KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA.
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
JALAN BINTARO UTAMA SEKTOR V BINTARO JAYA, TANGERANG SELATAN 18222
TTELEPON (021) 7361654-58; FAKSIMILE (021) 7961653; SITUS www.stan.ac.id
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV AKUNTANSI
Mata Kuliah : Sistem Pengendalian Manajemen
Hari, tanggal : 24 Juli 2017
Waktu 150 menit (14.00 - 16.30 WIB)
Sifat : Buka Buku (hard copy/bukan e-book)
Petunjuk:
> Tulisan yang susah dibaca berisiko penilaian yang tidak akurat;
» Nilai akhir semester sebanyak-banyaknya 40 diberikan kepada mahasiswa yang
terbukti bekerjasama dengan mahasiswa lainny
> Jawaban ditulis pada kertas lembar jawaban yang disediakan dan soal_ujian
dikumpulkan bersama lembar jawaban, Lembar jawaban yang tidak disertai dengan
soal naskah ini dianggap tidak sah.
KASUS I
PT Arum Sari adalah perusahaan domestic yang memproduksi peralatan yang digunakan
untuk dapat menghemat pemakaian listrik . Produk tersebut merupakan komponen yang
digunakan untuk peralatan atau produk yang menggunakan tenaga listrik , seperti Air
conditioner, Lemari Es / refrigerator, Tv, radio ,mesin cuci_ dan berbagai macam peralatan
listrik lainnya . PT Arum Sari didirikan oleh dua orang sahabat , Pak Dadang Sukmana dan
pak Ajat Sudrajat, teman satu kostan pada saat menempuh kuliah di Bandung. Pak Dadang
kuliah di Fakultas Tehnik Elektro ITB dan pak Ajat kuliah di fakultas Ekonomi Manajemen.
Ide pembutan alat yang dapat menghemat penggunaan listrik timbul pada saat mereka kost
, dimana pemakaian listrik dibatassi oleh pemilik rumah kost karena tariff listrik mahal dan
terus naik, sehingga mereka tdk bisa menggunakan computer dan peralatan listrik lainnya
selain hanya untuk penerangan ruangan. Pak Dadang yang kuliah di tehnik elektro
kemudian membuat alat yang dapat di gunakan pada alat alat listrik dan temnyata dapat
menghemat pengunaan listrik sampai 50% . Peralatan tersebut hanya digunakan untuk
keperluan sendiri di kamar kostnya
Setelah mereka lulus sarjana, dua sahabat ini kemudian mengembangkan produk tersebut
agar dapat digunakan oleh para produsen peralatan listrik dan menawarkan pada beberapa
perusahaan yang memprduksi peralatan listrik. Awalnya penawaran mereka tdk
mendapatkan tanggapan dari perusahaan , sampai akhirnya pada saat_konsumen
cenderung untuk menggunakan peralatan listrik yang hemat listrik karena tariff lisrik yang
terus menngkat , maka ada beberapa perusahaan yang tertarik dengan peralatan yang
ditawarkan oleh dua sahabatt tersebut. Untuk memudahkan dalam menjalankan usahanya,
maka dua sahabat tersebut mendirikan perusaahan pada tahun 2000 dengan nama PT
‘Arum Sari dengan modal_masing masing 50%. Di awal pendiriannya, banyak Bank yang
bersedia memberikan kredit karena bank melihat prospek yang baik dari perusahaan ini ke
depan.
Pada saat mulai beroperasi, perusahaan hanya melayani permintaan alat penghemat listrik
untuk perusahaan elektik dengan jumiah terbatas dengan omzet setahun hanya sekitar Rp.
500 juta . Setelah lima belas tahun berjalan perusahaan sudah dapat melayani hampir
‘semua permintaan perusahaan elektrik yang ada di Indonesia baik yang PMDN maupun
PMA dengan alat penghemat listrik yang disesuaikan dengan permintaan dari perusahaan
pelanggan, dan omzetnya sudah bisa mencapai Rp. 100 M. Dalam menjalankan usahanya
Vv
Halaman 4 dari 6Dadang sebagai pemilik merangkap sebagai Presiden Direktur dan Ajat sebagai pemilik
merangkap sebagai Direktur Keuangan dibantu oleh 3 Direktur yaitu,Direktur
Pengembangan, DirekturProduksi, Direktur Pemasaran dan Penjualan. Perusahaan
mempekerjakan sebanyak 95 orang pekerja diluar Direksi dengan proses produksi yang
‘sudah otomatisasi. SDM direkrut dari lulusan SMK Tehnik, sebagai pekerja di pabrik dan
tenaga $1 Tehnik elektro untuk para supervisor dan St lainnya untuk tenaga Keauangan
dan Pemasaran.
