You are on page 1of 28
IV. HUBUNGAN ANTAR HASIL (Product = Product Relationship) ” Sotelah meupolafari bebcrapa prinstp-princip delan teord ekonomi produkei pada bab-beb ai mula, bail mengonai hubungan antara produlc dan input yang digunglan maupun mongenal_alakasi boberapa input dalam momproduksi suatu produk tertentu, maka pada bab ini ckan dipelajari mongonai masalah-masalah yang 8e~ ring dijunpai dalam penz n proses produksi yaitu dalam halymengadakan piliha.~pili si beborapa alternatif pro- dukei supaya diperoleh konbinas! aseil yang memberiken keun- tungan yeng tectangel dengan wcaggunaken sejum@ah input tere tentu, Masalah yong aken dipelnjeri pada bab ini adalah masalah alokesi sejumleh input yang dimiliki untuk menghasilkan pro- dulc-produk dengan kombinaei optimal, schingga seorang sanmjer akan dihadapkan pada pemilihar untuk mencntukan banyalnya dn= ~ put -yeng akan dipergunakan di dalam bidang pertenian pada umum= nya, yang dalam ouatu proses produkst dapat dihaeilian Debih dari satu macam produk/hasil, misalnya : dalam memelihara sapi akan dapat diperolech hasil yaue berupa daging, kulit, ‘sueu, au. A. EUNGST PRODUKST . Hubungan yang terjadi.dalam hal ini dapat merupakan hubungen antera input dan hasil”atau bahkan mungkin dapat pula terjadi hubungan antar input dale suatu proses pro- duksi, meka untuk memidahkan dalam memberi pengertian -pe> ngertiannya éilekukan penycderhanean masalah tersebut yel~ ni dimuled dengan hitbunga® sederhana entara dua macam Rom sil yang menggunakan’ cotu macam input tertentu, yang ‘Seeara tematik dapat aitulicken + Tike X= X+ Xz maka dapat ddperoleh Gb, 41 : Penurunan grafik kemungkinan produksi dari - dua fungst produksi. Dari gambar tersebut di atac diketahui bahwa sejumlah 5000 unit X dapat digunalan untvie proses produket Y, dan nes produkei dan hukun pe cil yang ser: curang itu, p Untuk lebih jelasnye dapat 4 t pada titik 4 baik pada fungsi produksi Y, dapat dihesilkan dengan input (X) sejum- lah 1,000 unit sehingga masih ada eiea inptt sejumlah 4,000 unlit yang dapat digunakan untuk proses, produksi Y¥, (1), maka Kenungkinan produkst Y dan ¥z pada titi 4 dtu dapat di- gambabkan sebaged titi i pula pada grafik kemunglinan pro- uksi geperti tersebut di ates, atau disebut juga dengan kurva OPPORTUNTY B men ambahan hh hi masing-n beri Gb, 42: Perubahan tingket keterbatasan dari input yang dapat mompengaruhi bentuk Ikurva ico- faktor, » tampak bahwa untuk ketiga menghasilkan tiga nacan Pada gambar tersebut ci tingkat penkeumman input itu ai: bentuk dari kurva isifektor tingkat keterbatasan in- put itu berada pada dacrah I dari kedva grafik fungst pro- dulgst itu gaka eken menbentuk kurva isofektor yang cembung terhadap titik pangkal sedangken jika berada pada daereh IT den III akan membentik kurva inofaktor yang cokung terhadap titik pangkal. 2, Perbedaan funési produlsi _ Untuk dua buah fungsi produksi yang berbeda akan men~ pengaruhi pula bentuk kurva isofektor seperti dapat digam- barkan sebagai berikut : 86 Dom*ian pule untuk set‘iap ponggunaan input untuk mompro- duksi Yy dan Ys dapat digambarken beberapa kemungkinan se- bagad. grafik kemungkinen produkei dengan sumbu koordinat Yy dan Yo torsebut, Disamping itu dapat diketahui pula grafik kemungkcinon produksi pada dacrah 1, II dan III dard grafik fungsi ¥, dan -Y, yang tampak bahwa daoril = pada grafik fungsl Y merupakan daerah IIT pada-gre vic dungsi Y, yaitu