You are on page 1of 19
V0325,Anelisis Break Even Point (Analisis Pulang Pokok) = Analisis break even point (BEP) merupakan kondisi dimang akvititas ekonomi berada pada kondisi penerimaan total dengan biaya total yang dikeluarkan. Secara matematik, kondis; ditunjukkan dengan TR=TC = Fungsi Penerimaan Fungsi penerimaan total atau dikenal dengan sebutan Total Rev (TR) merupakan hasil perkalian antara harga jual dengan jumlah barang yang terjual dan secara matematik dinyatakan sebagai berikut : TR=PxQ Dengan demikian yang mempengaruhi TR adalah harga jual (P) dan Jumlah barang yang terjual (Q). Produsen yang rasional di dalam mentargetkan jumlah TR nya lebih banyak menggunakan barang yang terjual (Q) dibandingkan dengan harga jual (P) di dalam mengontrol penerimaan totalnya sehingga TR merupakan fungsi dariQ TR=PxQ =£(Q) Jika harga perunit barang dinyatakan dengan b maka fungsi TR dinyatakan sebagai berikut : TR=P.Q=bQ Fungsi TR merupakan fungsi linier tanpa konstanta sehingga secara grafik TR merupakan fungsi garis lurus dari sumbu origin dan memiliki slope positif, TR,TC Gambar 2.21. Fungsi Penerimaan Total (TR) ; vipinaar gengan vamSc Gambar 2.22. Fungsi Penerimaan Total (TR) = 100Q Pada saat P=200> TR = 100Q = 100(200) = 20.000 P=400 > TR = 100Q = 100(400) = 40.000 ic vipindal a Sc: > Biaya Tetap (Total Fixed Cost) Biaya tetap yaitu biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi ban, sedikitnya output yang dihasilkan. Jika biaya tetap dinyat dengan c, maka secara matematik biaya tetap dinyatakan dengan TFC=c » Biaya Variabel ( Total Variabel Cost) Biaya tetap yaitu biaya yang besar kecilnya dipengaruhi banyak sedikitnya output yang dihasilkan. Semakin banyak barang yan, dihasilkan akan semakin besar biaya variabel yang dikeluarkan. Jika biaya variabel perunit barang dinyatakan dengan d maka total biaya variabel dinyatakan dengan TVC=dQ > Biaya total (Total Cost ) Biaya total menunjukkan total biaya yang dikeluarkan dari kegiatan memproduksi barang yang merupakan penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel. Secara matematik biaya atotal dinyatakan dengan TC =TFC+TVC Karena TFC =c dan TVC = dQ maka TC=c+dQ Secara grafik, kurva biaya tetap, biaya variabel dan biaya total dapat dilihat pada grafik berikut ini. c TC=c+dQ Tvc = dQ TFC ec Gambar 2.23. Fungsi Biaya (TFC, TVC, TC) vipinaal dengan CamSc TVC= dQ=50Q " qc = TFC+TFC = 1000+50Q pada saat Q= 20 TVC= 50Q = 50(20) = 1000 TC = 1000 + 20Q= 1000 + 20(50) = 1000 + 1000 = 2000 Tvc =50Q Q TVC 0 0 (0,0) 20 1000 (20, 1000) TC = 1000 + 50Q Q TC 0 1000 (0, 1000 ) -20 0 (-20, 0) c TC = 1000 + 50Q TVC = 50Q TFC = 1000 Q Gambar 2.24. Fungsi Biaya TC = 1000 + 80Q vipinaal gengan vamSc _ Q* = Output yang menghasilkan kondisi BEP c = Total biaya tetap b = Harga jual perunit output d = Biaya variabel perunit output Secara grafik kondisi BEP ditunjukkan dengan gambar berikut Point (BEP) vipinaal aengar Jawab : : p=100 > TR= 100Q TRC = 1000, TVC= 50Q TC=TFC+TVC = 1000+50Q Output yang menghasilkan kondisi BEP * c 1000 1000 a =20 mer@ai00250 | So Jedi output yang menghasilkan kondisi BEP terjadi pada output (Q) sebesar 20 Pada kondisi BEP yaitu pada Q = 20 besarnya TR = 100Q = 100(20) = 2000 TC = 1000 + 50Q = 1000 + 50(20) = 1000 + 1000 = 2000 Jadi pada kondisi BEP yaitu pada tingkat output (Q) = 20 besarnya TR = TC = 2000 atau dengan kata lain Laba = TR - TC = 2000 - 2000 = 0 Pada kondisi Q = 15 besarnya TR= 100Q = 100(15) = 1500 TC = 1000 + 50Q = 1000 + 50(15) = 1000 + 750 = 1750 Jadi pada tingkat output (Q) = 15 besarnya Laba = TR = TC = 1500 - 1750 =- 250 (rugi) Jadi pada tingkat output sebesar 15 unit maka perusahaan akan menderita kerugian sebesar 250 vipingal gengan Lamsc pada kondisi Q = 25 besarny@ TR= 100Q= 100(25) = = 72500 TC= 1000 + 50Q= 1000+ 50(25) = 1000 + 1250 = 2250 Jadi pada tingkat output ut (Q) = 25 besarnya Laba = TR= TC = 2500 - 2250 = 250 (laba) Jadi pada atingkat output sebesar 25 unl memperoleh keuntungan sebesar 250 it maka perusahaan Kondisi BEP pada Q = 20, kondisi rugi pada Q = 15 dan kondisi laba pada Q= 25 ditunjukkan pada gambar berikut ini TRIC TR=100Q TC=1000+500 15 20 25 Gambar 2.26. Kondisi Break Even Point .26. is (Bi EP), untu ing dan rugi vipindal dengan LamSc Aplikasi Ekonomi Fungsi Kuadrat { Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar Contoh Soal : Dengan fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang dinyatakan dengan persamaan berikut : Py = 81 - Q dan Ps = 25 + Q? Pertanyaan: Tentukan berapa harga dan kuantitas keseimbangan pasar dan gambarkan. Penyelesaian : Syarat keseimbangan pasar Pa = Ps 81 -Q= 25+@ 81- 25 = Q2+Q2 56 = 2Q2 g = 28 vipinaal gengan CamSc: Q = £5,29 sehingg: digunakan Q= 5,29) P=25+Q=50+5,29? = 254 28-53 = dan kuantitas keseimbangan pasar adalah Q= 5 a nilai Q diperoleh Q, = 5,29 dan Qe = 5,29 ~ Gambar Fungsi Permintaan Pg=81-Qdimanaa=-1;b=0;c=81 Titik ekstrim - Q=-b/2a=-0/(2x-1)=0 > P=-(b? - 4ac)/4a = -[0? - (4x-1x 81)]/(4 x -1) = -(324)/-4 = 81 Karena a = -1 < 0 maka fungsi permintaan memiliki ekstrim maksimum yaitu pada titik (0,81) Titik potong sumbu P, Q = 0 P=81-Q =81-0°=81 Jadi titik potong sumbu Q pada titik (0,81) Titik potong sumbu Q, P = 0 P =81-@ 0 =81-@ @ = Q Q 2= -9 Jadi titik potong sumbu P melewati titik (9,0) dan (-9,0) Gambar Fungsi Penawaran pp=25+Q@ a=1 b=0 c=25 Titik ekstrim = Q=-b/2a=-0/(2x1)=0 = P=-(b?- 4ac)/4a=-[0?- (4x1x 25)]/(4 x 1) = -(-100)/4 = 25 Karena = 1 > 0 maka fungsi penawaran memiliki ekstrim eae dengan titikekstrim maksimumnya adalah (0,25) Titik potong sumbu P, Q=0 vipinaal dengan LamSc Gambar 2.33. Keseimbangan pasar fungsi kuadrat 2. Pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar Pada prinsipnya, penyelasaian kasus pajak atau subsidi sama dengan pembahasan pajak/subsidi pada fungsi linier yaitu : ® Pajak barang mempengaruhi fungsi penawaran dan dampak dari pajak akan menyebabkan harga pasar akan naik dan kuantitas keseimbangan pasar