Professional Documents
Culture Documents
I. JUDUL
Pelaksanaan tugas akhir merupakan salah satu studi lapangan dalam
perkuliahan pada Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung.
Penulis berencana akan melaksanakan tugas akhir yang berlokasi di Kecamatan
Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, dimana
dalam pelaksanaan Tugas akhir ini, penulis berencana mengambil judul:
“Batas Striping Ratio (SR Limit) Terhadap Model Geologinya Pada
Kegiatan Eksplorasi Pendahuluan Batubara Di PT. Indo Besi Energi Utama,
Kecamatan Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan
Tengah”.
Adapun judul yang penulis ajukan diatas pada saat tugas akhir yang akan
dilaksanakan dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di
lapangan.
Gambar 7.1
Lingkungan Pengendapan Batubara (Imam Budi Raharjo, 2006)
7.2 Sumberdaya
7.2.1 Klasifikasi Sumberdaya dan Sumberdaya Batubara
Menurut kamus istilah Teknik Pertambangan Umum (DJPU, 1994)
• Sumberdaya Mineral / Batubara adalah endapan mineral berharga yang
terdapat disuatu wilayah, baik yang sudah diketahui maupun yang masih
bersifat potensi.
• Sumberdaya adalah kumpulan cebakan bahan galian yang mempunyai
nilai ekonomis untuk ditambang.
7.2.2 Penghitungan Sumber Daya
Berbagai metode penaksiran atau penghitungan sumberdaya telah
dikembangkan dari metode konvensional (klasik) yang manual sampai metode
geostatistik dengan komputer. Tingkat ketelitian dari metode geostatistik lebih
tinggi ketelitiannya dan kesalahannya lebih kecil jika dibandingkan dengan
metode konvensional. Walaupun demikian metode klasik masih digunakan pada
beberapa jenis sumberdaya terutama pada tahap awal eksplorasi.
Hasil akhir dari kegiatan eksplorasi sumberdaya bahan galian dalam
penentuan ekonomis atau tidak suatu bahan galian dapat ditambang salah
satunya adalah menentukan besarnya sumberdaya sampai dengan sumberdaya
bahan galian. Dalam perhitungan sumberdaya dan sumberdaya tersebut dapat
PT. INDO BESI ENERGI UTAMA
Jl. A. Yani No. 12 RT. 05 Tamiang Layang, Barito Timur,
Kalimantan Tengah
dilakukan dengan berbagai macam metoda yang ada. Dalam suatu penaksiran
data lapangan dari hasil eksplorasi harus merupakan cerminan kondisi geologi
dan karakter/sifat dari batuannya sesuai dengan tujuan evaluasinya.
Selain hal tersebut, suatu penaksiran harus didasarkan kepada data
faktual yang diolah / diperlakukan secara objektif. Metoda penaksiran yang
digunakan harus dapat memberikan hasil yang dapat diuji ulang atau diverifikasi.
Kemajuan dalam teknologi perangkat keras dan lunak komputer saat ini
menjadikan media digital sebagai media pilihan untuk penggambaran dan
pemetaan. Bila gambar dan peta tersimpan dan tersajikan secara digital
menggunakan paket-paket program terapan kelompok CAD ataupun GIS, maka
hitungan panjang, luas dan volume dari suatu gambar ataupun peta bisa
diperoleh dengan mudah menggunakan program-program yang disediakan.
Gambar yang akan dihitung luasnya bisa berupa gambar potongan, gambar
kawasan yang dibatasi oleh poligon atau kawasan yang dibatasi oleh garis
kontur.
Bila penyimpanan dan penyajian menggunakan media konvensional
maka bisa dilakukan hitungan luas cara numeris, grafis, mekanikal-grafis,
mekanikal-grafis-digital. Hitungan luas cara grafis sangat dipengaruhi oleh
kestabilan media dan ketelitian Gambar Meskipun dalam teknik perhitungan
dapat menggunakan penggaris, kertas milimeter block atau planimeter, tetapi
untuk pemakaian praktis sekarang ini dianjurkan hitungan panjang, luas dan
volume dilakukan secara numeris menggunakan kalkulator berprogram ataupun
komputer berprogram.
a. Metoda Blok
Pada dasarnya, sebelum dilakukan Penghitungan sumberdaya, tubuh bijih
dibagi menjadi blok-blok berdasarkan lubang eksplorasi yang dibuat
sebelumnya.
• Penentuan blok sumberdaya menjadi
kelas sumberdaya
• Biasanya dilakukan pada awal
eksplorasi, dimana ketelitian belum tinggi
• Penghitungan parameter rata-rata
dengan arithmetic mean atau weighted mean
Keuntungan da kekurangan dari metoda blok antara lain :
Keuntungannya:
• Sederhana dan cepat
• Dapat dipisahkan menurut kualitas
Kekurangannya:
• Untuk perencanaan eksploitasi harus
ada kalkulasi kembali dengan pembuatan lubang eksplorasi yang lebih
rapat.
b. Metoda Daerah Pengaruh
• Pembuatan daerah pengaruh di sekitar
lubang eksplorasi.
• Daerah pengaruh antara dua lubang
eksplorasi setengah jarak dua titik itu.
• Penghitungan sumberdaya di sekitar
lubang eksplorasi.
