You are on page 1of 6
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN JALAN BINTARO UTAMA SEKTOR V BINTARO JAYA, TANGERANG SELATAN 18222 TTELEPON (021) 7361654-58; FAKSIMILE (021) 7961653; SITUS www.stan.ac.id UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GANJIL TAHUN AKADEMIK 2017/2018 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV AKUNTANSI Mata Kuliah : Sistem Pengendalian Manajemen Hari, tanggal : 24 Juli 2017 Waktu 150 menit (14.00 - 16.30 WIB) Sifat : Buka Buku (hard copy/bukan e-book) Petunjuk: > Tulisan yang susah dibaca berisiko penilaian yang tidak akurat; » Nilai akhir semester sebanyak-banyaknya 40 diberikan kepada mahasiswa yang terbukti bekerjasama dengan mahasiswa lainny > Jawaban ditulis pada kertas lembar jawaban yang disediakan dan soal_ujian dikumpulkan bersama lembar jawaban, Lembar jawaban yang tidak disertai dengan soal naskah ini dianggap tidak sah. KASUS I PT Arum Sari adalah perusahaan domestic yang memproduksi peralatan yang digunakan untuk dapat menghemat pemakaian listrik . Produk tersebut merupakan komponen yang digunakan untuk peralatan atau produk yang menggunakan tenaga listrik , seperti Air conditioner, Lemari Es / refrigerator, Tv, radio ,mesin cuci_ dan berbagai macam peralatan listrik lainnya . PT Arum Sari didirikan oleh dua orang sahabat , Pak Dadang Sukmana dan pak Ajat Sudrajat, teman satu kostan pada saat menempuh kuliah di Bandung. Pak Dadang kuliah di Fakultas Tehnik Elektro ITB dan pak Ajat kuliah di fakultas Ekonomi Manajemen. Ide pembutan alat yang dapat menghemat penggunaan listrik timbul pada saat mereka kost , dimana pemakaian listrik dibatassi oleh pemilik rumah kost karena tariff listrik mahal dan terus naik, sehingga mereka tdk bisa menggunakan computer dan peralatan listrik lainnya selain hanya untuk penerangan ruangan. Pak Dadang yang kuliah di tehnik elektro kemudian membuat alat yang dapat di gunakan pada alat alat listrik dan temnyata dapat menghemat pengunaan listrik sampai 50% . Peralatan tersebut hanya digunakan untuk keperluan sendiri di kamar kostnya Setelah mereka lulus sarjana, dua sahabat ini kemudian mengembangkan produk tersebut agar dapat digunakan oleh para produsen peralatan listrik dan menawarkan pada beberapa perusahaan yang memprduksi peralatan listrik. Awalnya penawaran mereka tdk mendapatkan tanggapan dari perusahaan , sampai akhirnya pada saat_konsumen cenderung untuk menggunakan peralatan listrik yang hemat listrik karena tariff lisrik yang terus menngkat , maka ada beberapa perusahaan yang tertarik dengan peralatan yang ditawarkan oleh dua sahabatt tersebut. Untuk memudahkan dalam menjalankan usahanya, maka dua sahabat tersebut mendirikan perusaahan pada tahun 2000 dengan nama PT ‘Arum Sari dengan modal_masing masing 50%. Di awal pendiriannya, banyak Bank yang bersedia memberikan kredit karena bank melihat prospek yang baik dari perusahaan ini ke depan. Pada saat mulai beroperasi, perusahaan hanya melayani permintaan alat penghemat listrik untuk perusahaan elektik dengan jumiah terbatas dengan omzet setahun hanya sekitar Rp. 500 juta . Setelah lima belas tahun berjalan perusahaan sudah dapat melayani hampir ‘semua permintaan perusahaan elektrik yang ada di Indonesia baik yang PMDN maupun PMA dengan alat penghemat listrik yang disesuaikan dengan permintaan dari perusahaan pelanggan, dan omzetnya sudah bisa mencapai Rp. 100 M. Dalam menjalankan usahanya Vv Halaman 4 dari 6 Dadang sebagai pemilik merangkap sebagai Presiden Direktur dan Ajat sebagai