Professional Documents
Culture Documents
Mawas Vol.24
Mawas Vol.24
nr
lv
h[awas Juttt"tr Svlawas Jtnu'u
CORPORAdO SOCT,U RESPONBILITY dAN TEORI dengan berbagai pihak yong berkcpewit4
LEGITIMASI perusahaan memiliki insentif wtuk i
diharaplran oleh masyarakat di sebito ,
Ponny HarsantilT Kegagalan untuk memenuhi lzoopr i
hilangta legitimasi dan kemudiur a*u
ABSTRACT yang diberikan oleh masyoakat kry
perusahaan melalui laporan ke"*ry
Legitimacy theory explains that the organization will w perusahaan un{uk mengkamunikas ikon &
continuously in accordance with the limits and the value received b fu oleh perusahaan untuk mendapatkan leg
community arbund the company in an effort to gain legitimacy. Tle pw kelangsungan hidup perusahaan teri alnit
to gain legitimacy associated with the social contract between that ilrtxir &N bahwa perusahoan mamry me*"*rhi k ,
the company with various parties in society. Company performorc ir m sekitarnya.
only measured by income generated by the company, but other pfuw
measures related to the various parties concerned. To obtain the legitirugt Keyword: corporote social responbitity. tt
of companies hwe an incentive to perform social activities that ue "-Fe#
by the communities around its operating costs. Failure to meet ftri4l,h
expectations will result in loss of legitimacy and then will have @t inry il PENDAHULUAh{
thi support provided by society to the company Disclosure of d Rc
r?
Council for Sustainable rEt
Staf Pengajar Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus Development, Corporate Social Eliu
202 E coRpoRArE socrAl REspoMIIlrY dan TEoRI LEGruMASI
?Iawas Junt'u
m$me,6l["J'fTdarn TE[rm dengan berbagai pihak yang berkepentingan. (Jntuk
mendapotkan r egitimas i
EIn,f{. I perusahoan memiliki insentif intuk metarrukon
-di ii;;; sosiar yang
diharaplran oleh masyarakat sekitar kegiatan operasionar perusahaan.
Er:qmfll; Kegagalan untuk memenuhi harapan masyarakat
orran mengakibatkan
hilangta legitimasi dan kemudiai akan birdompak
yang diberikan oleh. masyorakat kepada perusahaatn. terhiap
- duratngan
ilI,A(:T pengungrrapan
perusahaan melalui llporan- keuingan
fu llrfru uilF$qfifla.sIl&wr nxrff 4pilmeru tahunan *"ripakon usaha
perusahaan untuk mengkomunirrasikan
b Iirc :g :w EBrt ezlr*E ln' lnr irdiuit^ ,oiiof yongllut aiun ru,
oleh perusahaan untuk mendapatkan legitimasi
nQ@m .nr 4rrolr ;qg@lnrry k Ynroumr da! moii,arakot sehingga
lyngsungan hi dup perus ahaan t eri am"i n p
le e rusa haan okon *, nunj ukkan
h^mflltol Jrlirl[o1M iu-ryr8llil f,,in@ m'rulur i'nn' bahwa perusahaan mampu memenuhi kontrak
r-E* i.:r+Er:;g ge:ro,rc; lGr
sekitarnya.