Dadang dan Ajat berhasil membuat para direkturnya menjadi team work yang solid yang
memahai visi dan misi dari perusahaan. Direktur Pengembangan berusaha untuk melakukan
pengembangan berdasarkan informasi dari Direktorat Pemasaran dan Penjualan dan dari
invovasi dari Direktorat Pngembangan sendiri. Direktorat Pemasaran dan Penjualan terus
berusaha untuk memperiuas pasar dengan melihat permintaan pasar dan kemungkinan
perubahan perubahan selera pasar di masa yang akan datang, agar produk yang dihasilkan
dapat memenuhi selera dan keinginan pabrikan sebagai. Direktorat Produksi terus
melakukan perbaikan terhadap proses produksi agar proses produksi bisa lebih efisien dan
efektif. Koordisasi ketiga direktorat tersebut dilakukan melalui penyusunan rencana kerja
dan anggaran dibawah koordinasi Direktur Keuangan dengan bimbingan masalah teknik dari
direktur utama.
Pengendalian manajemen dilakukan melalui penentuan target laba, penyusunan dan
pembahasan rencana kerja dan anggaran dan melalui evaluasi laporan bulanan dengan
membandingkan realisasi dengan anggaran. Target laba ditetapkan setiap tahun naik 5%
dari tahun sebelumnya, dan disamping gaji kepada para peawai diberikan insentif berupa
bonus yang besarnya 30 % dari laba, jika laba mencapai atau melebhi taget. Apabila
realisasi laba hanya 80% sd 99% maka bonus hanya diberikan 20 % dari laba, dan apabila
laba hanya mencpai 60% sd 79 % maka bonus yang dibayarkan 10 %, serta apabila laba
kurang dari 60% target maka tidak ada bonus yang dibayarkan. Bonus dibayarkan 40%
untuk ketiga direktur dan 60 % dibagikan kepada pegawai dengan besaran sesuai dengan
Jenis pekerjaan.
Pada awal tahun 2016 terjadi konflk pribadi antara Dadang dan Ajat dan puncaknya sampai
pada keputusan untuk menjual perusahaan. Secara kebetulan terdapat perusahaan
multinational Amerika yang bergerak di bidang pertambangan dan agro bisnis yang tertarik
untuk membeli perusahaan dalam rangka memperluas bidang usahanya walau bidang
usaha PT Arum Sari tidak terkait dengan bisnis intinya. Informasi terkait dengan rencana
penjualan perusahaan ternyata bocor dan meresahkan para pegawai dan dihawatirkan akan
mengganggu kinerja perusahaan sebelum perusahaan tersebut jadi dijual.
Untuk itu Dadang dan Ajat sepakat untuk berbcara dengan para direktur yang sanagt
menentukan jalannya perusahaan selama ini agar mereka tetap bisa bekerja dengan baik
selama proses penjualan perusahaan berlangsung. Disepakati bahwa perusahaan akan
memberkan jaminan kelangsungan bekerja untuk 3 direktur dan 3 wakil direktur agar
mereka tetap bekerja dengan baik. Jaminan kelangsungan bekerja itu adalah berupa
pemberian gaji untuk 6 bulan seandainya pada saat perusahaan dijual mereka tidak
dipekerjakan oleh pemilik yang baru tanpa mengurangi uang pension yang menjadi miliknya.
Mereka juga akan diberikan bonus dengan besaran sesuai ketentuan selama ini
berdasarkan realisasi laba yang diperoleh sampai dengan perusahaan_ beralih
kepemilikanya. Jaminan kelangsungan bekerja tersebut hanya diberlakukan kepada para
direktur dan wakil direktur. Jumiah jaminan kelangsungan bekerja tersebut diperkirakan
hanya sebesar 2% dari harga jual perusahaan yang ditawarkan sebesar Rp. 450 M
Keresahan sebenarnya juga dirasakan oleh para pekerja di setiap direktorat.
