You are on page 1of 8

ANALISA GANGGUAN SALURAN UDARA TEGANGAN

MENENGAH (SUTM) 20 KV PENYULANG RAYA 14


DI PT. PLN (PERSERO) AREA PONTIANAK

Nur Eggi Pratama

Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Email : eggip21@gmail.com

Abstract

Short circuit disturbances that occur in the electric power system can result in a breakdown of
electricity distribution to consumers. The interference can be caused by internal interference and
external interference. One of the efforts to overcome the short circuit disturbances was carried out,
among others, Network Maintenance, namely trimming trees that attach to the network with safe
distance on a regular basis, cleaning along the Raya 14 feeder network and Raya 13 from kite wires
and kite frames, replacing protective equipment that did not work properly. replace the transformer at
the point of excessive load and socialization to the public about the dangers of electricity and the
impact of blackouts caused by factors such interference. Improved results on Raya 14 feeder from
September 2017 - December 2017, and from the results of improvements in Raya 13 feeder from June
2017 - December 2017 with a quite dramatic decline. it can be concluded that the actions that must be
taken do network maintenance routinely, replace protection equipment that does not function
properly. While the impact on the reliability index of SAIFI and SAIDI is still not exceeding the
established limit, and the losses obtained by PT. PLN (Persero), which is energy that is not channeled
to Raya 14 feeder in the amount of: Rp. 34,206,988.2, and Raya 13 for: Rp. 133,038,514.1.

Keywords: Feeder Disorders, Network Maintenance, Reliability Index, SAIFI, SAIDI

Abstrak

Gangguan hubung singkat yang terjadi pada sistem tenaga listrik dapat mengakibatkan terputusnya
penyaluran tenaga listrik kepada konsumen. Gangguan tersebut bisa disebabkan dari gangguan
internal dan gangguan eksternal. Salah satu upaya untuk mengatasi gangguan hubung singkat tersebut
dilakukan antara lain Pemeliharaan Jaringan yaitu pemangkasan pohon yang menempel jaringan
dengan jarak aman secara rutin, pembersihan sepanjang jaringan penyulang Raya 14 dan Raya 13 dari
kawat layangan dan kerangka layangan, penggantian alat proteksi yang tidak bekerja semestinya,
mengganti trafo pada titik beban yang berlebihan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya
listrik serta dampak pemadaman yang diakibatkan oleh faktor-faktor gangguan tersebut. Didapat hasil
perbaikan pada penyulang Raya 14 dari bulan September 2017 - Desember 2017, dan dari hasil
perbaikan pada penyulang Raya 13 dari bulan Juni 2017 - Desember 2017 dengan penurunan yang
cukup drastis. dapat disimpulkan bahwa tindakan yang harus dilakukan melakukan pemeliharaan
jaringan secara rutin, mengganti peralatan proteksi yang tidak berfungsi semestinya. Sedangkan
dampak terhadap indeks keandalan SAIFI dan SAIDI masih belum melewati batas yang telah
ditetapkan, dan Kerugian yang didapatkan oleh pihak PT. PLN (Persero) yaitu energi yang tidak
tersalurkan pada penyulang Raya 14 sebesar : Rp. 34.206.988,2, dan Raya 13 sebesar : Rp.
133.038.514,1.

Kata kunci : Gangguan Penyulang, Pemeliharaan Jaringan, Indeks Keandalan, SAIFI, SAIDI

