhnya segal ilwa maupun fisik, yang dilakuk: kecil apa pun, tetap tercatat dalam Zainab binti Khuzaimah ra. -225 Allah. Allah swt. tidak akan mengabaikannya walaupun hanya sebesar biji dearrah, Termasuk langkah-langkah kakinya, sepeser uang yany dishadaqahkannya, dan perasaan lapar, haus dan lelah yang dialaminya, “Ttu karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan di Jalan Allah, dan tidak pula menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan diuliskan bagi mereka dengan yang demikian itt sua amal shalih. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiaken pahala orang. orang yang berbuat baik. Dan mereka tidak menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak pula yang besar dan tidak melintasi satu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka (amal shalih pula), karena Allah akan memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (At-Taubah: 120-121) Untuk itu, tidak mengherankan jika agama seperti Islam, di puncak masa kejayaan dan kekuatannya, menunjukkan kepada kita berbagai iasa dalam jumlah, contoh pengorbanan, perjuangan, dan jihad yang luar b yang nyaris tidak terhitung. Mereka memberikan segala sesuatu yang dimilikinya untuk berjuang di jalan Allah, baik jiwa maupun harta yang, menjadi sumber kesenangan hidupnya2? Kali ini kita akan menghirup semerbak bau harum yang berasal dati sekuntum bunga yang bersih dan terjaga. Ia tidak hanya menjadi ibunda bagi orang-orang mukmin, melainkan sekaligus menjadi ibunda bagi kaum fakir miskin. Dia adalah seorang wanita pemurah yang sangat mencintai Kedermawanan dan shadagah, sehingga setiap memiliki uany, walaupun hanya satu dirham ataupun satu dinar, maka ia langsung menshadaqah- kannya kepada orang-orang fakir dan miskin, Sifat dermawannya inilah yang membuatnya dijuluki Ummud Masaakiin (ilbunda kau fakir miskin) Mari kita buka tembaran-lembaran ya yang penuh berkah itu untuk mengenal lebih dekat sosok dan kepribadian ibunda kita tercinta, Zainab binti Khuzaimah, semoga Allah meridhainya, 7 Dikutip dari Al-Fimaan wal Hagaah, Dr. Yusuf Al-Quedhawi, derngan seikit perubahan 226 Sirah Shahabiyah f= Sepinclah Aatar Selakang Kelcarga Bacnab camu Kita yang penuh berkah ini dilahirkan di Makkah, ar 13 tahun sebelum Rasulullah saw, diutus menjadi Nabi. Idi Makkah, ia dikenal sangat menyayangi orang-orang fakir n. Kerika cahava Islam menerangi bumi Jazirah Arab dan Nabi wang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di g Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti am buik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha lah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang i-sungai di dalamnya. Mereka kekal di dalamnya selama- Lanunyu. Indah kemenangan yang besa.” (At-Taubah: 100) b hidup bersama Islam sejak masih dalam tahap buaian. Ia nenvaksikan Iangsung bagaimana kaum muslimin mengorbankan segala suatu demi mempertahankan nikmat tauhid. Pemandangan tersebut L sin membuatnya bertambah kokoh dan teguh dalam memegang agamanya. Sejak awal, ia sangat giat berpuasa, shalat dan beribadah kepada Allah ‘Azza twa Jalla. Ia tidak pernah lelah sesaat pun : terus berzikir kepada Allah dan menyantuni orang-orang fakir dan sehingga ia dijuluki Ummul Masaakiin (ibunda kaum fakir miskin) binti Khuzaimah adalah saudara seibu dari Ummul Mukminin {aimunah. Pontkahan Pertama Para ulama dan sejarawan berselisih tentang pernikahan pertama Zénab atau rumah tangga yang dibinanya sebelum dipersunting oleh ullah saw. Ada yang menyatakan bahwa suami pertama Zainab #d2lah Abdullah bin Jahsy ra. Tapi, ada pula yang mengatakan bahwa “sami pertamanya adalah Thufail bin Harits. Muhammad bin