Halaman 2 dari 6PERTANYAAI
1. Bagaimana pendapat saudara mengenai system pengendalian manajemen termasuk
system insentif yang diterapkan di PT Arum Sari? Jelaskan
2, Bagaimana pendapat saudara mengenai kebijakan kelangsungan bekerja yang akan
diterapkan oleh PT Arum Sari? Jelaskan
3. Jelaskan apakah ada alternative lain yang bisa saudara tawarkan untuk mengurangi
keresahan para pegawaidan menjaga kinerja PT Arum Sari terkait dengan rencana
perjualan perusahaan
4, Menurut saudara apakah perusahaan multinasional yang membeli PT Arum Sari
sebiknya melakukan sentralisasi dalam pengelolaan perusahaan karena bidang bisnis
yang baru ataukah sebaiknya didesentralisasi pengelolaannya. Jelaskan
KASUS II
PT Sami Raos adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penyediaan makanan/
catering untuk buruh pabrik dan perusahaan penerbangan. Perusahaan dibagi dalam
beberapa divisi, yaitu Divisi Catering untuk Perusahaan penerbangan Wilayah Pulau Jawa,
Divisi Catering untuk Perusahaan Penerbangan Wilayah Luar Pulau Jawa, Divisi Catering
untuk Pabrik Wilayah Tangerang dan Catering untuk Pabrik Wilayah Bekasi_
dan Karawang, Divisi Catering untuk Pabrik Wilayah Depok dan Bogor, dan Divisi Catering
untuk pabrik Wilayah Pulau Gaduno. Setiap Divisi ditetapkan sebagai Profit Center dan
dipimpin oleh seorang Kepala Divisi yang bertanggung jawab atas pencapaian target profit
yang ditetapkan.
Venny Susilawati adalah kepala Divisi Catering untuk Pabrik Wilayah Bekasi dan Karawang.
Divisinya melayani penyediaan makanan untuk staf dan buruh pabrik sebanyak sekitar
10.000 orang dari 15 Pabrik di Bekasi dan 10 pabrik di Karawang. Jenis makanan dan
jumlahnya serta harga makanan didasarkan atas kontrak yang dibuat setiap awal tahun
antara perusahaan dengan Venny Susilawati sebagai kepala Divisi. Venny di bantu oleh 125
orang yang terdiri dari 50 orang bekerja di bagian produksi makanan dan 75 orang bekerja
di Bagian Transportasi dan Packing.
Rencana Kerja dan Anggaran disususn dari bawah ke atas. Setiap Divisi akan menyiapkan
rencana kerja dan Anggaran setiap tahun dan disampaikan kepada kantor pusat PT Sami
Raos. Manajemen PT SamiRaos akan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran yang
disampaikan oleh setiap divisi selama rencana kerja dan anggaran menunjukkan laba yang
diinginkan/ ditetapkan oleh PT Sami Raos, Manajemen PT Sami Raos menetapkan target
laba bersih 15 % dan setiap tahun diminta untuk dapat meningkatkan laba sebanyak 5%-
10% dari laba tahun sebelumnya, Selama ini manajemen PT Sami Raos tidak pernah
membahas secara detail rencana kerja dan aggaran yang diusulkan divisi - divisinya. Untuk
memotivasi para kepala divisi, manajemen PT Sami Raos memberikan insentif berupa
bonus sebanyak 20 % dari laba apabila target laba tercapai
Dengan alasan agar target laba tercapai dan mendapatkan bonus, Venny Susilawati
membuat budget slack dalam penyusunan anggaran baik untuk anggaran pendapatan
maupun untuk anggaran biaya., dimana anggaran pendapatan yang ditetapkan sama
setiap tahunnya juga dengan anggaran biaya untuk makanan , padahal jumlah makanan
dan jumiah orang yang telah dinyatakan dalam kontrak , sering dalam perjalanannya
berubah sehubungan dengan ada penambahan buruh, dan kecenderungannya jumlah
pendapatan lebih tinggi dari yang dianggarkan. Di samping itu dalam rencana kerja dan
anggaran menggunakan UMR Jakarta untuk upah buruh, sementara karena divisi ini
berlokasi di Karawang maka UMR Karawang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran
buruhnya, dimana UMR Jakarta lebih tinggi dari UMR Karawang. Sehingga terlihat seperti
ada efisiensi dalam pembayaran upah buruh , padahal tidak ada tindakan untuk melakukan
Halaman 3 dari 6efisiensi. Dengan penyususunan anggaran seperti tersebut di atas diharapkan target laba
akan selalu tercapai bahkan melebihi. Venny melakkan budget slack dalam penyusunan
anggaran karena merasa yakin bahwa masalah tersebut telah umum dilakukan oleh
perusahaan sejenis dan yakin bahwa masalah tersebut tidak akan ketahuan karena pusat
tidak pernak detail dalam membahas anggaran dan tidak pernah ada pemeriksaan
terhadap laporan kinerjanya.