1
1. Pendahuluan tersebut. Sehingga dapat meningkatkan mutu,
Secara umum sistem tenaga listrik terdiri efisiensi dan kualitas pelayanan distribusi
atas sistem pembangkit, transmisi dan tenaga listrik semakin optimal. Berdasarkan
distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan
masyarakat melalui jaringan distribusi. Oleh penelitian untuk menuju penyulang yang andal
sebab itu jaringan distribusi merupakan bagian dan berkualitas.
jaringan listrik yang paling dekat dengan
masyarakat. Jaringan distribusi 2. Dasar Teori
dikelompokkan menjadi dua, yaitu jaringan 2.1. Sistem Tenaga Listrik
distribusi primer dan jaringan distribusi
sekunder. Peranan penyulang dalam Daya listrik, dihasilkan dan disalurkan
kelistrikan sangatlah penting dan harus andal. ke pelanggan melalui pembangkit, transmisi
Idealnya bagaimana suatu penyulang tersebut dan sistem distribusi, merupakan salah satu
dikategorikan andal, baik dan berkualitas pasar pemakai terbesar di dunia. Pembelian
adalah tidak terjadi banyaknya gangguan energi listrik 3% dari produk domestik bersih
sehingga yang menyebabkan terputusnya (U.S) dan bertambah lebih cepat dibandingkan
aliran listrik kepada konsumen. Perlunya laju pertumbuhan ekonomi (U.S). Angka
keandalan pada penyulang-penyulang yang berubah-ubah untuk pemakaian individu,
ada merupakan suatu keharusan yang wajib tetapi biaya listrik mendekati 50% bahan
dipenuhi oleh pihak PLN selaku pengelolanya. bakar, 20% pembangkit, 5% transmisi, dan
Kinerja mutu pelayanan dari suatu Area 25% distribusi dari total biaya sistem tenaga.
dilihat dari indikator/indeks keandalan yang Sistem tenaga listrik yang dapat
ditetapkan pemerintah untuk dipenuhi PT. diandalkan untuk melayani beban pelanggan
PLN (Persero), yaitu lama gangguan atau tanpa pemutusan tegangan sumber. Fasilitas
(System Average Interuption Duration Indeks) pembangkitan harus membangkitkan cukup
SAIDI dalam satuan jam/pelanggan/bulan dan daya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
jumlah gangguan pelanggan. Dan (System Sistem transmisi harus mentransfer daya yang
Average Interuption Freguency Indeks) SAIFI lebih bersar melalui jarak yang jauh tanpa
dalam satuan kali/pelanggan/tahun. pemanasan yang berlebihan atau
Di PT. PLN (Persero) Area Pontianak membahayakan keandalan sistem. Sistem
memiliki penyulang sebanyak 43 (empat puluh distribusi harus menyalurkan daya listrik untuk
tiga). Ada beberapa penyulang berintensitas masing-masing pelanggan yang tersambung.
gangguan penyulang yang mengakibatkan Dalam konteks keandalan, pembangkitan,
kategori penyulang sakit atau penyulang tidak transmisi, dan distribusi adalah zona
andal. Penyulang yang cukup banyak fungsional. Masing-masing zona fungsional
gangguannya adalah penyulang Raya 14 dan disusun dari beberapa subsistem.
penyulang Raya 13. Panjang jaringan Pembangkitan,terdiri dari jaringan transmisi,
penyulang Raya 14 adalah 17,5 km. Total gardu hubung transmisi, gardu induk
Gardu Distribusi yang ada pada penyulang transmisi, dan sistem subtransmisi. Sistem
Raya 14 adalah 81 (delapan puluh satu) buah distribui terdiri dari gardu induk distribusi,
gardu. Sedangkan untuk total pelanggan di sistem distribusi primer, trafo distribusi dan
tahun 2017 adalah 12.958 pelanggan. sistem distribusi skunder.
Penyulang Raya 14 menggunakan jenis
penampang HIC (High Insulation Conductor) 2.2. Gangguan Sistem Jaringan Distribusi
dengan diameter 150 mm2. Pada penyulang Primer [3]
Raya 13 mempunyai panjang jaringan adalah Kondisi gangguan pada sistem jaringan
7,55 km. Total Gardu Distribusi yang ada pada distribusi primer tegangan menengah 20 kV
penyulang Raya 13 adalah 20 (dua puluh) dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya,
buah gardu. Sedangkan untuk total pelanggan yaitu:
di tahun 2017 adalah 2.663 pelanggan. 1. Penyebab dari faktor luar
Penyulang Raya 13 menggunakan jenis 2. Penyebab dari faktor dalam
penampang HIC (High Insulation Conductor)
dengan diameter 150 mm2. Maka berdasarkan
data jumlah gangguan, harus memiliki rencana
yang jelas untuk meminimalisir gangguan