pada titik- titik h, 4, j den k dengan bvlungan komplemen, yaitu jika ¥, ditingketkan okan menyobabicon moningketnya Y>, Wal ini verlaku pula peda daerah ITT dari fungsi produksi Y, yaitu pada titik-titik a, b, c dan d, Sedangken pada daerah II pada fungei produksi Y, yang morupaken deereh II pada fung- produkei Y, pula yaitu pada titdk-titik d sampai dengan h dari masing-aging fungei itu, menunjuldcan hubungan yang saling bersaing (Competitive) dari Y, den Y, yakni apabila produksi Y, diturunkan jumlahnya akan dapat menyebabkan me~ ningkatnya jumleh Y, yeng dapat dihacilkan, domikian pula sebaliknya. % Bentuk dari kurva isofsktor itu (PPC) dapat berbeda~ beda yang disebabkan karena hal-hal sebagai berikut : 1. Jumlah input yang berubah-ubah Perubahan dalem jumlah input yang dapat digunakan (%) _ akan mempengaruhi bentuk kurva isofaktor seperti dapat di- jolaskan pada gembar berileut ini : Gb, 43 : Perbedaan fungsi produksi menyebabkan bentuke kurva isofaktor yang berbeda pula. 5 tampak bahwa pada ting- Dari gambar tersebut di a untuk dua fungsd produksi yang kat penggunaan input tertentn berbeda akan mombentuk kurva isofaktor yang berbeda pula. 2. DAYS SUBSTITUST MARGTHy. Kecembungan dan kecekungen Iirva isofaktor terhadep titik pengkal tersebut mer um Kkemampuan meneganti (gubstitusi) dari suatu basil tersadap hasil yang lain atau dicebut juge dengan "Doya Substitues Mareinal" (Marginal Rate of Product Substitution) dari Y, terhadap Yq, yang dapat ditunjulkan dengan jumleh Yy yang dapat diganti oleh bortambahnya gatu unit Y5,sepanjang kurva isofektor itu, atau secara‘matematilc dapat iru an nebagel berikut : * 68 MRPS MEPS tersebut ai atas merupakan dayo substituet rata-rata . dari dua titik pada kurva isofaktor (linet titik B dan ¢ pada gambar 444), Daya substitusi marginal itu juga merupa= kan koefisien arah (slope) garie cinggung di suatu titik pada kura deofaktor, seperti dapat dijelackan sebagai ber dcut x =, lim 4: MAPS = tex =,J4m ety WY = MPP dard Me, 5 singgung kurva isofektor Gb, 44 ¢ Koefisien a 4 akan diberikan satu Untuk lebih Jelasnya maka b contoh hipotetik dengan perhit Tabel III.1, + Kemungkinan kombinasi produk yang dihasil- d kan dengan tingket penggunaen input sebesar 30 unit. : . ice amiss “eg oe 89 Dari hubungan tersebut di atas dapat diketahui bahwa dengen j pengurangan penggunean input untul: Y, akan menyebabken me- nurunnya hast] Yy maka mombuka kemungldnan” pen ggunaen input © yong ledin untuk produksi Y, sehingga Yz mendngkot. Hubungan terscbut dapat dijelackon pula pada gambar berikut ind: x wt Ya Gb. 45 : Kurva Ssofaktor pada tinzkat input sebasar 30 unit. Untuk menghitung MEPS itu dapat diberiken dua contoh per- hitungan berikut : a. MRPS pada titik ¢ (28 ; 18) sampai EB (ul ; 7) j yaitut wes - 2. ah = - 2 b, MEPS pada titik D (35 ; 13) ; yaitu: -0,85 MRPs = te = -0,81 Kedua harga MRPS tersebut di atas menunjuklcan bahwa baile Mies garis (GE) eaupun MAPS titik (D) hampir sama cobab un: tuk MEPS garig itu merupakon MEPS reta-rete untuk tiap th : 90 pada sepotong kurva isofaktot © tersebut termesuk juga ti- tik D itu sendiri, Sedengkan arti deri MEPS sebesar -0,85 itu adaloh menunjukkon bakws jumleh Y, yeng dihasilkon olcon aenurun sebesar 0,05 unit jika ¥, dttingkatken sejumleh satu unit, HUBUNGAN ANDRA BEBERADA ¥ “Kurve isovaktor pada dasarnya juga menunjukkan hubung- an beberapa hasil dalam ouate proses produkei pada usaha tani atau