pemilik merangkap sebagai Direktur Keuangan dibantu oleh 3 Direktur yaitu,Direktur Pengembangan, DirekturProduksi, Direktur Pemasaran dan Penjualan. Perusahaan mempekerjakan sebanyak 95 orang pekerja diluar Direksi dengan proses produksi yang ‘sudah otomatisasi. SDM direkrut dari lulusan SMK Tehnik, sebagai pekerja di pabrik dan tenaga $1 Tehnik elektro untuk para supervisor dan St lainnya untuk tenaga Keauangan dan Pemasaran. Dadang dan Ajat berhasil membuat para direkturnya menjadi team work yang solid yang memahai visi dan misi dari perusahaan. Direktur Pengembangan berusaha untuk melakukan pengembangan berdasarkan informasi dari Direktorat Pemasaran dan Penjualan dan dari invovasi dari Direktorat Pngembangan sendiri. Direktorat Pemasaran dan Penjualan terus berusaha untuk memperiuas pasar dengan melihat permintaan pasar dan kemungkinan perubahan perubahan selera pasar di masa yang akan datang, agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi selera dan keinginan pabrikan sebagai. Direktorat Produksi terus melakukan perbaikan terhadap proses produksi agar proses produksi bisa lebih efisien dan efektif. Koordisasi ketiga direktorat tersebut dilakukan melalui penyusunan rencana kerja dan anggaran dibawah koordinasi Direktur Keuangan dengan bimbingan masalah teknik dari direktur utama. Pengendalian manajemen dilakukan melalui penentuan target laba, penyusunan dan pembahasan rencana kerja dan anggaran dan melalui evaluasi laporan bulanan dengan membandingkan realisasi dengan anggaran. Target laba ditetapkan setiap tahun naik 5% dari tahun sebelumnya, dan disamping gaji kepada para peawai diberikan insentif berupa bonus yang besarnya 30 % dari laba, jika laba mencapai atau melebhi taget. Apabila realisasi laba hanya 80% sd 99% maka bonus hanya diberikan 20 % dari laba, dan apabila laba hanya mencpai 60% sd 79 % maka bonus yang dibayarkan 10 %, serta apabila laba kurang dari 60% target maka tidak ada bonus yang dibayarkan. Bonus dibayarkan 40% untuk ketiga direktur dan 60 % dibagikan kepada pegawai dengan besaran sesuai dengan Jenis pekerjaan. Pada awal tahun 2016 terjadi konflk pribadi antara Dadang dan Ajat dan puncaknya sampai pada keputusan untuk menjual perusahaan. Secara kebetulan terdapat perusahaan multinational Amerika yang bergerak di bidang pertambangan dan agro bisnis yang tertarik untuk membeli perusahaan dalam rangka memperluas bidang usahanya walau bidang usaha PT Arum Sari tidak terkait dengan bisnis intinya. Informasi terkait dengan rencana penjualan perusahaan ternyata bocor dan meresahkan para pegawai dan dihawatirkan akan mengganggu kinerja perusahaan sebelum perusahaan tersebut jadi dijual. Untuk itu Dadang dan Ajat sepakat untuk berbcara dengan para direktur yang sanagt menentukan jalannya perusahaan selama ini agar mereka tetap bisa bekerja dengan baik selama proses penjualan perusahaan berlangsung. Disepakati bahwa perusahaan akan memberkan jaminan kelangsungan bekerja untuk 3 direktur dan 3 wakil direktur agar mereka tetap bekerja dengan baik. Jaminan kelangsungan bekerja itu adalah berupa pemberian gaji untuk 6 bulan seandainya pada saat perusahaan dijual mereka tidak dipekerjakan oleh pemilik yang baru tanpa mengurangi uang pension yang menjadi miliknya. Mereka juga akan diberikan bonus dengan besaran sesuai ketentuan selama ini berdasarkan realisasi laba yang diperoleh sampai dengan perusahaan_ beralih kepemilikanya. Jaminan kelangsungan bekerja tersebut hanya diberlakukan kepada para direktur dan wakil direktur. Jumiah