2
2.3. Manuver Sistem Jaringan Distribusi Untuk menghitung indeks keandalan titik
Primer [3] beban dan indeks keandalan sistem yang
Manuver sistem jaringan distribusi biasanya digunakan meliputi angka keluar
primer tegangan menengah 20 kV merupakan (Outage Number) dan lama perbaikan (Repair
serangkaian kegiatan membuat modifikasi Duration) dari masing-masing komponen:
terhadap kondisi operasi normal jaringan 1. Keluar (Outage)
akibat adanya pekerjaan ataupun gangguan 2. Lama keluar (Outage Duration)
yang bersifat permanen pada jaringan yang
memerlukan waktu relatif lama sehingga tetap 2.5. Konsep Probabilitas [4]
tercapai kondisi penyaluran daya listrik yang Probabilitas/peluang secara umum dapat
optimal. Dengan adanya sistem manuver diartikan sebagai ukuran matematis terhadap
jaringan, maka waktu pemadaman dapat kecenderungan akan munculnya sebuah
dipersingkat dan daerah pemadaman dapat kejadian. Secara matematis peluang memiliki
dipersempit sehingga losses kWh terjadi dapat kisaran nilai dari 0 hingga 1. Seperti terlihat
ditekan seminimum mungkin. Manuver pada Gambar 1. nilai peluang 0 berarti bahwa
jaringan membutuhkan keandalan sistem yang munculnya kejadian tersebut sangat tidak
mampu menanggung beban baik dari sisi mungkin, dan nilai peluang 1 berarti kejadian
pengamanan, penghantar maupun daya listrik tersebut pasti muncul sebagai contoh, peluang
yang akan disalurkan sehingga susut tegangan manusia akan hidup selamanya adalah 0,
dan losses daya listrik yang terjadi pada ujung karena tidak ada manusia yang abadi dan
jaringan masih berada dalam batas (toleransi peluang bahwa manusia akan mati adalah 1
yang sudah ditentukan). Manuver jaringan yang artinya manusia pasti akan mati suatu
pada sistem distribusi primer tegangan saat.
menengah 20 kV dilakukan dengan dengan
dua cara, yaitu:
1. Remote Control
2. Manual

2.4. Konsep Keandalan Pada Sistem


Tenaga [4] Gambar 1. Rentang nilai peluang [4]
Keandalan adalah konsep lama dan
suatu disiplin yang baru. Untuk usia, benda
atau orang disebut andal jika mereka telah 2.6. Definisi Keandalan Dan Ketersediaan
hidup hingga pengharapan tertentu dan [4,1]
sebaliknya. Seorang yang andaltidak akan Keandalan dapat didefinisikan sebagai
pernah gagal mencapai apa yang probabilitas dari suatu sistem atau peralatan
diinginkannya, jam yang andal akan tepat listrik akan memuaskan bekerja sesuai dengan
menjaga ketepatan waktu dari hari ke hari. fungsinya untuk prioda waktu tertentu dan
Setiap benda dapat mengalami kondisi operasai tertentu.
kegagalan operasi. Beberapa penyebab Ketersediaan adalah perbandingan
kegagalan operasi ini adalah : antara jumlah waktu suatu sistem atau
1. kelalaian manusia peralatan listrik bekerja sesuai dengan
2. perawatan yang buruk fungsinya dalam kondisi operasi tertentu
3. kesalahan dalam penggunaan kurangnya dibandingkan dengan seluruh operasi.
perlimdungan terhadap tekanan Dari definisi diatas, dapat diambil
lingkungan yang berlebihan. kesimpulan bahwa keandalan dan ketersediaan
bukan merupakan suatu kepastian. Suatu
2.5. Indeks keandalan [4] sistem atau peralatan listrik tidak dikatakan
Indeks keandalan merupakan suatu akan gagal sekian kali selama sekian jam
indikator keandalan yang dinyatakan dalam dalam setahun, tetapi dikatakan kemungkanan
suatu besaran probabilitas. Sejumlah indeks akan gagal sekian kali selama sekian jam
sudah dikembangkan untuk menyediakan dalam setahun.
suatu kerangka untuk mengevaluasi keandalan
sistem tenaga.