sosiar arngo, *oryorokat di
It;r g, =E.rr. -r cfu--:mr-r'lrc
fu,rrnmrlrfla/4 Im uffirmn Afu &Wry"'m Kelvord : corporate soc ial
,f,rrr-:iltr:. J=r@El Eril.ilit @ re sponb il ity, le gitimas i
lliliiry rym F,mthnr ctu,ru sonffimil
tr:ury .lr,ilf $huil mdffi fu@ru !m ry@ ffi PENDAHULUAIY Responbility (CSR)
ir * rmm -mor@ -fur[mru iril ,mou merupakan
p*,'mpfu rnm qflffimr ro Eumm * Dalam beberapa dekade komitrnen untuk memberikan
h:al*---*:=r=Jil terakhir telah terjadi semilcam kontribusi bugi pembangunan
lfu #k,ryo1ry-srnmd a6 rmrrnn*{ evolusi dalam prallek pelaporan ekonomi berkelanjutan ,nilul,ri
kerjasama dengan karyawan,
;ru u,udrk nu lfi$ffi'ft mmddmmc@ keuangan yaitu semakin banyaknya
infolmasi yang komunitas setempat,
diungiapkan dan
melalui pengungkapan sukarela. masyarakat untuk meningkatkan
Salah satu aspek yang diungkapkan
lrulitur kehidupan. Ual ini se3alan
mdlif secara sukarela dalam pelaporan dengan legitimacy theory y*g
keuangan tersebut adalah lnformasi menyatakan setiap perusatraan
lhhruu m,pdwl @i@ffi o*cr
tentang aspek sosial dan lingkungan memiliki kontak aeng;
fu ldm nr&u ;qr dbtlhc dffi berkaitan dengan kegiatan bisnis masyarakat berdasarkan nilai_nilai
r dulilm rufr nndqero yang dijalankannya perusahaan
trn&foe keadilan dan bagaimana perusahaan
hflrq@n@ frlrtl&'AqF'hrd (corporate social responbility) agar menanggapi berbagai kelompok
td@ {eW frtilpghtmr terlihat legitimate di *ut untuk melegitimasi tindikan
ru ilEmE dedry trm fl* guql stakeholdersnya perusahaan. Jika
ifrrqum nlCImn$e imrry@ Iq hmw
terjadi
Menurut The World Business ketidakselarasan sistem nilai
Council for Sustainable perusahaan dan sistem nilai
*!@ h[@rmfl;,,rul Development, Corporote Social masyarakat maka perusahaan
tmr&r; lIlM& JjE[imT$tdHffimi
)o7
jvlawas Junt'tt Svtawas lunt'tt
kehilangan legitimabinya sehingga Dengan latar belakang terseh perusahaan tidak hanya mempunyai
dapar mengancam kelangsungan dirumuskan suatu visi yeng sr xtzry
kewajiban ekonomi dan
hidup perusahaan. Jadi dalamdunia trsaha Yang m*L kepada pemegang ,ahr*
legal terpit
pengungkapan informasi CSR mengglobal dan mengarah ?& (shareholder), tapi juga kewajiban
Pcogr
dalam laporan keuangan merupakan liberalisasi untuk mewuju'- terhadap pihak-pihak lain yang
sosid
salatr satu cara perusahaan untuk kebersamaan aturan bagi tinsfr meq
berkepentingan (stakeholder). CSR yaog
membangun, mempertahankan, dan kesejahteraan umat manusia Yain
menuqjukkan bahwa tanggung
me"legitimasi" kontribusi konsep social sustainability. hb jawab perusahaan harus U"rpr;.t
peng,
pe.gr
perusahaan dari sisi ekonomi dan perkembangan selanjrrnya keriEr pada triple bottom lines yaitu
politis. ' konsep ini menjadi patokan brE: tanggung jawab perusahaan pada
sebeft
perusahaan untuk melaksafu, konsr
aspek sosial, lingkungan, dan
tanggung jawab sosial yang lilr )raDg
keeuangan.
kenal dengan konseP colry* kega
CORPORATE SOCIAL
RESPONBILITY
Konsep social sustainabilitY
social responsibilr4l (CSR)- CS.
