You are on page 1of 9

‫‪Teks Untuk Khutbah Idul Fitri 1442 H‬‬

‫‪Penyusun :‬‬
‫)‪Buya Yahya (Pengasuh LPD Al-Bahjah‬‬

‫‪Khutbah Pertama‬‬

‫ُ َْ‬
‫هللا أك َب ُر ‪٩ x -‬‬
‫ْ ً َ ً َ ٰ َّ‬ ‫هللا َأ ْك َب ـ ُـر َكبيْـ ًـرا َو ْال َح ْم ُد ّٰل َكث ْي ًرا َو ُسـ ْـب َح َ‬
‫هللا ُبك َرة َوأ ِص ْيال‪ .‬ل ِإل َه ِإل‬ ‫ِ‬ ‫ان‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ُ‬
‫اب َو ْح َد ُه‪.‬‬ ‫صـ َـر َع ْبـ َـد ُه‪َ ،‬و َأ َعـ َّـز ُج ْنـ َـد ُه‪َ ،‬و َهـ َـز َم ْا َأل ْحـ َـز َ‬‫صـ َـد َق َو ْعـ َـد ُه‪َ ،‬و َن َ‬‫هللا َو ْحـ َـد ُه‪َ ،‬‬ ‫ُ‬
‫َ ٰ َ َّ ُ َ َ َ ْ ُ ُ َّ َّ ُ ُ ْ ْ َ َ ُ ّ َ َ ْ َ‬
‫الد ْيـ َـن َولـ ْـو كـ ِـر َه الكا ِفـ ُـر ْو َن‪.‬‬ ‫ل ِإلــه ِإل هللا ول نعبــد ِإل ِإيــاه‪ ،‬مخ ِل ِصي ــن لــه ِ‬
‫هللا‪َ ،‬و َمـ ْـن‬ ‫ْال َح ْمـ ُـد ّٰل َّالــذ ْي َه َد َانــا ل َهـ َـذا‪َ ،‬و َمــا ُك َّنــا ل َن ْه َتــد َي َلـ ْـو َال َأ ْن َه َد َانــا ُ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ضلـ ْـل َفـ َـا َهــاد َي َلـ ُـه‪ .‬أ ْشـ َـه ُد أ ْن َل إ ٰلـ َـه إ َّل ُ‬ ‫َ ُ ََ ْ ُ ْ‬ ‫ُ ََ ُ‬ ‫َ‬
‫هللا‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ي ْهـ ِـد ِه هللا فــا م ِضـ َّـل لــه‪ ،‬ومــن ي ِ‬
‫َ ْ َ ُ َ َ ْ َ َ ُ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َّ َ َ ْ َ‬
‫هللا‪َ ،‬وأشـ َـه ُد أ َّن ُم َح َّمـ ًـدا َع ْبـ ُـد ُه‬ ‫وحــده لشـ ِـريك لــه‪ ،‬شــهادة عبـ ٍـد لــم يخــش ِإل‬
‫َْ َُ ُ َ ْ ََ‬ ‫ُ َّ‬
‫اصطفـ ُـاه‪.‬‬ ‫َو َر ُسـ ْـول ُه‪ ،‬الـ ِـذي اختــاره هللا و‬
‫َ‬ ‫صـ ّـل َو َسـ ّـل ْم َع ٰلــى َسـ ّـيد َنا ُم َح َّمـ ٍـد َو َع ٰلــى آلــه َو َ‬ ‫َّ ُ َّ َ‬
‫ص ْح ِبـ ِـه َو َمـ ْـن َوال ُه‪،‬‬ ‫ِِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫اللهــم ِ‬
‫َ‬
‫أ َّمــا َب ْعـ ُـد‪:‬‬
‫َ‬ ‫َ َ ُ َّ َ ْ‬ ‫َُ‬ ‫اس‪َّ ،‬ات ُقوا َ‬ ‫َف َيا َأ ُّي َها َّ‬
‫هللا َح َّق تقا ِت ِه‪َ ،‬وال ت ُم ْوت َّن ِإل َوأن ُت ْم ُم ْس ِل ُم ْون‪.‬‬ ‫الن ُ‬
‫َ ْ َ ُ ْ َ َّ َ ْ َ ُ ْ َ َ َ ْ ٌ َ ْ ٌ َ ْ ٌ َ ْ ٌ َ َ َّ ُ َ ُ‬
‫هللا لكـ ْـم ِف ْيـ ِـه‬ ‫واعلمــوا أن يومكــم هــذا‪ ،‬يــوم ع ِظيــم‪ ،‬و ِعيــد ك ِريــم‪ ،‬أحــل‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬
‫الص َي َام‪ ،‬ف ُه َو َي ْو ُم تك ِب ْي ٍر َو َت ْه ِل ْي ٍل َوت ْح ِم ْي ٍد َوت ْس ِب ْي ٍح‬ ‫الط َع َام‪َ ،‬و َح َّر َم َع َل ْي ُك ْم ف ْيه ّ‬ ‫َّ‬
‫ِ ِ ِ‬
‫َ َ ْ ْ َ َ ْ ْ َ َ ّ ُ ْ َ َّ ُ ْ َ َ ّ ُ ْ ُ َ ُ ْ ُ ْ َ ْ َ ْ ْ‬
‫اسـ َـتغ ِف ُر ْو ُه‪.‬‬ ‫وتع ِظيـ ٍـم وتم ِجيـ ٍـد‪ ،‬فسـ ِـبحوا ربكــم وع ِظمــوه وتوبــوا ِإليـ ِـه و‬