jaminan kelangsungan bekerja tersebut diperkirakan hanya sebesar 2% dari harga jual perusahaan yang ditawarkan sebesar Rp. 450 M Keresahan sebenarnya juga dirasakan oleh para pekerja di setiap direktorat. Halaman 2 dari 6 PERTANYAAI 1. Bagaimana pendapat saudara mengenai system pengendalian manajemen termasuk system insentif yang diterapkan di PT Arum Sari? Jelaskan 2, Bagaimana pendapat saudara mengenai kebijakan kelangsungan bekerja yang akan diterapkan oleh PT Arum Sari? Jelaskan 3. Jelaskan apakah ada alternative lain yang bisa saudara tawarkan untuk mengurangi keresahan para pegawaidan menjaga kinerja PT Arum Sari terkait dengan rencana perjualan perusahaan 4, Menurut saudara apakah perusahaan multinasional yang membeli PT Arum Sari sebiknya melakukan sentralisasi dalam pengelolaan perusahaan karena bidang bisnis yang baru ataukah sebaiknya didesentralisasi pengelolaannya. Jelaskan KASUS II PT Sami Raos adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penyediaan makanan/ catering untuk buruh pabrik dan perusahaan penerbangan. Perusahaan dibagi dalam beberapa divisi, yaitu Divisi Catering untuk Perusahaan penerbangan Wilayah Pulau Jawa, Divisi Catering untuk Perusahaan Penerbangan Wilayah Luar Pulau Jawa, Divisi Catering untuk Pabrik Wilayah Tangerang dan Catering untuk Pabrik Wilayah Bekasi_ dan Karawang, Divisi Catering untuk Pabrik Wilayah Depok dan Bogor, dan Divisi Catering untuk pabrik Wilayah Pulau Gaduno. Setiap Divisi ditetapkan sebagai Profit Center dan dipimpin oleh seorang Kepala Divisi yang bertanggung jawab atas pencapaian target profit yang ditetapkan. Venny Susilawati adalah kepala Divisi Catering untuk Pabrik Wilayah Bekasi dan Karawang. Divisinya melayani penyediaan makanan untuk staf dan buruh pabrik sebanyak sekitar 10.000 orang dari 15 Pabrik di Bekasi dan 10 pabrik di Karawang. Jenis makanan dan jumlahnya serta harga makanan didasarkan atas kontrak yang dibuat setiap awal tahun antara perusahaan dengan Venny Susilawati sebagai kepala Divisi. Venny di bantu oleh 125 orang yang terdiri dari 50 orang bekerja di bagian produksi makanan dan 75 orang bekerja di Bagian Transportasi dan Packing. Rencana Kerja dan Anggaran disususn dari bawah ke atas. Setiap Divisi akan menyiapkan rencana kerja dan Anggaran setiap tahun dan disampaikan kepada kantor pusat PT Sami Raos. Manajemen PT SamiRaos akan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran yang disampaikan oleh setiap divisi selama rencana kerja dan anggaran menunjukkan laba yang diinginkan/ ditetapkan oleh PT Sami Raos, Manajemen PT Sami Raos menetapkan target laba bersih 15 % dan setiap tahun diminta untuk dapat meningkatkan laba sebanyak 5%- 10% dari laba tahun sebelumnya, Selama ini manajemen PT Sami Raos tidak pernah membahas secara detail rencana kerja dan aggaran yang diusulkan divisi - divisinya. Untuk memotivasi para kepala divisi, manajemen PT Sami Raos memberikan insentif berupa bonus sebanyak 20 % dari laba apabila target laba tercapai Dengan alasan agar target laba tercapai dan mendapatkan bonus, Venny Susilawati membuat budget slack dalam penyusunan anggaran baik untuk anggaran pendapatan maupun untuk anggaran biaya., dimana anggaran pendapatan yang ditetapkan sama setiap tahunnya juga dengan anggaran biaya untuk makanan , padahal jumlah makanan dan jumiah orang yang telah dinyatakan dalam kontrak , sering dalam perjalanannya berubah sehubungan dengan ada penambahan buruh, dan kecenderungannya jumlah pendapatan lebih tinggi dari yang dianggarkan. Di