PERTANYAAN:
1. Lakukan analisis dengan menggunakan model — model etika dan pertimbangan saudara
untuk menentukan apakah tindakan Venny Susilawati untuk melakukan budget slack
tindakan etis atau tidak etis,
2. Menurut pendapat saudara bagaimana_pengendalian manajemen PT Sami Raos
tethadap Divisinya, Khususnya Divisi Catering untuk Pabrik wilayah Bekasi dan
Karawang, dan apa dampak negativenya? jelaskan
3. Apa yang sebaiknya dilakukan oleh manajemen PT Sami Raos dalam melakukan
pengendalian atas divisinya, khususnya Divisi Catering untuk Pabrik wilayah Bekasi dan
Karawang. Jelaskan
KASUS III
PT SEVELTRIUTAMA memiliki 3 (tiga) divisi yaitu Divisi Minuman (produk utamanya adalah
minuman ringan lemon tea-drink), Divisi Makanan Ringan (produk utamanya adalah potato-
Chips dan makanan ringan lainnya), serta Divisi Jasa Restoran (Fried Chicken, Burger,
Pizza dan makanan lainnya).
Selama tahun 2012 sampai dengan 2016, Divisi Minuman diorganisasikan ke dalam PT
SEVEL TRIUTAMA (yang beroperasi di Indonesia) dan SEVELTRIUTAMA international
yang membotolkan minuman ringan di lebih dari enam ratus pabrik yang tersebar di
beberapa negara tetangga.
Pada bulan November 2016, PT SEVELTRIUTAMA mengeluarkan pernyataansbb:
Satuan Pengawasan Internal PT SEVEL TRIUTAMA baru-baru ini telah menemukan
ketidakberesan akuntansi di beberapa operasi pabrik pembotolan di beberapa negara di
bawah Divisi Internasionalnya. Pada tahun 2015, cabang-cabang di mancanegara hanya
memperoleh kurang dari 5% atas laba usaha (operating income) PT SEVEL TRIUTAMA.
Nampaknya ketidakberesan akuntansi terjadi dengan melebihsajikan harta (overstatement
of assets) dan mengurangsajikan biaya-biaya (understatement of costs) selama beberapa
tahun, paling tidak sejak tahun 2012.
Investigasi perusahaan, yang dilaksanakan oleh suatu gugus tugas yang melibatkan
pengacara hukum dan akuntan publik, telah menemukan bahwa akun-akun (accounts)
direkayasa (dipalsukan) di cabang Malaysia dan Vietnam, untuk memperbaiki kinerja
operasi. Kolusi yang dilakukan secara luas, menciptakan dokumentasi palsu, serta
pengelakan sistem pengendalian manajemen perusahaan menambah kemungkinan
terjadinya penyalahsajian (misstatements). Kelihatannya, penyajian yang keliru tidak
dirancang untuk mengalinkan dana perusahaan ke personal, atau penggunaan yang tidak
layak ataupun tidaklegal.
PT SEVEL TRIUTAMAmemberhentikan dan mengganti beberapa individu, termasuk
manajer yang berbasis di Indonesia dari unit pembotolan pada Divisi Internasional.
