You are on page 1of 12

Indonesian Contemporary Nursing Journal, 4(2), 52-63

EFFECTIVENESS OF DEVELOPMENTAL CARE


ON PHYSIOLOGICAL FUNCTIONS’ LOW BIRTH
WEIGHT BABIES: A LITERATURE REVIEW
Sri Hendrawati1, Fanny Adistie2, Nenden Nur Asriyani Maryam3
1,2,3Faculty of Nursing, Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia
e-mail: sri.hendrawati@unpad.ac.id

ABSTRACT

Introduction: Infants with low birth weight (LBW) is a major risk factor for increased
morbidity and mortality rate. LBW infants that getting treatment in the neonatal intensive
care unit (NICU) will be exposed to various environments and excessive stimulus with
various procedures performed that causing stress on the infant. Management strategies
that can be done to reduce stress of the excessive stimulus is with developmental care. This
literature review is aimed to identify the effectiveness of developmental care on physiological
functions of LBW infants in the NICU. Method: Articles were collected from several
databases including Medline, CINAHL, EBSCOhost, Google Scholar, PubMed, and Proquest.
The keywords were developmental care, low birth weight infant, neonatal intensive care
unit, and physiological function were searched for quantitative studies. The articles
reviewed were only articles with full text, written in English, and published during period
2013 to 2018. The study was criticized by the author using the Critical Appraisal Tool from
JBI (Joanna Briggs Institute). It found 10 articles that related specifically to developmental
care on LBW infants in the NICU. Result: Implementation of developmental care for infants
in the NICU effective in optimizing the physiological functions of infant, including lowering
the pulse and frequency of breath that makes the infant more relaxed. Developmental care
can also improve oxygen saturation, reduce pain, reduce gastro esophageal reflux, increase
sleep time, and improve neuromuscular maturity. Conclusion: Developmental care
facilitate the infant more relaxed. The infant needs regularity of physiological functions and
achieving restful sleep to grow and thrive.

Keywords: Developmental Care, LBW Infant, NICU, Physiological Function

PENDAHULUAN Tingkat kelahiran di Indonesia pada


Bayi Berat Lahir Rendah tahun 2010 sebesar 4.371.800
(BBLR) merupakan masalah serius dengan kejadian BBLR sebesar 15,5
yang terjadi pada neonatus sebagai per 100 kelahiran hidup atau 675.700
salah satu faktor risiko utama kasus prematur dalam 1 tahun
terhadap meningkatnya angka (WHO, 2014).
morbiditas dan mortalitas pada BBLR memiliki berat lahir
bayi (Valero de Barnade et al., kurang dari 2500 gram tanpa
2004; Rajashree, 2015). Penyebab memerhatikan usia kehamilannya.
utama kematian BBLR adalah Bayi baru lahir dengan berat lahir
prematuritas, infeksi, asfiksia, rendah ini sering mengalami
hipotermia, dan pemberian ASI perawatan di NICU dengan berbagai
yang kurang adekuat (Kemenkes alasan masuk yakni prematuritas,
RI, 2017). Berdasarkan data World berat lahir rendah, sepsis, kesulitan
Health Rangkings 2014 dari 172 bernafas, gagal nafas, atau kelainan
negara di dunia, Indonesia berada bawaan. Perawatan BBLR di NICU
di urutan 70 yang memiliki memerlukan waktu yang cukup lama,
presentase kematian akibat BBLR dari beberapa minggu hingga
tertinggi yaitu sebesar 10,69%. beberapa bulan (Mundy, 2010).

