You are on page 1of 10
Menimbang Mengingat RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK * FATIMAR “ LAMONGAN SK Menkes RI Nomor : HK.03,05 /1/ 564/12 Ji. Pahlawan Selatan No. 18 Telp. (0322) 322155, Fax (0322) 318915 LAMONGAN- 62216 KODERS : 3512035 KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK LAMONGAN No : 030.3/RSIA_FAT/G/KEP/VI1/2018 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN RAWAT GABUNG DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK FATIMAH LAMONGAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK FATIMAH LAMONGAN bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSIA “Fatimah” Lamongan, maka diperlukan peyelanggaraan pelayanan yang bermutu tinggi dan menjamin keselamatan pasien, dimana salah satunya adalah pelayanan rawat gabung ; bahwa agar pelayanan rawat gabung di RSIA “Fatimah” Lamongan dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya panduan rawat gabung di RSIA “Fatimah” Lamongan yang ditetapkan dengan peraturan direktur RS Ibu dan Anak Fatimah Lamongan; Undang ~ Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; Undang — Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang, Rumah Sakit, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2010 tentang, Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 237/Menkes/SK/IV/1997 tentang Pemasaran Penggantian Air Susu Ibu; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit; Keputusan Menteri_ Kesehatan Republik Indonesia_ Nomor 450/Menkes/SK/IV/2004 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi di Indonesia Keputusan Menteri_ Kesehatan Republik —_Indonesia_ Nomor 603/Menkes/SK/VII/2008 tentang Pemberlakuan Pedoman Pelaksanaan Program Rumah Sayang Ibu Dan Anak; Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Anak (RSSIB), Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan 2012 Menetapkan Kesatu Kedua MEMUTUSKAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK FATIMAH LAMONGAN TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN RAWAT GABUNG DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK “FATIMAH” LAMONGAN Rumah Sakit melaksanakan panduan rawat gabung untuk meningkatkan kkesejahteraan ibu dan bayi Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan panduan rawat gabung ibu dan bayi Ditetapkan di : Lamongan Pada Tanggal : 02 Agustus 2018 DIREKTUR RSIA “FATIMAH” LAMONGAN dr. RIRIN MARDIYAH HAYATL MMKes NIK. 182 421 01 Lampiran _ : Keputusan Direktur RSIA “Fatimah” Lamongan Nomor 030.3/RSIA_FAT/G/KEP/VII/2018 Tentang Panduan Rawat Gabung PANDUAN RAWAT GABUNG BABI PENDAHULUAN Rawat Gabung adalah pelayanan yang diberikan kepada bayi baru lahir, ditempatkan bersama ibunya dalam satu ruangan, Rawat gabung yang dimaksudkan agar bayi mudah diamati dan mudah dijangkau oleh ibunya setiap saat sehingga memungkinkan pemberian ASI kepada bayi sesuai dengan kebutuhannya. Rawat gabung mempunyai tujuan sebagai berikut 1) Memenuhi hak ibu dan bayi untuk selalu berada disamping ibu setiap saat. 2) Bayi segera memperoleh colostrum dan Air Susu Ibu. 3) Bayi memperoleh stimulasi mental dini untuk tumbuh kembang anak 4) Bayi bisa memperoleh ASI setiap saat. 5) Ibu memperoleh pengalaman dalam merawat payudara dan menyusui yang benar, 6) Ibu dan keluarga memperoleh pengalaman cara merawat bayi baru lahir. BABII DEFINISI Rawat gabung merupakaaan cara perawatan bayi baru lahir yang ditempatkan dalam satu Tuangan