‫‪1‬‬
Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia,

Allah SWT mewajibkan kepada kita berpuasa di bulan Ramadhan


agar kita sampai kepada pangkat ketakwaan yang sesungguhnya, dan
takwa adalah kesuksesan seorang hamba dalam menjalin keharmonisan
dengan Allah dan kepada sesama manusia. Sungguh orang yang baik
kepada Allah namun tidak baik kepada sesama bukanlah orang yang
bertakwa, dan begitu sebaliknya yang baik kepada sesama manusia
tetapi durhaka kepada Allah bukanlah orang yang bertakwa.

Hari ini adalah hari raya Idul Fitri, hari untuk mewujudkan
keindahan antara sesama, sebagai hari penyempurna dari apa yang kita
lakukan di bulan Ramadhan.

Sebulan penuh di bulan Ramadhan kita berusaha untuk berdamai


dengan Allah SWT dengan meningkatkan ketaatan kita dan mengurangi
kemaksiatan serta memohon ampun kepada Allah siang dan malam,
dan bulan itu telah berlalu, semoga Allah SWT menerima amal kita dan
memberikan pahala yang berlipat ganda serta mengampuni dosa-dosa
kita.

Hari ini adalah saatnya kita berdamai dengan sesama, merajut


kembali persaudaraan yang terurai, mempererat kembali persahabatan
yang sudah mulai renggang dengan bersilaturahmi, dengan harapan
bersama bulan Ramadhan dan disambung dengan hari raya, kita bisa
menjadi hamba yang telah sukses memperbaiki hubungan baik dengan
Allah SWT dan sesama, itulah ketakwaan yang sesungguhnya.

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia,

Ada di antara kita yang pada tahun-tahun yang lalu bisa berjumpa
dengan sanak kerabat dan sahabat untuk bersilaturahmi. Akan tetapi,
saat ini kebiasaan baik tersebut tertunda karena adanya pandemi yang
sudah pasti ada hikmah besar dibalik itu semua.

2
Maka dari itu kita pun tidak perlu berkecil harapan dengan tidak
bisa bersilaturahmi dengan jasad kita, karena ada silaturahmi yang jauh
lebih penting, yaitu silaturahmi batin.

Dalam bersilaturahmi batin tersebut ada yang kita tuju dan kita
cari, yaitu terjalinnya cinta kasih karena Allah SWT. Dalam menjalin cinta
dan kasih, seseorang tidak harus bertemu jasad. Namun, ada banyak
jalan menuju cinta bagi yang mengerti makna cinta yang sesungguhnya.

Kita bisa menemukan cinta biarpun dengan jarak yang


memisahkan, atau di sela-sela kesibukan kita, bahkan di tengah-tengah
kekerasan dan kebejatan sebagian umat manusia yang senantiasa
menanamkan kebencian.