3
2.6.1 Waktu Kegagalan [1,4,15] 2.6.3 Teknik Evalusai Keandalan [1,4,15]
1. Waktu rata-rata menuju kegagalan Mean Keandalan mutu pelayanan kepada
Time To Failure (MTTF) [15] konsumen dapat dinyatakan dalam beberapa
∑ indeks yang bisa digunakan untuk mengukur
MTTF = ̅ = ..............................(1)
keandalan dari sautu sistem, dalam penentuan
Dimana : ̅ = Waktu rata-rata menuju indeks keandalan secara keseluruhan maka
kegagalan faktor jumlah pelanggan, frekuensi dan
mi = Waktu rata-rata kegagalan penyulang durasi/lama pemadaman sangat menentukan.
Ada pun indeks keandalan tersebut,
g = Jumlah total kegagalan
diantaranya sebagai berikut:
1. Menghitung laju kegagalan (λ)
2. Waktu rata-rata menuju
perbaikan/kegagalan Mean Time To
Repair (MTTR) [15] kali/tahun.................................................(6)
∑ 2. Menghutung lama gangguan rata-rata (ᴜ)
MTTR = ̅ ................................(2) ∑

Dimana : ̅ = waktu rata-rata menuju jam/tahun.................................................(7)


perbaikan 3. SAIFI (System Average Interuption
ri = waktu rata-rata perbaikan penyulang Frequency Index).
g = jumlah total perbaikan/kegagalan SAIFI =

= ∑
..........................................(8)
3. Waktu rata-rata antara kegagalan Mean
4. SAIDI (System Average Interuption
Time Between Failure (MTBF) [4,15]
Duration Index)
MTBF = ̅ = MTTF + MTTR = ̅ +
̅ .............................................................(3) SAIDI =
̅ = waktu rata-rata antara ∑
Dimana: = .......................................(9)

kegagalan
̅ = waktu rata-rata menuju kegagalan 2.7. Standar Nilai Keandalan [9,11,15]
̅ = waktu rata-rata menuju perbaikan Standar ini dimaksud untuk menjelaskan
dan menetapkan tingkat keandalan sistem
distribusi tenaga listrik. Tujuannya ialah
2.6.2 Ketersediaan dan Ketidaktersediaan umtuk memberikan pegangan yang terarah
Sistem Atau Peralatan [4] dalam menilai penampilan dan menentukan
Ketersediaan merupakan perbandingan tingkat keandalan dari sistem distribusi dan
antara jumlah waktu sistem atau peralatan juga sebagai tolak ukur terhadap kemajuan
listrik bekerja sesuai dengan fungsinya atau menentukan proyeksi yang akan dicapai
dibandingkan dengan seluruh waktu operasi PT. PLN (Persero). Keandalan Standar Nilai
pada kondisi operasi tertentu. Sedangkan Indeks Keandalan SAIFI dan SAIDI
ketidaktersediaan merupakan perbandingan berdasarkan SPLN, IEEE dan World Class
perioda waktu gagal bekerja dibanding seluruh Service ditunjukkan pada Tabel 1.
waktu operasi tertentu. Dimana seluruh waktu
operasi ini terdiri dari dua bagian, yaitu: Table 1. Standar Nilai Indeks Keandalan
1. Waktu perbaikan atau waktu kegagalan. SAIFI Dan SAIDI
2. Waktu bekerja sesuai dengan fungsinya. Standar Nilai

Standar Indeks
 Ketersedian : Saifi
Saidi
(A) = .......................................(4) Keandalan
Kali/pelanggan/ta
Jam/pelanggan/tahun
hun
 Ketidaktersediaan
( ) SPLN 68-2 : 1986 3,2 21,09
( ̅)=
= = ...............................................(5) IEE std 1366-2003 1,45 2,30