bersama ibunya selama 24 jam penuh perharinya, sehingga si bayi mudah dijangkau oleh ibunya. Dengan rawat gabung bayi dapat segera mendapatkan kolostrum, Hubungan bayi dengan iu lebih dekat dan erat sehingga perangsangan ASI menjadi optomal. Diruang rawat gabung, ibu dan ayah si bayi diberi kesempatan cara merawata bayinya sesudah setelah melahirkan BAB IIL RUANG LINGKUP. Pelayanan Rawat Gabung di Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatimah Lamongan meliputi 1. Pelayanan rawat gabung di Kamar Bersalin 2. Pelayanan rawat gabung di Ruang Nifas BABIV TATA LAKSANA A. Pelaksanaan Rawat Gabung Pada Bayi Baru Lahir Di Kamar Bersalin Bayi yang memenuhi syarat rawat gabung dilakukan perawatan bayi seperti biasa ‘Adapun kriteria yang diambil sebagai syarat untuk dapat dirawat bersama ibunya yaitu : nilai APGAR lebih dari 7, Berat Badan Bayi lebih dari 2500 gram dan kurang 4000 gram, masa kehamilan lebih dari 36 minggu dan kurang dari 42 minggu, lahir spontan presentasi kepala tanpa infeksi intrapartum dan ibu sehat. Dalam jam pertama setelah lahir, bayi segera disusukan kepada ibunya untuk mengeluarkan ASI, memberikan penyuluhan mengenai ASI dan rawat gabung terutama bagian yang belum mendapatkan penyuluhan di poliklinik, mengisi formulir edukasi pasien secara lengkap dan benar, Catat pada lembar intake ouput jam berapa bayi baru lahir dan jam berapa bayi disusukan kepada ibunya, Persiapan agar ibu ddan bayinya dapat bersama— sama ke ruangan. B. Pelaksanaan Rawat Gabung Pada Bayi Baru Lahir di Ruang Perawatan Bayi diletakkan di dalam tempat tidur yang ditempatkan disamping ibunya, Pada waktu berkunjung bayi dan tempat tidumya dipindahkan ke ruangan lain, Perawatan harus memperhatikan keadaan umum bayi dan dapat mengenali keadaan — keadaan yang tidak normal serta kemudian melaporkan kepada dokter jaga, bayi boleh menyusu sewaktu ia menginginkan, bayi tidak boleh diberi susu dari botol, bila ASI masih kurang boleh menambahkan air putih atau susu formula dengan menggunakan sendok. Ibu harus selalu dibantu untuk menyusukan bayinya dengan baik dan benar serta untuk merawat payudaranya, keadaan bayi sehari-hari dicatat, bila bayi sakit atau perlu observasi, diobservasi lebih teliti, bayi dipindahkan ke ruang perawatan bayi baru lahir, bila ibu dan bayi boleh pulang sekali Jagi beri penjelasan tentang cara ~ cara merawat bayi dan memberi ASI serta perawatan payudara dan makanan untuk ibu menyusui. Kepada ibu diberikan leaflet mengenai hal tersebut dan dipesan untuk memeriksa bayinya 1 (satu) minggu kemudian. C. Perawatan Rawat Gabung Ibu dan Bayi dan Kegiatan Penunjangnya 1, Pelaksanaan rawat gabung hendaknya disiapkan semenjak perawatan kehamilan (ANC), 2. Diawali dengan inisiasi dini pada masa persalinan di kamar bersalin 3. Dilanjutkan rawat gabung di ruang nifas, sebagai berikut 1) Menyusui on cve (melihat tanda-tanda bayi ingin menyusui) 2) Menyusui eksklusif 3) Asuban bayi baru lahir antara lain (1) Mencegah hypothermi (2) Pemeriksaan Klinis bayi (3) Perawatan umum (merawat tali pusat, mengganti popok, memandikan bayi, menjaga hygieni bayi) (4) Deteksi dini bayi baru Tahir. 