Kita harus sadar bahwa cinta adalah di dalam hati, bukan


sekadar gebyar lahir, seperti semarak hari raya dan berbagai tradisi yang
lebih menonjolkan kegiatan rutin serta basa-basi sosial. Akan tetapi,
bertemunya hati dalam cinta dan kasih itulah yang akan menghadirkan
gebyar hari raya dengan penuh makna.

Ada yang perlu dicermati, ketika cinta tidak kunjung terwujud


di dalam kebersamaan, yaitu saat cinta tersembunyi di balik tabir
kedengkian, kesombongan, dan kerakusan yang tak terkendalikan.

Maka, sesemarak apapun gebyar silaturahmi dzohir yang kita


adakan, jika tabir-tabir tersebut tidak kita singkap dan singkirkan,
sungguh sinar cinta tidak akan kunjung memancar di hati kita. 

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia,

Silaturahmi adalah sebuah istilah yang sering kita dengar,


khususnya di saat kita memasuki hari raya ‘Idul Fitri.

3
Akan tetapi, istilah itu akan menjadi tidak ada artinya jika
hanya dilaksanakan dengan gebyar dzohir dengan saling bertemu,
bercengkerama, dan bersenda gurau semata tanpa dibarengi dengan
bertemunya hati.

Silaturahmi dzohir adalah sekadar upaya dan sarana untuk


sampai kepada silaturahmi batin. Yang harus benar-benar disadari
bahwa silaturahmi yang sesungguhnya adalah menghadirkan makna
kerinduan dan saling cinta di antara sesama manusia, yang tidak cukup
hanya dengan sekadar bertemunya jasad.

Silaturahmi adalah hal yang mendekatkan antara hati dengan


hati, yang saling bermusuhan menjadi orang yang saling mencintai,
yang saling dendam menjadi orang yang saling merelakan. Sungguh
silaturahmi yang sesungguhnya akan menumbuhkan rasa cinta di antara
sesama.

Rasulullah SAW bersabda:

َ:‫هللا َع َل ْيه َو َس َّلم‬


ُ ‫ص َّلى‬ َ ‫ال َر ُس ْو ُل هللا‬ َ َ َ َ ُ ْ َ ُ َ َ َ َ َْ ُ ْ َ ْ َ
ِ ِ ‫ ق‬:‫�ضي هللا عنه قال‬ ِ ‫عن أ ِبي هريرة ر‬
ٰ ُ ُّ َ َ َ َ ُْ َ ُْ َ ْ َ ُُ َ َ
‫ أ َول أ ُدلكـ ْـم َعلــى‬،‫ َول تؤ ِم ُنــوا َح َّتــى ت َح ُّابـ ْـوا‬،‫(( ل ت ْدخلـ ْـون ال َج َّنــة َح َّتــى تؤ ِم ُنـ ْـوا‬
‫و‬ ْ ُ َ ْ َ َ َ َّ ُ ْ َ ْ َُْ َ َ ُ ْ ُ َُْ َ َ ْ َ
)‫ــ��ي ٍء ِإذا فعلتم��وه تحاببت��م ؟ أفش��وا الس�لام بينك��م ! )) (ر اه مسـ�لم‬

“Demi Allah kalian tidak akan masuk surga kecuali sudah


beriman, dan tidak akan beriman secara sesungguhnya sehingga kalian
saling mencintai, maukah kalian aku beri tahu suatu hal yang jika kalian
melakukannya maka kalian akan saling mencintai? Yaitu, tebarkanlah
salam di antara kalian!”(HR. Muslim)

Menebarkan salam baik dengan cara saling mengunjungi atau


yang lainnya adalah sarana menuju cinta. Akan tetapi, tujuan yang

4
terpenting adalah terwujudnya rasa saling mencintai seperti yang
disabdakan baginda Nabi Muhammad SAW. Saling mencintai itulah
yang menghantarkan kita kepada keindahan di hadapan manusia dan
keridhoan di hadapan Allah SWT.