usaha-usaha yang lain. Hubungan-hubuagan antara bebgrapa hesil itu dapat dibagi monjadi bentvk-bentuk berikut ind : : a, Produk bersema (joint product) yaitu produk-produk yang =~ dihasilken secara bersamaan dari satu proses produksi, ‘ misalnya : kapas dan biji kapas, daging dombe dengan wool den kulitnya; den lain-lain, Hubungan yang demikian ini pada umumnye sudah mempunyad perbandinga n jumeh tertentu untuk satu proses produksi atau dengan kata lain dapat diketakan bahwa untuk setiap tingkat input yang digunaken, henya ada satu leemungkinan kombinasi produk yang dihasilkan sehingga kurva isofal- tornya hanya merupakan suatu titik untuk setiap tingkat input yang digunakan, soperti dapet dilihat pada gambar berikut ini : Y Cob. WO: Furva isofelctor untul: hubungen produk bersama U (joint product) p batiwa hasil dari pro- ngkan produkei yang Oleh arena itu maka biasanya see produksinya hanya satu jac lain adalah sebagai hasil ik d._Hubunizan Kon'pLombntor ( Comp} owontary-Protucts)*} Hubungan yang disebut komplomenter ind adalah jika kenaiken produk yang satu diikuti pule oleh kenaiken jumlah produk yang lain, pada tingkat penggunagn input tetap, misalnya usaha padi-mina atau usaha tani padi bersama-sama dengan usaha perilanan peda suatu lehan sawah, make, pemupukan un~ tuk padi dapat berfungsi. pula untuk pertumbuhan padi dan lumut untuk malanan ikan, dan juga kotoran ikan tersebut merupakan pupul tambahen bagi tanaman padi sehingga akan | diperoleh kenaikan hasil dari padi dan ikan secara bersama- cama, demikian pula sebaliknya yaitu jike produk yang satu 4 menurun make.aken disertai dengan penurunan jumlah produk yang lainnya, atau dapat dijelasken pade gambar berikut ini + Yn ¢ antar hasil. Pada gambar tersebut di atas tampak bahwa untuk garis .B dan CD menunjukken hubungan komplomenter antara Y) dan Y, karona kenaikan jumlah Y, alson diserted dengan kenaikan Y, (4B) dan turunnya Jumlah Y, juga disertet turunnya Y, (CD) Sedengkon untuls garis BC menunjukkan hubungen yeng seling c. bereaing antara Y, den Y, tersebut, Hybungan_suplementer (supplementary Product) Beberapa produk dapat dikatakan mempunyai hubungan suplementer apabila jumlah salah satu produk dapat ai~ tingkatkan tanpa menyebobkan Icenaikan atau penurunan Jumlah produk yang lain, Hubungan ini dapat terjadiapabila ada surplus input yang tetap jumlahnya sehingga dapat digunaken untuk menghasil- kan produk yang lein tanpa saling tergantung, micalnya tenaga kerja keluarga yang bekerja pada usahatani dengan djumlah jam yang tertentu setiap harinya (8 jam), jika keluarga petani itu mempunyad jam kerja selama 12 jan per hari maka masih ada sisa waktu solama 4 jam setiap z hari yang dapat diguneken untuk usaha lain, seperti in- dustri rumah tangga, dan lein-lein, jken tetapi Reataan ini tidak dapat berlangsung 9 Karena pada saat-sat arga itu penuh bekerja pada ada kesempatan untuk menger- tertentu justru tenaga i usahataninys echingga tidal Jakan usaha loinnye lagi. Hubungan ind dapat dijolackan dengan grafik berikut ini: vi v Xo. : Hubungan suplementer antar hasil. ay * : 93 Pada kurva £B monunjukkan bahwe keonaikan ataw penurunan jumlah ¥, tidak mempengaruhd Y>, Gemilclan pula pada kur- va CD dapat dikctahui bahwa kenaikan atau penurunan jum- Jah Yp tidak mompongaruhs. Juma Yqy aebingga dapat di- + ketahud pula behwa daya cubstitusi dari salah satu —pro- duk terhadap prodvk yang ledinnya (MEPS) adaleh