BABI
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP STATISTIKA
A. Pengertian Statistik
Pengertian statistik berasal dari bahasa Yunani yaitu “status” atau
dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata state yang artinya negara. Arti
negara dapat dimaknai secara lebih luas, antara lain sebagai keadaan atau
data tentang bidang-bidang kehidupan dalam suatu negara. Bidang-bidang
kehidupan dalam suatu negara terdiri dari berbagai macam ragam misalnya
keadaan pendidikan, kesehatan, ekonomi, industri, hukum, pertanian, militer
dan sebagainya. Oleh karena itu Aima (2006) dalam bukunya Sayid (2011: 1)
menyatakan bahwa pada mulanya kata statistik diartikan sebagai
keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh negara dan berguna bagi
negara. Lambat laun kata statistik diartikan sebagai data_kuantitatif_dan
kualitatif, baik yang belum tersusun maupun sudah tersusun dalam tabel
Tabel yang digunakan pun sering kali disertai dengan gambar-gambar yang
biasa disebut grafik atau diagram. Hal ini sejalan dengan pendapat
Nurgiyantoro, dkk (2009: 3) yang menyatakan bahwa statistik adalah sebuah
cabang ilmu matematika yang khusus mengembangkan_ teknik-teknik
pengolahan angka.
Sedangkan pengertian statistika (statistic) menurut Sudjana (2004:2-3)
adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan
data, pengolahan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan
berdasarkan fakta dan penganalisaan yang dilakukan. Jadi istilah statistika
dinyatakan sebagai ilmu yang berkaitan dengan kegiatan pengumpulan data,
umumnya berbentuk angka_ yan: disusun_dalam bentuk tabel atau diagram
yang _melukiskan atau_menggambarkan_suatupersoalan_yang_terjadi
dilapangan.
Dari penjelasan tersebut, terdapat perbedaan diantara kata statistik
dengan statistika.| Kata statistik menunjukkan keadaan sesuatu atau suatu
kumpulan angka yang tersusun lebih dari satu angka, misalnya statistik
pendidikan, statistik penduduk, statistik kriminal, statistik pertanian, dan lain-
lain, (Sedangkan statistika jiartikan sebagai _llmu mengumpulkan, menata,
menyajikan, menganalisis, dan menginterprestasikan data menjadi informasi
untuk membantu pengambilan keputusan yang efektif.
PENGANTAR STATISTIK UNTUK PENELITIAN PENDIDIKAN leain ilmiah menurut Suriasumantri (2019
n eksperimen dilakukan dengan lebip, . “8,
in teknik-teknik Statistika TM
dengan kebutuhan. lImu Statistika
« dapat menarik kesimpulan yang bersifat u ‘ah
es hanya sebagian dari populasi yang bersang, tM
i impel. Melalui ilmu statistika juga Member ’
kepada kita untuk mengetahui apakah suatu Hubung
kemampuan epi dua faktor atau lebih bersifat kebetulan atau Memrany
ee alam suatu hubungan yang bersifat empirs,
enar-
Dalam kegiatan penelitia
baik yang berupa surve’
dan teliti ketika
diperkembangkan
memberikan cara unt
amat
dengan jalan meng i
atau yang disebut sebagal sal
sesuai
B. Jenis-jenis Statistika
Dalam berbagai litera
sesuai dengan penggunaannya.
pendidikan, statistika psikologi, sta
besar statistika dapat digolongkan sebagai berikut:
tur dapat dijumpai ragam atau macam Statist,
seperti statistika ekonomi, Statistikg
tistika pertanian dan lain-lain. Secara Gats
1. Berdasarkan orientasi pembahasan
Berdasarkan orientasi pembahasa ilmu statistika terdiri dari statistiy
matematika dan statistika terapan. Statistika matematika (mathematica
Statistics) adalah statistika teoritik lebih berorientasi kepada pemahaman
model dan penurunan konsep dan rumus-rumus statistika secare
metematis-teoretis. Misalnya model dan penurunan rumus-rumus dalat
analisis regresi, statistik uji-t, kemiringan, ketajaman, ekspektasi, gala
nee Sedangkan statistika terapan (applied statistics)
eal setae Hila konsep dan teknik-teknik stalisthe
statistika pendidkan, stat ‘erapannya dalam berbagai_bidarig, risa
: Statistika ekonomi, statistika sosial dan lain-lain.
