You are on page 1of 9
RUMAH SAKIT BU “FATIMA “ ee JL, Pahlawan Selatan No. 18 Telp. (0322) 322155, Fax (0322) 318915 LAMONGAN- 62216 KODE RS : 3512035 KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK “FATIMAH” LAMONGAN No : 030,2/RSIA_FAT/G/KEP/VIIV/2018 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK) 24 JAM DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK “FATIMAH” LAMONGAN Menimbang Mengingat 1 Bahwa Rumah Sakit ibu dan Anak “Fatimah” Lamongan wajib ikut berperan serta dalam upaya pemerintah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) Bahwa Rumah Sakit Ibu dan Anak “Fatimah” Lamongan merupakan agian dari sistem rujukan dalam pelayanan kegawat daruratan maternal dan neonatal yang sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir Bahwa penatalaksanaan kedaruratan maternal dan neonatal di Rumah Sakit Ibu dan Anak “Fatimah” Lamongan dilaksanakan melalui Program Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 jam di rumah sakit Bahwa dalam rangka pelaksanan Program Pelayanan Obstetri dan ‘Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 jam di Rumah Sakit Ibu dan Anak “Fatimah’ Lamongan perlu dibentuk Tim PONEK Rumah Sakit Ibu dan Anak “Fatimah” Lamongan Bahwa untuk maksud tersebut perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak “Fatimah” Lamongan Undang — Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit ‘Undang — Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159.b/Menkes/SK/II/1988 tentang Rumah sakit Surat Keputusan Mentri Kesehatan. = RI Nomor 1051/MENKES/SK/X1/2008 tentang Pedoman _Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Noenatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 jam di Rumah Sakit Menetapkan Kesatu Kedua MEMUTUSKAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK FATIMAH TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK) 24 JAM DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK “FATIMAH” LAMONGAN Rumah Sakit melaksanakan program PONEK untuk menurunkan angka kematian bayi dan meningkatkan kesehatan ibu melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna a. Mengembangkan kebijakan dan SPO sesuai dengan standar b. Meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan ibu dan bayi termasuk kepedulian terhadap ibu dan bayi ©. Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetrik dan neonatus termasuk pelayanan kegawat daruratan (PONEK 24 jam Ditetapkan di : Lamongan Pada Tanggal : 03September 2018 DIREKTUR RSIA “FATIMAH” LAM RIRIN MARDIYAH HAYATI, MMKes NIK. 182 421 01 Lampiran _: Keputusan Direktur RSTA “Fatimah” Lamongan Nomor 030.2/RSIA_FAT/G/KEP/VIIL/2018 Tentang Panduan Pelaksanaan PONEK 24 jam PANDUAN PELAKSANAAN PONEK 24 JAM DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK “FATIMAH” LAMONGAN BABL PENDAHULUAN Rumah Sakit PONEK 24 jam adalah Rumah Sakit yang mampu menyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara komprehensif dan terintegrasi 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu. Hal ini harus dapat terukur melalui Penilaian Kerja Manajemen dan Penilaian Kerja Klinis. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia masih tertinggi di antara Negara ASEAN dan penurunannya sangat lambat. AKI dari 307/100.000 kelahiran hidup (SDKT tahun 2002 ~ 2003), menjadi 228/100.000 kelabiran hidup pada tahun 2007. Demikian pula angka kematian bayi (AKB) 35/1000 kelahiran hidup (SDKT tahun 2002 = 2003 ) menjadi 34/1000 kelahiran hidup pada tahun 2007, Seharusnya sesuai dengan Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) 2015 target penurunan AKI dari 408/100.000 (SDKI dan SKRT 1990) menjadi 102/100,000 pada tahun 2015 dan AKB dari 68/1000 kelahiran hidup (SDKI dan SKRT 1990) menjadi 23/1000 kelahiran hidup pada 2015 Tujuan 1. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh manajemen dalam pelayanan PONEK 2. Terbentuknya tim PONEK RS yang dilantik oleh pimpinan RS dan memiliki SK/Surat Tugas 3. Tercapainya kemampuan teknis Tim PONEK sesuai Standart Kinerja Manajemen dan Standart Kinerja Klinis 4. Adanya proses konsultasi dan pembinaan dalam pelayanan obstetri dan neonatal emergensi antara RS PONEK, Puskesmas PONED, Puskesmas — puskesmas pembantu, Dokter dan Bidan praktek swasta, RS Swasta 5. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara pengelola dan penanggung jawabprogram pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan pusat dalam manajemen program PONEK BAB IL DEFINISI Pelayanan Obstetri Neonatal Emergenci Komprehensif (PONEK) adalah unit pelayanan komprehensif di rumah sakit untuk menanggulangi kasus kegawat daruratan obstetrik dan neonatal yang kegiatannya disamping mampu melaksanakan seluruh Pelayanan Obstetri Neonatal Emergenci Dasar (PONED) juga mampu memberikan transfusi darah dan bedah sesar serta perawatan neonatal secara intensif, dimana kegiatan ini sangat penting dilaksanakan mengingat Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang, masih tinggi 1 2. 