52
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 4(2), 52-63

Bayi akan terpapar dilakukan dengan developmental


lingkungan yang bervariasi dan care. Developmental care (asuhan
stimulus berlebihan dengan perkembangan) merupakan asuhan
berbagai prosedur yang dilakukan keperawatan yang bertujuan untuk
sehingga menyebabkan stres pada memfasilitasi pencapaian
bayi. Stres tersebut dapat perkembangan bayi melalui
disebabkan oleh kebisingan dari pengelolaan lingkungan dan
inkubator, ventilator, alat observasi perilaku individu
monitoring, dan percakapan tenaga sehingga terjadi peningkatan
kesehatan di ruangan; stabilisasi fungsi fisiologis dan
pencahayaan di ruang perawatan; penurunan stres (Rick, 2006;
prosedur invasif, seperti Haumont, 2014; Westrup, 2014;
pemasangan infus, pengambilan Silberstein & Litmanovitz, 2016).
darah, dan pemasangan peripheral Namun, berdasarkan berbagai
insertion central catheter (PICC); hasil penelitian tentang
penggantian popok; membuka dan pengalaman perawat dalam
menutup inkubator; dan mengimplementasikan
perpisahan dengan orangtua developmental care menunjukkan
(Lissauer & Fanaroff, 2009). bahwa masih banyak perawat yang
Indikator stres pada bayi di tidak menerapkan developmental
NICU dapat diidentifikasi dari care dalam memberikan asuhan
perilaku yang ditampilkannya keperawatan pada neonatus (Brown
sebagai respon terhadap berbagai & Mainous, 2009). Selain itu,
stimulus baik internal maupun penelitian yang dilakukan oleh Ho-
eksternal, meliputi berbagai Mei dan Chen (2006) menunjukkan
perubahan fungsi fisiologis, bahwa adanya ketidakpahaman
perhatian dan kewaspadaan, dan (misconseption) bahwa
aktivitas motorik (Hockenberry & developmental care tidak dapat
Wilson, 2009). Perubahan fungsi dilakukan pada bayi dengan
fisiologis tersebut, diantaranya kondisi kritis di NICU. Hal ini dapat
hipoksemia dan apneu, disebabkan oleh kurangnya
peningkatan nyeri dan hormon pengetahuan perawat mengenai
stres (kortisol), peningkatan denyut aplikasi developmental care (Ho-Mei
nadi, dan penurunan saturasi & Chen, 2006; Haumont, 2014;
oksigen. Sedangkan untuk respon Burke, 2018). Maka dari itu,
motorik, bayi menunjukkan tremor, diperlukan tinjauan terhadap
tersedak, cegukan, tangan dan jari berbagai hasil evidence based
terbuka, wajah meringis, tangan di practice tentang efektivitas
wajah, serta ekstensi lengan developmental care terhadap bayi
sebagai pertanda bayi mengalami berat lahir rendah di NICU,
stres (Sehgal & Stack, 2006). sehingga diharapkan perawat dapat
Keadaan stres pada bayi dapat mengaplikasikan developmental
menyebabkan bayi mengalami care terhadap bayi sakit kritis
kesulitan untuk istirahat sehingga dengan berat lahir rendah di NICU.
kesulitan juga dalam mencapai Tujuan dari literature review ini
periode tidur tenang (Symington & yaitu untuk mengidentifikasi
Pinelli, 2006). Sementara bayi efektivitas developmental care
memerlukan periode tidur tenang terhadap fungsi fisiologis bayi berat
untuk mampu tumbuh dan lahir rendah di neonatal intensive
berkembang dengan optimal. care unit.
Strategi pengelolaan yang
dapat dilakukan untuk METODE
menurunkan stres akibat stimulus Metode yang digunakan
berlebihan di NICU dapat adalah dengan mengumpulkan dan

53
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 4(2), 52-63

menganalisis artikel-artikel menggunakan Critical Appraisal


penelitian terkait. Literature review Tool from JBI (Joanna Briggs
dilakukan terhadap penelitian Institute).
kuantitatif yang bertujuan untuk
mengidentifikasi efektivitas HASIL
developmental care terhadap fungsi Berdasarkan penelusuran
fisiologis bayi berat lahir rendah di literatur pada lima data based
neonatal intensive care unit. menemukan 314 penelitian yang
Terdapat beberapa kriteria untuk berkaitan. Setelah di skrining judul
tinjauan literatur ini, diantaranya: dan abstrak, kemudian
1) Tipe partisipan: bayi berat lahir dikeluarkan 296 studi. Setelah itu
rendah yang dirawat di ruang penulis meninjau teks lengkap dari
perawatan intensif; 2) Tipe 18 studi yang tersisa untuk
intervensi: developmental care; 3) dievaluasi lebih rinci. Dari jumlah
Tipe outcome/hasil: tinjauan ini tersebut, didapat 10 studi yang
mempertimbangkan studi yang mengidentifikasi developmental care
mencakup efektifitas developmental pada bayi berat lahir rendah di
care terhadap fungsi fisiologis bayi Neonatal Intensive Care Unit.
berat lahir rendah di neonatal
intensive care unit; dan 4) Tipe PEMBAHASAN
studi: penelitian kuantitatif. Developmental care yaitu
Artikel-artikel tersebut asuhan keperawatan yang
didapatkan melalui pencarian dilakukan pada bayi untuk
dengan menggunakan electronic meningkatkan pertumbuhan dan
database Medline, CINAHL dari perkembangan bayi yang dirawat di
EBSCOhost, Google Scholar, rumah sakit (Haumont, 2014;
PubMed, dan Proquest dengan Westrup, 2014). Developmental care
menggunakan kata kunci bayi ini memiliki berbagai dampak
berat lahir rendah, developmental positif, diantaranya menurunkan
care, fungsi fisiologis, dan neonatal angka kejadian penyakit,
intensive care unit. Semua kata menurunkan nyeri, menurunkan
kunci kemudian dihubungkan lama rawat, menurunkan biaya
menggunakan Boolean “OR” untuk perawatan, mempercepat kenaikan
menemukan sebanyak mungkin berat badan bayi prematur, dan
kutipan. Dan memakai “AND” yang mempercepat kepulangan bayi ke
digunakan untuk meningkatakan rumah (Ludwig, Steichen, Khuory,
spesifisitas atau relevansi kutipan. & Krieg, 2008; Hamilton, Moore, &
Tujuan dari strategi penelusuran Naylor, 2008; Gibbins et al., 2008;
adalah untuk menemukan Barrington, 2014; Kiechl-
penelitian yang sudah Kohlendorfer et al., 2015; Gabis et
dipublikasikan. al., 2015; Spittle & Treyvaud, 2016;
Artikel yang di review adalah El Sayed Abusaad, 2017; Moody et
seluruh artikel dari tahun 2014- al., 2017; Burke, 2018).
2018 (5 tahun) yang membahas Developmental care juga memiliki
mengenai developmental care, dampak positif bagi orangtua
menggunakan bahasa Inggris, diantaranya orangtua akan merasa
spesifik pada developmental care lebih puas dengan perawatan yang
pada bayi berat lahir rendah di diberikan berdasarkan newborn
Neonatal Intensive Care Unit, dan individualized developmental care
spesifik pada pertanyaan utama and assessment program (NIDCAP)
yang menjadi fokus review. Artikel- daripada perawatan tradisional
artikel tersebut dikritisi penulis (Wielenga, Smit, & Unk, 2006;

