You are on page 1of 96
Pemeriksaan Fisik Pedtatrt Alur Resusitasi Neonatus Jadwal Imunisasi 2017 Pada Bayi dan Anak Alur Bantuan Hidup Dasar Pediatri — Dan Info Praktis Lainnya Algoritma Tata Laksana Penyakit Lampiran: Grafik Denver II Scanned with CamScanner Tumbuwh - Kembang Anak 1. PERTUMBUHAN ANAK Tahap - Tahap Pertumbuhan Anak ‘mg | ae ‘Dp ‘b ‘bh | } | a 2 preterm term _| infants and | children | adolescent t em oo a. ((2- 11 tahun}} (12 - 18 tahun) | (0-28hor) | 23 butan) __Tinggi Badan Perkiraan Penambahan Pe Badan (PB) Perkiraan Tinggi Badan (TB)! Usia __ Penambahan PB (cm) Perkiraan TB (cm) O3bulan —3,5cm/bulan | : Rectan dehind 36 bulan 2.0 cm / bulan | 1 tahun 75 69bulan —_-1,5cm/bulan 2-12 tahun|_umur (tahun) x 6 + 77 9-12 bulan —_1,2cm/bulan 13tahun——1,0cm/tahun 4-6tahun —_3,0.cm// tahun Target Height / Mid Parental Height '7° LokHoki = = (IBAyah + TB iby + 13cm) + 85cm 2 Perempuan = (18 Ayah + TB Ibu - 13cm) + 8,5 cm 2 Catatan: Untuk anak berusia > 2 tahun, pengukuran tinggi aden harus dilakukan dalarn posisi berdir. Bila usia 2 2 tahun divkur Panjang Badan karena anak tak dapat berdirimaka:? Tinggi Badan = Panjang Badan - 0,7 cm. wb eae Scanned with CamScanner | © Lohr: 3.25 kg | __Usio Pe @ Usio 3:12 bulon: us +9 c es 7 imester ® Usia 1-6 tohun sia (tahun) x 2 +8 kg | Trimester il © Usia 6-12 tahun : usia (tahun) x7- 5 kg 2 Trimester Iv — gag ee Status Gizi Menurut Wateriow (1972)45 500-600 gram/bulan 350-450 gram/bulan | 250-350 gram/bulan | e- = 0 el =a I + Qrenwaght 10-12 TF “Ti li » i 1 88 Baku untuk TB Aktual +120% * Gizikurang —: 70-90% 10-120% © Gizi Buruk :< 70% Harvard Standard (Waterlow 1974)5 | Pelletieer 1993 (Children in Tropics)5 : : —IB Aktual x 100% TB/U%= 0=>9S% TB Baku untuk Umur 1=90-95% Interpretasi: 2=85-89% Normal 295% Mild Stunting 1875-95 % Moderate Stunting : 80 - 87.5% O Severe Stunting :<80% 3=<85% oo00 © Bayi lahir: lingkar kepala 75% dewasa © 2 tahun pertama: - 6bulan pertama: | cm / bulan - 6 bulan kedua: 0,5 cm / bulan * . 12\bulan kedua: 2 em / tahun — Lingkar kepala > +2SD = makrosefali < Uingkar kepaia < -2 SD = mikrosefali Scanned with CamScanner Pengukuran Lingkar Kepala Lingkar Kepala Anak Laki-Laki (Nellhavs)'* 62 py 24 88. 23 586 ee ¢™ 24 gz § 2 _ 50, fe wo 2 46 18 3 ¢ a 3 40 a 16 38 Fe 15 6 14 4 32 13 30 12 2 4 6 81012141618 2 4 6 810121416 18 Bulan > <—Tahun——> Lingkar Kepala Anak Perempuan (Nellhaus)'* Lingkar kepala (inci) FE Scanned with CamScanner Il. PERKEMBANGAN ANAK°*’ | DENVER ti | Merupakan skrining perkembangan anak yang banyak digunakan. Waktu pemeriksaan 15 - 30 menit. Dapat dilakukan pada anak dengan usia 0-6 tahun, Terdini dari 125 butir uji yang disusun dalam 4 sektor fungsi: |. Personal Sosial : penyesuaian diri dengan masyarakat dan perhatian terhadap kebutuhan perorangan. 2. Motorik Halus Adaptif: koordinasi mata-tangan, memainkan. menggunakan benda-benda kecil. 3. Bahasa: mendengar, mengerti, menggunakan bahasa. 4. Motorik Kasar: duduk, jalan, melompat, gerakan umum otot besar. Alat yang dibutuhkan: Formulir Denver I, benang, kismis, kerincingan dengan gagang kecil, balok-balok berwarna luas 10 inci, botol kaca kecil dengan lubang 5/8 inci, bel kecil, bola tenis, pensil merah, boneka kecil dengan botol susu. cangkir plastik dengan gagang, kertas kosong. Tf, Ny Peniiaion. Skor Penilaian: ‘Skor dari tiap uji coba ditulis pada kotak segi empat Uji coba dekat tanda garis 50% Pass / lewat. Anak melakukan uji coba dengan baik, atau ibu/s anak memberi laporan (tepat/dapat dipercaya bahwa anak melakukannya).. ‘No opportunity / tidak ada kesempatan. Anak tidak n kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada hambatan. Skor hanya boleh dipakai pada uji coba dengan tanda R. Refusal / menolak. Anak menolak untuk melakukan uji coba. Interpretasi Peniiaian Individual seorang anak lewat ji coba yang terletak di kanan ee aaa at orate = == Scanned with CamScanner Scanned with CamScanner tot:2212} 2122. Caries: +/- ‘22i2t2122 — Tenggorokan: Hiperemis +/- Tonsil: T... /T... Hiperemis +/- Detritus: +/- lInspeksi: Datar / cembung /cekung ikut gerak napas / tidak Palpasi: Massa tumor +/- Nyeritekan +/- Perkusi: Timpani-+/- Pekakhepar +/- Jika ascites: Puddle sign +/- Tes undulasi+/- |Auskultasi ; Peristaltik-/+, Jika + tentukan kesan normal Scanned with CamScanner i ® a el, ’ 2” mh Om Om Ms NG Tasbih: +/- Columna vertebralis: skoliosis +/- gibbus +/- Pow Inspeksi: Simetris kiri=kanan Retraksi dinding dada (-)/(+) Jika retraksi (+) jenis retraksi Palpasi: Selaiga kiri= kanan KPR (refleks patelia): +/- kesan normal /t Nyeritekan..... Perkusi: Sonorkiri=kanan |APR (refleks achilles): +/- Batas paru belakang kiri kesan normal /t Batas paru belakang kana Refleks patologis: +/- Batas paru-hepar: Auskultasi BunyiPemapasan: Vesikular (anak) takipneu) Bunyi Tambahan: Ronkhi: (+) atau (-) Wheezing : (+) atau (-) Catatan: = Penulisan status pemeriksaan fisik di atas hanya merupakan contoh penulisan yang biasa digunakan di Bagian Anak FK Unhas Makassar. Penulisan status pemeriksaan fisik pediatri dapat berbeda-beda pads tiap instansi pendidikan / rumah sakit. —Tabel diatas hanya merupakan contoh pemeriksaan yang umum dinilai sehar-har. Masih banyak poin-poin pemeriksaan fisik lainnya yang tidak dicantumkan dalam tabel diatas, dan harvs diperiksakan tergantung keadaan masing-masing pasien. -PEMERIKSAAN TANDA VITAL Catatan: Nadi ° Nilai normal hasil pemeriksaan tanda vital on mungkin sedikit bervariasi pada setiap a 3 tahun iktus cordis berada di ICS 5 sedikit medial dar Abnormal: lokasiiktus cordis bergeser(misainya pada pembesaran ventrikel) Teraba Thiil: getoran pada dinding dada yang terjadi akibat bising jantung yang keras. Thrill dapat terjadi pada fase sistolik & diastolik. memberikan kesan besamya jantung, terutama bila terdapat kardiomegali Pada anak besor, perkusi dilakukan dari perifer ke tengah dapat: yangnyata. Namun pada bayi dan anak kecil perkusisulit dilakukan. ipeks Daerah Trikuspid: di parastemal kiribawah 4 Daerah Pulmonal: ICS 2 tepi kiri stermum » A Daerah Aorta: ICS 2 tepikanan stemum ‘Bunyi Jantung: | Bunyi jantung I: paling jelas terdengar di apeks, bersamaan dengan iktus cordis dan denyut karotis. | ‘Bunyi jantung Il: paling jelas terdengar di ICS 2 tepikiristemum ‘Normainya: BJ | dan II normal (tidak mengeras / melemabh), tidak ada duplikasi/spiit. Bunyi jantung Ill: bernada rendah, terdengar 0,1- 0,12 detik setelah BJ Il, ‘terdengar paling baik pada apeks atau parasternal kiri bawah. Dapat “terdengar pada anak dan dewasa muda normal. “Bunyi jantung IV: Tidak terdengar pada bayi dan anak normal. Dapat terdengor pada dilatasi ventrikel, hipertrofi ventrikel: fibrosis miokardium. Bunyijantung abnormal lainnya: rama gallop, opening snap, bising. Bising Bising sistolik: terdengar antara BJ! & BI: |Bising diastolik: antara BJM & BJ. bising sangat lemah, hanya dapat didengar oleh pemeriksa yang ee Scanned with CamScanner Abnormal: Perut cembung: ascites, pneumoperitoneum, pembesaran organ intraabdomen, konstipasi, tumor, dil Perut cekung: mainutrisi, dehidrasi berat, dil ‘Normal: suara peristattik terdengar sebagai suara yang intensitasnya rendah, ‘terdengar setiap 10-30 detik. Abnormal: Frekuensi bertambah pada gastroenteritis, berkurang atau bahkar menghilang pada peritonitis, atau ileus paralitik. Nada berubah menjadi -nyaring pada ileus obstruksi (terutama di atasletak obstruksi) . ‘Normal: terdengar bunyi timpanidiseluruh perut kecuali pada hati & limpa. Abnormal: pekak hatimenghilang pada pneumoperitoneum Perkusi abdomen redup pada ascites. — Shifting Duliness: menentukan daerah redup yang berpindah dengan melakukan perkusi dari umbilikus ke sisi perut untuk mencari daerah redup; doerah redup akan menjadi timpani bila anak berubah posisi miring. — Undulasi: Pasien baring terientang, satu tangan diletakkan pada satu sisi perut pasien, sedangkan jari tangan satunya mengetuk dinding perut sisi Iainnya. Tangan orang lain diletakkan di permukaan abdomen dengan sedikit menekan. Pada ascites dapat dirasakan gelombang cairan pada tangan pertama. — Puddle sign: menentukan daerah yang redup pada bagian terendah perut pada posisi anak menungging Normal: dinding perut rileks, tidak ada nyeri tekan, tidak terabar massa tumor, Tidak ada pembesaran organ intraabdominal. PalpasiHepar: Digunakan patokan 2 gars: 1 1. Garis yang menghubungan pusat dengan titik i potong garis midklavikularis kanan dengan arkus kosta 2. Garis yang menghubungkan pusat dengan prosesus Pembesaran hati diproyekskan pada kedua gars ini & r r rs Scanned with CamScanner Perinatologi e— IC itasi Neonat “ 10) ® —_e Lahir 4 "te i ama Perawatan Rutin: ~ Cukup Bulan @ ~ Berkon keh - Bemapas/ menangis? ¢ Tonus otot baik? Tidak '~Berikan kehangatan |— Bersihkan / buka jalan Napas (bila periu)* —Keringkan, stimulasi FJ di bawah 100x/menit, megap-megap / apneu? |———> Scanned with CamScanner Keterangan Alur Resusitasi Neonatus ' Langkah awal resusitasi ialah memberikan kehangatan dengan meletakkan bayi di bawah pemancar panas, memposisikan bay pada posisi menghidu / sedikit tengadah untuk membuka jalan napas, membersinkan jalan napas jika periu, cinies bayi, dan stimulasinapas Frekvensi Ventilasi : 40-60 ventilasi / menit Indikasi VIP. 4 , © Apneu ataumegap-megap ae tnd © Frekvensi Jantung < 100 x/menit, meskipun x ey? x bemapas 7 © Saturasi tetap dibawah nilai target, meskipun telah diberi oksigen aliran bebas sampai 100% Menilai Efektivitas VIP: a © Peningkatan Frekuensi Jantung> 100x/menit © Perbaikan saturasi oksigen © Usaha napas = Target saturasi oksigen setelah lahir dapat dilihat pada algoritme. Target saturasi oksigen dapat dicapai dengan memulairesusitasi dengan udara atau oksigen campuran dan dilakukan fitrasi Konsentrasi oksigen untuk mencapai $pO2 sesuai target. Jika oksigen campuran tidak tersedia, resusitasi dimuiai dengan udara kamar. Jika bayi bradikardia (FJ <60x/menit) setelah 90 detik resusitasi dengan oksigen konsentrasi rendah, konsentrasi difingkatkan sampai 100% hingga didapatkan rekuensi denyut jantung normal. Penyebab dada tidak mengembang: MR-SOPA Solusi: Koreksi MR-SOPA Langkah Koreksi Pastikan lekatan baik Kepala posisi menghidu | Periksa sekresi, isap jika ada " Ventilasi dengan mulut sedikit terouka dan ~ Buka mulut | angkat dagukedepan __ Naikkan tekanan bertahap setiap beberapa Scanned with CamScanner Pasang pipa orogastrik untuk mengatasi distensitambung, karena: = Distensi lambung dapat menekan diagtragma sehingga menghambat Pengembangan paru = Kemungkinanregurgitasi dan aspirasi Indikasi kompresi dada adalah jika frekuensi jantung < <60x/menit setelch ventilasi adekuat dengan oksigen selama 30 detik. Koordinasi VIP dan Kompresi dada: A | siklus = 3 kompresi+ | ventilasi (3:1) dalam 2 detik Y = \ _ apakah = telah adekuat - Apakah telah dilakukan langkah koreksi VIP? ~ Apakah telah dilakukan intubasi endotrakeal? Apakah sudah diberikan oksigen tambahan? Apakah kedalaman kompresisudah benar? Apakah koordinasi kompresi dan VTP baik? Bilo Frekuensi jantung tetap < 60x/menit lakukan pemberian epinefrin melalui kateter veno umbilikal. Setelan 45-60 detik kompresi dada & VTP , periksa frekvensijantung. [—H__] vir] omprest Dada [tatubos | ee ————] ieonteetvenependinmiine: 10,000 (0,1 mg/mi) - — ee es ~ Scanned with CamScanner Alur Resusitasi Neonatus AHA 2015° Scanned with CamScanner Kriteria Bayi Normal’ ‘i — Maso gestasi cukup bulan 37-40 minggu . = Berat lahir 2500-4000 gram ————— - Tidak terdapat kelainan kongenital Tindokan yang dilakukan pada Bay! Bary Lahir Normal: 1. Jagabayitetap hangat 2. lsaptendir dari mulut dan hidung (bila perlu) 3. Keringkan 4, Pemantavan tanda bahaya 5. Kiem. potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira-kira 2 menit setelah lahir. 6 Lakukan inisiasi Menyusy Dini 7. Beri suntikan vitamin KI (Phytomenadione) 1 mg intramuskular, di pahe Kiri anterolateral setelah inisiasi menyusu dini 8 Beri salep mata antibiotik pada kedua mata. Pencegahan infeksi mata dianjurkan menggunakan salep mata antibiotik tetrasiklin 1%, 9. Pemeriksaan Fisis 10. Beri imunisasi Hepatitis B 0,5 mL intramuskular, di paha kanan anteroleteral, kira-kira 1-2 jam setelah pemberian vitamin K1. Imunisasi Hepatitis 8 bermanfaat untuk mencegah infeksi Hepatitis B terhadap bayi, terutama jalur penularan ibu-bayi. Cara pemberian salep mata: Cara pemberian suntikan intramuskular: ~ Pilih daerah otot yang akan disuntik {1 sabun & air bersih mengalir) | 2. Disinfeksi daerah yang akan disuntik kemudian keri | 3. Bila memungkinkan, pegang bagian 2. Tarik kelopak mata bagian — otot yang akan disuntik dengan ke arah bawah. | menggunakan ibu jari dan jari telunjuk 3. Berikan salep mata dalam | 4. Dengan satu gerakan cepat, satu garis lurus mulai dari» masukkan jarum tegak lurus melalui kulit bagian mata yang paling 5. Aspirasi perlahan untuk meyakinkan dekat dengan hidung bayi bahwa ujung jarum tidak menusuk menujy ke bagian lvar dalam vena (tidak ada darah yang mata. keluar) 4. Ujung tabung salep mata 6. Bila tidak dijumpai darah, suntikkan tidak boleh menyentuh obat dengan tekanan kvat dalam ‘mata bayi. waktu 3-5 detik a 7. Bila telah selesai, tarik jarum dengan sekali gerakan halus dan tekan dengan bolakasa sterilkering me a a | | | | Scanned with CamScanner uh, SKOR APGAR®” (ome ee eC J Pune | > So x/menit ftaju jantung) | Tidakada | <100x/menit | bay! terlinat ale El - | Ekstremitas (tonus ae Lumpuh < sedikit | Gerakan okt | sero Tidak | >7 = Asfiksia mer sedang Asfiksia Berat <3 = Tidak ada SKOR DOWNE a (om Scanned with CamScanner any pel al all aD atl all ail alt Scanned with CamScanner “upBun; UDBuDje6i0ed | soynwew UEBUDF "Jeqo) jrunuow Scanned with CamScanner gy'eJDINASNWOINEN UDBUDjOWay [las Pe Ts Ps Pee! aT Fh he Th PeVUeU EEE US ‘ea0} | DOG Wedes 1ON ‘UDSYNOWEd Ode} | uopynuved Opod DjopuaW siAjed uDyUDUDUSg “UDDSYOd UDYNYO|EW dup} uDSunuw jOx@Pes O}Odey YOID | 84 uD»pADIe6 UDP UBUD} NjDs UDBUEP | hog mp3 GuDBed ‘BuowueHeh (AD |S150d | “JeqD} Dpod 1y8des DUN, “ny{s 1s040| uDBuep IONSAS ID|IN “UNQN| ISoyUoU pAujoyBuDBuew uD|o! uoBuep nypg UDYyoUEW UD;Ye|OqediG “UDUDMO]IEq BUDA NYDG yomejew upjBunw ynofes 104s) soJUjews xUD} UDP ADg UDBUD} BupBed ‘Buojuspe} 1ADq |sis0g UBIS BOIS UBIS HOSS oye, ADINASNWOINEN UDBUDjOWEeY Scanned with CamScanner Scanned with CamScanner Kematangan Fisik '° Permukaan Plantar aa an Plant Areola Mammae mye. Scanned with CamScanner Klasifikasi Bayi Menurut Lubchenko"? yi . BMK: Besar Masa Kehamilan KB : Kurang Bulan SMK: Sesuai Masa Kehamilan CB: Cukup Bulan KMK: Kecil Masa Kehamilan LB: Lebih Bulan Menurut Usia Kehamilan: Bayi Kurang Bulan: < 37 Bayi Cukup Bulan : 37 - 42 minggu Bayi Lebih Bulan: > 42 minggu Menurut Berat Badan Lahir Bayi berat lahir rendah (BBLR) : < 2500 Bayi berat lahir normal 1 2500 - gram Bayi berat lahir lebih : > 4000 gram ee » Scanned with CamScanner Scanned with CamScanner 7 Vw eee Metode Kehilangan Panas Pada Bayi” |. Evaporasi: Kehilangan panas akibat Penguapan cairan pada permukaan tubuh Konvekst oleh panas tubuh bayisendiir. Reten, 2. Kendukst: Kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan [ ] Permukaan yang dingin (meja, tempat tidur | J atau timbangan). aaneen : 3. Konvekst: Kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitor yang lebih dingin. (aliran udara dingin dari kipas angin, hembusan udara dingin melalui ventilasi/pendingin ruangan). 4, Radiasi: Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-benda yangmempunyaisuhu lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Umur | Berat (hari) _['> 1500 gr | < 1500 gr ae: 80 2 80 100 3 100 120 4 120 140 St 150 150 Caput Subgaleal hematoma aiesershon ekstradural Scanned with CamScanner d A mia Fisiologis __ Hiperbilirubinemia Patologis © Kador bilirubin tidak terkonjugasi| 0 } Awitanikterus sebelum usia 24jam pada bayi cukup bulan dapat/o Peningkatan bilirubin serum > 5 mencapai 6-8 mg/dl pada usia 3) mg/di/24 jam hari, kemudianberangsurmenurun | 0 Kadar bilirubin terkonjugasi > 2 © Pada bayi prematur, awitan ikterus me/di terjadi lebih dini, kadar bilirubin naik| 0 Bayi menunjukkan tanda sakit Periahon tetapi dengan kadar (muntah, letargi, kesulitan minum, Puncak febih tinggi, dan butuh penurunan BB, apnea, takipneu, watktu lebih lama untuk menghilang| __instabilitas suhu) (mencapai 2 minggu} O iIkterus yang menetap > 2 minggu Penilaian tkterus Neonatorum Dengan Kramer —= HEEEERJELMEN Dada dan Punggung Waijah dan Leher 3 Perut (di bawah umbilikus hingga lutut) a Mekanisme sesungguhnya yang breast-milk belum diketahui, fimbul akibat lepers oe uridine glucurony! (UDGPA) oleh hasil metabolisme yaitu Scanned with CamScanner “‘< “- - Sepsis Neonatorum””* ‘Sepsis neonatorum adalh sindroma kinis yang terjadi akibat invasi ryikro-organieme ke data aliran darah & timbuldalam satu bulan pertama kehidupan. Sepsis dibedakan menjadi ~ Early onset sepsis (EOS) timbul dalam 3 hari pertama, berupa gangguan muttsistern dengan gejala pemapasan yang menoniol: ditandai dengan awitan tibatibo & cepot! berkembang menjadi syok septik dengan mortalitas tinggi. ~ Late onset sepsis (LOS): timbul setelah umur 3 hari, lebih sering di atas 1 minggu. Pada LOS biasanya ditemukan fokus infeksi & sering disertai dengan, meningitis. = Sepsis nosokomial: ditemukan pada bay risiko tinggi yang dirawat, berhubungan dengon monitor invasif dan berbagai teknik yang digunakan dirvangrawat intensif. Kelompok temuan yang berkaitan dengan sepsis: 3.7 Kategori A Kategori B 1. Kesultan bemapas (misainya apnea, laju 1. Tremor mapas > 60x/menit, retraksi dinding dada, 2. Letargi atau lungiai merintin saat ekspirasi, sianosis sentral) 3. Mengantuk atau aktivitas 2. Kejang berkurang 3. Tidak sador 4. \fitabel atau rewel 4 Suny tidak normal (sejak Iahir & tidak 5. Muntoh kong ke arch * Scien — (menyokong ke arat tidak stabil sesudah pengukuran suhunorMal pert kembu seloma tiga kali atau lebih, menyokong ke 5” ~ = Tonda-tanda mulai muncul 5. Persalinan i lingkungan ku re Aen mervokotgkeganseesy o"® 8. Arketubonbercampurmekorium 6 Kondisi memburuk secara cepat dan % Malas minum, sebelumnya minum ‘dramatis (menyokong ke arah sepsis) ee