4
Woeld class service 3 1,666 2. Penyulang Raya 13

20
OCR
18
16 R - Ground
3. Metodologi Penelitian 14
12 T - Ground
10
8 S - Ground
6
4 Ground
2
RST
0

Jumlah RS

Gambar 4. Diagram statistik faktor dominan


berdasarkan indikasi gangguan pada
penyulang Raya 13

5. Upaya Penekanan Gangguan


Berdasarkan Indikasi Hubung Singkat
Berdasarkan Gambar 3. dan Gambar 4.
Untuk pemecahan masalahan Gangguan
Hubung Singkat pada jaringan SUTM dapat
diselesaikan dengan beberapa cara, dalam
memecahkan masalah di penyulang Raya 14
dan penyulang Raya 13, diantaranya adalah:
1. Pemeliharaan kabel SUTM secara berkala
dengan memangkas ranting pohon atau
batang pohon, hewan, yang hampir atau
sudah mengenai kabel SUTM dan
membersihkan kabel SUTM dari kawat
atau rangka layang-layang yang menempel
atau melilit pada kabel, agar tidak
merugikan dari pihak PLN dan masyarakat
itu sendiri.
Gambar2. Diagram alir peneltian 2. Pengecekan/penggantian komponen sangat
penting, supaya tidak terjadinya gangguan
yang disebabkan oleh adanya kerusakan
4. Menentukan Faktor Dominan pada peralatan-peralatan listrik yang
Berdasarkan Indikasi Gangguan digunakan pada jaringan tegangan
1. Penyulang Raya 14 menengah, seperti kawat penghantar, Fuse
cut out, arrester, isolator, transformator dan
18
OCR sebagainya.
16 3. Mengefektifkan kerjasama antara petugas
R - Ground
14
T - Ground
PLN, POLISI, TNI dan masyarakat dalam
12
10 S - Ground
hal pengawasan maupun penindakan
8 Ground
terhadap perbuatan tangan-tangan yang
6 tidak bertanggung jawab seperti pencurian
RST
4 listrik ataupun pencurian peralatan yang
RS
2 terpasang pada jaringan, dan merazia
0 ST
pemain layangan agar tidak membahayakan
bagi peralatan maupun masyarakat.
Gambar 3. Diagram statistik faktor 4. Dengan lebih memaksimalkan kerja suatu
dominan berdasarkan indikasi gangguan alat proteksi dalam mengatasi gangguan
pada penyulang Raya 14 hubung singkat, seperti relai arus lebih
(Over Current Relay/OCR), relai arus lebih
gangguan tanah (Ground Fault