54
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 4(2), 52-63

Medline, CINAHL from EBSCOhost, Google Scholar,


PubMed, and Proquest electronic database

Total hasil Penelitian


N = 314

Eksklusi karena tidak


memenuhi kriteria
N = 296

Penelitian yang
memenuhi kriteria
N = 18

Eksklusi: tidak spesifik


terhadap developmental care
pada bayi berat lahir rendah
di NICU
N=8

Penelitian yang
layak
N = 10

Gambar 1. Diagram alur proses identifikasi dan referensi untuk tinjauan literatur

Haumont, 2014; Westrup, 2014; berkisar antara 1-60


Silberstein & Litmanovitz, 2016). footcandles (ftc). Pencahayaan yang
Selain itu, kecemasan dan stres terang di NICU memberikan
orangtua terkait perawatan bayinya stimulus yang berlebihan dan
di NICU juga menurun karena menyebabkan fungsi fisiologis tidak
orangtua lebih merasa dekat dan stabil. Tindakan yang dapat
dilibatkan dalam perawatan dilakukan diantaranya melakukan
bayinya (van der Pal et al., 2008; siklus penerangan dimana bayi
Bredemeyer, Reid, Polverino, & diberikan stimulus siang hari
Wocadlo, 2008; Barrington, 2014; (terang) dan malam hari (gelap),
Gabis et al., 2015). Intervensi dasar dan menutup inkubator dengan
developmental care yang dapat kain. Perawat juga harus
diaplikasikan di NICU, diantaranya memerhatikan pencahayaan dari
menurut Symington dan Pinelli sumber lain seperti lampu
(2006), van der Pal et al. (2008), prosedur, lampu penghangat, dan
Best Practice (2010), Altimier lampu fototerapi dari bayi lain.
(2011), Haumont (2014), Westrup Dengan meminimalkan
(2014), Spilker (2015), dan Lucas pencahayaan maka dapat membuat
(2015), terdiri dari: fungsi fisiologis stabil ditandai
1. Meminimalkan pencahayaan dengan denyut nadi dan
Penerangan yang dianjurkan pernapasan bayi teratur serta
di NICU yang aman bagi bayi saturasi oksigen meningkat.

55
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 4(2), 52-63

Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil Kesimpulan


Burke (2018) Burke (2018) melakukan Studi literatur melalui Developmental care di NICU Developmental care di NICU
sistematik review terkait Google Scholar, the memiliki beberapa efek positif memiliki beberapa efek
neurodevelopmental Cumulative Index of pada perkembangan saraf positif pada perkembangan
outcomes untuk bayi di Nursing and Applied Health bayi prematur, diantaranya saraf bayi prematur.
NICU. Literature, PubMed, dan meningkatkan maturitas
Cochrane databases, baik neuromuskuler.
penelitian eksperimental
ataupun bukan
eksperimental.

El Sayed Mengidentifikasi Desain penelitian quasy Hasil penelitian menunjukkan Penelitian ini
Abusaad et al. efektivitas positioning experimental dengan bahwa bayi yang dilakukan menyimpulkan bahwa bayi
(2017) yang mendukung sampel 56 bayi prematur positioning secara tepat, prematur yang ditempatkan
perkembangan pada yang dirawat di NICU yang setelah 7 hari intervensi lalu pada posisi yang tepat
respon nyeri bayi dibagi dalam kelompok dievaluasi menggunakan PIPP, memiliki skor nyeri yang
prematur di NICU. intervensi dan kontrol sebanyak 53,6% bayi memiliki lebih rendah.
secara acak. nyeri yang minimal.
Respon nyeri dinilai dengan Sedangkan pada bayi
Preterm Infant Pain Profile kelompok kontrol didapatkan
(PIPP). sebanyak 32,1% bayi
Intervensi dilakukan mengalami nyeri berat.
dengan memposisikan bayi
sesuai dengan posisi
anatomis bayi.