Dalam Press Release bulan Desember 2016, dari hasil investigas| PT SEVEL TRIUTAMA
melaporkan secara rinci Restatement of Earnings untuk tahun 2012 sampai dengan 2016
sebagai berikut:
Halaman 4 dari 6(dalam jutaan rupiah)
2012 2013 [2014 [2015 [2076
(Taba bersih yang dilaporkan [225.800 _| 264.900 | 291.800 | 333.500 _| 273.000
[Pengurangan bersin yang] 2.600 | 14.500 | 31.100 | 36.000 | 8.100
dihasilkan dari restatement aa
Laba bersih setelah restated _ | 223.200 | 250.400 | 260.700 | 207.500 | 264.900
Komisioner dari badan regulator menyatakan bahwa berbagai tehnik digunakan (oleh
cabang-cabang PT SEVEL TRIUTAMAd: mancanegara) untuk melaporkan laba operasi
yang tidak benar, termasuk biaya-biaya yang dipalsukan, lalai menghapusbukukan botol-
botol yang pecah atau tidak dapat digunakan dan piutang yang tidak dapat ditagin, serta
membukukan persediaan botol di atas harga perolehan. Skema-skema lebih lanjut, pada
berbagai_kesempatan, orang-orang tertentu membuat pernyataan kepada PT SEVEL
TRIUTAMA dan para auditor independennya mengenai kondisi Keuangan dari cabang-
cabang tertentu, yang mengambil bagian atau mengetahui ketidakbenaran dari buku-buku
dan catatan-catatan operasi minuman di mancanegara
Laba operasi tiga Divisi dari PT SEVEL TRIUTAMA selama periode tahun 2012sampai
dengan 2016 sebelum penyesuaian atas praktek-praktek yang terungkap dalam investigasi,
adalah sebagai berikut
(dalam jutaan rupiah)
a 2012 2013 [2074 2015 2016)
Divisi Minuman 227.000 _| 254.000 _|274.700_| 281.900_| 217.700
Divisi Makanan Ringan 158.200 | 195.400_[245.800_| 208.500 | 326.400.
[Divisi Jasa Restoran [64.100 | 49.900 | 59.500 [ 81.900 | 119.300
Diminta :
1. Untuk masing-masing tahun, hitung persentase “pengurangan bersih hasil restatement”
dari (a) laba bersin PT SEVEL TRIUTAMA yang dilaporkan, dan (b) laba operasi Divisi
Minuman. Berikan komentar terhadap hasil penghitungan tersebut.
2. Faktorfaktor apakah yang dapat memotivasi para manajer senior di Malaysia dan
\Vietnam untuk melakukan praktek-praktek yang tidak etis?
3. Salah satu komentator pers menggambarkan bahwa praktek-praktek yang dilaporkan
oleh investigasi sebagai “bisnis yang biasa di perusahaan dengan tekanan yang tinggi
untuk berkinerja (perform). Para manajer divisi berupaya dengan ‘berbagai cara’ untuk
memenuhi target yang ditetapkan. Saya pikir hal ini bukan sesuatu yang serius bagi
manajemen puncak PT SEVEL TRIUTAMA, mereka sangat faham mengapa hal tersebut
terjadi". Apakah saudara sependapat? Uraikan jawaban saudara
KASUS IV
Kutipan Berita dari Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Fraud Tidak Pandang Bulu
Perusahaan besar multinasional pun ikut mengalami fraud. Sejak awal triwulan ke dua 2017,
telah muncul isu terjadinya fraud akuntansi di British Telecom. Perusahaan raksasa Inggris
ini mengalami fraud akuntansi di salah satu lini usahanya di Italia,
Sebagaimana skandal fraud akuntansi lainnya, fraud di British Telecom berdampak kepada
~akuntan publiknya. Tidak tanggung-tanggung, kali ini yang terkena dampaknya adalah Price
Waterhouse Coopers (PwC) yang merupakan kantor akuntan publik temama di dunia dan
termasuk bigfour.
Tentu saja dampak fraud akuntansi ini bukan saja menyebabkan reputasi kantor akuntan
pubik tersebut tercemar, namun ikut mencoreng profesi akuntan publik. Padahal eksistensi
akuntan publik sangat tergantung pada kepercayaan publik kepada reputasi profesional
akuntan publik. British Telecom segera mengganti PwC dengan KPMG. KPMG juga
merupakan the bigfour.