Berdasarkan fase atau tujuan analisisnya
Berdasarkan fa ij
Seen rae Statistika di golongkan menjadi dua y®
fase yang hanya boy. ctSth@ Inferensial, Statistika deskritt a!
Penganalisisan dan penyaion dengan pengumpulan, pengolaha
tanpa pengambil oe
ai atau selurul ngama
i ee Sedangkan sintathn grace
Naan
dengan pengambilan kesimpula
2 | PENGANTAR
ST
ATISTIK UNTUK PENELITIAN pEny
DIDIKAN
pe SS Beymembuat generalisasi prediksi dari data yang sedikit (sampel) untuk data
yang lebih banyak (populasi).
3. Berdasarkan asumsi distribusi yang dianalisis
Berdasarkan asumsi distribusi yang dianalisis, statistika di golongkan
menjadi Statistika Parametrik dan Statistika Non-Parametrik. Statistika
parametrik adalah statistika yang berdasarkan model distribusi normal.
Sedangkan statistika non-parametrik adalah statistika dengan teknik-
teknik yang tidak didasarkan pada model distribusi normal atau bebas
distribusi
4. Berdasarkan jumlah variable terikat (independent variable)
Berdasarkan jumlah variabel terikat jenis statistika terdiri atas: Statistika
Univariat dan Statistika Multivariat. Teknik analisis statistika yang
melibatkan hanya satu variabel terikat atau variabel tolok ukur (criterion)
termasuk dalam statistika univariat. Sedangkan teknik statistika yang
melibatkan lebih dari satu variabel terikat atau lebih dari satu variabel
tolok ukur (criterion) termasuk kedalam statistika multivariate.
C. Landasan Kerja Statistika
Dalam penerapan statistika dalam berbagai bidang tersebut menurut
Usman (2009: 10) terdapat sifat dasar antara lain :
1. Variansi
Artinya statistika bekerja dengan keadaan yang berubah-ubah (varias!)
Misalnya keadaan penduduk, keuangan, GNP, kematian, kelahiran,
peserta KB dan sebagainya
2. Reduksi
Artinya tidak seluruh informasi yang harus diolah. Tidak seluruh orang
harus diteliti (populasi) melainkan cukup dengan sampel-sampel yang
mewakilinya saja.
3. Generasilasi
Artinya statistik induktif untuk menarik kesimpulan umum (generalisasi)
yang berlaku untuk anggota-anggota populasinya berdasarkan sampel-
sampel yang representatif.
4. Spesialisasi
PENGANTAR STATISTIK UNTUK PENELITIAN PENDIDIKAN
\
3angka saja (kuantitatif).
‘i statistik selalu berkenaan dengan angka-:
Ce Te ata, pasti dan dapat
Statistik mempunyal angka-angka yang lebih nm
diukur dengan angka-angka
D. Karakteristik Pokok Statistik a
Menurut Riduwan (2009: 5-6) Ada beberapa karakateristik atau cirl-cirt
pokok statistik sebagai berikut
1. Bekerja dengan angka ;
Angka statistik sebagai jumlah atau frekuensi dan angka statistik sebagai
nilai atau harga.
2. Objektif |
ka-angka dapat diterima oleh semua
Statistik yang mengandung ang! ;
orang tentang sebutan angka ditulis, demikian pula rumus-rumus yang
seharusnya dipakai dalam menganalisis data.
3. Universal : 4 :
Statistik bersifat universal, karena la dapat dipakai hampir dalam setiap
bidang keilmuan terutama ilmu kealaman dan sosial.
E. Manfaat dan Kegunaan Statistika
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini,
statistika telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia.