Moody et al. Mengidentifikasi Desain penelitian Developmental care memiliki Developmental care dapat
(2017) efektifitas developmental kuantitatif dengan hubungan yang signifikan meningkatkan kepuasan
care pada bayi yang melakukan intervensi dengan kepuasan orangtua, orangtua, menurunkan
dirawat di NICU. developmental care pada 87 lama rawat, biaya perawatan, lama rawat, menurunkan
bayi di NICU dengan usia dan perkembangan bayi. biaya perawatan, dan
gestasi <32 minggu. meminimalkan
Pengumpulan data terhambatnya
menggunakan Research perkembangan karena
Electronic Data Capture dengan DC bayi memiliki
(REDCap). maturitas neuromuskuler
yang baik.

56
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 4(2), 52-63

Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil Kesimpulan


Silberstein & Mengidentifikasi teori Studi literatur dari berbagai Selama perawatan di NICU, Developmental care yang
Litmanovitz dasar Newborn database elektronik otak bayi prematur mengalami meliputi meminimalkan
(2016) Individualized berbagai hasil penelitian. periode perkembangan yang pencahayaan,
Developmental Care and rentan dan sensitif. meminimalkan suara,
Assessment Program Perkembangan otak juga minimal handling, nesting,
(NIDCAP), membuat dapat dipengaruhi oleh dan positioning dapat
ringkasan bukti ilmiah, lingkungan dengan stimulasi berpengaruh terhadap
dan membahas beberapa berlebihan, seperti cahaya, fungsi fisiologis BBLR
implikasi dari transisi suara dan rasa sakit. NIDCAP diantaranya nadi teratur,
perawatan tradisional ke merupakan program pernapasan teratur,
asuhan perkembangan di komprehensif yang bertujuan peningkatan saturasi
NICU. untuk mengurangi stres oksigen, menurunkan
lingkungan, untuk nyeri, mengurangi risiko
mendukung pematangan dan asfiksia, meningkatkan
pengaturan neuro-behavioral periode tidur tenang, dan
bayi, dan untuk tercapainya maturitas
meningkatkan hubungan neuromuskuler.
orangtua-bayi.
Gabis et al. Mengidentifikasi Studi kohort dengan Kelompok intervensi memiliki Selain memiliki efek jangka
(2015) pengaruh intervensi sampel bayi prematur yang kemampuan perkembangan pendek dalam hal
multisensorik pada bayi dirawat di NICU kemudian bahasa dan motorik yang perkembangan bayi,
prematur yang dilakukan peneliti observasi selama 2- lebih baik. Meskipun tidak developmental care juga
oleh ibu terhadap 3 tahun untuk signifikan perbedaannya memiliki efek jangka
kemampuan mengidentifikasi dalam hal kognitif dan panjang dalam
perkembangan dan perkembangannya. adaptasi. perkembangan anak baik
tingkat stres orangtua. Sejumlah 41 bayi diikutkan dari segi motorik maupun
dalam penelitian ini (20 bahasa.
kontrol dan 21 intervensi).
Lembar observasi
menggunakan Bayley Scale
of Infant and Toddler
Development.

57
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 4(2), 52-63

Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil Kesimpulan


Kiechl- Mengidentifikasi efek Studi prospektif di NICU Anak-anak dalam kelompok Developmental care dapat
Kohlendorfer et developmental care Austria dari Januari 2003 intervensi menunjukkan lebih menghasilkan peningkatan
al. (2015) jangka panjang pada bayi hingga Desember 2005 sedikit keterlambatan hasil pada 2 tahun
prematur yang dikoreksi, (masa studi perawatan psikomotor dibandingkan berikutnya dalam aspek
saat usia 2 tahun konvensional) dan Januari anak-anak dalam kelompok psikomotor pada bayi
terhadap perkembangan 2007 hingga Desember kontrol dengan odds rasio prematur.
neuromuskuler 2009 (periode studi 0,37. Mengenai hasil kognitif,
develompemtal care). tidak ada perbedaan
Kriteria inklusi: bayi signifikan yang diamati antara
dengan usia gestasi <32 kedua kelompok ini.
minggu. Didapatkan 261
bayi prematur (124
kelompok kontrol dan 137
kelompok intervensi).
Alat ukur menggunakan
Bayley Scales of Infant
Development II, dianalisis
dengan regresi logistik.
Lucas (2015 Mengidentifikasi Studi literatur dari berbagai Developmental care terdiri dari Developmental care dapat
developmental care yang database elektronik meminimalkan pencahayaan, diaplikasikan di NICU
dapat diaplikasikan di berbagai hasil penelitian. meminimalkan suara, minimal sehingga dapat menjaga
NICU. handling, nesting, dan kestabilan nadi,
positioning. Developmental pernapasan, dan saturasi
care ini dapat berpengaruh oksigen, menurunkan
terhadap kestabilan fungsi nyeri, mengurangi risiko
fisiologis bayi diantaranya asfiksia, meningkatkan
nadi, pernapasan, dan periode tidur tenang, dan
saturasi oksigen. Selain itu tercapainya maturitas
dapat juga menurunkan nyeri, neuromuskuler.
mengurangi risiko asfiksia,
meningkatkan periode tidur
tenang, dan tercapainya
maturitas neuromuskuler.
Spilker (2015) Mengidentifikasi Studi quasi eksperimental Terdapat hubungan yang Keterampilan perawat
pengaruh positioning dan pre-post pemberian signifikan antara pendidikan dalam melakukan
pendidikan informal pada pendidikan “positioning informal terkait positioning positioning dalam
keterampilan pada bayi di NICU”. yang diberikan kepada melakukan developmental