Ishaq berkata, “Rasulullah saw. menikah dengan %inab binti Khuzaimah Al-Hilaliyah yang dikenal dengan julukan Ummid Masaakiin, Sebelum itu, Zainab adalah istri dari Al-Hushain, atau Zainab binti Khuzaimah ra, 227 = ‘Thufail bin Harits. Zainab meninggal dunia di Madinah dan Metupakan istri Nabi saw. yang pertama kali meninggal dunia (di sana)."8 Imam Adz-Dzahabi berkata, “Suami Zainab, Abdullah bin Jahsy, Sugur dalam Perang Uhud. Lalu, Rasulullah saw. menikahinya. Tetapi, ia hanjy hidup bersamanya selama dua bulan atau lebih, karena kematian merenggutnya, semoga Allah meridhainya. Ada juga yang mengatakan bahwa suami pertamanya adalah Thufail bin Harits. Zainab sama sekah tidak meriwayatkan hadits. Pakar ilmu nasab, Ali bin Abdul Aziz aL Jurjani menyatakan bahwa suami pertamanya adalah Thufail, lalu dinikahj oleh saudaranya yang gugur sebagai syahid, *Ubaid bin Harits Al. Muththalibi.3 Menjadé Ummut Mukmintn Ketika suaminya gugur sebagai syahid di jalan Allah, Zainab menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah dan rela dengan takdir yang diterimanya dari Allah ‘Azza wa Jalla. Zainab memiliki hati yang kuat dan penuh dengan keimanan, tawakal, keyakinan dan kepercayaan kepada Allah Azza wa Jala, Saat itu, ia memiliki firasat bahwa Allah akan memberinya seorang pengganti yang lebih baik sekaligus suami yang lebih baik dari suaminya yang pertama. Tapi, dia tidak pernah tahu, siap agung itu? akah calon suami yang Tidak pernah terlintas edikit pun dalam hati Zainab bahwa dia akan menjadi istri dari manusia paling agung sepanjang zaman. Tetapi, jika waka Din tinggal mengatakan “Jail jadilah yang dil chendaki-Nya. Setel: Rasulullah saw, d: Allah swt. menghendaki sesuatu, m lah masa *iddah-nya selesaitiba tang meminangnya. Saat itu, Zainab sempat -tanya kepada ditinya, “Siapa Tapi hanya beberapa s ng akan mengurus pemnikahane at kemudian, Zainab berhasil meyakinkan lnkah orang yang lebih baik dari R mengurus semua ini?” Oleh sebals pernikahannya kepada beliau, k untuk asulullah sa itu, ia menyerahkan segala urusan ‘wena beliau adalah orang paling baik Diriwayatkan olel Thats 228. Sirah Shahabivon dan paling pantas menanganinya, Dalam pernikahan itu, Rasulullah saw, memberi mahar kepada Zainab sebesar 400 dirham. Beliau membangunkan sebuah rumah kecil dan sedethana di samping rumah ‘Aisyah binti Abu Bakar dan Hafshah binti Umar, semoga Allah meridhai mereka semta, Demikianlah kisah perjalanan Zainab binti Khuzaimah ra. menjadi Ummul Mukminin dan istri dati manusia paling agung sepanjang zaman, Muhammad bin Abdullah saw. Semakin Besar Kepedutian dan Kasch Sayauguya kepada Kaum Miskin Ibunda kita, Zainab binti Khuzaimah ra., sangat menyayangi kaum fakit dan miskin sejak masih hidup di masa Jahiliah. Setelah masuk Islam, kasih sayang dan kepeduliannya kepada kaum papa itu semakin bertambah kuat. Apalagi setelah dipersunting oleh Nabi saw., sifat ini semakin bertambah kuat lagi. Ini karena setiap saat, ia menyaksikan langsung kasih sayang yang memancar deras dari hati Rasulullah saw. Beliau selalu menekankan kepada segenap kaum muslimin agar bershadaqah kepada orang-orang fakir dan miskin, dan terus menganjurkannya hingga mencapai tahap itsar (mendahulukan kebutuhan orang lain daripada kebutuhan senditi) ‘Abu Hurairah ra. meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, 24 GIG Seat Adee 452 1628 5 2% NEC eT GN Gs Na “Ketika manusia menyongsong waktu pagi pada setiap hari, dua malaikat turun. Salah seorang malaikat berkata, ‘Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang berinfak.’ Sedangkan malaikat yang lain berkata, ‘Ya Allah, berilah kebinasaan kepada orang yang enggan berinfak (bakhil).” (Muttafag *alaih)>"° PRE. SoA Ola tat > Ditiwayatkan oleh Bukhari, no. 1442, kitab Az-Zakaah, bab “Quulu-llh tasalaa “Fa ammaa Man Athaa wat Taqaa, dan Muslim, no. 1010, kitab Az-Zakaah, bab “Fil Munfiq wal muni, Zainab binti Khuzaimah ra, 229 Dia | Dalam rivayat lain, Abu Hurairah ra. menyatakan bahia Rasy saw. bersabda, Bog p Meta >. a 24 oe yes Cath Le es euhe 421.4 i igs ci er cAd Raed & Pee 8 by eg “ig 5200 Ai BTKnIS A i “Tangan yang di atas (memberi) adalah lebih baik daripada tangy yang di bawah (meminta) Jika memberi, mulailah dari orang yayy terdekat yang menjadi tanggunganmu. Shadagah yang paling bai adalah yang diberikan dari kecukupannya. Siapa yang menahan di untuk tidak meminta, maka Allah akan membuatnya tidak meminta, Siapa yang menganggap dirinya cukup, maka Allah akan membuataya cukup.” (hur. Bukhari)! hee LAT cKGI OIG Sng ae Bae lec 3M Bic ot Gaya “Perbuatan-perbuatan baik menjaga seseorang dari dampak-dampak yang buruk, penyakit-penyakit dan kebinasaan-kebinasaan, Orang: orang yang suka berbuat baik di dunia juga akan menjadi orang-orang yang suka berbuat baik di akhirat.” (h.t. Hakim)?" 3H Diriwayatkan olch Bukhari, no, 5355, kitab An-Nafagaut, ba Wajuubun Nata ALLAN wal ‘lyaal dengan lafazh, “Shadagal yang paling buik adalah wag menninbulhan hecuifst Tagan yang di atas (rember) adalah lebih Bik capa agar yang i awa (emt. Mbt ener mada ds rn ag ted yen ang,” ag nso yi dk mungkin berkata, i ckerjakibah aki! Se ak tung Botha. "Beri aku mi ; anyg mvendtengt pernyat ‘Wahasi Abu Huraira, apakat engkaw merdtrygarnya dati Rasulah ww." Abu Hurairah ea. menjawab, ‘Tid ah an Talal adits dia "i , ari Hain bt Zakauh, baly "Law Shavkaggata tka “an Zhabei 7 an oleh Hakim dati Anas, Al-Atbani menyatakian hats ini shah dato bt Shathiihud Jaami’, no, 3689. 230. Sirah Shahabiyah Bae, 2541 i382, PEW NES 3 222% yO AT BS oI DI pu eel ET ees JLeEHl josad eek IS 8A tse WAS Sebi). EG5 “Perbuatan yang paling baik adalah memberi suatu kebahagiaan kepada saudaramu sesama mukmin, atau melunasi utangnya, atau memberinya makan roti." \ mn Z. SG AL a, oS CRE | ot (Lhe Al dcabl gems ne abl TG 474 404) 22 7 9ITLGS a SLR Wb Sb Sa £6 AA, eA 827T oe out a ried Q pgeel Seis Atal “Siapa pun di antara orang muslim yang memberi pakaian kepada orang muslim lainnya yang tidak memiliki pakaian, maka Allah Ta’ ala akan memberinya pakaian dari kain sutra hijau di surga. Siapa pun di antara orang muslim yang memberi makan kepada orang muslim lainnya yang kelaparan, maka pada hari kiamat Allah akan memberinya makan dari buah-buahan surga. Siapa pun orang muslim MACS LUE Backlit yang memberi minum orang muslim lainnya yang kehausan, maka pada hari kiamat Allah akan memberinya minum dari khamer murni yang tempatnya dilak.”>"4 YW 8 29d WA RE LES IIE A Gy 4 ASE SMD) JPW Calg: egaisl dil Sy Nl BPA ISLA Det 820 9 2024 ELI 26 8 Bey 23 ae REY US G1 GSAS Gail ASAE AsSSH hie Aethrh > : Sib PALAU LCA TK EAA TATA 422 | pee Sch gl ee peel os lest >=——— "” Ditvayatkan oleh Tbnu Abu Ad-Dunya dalam kitab Qadhaa'td Hawaa'j, Al-Bathagi dalam ‘tab Sye‘abu!limaan dari Abu Hurairab, dan Ibnu ‘Ady dalam kitab Al-Kaamil dari Ibnu Umar. Al-Albani menyatakan hadits ini hasan dalam kitab Shahiihul Jaam no, 1096, Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud no. 1682, dan Tirmidi no. 2449 dari Abu Sa‘id Al- Khudti. ALM ‘Abu Khalid bin ‘Ad-Dalani. Hadits tersebut hasan Zainab binti Khuzaimah ra, 231 a | oon en ACA AOE GAA oer Sch 59 MEIGS AA B 545.6 soci . IEEE BI ae PAG TABS ay CIENT AEN ae cae, MGI LIS Aig SN CHER SF AES A lacie, NRE LEG By AEN ANIL ES Lae gl 5255. lis “Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaae bagi orang lain. Perbuatan yang paling dicintai Allah adalah member, kebahagiaan kepada seorang muslim, atau menjauhkan kesusahannya, atau melunasi utangnya, atau menghilangkan laparnya. Jika aku berjalan dengan seorang muslim untuk menyelesaikan keperluannya, maka itu lebih aku cintai daripada beri* tikaf di dalam masjid selama satu bulan. Siapa yang dapat menahan marahnya, maka Allah akan menutup aibnya. Siapa yang dapat menyembunyikan amarahnya, padahal kalau dia mau, dia dapat meluapkannya, maka Allah akan memenuhi hatinya dengan keridhaan pada hari kiamat. Siapa yang berjalan bersama saudaranya sesama muslim untuk mengatasi suatu kebutuhannya hingga dia dapat menjadi kuat kembali, maka Allah akan menguatkan pijakan kakinya pada hari (kiamat) di saat banyak kaki yang tergelincir. Sesungguhnya akhlak yang buruk dapat merusak amal perbuatan, seperti cuka yang dapat merusak madu,”3!5 BEAN al 22h ice cee L904 74 6% Bie alb Geis Mp SalKratb Sg CEaich 5) BY, ANS AL 4 A oy ree oem ate Ave se PG HEM LE 5 hE 5 Vp plab cable A G05 ail “Sesungguhnya di dalam surga ada Tuangan-ruangan yang tembus pandang. Bagian luamya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Allah Tala menyiapkannya bagi orang yang suka memberi makan, menyebarkan salam, dan shalat malam ketika ‘manusia sedang terlelaptidu” (bt. Tonu Hibban)> an oleh Ibnu Abu Ad-Dunya dalam ki , . uals bir dai hou Una AL eB Qh Hawa dan Thar ee Hnimenyatakan hadits ini hasan dalam kitab Shahi © Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dala kitab Ash-Shahih. Al-Albani menyatakan haditsi hasan dalam kta Shai Tag, vl. 1 hi Seah Mari menyoakaataey 232 Sirah Shahabiyan Zainab seting mendengar ueapans ‘ucapan seperti itu, sehingga jiwanya hanyak mengharapkan kenikmatan ah. Kenikmatan yang tidak pernah nah clidengar oleh telinga, dan tidak pernah Mt. Oleh sebab itu, dia tidak pernah menyisakan rdlidlalam rumhnya, Sejak di masa jahiliah, ia celah dikenal dengan julukan Umm Masaukiin (ibunda kaum fakir nskin), maka bagaimana dengan keadaannya setelah menjadi Ummul Mukminin, seas mclamburny an batinnya lebih k sradyang tersedtia ci dato sunga ylihat oleh mara, tidak per seoetik dalam hati man gate dirham atau satu dina Sema Waktanya Dipersembahian untuk Allah Sebelum Zainab masuk dalam lingkungan keluarga Nabi saw., ah ra. telah lebih dulu menjadi bagian dari keluarga ang suci itu. Kedua wanita mulia tersebut m sat tinggi di ‘Aisvah ra. dan Hatsh; emiliki kedudukan yang Rasulullah saw. Kondisi ini membuat ‘Aisyah ra. idak merasa terusik dengan kedatangan anggota aru, Zainab binti Khuzaimah, Mereka tidak merasa cemburu sifat kewanitaan lainnya yang dapat memicu persoalan di maupun keluarga atau sifat antara mereka. Dipihak lain, Ummul Masaakiin Zainab binti Khucaimah juga tidak nemiliki hasrat untuk bersaing dengan ‘Aisyah dan Hafshah yang lebih Julumembangun rumah tangga dengan Rasulullah sav, Zainab binti Khuzaimah, semoga Allah meridhainya, hidup di bawah ‘aungan kasih sayang, cinta dan kelembutan. fa hidup di dalam dekapan Aehangatan dan keagungan Islam, Ia merasa sangat bahagia yang tiada tara dengan berbelas kasih kepada orang-orang miskin, bersikap lembut, dan berbuat baik kepada mereka. Zainab menghabiskan semua waktu yang dimilikinya untuk beribadah pada Allah Azza wa Jalla, menyantuni sekian banyak orang miskin dn bershadagah kepada mereka. Karena sifatnya tersebut, ia sangat ‘ikenal dengan julukan Ummul Masaakiin (ibunda kaum fakir miskin). Songguh indah julukan yang agung dan menyebarkan semerbak kasih Sayang itu. Memang, ibunda kita, Zainab binti Khuzaimah ra. adalah termasuk “anita yang baik hati dan memiliki jiwa yang mulia. Semua yang keluar Zainab binti Khuzaimah ra, 233 | dati rumahnya hanyalah shadagah dan ketaatan kepada Allah sehingy, membuatnya menjadi wanita yang mulia dan agung.