cama de~ ngen_nol « Hubungan_saling beresing (Competitive Products) on saling bersaihg yaitu)ji- Beberapa produk dala’ ka jumlsh salgh satu haetl daoat ditingkatken dengan di- eertai ponurunan jumlah produk yang lain. Hal ini disebabken karena produk-produk itu dihacilken dari suatv proses produksi yang menggunelkan sejumlah in- put tertentu yang tersedia dalam jumlah terbatas, sehi- ngga ada daya substitusi dam suatu produk marjinal ter- hadap produk yang leinnya dengen tanda negatit. * Berdasarkan atas daya substitusi marjinel itu maka tingkat cubstitusinya catu hasil terhadap haeil yang la- in dopat dibagi menjadi tiga macam yaitu : as Daya substitusi marjinal yeng tetap, make tingkat sub- stituei dari suatu hasil terhadap hasil yang lain ada~ lah tetap sepanjang kurva icofaktor. ¥ Hal ini dapat dijelaskan sccare grafik, seperti pada gambar berikut ini : eek ays ore ays ay r MEPS, > MEPS, MEPS ose) MIPS, Go 10% Habungan substitued yong semakin ber- 72 kureng. : * Keadaan ini jarang cckeli terjadi pada Meahata- ni kectali untuk petani yang mempunyai input sengat terbatas jumlehnya celingea hanya memungkinken untuk menjalanken usahenya ps ia daerah I pada kurva pro- nuked. cs Daya cubstituel marjinal yang sonakin meningxat, ya- itu jika kenaikan satu unit suatu produk menyebabkan penurwnan produk yang lain*dalam jumlah yeng semakin besar, sehingga kurva isofektornya cekung terhadap titik pangkal, seperti dapat dilihat pada grafik ber- ikut ini : é 5 8 an at Grits aa a don AYS = AY) = at ; shdngga MEP 2 ‘ . oy? selingga MIPS, (HIPS, {.. Cures, Ne . Yjubungan substituei yang semekin moningkat. | iabibesg ini sering terjadi dalam bidang pertanian misalnya Usaha peternakan sapi baik untuk diambil susunya ataupun dagingnya maka jika:produksi susu ingin ditingsatkan berarti harus mengurangi produksi ~ daging yeitu untuk monambah jumlah sapi perah. Daya substitusi marjinel yang semakin meningkat ini terjadi pada deerah IT (rasional) untuk kedua fungsi produksi itu (1ihat penurunan kurva isofaktor) di muka). Untuk jengka waktu relatif panjang kadeng-kadang hubungan yang caling bersaing pada jangka’ waktu pen- deck dapat berubah menjadi hubungen yang komplementer misalnya antare taneman jagung dan tanaman kacang- kacengan yang untuk satu periode tanan merupaken pros | duk-produk yang salin berseing, akan tetapi jika ta~ naman jagung itu diusahakan setelah tanaman kacang- kacangan maka produkei jagung akan lebih tinggi se~ ab tanaman kaceng-kacongen itu akan mengikat nitro- gen bebas yong dapet digunaken untuk tanaman pada pe- riode bdrikutnya, " 96 B. LSOREVAWE i Fungei isorevenue menunjukkan beborapa kombinasi out- put (¥, dan Yj) yang menberikan penerimaan total (Total revenue) yang sama. Persamann Asorevenue iii dapat diturun- kan dari fungei total revenue sebagai berikut : TR =P). Yy + Po. Yo make = ¥ a - ee) ¥, fungei. dborevenue dongan PR 2 Totel Revenue . Py Harga output Yy Po = Harga output Yo Fungsi isorevenue itu merupakan persamaen garis lurus, sebab harge-harga produk relatif tidak berubah pada jangka pondek, atau secara grafik dapat dijelackan sebagai berikut : wt ae :Kurva deoreyaane 57 . Kurva terccbut menungukkan bahwa jika produsen tidak ” memproduked Y, maka Y, dapat dihasilken cebesab TR/P) (On) demikion pula sebaliknya yaitu jika Yy tidal diproduksikan maka semva input depat digunaken untuk memprodukei Y5 so- beser TR/P. (OB). Scdangken ceris “H