Dugaan sepsis: 3.7 © Jka tidak ditemukan riwayat infeksi intrauterine, ditemukan | kategori A dan } atau 2kategorB. Kecurigaon besar sepsis: © Bayi umur s/d 3 hart: riwayat iby menderita infeksi rahim, demam dengan kecurigaan berat infeksi (levkosit >20.000/mm3), ketuban pecah dini atau bay! memilki2atauy lebih kategor A, atau 3 ataulebih kategon'B © Bayi umur >3 hari: memilki dua atau lebih temuan Kategori A, atau $ atau lebih Scanned with CamScanner Hipoglikemia Pada Neonatus’ Hipoglikemic adatah kondisi bayi dengan kadar glukosa darah <45 mg/dl. (2.6mmol/L) balk yang memberikan gejalo maupun tidak Anamnesis = Tremor, jitterness (gerokan tidak - Apneu beraturan). atau irtabilitas = Menangis melengking (high pitched cry) = Kejang, koma atau lemah — Letargi. apatis = Sianosis = Sulit menyusui, muntah sehingga = Beberapa bayi tidak memberikan gejala asupan kurang Pemeriksaan Fisik = Berat lahir > 4000 gr = Beberapa soat sesudah lahir menunjukkan gejaia sakit seperti lemas atau letargi, kejang. ctau gangguan napas. Alur Tatalaksana Hipoglikemia pada Neonatus GDS < 47 mg/dl [Gos <25 ma/at atau dengan gejala | | S08>25- <47 ma/at | z Koreisi secara IV bolus dekstrosa 10% 2cc/kgBB | | Nulisi oral / enteral ee =~ ASI atau PASI, maksimal 100 ml/kg88/hari (hari pertama). bila ada kontraindikasi oral ‘Ulang! GD tiap 2-4 jor, Ee ee oe sampai 2 kali berturut-turut ‘eetherreameneen am “8 Unik mencapai gulo darah maksimal, dapat dinaikkan 2 mg/KgBB/menit sampai maksirnal 10-12 mg/KgBB/menit. * Bla dibutunkan > 12 mg/Kge8/ment, pertimbangkan obat-obatan: glukagon, kortikosteroid, diazoxide, 2 conustasike pagan endommn anak, ~ Bla ditemukan has GO 36 - 15 minggu), dass ke-2diberikan dengan interval minimal 4 minggu.Batas akhir ‘pemberian pada usia 24 minggu. Vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali, dosis pertama diberikan usia 6-14 ‘ing (sis pertama tidak diberikan pada usia > 15 minggu,dosiskedua dan ketigaciberkan dengan interval 4-10 ‘minggu.Batas air pemberian pada usia 32 minggu. ‘pertam kal (primary immunizaton) pada anak usia kurang dari 9 tahun diberi dua kali dengan interval minimal & ‘minggo. Untuk anak 6-36 bulan, dosis 0,25 ml. Untuk anak usia 36 bulan atau lebih, doss 0,5 mL. ‘yotsiy campo. alsin campak kedua (18 bulan) tidak pertu diberikan apabila sudah mendapatkan MMR, -Yexsin \Mlfi/. Apabitasudah mendapatkan vaksin campak pada usia 9 bulan, maka vaksin MMR/MR dlberikan (Pade usia 15 bulan {minimal it 6 bulan), Apabila pada usia 12 bulan belum mendapatkan vaksin campak, maka dapat diberikan vaisin MMR/MR. ; s 10, Yate varsela.Vaisnvarisela dberkansetlah usia 12 bulan, teraik pada usa sebelum masukseklah dasa. gable diverikan pad sia lb dari 13 tahun, peru 2 dass dengan interval minimal 4 minggu. 11. Vas human popliome views (APY). Vaksin HPV diberkan mula sia 10 tahun. Vaksin HPV bivalen dierikan tga ‘cal: dengan jadwal 0,1, 6 bulan; vaksin HPV tetravalen Jadwal 0,26 bulan. Apabila dberkan pada remaja ‘sie 10-13 tahun, pemberian cukup 2 doss dengan interval 6-12 bulan; respons antibodisetara dengan 3 dosis. 12, Vals Japanese encephalits(E).Vksin Ediberan mulal sia 12 bulan pada daerah endemis tau tui aan pene oredr test Uk ptr la pg ate fast an bent 13, vets cengue,Diberkan pada usia 9-16 tahun dengan jadwal 0,6, dan 12 bulan, % ro Scanned with CamScanner a | | a | | | | || | || | Ve i a fisik yang dilakukan | TUihat postur, tonus & aktivitas inet katt dinding dada ke dalam ketika bayi *Posisi tungkai dan lengan fleksi Bayi sehat akan bergerak aktif on Sereno Wajah, bibir & selaput lendir, dada harus | berwarna merah muda, tanpa ada kemerahan atau bisul ‘Frekuensi napas normal 40-60 x/menit | Tidak ada tarikan dinding dada ke dalam ___|sedang tidak menangis yang kuat. - 4. jHitung denyut jantung dengan Frekuensi denyut jantung normal | imeletakkan stetoskop di dada kiri 120-160 x/menit setinggi apeks kordis ‘akukan pengukuran suhu kefiak dengan termometer Suhu normal adalah 36.5-375°C | “© Lihat & raba bagian kepala Bentuk kepaia terkadang asimetiis karen | Penyesuaian pada saat persaiinan, umumnya hilang dalam 48 jam. Ubun-ubun besar rata atau tidak membonjol, dapat sedikit membonjol saat bayi menangis. Tidak ada kotoran / sekret Bibir, gusi, langitlangit utuh dan fidak ada bagian yang terbelah Nilai kekuatan isap bayi Bayi akan mengisap kuat jari pemerikso Perut Bayi datar, teraba lemas. atau kemerahan sekitar tali pusat Kult Yeriihat utuh, tidak terdapat lubang dan benjolan pada tulang belakang. Scanned with CamScanner | Berat lahir 2.5 -4kg Dalam minggu pertama, berat bayi mungkin turun dahulu baru kemudian naik kembali dan pada usia 2 minggu umumnya telah mencapai berat lahimya. Penurunan berat badan maksimal untuk bayi baru lahir cukup bulan maksimal 10%, untuk bayi kurang bulan maksimal 15%. Panjang lahir normal 48 - §2 em Lingkar kepala normal 33 - 37 cm Kepala & badan dalam garis lurus: wajah cane Ibu Bibir bowah > melengkung kelvar. sebagian besar areola berada dalam mulut bayi, Bayi mengisap dalam dan pelan kadang disertai berhenti sesaat. CONTOH PENULISAN STATUS PERINATOLOGI PPD DM MO fh A Scanned with CamScanner Gastroenterologi adalah perubahan pola detekasi yang frekuensinya >3x sehari dengan perubahan konsistensi tinja menjadi lebih lunak sampai air.” Skor Dehidrasi Modifikasi Unhas’'* 2 <30x/menit 30-40x/menit ~_Baik Kurang <120x/menit 120-140x/menit | ee lle Diareberdarah [ierlihatar Diare beriangsung selama 14 hari atau lebih 8ePGON) DV 4r@ jenis apapun disertai dengan tanda gizi buruk |--—}Bominan darah dan lendir dalamtinja | Invaginas! | Massa intraabdominal 1 Tangisan keras dan bayi tampak pucat Senceaiene Tabel Penilaian Derajat Dehidrasi Pada Diare Akut "” Klasifikasi fidak terdapat cukup tanda akana dikiosifikasikan sebagai dehidrasi_ | untuk menangani diare di ringan atau berat rumah Lima Langkah Tuntaskan Diare (LINTAS DIARE) ”° . Berikan Oralit . Berikan tablet Zinc selama 10 hari berturut-turut . Teruskan ASI-makan |. Berikan antibiotik secara selektif . Berikan nasihat pada iby / keluarga menu yang sama saat sehat sesuai umur tetap diberkan ‘perat badan dan sebagai pengganti nutris! yang Scanned with CamScanner Scanned with CamScanner Rencana Terapi B ‘© Gelisah, rewel B © Mata cekung © Ingin minum terus, ada rasa haus © Cubitan kulit perut / turgor kembali lambat Rencana Terapi B Untuk Terapi Diare Dehidrasi Ringan / Sedang | jumitah oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama di sarana kesehatan Oralit yang diberikan = 75 ml x Berat Badan Anak Bila BB tidak diketahui berikan oralit sesuai tabel di bawah it Umur Sampai os 72 bulan [12 - 24 bulan| Berat Badan 6-10, 10-12 Liumiah cairen (mi) 200 - 400 | 400 - 700 | 700-900 | © Bila anak menginginkan lebih banyak oralit, berikanlah © Bujuk ibu untuk meneruskan ASI © Unik bayi < 6 bulan yang tidak mendapat ASI berikan juga 100-200 mi air masak selama masa ini © Untuk anak > 6 bulan, tunda pemberian makan selama 3 jam kecuali ASI dan oralit © Beri obat zinc selama 10 hari berturut-turut |AMATI ANAK DENGAN SEKSAMA DAN BANTU IBU MEMBERIKAN ORALIT - Tunjukkan jumiah cairan yang harus diberikan - Berikan sedikit demi sedikit tetapi sering dari gelas - Periksa dari waktu ke waktu bila ada masalah > Bila kelopak mata anak bengkak, hentikan pemberian oralit dan berikan air masak atau ASI. Beri oralit sesuai rencana terapi A bila pembengkakan telah hilang SETELAH 3-4 JAM, NILAI_KEMBALI ANAK MENGGUNAKAN BAGAN EMUDIAN PILIH RENCANA TERAPIA, BATAU C UNTUK MELANJUTKAN TERAPI ~ Bila tidak ada dehidrasi, ganti ke rencana terapi A. Bila dehidrasi telah hilang, anak ad Bile tanda menunjukkan dehidrasi ringan/sedang, ulangi rencana terapi B = Anak mulai diberi makanan, susu, dan sari buah = Bila tanda menunjukkan dehidrasi berat, ganti dengan rencana terapi C |aILAIBU HARUS PULANG SEBELUM SELESAIRENGANA TERUG Funjukkan oralit yang harus dihabiskan dalam terapi 3 jam di rumah Berikan oralit 6 bungkus untuk persediaan di rumah ad Jelaskan 5 langkah rencana terapi A untuk mengobati anak di rumah | | | || | VR Scanned with CamScanner <1 tahun > 1 tahun 30 menit” 212 jam + Diulangi lagi bila denyut nadi masih lemah atau tidak teraba embali iap 16-30 menit. Bila nadi belum teraba, Ber tetesan lebih cepat. . ‘aga ber oral (6mi/Kofam) bla pendent bisa minum: Dasa=ye Selwlah 3-4)jam (bayi) atau 1-2jam (anak), «+ Berkan obat Zinc selama 10 hari berturut-turut + Setelah 6 jam (bay kemudian pilihiah metanjutkan terapi. « Rujuk penderita untuk terapi intravena + Bit penderta bisa minum, sediakan orlit dan tunjuskan care memberikannya selama di perjalanan. . ‘Mula rehidresi dengan oralt melalui pipa nasogastrk | orogast% Berixan sedikitdemi sedikit,20 m/KgBBvjam selama 6 jam. Nila setiap 1-2jam «Bila muntah atau kembung berikan cairan lebih lambat, = lama ar 3m a wk Yo intravena . trav ¢ jam nial Kembali dan pith rencana terapi yang sesuai (A, 8, atau C). Scanned with CamScanner Scanned with CamScanner —a | ‘Alur Tata Laksana Diare Akut (WHO) |____Bagian tlmu Kesehatan Anak FK Unhas Diare Akut Umur t tahun | Antibiotik selektit Rehidrasi3jam, | Edukasi Gunakan RL: | 1/2 jam |: 30 mi/kgB/ 1/2 jam | 241/2jamit:70 | mi/kgB/2 1/2 jam Diet | = 7 Antibiotikselektif __ es) Bila intake oral tidak a terjamin 3 a Trap {=} etes/gBt/meni Z Dikutip dari Tata Laksana Terkini Diare Akut Di Layanan Primer, Pediatric Update 2015 (kepustakaan 14) Scanned with CamScanner (10-12 tahun 70 3-15 tahun 60 16-19 tahun 50 . 