4) Asuhan ibu nifas antara lain (1) Puerpurium (2) Breast care, termasuk memerah dan menyimpan ASI (3) Pendampingan menyusui, termasuk perlekatan dan posisi menyusui yang benar, mengenali tanda bayi ingin menyusu, dan tanda bayi telah puas dalam menyusu. (4) Mengenali hambatan pada nifas (5) Asuhan ibu nifas pasca tindakan (6) Membantu ibu bila ditemukan penyulit dalam menyusui (kelainan puting, pembengkakan mamae, engorgement, dll) 5) Komunikasi Infomasi Edukasi (KIE) Keberhasilan dalam melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi, untuk mendukung keberhasilan menyusui, calon ibu perlu mendapatkan informasi tentang berbagai hal sebagai berikut (1) Nutrisi Ibu menyusui (2) Pengetahuan tentang menyusui secara eksklusif (3) Kerugian bila bayi tidak mendaptkan AST (4) Manejemen laktasi yang benar, termasuk kendala-kendala dalam menyusui bayi (5) Mengenali tanda-tanda bahaya pada ibu dan bayi (6) Perawatan payudara (7) Cara memerah, menyimpan, dan memberikan ASI dengan sendok (8) KB terutama metode amenorhoe Laktasi D. Persyaratan Rawat Gabung 1 Kondisi bayi a. Semua bayi b. Kecuali bayi berisiko dan mempunyai kelainan yang tidak memungkinkan untuk menyusu pada ibu Ibu bu dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Ruangan Rawat Gabung a. Untuk bayi Bayi ditempatkan dalam box tersendiri dekat dengan tempat tidur ibu bila tidak terdapat tempat tidur bayi, diletakkan di tempat tidur disamping ibu (bledding inn) agar mengurangi bahaya bayi jatuh, sebaiknya diberi penghalang (sideguard) b. Untuk Ibu ‘Tempat tidur ibu, diusahakan rendah agar memudahkan ibu naik turun, Bila perlu ada tangga injakan untuk naik ke tempat tidur. Tersedianya perlengkapan perawatan nifas c. Ruangan Ruangan cukup hangat, sirkulasi udara cukup, suhu minimal 28C. Ruangan unit ibwbayi yang masih memerlukan pengamatan khusus harus dekat dengan ruang petugas (di RS/RB). E. Jenis Rawat Gabung di Rumah Sakit Rawat gabung Penuh cara perawatan ibu dan bayi bersama-sama dalam satu ruang secara terus-menerus selama 24 jam. F. Manfaat Rawat gabung 1. 2 Mantfaat bagi ibu Manfaat ditinjau dari segi psikologi si ibu 1) Meningkatkan hubungan batin antara ibu dan bayi melalui sentuhan fisik, yang terjadi segera setelah kelahiran dan pada waktu menyusui 2) Memberikan kesempatan pada ibu untuk belajar merawat bayi baru lahir. 3) Meningkatkan rasa percaya diri dan tanggung jawab kepada ibu untuk merawat bayinya, 4) Memberikan kesempatan pada ibu untuk belajar mengenal tangisan yang disebabkan oleh rasa sakit, lapar, dan ingin dimanja, schingga mengurangi kegelisahan ibu. 5) Ibu dapat segera merespon bayi, hal ini membantu bonding attachment. 6) Memberikan kesempatan bagi ibu untuk lebih sering menyusui dan tidak dijadwal/dibatasi Manfaat dari segi fisik ibu 1) Mempercepat uterus menjadi normal schingga perdarahan post partum dapat dikurangi. 2) Menstimulasi mobilisasi ibu, karena aktifitas ibu merawat sendiri bayinya. 3) Mempercepat produksi ASI 4) Tbu menyusui lebih lama, sehingga menghindari pembengkakan payudara. 3. 4, 5. 6. a, Manfaat ditinjau dari segi psikologi bayi 1) Menstimulasi mental dini yang diperlukan bagi tumbuh kembang bayi Khususnya dalam memberikan rasa aman dan kasih sayang 2) Ritme tidur bayi lebih terpelihara. b. Manfaat ditinjau dari segi fisik bayi 1) Melindungi bayi dari bahaya infeksi karena ASI terutama kolostom (susu jolong) mengandung zat-zat antibody (kekebalan). 2) Bayi mendapatkan makanan sesuai dengan kebutuban. 3) Mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi nosocomial. 4) Mengurangi bahaya aspirasi yang disebabkan oleh pemberian susu formula. 5) Mencegah kemungkinan terjadinya maloklusi gigi (pertumbuhan/penutupan gigi yang kurang baik). 