Professional Documents
Culture Documents
Uts Aik Ii
Uts Aik Ii
Nim: 20200001
Prodi: S1 Keperawatan
Uts: AIK II
1. Doa Ititah adalah doa yg di baca sesudah takbiratul Ihram dalam salat,
tuliskanlah doa iftitaH yg paling utama menurut Tarjih Muhammadiyah?
Jawab :
DOA IFTITAH MUHAMMADIYAH
ا يُنَقَّى44ا َك َم44َب اللَّهُ َّم نَقِّنِي ِم ْن ْالخَ طَايِ ق َو ْال َم ْغ ِر
ِ ي َك َما بَا َعدْتَ بَ ْينَ ْال َم ْش ِر ِ َاللَّهُ َّم ب
َ اع ْد بَ ْينِي َوبَ ْينَ َخطَايَا
ج َو ْالبَ َر ِد
ِ ي بِ ْال َما ِء َوالثَّ ْل ِ الثَّوْ بُ اأْل َ ْبيَضُ ِم ْن ال َّدن.
َ َس اللَّهُ َّم ا ْغ ِسلْ خَ طَايَا
(Transliterasi Arab: "Allahumma baa'id baini wabaina khathoo yaaya
kamaa baa'adta bainal masyriqi wal maghribi. Allahumma naqqinii
minal khathooyaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minaddanasi.
Allahummaghshil khathaayaaya bil maa`i wats tsalji wal baradi.")
الَتِى4 ص َ ِر ِكينَ إِ َّن4 ا ِمنَ ْال ُم ْش44َا أَن44لِ ًما َو َم4 ا ُم ْس44ًض َحنِيف َ ْت َواألَر َّ ر4
ِ َم َوا4 الس َ 4َْت َوجْ ِه َى لِلَّ ِذى فَط ُ َو َّجه
َا ِمن4َ(وأَن َ َلِ ِمين4ا أَ َّو ُل ْال ُم ْس4َت َوأَنُ ْر4ك أُ ِمَ ِى َو َم َماتِى هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمينَ الَ َش ِريكَ لَهُ َوبِ َذل 4َ َونُ ُس ِكى َو َمحْ يَا
َذ ْنبِى4 ِت ب ُ ر ْف4
َ 4َى َوا ْعت4 ت نَ ْف ِسُ ك الَ إِلَهَ لِى إِالَّ أَ ْنتَ أَ ْنتَ َربِّى َوأَنَا َع ْب ُدكَ ظَلَ ْم ُ ِ اللَّهُ َّم أَ ْنتَ ْال َمل،) َْال ُم ْسلِ ِمين
َق الَ يَ ْه ِدى ألَحْ َسنِهَا إِالَّ أَ ْنت ِ َوب إِالَّ أَ ْنتَ َوا ْه ِدنِى ألَحْ َس ِن األَ ْخال ُّ فَا ْغفِرْ لِى ُذنُوبِى َج ِميعًا الَ يَ ْغفِ ُر
َ ُالذن
َّ َد ْيكَ َو4َ ُر ُكلُّهُ فِى ي4 ْع َد ْيكَ َو ْالخَ ْي4ك َو َس
ُّر4الش َ 4يِّئَهَا إِالَّ أَ ْنتَ لَبَّ ْي4ف َعنِّى َس 4ُ ف َعنِّى َسيِّئَهَا الَ يَصْ ِر ْ َواصْ ِر
َ َ
َك تَبَا َر ْكتَ َوتَ َعالَيْتَ أ ْستَ ْغفِرُكَ َوأتُوبُ إِلَ ْيك َ ك َوإِلَ ْي َ
َ ِك أنَا ب َ ْس إِلَ ْيَ لَي
(Transliterasi Arab: "Wajjahtu wajhiya lilladzi fathoros samaawaati wal
ardh, hanifan musliman wama ana minal musyrikiin, inna sholaati
wanusukii wamahyaaya wamamaati lillahi robbil 'alamin. Laa
syariikalahu wabidzaalika umirtu wa ana awwalul muslimiin [wa anaa
minal muslimiin]. Allahumma antal malik. Laa ilaaha illa anta. Anta
robbii wa ana ‘abduka. Zholamtu nafzi wa’taroftu bidzanbi, faghfirlii
dzunubii jamii’aa. La yaghfirudz dzunuba illaa anta. Wahdinii liahsanil
akhlaqi, laa yahdi li ahsanihaa illaa anta. Washrif 'annii sayyi`ahaa la
yashrifu 'annii sayyi`ahaa illa anta. Labbaika wa sa’daika, wal khoiru
kulluhuu fii yadaika. Wasy syarru laisa ilaika anaa bika wa ilaika.
Tabaarokta wa ta'aalaita, astaghfiruka wa atuubu ilaiik.")