0 BB=berat badan Menit 24 (jam) x 60 (menit) ai a Jenis infus: disesuaikan dengan usia Makrodirips : 20 Mikrodrips : 60 Jenis Cairan Infus Yang Dapat Diberikan Pada Anak’” Scanned with CamScanner Demam Berdarah Dengue (DBD) Expanded Dengue [Syndrome / organopati| |(manifestasi tidak lazim) DBD Dengan Syok = Sindrom Syok dengue SSD) Dby@2" Maso inkubasirate-rata 4-6 hari (rentang 3-14 hari). _ * Demam 2-7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus menerus, bifasik. * Manifestasi perdarahan baik spontan seperti peteki, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena, maupun berupa yji tourniquet positif. * Nyerikepala, mialgia, artralgia, dan nyeriretroorbital, © Dijumpaikasus DBD baik dilingkungan sekolah, rumah, atau sekitarrumah. * Leukopenia < 4.000/mn? * Trombositopenia <100.000/mm* Diagnosis Demam Dengue =Demam+ >2gejalalain Demam Berdarah Dengue '*”' Tanda dan gejala DBD pada fase awal sangat menyerupai DD, tanda dan gejala yang karakteristik berupa kebocoran plasma baru timbul beberapa hari kemudian. Diganosis Klinis: * Demam 2-7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus menerus (kontinu). Manitestasi POT rree ee Scanned with CamScanner * Terdapat kebocoran plasma yang ditandai dengan salah satu tanda/gejala: = Peningkatan nilai hematokrit > 20% dari pemeriksaan awal atau dari date populasi menurut umur. ~ Ditemukan adanya efusi pleura, ascites. = Hipoalbuminemia, Hipoproteinemia. © Trombositopenia < 100.000/mm* Diagnosis DBD = Demam + > 2 manifestasi klinis + bukti perembesan plasma dan trombositopenia. Derajat Penyakit DBD '” Derajct penyakit DBD diklasifikasikan dalam 4 See (pada setiap derajat sudah ditemukan trombosit: © Pray, in » perdarahan spontan di kulit dan at Tanda Bahaya / Warning Sign" Some Demam turun tetapi keadaan anak memburuk Nyeri perut dan nyeri tekan abdomen Klinis Muntah yang menetap Letargi, gelisah Perdarahan mukosa Pembesaran hati Akumulasi cairan Oligouria Peningkatan kadar hematokrit bersamaan dengan Laboratorium penurunan cepat jumlah trombosit Hematokrit awal tinggi Scanned with CamScanner Terkompenvanl 7 | _Witota Kant Syek Dohempeneest mt = Takikardi = Takikardi ~ Takipneu - Hipotensi (sistolik & diastolik turun) = Tekanan nadi < 20 mmHg - Nadi cepat dan kecil | = CRT> 2detik = Pernapasan Kusmaul atau hiperpnea | ~ Kulit dingin =. Sianosis | = Produksi urin menurun = Kulit lembab dan dingin | ( B(Bieeding) © ——> Hematokrit (Calcium) ——*> Biekirolit, Cort $ (Blood Sugar) ——* Gula Darah Analisis Gas Darah (indikasi bila terjadi Prolonged shoc k) © Frekvensi nadi, tekanan darah, & frekvensi napas stabil © Suhu badan normal © Tidak dijumpai perdarahan baik eksternal maupun internal © Nafsu makan membaik © Tidak dijumpai muntah maupun nyeri perut @ Volume urin cukup ® Kador hematokrt stabil pada kadar basal © Ruam konvalesens, ditemukan pada 20-30% kasus * Tidak demam minimal 24 jam lanpa pemberian ani ipiretik Jumiah urin cukup Minimal 2-3 hari setelah syok teratasi + Tidak tampak disires pemapasan yang disebabkan efusi pleura / ascites + Jumich trombosit > 50.000/mm? a f @ @ Scanned with CamScanner ee a ‘Demamtypnod” Definisi Ve infeksi akut yang disebabkan bakteri Salmonella typhii dengan vtama gangguan saluran pencernaan, serta gejala Tauern e be gangguan susunan Diagnosis 3.7 — Demam > 7 hari. Demam naik secara bertahap flap hari, mencapai suhu tertinggi pada akhir minggu pertama, minggu kedua demam terus menerus tinggi. 7 — Anak sering mengigau (delirium), malaise, letargi, anoreksia, nyeri kepalo, nyeriperut, diare atau konstipasi, muntah, perut kembung — Pada demam tifoid berat dapat dijumpai penurunan kesadaran, kejang & ikterus Pemeriksaan Fisik > Gejala kiinis bervariasi dari yang ringan sampai berat dengan komplikasi. Kesadaran menurun, delirium, sebagian besar anak mempunyailidah tifoid (kotor , pada bagian tengah dan pinggimya hiperemis), meteorismus, hepatomegali. splenomegali. Pemeriksaan Tambahan? © Darah Tepi: Anemia, Leukopenia (jarang <3.000), limfositosis relatif. trombositopenia (terutama pada demam tifoid berat) © Serologis: Widal: kenaikan S.typhi titer © 1:200 atau kenaikan 4 kali titer fase akut ke fase konvalesens Kadar IgM dan IgG (Typhi-dot) © Pemeriksaan biakan Seimonetia = bila diduga ida komplikasi pneumonia Foto Thorax : a casi Foto abdomen: bila diduga ada komplikasi intestinal seperti perforasi usus. Tata Laksano> © Antibiot Chloramphenicol (drug of choice) 50-100 mg/kgBB/hati, oral atau IV, Geog Gaiam 4 dossselama 10-14 har - eeaemueomg tina oral selama 10 hari ~ Cotrimoxazole 6 mg/kgBB/hari, oral selama 10 hari “ Ginone mac. intravena sekali sehari selama 5 hari dibagi dalam 2 dosis selama 10 hari pada berat dengan gangguan kesadaran ° kommen Keorticaseroi er 7EgBb hat iritaveno dibag) 3 dos hingge Kesadoran e dapat dirawat di rumah, tirah baring, ¢ ramemat demo tor cjon dan coran dies: isolasi Demam tifoid berat dirawat dirumah sokit. . Scanned with CamScanner Merupakan penyatit infeksi yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium i Hi i i i i 2 : Pe yang ditandai dengan demam rekuren, anemia, dan splenomegall. riwayat berkunjung ke daerah endemis malaria. Kiasifikes! Malaria: ” © Malaria Vivax (tertiana) = disebabkan Plasmodium vivax © Malaria Falsiparum (tropikana) = disebabkan Plasmodium falciparum © Goeen tent soengee ae beni Biasanya memiliki pola dingin(pasien menggigil) - demam a poem Goes beriangsung setiap 48 jam (hari ketiga dari serangan demam sebelumnya pada maiaria vivax dan ovale, dan setiap 72 jam (hari ke4) untuk malaria malariae {kvartana). Pada malaria falsiparum, serangan demam sering tidak teratur dan jarang periodik. Makin muda usia, maka serangan demam makin tidak spesifik (terutama pade anak usia < Stahun). ‘i ul a 3 i i : L277 7 9 ® Scanned with CamScanner Tate Laksene Malaria Tanpa Komplikasi * Dosis HP untuk malaria falsiparum sama dengan malaria vivaks * Dosis Primakuin = 0,25 mg/kgBB * Pada malaria falsiparum—+ primakuin hanya diberikan pada hari pertarna * Pada malaria vivaks— primakuin diberikan selama 14 hari * Primakuin tidak boleh diberikan pada bayi usia < 6 bulan Tabel: Dosis terapi pada malaria falciparum I Jumiah tablet per hari menurut berat badan (Be) <4kg | 4-6kg[>6- 10kg]11-17 kg] 18-30 kg | 31-40 kg) 41-59 kg] > or 25 <6-11 Py 59 lois 25 bulan | bulan | bulan | tahun | tahun fapun % [% | % |) "1 2 ;. 7 Ye Ye e % Jumiah tablet per hari menurut berat badon (88) [>6- 10 kg|T1-17 kg] 16-30 kg] 31-40 kg] 41-59 kg] > DiS <~- | 14 | 59 | 1Ole ] bulan_| tahun | tahun * | Pengobatan P. malariae cukup diberikan ACT | kali perhari selama 3 hari, Aritmia jantung = | kongenital ‘ino Defek jantung posisional, misainya dekstrokardia e | Penyakit Jantung Rematik | —— & ate rennwe snes. ineesieed PDA oviruscrteronstetapterouka setelahthi® : ~ Gejate itinis: POA e Tubuh biasanya kecil dan kurus, ! saiepamnnaper sering menderita F ! Pru besar: dispneu, e Scanned with CamScanner WUT eee we Gejata Kiinis » Asimptomatik, tergantung besamya detek Mudah capek. toleransi kerja berkurang Pemeriksaan fisik: Bising ejeksi sistol, BJ Il wide fixed spit “°° Pemeriksoan penunjang - Foto Thoraks : Pembesaran atrium kanan & ventrikel kanan. Segmen arteri puimonalis prominen dan tanan vaskularisasi paru bertambah, EKG : RAD dan RVH vent Ekokardiografi : Menentukan letak. diameter defek & = kanon arah pirau VSD _ betex septum ventrikel”” Gejata kdinis : Detek kecil: asimptomatik. Defek besar : tumbuh kembang berkurang, mudah ‘capek.pucet, banyak berkeringat, toleransi kerja berkurang, sianosis (bila terjadi sindrom Eisenmenger) Pemeriksaan fisik: Bising pansistolik pungtum maksimum LSB 3-5, thrill (+) Ss Pemeriksaan penunjang : — Foto Thoraks : kardiomegali, pembesaran atrium ki, hipertrofi ventrikel kanan dan fen. ‘Arteri puimonaiis prominen dan vaskularisasi paru bertambah ‘KG VSD kecil-e normal . VD sedong / beso > RVH atau RVH dan LVH ASD beter pada septum arias”? @., J Scanned with CamScanner _ Katterta Jones (revisi) untuk pedoman dalam diagnosis reumatik (1992)"° Manitestasi Minor } Peningkatan reaktan fase akut (laju | jap darah, C-Reactive Protein) bas oaora nto teptaca pve Asebelumnya _ Kultur usap tenggorok atau rapid streptococcal antigen test positit “Ter antidodi streptococcus diatas nilai normal atau meningkat et dian ais GG Tas eS aa inteksi Stretococcus grup A (SGA) sebelumnya Kriteria WHO tahun 2002-2003 untuk diagnosis DR & PJR (berdasar revisi kriteria Jones)” Kategori Diagnostik Kriteria ‘Demam rematik serangan Mayor atau | mayor + Zminordtamboh dengan bu | Siegert Teepe va rer aisrean conga a | infeksi SGA sebelumnya & se nemo BSERE Scanned with CamScanner ee Tabel Voltase Gelombang $ Berdasarkan Sandapan & Usia; Mean & 6 [612 | 13 a6 | 12 | 1246 | Gown buon | bylan_| tahun | tahun | tahun 4(9) /4(9) | 3(8) | 218) | 218) | 216) | 1 (6) 4(12) |5 (12) | 5(12) | 5 (14) | 6 (20) | 6 (20) 5 (15) | 7 (18) | 8 (21) | 11 (23)| 12 (25)} 11 (22) 10 (23) 18 (26)| 16 (29)| 18 (30)| 20 (33)| 21 (36)| 18 (33)| 14 (36) 7 (16) |6(15) | 5(12) | 4(10) | 378) | 318) | 3(9) |2(7) | 217) 2 (5) 1(4) [1 (4) | 1 (195 Tabel Nilai Normal interval PR menurut Usia dan Frekuensi Jantung 0-1 1-6 6-12 13 38 &12 | i216 |. ] Jantung | dylan | bulan | bulan | tahun | tahun | tahun | tahun Dewose <& = * - = - [0.16 16.18) |6.14 (0.19) 0.17 aij! 60-80 > 10.15 (0.17) [0.15 (0.17) }0.15 {0.16} }0.16 (0.21) | 80100 |0.10(0,12) - 10.14 (0,16) [0.15 (0.16) }0.15 (0.17) 0.15 (0.20) | 100-120 /0,10 (0,12) - (0.15) _|0,13 (0,16) |0.14 (0.15) {0.15 (0.14) |0.15 @.19) 120-140 0.10 (0.11) /0.11 (0.14) /0.11 (0,14) |0,12 (0.14) |0,13. (0.15) }0.14 (0.15) . 