You are on page 1of 6
(3) BPJS Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nomor 284/Vi1I-06/0220 Pasuruan, 12 Februari 2020 Lampiran 1 Berkas Hal Ketentuan Penjaminan Kasus Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) Kepada Yth 1. Kepala/Pimpinan FKTP yang bekerjasama 2. Kepala/Direktur FKRTL yang bekerjasama di Tempat Menindaklanjuti meluasnya penyebaran Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019 - nCoV) ke berbagai negara, bersama ini disampaiakan beberapa hal sebagai berikut 1, Terdapat peningkatan kasus yang signifikan pada sejumlah negara di dunia yang telah dilaporkan adanya kasus Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) sehingga dinyatakan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). 2. Sehubungan dengan adanya mobilitas penduduk, terdapat risiko penyebaran Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) ke Indonesia sehingga diperiukan upaya penanggulangan dalam bentuk peningkatan kewaspadaan dini, kesiapsiagaan, serta tindakan antisipasi pencegahan, deteksi, pengobatan, dan respon lain yang diperlukan. 3, Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam poin 1 dan 2, telah diundangkan Keputusan Menteri_ Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-Ncov) Sebagai Penyakit Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya 4. Adapun ketentuan yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan tersebut antara lain a. Menetapkan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) sebagai penyakit yang dapat menimbulkan wabah b, Segala bentuk pembiayaan dalam rangka upaya penaggulangan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) dibebankan pada anggaran Kementrian Kesehatan, pemerintah daerah, dar/atau sumber dana lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan termasuk untuk biaya perawatan bagi kasus suspek Kantor CobaPaig UilaBorkan, sebelum Keputusan Menteri mulai berlaku dengan mengacu pada 1, Suan gue Telp, 0343 427454 Fax. 0343 - 410320 Email k-pasuruanebps keschatar $06 pembiayaan pasien penyakit infeksi emerging tertentu sesual dengan ketentuan peraturan perundang-undangan §. Sebagaimana Peraturan Presiden nomor 82 tahun 2019 pasal 52 tentang manfaat yang tidak dijamin dalam program JKN, yaitu pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar biasal wabah 6. Sehubungan denga regulasi di atas maka yang dapat disampaikan terkait penjaminan kasus Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) antara lain a. Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) telah ditetapkan sebagai penyakit yang dapat menimbulkan wabah sebagaiman masuk dalam manfaat yang tidak dijamin dalam mantaat JKN. b. Penjaminan kasus Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) dibebankan pada anggaran Kementrian Kesehatan, pemerintah daerah, dan/atau suber dana lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. ©. Adapun ruang lingkup penjaminan sebagaimana poin b dityjukan kepada seluruh kasus suspek yang dilaporkan baik sebelum maupun sesudah Keputusan Menteri mulai berlaku dengan mengacu pada pembiayaan pasien penyakit infeksi emerging tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerja sama yang balk diucapkan terima kasin. Tembusan 1, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2. Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten/Kota SFipeiPKO0 merUatisoucats KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/ 104/2020 TENTANG PENETAPAN INFEKSI NOVEL CORONAVIRUS (INFEKSI 2019-nCoV) SEBAGAL PENYAKIT YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH DAN UPAYA, Menimbang PENANGGULANGANNYA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, : a, bahwa berdasarkan pertimbangan peningkatan kasus yang signifikan pada negara yang melaporkan kasus, Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) telah dinyatakan —sebagai_—-Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD}/Public Health Emergency of international Concern PHEIC); b. bahwa sehubungan dengan meliasnya penyebaran Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) ke berbagai negara dengan risiko penyebaran ke Indonesia terkait dengan mobilitas penduduk, diperlukan upaya penanggulangan dalam bentuk peningkatan kewaspadaan dini, kesiapsiagaan, serta tindakan antispasi pencegahan, deteksi, pengobatan, dan respon lain yang diperlukan; ¢. bahwa berdasarkan pertimbangan —sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, peru m etapkan Keputusan Menteri Keschatan tentang Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019- CoV) sebagal Jens Penyakit Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya: Mengingat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit. Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 3273), Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063), Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 ‘Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6236}; Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menwlar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3497); Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 949/Menkes/SK/VIlI/2004 tentang —-Pedoman. Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular ‘Tertenta Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 503); Menetapkan KESATU KEDUA 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1113}; 9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1755}; 10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2016 tentang Pembebasan Biaya Pasien Penyakit Infeksi Emerging Tertentu (Berita Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2016 Nomor 1968); 11, Peraturan Menten Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 945); MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PENETAPAN INFEKSI NOVEL CORONAVIRUS (INFEKSI 2019-nCoV) SEBAGAI PENYAKIT YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA. Menetapkan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) Sebagai Penyakit Yang Dapat Menimbulkan Wabah. Terhadap Penyakit sebegaimana dimaksud Diktum KESATU, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melakukan upaya penanggulangan yang meliputi a. komunikasi risiko dan peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan kepada masyarakat secara berkala termasuk kepada masyarakat yang akan berpergian ke wilayah terjangkit, dengan materi terutama mengenai pencegahan penyebaran penyakit melalui praktek perilaku hidup bersih dan sehat dan KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM antisipasi penularan; b. melakukan kesiapsiagaan, deteksi, serta respon di pintu masuk negara dan di wilayah; ©. penyiapan fasilitas pelayanan kesehatan perawatan dan rujukan serta fasilitas penunjang seperti laboratorium dan bahan logistik Kesehatan yang diperlukan beserta jejaringnya secara terpadu dan berkelanjutan; dan d. pelaksanaan koordinasi dengan lintas sektor untuk efektivitas dan efisiensi upaya penanggulangan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV}. Seluruh unit utama di lingkungan Kementerian Kesehatan melakukan komunikasi intensif dengan para pihak yang berkepentingan, baik di pusat maupun daerah, sesuai dengan tugas dan fungsinya guna mencegah penyebaran Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) di wilayah Indonesia Segala bentuk pembiayaan dalam rangka upaya penanggulangan sebagaimana dimaksud Diktum KEDUA dibebankan pada anggaran Kementerian Kesehatan, pemerintah daerab, dan/atau sumnber dana lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pembiayaan sebagaimana dimaksud Diktum KEEMPAT termasuk untuk biaya perawatan bagi kasus suspek yang Gilaporkan sebelum Keputusan Menteri ini mulai berlaku dengan mengacu pada pembiayaan pasien penyakit infeksi emerging tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 Februari 2020 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, td. TERAWAN AGUS PUTRANTO

You might also like