merupekan \sumpulan titik-titak kombinasi Y, dan Y yang dapat @iheeilkan ‘ber- sama-sama pada tingkat penerimann yang sama. Somakin jauh garis 75 itu dari titik pangkal menunjulican penerimaan total yang semakin hogar pula’ sebab Y, dan Ya yang dapat dihasilkan juga cow in besar. Keadaan int da- ppat dihasilken juga semakin wesar. Keadaan ini dapat di- * jelaskan dengan gambar dan uratan berdiut ind + Gb, 4,15 : Kurva ieorevenue yang sejajar * Kurwa 1B: TR. Py. Yy + Po. Yo (0B + P,. (HD. * Kurva TD: Y + Pp. Y, =P. (OF) +P. (®) padahal OF > Of den O8> Ofte 3 berarti TR, TR, . ‘WKedva kurva torsebu “sai pada keadaan harga Py dan P, yang tetap berarti mospuiyad slope/keniringan yang § sama karet kemiringan dari kurva feorevenue itu ditunjuk- ken oleh perbandingan harg> cari tcedua macam hasil itu, seperti dapat dijelackan bariint ind + P. Persamaen isorovonue : ¥ x 28-58 ¥, age a. te sighe/ Keeiinesn’ +eaiage= As ‘Dengan demikfan berarti apabila terjadi perubahan har~ ga, baik P, moupun P, aken menyebabkan perubahen keniring- an dari kurva isorevenue itu seperti dapab"dilinat pada gambar : Kye I, Py berubah II, Pp berukah Gb. a : Perubehan isorevenue karcna adanya pernbah— 3 an harga Apabila P, baik pada keadaan P, tetap’ maka slope (-P,/P}) kecil yang berarti bahva kurva isomevenue menjadi semakin datar (DC) dan sebaliknya. Spabila Pyqpaik pada ke adaan P, tetay maka kurva isovevenue akan menjadi semakcin togak (AB) demikian pule sctolaimya, Cc, SITIK OPTIMUS Untuk menentukan titik optimum dan beberapa kombinasi dua macam hasil atau lebih itu dapat dilakukan dengan cara mencard suatu kombinasi yang memberikan tingkat penerimaan tinge, Hal ind dapat ditemuken dengan cer yang pali | : 99 monontukan titik singgung dari kurya deorevenue den isp~ faktor yang paling jauh dari tibik pangkal yaitu pada daat slope deri isorevenuo sama dengan elope dari dsofektor: FP, 2 wars = = Gt -Jika kurva isofaktor berbentuk linier dengan MRPS yang tetap untuk semua titil maka slope kurva isorevenue yang sejajar dengen kurva isofaktor aken momenuhi semua titik pada isofaktor itu, berarti semua kombinasi hasil itu merupakan kombinasi yang optimum, hal semacam ini Ja~ rang eckali dijumpas di dalem praktelnye. Keadaan yang sering sckali terjadi adalah kombinast hasil yang saling substitusi karena mengguneken input yang, sama dalam jumlah yong terbatas, sehingga hanya.ada satu titik optimum dari beberapa titik kombinasi itu, yang me~ rupakan titils singeung antare kurva isorevenue dan kurva isofaktor atau : WP, = WP, 4 a Jia input yang sama dalam jumlsh terbatas Stu digunaken untuk monproduksi benyel hasil maka titik optimum akan tercapai pada saat + WP) = WP, = see Untuk monontukan titile optimum itu dapat juga diguna- = WP, kan fungel Lagrange, scporti pada uredien-uraian berilut ini: . Micalkan : Yy y. a(x), fo = 2(X) a. Maka untuk keadaan biaya yang terbatas dapat diporolech keuntungan maksimum dengan memakeimunican penerimaan (revenue) yaitu : mamaksimumkan R= P, ,'Y) +P). Y> dengan kendala 0 C= Py BY, i¥2) Fungai Lagrange 1 =P). ¥y + Py. Yp +Afe ~ alecra teal dongen A= Lagrange multiplier t erat Tarun, y wt Bra) Ps ee WE = y= Ai My. 6 Phe 0 - Py fetyix,)] Sis ade CO ee oe re 3 ateu P Py= ay ee dengan mémasukkan percamaan (2) pada persamaan (1) akan di- peroelh alokasi dari input itu, baik untuk proses produksi yy maupun Yo « ‘cant tetapi alokasi terscbut masih harus diuji dulu untuk