5
Relay/GFR), Recloser, Sectionaliser dan χ =Tidak memenuhi standar yang
pelebur (Fuse Cut Out). ditentukan
5. Melakukan pengecekan sistem proteksi (jpt) = jam/pelanggan/tahun
yang ada di penyulang Raya 14 dan Raya (kpt) = kali/pelanggan/tahun
13. Agar lebih memaksimalkan kerja dari
alat proteksi relai dalam hal mengatasi 7. Dampak Akibat Kerugian Energi Yang
gangguan hubung singkat Over Current Hilang Pada Penyulang Raya 14 Dan
Relay dan Ground Fault Relay. Kemudian Raya 13
dilakukan juga pengecekan fungsi dari Ketika terjadi gangguan pada suatu
Recloser, sectionaliser dan pelebur (FCO) jaringan tenaga listrik dapat menibulkan
kerugian-kerugian. Kerugian-kerugian ini
6. Dampak Terhadap SAIFI dan SAIDI tidak hanya dari sisi pelanggan yang rugi
pada Penyulang Raya 14 dan Raya 13 karena padamnya listrik, tapi juga ada
Dari hasil perhitungan SAIFI dan kerugian dari pihak PT. PLN (Persero).
SAIDI diatas didapatkan hasil perhitungan Kerugian yang didapatkan oleh pihak PT. PLN
nilai indeks keandalan untuk sebagai (Persero) yaitu energi yang tidak tersalurkan
perbandingan pada tabel di bawah ini: dan biaya perbaikan kerusakan. Pada Tabel
3.1. dan Tabel 3.2. Jumlah energi yang tak
Tabel 2. Hasil Pergitungan Nilai Index tersalurkan di PT. PLN (Persero) Area
Keandalan Pada Penyulang Raya 14 Dan Raya Pontianak hususnya pada penyulang Raya 14
13 adalah 31.585,4 kWh dan pada penyulang
Nilai Indeks Keandalan Raya 13 adalah 122.842,58 kWh. Pada tahun
No Feeder 2017 tarif listrik sebesar Rp 1.083 Rp/kWh.
SAIFI SAIDI
Sehingga Rupiah kWh jual yang tidak
1 Raya 14 0,8297 0,4264 tersalurkan selama Januari s/d Desember 2017
adalah:
2 Raya 13 1,4064 0,2349
 Raya 14
= 31.585,4 kWh * Rp 1.083 Rp/kWh
Berdasarkan pada Tabel 2. diatas = Rp. 34.206.988,2
diperoleh bahwa penyulang Raya 13
mempunyai nilai indeks yang paling tinggi  Raya 13
dari Raya 14 Menurut nilai standar keandalan = 122.842,58 kWh * Rp 1.083 Rp/kWh
yang di kategorikan handal atau tidaknya = Rp. 133.038.514,1
SAIFI dan SAIDI tidak melebihi batas
maksimum indeks keandalan yang telah 8. Kesimpulan
ditentukan. Analisa indeks keandalan SAIFI Dari hasil analisa dan perhitungan indeks
dan SAIDI pada PT. PLN (Persero) Area keandalan pada bab-bab sebelumnya, maka
Pontianak pada tahun 2017 ditunjukkan pada dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
Tabel 3. berikut :
1. Berdasarkan indiaksi gangguan yang
Tabel 3. Analisa Indeks Keandalan Penyulang paling dominan di PT. PLN (Persero)
Raya 13 Dan Raya 14 Area Pontianak pada penyulang Raya 14
Standar Indeks Keandalan
WCS dan penyulang Raya 13:
Nilai Indeks Keandalan SPLN 68 - :
1986
IEEE std
1366 – 2003
(World
Class
a. Pada penyulang Raya 14, mempunyai
Service) indikasi gangguan fassa-netral (T-
SAI SAI
SAI
SAI DI SAI
DI
SAI DI Ground) sebanyak 17.
Penyul SAIFI SAIDI FI (kpt FI FI (kpt
ang (kpt) (jpt) (jpt) ) (jpt)
(kpt
)
(jpt) ) b. Pada penyulang Raya 13, mempunyai
3,2 21, 1,45 3 1,6
09
2,3
66 indikasi gangguan fassa-netral (R-
Raya
14
0,8297 0,4264 √ √ √ √ √ √ Ground) sebanyak 18.
Raya
1,4064 0,2349 √ √ √ √ √ √ 2. Berdasarkan perbandingan antara
13
penyulang Raya 14 dan Penyulang Raya
13, ternyata yang paling banyak
Keterangan :
gangguannya adalah penyulang Raya 13
√ = Memenuhi standar yang ditentukan
dengan jumlah 99 gangguan, sedangkan

