You are on page 1of 6
Juzaal Peramakal Nuklic Yotume 01, Nomer 02, November 07 ISSN: 1978 3515, RANCANGBANGUN SISTEM DETEKSI FOAM COKE MENGGUNAKAN METODA BACKSCATTER NEUTRON Rony Djokorayono Pusut Rekayasa cant Perngkat Ncklir~ Badan ‘Tenaga Nuklir Nasional Kawasan Puspintek Serpong, Tengering 18314 ABSTRAK Sistem deteksi foam coke menogunakan meioda hackseatter uciien telah dkonstruks dan telah diephiasikan pada hilang coker UP fl Feitamina Oumnal. Penquauran konsentrass foam coke sangat dipeduken untuk menjaya agar foam coke tidak terbawe keluar chamber pads saat proses berlangsung jks terbawa koluar chamber dapat snengakibstkan terjadinya penvumbateo pucks pipe pipe ch unit hydrocaker fain. Pada saat fansentras’ foam coke mencaper ilai terentu operistan inessi anit foam coke schingga konsentrasi focm coke pada chamber akan teskentiali Lintsk marditeker loam cake pada chamber bertekanan 25 bar dan beriemparatuc 500 derajat ccicius ciguneken meloda backseater neutron. Konseniresi foam coke yarg terdapat didalam chamber mempunyal fubuagan Jinter dengan kensentrast hycrogen sedanokan jntensitas backsatter neutron Proporsional dengan jumbu kendurgan hydragan youg teriapat otdalara maternal foarn Coke, Sistem ini forsusun aan detcktor BFS, oerigusil auvat eloktronik, processor pangolan signal Gengan stardarc Kefuaren 4-20 1A ABSTRACT A foam cove detection sysiom has deen vonsinicted using backscatter neutron method and has bean implemented in oll refrery UPN Perlanvina Dumul Foam cove concenitation mesurement is secessary to osntml the coaceriration of the foam cake so that there will bs ro foam coke out of the chamber ducing armcessing. For evely Concentration coke above 2 setpon! value tre uyection of anit fuam coke will canta! is level of concentration For moasurng foam soke 8 chamber havig pressure 29 bar and fomperanire 506 °C was performed using baciscater neutron method Foam coke concentration will be proportional to hydrogen gas concentration in the coke ebarriver anct intensity of backscatier neutran wilt be proportonal to hydrogen yes concentration in matoriai foam coke This system concists af detector BF3, elecironic operational amplifier, processor processing sana! using 4-20mA standart PENDAHULUAN membenkan informasi fas gas, fasa air dan padatan. Chamber kerisr bahan baku crude oil rantai Pengukuran konsontrasi hidrogen pada senyawe hidrokarbon di dalam chamber yang merupakan hidrocarbon, dipanasken pada ternperatur bertekanian finagi dan bertemperattir 500 derayat eclsiua dengan perioda waklu finggt sangat sult dilakukan sacar tertentu sehingga rmengnasiitan senyana Konvensioval. Konsentrasi hridrogem yang motekul berantai panjang seperti fel gas. terkat pada senyawa hidrokarbon light. gue oil, heavy gas oil (afta) dan fidalam chamber delay cooking unt — Cuke. Fasa gas yang trdapat oldalam Jura Perangkat Nokliz Volume 01, Nemor 02, November 2007 chamber dialikan melalui top chamber ke unit hydreaker lain untux diotah menjadi premium, aftr. can lain lain. Partkel pada:an dan foam coke harus dicagah agar tidak mengalic ke unit Iain, schingca tidak menyumbat aliran gas ddalam pipa Fipa proces of unit hydracaker lainnya, Jka penyumbatan terjadi_ maka. okan Temecahkan pip2 pipa tersebut, datam ietiah proses kitang coker disebut foam coke carry over. Uniuk mencegan foam coke carry over akan dinjekskan pada top chamber cairan kirnia anti foam coke bertexanan tinggi, Waktu yang tepat secara ekoniomis kapan saatnya injeksi anti foam coke tersebut diiakukan tergantung dari informas' sistem deteksi kansenirasi foam coke yang citempatkan pada dinding chamber 2oker yang mempunyai tebal dinding sekter 15 om dengan bahan carbon steel. Metoda backscatter neutron sangal tepat digunakan untuk mengukur Ronsentrasi foam coke Karena cukup ditempel paca dinding Iuar chamber tanpa melubangi dinding chamber sehingga