Hampir semua kebijakan publik dan keputusan-keputusan yang diambil oleh
pakar ilmu pengetahuan atau para eksekutif (dalam ruang lingkup ilmu
mereka) didasarkan dengan metode statistik serta hasil analisis dan
interpretasi data baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Oleh karena itu
Usman (2009: 9) berpendapat bahwa statistika dapat digunakan sebagai alat:
. Komunikasi
ney ae beberapa pihak yang menghasilkan data statistik
pa analisis statistik, sehingga beberapa pihak tersebut akan
dapat mengambil keputusan melalui informasi tersebut.
. Deskripsi
Nn
Penyajian data dan mengilustrasikan data, misalnya mengukur hasil
: sel oat ce tingkat inflasi, jumlah penduduk, hasil
Pengeluaran n ‘
a aes legara dan sebagainya.
Meramalkan pengaruh data yang satu den
mengantisipasi gejala-gejala yang akan data gan data lainnya dan untuk
ng.
4ip
ENGANTAR STATISTIK UNTUK PENELITIAN PENDIDIKAN4. Korelasi
Untuk mencari kuatnya atau besarnya hubungan data dalam suatu
penelitian.
5. Komparasi.
Membandingkan data dua kelompok atau lebih.
F. Kesalahan-kesalahan umum dalam menggunakan statistik
Usman (2009: 9) menyoroti bahwa terdapat beberapa kesalahan
secara umum dalam menggunakan statistik yaitu
1. Memilih statistik yang tidak cocok untuk analisis penelitiannya
2. Mengumpulkan data penelitian, sebelum memutuskan statistik yang akan
digunakan untuk menganalisis data tersebut
3. Hanya menggunakan sebuah prosedur statistik, yang sebenarnya
beberapa prosedur dapat diterapkan terhadap data tersebut.
4. Menggunkan statistik parametrik terhadap data yang nyata sekali harus
menggunakan statistik nonparametrik.
5. Terlalu menekankan pentingnya perbedaan-perbedaan yang kecil dan
perhitungan statistik.
6. Menunjukkan analisis statistik, _sebelum skor-skor individual yang
dikumpulkan diyji dengan telit
7. Tidak memperhitungkan bagaimana_mengatur _analisis _ statistik
berdasarkan data yang hilang (tidak lengkap).
8. Menggunakan seorang individual sebagai unit analisis. statistik, yang
sebenarnya lebih tepat menggunakan rata-rata grup sebagai unitnya.
G. Pengukuran, Besaran dan Jenis Skala
4. Pengukuran
Pengukuran merupakan kegiatan awal dalam analisis statistik. Hasil
pengukuran menyediakan data yang selanjutnya akan diolah dalam analisis
statistik. Esensi pengukuran menurut Kadir (2010: 4) adalah suatu kegiatan
untuk memberikan angka terhadap suatu objek atau proses memasangkan
fakta-fakta suatu objek dengan satuan-satuan ukuran tertentu dalam bentuk
angka atau bilangan.
Makna suatu angka atau bilangan merupakan tanggung jawab
kegiatan pengukuran. Kegiatan pengukuran berkewajiban menjamin bahwa
data dalam bentuk angka atau bilangan hasil pengukuran adalah data yang
valid. Data yang valid hanya diperoleh dari instrument yang valid pula. Oleh
PENGANTAR STATISTIK UNTUK PENELITIAN PENDIDIKAN 15
arkarena itu untuk memperoleh hasil pengukuran yang mencerminkan keadaan
sesungguhnya dari objek ukur dibutuhkan instrument yang valid. Sebagaj
contoh untuk dapat menyatakan bahwa suhu badan anak memang bentul-
betul 40°c, maka kita membutuhkan thermometer yang berfungsi dengan baik
(valid).
2. Besaran
Secara umum besaran dibagi atas dua bagian, yaitu besaran
konstanta dan besaran variabel. Besaran konstanta adalah besaran yang
mempunyai nilai tetap atau konstan, sedangkan besaran variabel adalah
besaran yang mempunyai nilai yang berubah-ubah atau mempunyai variasi
nilai.