6
pada penyulang Raya 14 hanya 48 terutama pihak PT. PLN (Persero) Area
gangguan dalam jangka satu tahun. Pontianak.
3. Nilai waktu rata-rata menuju kegagalan Peningkatan mutu personil petugas PLN
(MTTF) yang besar diantara penyulang dan peremajaan alat serta pemeliharaan
Raya 14 dan penyulang 13 adalah Jaringan harus konsisten dilakukan oleh pihak
penyulang Raya 14 dengan jumlah PLN. Jangan hanya ketika ada gangguan baru
182,3714 jam, sedangkan pada penyulang dilakukan pemangkasan. Agar pelayanan
Raya 13 hanya 88,3177 jam. kepada pelanggan dalam hal menyalurkan
4. Nilai waktu rata-rata menuju perbaikan listrik tidak terkendala dan tetap lancar tanpa
(MTTR) yang paling besar diantara adanya pemadaman. Dengan melakukan
penyulang Raya 14 dan penyulang Raya pemeliharaan jaringan secara berkala dan
13 adalah penyulang Raya 13 dengan mengefektifkan pengawasan terhadap
jumlah 0,16 jam, sedangkan pada pelanggaran pencurian peralatan yang
penyulang Raya 14 hanya 0,12 jam. terpasang pada sistem jaringan yang dapat
5. Berdasarkan dari hasil perhitungan membantu dalam mengurangi gangguan di
dampak indeks keandalan : jaringan terutama pada gangguan hubung
a. Dari hasil perhitungan dampak indeks singkat.
keandalan berdasarkan banyaknya Melihat dari hal tersebut, maka saya
kegagalan (SAIFI) yang paling besar menyarankan untuk lebih meningkatkan
pada penyulang Raya 14 dan kembali dalam hal pemeliharaan jaringan
penyulang Raya 13 adalah : pada secara terus menerus dan berkala jangan serta
penyulang Raya 13 dengan jumlah pengawasan dan kerjasama antara PLN, aparat
1,4064 kali/pelanggan/tahun, dan masyarakat.
sedangkan pada penyulang Raya 14
jumlahnya hanya 0,8297
kali/pelanggan/tahun. Daftar Pustaka
b. Dari hasil perhitungan dampak indeks [1] Gonen, Turan. 1986, Electrical Power
keandalan berdasarkan lamanya Distribution System Engineering. New
kegagalan (SAIDI) yang paling besar York : McGraw-Hill Book Company
pada penyulang Raya 14 dan [2] Sirait, Bonar. 2012. Diktat Kuliah
penyulang Raya 13 adalah : pada Sistem Distribusi. Pontianak : Fakultas
penyulang Raya 14 dengan jumlah Teknik Universitas Tanjungpura.
0,4264 jam/pelanggan/tahun, [3] PLN. 2010. “Kriteria Desain Enjinering
sedangkan pada penyulang Raya 13 Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga
jumlahnya hanya 0,2349 Listrik”.jakarta : PT. PLN (Persero)
jam/pelanggan/tahun. [4] Hardiansyah. 2011. Diktat Keandalan
Dari analisa indeks keandalan pada Sistem Tenaga . Pontianak : Fakultas
penyulang Raya 14 dan penyulang Raya 13, Teknik Universitas Tanjungpura
berdasarkan dampak perbandingan [5] Hardiansyah. 2011. Diktat Proteksi
dikategorikan masih handal karena nilai Sistem Tenaga. Pontianak : Fakultas
(SAIDI) dan (SAIFI) masih belum melewati Teknik Universitas Tanjungpura.
batas yang telah ditetapkan. [6] Ir. Wahyudi Sarimun.N.MT. 2011, Buku
6. Kerugian yang didapatkan oleh pihak PT. Saku Pelayanan Teknik. Bekasi, Edisi
PLN (Persero) yaitu energi yang tidak Kedua.
tersalurkan adalah : [7] SPLN 59. 1985. “Keandalan Pada
a. Raya 14 sebesar : Rp. 34.206.988,2 Sistem Distribusi 20KV dan 6KV”.
Raya 13 sebesar : Rp. 133.038.514,1 Jakarta : Perusahaan Umum Listrik
Negara.
9. Saran [8] SPLN 52-3. 1983.”Proteksi Sistem
Dalam mengatasi gangguan hubung Distribusi Tenaga Menengah”. Jakarta :
singkat yang terjadi pada jaringan SUTM Perusahaan Umum Listrik Negara.
khususnya penyulang Raya 14 dan Raya 13 [9] SPLN 68-2. 1983.”Tingkat Jaminan
masih sangat sederhana, namun solusi tersebut Sistem Tenaga Listrik(Bagian Dua:
dapat bisa menjadi masukan bagi kita semua Sistem Distribusi)”. Jakarta :
Perusahaan Umum Listrik Negara.

7
8

You might also like