Maka dari itu, bagi yang memahami makna silaturahmi yang


sesungguhnya tidak akan merasa terhalangi silaturahminya dengan
adanya pandemi karena untuk membangun cinta tidak hanya seseorang
bertemu jasad dengan saling mengunjungi. Akan tetapi, kita bisa menjalin
silaturahmi dan merajut cinta dengan bermacam-macam cara, seperti
mengirim hadiah, mengucapkan selamat hari raya melalui telepon dan
media-media sosial yang lainnya, disertai panjatan doa kebaikan dengan
penuh kekhusyu’an dan ketulusan, khususnya untuk orang-orang yang
berbuat dzolim kepada kita dan semua yang bermasalah dengan kita.

Ada hal lain yang amat perlu untuk dihadirkan di dalam hati
kita dalam rangka mewujudkan silaturahmi batin tersebut, yaitu kita
harus pastikan bahwa kita adalah orang yang mudah untuk memaafkan
kesalahan saudara kita, bisa merasakan sakit yang mereka rasakan, dan
merasa senang atas kegembiraan yang mereka dapatkan. Ini semua
adalah yang diajarkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW untuk
mewujudkan keindahan dalam kebersamaan.

Mukmin sejati akan senantiasa mampu untuk menjalin silaturahmi


dalam keadaan apa pun. Jangankan dengan adanya pandemi seperti saat
ini, jika dimusuhi sekalipun, bahkan dijauhkan ke ujung dunia dia masih
mampu menghadirkan cinta dan kasih sayang karena ia memahami
hakikat silaturahmi. Baginya tidak ada penghalang untuk bersilaturahmi,
bahkan tidak boleh ada halangan untuk bersilaturahmi biarpun jasad
tidak dipertemukan, kesempatan tidak didapat, dan kedzoliman selalu
dihunjamkan, seperti yang disabdakan baginda Nabi SAW:

5
َ ُ َّ َ ّ َّ َ َ ُ ْ َ ُ َ َ
‫هللا َعل ْي ِه‬ ‫ ع ِن الن ِب ِي صلى‬،‫�ضي هللا عنهما‬ ‫ر‬ ‫اص‬ َ ‫َع ْن َع ْبد هللا ْبن َع ْمرو ْبن ْال‬
‫ع‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ُ َ َّ َ ْ َّ ٰ َ َُْ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َّ َ َ
‫ ال ِذ ْي ِإذا ق ِط َع ْت‬،‫اص َل‬ ِ ‫ ول ِكن الو‬، ‫اص ُل ِبالك ِاف ِئ‬ ِ ‫ (( ليس الو‬:‫ قال‬:‫وسلم‬
َّ ّ َ َ ْ َ ََ َ ُ ُ َ
.)‫ َوالن َسا ِئ ُّي‬،‫ َوال ِت ْر ِم ِذ ُّي‬،‫ َوأ ُب ْو َد ُاو َد‬،‫ َوال ُبخ ِار ُّي‬،‫صل َها )) َ(ر َو ُاه أ ْح َم ُد‬ ‫ر ِحمه و‬

“Bukanlah menyambung silaturahmi itu adalah dengan membalas


kebaikan seseorang. Akan tetapi, yang dimaksud menyambung
silaturahmi itu adalah jika hubungannya diputus, maka ia memulai untuk
menyambungnya.”

ْ ّٰ َ ُ َ ْ َ ُ ُ َ ْ َ ُ ُ َ ْ َ ُ
‫ل ال َح ْم ُد‬
ِ ِ‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر و‬

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia,

Begitu sebaliknya, si kotor hati yang keropos iman dalam


keadaan apa pun ia akan selalu menyimpan dengki, benci, dan dendam
kepada sesama, kendati kunjungan, reuni, dan beragam silaturahmi
dzohir dihadirkan. Bahkan, bisa jadi kunjungan silaturahmi tersebut akan
menjadikan sebab saling menggunjing saat berpisah, yang menjadikan
sebab saling bermusuhan, karena semua itu dilakukan hanya dalam
rangka kegiatan rutin dan basa-basi sosial semata tanpa adanya
kesadaran akan makna silaturahmi batin.