samping itu dalam rencana kerja dan anggaran menggunakan UMR Jakarta untuk upah buruh, sementara karena divisi ini berlokasi di Karawang maka UMR Karawang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran buruhnya, dimana UMR Jakarta lebih tinggi dari UMR Karawang. Sehingga terlihat seperti ada efisiensi dalam pembayaran upah buruh , padahal tidak ada tindakan untuk melakukan Halaman 3 dari 6 efisiensi. Dengan penyususunan anggaran seperti tersebut di atas diharapkan target laba akan selalu tercapai bahkan melebihi. Venny melakkan budget slack dalam penyusunan anggaran karena merasa yakin bahwa masalah tersebut telah umum dilakukan oleh perusahaan sejenis dan yakin bahwa masalah tersebut tidak akan ketahuan karena pusat tidak pernak detail dalam membahas anggaran dan tidak pernah ada pemeriksaan terhadap laporan kinerjanya. PERTANYAAN: 1. Lakukan analisis dengan menggunakan model — model etika dan pertimbangan saudara untuk menentukan apakah tindakan Venny Susilawati untuk melakukan budget slack tindakan etis atau tidak etis, 2. Menurut pendapat saudara bagaimana_pengendalian manajemen PT Sami Raos tethadap Divisinya, Khususnya Divisi Catering untuk Pabrik wilayah Bekasi dan Karawang, dan apa dampak negativenya? jelaskan 3. Apa yang sebaiknya dilakukan oleh manajemen PT Sami Raos dalam melakukan pengendalian atas divisinya, khususnya Divisi Catering untuk Pabrik wilayah Bekasi dan Karawang. Jelaskan KASUS III PT SEVELTRIUTAMA memiliki 3 (tiga) divisi yaitu Divisi Minuman (produk utamanya adalah minuman ringan lemon tea-drink), Divisi Makanan Ringan (produk utamanya adalah potato- Chips dan makanan ringan lainnya), serta Divisi Jasa Restoran (Fried Chicken, Burger, Pizza dan makanan lainnya). Selama tahun 2012 sampai dengan 2016, Divisi Minuman diorganisasikan ke dalam PT SEVEL TRIUTAMA (yang beroperasi di Indonesia) dan SEVELTRIUTAMA international yang membotolkan minuman ringan di lebih dari enam ratus pabrik yang tersebar di beberapa negara tetangga. Pada bulan November 2016, PT SEVELTRIUTAMA mengeluarkan pernyataansbb: Satuan Pengawasan Internal PT SEVEL TRIUTAMA baru-baru ini telah menemukan ketidakberesan akuntansi di beberapa operasi pabrik pembotolan di beberapa negara di bawah Divisi Internasionalnya. Pada tahun 2015, cabang-cabang di mancanegara hanya memperoleh kurang dari 5% atas laba usaha (operating income) PT SEVEL TRIUTAMA. Nampaknya ketidakberesan akuntansi terjadi dengan melebihsajikan harta (overstatement of assets) dan mengurangsajikan biaya-biaya (understatement of costs) selama beberapa tahun, paling tidak sejak tahun 2012. Investigasi perusahaan, yang dilaksanakan oleh suatu gugus tugas yang melibatkan pengacara hukum dan akuntan publik, telah menemukan bahwa akun-akun (accounts) direkayasa (dipalsukan) di cabang Malaysia dan Vietnam, untuk memperbaiki kinerja operasi. Kolusi yang dilakukan secara luas, menciptakan dokumentasi palsu, serta pengelakan sistem pengendalian manajemen perusahaan menambah kemungkinan terjadinya penyalahsajian (misstatements). Kelihatannya, penyajian yang keliru tidak dirancang untuk mengalinkan dana perusahaan ke personal, atau penggunaan yang tidak layak ataupun tidaklegal. PT SEVEL TRIUTAMAmemberhentikan dan mengganti beberapa individu, termasuk manajer yang berbasis di Indonesia dari unit pembotolan pada Divisi Internasional. Dalam Press Release bulan Desember 2016, dari hasil investigas| PT SEVEL TRIUTAMA melaporkan secara rinci Restatement of Earnings untuk tahun 2012 sampai dengan 2016 