Konstanta terbagi atas konstanta umum dan konstanta khusus.
Konstanta umum artinya berlaku secara umum disemua keadaan dan
tempat, misalanya Tr = 3,14159 dan nilai e = 2,71828. Sedangkan konstanta
khusus berlaku pada keadaan atau kasus khusus, misalnya persamaan
linear: Y = a x + b ; a dan b adalah konstanta mewakili sesuatu misalnya a
adalah harga satuan dan b adalah konstanta pendapatan tetap.
Besaran variabel juga terbagi atas, yaitu variabel dalam arti suatu
konsep yang mempunyai variasi nilai atau variabel yang diperoleh tidak
melalui peluang (variabel tak acak). Misalnya variabel tak acak (non-random)
seperti tinggi badan, luas, kecepatan, kecerdasan dan lain-lain. Sedangkan
variabel acak (random) adalah variabel yang nilainya diperoleh melalui
proses peluang. Misalnya pemunculan angka atau gambar pada pelemparan
uang koin, muncul mata dadu 5 pada pelontaran dadu, fluktuasi nilai mata
uang disuatu bursa effect
3. Jenis Skala
: an penelitian kuantitatif jenis skala menentukan rumus dan
statistika i
— et yang seharusnya dipergunakan. Menurut Kadir (2010: 6-7)
secara un fas dalam pengukuran terdapat empat macam skala yang penting
uk diketahui, yaitu skal: i
a y ala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala
a. Skala nominal
Skala nomi
his ate Pacaae _Pengelompokan atau pengkategorisasia"
nines ee entifkasi kejadian atau fenomena kedalam kelas-Kelas
yang masuk ke dalam satu kelas atau kategori adalah sam4
PENGANTAR STATISTIK UNTUK PENELITIAN PENDIDIKANdalam hal atribut atau sifat. Kelas atau kategori tersebut hanyalah nama
untuk membedakan suatu kejadian atau peristiwa dengan kejadian atau
peristiwa lain. Angka-angka yang disajikan pada skala nominal hanya
sebagai nama penggolongan. Angka tersebut tidak mengukur besaran
tetapi hanya sebagai lambang. Misainya kita memberikan label angka 1
dan 2 untuk variable jenis kelamin; laki-laki diberi label 1 dan perempuan
dengan label 2. Tidak berarti bahwa angka 2 lebih besar dari 1 begitu pula
angka 1 tidak lebih kecil dari 2. Di sini operasi hitungan tidak dapat
dioperasikan dalam artian bahwa 1+2 tidak sama dengan 3.
. Skala Ordinal
Suatu hasil pengukuran disebut berada pada level ordinal kalau
angkanya berfungsi menunjukkan adanya penjenjangan atau ranking
Perbedaan angka yang dimiliki objek yang satu dari yang lain tidaklah
menunjukkan adanya perbedaan kuantitatif melainkan perbedaan jenjang
kuantitatif saja. Seperti pada skala nominal, angka-angka yang disajikan
hanya sebagai nama penggolongan. Pada skala ini ada yang dianggap
tingkat terendah dan tertinggi. Walaupun demikian jarak antara dua angka
atau penggolongan yang berurutan tidak perlu sama.
Perhatikan tebel 1.1 berikut yang merupakan pengukuran skala sikap.