merupakan komitmen trsaha Ifl
bertindak secara etis, UeroPnl
Pengungkapan tan g gungi awab
sosial penrsahaan (Corporate bcial
Responsibility Disclosure) mulai
T
p€rtu
muncul sebagai kelanjutan konseP ada sejak tahun 1960-an, ketika hdm
rfl
secara legal dan berkontrihrsi
economic sustainability dan
meningkatkan kualitas hi&P ad
kesejahteraan dan level Perayr
environmental sustainability yang :ndidikan mulai meningkat serta Kcuil
karyawan dan kehagqn ikuti dengan meningkatnya
telah dicetuskan sebelumnYa- komunitas lokal, datr ko* ditctti
Konsep ini muncul dalam luas. Konsep CSR meffir dan individualism. Indilt
pertemuan di Yohannesberg Pada untutan dari kelompok-kelompok lindh
tanggung jawab kemitram
tahun 2002 yang dilatarbelakangi lpentingan sosial meminta pcnd
oleh alasan-alasan: l) konseP
pemerintah, perusahaa,
komunitas masyarakat -rh
sdran ggutrg jawab perusahaan yang PSAK
economic sustainability dan
yang bersifat aktif dan dinmtu"
ih besar berkaitan dengan Ed
environmental sustainability yang
Corporate ffi sosial seperti PGtr'T
dikembangkan sebelumnYa belum hak-minoritas, pendidikan,
Responsibility (CSR) mcnAfu s€bagl
dapat mengangkat kesejatrteraan
sebuatr gagasan yang Eift
dan kesehatan (parker, Mri
komunitas di negara-negara di perusahaan tidak lagi dfrtdfi trEttlr
dunia; 2) perlunYa suatu tatanan Corporate Social Responbitity
aturan untuk
pada tangeung jawab Pg bcfl didefinisikan
nilei
pada single bottom liir- yJtffi
menYeimbangkan sebagai ine+ti
kesejahteraan pembangunan baik di informasi keuangan dan te'bf
perusahaan Yang dfu'armt
negara-negara selatan maupun dalam kondisi keuangmF *"
yang berhubungan (tut
interaksi organisasi dan
Kesadaran atas pentingrp Cn
negara-negara utara. laiu5n
dilandasi pemikirm h sosial, yang dinyatakan kary
laporan tahunan frusahaan behm
204 $ ao.ro*rE soclAl REspoNBIIlrY dan rEoRI LEGmMASI
ilawas Junt'tt
gE Dengan latar belakaag tersfu perusahaan tidak hanya mempunyai atau laporan sosial lainnya yang
p -lirurouskan suatu visi )'aDg s@De kewajiban ekonomi dan legal
rfi *elmndunia usaha )'ang lrjr,r*&inr kepada pemegang sBham terpisah (Guthrie, 1990).
m. nnemgglobal dan mengarah pale (shareholder), tapi juga kewajiban Pengungkapan tanggungfawab
sosial perusahaan bertujuan untuk
rl h-heralisasi untuk mer*ujrilk-wn terhadap pihak-pihak Iain yang memperlihatkan aktivitas sosial
* keLrersamaan afuran bagi tingt*r berkepentingan (stakeholder). CSR yang dilakrrkan oleh perusahaan dan
h kesiahteraan umal manusia luim menunjukkan bahwa tanggung pengaruhnya terbadap masyarakat.
i kr,nsep social sustainabiliq- Ds]@ jawab perusahaan
harus berp,jak Pengaruh disini antara lain adalah
h perkemhangan selanjutnl'a kctrgr pada triple bottom lines yaitu seberapa jauh lingkungan, pegawai,
hr,-.ru*ep if,.i menjadi patokao botg5
tanggung jawab perusahaan pada
rmtuli 6glaLs*lileilrmr konsumerq masyarakat lokal dan
5g1-:r53hg66 aspek sosial, lingkungan, dan
:Pr-:rE*,-E1€ iarlab sosial lang hirEr
yang lainnya dipengaruhi oleh
remal fungan konseP &?qptJrumd
keeuangan. kegiatan dan operasi bisnis
Pengungkapan tan ggrrngf awab perusahaan.
J'rx;r.ilr' resporui6i/4r' tCSRri- Cffi sosial perusahaan (Corporate Social Regulasi mengenai akuntansi
-UT nEr,utrEiffin komitmen lniqlr;" lrrqmif
Responsibility Disclosure) mulai pertanggungiawaban sosial di
ada sejak tahun 1960-an, ketika Indonesia telah diatur dalam
P iersa }aeal d,n berkontrihasi mmml tingkat kesejahteraan dan level
E Pernyataan Standar Akuntansi
sefi"lrisLrfi}$! kualita' hi,erF {irn
E pendidikan mulai meningkat serta Keuangan (PSAK) No. 57 yang
-]L Lrmum:e.u. den U*umEryca
diikuti dengan meningkatnya
ffir*fu^ lokal rt*,! k@ dit€rbitkan oleh Ikatan Akuntan
n huqs KomtP CSR nreffiu' pluralism dan individualism. lndonesia (IAI). Akuntansi dampak
E mEs[@E IaI*"b kemitram @o Tuntutan dari kelompok-kelompok lingkungan dari aktivitas
-
tF kepentingan sosial meminta
pt*.tfu*[ perusamsm- fu tanggung perusahaan juga telah diatur SAK.
jawab perusahaan yang PSAK No. I paragraf 9 telah
3 L-*mt^ maqua&m s@ lebih
II -crusi-fal
.-e arLTiI-
besar berkaitan dengan
&iE,f,rilrii+ memberikan penjelasan mengenai
t masalah-masalah sosial seperti penyaj ian dampak lingkungan
r Csrnwoe S@6d
ekologi, hak-minoritas, pendidikan,
RffilsfrftIir$ tcsRr MENYfu sebagai berikut. "...Perusahaan
I trrm*e kearnanan dan kesehatan @arker, menyajikan laporan tambahan
fl&ro@h srgls@ ]luag r9e0).