™” De Bawah Naungan Rasultultah sain Ibunda kita, Zainab ra., menjalani hari-hari yang sangat berbahagia bersama Nabi saw. Ia selalu mendampingi beliau dengan setia dan gia belajar dari petunjuk, sifat, ilmu, akhlak, dan kasih sayang beliaw, Dar hari ke hari imannya semakin bertambah kuat sehingga dirinya tidak lagi memiliki hasrat mendapatkan kenikmatan duniawi yang pasti fana, tapi lebih merindukan keridhaan Allah dan surga-Nya yang disediakan bagi orang-orang yang shalih. Saatnya Benpisah Dalam rentang waktu yang sangat singkat bersama Nabi saw., Zainab menyibukkan dirinya dengan banyak beribadah, puasa dan shalat malam. Memang, ia mendampingi beliau dalam wakcu yang sangat singkat, karena hanya beberapa bulan setelah pernikahannya, ajal telah menjemput ibunda kita, Zainab ra., sehingga merupakan istri Nabi saw. yang pertama kali meninggal dunia di Madinah. Ketika Zainab mengembuskan napasnya yang terakhir, kesedihan kembali menyelimuti hati Nabi saw. Kematiannya telah mengingatkan beliau kepada kematian Khadijah ra., wanita paling agung sejagat raya. Zainab binti Khuzaimah ra. masuk ke lingkungan keluarga Nabi saw. dengan keteduhan orang-orang yang shalih dan ketenangan abli-abli ibadah. Kemudian ia keluar darinya dengan ketenangan orang-orang yang khusyu'. Jasadnya dikubur di pemakaman Baqi’ dan mendapat keberkahan shalat dan doa Nabi saw. Ibunda orang-orang miskin itu telah meninggal dunia tanpa meriwayatkan hadits dari Nabi saw. Imam Adz-Dzahabi rahimahullah, berkata, “Ia sama sekali tidak meriwayatkan hadits.” Ibnu Jauzt rahimahullah berkata, “Setahu kami, dia tidak meriwayatkan hadits sedikit Ainab sangat sibuk mengurus kebersamaannya dengan pun.” Barangkali, ini discbabkan karena 7 orang-orang miskin dan terlalu singkat mn. 216-217, dengan sedikit perubshan. 234. Sirah Shahahiyah Rasulullah saw. Imam Thabrani rahimahullah mengatakan, “Ummul Masaakiin meninggal dunia saat Rasulullah saw, masih hidup. Ia tinggal bersama pasulllah saw. dalam waktu yang sangat singkat.” Demikianlah kepergian Ummul Masaakiin yang tidak pernah menyisakan hartanya jika bertemu dengan mereka. [a selalu memberi segala yang dimilikinya untuk mendapatkan gantinya di sisi Allah swt, karena apa pun yang diberikan kepada-Nya tidak mungkin sia-sia. Ia memindahkan apa yang dimilikinya di dunia ke akhirat agar dapat meraih kenikmatan surga yang tidak akan pernah terputus dan sitna. Allah swt. berfirman, “Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati. Yaitu orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahule orang-orang yang berserah diri. masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan istri-istri kamu digembirakan. Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala- piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap dipandang mata dan kamu kekal di dalammnya. Dan itulah surge yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan. Di dalam surga itu ada buah-buahan yang banyak untukmu yang sebagiannya kamu makan.” (Az-Zukhruf: 68-73) Untuk mengantar kepergian ibunda kita yang agung ini, tidak ada kata-kata yang dapat kita ucapkan selain firman Allah Ta‘ala, “Sesungeuhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman (ourga) dan sungai. Di tempat yang disenangi di sisi Tuhan yang berkuasa.” (Al-Qamar: 54-55) Semoga Allah meridhainya dan membuatnya ridha, serta menjadikan surga Firdaus sebagai persinggahan abadinya. Zainab binti Khuzaimah ra. 235

You might also like