Sikap sangat tidak setuju diberi nilai 1, tidak setuju diberi nilai 2 dan
seterusnya sampai sangat setuju diberi nilai 5. Angka-angka_ ini
mempunyai makna dimana angka 2 lebih besar dari 1, 3 lebih besar dari 2
dst, akan tetapi jarak antara 1 dengan 2, 2 dengan 3 tidak perlusama
Dalam hal ini tidak dapat diukur jarak sikap antara sangat tidak setuju
dengan tidak setuju dan lainnya
Tabel 1.1
SkalaSikap
Pernyataan Nilai
Sangat setuju 5
Setuju ae
Tidak ada pendapat 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju A
PENGANTAR STATISTIK UNTUK PENELITIAN PENDIDIKAN | 7c. Skala Interval
Hasil ukur skala interval adalah hasil pengukuran ordinal yang memilki
jarak antara jenjang yang tetap (sama). Jadi dalam deretan 2,3,4,5,6,7
maka kita dapat mengatakan bahwa jarak 5-3 sama dengan 7-5 atau 6-4,
Skala ini tidak memiliki angka 0 mutlak sehingga tidak dapat mengatakan
bahwa 6 adalah 2x3. Perbedaan angka pada level interval dikenai operasi
penjumiahan (+) dan pengurangan (-). Sebagai contoh angka-angka pada
suhu thermometer. Bila pada skala ordinal statistika yang berlaku adalah
statistika urut, maka pada skala interval berlaku juga korelasi dan regresi
d. Skala Rasio
Skala rasio merupakan skala pengukuran tertinggi. Pada level rasio
memiliki nol mutlak, artinya harga nol pada skala ini memang
menunjukkan atribut yang diukur sama sekali tidak ada pada objek yang
bersangkutan. Ukuran berat, panjang, luas, volume, kecepatan,
temperatur merupakan contoh data dengan level rasio, Kelebihan
dibandingkan dengan skala interval, nilai-nilai pada skala rasio dapat
dibandingkan karena mempunyai nilai dasar yang mutlak.
Tabel1.2
Karakteristik Skala Pengukuran
Skala Perbedaan | Peringkat Jarak Sama | Nol Mutlak |
Nominal af | |
Ordinal V y I
Interval v v v | |
| :
Rasio V 7 T | ]
4. Pembulatan Bilangan
Untuk memudahkan dalam analisis data,
membulatkan bilangan atau data hasil penelitian. Untuk membulatkan suatu
bilangan ada aturanya antara lain bergantung pad:
la satuan yang diminta,
ane tersebut antara lain: aturan bilangan kesatuan yang oni aturan
ilangan genap atau aturan bilangan yang ganjil ‘
terkadang diperlukan
Aturan 1: Jika angka terkiri dari ang harus dihilangkan 4 atau kurang, mal
ye aru ka
gkan 4 atau 9.
yang mendahuluinya tidak berubah.
8 |
PENGANTAR STATISTIK UNTUK PENELITIAN PENDIDIKANContoh : Rp. 59.376.403,98 dibulatkan hingga jutaan rupiah
menjadi Rp. 59 juta
Aturan 2 : Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan lebih dari 5 atau 5
diikuti oleh angka bukan nol, maka angka terkanan dari yang
mendahuluinya bertambah dengan satu.
Contoh :
1). 6.948 kg —-> dapat dibulatkan menjadi 7 ribu kg.
2). Rp. 176,51 ---> dibulatkan menjadi Rp. 177,00.
Aturan 3 : Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan hanya angka 5 atau
5 yang diikuti oleh angka-angka nol belaka, maka angka terkanan
dari yang mendahuluinya tetap jika ia genap, tambah satu jika ia
ganjil.
Contoh :
1). Bilangan 8,5 atau 8,500 ---> menjadi 8 jika dibulatkan teliti
hingga satuan. Angka yang harus dihilangkan adalah 5,
sedangkan yang mendahuluinya adalah genap, yakni angka
8. Jadi 8,5 > dibulatkan tetap menjadi 8.
2). Akan tetapi 19,5 atau 19,500 --> menjadi 20 jika dibulatkan
hingga satuan. Ini disebabkan angka yang mendahului 5 atau
50 merupakan bilangan ganjil yaitu 9. Jadi harus ditambah
dengan satu.
Aturan 4 : Jika suatu angka menyebutkan suatu yang berhubungan dengan
populasi maka pembulatanya selalu keatas.
Contoh :
1) jumlah siswa dalam kelas = 6.2 siswa, maka menjadi 7.
2) Jumlah kelas dalam suatu perhitungan = 7.1 maka menjadi
8.