= mengenai lingkungan hidup (atau
-
'ptd"
c@Hrryic*d'rry h-g{l* Corporate Social Responbil ity nilai tambah), khususnya bagi
Disclosure didefinisikan
,.' rur*ua affim {dm Imt fr indushi dengan sumber daya utama
sebagai
mtra
tc Lulflsmts[ugx riulg Sma#dfln
nengadaan inforrnasi keuangan dan terkait dengan lingkungan hidup
I
i*,srr:r lli@lts. hry,o qP- ton-keuangan yang berhubungan (atau karyawan dan stakeholder
Iengan interaksi organisasi dan lainnya sebagai p€ngguna laporan
h-sSuCsrm. rmrq eetu&oqrya ':m
:fr['rmlrlipd miftirm mfu' ingkungan sosial, yang dinyatakan keuangan penting)". PSAK No. I
hlam laporan tahunan perusahaan belum mengatur dengan tegas,
D,&E n* T:HLI ;':;i::xri#!$-;
205
Svla'was Jtmt'tt
Svlavas Junt'tt
tetapi mengahu r pengungkapan dan hak untuk memerintatr. AdilF
dampak lingkungan. Perlakuan ekstqd
standar obyektif bersifat
nonna-nonna masyarakat masing- rl
masing kegiatan yang dianggap bcr
akuntansi dampak lingkungan juga atau universal untuk meaili sah. Batas dan norura-norma tidak pol
diatur di
dalam PSAK No. 32 kebenaran yang didasarkan p&
statis dengan demikian €la
mengenai Akuntansi Kehutanan dan hukum alarniah, penalamn, rtr mengharuskan organisasi harus IT
PSAK No. 33 tentang Akuntansi sebuah prinsip tanshiuir responsif mengandalkan pnaa yr
Pertambangan Umum. PSAK No. nampaknya selalu ditolak d4r gagasan sebuah kontrak sosial.
32 dan 33 semestinya sudah Ciri IIE
alasan tidak masuk akal atau rif.
memadai untuk mengatur perlakuan Di sinilah Weber sebagai f, organisasi yang legitimet dil
akuntaxsi lingkungan. sosiologi membentangkan eml{
(dilegitimasi oleh masyarakar) PCI
alasan unfirk memperoleh legitimd
adalah sesuai dengan kerangka d
rasional dan legal dalarn masyarakat sct
bagi setiap tatanan sosial, yakni; (tl
tersebut . Tujuan organisasi harus IE
KONSEP LEGITIMASI tadisi; (2) pengaruh; (JI kongruen dengan nilai-nilai yang 9I
rasionalitas nilai dan (a) bgalim"
Pemikiran tentang legitimasi
(Scaff,2000: 563).