Halaman § dari 6‘Yang mengejutkan adalah relasi PwC dengan British Telecom telah berlangsung sangat
fama, yaitu 33 tahun sejak British Telecom diprivatisasi 33 tahun yang lalu. Board of Director
British Telecom merasa tidak puas atas kegagalan PwC mendeteksi fraud akuntansi di Italia
Fraud akuntansi ini gagal dideteksi oleh PwC. Justru fraud berhasil dideteksi oleh pelapor
pengaduan (whistleblower) yang dilanjutkan dengan audit forensik oleh KPMG. Modus fraud
akuntansi yang dilakukan British Telecom di Italia sebenarnya relatif sederhana dan banyak
dibahas di literatur kuliah auditing namun banyak auditor gagal mendeteksinya yakni
melakukan inflasi (peningkatan) atas laba perusahaan selama beberapa tahun dengan cara
tidak wajar melali kerja sama koruptif dengan klien-klien perusahaan jasa keuangan
Modusnya adalah membesarkan penghasilan perusahaan melalui perpanjangan kontrak
palsu dan invoice-nya serta transaksi yang palsu dengan vendor. Praktik fraud ini sudah
terjadi sejak tahun 2013. Dorongan untuk memperoleh bonus (tantiem) menjadi stimulus
fraud akuntansi ini. Dampak fraud akuntansi penggelembungan laba ini menyebabkan
British Telecom harus menurunkan GBP530 juta dan memotong proyeksi arus kas selama
tahun ini sebesar GBP5O0juta_untuk membayar utang-utang yang disembunyikan (tidak
dilaporkan). Tentu saja British Telecom rugi membayar pajak penghasilan atas laba yang
sebenarnya tidak ada.
‘Skandal fraud akuntansi ini, sebagaimana biasanya, berdampak kerugian kepada
pemegang saham dan investor dimana harga saham British Telecom anjiok seperiimanya
ketika British Telecom mengumumkan koreksi pendapatannya sebesar GBP530 juta di
bulan Januari 2017
Luiz Alvarez, Eksekutif British Telecom yang membawahi British Telecom Italia pun angkat
kaki. Chief Executive Officer British Telecom Gavin Patterson dan Chief FinancialOfficer
‘Tony Chanmugam dipaksa mengembalikan bonus mereka masing-masing GBP340.000 dan
GBP193.000. Beberapa pemegang saham British Telecom segera mengajukan tuntutan
kerugian class-action kepada korporasi karena dianggap telah mengelabui investor dan
tidak segera mengumumkan fraud keuangan tersebut
Saat ini atas fraud akuntansi tersebut, penegak hukum Italia sedang melakukan proses
investigasi terhadap tiga orang mantan eksekutif dan dua staf British Telecom di Italia.
‘Tuduhan fraud dialamtkan kepada Gianluca Cimini ~ mantan Chief Executive Officer British
Telecom di Italia yang dianggap paling bertanggungjawab melanggar tatakelola perusahaan
terkait permainan dengan vendor dan kontraknya serta perilaku yang mengintimidasi
bawahan.
Mantan Chief Operating Officer Stefania Truzzoli_ dituduh memanipulasi _hasil
‘operasionalyang dipakai menjadi dasar pemberian bonus dan memanipulasi informasi hasil
kinerja ke korporasi induk (British Telecom Europe).
Mantan Chief Financial Officer Luca Sebastiani juga menerima tuduhan karena tidak mampu
melaporkan fraud keuangan dan mendorong pegawainya Giacomo Ingannamorte membuat
invoice palsu.Luca Torrigiani, mantan staf yang bertanggungjawab kepada Klien pemerintah
dan klien besar lainnya dituduh melanggar aturan British Telecom dengan memilin vendor
dan menerima pembayaran dari agen British Telecom Italia
(catatan GBP = Great Britain Poundsteriing)
Pertanyaan :
Perhatikan kutipan berita di atas secara seksama. Dengan menggunakan acuan
konsep/teori Sistem Pengendalian Manajemen ManagementControl Systems, KA. Merchant
& WA. Van der Stade), uraikan faktor-faktor yang memungkinkan hal di atas terjadi
Jelaskan pula langkah-langkah yang periu dilakukan oleh manajemen British Telecom untuk
memperbaiki dan menguatkan sistem pengendalian manajemen perusahaan
Halaman 6 dari 6