sebagai berikut: Halaman 4 dari 6 (dalam jutaan rupiah) 2012 2013 [2014 [2015 [2076 (Taba bersih yang dilaporkan [225.800 _| 264.900 | 291.800 | 333.500 _| 273.000 [Pengurangan bersin yang] 2.600 | 14.500 | 31.100 | 36.000 | 8.100 dihasilkan dari restatement aa Laba bersih setelah restated _ | 223.200 | 250.400 | 260.700 | 207.500 | 264.900 Komisioner dari badan regulator menyatakan bahwa berbagai tehnik digunakan (oleh cabang-cabang PT SEVEL TRIUTAMAd: mancanegara) untuk melaporkan laba operasi yang tidak benar, termasuk biaya-biaya yang dipalsukan, lalai menghapusbukukan botol- botol yang pecah atau tidak dapat digunakan dan piutang yang tidak dapat ditagin, serta membukukan persediaan botol di atas harga perolehan. Skema-skema lebih lanjut, pada berbagai_kesempatan, orang-orang tertentu membuat pernyataan kepada PT SEVEL TRIUTAMA dan para auditor independennya mengenai kondisi Keuangan dari cabang- cabang tertentu, yang mengambil bagian atau mengetahui ketidakbenaran dari buku-buku dan catatan-catatan operasi minuman di mancanegara Laba operasi tiga Divisi dari PT SEVEL TRIUTAMA selama periode tahun 2012sampai dengan 2016 sebelum penyesuaian atas praktek-praktek yang terungkap dalam investigasi, adalah sebagai berikut (dalam jutaan rupiah) a 2012 2013 [2074 2015 2016) Divisi Minuman 227.000 _| 254.000 _|274.700_| 281.900_| 217.700 Divisi Makanan Ringan 158.200 | 195.400_[245.800_| 208.500 | 326.400. [Divisi Jasa Restoran [64.100 | 49.900 | 59.500 [ 81.900 | 119.300 Diminta : 1. Untuk masing-masing tahun, hitung persentase “pengurangan bersih hasil restatement” dari (a) laba bersin PT SEVEL TRIUTAMA yang dilaporkan, dan (b) laba operasi Divisi Minuman. Berikan komentar terhadap hasil penghitungan tersebut. 2. Faktorfaktor apakah yang dapat memotivasi para manajer senior di Malaysia dan \Vietnam untuk melakukan praktek-praktek yang tidak etis? 3. Salah satu komentator pers menggambarkan bahwa praktek-praktek yang dilaporkan oleh investigasi sebagai “bisnis yang biasa di perusahaan dengan tekanan yang tinggi untuk berkinerja (perform). Para manajer divisi berupaya dengan ‘berbagai cara’ untuk memenuhi target yang ditetapkan. Saya pikir hal ini bukan sesuatu yang serius bagi manajemen puncak PT SEVEL TRIUTAMA, mereka sangat faham mengapa hal tersebut terjadi". Apakah saudara sependapat? Uraikan jawaban saudara KASUS IV Kutipan Berita dari Warta Ekonomi.co.id, Jakarta Fraud Tidak Pandang Bulu Perusahaan besar multinasional pun ikut mengalami fraud. Sejak awal triwulan ke dua 2017, telah muncul isu terjadinya fraud akuntansi di British Telecom. Perusahaan raksasa Inggris ini mengalami fraud akuntansi di salah satu lini usahanya di Italia, Sebagaimana skandal fraud akuntansi lainnya, fraud di British Telecom berdampak kepada ~akuntan publiknya. Tidak tanggung-tanggung, kali ini yang terkena dampaknya adalah Price Waterhouse Coopers (PwC) yang merupakan kantor akuntan publik temama di dunia dan termasuk bigfour. Tentu saja dampak fraud akuntansi ini bukan saja menyebabkan reputasi kantor akuntan pubik tersebut tercemar, namun ikut mencoreng profesi akuntan publik. Padahal eksistensi akuntan publik sangat tergantung pada kepercayaan publik kepada reputasi profesional akuntan publik. British Telecom segera mengganti PwC dengan KPMG. KPMG juga merupakan the bigfour. Halaman § dari 6 ‘Yang mengejutkan adalah relasi PwC dengan British Telecom telah berlangsung sangat fama, yaitu 33 tahun sejak British Telecom diprivatisasi 33 tahun yang lalu. Board of