akan turun. Mekanisme perhitungan pengaruh pajak dan alokasi pajak sama seperti pembahasan pajak pada kasus fungsi linier pada bagian sebelumnya. vipingal gengan vamSc: Gambar 2.33. Keseimbangan pasar fungsi Kuadrat 2. Pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar Pada prinsipnya, penyelasaian kasus pajak atau subsidi sama dengan pembahasan pajak/subsidi pada fungsi linier yaitu : © Pajak barang mempengaruhi fungsi penawaran dan dampak dari pajak akan menyebabkan harga pasar akan naik dan kuantitas keseimbangan pasar akan turun. Mekanisme perhitungan pengaruh pajak dan alokasi pajak sama seperti pembahasan pajak pada kasus fungsi linier pada bagian sebelumnya. vipinaal dengan LamSc ® Subsidi barang mempengaruh fungsi penawaran dan dam, subsidi akan menyebabkan harga pasar akan turun dan ky Keseimbangan pasar akan naik Mekanisme perhitungan pe subsidi dan alokasi subsidi sama seperti pembahasan subsig ‘asus fungsi linier seperti telah dijelaskan pada pembahasan ft linier pada bagian sebelumnya. Contch Soal : y Dengan fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang dinyatg dengan persamaan berikut Ps = 81 - Q dan P; = 25 + @ terhadap barang dikenakan pajak Rp 11/unit dan Pertanyaan : 7 Tentukan harga dan kuantitas keseimbangan sebelum dan Sesudal pajak dan gambarkan. h Penyelesaian : Dari pembahasan sebelumnya, keseimbangan pasar sebelum pajak terjadi pada Q= 5,29 dan P=53 Pajak perunit sebesar Rp 11 mempengaruhi fungsi penawararan Pst = 25+Q?+t = 25+Q+11 =36+0 Jadi fungsi penawaran setelah pajak adalah. Pst = 36+ Q? Keseimbangan setelah pajak Pd Pst 81- Q? = 36+ 81-36 = Y+Y 45 2g ¢ 22,5 Q + 4,74 (yang digunakan Qtx = 4,74) P wuuwne = 585 Jadi keseimbangan setelah pajak terjadi pada saat Qu: = 4A dan P.. = 58,9. Jadi pajak menyebabkan kuantitas mengalami penurunan dari 5,29 menjadi 4,74 dan harga barang mengalami kenaikan dari 53 menjadi 58,5. vipinaal dengan CamSc (FUNGSIDAN APLIKASINYA] ambar kondisi keseimbangan setelah pajak : Gambar Fungsi Penawaran paz 36+@ a= b=0 c=36 itik ekstrim -Q=-b/2a=-0/(2x1)=0 _ pz-(b?- 4ac)/4a=-[02 - (4x1x 36)]/(4 x 1) =-(-144)/4 =3 CoD Dacha kang onsen eC ' minimum yeitu dengan titik ekstrim minimumnya adalah (0,36) Titik potong sumbu P, Q=0 p=36+Q? = 36+0° =36 Jodi titik potong sumbu P pada titik (0,36) 36+@ 36+ 36= Q = 1-36 imajiner C Bilmyam het C Fal fenget ponawaran tidak memotong eanbaQ itik potong sumbu Q P= 0 Pie = Kurva permintaan dan penawaran sebelum pajak sudah dijelaskan contoh soal sebelumnya, sehingga gambar keseimbangan baik sebelum dan sesudah pajak dapat dilihat pada gambar berikut ini, Gambar 2.34. Keseimbangan pasar fungsi kuadrat sebelum dan sesudah pajak vipinaal dengan LamSc ContohSoal: Dengan fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang dengan persamaan berikut Pa = 81- Q dan P= 25 + dan barang diberikan subsidi sebesar Rp 9/unit Pertanyaan : : i Tentukan harga dan kuantitas keseimbangan sebelum dan s subsidi dan gambarkan. Penyelesaian : : Dari pembahasan sebelumnya, keseimbangan pasar sebelum su terjadi pada Q= 5,29 dan P=53 Subisdi perunit sebesar Rp 9 mempengaruhi fungsi penawararan Pstr = 25 +Q?