5. Interpolasi dan Transformasi
a. Interpolasi
Apabila diminta menentukan_nilai tengah diantara dua lompatan
bilangan, dimana lompatan tersebut sistematis dalam bentuk interval nilai,
maka dimungkinkan dapat menentukannya dengan cara menebak saja
(common sense). Keadaan menjadi lebih sulit Jika menentukan nilai diantara
lompatan-lompatan yang tidak berada ditengah. Untuk keperluan tersebut
diperkenalkan cara pencarian nilai diantara lompatan melalui interpolasi. Jika
jarak atau selisih lompatan tidak terlalu besar, maka interpolasi dapat
PENGANTAR STATISTIK UNTUK PENELITIAN PENDIDIKAN | 9dilakukan dengan anggapan bahwa keadaan dimana dua oC tan
adalah linier. Interpolasi seperti ini dikenal dengan interp: inier,
Penentuan interpolasi linier dihitung melalui proporst.
Contoh : : :
Ta Blea Ona ica ale a
ven Feta 250 [300 _| ;
“Jika nilai X = 4,7 berapakah nilai Y ?
Sehingga diperoleh :
a=4,7-4=0,7 dan b=5-4=1
c=Y-150 dand = 200 - 150 = 50
c = (0,7)(S0) = 35
O28
1
Sle
(aoe
menurut aturan proporsi : = = 4
selanjutnya untuk c = 35 dimasukkan kepersamaan
— 150 atau 35 = Y — 150 of
Y = 185 dengan demikian jika nilai X = 4,7 maka nilai yang
bersesuaian untuk Y = 185.
b. Transformasi
Secara umum transformasi dapat diartikan sebagai perubahan bentuk
(form) menurut aturan atau rumus tertentu. Secara garis besar transformasi
terdiri atas : transformasi linier dan transformasi nonlinier. Transformasi linier
adalah transformasi yang grafiknya diekspresikan dalam bentuk garis lurus
atau perpencaran titik koordinatnya berbentuk garis
transformasi nonlinier adalah transformasi yang grafik fungsinya_ tidak
berbentuk garis lurus (linier). Transformasi nonlinier antara lain diperoleh dari
fungsi atau persamaan kuadratis, logaritmis, trigonometri, hiperbola dan
fungsi pecahan. :
pier ee terjadi melalui hubungan fungsional yang linier
[Xana On| ea a
lurus. Sedangkan
Rumus transformasi liniernya adalah y = *
Fungsi transformasi ini adalah linier : |
10 | PEN
GANTAR STATISTIK UNTUK PENELITIAN PENDIDIKANcc. Abjad Yunani
Untuk keperluan analisis statistik perlu diperkenalkan simbol-simbol
seperti pada tabel berikut :
Tabel 1.3
oa —___ AbjadYunani
Kapital | Kecil | Sebutan _| [Kapital [Kecil | Sebutan
A a | Alpha if N Vinee
B B | beta = € [xi
r y gamma fe} ° omicron
A 5 | delta n mT | pi
E € epsilon P p tho
x i 4 zeta = 0,¢ | sigma
H neta i tT | tau
8 8 theta 7 u upsilon
1 1 | iota ® 9 | phi
K kK kappa xX | x | khi |
A | lambda y y | psi |
M Ho [mu Q w omega |
H. Soal-Soal
1. Didalam dunia pendidikan statistik apa yang dipakai berdasarkan
orientasi pembahasan, terangkan alasan anda!
2. Apa yang dimaksud dengan variabel diskrit dan variabel kontinu?,
berilah suatu contoh!
3. Jelaskan menurut anda apa yang dimaksud dengan variabel bebas
dan apa yang dimasuk dengan variabel terikat, dalam hubungannya
terdapat konstanta, mengapa dinamakan konstanta?
4. Dalam statistik untuk penelitian pendidikan pembulatan selalu condong
keatas misal banyaknya kelas = 6.1, lalu dibulatkan menjadi 7 kenapa
hal tersebut terjadi!
5. Diketahui sebuah data : cf
Ee 2 3 4 5 6
y 6 8 10 12 14
Berdasarkan data diatas tentukan transformasi linearnyal
PENGANTAR STATISTIK UNTUK PENELITIAN PENDIDIKAN | 11