1.15 (0.18) 140-160 /0,09 (0,11) 0.10 (0,13) }0,11 (0,13) {0,11 (0,14) 10,12 (0.14) 17) | 160-180 >180 0.09 10.10 (0.11) 0.10 (0,12) /0.10 (0,12) 10.09 (0.11) }0.10 (0.11) 0.10 (0.12) Pil e i QRS Terhadap Usia: Mean (Nilai Batas Atas) 612 7 1-3 | 38 | €12 | 1216 |Dewosa] bulan_| tahun | tahun | tahun | tahun 0.055 | 0.055 | 0.06 | 006 | 007 | O08 | (0,075) | (0.075) | (0.075) | (0,085) | (0.085) | (0.10) seesseatenitlllinsneetemmupmnmmmanmees Frekuensi ‘Mean (Nici | Frekvensi Det ‘Mean (Nilai Jontung Batas Atos) | _Jantun Batas Atas) ‘450 (490) 110 035 306 (355) 410 (450) 115 0.52 300 (365) 390 (420) 120 293 (350) Scanned with CamScanner Respirasi Tabet: diagnosis banding anak umur 2 bulan - 5 tahun datang dengan Wikies tenthen bonagas? } \° Demam | | © Batuk dengan napas cepat | | © Crackles (ronki) pada auskuitasi | Pneumonia | * Pemapasan cuping hidung 1 * Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam | * Merintih (grunting) e Sianosis ‘© Episode pertama wheezing pada anak umur < 2 tahun eo & ® ) '* Hiperinflasi dinding dada Bronkiolitis | ¢ Ekspirasi , = Galcia pada pneumonia lugadopot dlumpdt ‘* Riwayat wheezing berulat = is igen aeeestcing anak dengan wheezing & : : i iomne | ee Penyotd © Sulit makan atau menyusu —_—e 1 Jontung © Sianosis e ™ Bawaon . ere . mere . | 3 € ‘© Riwayat kontak positif dengan pasien TB dewasa : | i laa anf, ao ga * Demam (2 2 minggu) tanpa sebab yang jelas * Batuk kronis (2 3 minggu) * Pembengkakan kelenjar limfe leher, aksila, inguinal yang spesifik, Pembengkakan tulang / sendi punggung. panggul, — Scanned with CamScanner Scanned with CamScanner L * Riwayat tiba-tiba tersedak Cs i | Distres pemapasan _ te imunisasi DPT tidak ada atau tidak lengkap: © Sekret hidung bercampur darah Difteri © Bull neck karena pembesaran kelenjar leher dan edema Tenggorokan merah Tabel batuk kronis.|” ‘* Riwayat kontak positif dengan pasien 18 dewasa * Uji tuberkulin positif (210 mm, keadaan imunosupresi 25 mm) * Berat badan menurun atau gagal tumbuh Tuberkulosis_| * Demam (2 2 minggu) tanpa sebab yang jelas Poru « Pembengkakan kelenjar limfe leher, aksila, inguinal yang spesifik * Pembengkakan tulang/sendi punggung, panggul, lutut, falang * Tidak ada nafsu makan, berkeringat malam Batuk paroksismal yang diikuti dengan whoop, muntah, sianosis atau apneu Pertusis * Bisa tanpa demam © Belum imunisasi DPT atau imunisasi DPT tidak lengkap_ * Klinis baik di antara episode batuk *_Perdarahan subkon| kefahul thom | im i ot od tok Foe) Scanned with CamScanner > : C E C Gejaia sistemik / umum 18 pada anak 25 1 BB turun tanpa sebab yang jelas atau BB tidak naik dengan adekuat ata Kdoknoik dalam | bulan seteiah diberikan upaya perbaikan giz yang bok ‘SK malaria. dil). Demam umumnya tidak tinggi. Keringat molar saja boken merupakan gejala spesifik apabila tidak disertai gejala sisterrit 18 paru lor, 3 Batuk lama 23 minggu, bersitat non-remitting (tidak pemnah reda /intersitas makin lama makin parah) & sebab lain batuk telah dapat fl 4 Meany makan tidak ada (anoreksia) atau berkurang disertal gaga! tumbuh (failure to thrive). 5. Lesu, malaise, anakkurang aktif bermain ‘Gelele spestik T8 pada anak : bergantung pada organ yang terkeno Uji Tuberkutin 8 * Caro: menyuntikkan 0,1 mi tuberkulin PPD secara intrakuton di bagian volar lengan bawah. Pembacaan dilakukan 48-72jam setelah suntiken J Pengukuran dilakukan terhadap indurasi yang timbul, bukan hiperemi /eritema ‘> Hosilyjituberkulin dengan diameter indurasi: 210mm Positif $-9mm-* Meragukan & peri divlang (iarak waktu minimal 2minggu) 0-4mm + Negatif Fada keadaanimmunocompromised, hasil positfjika 25mm * i Meberkulin posit pada keadaaninfeksi TB alamioh (infeks! TB tonpa sok - infeksi TB dan sakit TB ; TB yong telah sembuh), imunisas! BCG. inices: * Uj tuberculin negatif pada: tidak ada infeks!TB , dalam masa inkubos! nfs! TB. anergi. Definisi kasus TB Anak 25 - 127090 Pasien TB anak: setiap anak dengan gejala atau tanda mengorah ke TBanak. > Pasien TB anak berdasarkan hasil konfirmasi bakteriologis: Pasien T8 pary BTA Positif ~~ Pasien TB anak berdasar diagnosis klinis: pasien yang tidak memenuhi kriteria bakteriologis dan mendapat terapi TB berdasarkan kelainan tadiologi dan histopatologi sesuai gambaran TB. Termasuk dalam kelompok ini: T8 paru BTA Scanned with CamScanner Scanned with CamScanner jika ditemukan salah satv keadaan di bawah ini, pasien dirujuk ke fasiitas pelayanan kesehatan rujukan - Foto Thoraks menunjukkan gambaran efusi pleura / 18 miller / kavitas = Gibbus, koksitis - Tanda bahaya: * Kejang. kaku kuduk, * Penurunan kesadaran, * Kegawatan lain, misainya sesak napas Parameter sistem skoring® © Kontak dengan pasien TB BTA positif diberi skor 3 bila ada bukti tertulis hasil Jaboratorium BTA dari sumber penularan atau dari hasil laboratorium. ¢ Penentuan status gizi: BB dan PB/TB dinilai pada saat pasien datang Dilakukan dengan parameter BB/TB atau BB/U. ¢ Demam >2 minggu dan batuk >3 minggu yang tidak membaik setelah diberikan pengobatan sesuai baku terapi di puskesmas. * Gambaran foto thoraks sugestif TB: pembesaran kelenjar hilus/paratrakeal dengan atau tanpa infiltrat, atelektasis, konsolidasi segmental / lobar. milier, kalsifikasi dengan infiltrat, tuberkuloma. Penegakan Diagnosis — Diagnosis ditegakkan oleh dokter — Anak didiagnosis TB jikajumiah skor > 6 (skor maksimal 13) — Anak dengan skor 6 yang diperoleh dari kontak dengan pasien BTA (+) dan hasil uji tuberkulin positif, tetapi TANPA GEJALA KLINIS, maka dilakukan observasi atau diberi INH profilaksis tergantung dari umur. Foto thoraks bukan merupakan alat diagnostik utama pada TB anak. — Anak dengan skor 5 yang terdiri dari kontak BTA(+) dan 2 gejala klinis lain, pada fasyankes yang tidak tersedia yji tuberkulin, maka dapat didiagnosis, diterapi, dan dipantau sebagai TB anak. Pemantavan dilakukan selama 2 bulan terapi awal, apabila terdapat perbaikan Klinis, maka terapi OAT dilanjutkan sampaiselesai. — Semua bayi dengan reaksi cepat (<2 minggu) saat imunisasi BCG diicurigai jelah terinfeksiTB paru dan harus dievaluasi dengan sistem skoring TB anak. — Sika dijumpaiskrofuloderma, pasien langsung didiagnosis TB — Untuk doerch dengan fasilifias pelayanan kesehatan dasar terbatas (Uji tuberkulin dan atau foto thoraks belum tersedia) maka evalvasi dengan sistem skoring tetap dilakukan, dan dapat didiagnosis TB dengan syarat skor VUUUUeUUCUTY Scanned with CamScanner - Aigoritme Tata Laksana TB Anak ”* wy ‘Anak 0-14 tahun, [Terdapat 21 gejala TB pada anak suspek TB anak = Keterangan: * Gejoie TB anak sesuci dengan parameter sstern ** Pertimbangan dokter untuk skoring untuk mendapatkan terapi TB anak pada skor <é6 bila ditemukan skor 5 yang terdiri dari kontak BTA positif disertai dengan 2. kdinis lainnya pada fasyankes yang tidak tersedia yji tuberkulin. 