hidup di masyarakat bersangkutan kc
merupakan sebuah penemuan dalam E
pemikiran modem, yang terwakili Konsep legitiri IIE
dengan baik pada janji Rousseau berhubungan dengan Uagain,
peran legitimasi dalam kehllpr
TEORI EKONOMI POLITIK fa
dalam Social Contract,
memperlihatkan bagaimana sebuah
yang
sosial, khususnya pada tertc* Pandangan yang diberikm &
dan bertatnnnya wewenang. Ifdrr oleh teori legitimasi sebrurn).a E
otoritas politik dapat disebut E
pengertian secara meah, dibangun berdasarkan teori lain
sah . Pemikiran tentang legitimasi
selanjutrya dikembangkan oleh hfr
legitimasi adalatr tentang ,
yaitu" teori ekonomi politik. Teori &
sosial tertentu yang diht*q ekonomi politik secara eksplisit PC
Weber dalam perpektif teori modern hct
menyatakan terdapat asumsi bahwa sebagai hal yang benar da mengakui kekuatan konflik yang
terdapat dalam masyarakx serta 193
legitimasi harus memiliki secara moral. Legitimasi
status atau kondisi yang berbagai perebutan yang tedadi
hubungan ciri-ciri otoritatif, hukum,
ketika sistem nilai $ratu cft; dalam berbagai kelompok dalam srr
perasaaq mengikat atau kebenaran *
yang meletat pada sebuah tatanan; adalah sama dan sebangm dErlIr masyarakat. Teori ekonomi politik
masyarakat. dibagi menjadi dua yaitu tcffi hd
sebuah pemerintah atau negara d
FI ekonomi politik klasik dar teori
dianggap sall jika memiliki hak-hak
untuk memerintah. Menunrt mengarah
Legitimasi addah Foocs
ke ekonomi politik burjois. Teori tu
sebuah
rL
pandangan ini hak dapat
diterima sebagai keyakinan dalam
yaog
sah.Organimsi
memastikan
dipandang
berusaha
bahwa
ekonomi klasik berkaitan dengan
filsafat Karl Man< yang secarr
eksplisit menyatakan adanya
r
rnG
kesesuaian dengan tatanan yang ada I,G
beroperasi' dalam batas-ba kepentingan kelompok, konflft
struktural, ketidakadilan, dan peran bEr
206 E CoRpoR ATE socrAr. RF-qpoNBrr.r'r-y rren TEoRr r.EctrrMAsr
Jvta'was Jtnu'u
F dm hak untuk memerintab- Afu.ryr norma-nonna masyarakat masing- Ini
negara sebagai pusat pengendali.
T satrdar obyektif bersifat eksted masing kegiatan yang dianggap berbeda dengan teori ekonomi
Ilr ,t u rmiversal untuk mdd sah. Batas dan norma-norma tidak politik burjois yang mengabaikan
?n kebenaran yang didasa*an Pda statis dengan demikian elemen-elemen tsb, isinya
L hrrkum alamiah, penalamn, a mengharuskan organisasi harus memanda.g dunia sebagai keadaan
ri sthrah prinsip transhigir responsif mengandalkan pada yang plural. Teori ekonomi klasik
tft. rampalnla selalu ditolak denp gagasan sebuah kontrak sosial. Ciri memandang pelaporan akuntansi
It alasan tidak masuk akal atau ,rif organisasi yang legitimet dan pengungkapan sebagai alat
I Di sinilah Weber sehgai f, (dilegitimasi oleh masyarakat) penjaga posisi pihak yang berkuasa
sod'o}ogi membentang&an ernF adalah sesuai dengan kerangka terhadap sumber daya (kapital), darl
alasan rmnrk mernperoleh legitimd rasional dan legal dalam masyarakat sebaliknya sebagai alat untuk
begi setiap tatatran sosial, yakni; (l) tersebut . Tujuan organisasi harus merongrong pihak yang tidak punya
tmdisi: (2) pengamh; Gi kongruen dengan nilai-nilai yang sumber Mya- Fokusnya pada
msiooalitas nilai dan (a) bgaliru" hidup di masyarakat bersangkutan. konflik struktural
E (Scafi,2000: 563).
dalam
h Kmsep legitimi
masyarakat. Teori ekonomi politik
E ncruUmgan dengan bagsim
memberi penekanan pada hubungan
T TEORI EKONOMI POLITIK fundamental antara dorongan
t Fre eitimasi dalam kehidP Pandangan yang diberikan ekonomi dan politik dalam
scdal, lhustrsnya @a terbcd masyarakat (Miller 1994)
!- dm bstahannya w€werrmg Ih oleh teori legitimasi sebenarnya dan
L ec[gertirm secitra mcofu, dibangun berdasarkan teori lain mengakui pengaruh laporan
d yaihr, teori ekonomi politik. Teori akuntansi terhadap distibusi
E Ugitimili adalah tenriltg hfulr pendapatan, kekuasaan dan
gusifl t€rtentu yang fiffi ekonomi politik secara eksplisit
hr yeb-gri hal yag bffi dr !;il mengakui kekuatan konllik yang kekayaan (Cooper dan Shereer,
h sac&u mtral- t-egitim.Ei rdft terdapat dalam masyarakat serta
1984).