Maka dari itu, dengan keterbatasan kita untuk bisa bersilaturahmi


dzohir karena adanya pandemi atau hal-hal yang lain, marilah kita hadirkan
makna doa kebaikan dengan tulus kepada Allah SWT untuk orang yang
kita cintai bahkan orang-orang yang membenci dan mendengki kita
sekalipun. Dengan inilah kebersihan hati akan segera kita rasakan dan

6
akan terwujud hakikat silaturahmi di antara kita. Untuk menggapai hidup
dalam kebersamaan dengan penuh kasih dan cinta tanpa dengki dan
dendam.

Dan di saat jasad tidak bisa saling kunjung, masih banyak hal yang
bisa kita lakukan yang akan mewakili kunjungan kita. Seperti mengirim
hadiah terbaik dan bantuan yang paling bermanfaat di dunia dan di
akhirat untuk sanak kerabat dan saudara. Memanjatkan doa kebaikan,
menghaturkan kalimat terindah, memberi maaf yang sesungguhnya, dan
meminta maaf setulus-tulusnya.

َ َ َ ُ ‫ َو‬،‫ َك َال ُم هللا ْالَلك ْال َع َّلم‬،‫إ َّن َأ ْح َس َن ْال َك َالم‬


،‫هللا ُس ْب َحان ُه َوت َعالى َي ُق ْو ُل‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ُْ َّ َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ َ ْ ُ َ ْ َ ُ ْ ُ ْ َ ُ َ َ َ ْ ُ َ ْ ُ ْ َ
‫ و ِإذا ق ِرئ القرآن فاست ِمعوا له وأن ِصتوا لعلكم‬.‫َو ِبق ْوِل ِه َي ْه َت ِدى الهتدون‬
َ ُ
.‫ت ْر َح ُم ْون‬
َّ ‫الر ْح ٰمن‬ ّٰ ْ ْ َّ َ ْ َّ َ ُُْ َ
.‫الر ِح ْي ِم‬ ِ
َّ ‫للا‬ِ ‫م‬ ‫س‬ ‫ب‬ . ‫م‬
ِ ِ ُِِ ِ‫ي‬ ‫ج‬‫الر‬ ‫ان‬ ‫ط‬ ‫ي‬‫الش‬ ‫ن‬ ‫م‬ِ ‫اهلل‬
ِ ‫ب‬
ِ ‫أعو‬
‫ذ‬
ْ َّ ُ ُ َُْ ُ ْ َ َّ َ َ ْ ّ َّ ْ ّ َ ْ َ ٰ ُ
‫الس ٰم ٰوت َوالا ْرضۙ ا ِعدت‬ َّ ‫ض َها‬ ‫﴿و َس ِارع ْوٓا ِالى مغ ِفر ٍة ِمن ر ِبكم وجن ٍة عر‬ َ
َ َْ َ َْ َ َ ْ َ َّ َّ َ َّ َّ َ ْ ُ ْ ُ َ ْ َّ َ ْ َّ ُ ْ
‫اظ ِم ْين الغ ْيظ َوالع ِاف ْين‬
ِ ‫ك‬ ‫ال‬‫و‬ ‫ۤاء‬
ِ ‫ر‬ ‫الض‬ ‫و‬ ‫ۤاء‬
ِ ‫ر‬ ‫الس‬ ‫ى‬‫ف‬ِ ‫ن‬ ‫و‬ ‫ق‬‫ف‬ِ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫ي‬‫ذ‬ ِ ‫ال‬ ‫۝‬ ۙ‫ن‬ ‫ِللمت ِقي‬
َ ْ ْ ُ ُ ّٰ َّ َ
.﴾‫يح ُّب ال ُمح ِس ِن ْينۚ۝‬ ِ ‫اسۗ َوالل‬ ِ ‫ع ِن الن‬
َ ْ َ ُ َ َ َََ َْ ُْ ُ ََ ُ َ َ
ِ ‫ ونفع ِن ْي و ِإ َّياك ْم ِب َما ِف ْي ِه ِمن اآلي‬،‫با َرك هللا ِل ْي ولك ْم ِفي الق ْر ِآن الع ِظ ْي ِم‬
‫ات‬
ْ َّ ‫ إ َّن ُه ُه َو‬،‫ َو َت َق َّب َل م ّنى َوم ْن ُك ْم ِت َال َو َت ُه‬،‫الذ ْكر ْال َح ِك ْيم‬
ّ َ
.‫الس ِم ْي ُع ال َع ِل ْي ُم‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫و‬