12% bronkodilator) Perbedaan PEFR harian > 13% Kriteria Penentuan Derajat Asma Anak > 5 Tahun Klasifikasi kekerapan dibuat pada kunjungan-kunjungan awal dan dibuat berdasarkan anamnesis. ee Uwe ieiian kala Episode gejala asma < 6x/tahun atau jarak antar gejala > 6 minggu Persisten ringan Episode gejala asma > Ix/bulan, <1x/ mi Persisten sedang | Episode gejala asma > Ix/minggu, namun tidak seliap hari Persisten berat Episode gejala asma terjadi hampir sefiap hart Beberapa pasien memilikiisiko finggi untuk mengalami serangan Gama yang dapat mengancam nyawa antara lain : . steroid sistemik (saat ini atau baru berhenti) * Kunjungan ke UGD atau perawatan rumah sakit karena asma dalam terakhir Derajat keparahan serangan asma: terbagi menjadi (1) Asma ringan-sedang, (2) Asma serangan berat, ena dengan ancaman henti napas. Uhat pada bagan halaman Scanned with CamScanner Alu: Tata Laksane Serangan Asma Anak > § 1 | SERANGAN ASMA ] * Nilai derajat serangan asma * Carirwayat asma risiko tinggi TIDAK RESPONS ‘dalam 1 as Jam berikutnya | Membaik ‘ —— : Tindak tanjut Scanned with CamScanner |") SRhathddainds Pasien dengan asma serangan beral atau ancoman henfi napas yang dinyjuk ke rumah sakit cad Penilaian awal: A: Airway B: Breathing C: Circulation Apakah ada: mengantuk, letargi, suara paru tak terdengar Ya Berat ‘Ancaman Henti Napas Bicara dalam koto Slapkan perawatan ICU — ‘© Inhalosi ogonis f2kerjo pendiek ‘* Frekvensinapas meningkat & Scploninoounapens i nal FEV1 atau PEF 60-80% dan FEV atau PEF < 60% terdapat perbaikan gejala —_terdiapat perbaikan SEDANG 7 Sead anya dbericon pada serongan auha ‘© Hatihoti ba dalam | bulan terathr pasien sudah mendapat steroid ral steric. Pest evchos cock dian Weeki oct / srk. doh pel. dom patter n Scanned with CamScanner Imateumab e\ & 7 Keterangan gambar: Si (Steroid Inholos): LIRA (Leukotriene Receptor Antagonist); SABA (Short ‘Acting Beta Agonist): LABA [Long Acting Beta Agonist) Keterangan: om, * Acuan awal penetapan jenjang tata laksana jangka panjang menggunakan “ KWasifikasi kekerapan. * Bil suaty jenjang dalam tata laksana sudah berlangsung selama 6-8 minggu & asmatbelum terkendali, maka tata laksana naik ke jenjang atasnya (step up). = Bic suaty jenjang dalam tata laksana sudah berlangsung selama 8-12 minggu a an asme ferkendali penuh, maka tata laksana turun jenjang ke bawahnya (step down) Perubahan jenjang tota loksana harus memperhatikan aspek-aspek penghindaran, penyakit penyerta, dan keteraturan penggunaan obat. — Padajenjang 4. jiko belum terkendaii, tata laksana ditambah omalizumab. Scanned with CamScanner Skemo kemungkinan asme pada anak batita Gejaia (batuk, Gejaia (batuk. Gapsia (oon a wheezing, sulit wheezing, suit wheemng Wt bernapas) < 10 hari bemapas) > 10 hari bemapas) > \9 har soto RA selama IRA selama IRA. 2:3 episode/tahun >3 episode/tahun, atau 23 epnodestarn eo —+ episode berat dan/atav 4» episode Derat doniatou Pern KON KGET NH perburukan malam hari Tidak ade gejaia di *— Di antora episode anak *—~ OF -antara episode mungkin batuk. oot wheezing atau sulit bernapas bemapas Alergi/atopi pada Alergi/atopi pada Alergi/atom pads pasien, riwayat asma pasien, riwayat asma (pasen, twayct GEMS pada kelvarga (-) pada kelvarga (+/-) pod ketvargs (+), MUNGKIN BUKAN MUNGKIN ASMA SANGAT MUNGKIN ‘ASMA ASMA Ket: IRA = Infeksi Respiratori Akut Gambaran klinis yang mendukung diagnosis asma pada anak balita (modifikasi GINA 2015) Batuk berulang/persisten non-produklif yang Grasakan PDP berat pada malam har disertai dengan wheezing dan atau | sesak. Batuk terjadi pada saat aktivitas, tertawa. menangss | tay terpajan asap rokok tanpa infeksi respirator Terjadi beruiang pada saat fidur atau dicetuskan oleh infeks virus, aktivitas, tertawa, menangis atau terpajan asap rokok atau polusi air (dalam ruangan / lar rangan) Kesulfan bemapas| Terjadi pada saat demam. aktivitas, fertawa/menangs Tidak dapat berlan, bermain atau tertawa dengan intensitas Penyakit alergi lain (dermatitis atopl dan rinits) ‘Asma pada orang ta atay saudara kandung steroid inhatasi Gosis: “endah dan |Klinis membaik selama 2-3 bulan dengan obat pengendall pemberian agonis #2] dan memburuk ketika pengobatan dihentikan kerja pendek bila diperiukan Scanned with CamScanner -— Tato laksana serangen asma pada anak batita awa: atau subakut atau episode wheezing akut. Anak dengan Nitai kondis! anak: Pertimbangkan diagnosis lain Faktor risiko untuk rawat inap Agitasi / bingung / mengantuk / penurunan kesadaran Retraksisubkostal / subgiotikberat $a02<90% Auskultasi:silent chest Laju nadi > 200x/menit (0-3 tahun} ‘atau > 180x/menit (4-5 tahun} SEGERA TIDAK RESPONS, tay MEMBURUK Transter High Level Care (PICU) Sambil menunggu berikan: * Solbutamol 100 meg, 6 semprot (MD! + spacer atay 2.5 mg {nebulsasi). Ulang setiap 20menitjika peru. : eee prednison Taher {maksimal 20 mg < 2 tahun. 30 mg untuk 25 Scanned with CamScanner ) ) Jenjang Dalam Tata Laksana Asma Jangka Panjang Pada Bolte (Usia < 6 Tahun) Keterangan gambar :5I (Steroid inhalosi): LTRA (Leukotriene Receptor Antagonist): SABA (Short Acting Beto Agonist, agonis B2 kerja pendek) Keterangan: ‘+ Jenjang 1: Agonis 2 kerla pendek inhalos! bila perlu. Sema anak yang mengalami episode wheezing harus diberkan agonis 62 kerja pendek inholos untuk mengurangi gejala. Padajenjang | tidak perlu pemnberian obat pengendal asma. ‘+ Jenjang 4: Obat pengendalitambahan dengan agonisf2 kerja pendekinholas! bla perty ‘* Jenjong §: Lanjutkan obat pengendall dan ryjuk ke konsultan respirologl onok untuk ‘pemeriksaan lebih lanjut. Klasifikasi asma anak balita berdasarkan derajat kendall Terkendali penuh (semua kriteria di bawah) Geyala pada slang wakiu FTV ee Scanned with CamScanner Keadaon tonggap terhadap lingkungan dan dirt sendiri balk saat ada atau tidak ada rangsangan. Fenurunan kesadaran fingan yang ditandai dengan berkurangnya perhatian terhadap lingkungan sekitar dan reaksi yang lambat terhadap rangsangan. Pada kondisi ini kornunikasi masin dapat dilangsungkan sebagian Pasien fampak mengantuk atau fidur, akan tetapi mash dapat dibangunkan dengan rangsangan suara atau nyeri. Saat sadar pasien dapat berkomunikasi dengan pemeriksa kemudion tertidur kembali N@guaN Kesadaran yang menyerupai fidur dalam, dan hanyal t dibangunkan sebagian dengan rangsang nyeri yang kua' ‘Gangguan kesadaran yang berat, pasien fampak fidur dalam Kome tanpe dapat dibangunkan dan tidak bereaksi terhadap berbagai rangsangan. Keadaan kesadaran yang menurun serta Kacau, biasanya Delirium Gisertai disorientasi,iritatit, dan salah persepsi terhadap rangsangan sensorik hingga sering terjadi halusinasi ‘Skala Koma Glasgow Spontan Reaksi terhadap bicora Spontan atau menurut perintah Dopet melokalisir nyeri Menarik eksiremitas karena nyeri ag) Ii Ue led e Normal, dapat menahan Dapat menggerakkan tekanansecarasimultan, loa J Dapat menggerakkan anggota gerak untuk menahan berat, tetapi tidak dapat menggerakkan anggota badan untuk melawan tekanan pemerikso | Dapat menggerakkan anggota gerak tetapi tidak kuat menahan erat) dan tidak dapat melawan tekanan pemerikso ale Terihat atau feraba koniraksi oot tapi fidak ada gerakan anggola gerak sama sekali Paralisis, tidak ada kontraksi otot sama sekali j Pasien berbaring terlentang, tangan pemeriksa ditempatkan ci Kaku Kuduk | POWOh kepala pasien alu kepala ditekuk dan diuschakan ogor dagu mencapai dada. Selama penekukan diperhatikan odanya fahanan, Jika ada tahanan = kaku kuduk positif. Paha pasien difieksikan pada persendian panggul sampai Kemig Sign |_™embuat sudut 90°, Setelah itu tungkai bawah diekstensikan pada persendian lutut sampai mencapai sudut 135°, jka sebelum i 135° terdapat tahanan / nyeri_= Kemi ; mencapai Kemig sign positif i TPasien berbaring, satu tungkai diangkat lurus, dibengkokkan pada satin possi lurus. Normal ka dapat mencapai sudut 70° Jka terdapat mm mencapai sudut 70°= tanda Lasegue posit. _ Fangan pemeriksa ditempatkan di Bawah kepaia pasien lait Brudzinki 1 | Kepala ditekuk dan diusahakan agar dagu mencapal dado. Tangan yang lainnya diletakkan di dada untuk mencegah bacon, teran: ositit jika fleksi keduo fecongxan yang satunya lagi berada Brudzinki 2 | pada persendian panggu! | dalam keadaan lurus. Posi ka tungkal yang satunya ku teres Scanned with CamScanner Refieks Rooting - Sucking ° Bayi akan yerakkan kepalanya menuju menyentuh akan mengisap jari Releks Moro 7° Menimbulkan suara keras secaro} mendadak ataupun dengan menepuk tempat tidur bayi secara mendadak. Positif jika: atbduksi ekstensi keernpat ekstremitas & yang masuk ke Pengembangan dalam raare._| jarijari Refleks Tonic Neck ae Bayi ditidurkan kemudian kepalanya Jari telunjuk pemeriksa menyentuh sisi diarahkan menoleh ke satu sisi. Ivar fangan menuju bagian tengah Positif: lengan dan tungkai yang telapak tangan secora cepat sambil dinadapi/sesisi menjadi hipertoni & menekan permukaan telapak tangan. ‘ekstensi sedangk ’& tungkai | Positif jka: fleksi seluruh jari (memegang joni & fleksi. pemeriks _ Lt PP | a | a Scanned with CamScanner Bayi dipegang pada daerah thoraks dengan kedva tangan dan kemudion diposisikan seolah-olah akan teu menuju meja periksa dengan posisi kepala lebih rendah dort kaki Positif: keduc lengan bayi diluruskan & jarani kedua ‘tangannya dikembangkan seolah-olah hendak mendarat di atas meja periksa dengan kedua tangan. Kejang Demam *’ Adaioh bongkitan kejang yong terjadi_pada kenoikan suhu tubuh (suhy rektal datos 38°C) yang [ Sagat mengalami kejang didahului demam, pikirkan © 0.5 mg/kgBB atau kemungkinan lain (misainya: infeksi SSP / epilepsi —@ 88 10kg: 10mg * Kejong demam sederhane: bertangsung sngkat | evatvas's ment z : Foe ee eee HOR | Kejang (+) BRS / Wine tonpa gerakan fokal & tidak berulang dalam 24 jom Diozepom Rektal * Kejang demam kompleks, memilki salah satu cir: | eratas s ment ~ Kejanglama>15menit - - ~ Kejang fokal. parsial. atau umum yang Prasad ~ Berulang atau> | kalidalam 24jam. Dosis 0.3 - 0.5 mg/KgBB beget ad Diberikan dengan Antipiretik kecepatan 0.5-1 mg/menit Paracetamol 10-15 mg/kgBB/x ( 4x sehari) (3-5 meni) _, Duproten S-10ma/kgBB/x (3-4 xsehari) | “inna Sein areca tac tbbira tenuis eet | evans mene demam: rektal 0.5 mg/kgB8 tiap 8 Kejang (+) kejang fokal; dipertimbangkan Kecepatan | mg/kg88/menit berdang 2 2% dtm 24 feo pada boy , 10 kg diberikan 10 mg) — Atay dapat