58
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 4(2), 52-63

Penulis/Tahun Tujuan Metode Hasil Kesimpulan


pengembangan posisi perawat dengan keterampilan care pada bayi di NICU
pada bayi oleh perawat perawat dalam melakukan berpengaruh terhadap
NICU. positioning di NICU. kondisi fisiologis pada bayi.
Haumont (2014) Mengidentifikasi Studi literatur dari berbagai Developmental care secara Developmental care dapat
implementasi database elektronik signifikan dapat menurunkan diterapkan di NICU untuk
developmental care di berbagai hasil penelitian. stres pada bayi prematur di menurunkan stres pada
NICU. NICU sehingga kondisi bayi prematur sehingga
fisiologisnya stabil. Hasil kondisi fisiologisnya stabil
intervensi juga meningkat dan dapat diintegrasikan
apabila diterapkan terintegrasi dengan implementasi
dengan family centered care. family centered care di
NICU.
Westrup (2014) Mengidentifikasi Studi literatur dari berbagai Selama beberapa tahun Developmental care juga
efektifitas family-centered database elektronik terakhir ini developmental efektif diaplikasikan
developmentally berbagai hasil penelitian. care merupakan salah satu dengan integrasi family
supportive care. intervensi yang dapat centered care.
diterapkan di NICU. Selain
itu, untuk memberikan
perawatan terbaik dan kondisi
lingkungan untuk fungsi vital
bayi yang stabil untuk
berkembang dengan baik,
perawat juga harus
mendukung proses psikologis
ikatan dan keterikatan antara
orang tua dan bayi. Intervensi
ini dapat meningkatkan
perkembangan jangka
panjang anak.

Tabel 1. Ringkasan Hasil Tinjauan Literatur

59
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 4(2), 52-63

2. Meminimalkan suara tempat yang nyaman, support motor


Kebisingan di lingkungan NICU development bagi bayi, dan stabilitas
(lebih dari 50 desibel) dapat fungsi fisiologis bayi. Nesting dapat
membahayakan bagi bayi. Kebisingan dilakukan dengan menempatkan
dapat menyebabkan kerusakan gulungan kain di bagian bawah sprei
struktur auditori dan menyebabkan untuk mempertahankan sikap fleksi
gangguan fungsi fisiologis dan pola saat posisi prone atau miring. Posisi
perilaku bayi, yang ditandai dengan fleksi merupakan posisi terapeutik
apnea, hipoksia, bradikardia, fatigue, karena posisi ini bermanfaat dalam
perilaku tidur terjaga yang irreguler, mempertahankan normalitas batang
dan peningkatan tekanan darah tubuh dan mendukung regulasi diri
(Hockenberry & Wilson, 2009). karena melalui posisi ini
Kebisingan ini dapat bersumber dari memungkinkan bayi untuk
alat monitoring, alarm, dan aktivitas meningkatkan aktivitas tangan ke
umum lainnya (Hockenberry & mulut dan tangan menggenggam
Wilson, 2009). Perawat harus (Hockenberry & Wilson, 2009).
mengurangi kebisingan akibat Nesting dapat meningkatkan
menutup pintu inkubator, berbicara maturitas neuromuskuler pada bayi.
terlalu keras, dan memindahkan 5. Positioning
peralatan. Perawat juga dapat Positioning atau pengaturan
memasangkan penutup telinga pada posisi untuk mempertahankan
bayi. Tindakan meminimalkan suara normalitas batang tubuh dan
dapat membuat fungsi fisiologis stabil mendukung regulasi diri. Prinsip-
ditandai dengan denyut nadi dan prinsip dalam pemberian posisi,
pernapasan bayi teratur serta diantaranya: 1) posisi hendaknya
meningkatkan waktu tidur tenang. diubah secara teratur untuk
3. Minimal handling mendukung pertumbuhan dan
Minimal handling dapat perkembangan yang simetris, 2) posisi
melindungi dan mempertahankan prone, miring, atau supine hendaknya
stabilitas kondisi bayi, dilakukan memfasilitasi ekstremitas dalam
dengan merencanakan dan keadaan fleksi dengan dipertahankan
mengelompokkan prosedur tindakan menggunakan nesting yang dapat
keperawatan yang dilakukan dibuat dari gulungan kain. Beberapa
terhadap bayi sehingga manipulasi posisi yang dapat dilakukan,
fisik dapat diminimalkan. Minimal diantaranya: 1) posisi prone,
handling dilakukan agar bayi memiliki dilakukan dengan menelungkupkan
waktu istirahat dan tidur tanpa bayi dimana ektremitas bagian bawah
adanya gangguan dari aktivitas fleksi dan kepala dimiringkan ke
pengobatan, perawatan, dan salah satu sisi, 2) posisi supine,
pemeriksaan lainnya. Sehingga dapat dilakukan dengan memfleksikan
memfasilitasi bayi untuk tumbuh dan ekstremitas bagian bawah, 3) posisi
berkembang karena selama fase tidur miring, dilakukan dengan
terjadi sekresi hormon pertumbuhan memposisikan bayi ke salah satu sisi
dan imunitas tubuh. Contoh tindakan dengan memfleksikan tangan dan
minimal handling adalah reposisi dan kaki sehingga berada di tengah-
jadwal pemberian obat yang tengah tubuh. Berdasarkan penelitian
dilakukan dalam waktu yang yang dilakukan oleh Young (2010),
bersamaan. Minimal handling dapat menunjukkan bahwa posisi prone
menurunkan nyeri dan meningkatkan dapat meningkatkan oksigenasi,
waktu tidur tenang pada bayi. waktu tidur tenang yang lebih
4. Nesting panjang, dan meningkatkan digesti.
Nesting atau sarang bertujuan Ketika bayi diposisikan secara tepat,
untuk membatasi pergerakan bayi maka fase dystonic menjadi lebih
yang berlebihan, memberikan bayi pendek, hal ini memfasilitasi tangan