7
‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ ْ‬
‫اهلل أكب ‪7 x -‬‬
‫َ‬
‫َ ٰ َ َّ ُ َ ُ ْ َ ُ ُ ْ َ ُ َ ّٰ ْ‬ ‫َ‬
‫ل ال َح ْم ُد‪.‬‬ ‫ل ِإله ِإل هللا اهلل أكبر‪ ،‬هللا أكبر وِ ِ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ُْ َ‬ ‫ل َّال ِذ ْي َم َّن َع َل ْي َنا ف ْي َه ِذه َّ‬ ‫ْ َ ْ ُ ّٰ‬
‫الص ِب ْي َح ِة ال َب َارك ِة الال ِم َع ِة ِبأن َو ِاع‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫الحمد ِ‬
‫ٰ‬ ‫َ‬
‫الس َل ُم َع ٰلى َس ّي ِد َنا ُم َح َّم ٍد ِذي ْاأل ْن َوار َّ‬ ‫الص َل ُة َو َّ‬ ‫َ‬
‫الخ ْي َ‬
‫اط َع ِة‪َ ،‬و َعلى‬ ‫الس ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ات‪َ ،‬و َّ‬ ‫ِ‬ ‫ر‬
‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ٰ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َّ ْ َ َ َ‬ ‫َْ‬
‫الدي ِن‪.‬‬ ‫ِآل بي ِت ِه الط ِاه ِرين‪ ،‬وأصح ِاب ِه الط ِي ِبين‪ ،‬ومن ت ِبعهم ِب ِإحس ٍان ِإلى يو ِم ِ‬
‫َأ َّما َب ْعد‪ُ:‬‬
‫ََ‬ ‫الت ْق َوى َس َب ُب َّ‬ ‫هللا َح َّق ُت َقاته َفإ َّن َّ‬ ‫َف َيا ع َب َاد هللا‪ ،‬ا َّت ُقوا َ‬
‫الس َع َاد ِة َوالفل ِح‪َ .‬م ِن‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َّات َقى‪َ ‬‬
‫هللا َج َع َل ل ُه ِم ْن ك ِ ّل َه ٍ ّم ف َر ًجا َو ِم ْن ك ِ ّل ِض ْي ٍق َمخ َر ًجا َو َر َزق ُه ِم ْن َح ْيث‬
‫ُّ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َْ‬
‫ات َح ِم ْي ًدا َو ُب ِعث َي ْو َم الن ُش ْو ِر‬ ‫اش َسع ْي ًدا َو َم َ‬ ‫َ َ‬
‫ل يحت ِس ُب‪ .‬م ِن اتقى‪ ‬هللا ع َ ِ‬
‫َ َّ َ‬
‫ُْ‬ ‫إ َلى‪َ ‬ج َّنات َو َن َهر ف ْي‪َ ‬م ْق َعد ص ْدق ع ْن َد َمل ْيك ُم ْق َتدر َك َ‬
‫ان ِع ْن َد ُه ِم َن ال ْف ِل ِح ْي َن‬ ‫ٍِ‬ ‫ِ ِ ٍ ِ ِ ٍ‬ ‫ٍ ٍِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫الفا ِئ ِزْي َن‪.‬‬
‫النب ّي ْي َن َوإ َمام ْالُ َّت ِق ْي َن‪َ ،‬ف َق ْد َأ َم َر ُكمْ‬ ‫ص ُّل ْوا َو َس ّل ُم ْوا َع ٰلى َخ َاتم َّ‬ ‫ع َب َاد هللا‪َ ،‬أ َل َف َ‬
‫ِ ِِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ َ ً َ‬
‫ال ُس ْب َحان ُه ق ْوال ك ِرْي ًم َا‪:‬‬ ‫الر ُّب ْال َكرْي ُم‪َ ،‬ف َق َ‬ ‫ب ٰذ ِل َك َّ‬
‫َ‬ ‫ُّ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ُّ‬ ‫ِ َ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ ُ َ َ َ‬
‫لائكته ُيصلون على النب ّي َيآ أيُّها ال ِذين آمنوا صلوا عل ْي ِه‬ ‫﴿ إَّن َّ َ‬
‫الل َو َ‬
‫م‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ َ ُّ َْ ً‬
‫وس ِلموا تس ِليما ﴾‪.‬‬