diberikan lorazepam 0,05-0,1 mg/Kg88 intravena (matsimurn 4 mg}. Altematif lain adaiah midazolam 0,05-0,1 mg/Kg88 intravena — Pemberian diazepam intravena atau rektal dapat diviang 1-2x setelah 5-10 meni, lorazepam 0,1 mg/KgB8 dapat diviang sekalsetelah 1Omenit — Jika didapatkan hipogiikemia, diberikan cairan dekstrosa 25% 2mi/KgBB ‘Cenderung menjadi status konvulsius — Berikan fenitoin 15-20 mg/KgBB intravena, diencerkan dengan NaC! 0.9% diberikan dengan kecepatan 25-50mg/menit — Dapat diberikan dosis ulangan fenitoin 5-10 mg/KgBB, sampai maksimum dosis 30 mg/KgBB — Pemberian antikonvulsan masa kerja panjang — Fenobarbital 10 mg/KgBB intravena bolus periahanahan dengan kecepatan 100 mg/menit. Dapat diberikan dosis tambahan 5-10 mg/KgBB dengan interval 10-15 menit. : — Pemeriksacn laboratorium sesuai kebutuhan meliputi analisis gas darah elektrolit, guia darah. Koreksi kelainan yang ada. Awasi tanda-tanda depres! pemapasan. — Bila kejang masih berlangsung, siapkan intubasi dan kirim ke Unit Perawatan Intensif. Berikan fenobarbital 5-8 mg/KgBB secara bolus intravena. diikuti rumatan fenobarbital drips dengan dosis 3-5 mg/KgBB/jam : : ; ae : 2 Trauma Kepala Ringan: GCS 13 - 15 Trauma Kepala Sedang: GCS 9-12 Trauma Kepala Berat: GCS < 8 indikasi CT Scan pada anak: CT Scan HARUS DILAKUKAN pada anak dengan Trauma Kepala bila GCS <3 pada evalvasi awal: Hilongkesadaran > 5menit * Dicurigaifraktur tengkorak atau ubun-ubun tegang © Ada kelainan nevrologis & fraktur dasar tengkorak CTScan DIPERTIMBANGKAN DALAM 8 JAM PASCA TRAUMA bila terdapat: * Kemerahan /bengkak /laserasi> 5cmdikepala © Kejang pasca trauma tanpa riwayat epilepsi * Amnesia >5 menit, curiga trauma kepala bukan karena kecelakaan * Tiga atau lebih episode muntah, pusing, atau respon lambat @ Usia< I tahun dengan GCs <15 Scanned with CamScanner Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) r Pemberian MP-ASI dimulai ketika kebutuhan zat gizi bayi tidak lagi tercukupi ‘oleh ASI saja sehingga diperiukan makanan dan cairan tambahan Jain. Pemberian ditujukan kepada bayi dan anak berusia 6-23 bulan. Pandvon praktis mengenai kualitas, frekuensi, dan jumiah makanan yang dianjurkan untuk bayi & anak berusia 6-23 bulan yang diberi ASI on demand. Energi yang Jumlah rata-rata Usia. dibutuhkan makanan yan Tekstur Frekvensi —_ (bulon) sebagai biasanyo tambahan AS! dimakan per kali Mulai dengan Mulai dengan 2-3 buburkental, | 93 ¢qH sehari _sendok makan per makanan yang kali makan, 68 — dinaluskan. | Tergantung natu) tingkatkan per hari makan anak, 7 Lanjutkan dengan gonstdiporken 1. Bettahap sampai makanan kelvarga 2 kali snack setengah cangkir yang dihaluskan 250 mi. Makanan yong | 3.4:kali_ sehori dicincang halus | rergantung nafsu on 300kkai_ atau dinatuskan | Te*GONWUAG NOISY | setengh cangkir per hari gan makanon | sapat diberikan 1 yang dapat diambil 40Pe1 gibenkar ‘tay mangkuk 250 mi __sendiri oleh bayi /Makanan kelvarga, 3-4kali sehari Tiga perempat il 12.23 s50kkal_ | dicincang atau | Tergantung nafsy | __ sampai satu perhari | dihaluskan bila | makananak, | cangkir / mangkuk peru dapat diberikon 1. 250 mi — he Dietary Allowances Untuk Bayi Dan Anak ° Scanned with CamScanner Nefrologi 8 Tabel: Perbedaan SNKM dan SNA 7 [ Pembeda [ SNKM | SNA Onset Menahun, periahan. Kiet (27 Far sering kambuh Proteinuria 1 oe Sd ae | a (masif) ¢ | Edema | Masif, biasanya Gnasarka | Jarang anasarka, bersilat | minimal Hemoturia Makroskopik Tidak ada a Hiperiolestercinemia | Ada (Kolesterol > 250 | Tidak odo ee ——+ mg/dl) 1 ye Hipocibuminemia | + (albumin < 2.5 g/dl) Tidak ade Hpeten’ | sidakada Ada : Kompiemen C3 dalam ~~ Normal ‘Menurun "| darah } | ~__ Ter ASTO L : E Meningkat [Respon tethadap steroid Ya Tidak Keterangan: SNKM (Sindrom Nefrotik Kelainan Minimal); SNA (Sindrom Nefritik Akut) ‘Tabet: Klasifikas! hipertens! pada anak usia | tahun atau lebih dan usia remaja?"° Penatalaksanaan Hipertensi Pada Anak a Pengukuran tekanan darah. tinggi badan, dan memperhitungkan IMT Penggolongan tekanan darah berdasarkan jenis kelamin, umur, dan tinggi badan { T i ae Hipertensi Hipertensi Prehipertensi —_-Tekanarn Tingkat 2 Tingkat 1 dorah 4 normal Penegakan Diagnosis Pengulangan pengukuran termasuk evalvasi tekanan darah pada kerusakan organ target 3 kali kunjungan Hipertensisekunder Persentil 95 Antara persentil atau hipertensi primer atau lebih 90-95 atau 120/89 mmHg Pertimbangkan Penegakan Diagnosis Terapi yang direkomendasikan: untuk merujuk ——_termasuk evaluasi Perubahan gaya hidup ke dokter chi kerusakan organ target (modifikasi diet & aktivitas fisik) dalam bidang hipertqnsi anak tf ensi Hipertensi. Antara persentil Lebin'rendah : s 90.95 atau dari persenti 7s | 120/80 mmHg P 4 | Mencori Terapiyang -Pengukuran Pendidikan gaya Mulai Turunkan penyebab direkomendasi: tekanan hidup untuk Terapi 88% hipertensi perubahan —_darah divlang Neaxige muiai gayahidup dalam 6 bulan Penegakan Diagnosis lanjut & evalvasi kerusakan organ target jika ado BB lebih ‘atau komorbid mt BB masih persentil ke - Direkomendiasikan untuk —_— berat badan| Monitor tekanan dorah tiap 6 bulan Peppa ermetyerpeenp acy Le oy olay tanpa nwayat hipertens) keivarga: dengan diabetes atay faktor Dikutip dan Konsensus Tata Laksana Hipertensi Pada Anak oleh UK Nefrolog! - IDA! haat ha Tha Tat call al eal aa oad nail \ co Scanned with CamSc: anner 95th percentiles [rsdea) (sagen) pat Fr 1 + — pe ! i Blood Pressure (mmHg) 0123 4 5 67 8 9 10 1 12 13 14 15 16 17 18 Age (years) Blood Pressure at the 95th percentile for gir! compared to Height at the Sth, 50th, and 95th percentiles “TTT TT 7 I Blood Pressure (mmHg) 4 Scanned with CamScanner ————— + Endokrinologi 33 anaciainite PUBERTAS - Stage | ‘Stage 2 stage 3 ‘Stage 4 ‘Stages ¥] ‘(a lv) | '¥ srage 2 sioge3 Stage 4 10905 | Stadium | Karakteristik cs Prapuberlas. Testis, skrotum, dan penis dengan ukuran hampiy | sama dan proporsi seperti pada awal masa kanak-kanak 2 | Pembesaran dari testis dan skrotum. Kulit skrotum menjadi ; kemerahan dan kasar, sedikit perubahan dalam ukuran penis 3 Pembesaran pada penis, terutama dalam panjang. Pertumbuha! Janjut dar testis dan skrotum 4 | Pembesaran lanjut dari penis dengan pertumbuhan lebar da ponjang. Pembesaran glans penis. Kulit sekitar skrotum menjai hal al iT all eel ; lebin gelop |__ 5 _| Genitalia dewasa odie Kargiteristik Perlumbuhan Payydara Pade Anak Perempuan 1 Prapubertas. yang | payudara, Penonjolan payudara dan ~ Scanned with CamScanner 3 /Pembesaran lebih lanjut payudara dan areola tanpa pemisahan kontur Jatu tonjolan kedva - | 4 Areola menonjol melebihi payudara sebagai } 5 Stadium matur. Tonjolan areola beresesi terhadap keselurunan kontur payudara, Hanya papilla yang menonjol. bs [Stadium |Korakteristik Pertumbuhan Rambut Pubis Laki-loki & Perenpuan |Prapubertos. Tidak terdapat rambut pubis sebenamya 2 |Pertumbuhan yang jarang dari rambut yang sedikit berpigmen, |nalus. Hanya bergelombang ringan. Rambut terutama pada |pangkal penis atau sepanjang labia 3 |Pertambahan rambut, yang menjadi lebih kasar, bergelombang. dan lebih gelap | 4 |Rambut jenis dewasa, tetapi dalam daerah terbatas. Tidak ada } penyebaran ke permukaan medial paha | 5 |Rambut jenis dewasa dengan penyebaran ke paha Catatan“* © Awitan Pubertas sangat bervariasi, sebagian besar anak mengawali pubertas pada umur 8-13 tahun untuk anak perempuan & 9-14 tahun untuk anak lok loki © Pubertas Prekoks: tanda seks sekunder timbul < 8 tahun untuk anak perempuan, <9 tahun untuk anak laki-laki. © Pubertas Terlambat: tanda seks sekunder tidak timbul pada usia 13 tahun untuk anak perempuan dan pada usia 14 tahun untuk anak lak-laki © Telarke prematur: pertumbuhan payudara sebelum usia 8 tahun. © Pubarke prematur: muncuinya rambut pubis <8 tahun pada anak perempuan &.< 9 tahun pada laki-laki tanpa disertai tanda seks sekunder lainnya. Diabetes Melitus Tipe 1 [DM tipe-1 adolah kelainan sistemik akibat gangguan metabolisme glukosa yang) ditandai oleh hipergikemia kronik. Keadaan ini diakibatkan oleh kerusakan se-8) pankreas balk oleh proses autoimun maupun idiopatik sehingga produksi insulin) berkurang bahkan terhenti | Diagnosis DM dapat ditegakkan apabila memenuhisaiah satu kriteria berikut: 7 L Ditemukannya gejala Klinis poliuria, polidpsia, polifagia, berat badan yang | menurun, dan kadar glukasa darah sewaktu >200 mg/dl (11.1 mmol/L). | 2. Pada penderita yang asimptomatis ditemukan kadar glukosa darah sewaktu | >200 mg/dl atau kadar glukosa darah puasa lebih tinggi dari normal dengan tes toleransi glukosa yang terganggu pada lebih dari satu kali pemeriksaan. 