ai *lrfne Eftslr koNdisi ]uog fr.{ berbagai perebutan yang terjadi Sesuai dengan Cooper dan
:, Sherer (1984), studi akuntansi
E llrrfts sis€m nitai sre cfr dalam berbagai kelompok dalam
seharusnya memasukan power dan
E r&hh sma dan setangtD dql masyarakat. Teori ekonomi politik
konflik dalam masyarakat, sehingga
qmrrkd- dibagi menjadi dua yaitu teori
n kgitimasl dalah trG5q ekonomi politik klasik dan teori
studi akuntansi hanrs fokus pada
E ekonomi politik burjois. Teori dampak pelaporan akuntansi
T ,tiFanifflg qlr;f ekonomi klasik berkaitan dengan
khususnya pada distribusi income,
F Iug kesejatrteraan dan power di
srh-Orgmisasi bcrmln d' filsafat Karl Marx yang secara
h masyarakat. lni konsisten dengan
mffilh bohna EG& eksplisit menyatakan adanya
Lowe dan Tinker (1977) yang
- dalm bos"b h kepentingan kelompok, konflik
berargumentasi bahwa mayoritas
struktural, ketidakadilan, dan peran
Ifl.a-ffiBlst iFr:FTt4.s
?ela:vas Juni'il llawas Junt'11
riset akuntansi harus berbasis pada dimana kegiatan ekonomi itu pengungkapan informasi
konsep masyarakat yang plural. dijalankan. Dengm lingkungan unfuk membenarkan
Pandangan pluralistik ini mempertimbangkan ekonui atau melegitims5i aktivitas
mengasumsikan bahwa power politik, seseorang akan lebih perusahaan di mata perusahaan.
tersebar sec{ua luas dan masyarakat nutmpu untuk mempertimbangkm
terdiri,dari individu-individu yang isu yang memberi pengaruh a
memiliki preferersi pilihan-pilhan kegiatan organisasi dan informad TEoRr LEGTTIMASI DALAM
sosial, dengan tidak ada seoftmg apa yang dipilih untf, CORPORATE SOCUL
individupun yang dapat diungkapkan. RESPONSIBLITY
mempengaruhi masyarakat (atau Menurut Guthrie dan Partcf, rnn
Teori legitimasi mengatakan m*
fungsi akunAnsi yang aila (1990), perspektif ekonomi politiL L,
organisasi secara tenrs
didalamnya).'Pandangan pluralis memandang rupo#""-J.f,If lahwa
menenB mencoba untuk
Erer
mengabaikan bukti bahwa di dalam sebagai dotumen etono-i, polirit. PCtrE
meyakinkan bahwa mereka Dcq
masyarkat ada segelintir elit yang dan sosial. Semua.-;-:-1,-'-:-
mengontrol yang menggunakan sebagai alat untuk -#*u"}ffi -"iukuk* ke$atan sesuai dengan scPa
akuntansi unttrk menjaga posisi mempertahank* dr";;1",iffi f* dannorma-notma ',r*rd
dominasinya. Sebaliknyq teori
ekonomi politik burjuois tidak ;mrmm*:;i:*m
-k+ntiagan--*;;.h
trffiTiffi ffi,I"ffimengikuti perubatran dari waktu ke
E{
dir
rrt s]}
memperhatikan adanya konflik Ga
strukhual dan pertentangart klas tapi pengungkapan .-J
dalam'-';;-= :**
se-hingga perusahaan harus
perkembangannya
rf!.q
lebih cenderung melihat adanya memiliki tup*ilu,
-,,rk ,Sleneikuti
untuk
sct'd
interaksi antar kelompok dalam menyampaikan ekond l|:*t mendapatkan Ers,
dunia yang plural (misal, negosiasi sosiar
penerima
,t"
poritik
laporan.
