You are on page 1of 4

A.

Sumber-sumber pemikiran Ilmu Kalam


Ada dua pengaruh yang dapat ditelusuri yang sekaligus juga sebagai sumber dan asal usul
kemunculan Ilmu Kalam, yakni:

1. Secara Langsung
a. Al-Qur’an

Sebagai sumber ilmu kalam, Al-Quran banyak menyinggung hal-hal yang berkaitan dengan
masalah-masalah ketuhanan. Di antara ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan masalah-
masalah ketuhanan antara lain :

1) Q.S Al-Ikhlash (112): 3-4. Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak beranak dan tidak
diperanakkan, bahkan tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang tampak sekutu (sejajar) dengan-
Nya.

2) Q.S Asy-Syura (42): 7. Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak seperti apapun di dunia
ini. Ia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui

3) Q.S Al-Furqan (25): 59. Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan Yang Maha Penyayang
bertahta di atas “Arsy”. Ia Pencipta langit, bumi, dan semua yang ada di antara keduanya.

4) Q.S Al-Fath (48): 10. Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan mempunyai “tangan” yang
selalu berada di atas tangan orang-orang yang melakukan sesuatu, selama orang-orang itu
selalu berpegang teguh dengan janji Allah.

5) Q.S. Taha (20): 39. Ayat ini menunjukkan bahwa tuhan mempunyai “mata” yang selalu
digunakan untuk mengawasi seluruh gerak, termasuk gerakan hati makhluknya .

b. Hadits
Hadist Nabi SAW pun banyak membicarakan masalah–masalah yang dibahas ilmu kalam.[1]
Diantaranya adalah hadist nabi yang menjelaskan hakikat keimanan:

‫ ان‬: ‫ ما االءيمان ؟ قال‬,‫ يا رسول هللا‬: ‫ يوما با رزا للناس فاتاه رجل فقال‬. ‫ م‬.‫ كا ن رسول هللا ص‬: ‫ ع قا ل‬.‫حديث ابي هريرة ر‬
‫ االسالم ان تعبد هللا وال‬: ‫ ما االسالم ؟ قال‬,‫ يا رسول هللا‬: ‫ قال‬,‫تؤمن باهلل و مالئكته وكتابه ولقائه و رسوله وتؤمن بالبعث االخر‬
‫ ان تعبد‬: ‫ ما االحسان ؟ قال‬,‫ يا رسول هللا‬: ‫ قال‬,‫تشرك به شيئا وتقيم الصالة المكتوبة وتؤدي الزكاة المفروضة وتصوم رمضان‬
‫ ما المسؤول عنها با علم من السا ئل ولكن‬: ‫ متى الساعة ؟ قال‬,‫ يا رسول هللا‬: ‫هللا كانك تراه فاءنك ان ال تراه فانه يراك قال‬
‫ اذا ولدت االمة ربها فداك من اشرافها واذا كانت العراة الحفاة رءوس الناس فذاك من اشراتها واذا تطاول‬, ‫ساحدثك عن اشراتها‬
‫ (ان هللا عنده علم الساعة وينزل‬. ‫دعاء البحم في البنيان فذاك من اشراتها في خمس ال يعلمهن اال هللا ثم تال صلى هللا عليه وسلم‬
‫ ثم ادبر‬: ‫ قال‬.)‫الغيث ويعلم ما في االرحام وما تدري نفس ماذا تكسب غدا وما تدري نفس باي ارض تموت ان هللا عليم خبير‬
‫ ردوا علي الرجل فاءخذوا ليردوه فلم يروا شيئا فقال رسول هللا صلى هللا عليه و‬: ‫اللرجل فقال رسول هللا صلى هللا عليه و سلم‬
‫ هذا جبريل جاء ليعلم الناس دينهم‬: ‫سلم‬.

Artinya:

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah R.A. berkata: pada suatu hari, ketika Rosulullah SAW. Berada
bersama kaum muslimin, datanglah seorang laki-laki dan bertanya kepada beliau, “wahai
rosulullah, ‘apakah yang dimaksud dengan iman? Rosulullah menjawab: “yaitu kamu percaya
kepada Allah, para malaikat, semua kitab yang diturunkan, hari pertemuan dengannya, para
rosul, dan hari kebangkitan. ‘lelaki itu bertanya lagi, ‘wahai rosulullah, apakah pula yang di yang
dimaksud dengan islam? Rosulullah menjawab, ‘islam adalah mengbdikan diri kepada allah dan
tidak menyekutukan-Nya dengan perkara lain, mendirikan sholat yang telah difardukan,
mengeluarkan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa dibulan ramadhan. Kemudian lelaki itu
bertanya lagi, ‘wahai rosulullah! Apakah ihsan itu? Rosulullah SAW. Menjawab: ‘hendaklah
engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Sekiranya engkau tidak
melihat-Nya, ketahuilah bahwa dia senantiasa memperhatikanmu. ‘lelaki itu bertanya
lagi,wahai rosulullah, ‘kapankah hari kiamat akan terjadi? Rosulullah menjawab, ‘aku tidak lebih
tahu darimu, tetapi aku akan menceritakan kepadamu mengenai tanda-tandanya. Apabila
seorang hamba melahirkan majikannyaadalah sebagian dari tandanya. Apabila seorang miskin
menjadi pemimpin masyarakat, itu juga sebagian dari tandanya. Apabila masyarakat yang asaa
pengembala kambing mampu bersaing dalam mendirikan bangunan-bangunan mereka. Itu juga
tanda akan terjadi hari kiamat. Hanya lima perkara itu saja sebagian tanda-tanda ng kuketahui,
selain dari itu allah saja yang maha mengetahuinya, ‘kemudian rosulullah SAW. Membaca surat
al-luqman ayat 34. Sesungguhnya allah lebih mengetahui kapankah terjadi hari kiamat. Di
samping itu Dialah yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim
ibuyang mengandung. Tiada seorangpun yang mengetahui apakah yang diusahakan keesokan
hari,yaitu baik atau jahat. Dan tiada seorangpun yang mengetahuidimanakah di menemui
ajalnya. Sesungguhnya allah maha mengetahui lagi amat meliputi pengetahuan-Nya. Kemudian
lelaki tersebut beranjak dari situ, rosulullah SAW, terus bersabda kepada sahabatnya, ‘ panggil
kembali orang itu. ‘tetapi lelaki tersebut telah hilang. Rosulullah SAW pun bersabda, lelaki tadi
adalah Jibril a.s. kedatangannya adalah untuk mengajar manusia tentang agama mereka”[2].
Ada pula beberapa hadits yang kemudian dipahami oleh sebagian ulama sebagai prediksi nabi
mengenai kemunculan berbagai golongan dalam ilmu kalam. Diantaranya adalah: “Hadits yang
diriwayatkan dari Abu Hurairah R.A. ia mengatakan bahwa Rosulullah SAW. Bersabda, “orang-
orang Yahudi akan terpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan: dan umatku akan
terpecah menjadi Tujuh puluh tiga golongan”. “Hadits yang diriwayatlan dari Abdullah bin
Umar. Ia mengatakan bahwa Rosulullah SAW. Bersabda, “akan menimpa umatku apa yang
pernah menimpa bani Israil. Bani Israil telah terpecah belah menjadi 72 golongan dan umatku
akan terpacah belah menjadi 73 golongan. Semuanya akan masuk neraka, kecuali satu
golongan saja, “siapa mereka itu wahai Rodulullah.?. “Tanya para sahabat. Rosulullah
menjawab, mereka adalah yang mengikuti jejakku dan sahabat-sahabatku.