3. BAB III RUANG LINGKUP Ruang lingkup pelayanan PONEK di RS dimulai dari garis depan/UGD dilanjutkan ke kamar operasi/ruang tindakan sampai keruang perawatan, Secara singkat dapat dideskripsikan sebagai berikut 1 2, 3 4 5 Stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan definitif Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS diruang tindakan Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparatomi dan seksio sesarea Perawatan intermediate dan intensif ibu dan bayi Pelayanan Asuhan Ante Natal Resiko Pelayanan Kesehatan Meternal Fisiologis a b. © 4. Pelayanan Kehamilan Pelayanan Persalinan Normal dan Persalinan dengan tindakan operatif Pelayanan Nifas Ruang Laktasi Pelayanan Kesehatan Neonatal Fisiologis a b. c d Asuhan Bayi Baru Lahir Inisiasi Menyusui Dini Penggunaan ASI Eksklusif’ Imunisasi dan stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Pelayanan Kesehatan Maternal Resiko Tinggi a, Masa Antenatal 1, Pendarahan pada kehamitan muda / abortus 2. Nyeri perut pada kehamilan muda dan lanjut / kehamilan ektopik 3. Kehamilan Ektopik (KE) dan Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) 4. Hipertensi, Preeklamsia / Eklampsia 5. Pendarahan pada masa kehamilan Masa intranatal 1. Persalinan dengan parut uterus 2. Persalinan dengan distensi uterus 3. Gawat janin dalam persalinan 4. Pelayanan terhadap syok 5. Ketuban pecah dini 6. Persalinan macet 7. Induksi dan akselerasi persalinan 8. Aspirasi vakum manual 9. Seksio sesarea 10. Episiotomi 11. Malpresentasi dan malposisi 12. Distosia bahu 13, Prolaps tali pusat 14, Placenta manual 15. Perbaikan robekan serviks 16. Perbaikan robekan vagina dan perineum 17. Perbaikan robekan dinding uterus 18. Reposisi inersio uteri 19, Histerektomi 20. Sukar bernafas 21, Kompresi bimanual dan aorta 22, Dilatasi dan kuretase 23. Anastesia umum dan lokal untuk seksio sesarea 24, Anastesai spinal, ketamin 25. Blok pudendal ‘Masa postnatal Masa nifas Demam pasca persalinan/infeksi nifas Pendarahan pasca persalinan Nyeri perut pasca persalinan Keluarga berencana waeNe 4, Pelayanan Kesehatan Neonatal dengan Resiko Tinggi a. Level I; Asuhan Neonatal dengan ketergantungan tinggi (ruamg rawat neonatus asuhan khusus) Level IIB : Pelayan obstetri dan neonatal emergensi Komprehensif (sesuai dengan kemampuan standart PONEK) Level IIT: Perawatan Neonatal Intensif 2 a Level HLA Fungsi unit a. Memberi asuhan menyeluruh bayi yang lahir usia kehamilan >28 mgg dengan berat lahir >1000 gr b. Memberi dukungan kehidupan terus menerus tidak hanya terbatas pada ventilasi mekanik, tapi juga menggunakan HFO ©. Melakukan prosedur pembedahan minor (misal : penggantian kateter vena sentral atau perbaikan hernia inguinal) d._ Akses segera berbagai konsultan ahli semua sub spesialistik Level IIB Fungsi unit a, Asuhan menyeluruh Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (<100 gr dan masa kehamilan <28 mgg) b. Dukungan respirasi tingkat lanjut(misal ventilasi frekuensi tinggi dan nitrat oksida yang diisap untuk jangka waktu selama yang diperlukan) ¢. Akses sejumlah ahli sub spesialis kedokteran anak yang cepat dan langsung di tempat 4d. Pencitraan tingkat lanjut dengan interpretasi segera (CT-Scan, MRI, dan EKG) €. Dokter spesialis bedah anak dan anastesi anak berada di fasilitas tersenut atau institusi yang terkait erat untuk pembedahan besar (misalnya pengikatan PDA dan perbaikan Kelainan dinidng perut, NEC dengan perforasi usus, fisula trakeosofageal dan/atau atresia trakeosofageal dan miclomeningosel ) Level ITC Fungsi unit a. Kemampuan unit perinatal tingkat III B yang berada di Rumah Sakit Anak b. Oksigenasi membran ekstrakorporeal, hemofiltrasi dan hemodialisis, atau perbaikan dengan pembedahan malformasi jantung bawaan serius yang perlu bypass kardiopulmonaris c. Pembedahan besar yang dilakukan di tempat tersebut (perbaikan omphalocel, fistula trakeosofageal atau atresia esofageal, rescksi usus, perbaikan myclomeningocel, shunt ventriko peritoneal) Kriteria neonatal yang menerima pelayanan level III yaitu : 1 2, 3 eras Bayi dengan gangguan hemodinamika (syok) Apnea Gawat napas sedang atau parah, memerlukan CPAP atau ventilasi jangka pendek selama <7 hari Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR)

You might also like