optimalitasnya yaitu dengan menguji tu- rupan kedua dari fungsi determinasi Lagrange tersebut se- bagei barikut + determinan We seian yang tertentu t | | co] Typ Bye hy Ups PERS E Ina rd Ths Ton Dy |rtax? Aas oe Tan dst. Syaret optiouai: jihiCo- 5 PEE 0 3. E. Az sr ze ~ AS Pp t0Q) a =R- Py) =P; dari (1) dan (2) diperot 0 oe konudian dengan menasvickan persemaan (14) ke dalem por~ samaan (3) akan diperolch oct dan Xo sedangkan uji op- timalitasnya adalah jika iui 0 memenuhi syarat optimal, berarti | nilai X) = 4 dan°X, = 8 itu benar-benar memberikan ke~ untungan yang tertingga (Lihat kasvs “input yang ter- batas"). E : Pe angen 97, Kasus 2) Jika ponerinaan total telah Misalnya produsen nenginginkon peneri:aannya acbesar 960 satuan veka berapa alok: Anput yang optinal ? Pada pringipnya untuk keadaan senacan ini nasih dapat @i peroleh keuntungan tertinggi yaitw dengan nenceri biaya yang paling keodl (x wininalcen total biaya) dengan per- ‘tinbangan seperti berilart ind + Pungsi yang Ginininalien : 10 = 30 Ey. Syarat yang harus dipenuhi : a) X. Fungsi Logrange : L = 30%, + 30%, + A (as0-200%,+5%, 200 + By = 30 +A(-r00420:,) = 0 Ty = 30 + )(~100452,)=0 = dari 2m, substitusi (4) ke dalen (3) make diperoleh : 960-1007, 457, 2 -a00(25,) +2,5( 2%) mi 960-10 i BE, i 2 4 200K, + 10%," = 0 960-3007, + 15:4” = 0 64-20%, + 7,7 = 0 dengan rumia ABS, diocr 8) X= 18; dan 4, = 36 < dud nilat X, yaitu + A= - 31/8 Pilasba, = 8 q 1 Tyg, = Bap = 60 : i Dog =0 q - 30/8 80 ~ 6.400 60 oO . if | = |- 30/8 o 80 = 34.667 : ° -15/8 80 80 80 o : * | Sesoz; Hy < 0 untuk soal minim: Syarat optimal | berarti nilai 4 = 18 dan x, = 36 tidek memenuhi syarat o9- timalitas. d) X= 254, = 4; A= 378 maka t Ty, = 10A = 30/8 ih~za = La l=- 80 Tyg = Iny 0 i Ippn = DA 2=- 8 Tyg SRN = 15/8." y E 5a = 0 * . er) shy-nya dapat diousun [4 = | 30/8 = 80] = ~ 6,400 ee aed [| = | 30/8 o - 80 = = 34.667 ° 15/8 = 80 80 - 80 ° , d Jadi untuk X; = 2 dan X, = 4 momenuhi syarat optimali¢as, verarti nilai-nilai tersebut dapat memberilcan kountungan yong tortinggi bagi produsen, Pada optimasi tersubut harga input (%,,) tidak diper- % hitungkan karena hanya menggunaken satu macam input saja, totapi jika produsen menggunakan dua macam input ateu lebih untuk proses produksi due macam output atau lebih maka harg. | ‘input akon mempengaruhi tingkat optimalites itu. ‘ Untuk hubungan dua macam input dan dua macam output, titix optimal tereapri apabila : yt _ 2). NPE a Jy Nel _PLMPP, 2 an Pa) yl yl vwe,.,* MP,» etou) ee Per x2 Seadaan kesetimbangon marjinal (equi-marginal) itu berlalu pula untuk hubungan n macam,ingut dengan m macnm output. Dalam hal ini input-input terscbut tersedin aclam jumlah yong terbotas. Untulc hubungen m macam output dengan n ma input dalam juminh yang tidek terbatas, syarat optimclitas itu adalah : 110 Prinsip-prinsip kesetimbangan marjinal itw pada praktel nya tidak dapet selalu terpenuhi, sebab produsen belun tentu mengetohui fungsi produksi dari usahanya secara pasti dan ju- go. tentang informasi harga-harga. Selain itu untuk usnha di bidang pertanian pada khususnya mengandung resiko dan keti- dak pastian yang tinggi schingg sukar bagi produsen untuk aencntukan usakanya dengen monn kan primsi2-prinsip itu. Hnl ini buken berarti bahwa princip-prinsip itu tidak dapat digunakan, tetapi untuk keadaan tertentu prinsip-prinsip tersebut bers a dalamjanalisa ekenomi usahatani. er pendeka dann

You might also like