You are on page 1of 5

KINETIKA REAKSI

Oleh
Dr. Nazriati, M.Si
Jurusan Kimia FMIPA UM

Minggu lalu kita mempelajari reaksi orde dua dengan metode integrasi, namun pereaksinya
satu macam. Sekarang kita pelajari reaksi orde dua dengan pereaksi ada dua.
Reaksi: A + B → P
r = k [A] [B]
Maknanya, reaksi tersebut orde 1 terhadap [A] dan orde satu terhadap [B] dan orde totalnya 1
+ 1 =2. Ada dua kemungkinan dalam reaksi tersebut:
• Jika [A] = [B], maka
r = k [A] [B] = k [A]2
𝑑[𝐴]
𝑟= = −𝑘 [𝐴]!
𝑑𝑡
Tipe persamaan ini sudah kita bahas minggu lalu yang memberikan hubungan linear
sebagai berikut:
1 1
= + 𝑘𝑡
[𝐴] [𝐴]"
Pembahasan berikutnya adalah:
• Jika [A] ≠ [B]
r = k [A] [B] [A] = [A]o – x; dan [B] = [B]o – x
𝑑[𝐴]
𝑟= = −𝑘 [𝐴][𝐵] = − 𝑘 ([𝐴]" − 𝑥)([𝐵 ]" − 𝑥)
𝑑𝑡
diketahui [A] = [A]o – x maka
𝑑[𝐴] 𝑑𝑥
= −
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑥
= 𝑘 ([𝐴]" − 𝑥)([𝐵 ]" − 𝑥)
𝑑𝑡
#$
([']! )$)([+]! )$)
= 𝑘 𝑑𝑡, selanjutnya integrasikan.

Untuk menyelesaikan persamaan di atas, masih ingatkah Anda dengan pelajaran


Matematika bahwa:
Ingatlah aturan:
$ /
∫" (0)$)(1)$) 𝑑𝑥, a dan b = konstan dapat ditulis:
1 1 1 1
= D − E
(𝑎 − 𝑥)(𝑏 − 𝑥) 𝑏−𝑎 𝑎−𝑥 𝑏−𝑥

𝑑𝑥 1 𝑑𝑥 𝑑𝑥
3 = F3 − 3 G
(𝑎 − 𝑥)(𝑏 − 𝑥) 𝑏−𝑎 𝑎−𝑥 𝑏−𝑥

1 1 1
= F𝑙𝑛 − 𝑙𝑛 G + 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎
𝑏−𝑎 𝑎−𝑥 𝑏−𝑥

Perhatikanlah aturan dalam matematika di atas dan terapkan pada persamaan laju yang akan
kita turunkan.
$ -
𝑑𝑥
3 = 3 𝑘 𝑑𝑡
, ([𝐴]" − 𝑥)([𝐵]" − 𝑥 ,
$ $
1 𝑑𝑥 𝑑𝑥
43 −3 5
[𝐵]" − [𝐴]" , [𝐴]" − 𝑥 , [𝐵], − 𝑥

Supaya mudah, kita coba integralkan satu bagian dulu,


$
𝑑𝑥 1 𝑥 𝑥
3 = 6ln 9 = −⌈ln([𝐴]" − 𝑥)⌉
, [𝐴]" − 𝑥 [𝐴]" − 𝑥 0 0
= − ln([𝐴], − 𝑥) − (−𝑙𝑛[𝐴],
= 𝑙𝑛[𝐴]" − ln ([𝐴]" − 𝑥)
[𝐴]"
= 𝑙𝑛
([𝐴]" − 𝑥)
dengan cara yang sama akan diperoleh:
$
𝑑𝑥 [𝐵]"
3 = 𝑙𝑛
, [𝐵]" − 𝑥 ([𝐵]" − 𝑥)
Jadi,
1 [𝐴]" ([𝐵]" − 𝑥)
𝑘𝑡 = ?ln @
[𝐵]" − [𝐴]" [𝐵]" ([𝐴]" − 𝑥)
Silahkan diamati dan dipahami.