• Penghitungan sumberdaya berdasarkan
kontur dalam (included area) atau kontur luar (extended area).
• Untuk lubang eksplorasi yang sudah
rapat.
PT. INDO BESI ENERGI UTAMA
Jl. A. Yani No. 12 RT. 05 Tamiang Layang, Barito Timur,
Kalimantan Tengah
• Untuk jenis endapan yang
variabilitasnya besar.
In c lu d e d A re a
E x t e n d e d A r e a
Gambar 7.2
Daerah Pengaruh
c. Metoda Segitiga
• Metoda ini digunakan untuk blok
sumberdaya yang didasarkan oleh desain eksplorasi dengan menggunakan
cara segitiga atau acak.
• Penghitungan rata-rata (ketebalan,
kadar dls). Didasarkan dari setiap titik/ujung segitiga.
PT. INDO BESI ENERGI UTAMA
Jl. A. Yani No. 12 RT. 05 Tamiang Layang, Barito Timur,
Kalimantan Tengah
T i t i k B
T i t i k A
T i t i k C
L a p is a n
B a t u b a r a
Gambar 7.3
Metoda Segitiga
s = ½ (a + b + c)
dimana :
a, b, dan c = titik-titik lubang bor
Tebal batubara = Tebal semu batubara × cos dip
Ketebalan rata-rata = (a + b+ c) m / 3
V = Luas ∆ × ketebalan rata-rata
d. Metoda Penampang
Metoda penampang digunakan untuk menghitung sumberdaya tubuh bijih
yang diselidiki dengan pola/desain eksplorasi berbentuk segiempat panjang
atau mengikuti pola yang mengikuti lintasan tertentu. Pada dasarnya, lubang
eksplorasi yang mengikuti pola lintasan akan membentuk suatu penampang,
sehingga penghitungan volume bagian tubuh bijih berdasarkan luas
penampang dan jarak antara kedua penampang. Metoda penampang (cross-
section) masih sering dilakukan pada tahap awal. Penaksiran secara manual
ini dipakai sebagai pembanding untuk memeriksa hasil penaksiran
menggunakan komputer. Rumus yang dapat digunakan dalam perhitungan
PT. INDO BESI ENERGI UTAMA
Jl. A. Yani No. 12 RT. 05 Tamiang Layang, Barito Timur,
Kalimantan Tengah
luas rata-rata (mean area) dipakai untuk endapan yang mempunyai
penampang yang uniform.
Luas Overburden
Pada Penampang 1
Gambar 7.4
Metoda Penampang
• Rumus Mean Area
( S1 + S 2 )
V =L
2
dimana ;
S1 : luas penampang 1
S2 : luas penampang 2
L : jarak antar penampang
V : Volume Sumberdaya
• Rumus Prismoidal
( S1 + 4 M + S 2 )
V=
6
dimana ;
S1S2 : luas penampang 1 & 2
M : luas penampang tengah
L : jarak antar penampang S1 dan S2
V : Volume Sumberdaya
Januari
Jenis Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu
1 2 3 4
Penetapan Pembimbing
Studi Pendahuluan
Studi lapangan
Pengolahan Data
Pembuatan Laporan
X. PENUTUP
Demikianlah proposal ini saya buat sebagai acuan dalam
melaksanakan Tugas Akhir ini. Besar harapan saya akan bantuan
segenap direksi dan karyawan PT. Indo Besi Energi Utama, Kecamatan
PT. INDO BESI ENERGI UTAMA
Jl. A. Yani No. 12 RT. 05 Tamiang Layang, Barito Timur,
Kalimantan Tengah
Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.
demi kelancaran serta suksesnya pelaksanaan Tugas Akhir yang akan
penulis laksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
S. Gafoer, Tc . Amin dan (and) J. Purnomo., 2007; Peta Geologi Lembar Lahat,
Sumatera Selatan skala 1 : 250.000, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi.
Sub Direktorat Eksplorasi Batubara & Gambut, 1990 ; Peta Sumber Daya
Batubara & Gambut Indonesia skala 1 : 5000.000
De Coster G.L., 1974 ; The Geologi of the Central Sumatera Basins, Proseding
Indonesian Petroleum Assoc., 4th Annual Conventionn.
Geoservice Report No. 12-0174, 2009; Recent Development in Indonesia Coal
Geologi, (Unpublished).
Koesomadinata,R.P.,dan hardjono.,1977;Kerangka sedimenter endapan
batubara Tersier Indonesia. Pertemuan ilmiah tahunan ke VI, IAGI.
Hardjono, dan Syarifuddin, 1991 ; Sumber Daya Batubara dan Gambut di
Indonesia, Direktorat Jendal Geologi dan Sumber Daya Mineral.
Marangin Simatupang, Soetaryo Sigit, 1992 : Pengantar Pertambangan
Indonesia, Asosiasi Pertambangan Indonesia.
Surono dan Suwarna, 2001;Geologi Formasi Pembawa Batubara di Beberapa
Cekungan Tersier Indonesia. Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral.
R.W. VAN BEMMELEN, 1949; The Geologi Of Indonesia, Economic Indonesia.
PT. INDO BESI ENERGI UTAMA
Jl. A. Yani No. 12 RT. 05 Tamiang Layang, Barito Timur,
Kalimantan Tengah