60
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 4(2), 52-63

terhadap pergerakan ke tengah, pola nafas yang teratur (Best Practice,


membantu kontrol kepala, membantu 2010).
meningkatkan keseimbangan dalam 3. Saturasi oksigen
fleksi dan ekstensi untuk Saturasi oksigen merupakan
meningkatkan postur, menurunkan persentase jumlah hemoglobin yang
stres, meningkatkan pergerakan teroksigenasi di dalam darah
normal, mencegah pergerakan (Hockenberry & Wilson, 2009).
abnormal, dan meningkatkan Saturasi oksigen merupakan
kemampuan motorik pada bayi. gambaran aliran darah dalam tubuh
Hasil literature review yang sangat penting bagi optimalnya
menunjukkan implementasi fungsi jantung dan organ tubuh
developmental care pada bayi di NICU lainnya karena oksigen merupakan
efektif dalam mengoptimalkan fungsi bahan bakar metabolisme. Sekitar
fisiologis bayi, meningkatkan saturasi 97% oksigen ditransportasikan
oksigen, menurunkan nyeri, kedalam aliran darah dan berikatan
mengurangi refluks gastroesofageal, dengan hemoglobin dalam sel darah
meningkatkan waktu tidur tenang, merah. Sedangkan 3% lainnya larut
dan meningkatkan maturitas dalam plasma. Kisaran normal
neuromuscular (Sehgal & Stack, saturasi oksigen berkisar antara 90%
2006; Hamilton, Moore, Naylor, 2008; sampai 99%. Saturasi oksigen
Gibbins et al., 2008; Barrington, dipengaruhi oleh kadar hemoglobin
2014; Kiechl-Kohlendorfer et al., dan saturasi. Bayi yang mendapatkan
2015; Gabis et al., 2015; Spittle & developmental care mengalami
Treyvaud, 2016; El Sayed Abusaad, peningkatan dalam saturasi oksigen.
2017; Moody et al., 2017; Burke, 4. Nyeri
2018). Dengan dilakukannya
1. Denyut nadi developmental care, input sensori
Symington dan Pinelli (2006) menjadi lebih tepat dan minimal
menyebutkan bahwa indikator stres sehingga bayi mampu melakukan
yang dapat diamati pada BBLR adaptasi terhadap rangsangan dan
sebagai akibat stimulus yang memperlihatkan perilaku yang teratur
berlebihan dari lingkungan perawatan dalam berespon terhadap stimulus.
adalah fungsi fisiologis berupa Menurunnya nyeri pada bayi dapat
peningkatan denyut nadi dan diidentifikasi dari menurunnya
penurunan saturasi oksigen. behavioral cues yang ditunjukkan
Menurunnya denyut nadi pada bayi bayi dan fungsi fisiologis bayi yang
dapat diidentifikasi dari perilaku yang stabil. Sebaliknya, ketika stimulus
bayi tunjukkan. Rentang nilai normal sensorik sangat banyak umumnya
denyut nadi pada bayi termasuk bayi sulit melakukan adaptasi atau
BBLR berkisar antara 100 sampai memperlihatkan perilaku stres
dengan 160 kali per menit. Denyut (Westrup, 2014). Dengan demikian
nadi dan saturasi oksigen ini dapat maka developmental care merupakan
diukur dengan pulse oxymetri. Best strategi yang tepat dalam mengurangi
Practice (2010) menunjukkan bahwa respon nyeri pada bayi prematur atau
terdapat penurunan rerata denyut BBLR khususnya pada saat
nadi yang bermakna pada fase dilakukan prosedur invasif.
developmental care. Jadi selama fase 5. Refluks gastroesofageal
developmental care, didapatkan rerata Posisi miring pada saat
denyut nadi yang lebih rendah. tengkurap dan posisi miring kiri
2. Frekuensi nafas secara signifikan dapat menurunkan
BBLR yang mendapatkan angka kejadian dan keparahan
developmental care menunjukkan episode reflux pada bayi, durasi, dan
penurunan pada periode apnea dan jumlah residu lambung 1 jam setelah
bradikardia, serta cenderung memiliki makan (Best Practice, 2010). Sehingga