tidak mengganggu —prosan. dan memudehkan dalam instalasinya, Analsa kualitatip hasil penaukuren diva’ dolam empat knieris pengukuran yang tergantung cari konsentrasi hidregen dengan satvan %, dimana_ kriteria tersebut adalsh 0% sampai 20 % adalah fasa cas, 20% sampai GO% adalah fase foam coke, 60% sampa 85% adzleh fasa coke padat dan 85% sampai 100% adalah fasa air (water) Sebagai referens. Kalibrast dalam = pengukuran konsentrasi gas hidrogen digunakan air yang dimasukan kedalam chamber dan pada seat 2if mencapai ‘evel maksimum sistem deteksi. has — menunjukan konsenttasi ges hidrogen 100% dan semple berikuirya adalah mengesongkan chamber sehingga berisi udara atau cas sisa, pada saat chamber kosong sistem deteksi hidrogen herus menunjakan konsentrasi 0% sampai 5Y%. ISSN: 978-3515 TEORI PENGUKURAN KONSEN- TRASI FOAM COKE Teknik pengukuran korsenirasi Foem Coke menggunakan metoda backscaler neutron dan deiektor yang ditemptl pads dinding chamber, tekmik ini sangat sederhana tidak perl menusak dinding chamber dan sehingga tidak mengganggy proses, Kepekaan pengukuran Konsentrasi foam coke akan tergantung dari alktivitas Sumber neutron serta_¢etektor yang Sigunakan, Dalam hal ini menggunakan sumber neutron AmBe 241 dan detektor BF3. Sumber sadivektive neutron disheidding dan pancarannya dikolimast sehingga tidak mengganggu lingkurgan, dan diarahkan ke material dalam chamber dimana_pancaran tersebut merupakan panceren radiasi particel neutron cepet dengan energi beberopa Mov, parikel tersebut — berinteraxsi dengen unsur hidrogen dan carbon yang terdapat —didalam chamber serta mempunyai cross section enlara 1.0 sampai 20.0 b. Hasit dari interaksi akan menghesikan hamburan balk neutron thermal dengan pancaran sediasi berenergi sekitar 0.04 Mev dan hamburan balik ini didateksi oleh detektor BF3 Untuk dkonversi ke besaran signal lstrik. Becamya signal listnk yang keluar carl detektor akan sebanding dengan intensitas — nautron thermal dan konsenirasi hidrogan dan Carton yang diterima detettor. Intensites hamouran balk yang diterima detekior akan memenun! persamaan Lr [lo] = tINwan #Ne ded a sehingga Jumlah tidiogen dan carbon yang erdapat didalam = senyswa hdokarbon (foun — coke} didalam chamber memenuhi persamgan : [Nu dntNe Ac] =~ (Ln pop @ (Ni.Nel-fungsi(lto} 8) Jumnal Perangkat Nuklic ‘Yolume 01, Nomor 02, November 2007 Oimana | = Intensites hamburar balk noutron thermal yang diterima detektor setelah berinteraksi dengan senyawa hidrokarton didckam chamber lo = Intenstas hamburan balk neutron thermal awal sebelum berinteraksi dengan senyawa hidrokarbon didalam chamber (konstanta) Nu= Jumiah hidrogen yang terdapat didalam senyawa hidrokaron per Neutron cepat Detektor BF3 Sumber Neution AmBe24+ Panearan Neutron thermal Coke Chamber ber'si gas, foam coke, uuap air dan coke padat Gambor 1. Teknik pergukuran konsentrast foam coke didalam chamber ISSN; 1978-3515, No= Jumizh kathon yang terdapat didplom senyawa hidrokarbon per em? Jur = Korstanta hicrogen cross section Jez = Konstanta karbon cross section 1 © Tebal material senyawa hidroerban didatam chamber yang tercakup jangkavan aktvitas sumber neutron cepat. No = Bilangan avogacro A= Densttas senyawa hidrokarbon Wa= Bera! fraksi hidrogen dictatam senyawa hidrokarbon Berar fraksi karbon didalam senyawa hicrokerton Ay = Berat stom hidrogen Ac = Bera etom karoon we MENGENAL SISTEM KILANG COKER PROSES Sistem proses kitang coker dikenal sebagai Delay Coking Unit yang merupakan jenis kilang yang ada di Indonesia, berungsi_mengolah short resid menjadi) fraksi fraksi minyak yang lebih ringan dengan cara reaksi thermal {perengkahan thornat Prinsip reaksi menggunakan thermal cracking yartu _perengkahan hidrokerbon_berat manjadi_hidrokarbon Fantai_pendek pada temperaiur tinggi (600°C), kermudian akinat dant suhu tinggi terjadi reeks! _polimerisasi_ membeantuk padatan