Director British Telecom merasa tidak puas atas kegagalan PwC mendeteksi fraud akuntansi di Italia Fraud akuntansi ini gagal dideteksi oleh PwC. Justru fraud berhasil dideteksi oleh pelapor pengaduan (whistleblower) yang dilanjutkan dengan audit forensik oleh KPMG. Modus fraud akuntansi yang dilakukan British Telecom di Italia sebenarnya relatif sederhana dan banyak dibahas di literatur kuliah auditing namun banyak auditor gagal mendeteksinya yakni melakukan inflasi (peningkatan) atas laba perusahaan selama beberapa tahun dengan cara tidak wajar melali kerja sama koruptif dengan klien-klien perusahaan jasa keuangan Modusnya adalah membesarkan penghasilan perusahaan melalui perpanjangan kontrak palsu dan invoice-nya serta transaksi yang palsu dengan vendor. Praktik fraud ini sudah terjadi sejak tahun 2013. Dorongan untuk memperoleh bonus (tantiem) menjadi stimulus fraud akuntansi ini. Dampak fraud akuntansi penggelembungan laba ini menyebabkan British Telecom harus menurunkan GBP530 juta dan memotong proyeksi arus kas selama tahun ini sebesar GBP5O0juta_untuk membayar utang-utang yang disembunyikan (tidak dilaporkan). Tentu saja British Telecom rugi membayar pajak penghasilan atas laba yang sebenarnya tidak ada. ‘Skandal fraud akuntansi ini, sebagaimana biasanya, berdampak kerugian kepada pemegang saham dan investor dimana harga saham British Telecom anjiok seperiimanya ketika British Telecom mengumumkan koreksi pendapatannya sebesar GBP530 juta di bulan Januari 2017 Luiz Alvarez, Eksekutif British Telecom yang membawahi British Telecom Italia pun angkat kaki. Chief Executive Officer British Telecom Gavin Patterson dan Chief FinancialOfficer ‘Tony Chanmugam dipaksa mengembalikan bonus mereka masing-masing GBP340.000 dan GBP193.000. Beberapa pemegang saham British Telecom segera mengajukan tuntutan kerugian class-action kepada korporasi karena dianggap telah mengelabui investor dan tidak segera mengumumkan fraud keuangan tersebut Saat ini atas fraud akuntansi tersebut, penegak hukum Italia sedang melakukan proses investigasi terhadap tiga orang mantan eksekutif dan dua staf British Telecom di Italia. ‘Tuduhan fraud dialamtkan kepada Gianluca Cimini ~ mantan Chief Executive Officer British Telecom di Italia yang dianggap paling bertanggungjawab melanggar tatakelola perusahaan terkait permainan dengan vendor dan kontraknya serta perilaku yang mengintimidasi bawahan. Mantan Chief Operating Officer Stefania Truzzoli_ dituduh memanipulasi _hasil ‘operasionalyang dipakai menjadi dasar pemberian bonus dan memanipulasi informasi hasil kinerja ke korporasi induk (British Telecom Europe). Mantan Chief Financial Officer Luca Sebastiani juga menerima tuduhan karena tidak mampu melaporkan fraud keuangan dan mendorong pegawainya Giacomo Ingannamorte membuat invoice palsu.Luca Torrigiani, mantan staf yang bertanggungjawab kepada Klien pemerintah dan klien besar lainnya dituduh melanggar aturan British Telecom dengan memilin vendor dan menerima pembayaran dari agen British Telecom Italia (catatan GBP = Great Britain Poundsteriing) Pertanyaan : Perhatikan kutipan berita di atas secara seksama. Dengan menggunakan acuan konsep/teori Sistem Pengendalian Manajemen ManagementControl Systems, KA. Merchant & WA. Van der Stade), uraikan faktor-faktor yang memungkinkan hal di atas terjadi Jelaskan pula langkah-langkah yang periu dilakukan oleh manajemen British Telecom untuk memperbaiki dan menguatkan sistem pengendalian manajemen perusahaan Halaman 6 dari 6

You might also like