61
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 4(2), 52-63

dapat mengurangi risiko asfiksia pada hormon pertumbuhan dan imunitas


bayi. tubuh.
6. Waktu tidur tenang
Berdasarkan penelitian yang DAFTAR PUSTAKA
dilakukan oleh Sehgal dan Stack Altimier, L. (2011). Mother and child
(2006) menyatakan bahwa integrative developmental care model: A
simple approach to a complex
developmental care dapat population. Newborn & Infant Nursing
meningkatkan periode tidur tenang Review, 11(3), 105-108.
pada bayi sehingga dapat Barrington, K.J. (2014). The effect of in-
meningkatkan kualitas dan kuantitas hospital developmental care on neonatal
morbidity, growth and development of
tidur pada bayi. Meningkatnya preterm Taiwanese infants: A
periode tidur tenang pada bayi dan randomized controlled trial. Early
kualitas tidur yang cukup ini akan Human Development, 90(5), 265.
menghemat energi yang dapat https://doi.org/10.1016/j.earlhumdev.2
digunakan untuk pertumbuhan bayi. 014.02.006
Best Practice: evidence-based information
7. Maturitas neuromuskular sheets for health professionals. (2010).
Bayi yang telah mendapatkan Positioning of preterm infants for
tindakan NIDCAP menunjukkan level optimal physiological development. Best
tinggi pada pergerakan motorik pada Practice, 14(18), 1-4.
Bredemeyer, S., Reid, S., Polverino, J., &
lengan atau tangan dan badan; Wocadlo, C. (2008). Developmental care
frekuensi yang lebih rendah pada program in a neonatal intensive care
fleksi lateral pada pergerakan kepala, unit. JSPN, 13(4), 281-291.
extension–external rotation–abduction, Brown, T., & Mainous R.O. (2009). Research
dan extension–internal rotation– abstract: Understanding staff nurses’
experiences when implementing
adduction (Bredemeyer, Reid, neonatal developmental care. Advance in
Polverino, & Wocadlo, 2008; & Neonatal Care, 9(4), 186-187.
Ullenhag, Persson, & Nyqvist, 2009; Burke, S. (2018). Systematic review of
Kiechl-Kohlendorfer et al., 2015; developmental care interventions in the
neonatal intensive care unit since 2006.
Gabis at al., 2015) sehingga terdapat Journal of Child Health Care, 22(2), 269–
peningkatan maturitas 286.
neuromuskular pada bayi (Silberstein https://doi.org/10.1177/13674935177
& Litmanovitz, 2016). Spilker (2015) 53085
juga menyebutkan bahwa El Sayed Abusaad, F. (2017). The effectiveness
of developmentally supportive
developmental positioning dapat positioning on preterm infants; Pain
meningkatkan relaksasi pada bayi. response at neonatal intensive care
units. American Journal of Nursing
KESIMPULAN Science, 6(1), 63.
https://doi.org/10.11648/j.ajns.201706
Developmental care yang meliputi 01.18
meminimalkan pencahayaan, Gabis, L.V., Hacham-Pilosof, K., Yosef, O.B.,
meminimalkan suara, minimal Rabinovitz, G., Leshem, G., Shilon-
handling, nesting, dan positioning Hadass, A., …, Bart, O. (2015). The
dapat berpengaruh terhadap fungsi influence of a multisensory intervention
for preterm infants provided by parents,
fisiologis BBLR diantaranya nadi on developmental abilities and on
teratur, pernapasan teratur, parental stress levels. Journal of Child
peningkatan saturasi oksigen, Neurology, 30(7), 896–903.
menurunkan nyeri, mengurangi risiko https://doi.org/10.1177/08830738145
49242
asfiksia, meningkatkan periode tidur Hamilton; K.E.S., Moore, R., & Naylor, H.
tenang, dan tercapainya maturitas (2008). Developmental care: The carer’s
neuromuskuler. Keteraturan fungsi perspective. Infant, 4(6), 190-195.
fisiologis dan pencapaian tidur tenang Haumont, D. (2014). NIDCAP and
dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan developmental care. Journal of Pediatric
and Neonatal Individualized Medicine,
berkembang karena pada fase ini 3(2), 2281–2692.
terjadi konservasi energi dan sekresi https://doi.org/10.7363/030240