kokas (coke). Produk yang dinasilkan olen Delay Goring Unit adalah gas (Sebacai refinery jue! gas). gas LPG (ebagaiproduk}, cracked naphtha {ecbagai umpan Nepithe Aydotester), HCGO (sebagai umpan—cestitasi hycrctreater unit}, dan green coke (dahuks sebagal umpan unit coker tetapi sekarang sebagai produk). Rezksi polimersasi dan kondensasi yang muncul pada _kondisi perengkehan thermal (ermal cracking) dapat berengsung dalam beberapa cara ciantaranya akan mombentuk far aromatik, coke dam Jurmal Perangkat Nuklir Volume 01. Nomor 02, November 2607 bitumen dimane bitumen rantai palmar yang terchir. merupakan Delam proses perengkahen moleku! molekul menjadi sangat besar dengan ikatan sitang, dengan tidak adanya unsur hidrogen maka akan menurunkan kelarutannya didalem bidrokarbon, dalam brat ini coke mempunyai rasio hidrogen terhadap cerbon kara kira 1:4. Unit DCU kiang Oumai mempunyai empat_buah ‘Coke Chamber yaitu chamber 140 VIAVE, 140 VI CID, setian chamber dipzkai pada siklus proses 48 jam dimana tlap chamber melakukan proses selama 12 jan daa terdapat dua chamber yang secara simuttan bekerja (Coking) sementara pasangan yang lain decoked dan dipersiapkan untuk operasi Kembali. Blok Sistem Delayed Coking Unit (OCU) dapat diihat pada gambar 2. Coke Chumbor ‘neal gas, foam ‘coxe uap air dan cotepadal oper Line 18 Level Det Foam Coke ontal Room Gambai 2. Blok Sistem Delayed Coking Unit (BCL) ISSN: 1978-3515 Setiap chamber memiliki tga level detektor redioakif foam coke dan empat thermocouple, setiap level detektor foam coke dihubungkan ke sistem data akusisi yatg berada di Ruang kendall berjarak sekitar 1500 rm, sehingga kondisi masing masing level termonitor pede layar kompuier dan continous plotier SISTEM DITEKSI FO, [Ea Fa HIGH VOLTASE PULSE SHAPING PULSE suapng_| ( qieROCONTROLIER 6932 L ErROm area |—| PARALEL WO 8186 ac 12807 CONVERTER VOLTAGE 4:29 ma, | ’ eTPUT Rg-222 ‘Gamoar 3. Blok sistem deteksi Foam Coke Jomal Perangkat Ruklit Volume 031. Nomar 02, November 2007 Masing masing chamber dinjoksi Crude Oi dan High Presure Steam melalui saluran inlet dibawah chamber dan pada saat coking, material yang akan terbentuk adalah Coke dan terdapat pada lepisan baweh chamber sedangkan yang tidak membentuk Coke akan meninggalkan puncah chamber melalui Vapor ae 18° dan masuk ke unt fraksionator 149 V2, disatukan stream jine 3° dan gas supply pompa sirkulasi HCGO yang ¢igunaken sebagai quench untuk — mencegah kemungkinan pernyumbatan pada pipa ine}. Rancong bangun sistem deteksi foam coke —“menggunakan—detextor neutron thermal jenis BF2 dan sumber rodiasi neutron AmBe24!, dengan lak sister sesepert gombar 3 PRINSIP KERJA Sumber tadigsi Neutron AmBe memancarkan neutron cepat ke dalam chamber setclah berinteraksi dengan material dkialam chamber yang berist senyawa hidrkarbon can berintersksi dengan unsur hidrogen, Karbon akan menghasikan — hamburan balix menghesikan pancaran neutron thermal dan dideteksi oleh dua buah detekior BF3 sebagai informasi_ yang berkaitan dengan konsentrasi foam coke cidatam chamber, makin besar intensitas neutron termal yang diterima detekior EF3 maka makin tinggi kendungan unsur H dan C didalam Chamber. Oich datektor BFS intensitas partixel neutron (ermal dixonvers| menjadi pulsa_pulsa fistrik, semakin banyak intensitas_partikel neutron termel yang diterima detektor maka makin banyak pula Istnik yeng dihasitkan Pulsa pulsa listik yang keluar cari detaktor 3F3 dikuatkan oleh Preamplifier inverter, comparator smithtricger meniad besaran pulse kota’ dalam orde 5 Volt yang berade didalam modul pulse shaping, kemudian dicacah oleh modul processor pencacah 2x 16 bit dan hasil pencacahan dirata fala kemugion dikonversi_ ke besaran analog melalui modul DAC 12 bit dan ditransmisikan ke sistem karounikasi ISSN: 19TR.35TS serial S422 dan komunixesi analog anus mA setelah melalui

You might also like