Syaikh Abdul Qadir mengomentari bahwa hadits yang berkaitan dengan masalah Faksi umat ini,
yang merupakan salah satu kajian Ilmu Kalam, mempunyai sanad sangat banyak.[3] Di antara
sanad yang sampai kepada Nabi adalah yang berasal dari beberapa sahabat, seperti : Anas Bin
Malik, Abu Hurairah, Abu Addardha, Jabir, Abu Said Al Kudri, Abu Abi Ka’ab, Abdullah Bin Amr
Bin Al Ash, Abu Umah, Watsilah Bin Al Aqsha. Adapula pada riwayat yang hanya sampai pada
sahabat. Diantaranya adalah Hadits yang mengatakan bahwa umat islam akan terpecah belah
kedalam beberapa golongan. diantara golongan-golongan itu, hanya satu saja yang benar,
sedangkan yang lain sesat.

2.Secara Tidak Langsung


a. Pemikiran manusia[4]

Dalam hal ini, baik berupa pemikiran umat islam sendiri atau pemikiran yang berasal dari luar
umat islam. Sebelum filsafat Yunani masuk dan berkembang di dunia islam, umat islam sendiri
telah menggunakan pemikiran rasionalnya untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan
ayat-ayat Al-Qur’an, terutama yang belum jelas maksudnya (Al Mutasyabihat), keharusan untuk
menggunakan rasio ternyata mendapat pijakan dari beberapa ayat Al-Qur’an diantaranya:[5]

)24 : ‫افال يتدبرون القراءن ام على قلوب اقفالها (محمد‬

Artinya:

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci “ (Q.S.
Muhammad (47) : 24).

‫ واالرض مددنها والقينا فيها رواسي وانبتنا فيها من كل زوج‬.‫افلم ينظروا الى السماء فوقهم كيف بنينها وزينها وما لها من فروج‬
‫بهيج‬.

Artinya: “Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada diatas mereka, bagaimana
kami meninggikannya dan mengnghiasinya dan langit iu tidak mempunyai retak-retak
sedikitpun? Dan kami hamparkan bumi itu, dan kami letakkan padanya gunung-gunung yang
kokoh dan kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata”.
Dengan demikian, jika ditemukan seorang muslim telah melakukan suatu kajian objek tertentu
dengan rasionya, hal itu secara teoretis bukan karena adanya pengaruh dari pihak luar saja,
tetapi karena adanya perintah langsung Al-Quran sendiri.

Adapun sumber ilmu kalam berupa pemikiran yang berasal dari luar Islam

dapat di klasifikasikan dalam dua kategori :

1) Pemikiran nonmuslim yang telah menjadi peradaban lalu ditrasfer dan diasimilasikan
dengan pemikiran umat islam. Proses transfer dan asimilasi ini dapat dimaklumi karena
sebelum islam masuk dan berkembang, dunia arab (timur tengah) suatu wilayah tempat
diturunkannya agama-agama samawi lainnya.

2) Berupa pemikiran-pemikiran nonmuslim yang bersifat akademis, seperti filsafat


(terutama dari yunani), sejarah dan sains.

b. Insting [6]

Kepercayaan adanya tuhan telah berkembang sejak adanya manusia pertama. Abbas
Mahmoutd Al-kakad mengatakan bahwa keberadaan mitos merupakan asal-usul agama
dikalangan orang-orang primitif. Tylor justru mengatakan bahwa animisme anggapan adanya
kehidupan pada benda-benda mati merupakan asal usul kepercayaan adanya tuhan. Adapun
spencer mengatakan lain lagi. Ia mengatakan bahwa pemujaan terhadap nenek moyang
merupakan bentuk ibadah paling tua. Keduanya menganggap bahwa animisme dan pemujaan
terhadap nenek moyang sebagai asal usul kepercayaan dan ibadah tertua terhadap tuhan yang
maha Esa

You might also like