62
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 4(2), 52-63

Hockenberry, M.J. & Wilson, D. (2009). Wong’s Silberstein, D., & Litmanovitz, I. (2016).
essentials of pediatric nursing (8th ed.). Developmental care in the Neonatal
St. Louis: Mosby Inc. Intensive Care Unit according to
Ho-Mei, C., & Chen, C.H. (2006). Nurses Newborn Individualized Developmental
applying Neonatal Individualized Care and Assessment Program
Developmental Care Program a Neonatal (NIDCAP). Harefuah, 155(1), 27–31.
Intensive Care Unit in Taiwan. Spilker, A. (2015). The effectiveness of a
International Nursing Research Congress. standardized positioning tools and
Kemenkes RI. (2017). Profil kesehatan bedside education on the developmental
Indonesia tahun 2016. Jakarta: positioning proficiency of NICU nurses.
Kementerian Kesehatan Republik Doctoral Projects San Jose State
Indonesia. University. SJSU ScholarWorks.
Kiechl-Kohlendorfer, U., Merkle, U., Deufert, Spittle, A., & Treyvaud, K. (2016). The role of
D., Neubauer, V., Peglow, U.P., & early developmental intervention to
Griesmaier, E. (2015). Effect of influence neurobehavioral outcomes of
developmental care for very premature children born preterm. Seminars in
infants on neurodevelopmental outcome Perinatology, 40(8), 542–548.
at 2 years of age. Infant Behavior and https://doi.org/10.1053/j.semperi.2016
Development, 39, 166–172. .09.006
https://doi.org/10.1016/j.infbeh.2015. Symington A.J., & Pinelli, J. (2006).
02.006 Developmental care for promoting
Lissauer, T., & Fanaroff, A. (2009). At a glance: development and preventing morbidity
Neonatologi. Jakarta: Erlangga. in preterm infants. Cochrane Database
Lucas, N. (2015). Current practice: of Systematic Reviews 2006, CD001814.
Developmental care in the neonatal unit. Ullenhag, A., Persson, K., & Nyqvist, K.H.
Sri Lanka Journal of Child Health, 44(1), (2009). Motor performance in very
45-52. preterm infants before and after
Ludwig, S., Steichen, J., Khuory, J., & Krieg, implementation of the newborn
P. (2008). Quality improvement analysis individualized developmental care and
of developmental care in infants less assessment programme in a neonatal
than 1500 grams at birth. Newborn & intensive care unit. Acta Pædiatrica, 98,
Infant Reviews, 8(2), 94-100. 947–952.
Moody, C., Callahan, T.J., Aldrich, H., Gance- Valero de Barnade, J., Soriano, T., Albaladejo,
Cleveland, B., & Sables-Baus, S. (2017). R., Juarranz, M., Calle, M. E., Martinez,
Early initiation of Newborn D., & Dominguez-Rojas, V. (2004). Risk
Individualized Developmental Care and factor for low birth weight: A review.
Assessment Program (NIDCAP) reduces Europian Journal of Obstetrics &
length of stay: a quality improvement Gynecology and Reproductive Biology,
project. Journal of Pediatric Nursing, 32, 11(6), 3-15.
59–63. Van der Pal, S.M., Maguire, C.M., Bruil, J., le
https://doi.org/10.1016/j.pedn.2016.11 Cessie, S., van Zwieten, P., Veen, S.,
.001 Wit, J.M., & Walther, F.J. (2008). Very
Mundy, C. A. (2010). Assessment of family pre-term infants’ behaviour at 1 and 2
needs in neonatal intensive care units. years of age and parental stress
Am J Crit Care, 19, 156-163. doi: following basic developmental care.
10.4037/ajcc2010130. British Journal of Developmental
Rajashree, K. (2015). Study on the factors Psychology, 26, 103–115.
associated with low birth weight among Westrup, B. (2014). Family-centered
newborns delivered in a tertiary-care developmentally supportive care. Neo
hospital, Shimoga, Karnataka. Reviews, 15(8).
International Journal of Medical Science https://doi.org/10.1542/neo.15-8-e325
and Public Health, [e-journal] 4,(9), pp. Wielenga, J.M., Smit, B.J., & Unk, L.K.A.
1287–1290. (2006). How satisfied are parents
Rick, S.L. (2006). Developmental care on supported by nurses with the NIDCAP
newborn intensive care units: Nurses model of care for their preterm infant?.
experinces and neurodevelopmental, Nurs Care Qual, 21(1), 41-48.
behavioral, and parenting outcomes, a WHO. (2014). Low Bitrh Weight. [online]
critical review of loterature. Journal of http://www.worldlifeexpentancy.com/ca
Neonatal Nursing, 12(2), 56-61. use -of-death/low-birth-weight/by-
Sehgal, A., & Stack, J. (2006). country/.
Developmentally supportive care and Young, D. (2010). Developmental positioning
NIDCAP. Indian J Pediatr, 73(11), 1007- in the NICU. American Sentinel, 1-8.
1010.

63

You might also like