6) Melatih bayi untuk menghisap putting dan areola dengan benar. 7) Memperlancar pengeluaran meconium. 8) Pertambahan berat badan bayi lebih cepat karena bayi disusui lebih lama. Manfaat bagi keluarga a, Manfaat dari segi psikologis keluarga 1) Rawat gabung memberikan peluang bagi keluarga untuk memberikan dorongan pada ibu dalam menyusui bayinya. 2) Memberi kesempatan kepada ibu dan keluarga untuk mendapatkan pengalaman cara merawat bayi segera setelah lahir b. Manfaat dari segi ekonomi keluarga 1) Mengurangi beban anggaran belanja untuk pembelian susu formula dan perlengkapannya, 2) Kesehatan ibu cepat pulih sehingga biaya perawatan lebih sedikit, 3) Bayi jarang sakit sehingga biaya pengobatan berkurang. Manfaat bagi petugas kesehatan 1) Petugas mempunyai lebih banyak kesempatan untuk berkomunikasi dengan ibu dan keluarga 2) Petugas akan merasa tenang dan dapat melakukan pekerjaan lain yang bermanfaat, karena ibu/bayi merasa nyaman, Manfaat bagi institusi pelayanan keschatan 1) Kebutuhan tenaga perawatan ibu dan bayi berkurang. 2) Morbiditas ibu dan bayi berkurang, sehingga mengurangi hari perawatan, 3) Ruangan khusus untuk bayi dapat dikurangi. G. Peran Dalam Menciptakan Rawat Gabung Peran Institusi 1) Pimpinan mengeluarkan kebijakan yang mendukung pelaksanaan rawat gabung. 2), Mensosialisasikan kebijakan pada unsur terkait. 3) Menyiapkan sarana prasarana yang mendukung. 4) Menyiapkan SDM yang terampil. 5) Melakukan Money (Monitoring dan evaluasi) 6) Memberikan reward dan punishment secara internal Peran Tenaga Kesehatan 1) Melaksanakan kebijakan dan tata tertib rawat gabung, 2) Melaksanakan perawatan ibu dan anak. 3) Merencanakan, melaksanakan, dan menilai kegiatan-kegiatan KIE kepada ibu dan keluarganya 4) Memotivasi ibu melakukan perawatan payudara, cara menyusui, perawatan bayi, perawatan nifas, 5) Mengatasi masalah laktasi 6) Memantau keadaan ibu dan bayi terutama dapat mengidentifikasi kelainan yang timbut. 7) Melakukan pencatatan pelayanan yang diberikan 3. Peran Ibu 1) Mempraktekkan hal-hal yang diajarkan petugas kesehatan misalnya tentang merawat payudara, kebershihan diri, menyusui dan merawat bayi. 2) Mengamati kelainan yang terjadi pada bayi atau dirinya dan melaporkan kepada petugas. 4. Peran Suami dan Keluarga 1) Memberikan dukungan pada ibu. 2) Membantu merawat ibu dan bayi. 3) Membantu mempersiapkan alat kebutuhan ibu dan bayi, 4) Mengambil keputusan yang mendukung. . Hambatan Dalam Melaksanakan Rawat Gabung 1. Dari segi ibu 1) bu lelah setelah melahirkan 2) _ Ibu ingin bayinya dirawat dikamar bayi 2. Dari segi bayi Tindakan pada bayi seperti memandikan, menimbang, mengukur panjang badan, dll Dari segi petugas 1), Petugas menganggap bahwa bayi perlu di observasi 2) Tenaga keschatan kurang terampil dalam membantu ibu merawat bayinya. 4. Dari segi institusi Ruangan srmpit tidak cukup tempat untuk bayi BABV PENUTUP 1. Panduan rawat gabung di Rumah Sakit Ibu dan Anak “Fatimah” Lamongan harus di evaluasi apabila diperlukan dapat dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada. 2. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan bahwa segala sesuatunya akan ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini Ditetapkan di : Lamongan Pada Tanggal : 02 Agustus 2018 DIREKTUR RSIA “FATIMAH” LAMONGAN dr, RIRIN MARDIYAH HAYATIL MMKes NIK. 182 421 01

You might also like