‫‪8‬‬
‫ٰ‬ ‫َ َ‬
‫ص ِ ّل َو َس ِل ْم َعلى َع ْب ِد َك َو َر ُس ْوِل َك َس ِّي ِدنا َون ِب ِّي َنا ُم َح َّم ٍد‪َ ،‬و َعلى ِآل ِه‬
‫ّ ٰ‬ ‫َا ّٰلل ُه َّم َ‬
‫َ‬ ‫َّ ْ َ َ َ ْ َ َ ُ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ َّ َ ُ ْ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ََ‬
‫اع ِد‬ ‫وأصح ِاب ِه‪ ،‬ال ِذين عل ِب ِهم منار ا ِإليم ِان وارتفع‪ ،‬وشيد هللا ِب ِهم ِمن قو ِ‬
‫َ َ ََ ََ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ّ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ّْ‬
‫يف ما شرع‪ ،‬وأخمد ِب ِهم ك ِلمة من حاد ع ِن الح ِق ومال ِإلى‬ ‫الدي ِن الح ِن ِ‬ ‫ِ‬
‫ْ‬
‫ال ِب َد ِع‪.‬‬
‫ان َو َع ِلي‪ّ،‬‬ ‫ض َع ْن ُخ َل َفائه ْا َأل ْ َب َعة‪َ ،‬س َادات َنا َأب ْي َب ْكر َو ُع َم َر َو ُع ْث َم َ‬ ‫الل ُه َّم َوا ْر َ‬ ‫ّٰ‬
‫ٍ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ر‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫أج ْم َع ْين‪َ.‬‬ ‫ص َحاب َر ُس ْول َك َ‬ ‫َو َع ْن َسائر َأ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّٰ ُ َّ ْ ْ ْ ُ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ‬
‫ات‪ ،‬األ ْح َي ِاء ِم ْن ُه ْم‬ ‫ات وال ْس ِل ِمين وال ْس ِل َم ِ‬ ‫اللهم اغ ِفر ِللمؤ ِم ِنين والؤ ِمن ِ‬
‫اس ُت ْر َع ْو َرات َنا‪َ ،‬وآمنْ‬ ‫الل ُه َّم ْ‬ ‫ّٰ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ٌ‬ ‫ْ‬ ‫َّ َ َ ْ ٌ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َْ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ات‪.‬‬ ‫ات‪ِ ،‬إنك س ِميع ق ِريب م ِجيب الدعو ِ‬ ‫واألمو ِ‬
‫َ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫َر ْو َعا ِت َنا‪َ ،‬واك ِف َنا َما أ َه َّم َنا‪َ ،‬و ِق َنا ش َّر َما تخ َّوف َنا‪.‬‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ٰ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َّ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ ْ‬ ‫َ َ‬
‫هللا‪ِ ،‬إن هللا يأمر ِبالعد ِل وا ِإلحس ِان‪ ،‬و ِإيت ِاء ِذي القربى وينهى ع ِن‬ ‫ِعباد ِ‬
‫ُ ُ َ ّ ُ َ َ َّ‬ ‫َ ُْْ َ َ َ ْ‬ ‫َْ ْ‬
‫البغ ِي‪َ ،‬ي ِعظك ْم ل َعلك ْم تذك ُر ْو َن‪.‬‬ ‫شاء والنك ِر و‬ ‫الفح ِ‬
‫ْ ُ ُ و َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْو ُ َ ٰ َ َ ْ ُ ْ َ ْ ْ‬
‫اس َتغ ِف ُر ْو ُه‬ ‫اذكر ا هللا الع ِظيم يذكركم‪ ،‬واشكر ه على ِنع ِم ِه ي ِزدكم‪ ،‬و‬
‫ْ َ‬ ‫َ ْ َ ُ َ ْ َ ُ ّٰ‬
‫ل َر ِ ّب ال َع ِال ْي َن‪.‬‬ ‫يغ ِف ْر لك ْم‪ .‬والح ْمد ِ ِ‬

‫‪9‬‬

You might also like