3. KadarC peptide <0,85ng/mi. (DM tipe |) 4, KadarHbAIC >7%. Scanned with CamScanner Hb? MCHC 32-[ MCH 27-3, See. boy MCHC <]MCHe w| Sei pe | ‘Anemia Mikrositik Hipokrom '* Anemia defisiensi besi * Anemia penyakit kronik ‘* Anemia sideroblastik * Thalassemia * Intoksikasi Timah Hitam Scanned with CamScanner ha ech Pe PT cael sal Transtusi Darah Pada Anak '® Packed Red Cell (kadar hematokrit 70-80%) Indikasi; pada kehilangan darah akut >15% dari total volume darah dan konsentrasi Hb < 7gr/di Dosis & cara pemberian: = TunitPRC menaikkan konsentrasi Hb sekitar | gr/di/ kenaikanhematoksit 3% = Dosis Anak: 5-10 mi/KgBB. Dosis neonatus 10-15 mi/KgBB. = Tronstusi PRC 3mi/KgBB akan menaikkan Hb | gr/dl. = Lamapemberian PRC minimum 2 jam dan maksimum 4jam. Volume Transfusi = Total volume darah x (Ht diharapkan - Ht sebelum fronsfisi) Ht donor unit donor unit untuk PRC = 70% ‘Thrombocyte Concentrate unit trombosit concentrate (30-50 mL) mengandung trombosit 60x10" /L indikosi: diberikan untuk perdarahan akibat berkurangnya jumiah maupun gangguan fungsi dari trombosit. Pemberian TC dilakukan bila jumiah trombosit '20,000-50.000/yl. dan diberikan sesuai golongan darah ABO. Dosis: 1 unit TC per 10 kgBB akan menaikkan jumiah trombosit 5.000-10.000/uL. Lame transfusi | unit TC adalah 5-15 menit, tidak! Been diberikan lebih dari 4jam. Jumiah Trombosit— 120 x 10" /L 240x 10° Kegawatdaruratan Anak svoK Syok adalah sindrom kiinis akibat kegagalan sistem sirkulasi dalam mencukupi kebutuhan nutrien dan oksigen baik dari pasokan, maupun utiisasinya untuk metabolisme seluler joringan tubuh sehingga terjadi defisiensi akut oksigen di fingkat seluler. eae Scanned with CamScanner Etiologi Syok Pada Anak’ '* Type. Primary Insult Common Causes ic | Decreased circulating blood | Dehydration, Hemomage: Hypovolemic volume Capillary Leaks Vasodilation Sepsis. Anaphylactic, Drug > i mes aeteiad aeons Intoxication, Spinal cord injury . : Cardiac tamponade, teraion | Obstructive ee fing / | pneumothoraks, pulmonary a embolus =e Decreased contractility ‘ongenifal heart disease, Compe: myocarditis, dysritmia ae ‘Oxygen not released from CO poisoning, =a hemoglobin Methemoglobinemia Tata Laksana Resusitasi Pada Syok “ | |. Periahankan jalan napas, Beri O,(FiO, 100%), bila periu ventilator z 2. Pasang akses IV secepatnya untuk resusitasi cairan (60-90 detik). | <_resusitasi dengan 20 mg/KgBB (<10 meni) dengan cairan kristaloid atau __koloid yang dapat divlangi 2-3 kali sampainadi teraba kembali. <7,15. *) 9pakch ada efek inotropik negatif yang belum dikoreksi insufisiensitiroid. 3 noha keene i ares dengan transtusi PRC (lOmiKg8e |. Nilairespon penderitaterhadapfividchallenge. = = = ~~~ 2. Pasang kateterurin untuk menilai perbaikan sirkulasi dengan memantau Produksiurin. 3. Lakukan pemeriksaan urin dan darah CITO untuk darah tepi, Kultur) darah dan sensitivitas, AGD, kadar glukosa dan elektrolit. Scanned with CamScanner A) Scanned with CamScanner 1 = ‘ Ringkasan Umum Bantuan Hidup Dasar (AHA 2015) " Bayt Komponen (usia <1 tahun, fidak fermosute bay! bary lant | | {usia 1 tahun hingga pubertas) feamanan | Pastixan ingkungan Teloh ‘aman untuk penolong dan korban | ———Feitsa adanya reais | - imisainya napas tidak norrnat Pengenalan Napas terhenti atau tersenga! (' serangan Tidok ada denyut yang terasa dalam 10 detik jontung {Pemeriksaan napas & denyut dapat dilakukan secara: | nee —{ Korban terlihat jatuh pingsan | Ikuti langkah untuk orang dewasa & anak remaje Korban tidak terihat | sistem tanggap Berikan resusitasi kardiopulmonar selamna 2 merit Tinggalkan kortsan untuk mengaktifkan sistem tongger donot dan mengambil AED (defibrilator ‘eksternal otomatis) Kembali ke anak atau bayi dan lanjutkan RUP ; gunakan AED segera setelah tersedia. } 2 } penolong | Kompresi berkelanjutan pada kecepatan 100-120 x/menit | Berikan | napas byatan setiap 6 detik | {10 napas buatan / menit) ‘Minimum sepertiga dari diameter anteroposterior dada Sekitar 2 inci (5 cm) Scanned with CamScanner Scanned with CamScanner ~~ Tota loksona sumbatan jalan napas oleh benda asing pada bay! & anok ™* | Pasien sadar } Back Blow © Posisikan bayi atau anak dengan posisi kepala mengarah ke bawah. Penolong berlutut atau duduk. | Bayiditopang di pangkvannya. © Untuk bavi, topang kepala dengan menggunakan ‘bu jari di satu sisi rahang dan rahang yang lain menggunakan satu atay dua jar dari tangan yang sama. Sedangkan untuk anak berusia >! tahun, kepalc tidak perlu ditopang secara khusus. © Lakukan 5 hentakan back blow secara kuat can - telapak tangan ditengah punggung. ity chest thrust pada bayi & © Bila gagal, dilakukan tindakan lanjutan yal } abdominal thrust pada anak > | tahun. ‘Chest Thrust | © Posisikan bayi dengan kepala di bawah dan poss terientang. Topang bayi pada lengan dengan menggunakanbantuan pahapenolong. tifkasi daerah yang akan dilakukan tekanan (bagion sternum). kemudian lakukan chest trust. Tindakan | © iden | bowah | ini mirio kompresi dada namun lebih lambat dan lebih menghentak sebanyak 5 kali. | © Bila benda asing belumkelvar, tindakan divlang dari awal. | | ‘Abdominal Thrust (untuk anak > 1 tahun) |o Penolong berdii / berlutut di belakang penderita, Lengan penolong diletakkan di | bawah lengan penderita dan mengelilingi |_ pinggangnya. | © Kepalkan tangan penolong serta letakkan ‘antara umbilkus dan sternum | © Raih kepala tersebut dengan tangan yang | | lain serta hentakkan ke arah atas dan belakang (arah tubuh penderita) © Lakukan sebanyak 5x, serta pastikan bahwa tindakan yang dilakukan tidak mengenai processus xiphoideus atau iga bagion bawah. Bila benda asing fidak dapat dikelvarkan, maka tindakan tersebut divlangkembaii. © Karena fisko trauma yang terjadi, setiap penderita yang telah dilakukan abdominal thrust horus diperiksa dokter. ‘Sistem gawat darurat, berikan kompresi 30x, tidak perly perikso dengan pemberian 2x napas bantuan. Usahakan untuk) Aktifkan layanan nadi, dilanjutkan memeriksa posisibenda asing setiap kali mulut penderita terbuko saat dilakukan % Scanned with CamScanner Tato Laksana Jalan Napos * Heod Tit & Chin ut Dorong kepala ke belakang sambil me bila penderita tidak Jow Thrust Menekon rahang bawah ke arah belakang/posterior. Dilakukan bila dicurigai Mengalami trauma leher Sa Head Tilt & Chin Lift Jaw Thrust Alat Bantu Jalan Napas Oropharyngeal airway / guedel” * Migumakon untuk mempertahankan jalan napas pade anak Yang tidak sader bilo Moen init ckavjow thrust tidak berhosi dah jth) * Tidak boleh diberikan Pada anak dengan | keadaan sadar ¢ Pkxon disesuaikan dengan jarak antara gigi seni das angulus mandibula * Posiikan anak untuk membuka jalan napas, dengan menggunakan spatel lida, mronenan 24edel sedemikion rypa sehingga ia bewutes be Orah belakang kettka memasuki mulut. Bila guedel sudah masuk rong i Posterior putariah quede! 180 derojat ki Ngangkat dagu. Aman dilakukan dicurigai Mengalami trauma tulangleher. ) iv a ma) @ arah posisi yang tepat, — 5 te A . ww & Nasopharyngeal Edition i Scanned with CamScanner Renee ee [rome —Jos-7u0h 7-10 pg/kg/menit nyanan Medis IDAI Jiid | Tahun 2009 Hol 296 ‘Dosis dikutip dari Buku Pedoman Pela ANAK?” TABEL UKURAN PERALATAN PEDIATRIK TERGANTUNG UMUR sama dan mengindikasikan lingkaran pipa dalam milimeter. Luka Bakar Pada Anak UA UU ee peal Scanned with CamScanner | Daftar Obat-Obatan Pediatri Anti - infeksi |__Golongan “Nama Obat Dosis Sediaan Merek Syr r | Amoxicillin | 20-40.mg/kgBB/hari | Syr 250. mg/Smi, ‘Amoxan, | gee | {3x sehari) Tab 500 mg, Yusimox. erttin | Drops 100 mg/mi + Syr Syr 125 mg/Smi | | | a) a) | | ee Scanned with CamScanner eee ee [_Golongan | "Nama Obat Bows [ semear Mare’ os ~~) iia tahun: 4x 160 | Susp 160.600 trap AntiFungi | Nystatin fovan | Tom soos Dosis Anti Malaria Anak linat pada Bab infeksi Halarnan 55 Dosis Anti Tuberkulosis Anak lihat pada Bab Respirasi Halaman 47 : Intuk Varicella Zoster: 2 2 tahun & <40Kg: 20 mg/kgBB/x Acyclovir | diberikan 4 - 5x/hari | Tab 200, 400 mg. nom selama 5 hari Syt 200 mg/Ser >40 Kg: 800 mg /x diberikan 5x/hari : Catatan; Dosis obat anti infeksi diatas merupakan dosis yang standar digunokan sehar-nar Coss ober dapat berubah disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan penyakit. serio stander Pengobator yong bertaky pada masing-masing RS. ‘Sumber Dosis Obat: Standar Pelayanan Medik Anak FK Unhas . MIMS Volume 13 thn, 212. & Pelayanan Kesehatan Anak di RS 2008, Formularium Spesialstk imu Kesehatan Anak DAI 2013. nficeman ‘Obat Dokterindonesia ID! 2012. Anti Virus ol inn’ 10 mg/kgBB/x (3-4 sehari) 20 - 30 mg/kgBB/hari 1-2 tahun: 2xImg/hari 2:5 tahun: 4x1 mg/hari (Kontrandios 6-12 tahun: 4x2 mg/ha Anak <1 fohon) 100- 200 mghe Teh ing eatin (ox soheny yr 50 mg/m! restovan 2-6th: 25 mgfhan (Ix/han | Caps Toma Brel wade > 61h: 510 mg/nani (xyhan} | Syr Sm@/Sm’ | (hanya pode wake >? fanny 26 tahun: 23x 2 mg/hari Heplosan (hore 7-44 tahun: 2-3 x 4 Tab 4mg ‘Anak 25 th 2x 4m@ 7 hav Anak 5-10 th: 3x4 mg/havi Img/kg68 hari Scanned with CamScanner “Tetea) 2 Wy OH wie -Yoien 7 {Sup} 612 hr: | sctvea iberk can 3x soho Salbutamo! nebule ] Nebut: Dosis Gwal 2.5 mg, Nebule 2.5 mg / 2.5. Ventolin, |_ dapat divlang 4x/har ml | Saibutamoi 25 mee Nebut: Dosis awal 25mg, Ipratropium 80.5 mg | dapat divlang 4x/hari | Nebule 2.5 mi Sanne 0.05- 0.7 mg AkgBB/x lab 2 mg ‘Tab 4 | a (3-4vhaxi) ai Syr2mg/smi__|_Asthatol Sotbuver ‘Anak 12:05 - aml viangi Anak 62 mas TS mi Fenotero! Solution 0.1% Berotec (nebutsasi) a - (Img/mi) | Anak < 6 th: 50 mca/kg88/ parm lll in Scanned with CamScanner

You might also like