-tr 5+Q-9 =16+Q Jadi fungsi penawaran setelah subsidi adalah Psty = 16 + Q? Keseimbangan setelah subsidi Pd = Pstr 81- Q? = 16+Q° 81-16 = Q?+% Bo 720" 32/5) Q = # 5,700 (yang digunakan Qu = 5,7) Pr = 81-Q ig 1 - 32,5 = 48,5 Jadi keseimbangan setelah subsidi terjadi pada saat Qu = 57 Pi = 48. Jadi subsidi menyebabkan kuantitas mengalami kenaikan dari 5; menjadi 5,7 dan harga barang mengalami penurunan dari 53 menjé 48,5 Gambar kondisi keseimbangan setelah subsidi Gambar Fungsi Penawaran Por=16+Q? a=1 b=0 c=16 p = 16+0 0 = 16+e 16= % Q = \-16 imajiner Jadi fungsi penewaran tidak memotong sumbu Q Kurva permintaan dan penawaran sebelum subsidi sudah dijelaskan contoh soal sebelumnya, sehingga gambar keseimbangan_ baik sebelum dan sesudah subsidi dapat dilihat pada gambar berikut ini. P Gambar 2.35. Keseimbangan pasar fungsi kuadrat sebelum dan sesudah subsidi vipinaal gengan vamSc 4. Fangsi Penerimaan Total (TR) =Jika fungsi permintaan merupakan fungsi linier dimana permintaan berslope negatif seperti ditunjukkan dengan persam P=a-bQ Maka fungsi penerimaan total (Total Revenue) dinyatakan dengan TR=P.Q = (a-bQ)Q =aQ- bQ =Permasalahan yang harus dicari solusinya adalah menent berapa jumlah barang yang harus dijual dan besarnya harga jual penerimaan total maksimum dan berapa besarnya penerimaan t maksimum tersebut ? Contoh Soal : Jika diketahui fungsi permintaan Q = 40 - 0,25P Pertanyaan: a. Tentukan jumlah barang yang harus dijual serta besarnya hai jual agar total penerimaan produsen maksimum dan hi besarnya total penerimaan maksimum tersebut. b. Jelaskan permasalahan di atas dalam grafik. vipinaal gengan CamSc s Q = -b/2a=-160/(2x-4) = -160/-8 = 20 TR= -(0? - 4ac)/4a = -[1602- (4x -4x 0)]/(4x-4) = -25600/-16 = 1600 Karena a = -2 < 0 maka fungsi total penerimaan memiliki ekstrim maksimum p =160-4Q = 160 - 4(20) = 160 - 80 = 80 Jedi agar TR maksimum, jumlah barang yang harus dijual (Q = 20 unit, besarnya harga jual (B = 80 dan besamya TR maksimum 1600. . Gambar Titik ekstrim (20, 1600) Titik potong sumbu TR, Q= 0 TR = 1600 - 4Q2 = 160(0) - 2(0)*= 0 (0.0) Jadi titik potong sumbu TR melewati titik (0,0). Titik potong sumbu QTR=0 TR = 160Q-4Q° 0 = 160Q-4Q 0 =(160-4Q)Q Q=0 160-4Q=0 4Q = 160 > Qe= 160/4= 40 Jadititik potong sumbu Qmelewati titik (40,0) dan (00). Simei aie vipinaal aeng c Gambar 2.38. Fungsi utilitas TR = 160Q - 4Q2 Tindeka nto! beta orne Var (Gant as dom foam harlen ; “x4 Manag dg faa ad Ve Hoyer Vari abe) Pern + a adaleh Y- (0g.000;-, Semertarn trae lord Le der Sambartean - Ay ie) i) CO) | & Kklverkar on £- ou. Ow, - = | ee (ertangoan : Ta Vienlah : Senge S50 ne Wk Lor C Aigecl Ay ovtet Chser etn File Hore ral ervert Bsns Sebeser tp 20, Fenvlown Ranaimarn Pirii Pentim aan Atala ban Jemberee Dipindai dengan CamSc

You might also like