fep;E
"
i[?*-]H*ff_*Hffi'm pcru hqp
antara perusahaan dengan penduduk r
[ffi*,#"ffiff
I
l
F
d
{## s
ilu*p* da4 masyarakat yang tidak salah satu daxi stategi di O g
il
a
i
Svlawas Junt'tt
* ini kepada kelomPok pengungkapan laporan keuangan digunakan oleh para peneliti
IT masyarakat tersebut. dengan berbagai media. Karenanya akuntansi dalam praktek pelaporan
T 2. Tidak mengubah ouPut, pengungkapan informasi sosial dan lingkungan. Sejumlah
p metode ataupun tujuarL tap perusahaan dapat dipandang sebagai tulisan telatr mengidentifikasi jenis-
ri mendemonstasikan suatu strategi untuk meng jenis pengungkapan tanggung jawab
n kesesuaian dari outPul komunikasikan aktivitas sosial sosial yang muncul dalam laporan
T[ wtode' dan tujuan melalui yang dapat dipergunakan oleh tahunan. Para peneliti masing-
lll pendidikan dan informasi. organisasi untuk mempertahankan masing telah benrsaha untuk
h 3. Mencoba untuk mengubah Iegitimasinya. Perusahaan akan menjelaskan pengungkapan atas
F dari masyarakd
persepsi menunjukkan bahwa perusahaan dasar bahwa mereka merupakan
W dengan menghubrrngkzn mampu memenuhi kontrak sosial bugrun dari strategi portofolio yang
d organisasi dengan sYmbol- dengan masyarakat di sekitarnya. dilakukan oleh akuntan dan manajer
d simbol yang memiliki stats Teori legitimasi menjelaskan mereka untuk membawa legitimasi,
D legitimasi ]ang tinggi dan bahwa pengungkapan atau mempertatrankan legitimasi,
il {" Mencoba untuk mengub& tanggungiawab sosial dilakukan organisasi masing-masing.
I harapan masyarakat deagil perusahaan dalam upayanya untuk
renyesuaikan hanp Beberapa studi empiris yang
mendapatkan legitimasi dari berkaitan dengan praktek
h mereka dengan outPuL tuiuil komunitas dimana perusahaan itu pengungkapan tanggung jawab
rtD dan metode organisasi- berada. Legitimasi ini pada tahapan sosial perusahaan telah banyak
F Salah satu tujuan PelaPm
berikutnya akan mengamankan di lakukan diantaranya :
* pegusahaan dari hal-hal yang tidak o Sebuah studi awal yang
f,r teilmgao dalam SFAC No-l adfl diinginkan. L.€bih jauhlagi
B rmrk awabil sfl legitimasi ini akan meningkatkan
berusaha menghubungkan teori
legitimasi untuk perusatr,aan
t d@ tin*mgan atas Penggur
dri reputasi perusahaan yang pada
LF srmDbtr daya Dilibar akhimya akan berpengaruh pada
kebijakan pengungkapan sosial
!.ts rlcfiddnR p€n$Edopm $df nilai perusahaan tersebut
dilakukan oleh Hogner (1982).
F pcrusamaan s€$ai d€np Pft Studi longitudinal meneliti
tfo*' sEtah sel dari snraftegi d A pelaporan sosial perusahaan
f, dalam laporan tahunan US
H seb.gn imple0elr6i dad sfird APLIKASI TEORI
hgidmci 1q hrus mdihfu LEGITIMASI DALAM Steel Corporation selama
* krrmmftasi (peo$ndraf) Li PENELITIAI\ delapan puluh tahun, dimulai
LAPORAN
p rgmfosen- Orpisssi dTr PERTANGGTINGJAWABAN
pada tahun 1901, data dianalisis
untuk tahun ke variasi tahun.
rc rnrr"rgtflIFl€mett- ra.n saL& il
sosrAl( CSR) Hogner menunjukkan bahwa
tu dmi strcegi ters€hs mmtnalir;
b dui madmg Eashg smegi Edfi Dalam beberapa tahun tingkat pengungkapan sosial
terakhir teori legitimasi telah bervariasi dari tahun ke tahun
IETItuTm !AgTIll-,+S
)11
.-..,...,.-,-,l
lvtattas Junt-u
Svlawas JunL-tl
dan ia berspbkulasi b,ahwa seluruh industi, meskipun
penuntutan daripada tahun lain-
variasi dapat mewakili jawaban insiden itu sendiri berhubungm j
Perusahaan dituntut
atas harapan masyarakat langsung dengan salah safii
mengungkapkan informasi
I
perusafaan-perusahaan minYak ,t
untuk periode pasca-1989, Teftukti perusahaan dim b Brown dan Deegan (f99S) c&o
dil
:l