Contoh soal:
Reaksi: CH3COOC2H5(aq) + OH1(aq) → CH3COO-(aq) + CH3CH2OH(aq) dengan nilai
k = 0,11 L mol-1s-1.
Berapakah konsentrasi ester setelah (a) 15 s dan (b) 15 menit, jika
[CH3COOC2H5]o = 0,15 mol L-1
[OH-]o = 0,055 mol L-1
Selanjutnya kita bisa tentukan persamaan reaksi orde n dengan cara:
Reaksi : A → P
𝑑[𝐴]
= −𝑘 [𝐴]2
𝑑𝑡
𝑑[𝐴]
= −𝑘 𝑑𝑡
[𝐴]2
Integrasikanlah persamaan di atas:
['] -
𝑑[𝐴]
3 = −𝑘 3 𝑑𝑡
[𝐴]2
[']! ,

1 [𝐴]
− F [𝐴])23/ G = 𝑘𝑡
−𝑛 + 1 [𝐴] "

1 [𝐴]
F [𝐴])(2)/) G = 𝑘𝑡
𝑛−1 [𝐴] "

1 1 1
? (2)/) − @ = 𝑘𝑡
𝑛 − 1 [𝐴] [𝐴]" (2)/)
Bila Anda mau mencari reaksi orde 3, maka tinggal mengganti n = 3. Persamaan orde n
berlaku untuk n > 1.

Waktu paruh
Pembahasan laju reaksi biasanya juga membahas waktu paruh. Apakah waktu paruh?
Waktu paruh adalah waktu yang diperlukan untuk merubah separuh pereaksi menjadi produk.
Misal pada reaksi orde 1, kita ketahui persamaannya adalah:
ln[𝐴] − ln[𝐴]" = −𝑘𝑡
[𝐴]
ln = −𝑘𝑡
[𝐴],
1
[𝐴]"
ln 2 = −𝑘 𝑡½
[𝐴],
1
ln = −𝑘 𝑡½
2
ln 2 = k t½
ln 2
𝑡½ =
𝑘

Dengan cara yang sama Anda dapat menurunkan persamaan waktu paruh untuk berbagai
persamaan reaksi seperti orde 2, dst.
Contoh soal:
Reaksi: A → P, merupakan reaksi orde 2 dengan nilai k = 1,24 mL mol-1s-1.
Hitunglah (a) waktu paruh dan (b) waktu yang diperlukan agar [A] menjadi 0,026
bila [A]o = 0,26 mol L-1

Pembahasan persamaan laju kita cukup sampai di sini. Selanjutnya Anda dapat mempelajari
secara mandiri faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dari berbagai literatur Kimia
Fisika.

Data Kinetik
Sebelumnya kita telah mempelajari bahwa persamaan laju dan orde reaksi tidak dapat
ditentukan dari persamaan reaksi namun harus dari eksperimen. Kumpulan data yang diperoleh
dari eksperimen untuk menentukan laju reaksi disebut dengan data kinetik. Bagaimana cara
memperoleh data kinetik?
a. Cara kimia
Dalam cara kimia konsentrasi pereaksi atau produk diukur secara langsung setiap waktu
dengan cara analisis kuantitatif seperti volumetri, gravimetri. Bila zat yang diukur atau yang
ingin ditentukan berupa asam maka teknik yang dapat digunakan adalah tirasi aside-
alkalimetri. Melalui cara kimia ini sampel yang akan ditentukan diambil dari sistem
kemudian ditambahkan suatu zat yang dapat menghentikan reaksi tersebut. Misalnya yang
mau diukur adalah sisa basa pada selang waktu tertentu maka pada waktu tersebut diambil
cuplikan dan ditambahkan ke dalam larutan asam berlebih. Kelebihan asam dititrasi dengan
larutan basa. Langkah tersebut kita lakukan berulangkali sehingga diperoleh data kinetik
pada berbagai waktu. Data tersebut selanjutnya diolah dan diuji orde yang sesuai sehingga
akhirnya akan diperoleh persamaan laju reaksi tersebut.

b. Cara Fisika
Pengukuran konsentrasi produk atau salah satu pereaksi dengan cara fisika tidak dilakukan
secara langsung namun dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan mengukur harga
besaran fisik seperti tekanan, putaran optis, daya hantar listrik, absorbansi, dll. Cara fisika
ini tidak ada penambahan zat kimia apapun ke dalam sistem dan pengukuran dapat
dilakukan saat reaksi berlangsung. Cara fisika ini spesifik untuk masing-masing reaksi.
Misalnya pengukuran absorbansi hanya dapat dilakukan bila dalam reaksi tersebut terjadi
perubahan absorbansi selama reaksi berlangsung. Konduktometri dapat digunakan bila
selama reaksi berlangsung terjadi perubahan daya hantar. Begitu juga dengan cara yang lain
harus kita perhatikan besaran fisika yang dapat diukur dari reaksi yang kita amati.
Pemahaman Anda akan lebih baik bila Anda dapat melakukannya dalam praktikum
nantinya.
Demikianlah pembelajaran hari ini, minggu depan kita lanjutkan dengan materi
ketergantungan konstanta laju (k) terhadap suhu.
Selamat belajar!

You might also like