َصالَة َّ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَ ْستَ ْفتِ ُح ال َ ِ ت َكانَ َرسُو ُل هَّللا ْ َع َْن أَبِى ْال َجوْ َزا ِء ع َْن عَائِ َشةَ قَال
َ ُير َو ْالقِ َرا َءةَ بِ ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمينَ َو َكانَ إِ َذا َر َك َع لَ ْم يُ ْش ِخصْ َر ْأ َسهُ َولَ ْم ي
ص ِّو ْبهُ َولِ َك ْن 4ِ ِبِالتَّ ْكب
َ َو َكانَ إِ َذا َرفَ َع َر ْأ َسهُ ِمن4ى قَائِ ًما َ وع لَ ْم يَ ْس ُج ْد َحتَّى يَ ْست َِو ْ
ِ بَ ْينَ َذلِكَ َو َكانَ إِ َذا َرفَ َع َرأ َسهُ ِمنَ الرُّ ُك
ُى َجالِسًا َو َكانَ يَقُو ُل فِى ُك ِّل َر ْك َعتَي ِْن التَّ ِحيَّةَ َو َكانَ يَ ْف ِرشُ ِرجْ لَه َ السَّجْ َد ِة لَ ْم يَ ْس ُج ْد َحتَّى يَ ْست َِو
ش ال َّر ُج ُل َ أَ ْن يَ ْفت َِر4ان َويَ ْنهَى ِ َصبُ ِرجْ لَهُ ْاليُ ْمنَى َو َكانَ يَ ْنهَى ع َْن ُع ْقبَ ِة ال َّش ْيط ِ ْاليُس َْرى َويَ ْن
أبو، وأحمد، واللفظ له، [رواه مسلم.صالَةَ بِالتَّ ْسلِ ِيم َّ اش ال َّسب ُِع َو َكانَ يَ ْختِ ُم ال َ ِذ َرا َع ْي ِه ا ْفتِ َر
] والطبراني، عبد الرزاق، داود الطيالسي4 وأبو، والبيهقي،عوانة
صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َوأَبِى بَ ْك ٍر َو ُع َم َر َوع ُْث َمانَ فَلَ ْم أَ ْس َم ْع
َ ِ ْت َم َع َرسُو ِل هَّللا
ُ صلَّي ٍ َع َْن أَن
َ َس ق
َ ال
وابن خزيمة، وأحمد، النسائي، واللفظ له،أَ َحدًا ِم ْنهُ ْم يَ ْق َرأُ بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِح ِيم [رواه مسلم
] والدارقطني، وعبد ابن حميد، والبيهقي، أبو عوانة،وابن حبان
Artinya: Dari Anas [bahwa] ia berkata: Aku salat di belakang
Rasulullah saw, Abū Bakr, ‘Umar dan ‘Uṡmān, maka aku tidak
mendengar seorang pun dari mereka membaca bismillāhir-raḥmānir-
raḥīm [HR Muslim, dan ini lafalnya, an-Nasāī, Ahmad, Ibn
Khuzaimah, Ibn Ḥibbān, Abū‘ Awānah, al-Baihaqī, Abū Dāwūd, at-
Tirmiżī, al-Ḥākim, al-Baihaqī, ‘Abd Ibn Ḥumaid, dan aṭ-Ṭabarānī].
4. Tuliskanlah bacaan duduk antara dua sujud dan bacaan tahyat akhir
yg lebih afdhal menurut tarjih Muhammadiyah?
Jawab:
DOA DUDUK DI ANTARA DUA SUJUD
اَللّهُ َّم ا ْغفِرْ لِى َوارْ َح ْمنِى َواجْ بُرْ نِى َوا ْه ِدنِى َوارْ ُز ْقنِى
Allaahummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii.
Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku,
tunjukilah aku, dan berilah rizki untukku”.
DOA TAHIYAT AKHIR MUHAMMADIYAH
ِ اَل َّسالَ ُم َعلَيْنا َ َو َعلَى ِعبا َ ِدهللا.ُك أَيُّها َ النَّبِيُّ َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َركاَتُه
َ اَل َّسالَ ُم َعلَ ْي.ت ُ َ ات َوالطَّيِّبا َّ َّات هّلِل ِ َوال
ُ صلَ َو ُ اَلتَّ ِحي
َك َما، آل ُم َح َّم ٍد ِ َو َعلَى، صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َ للَّهُ َّم.الصَّالِ ِح ْينَأ َ ْشهَ ُد اَ ْن الَاِلَهَ اِالَّ هللاِ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُا
َك َما، آل ُم َح َّم ٍد ِ َو َعلَى، ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد ِ َ اللَّهُ َّم ب، ك َح ِمي ٌد َم ِجي ٌد َ َّ إِن، آل إِ ْب َرا ِهي َمِ صلَّيْتَ َعلَى إِ ْب َرا ِهي َم َو َعلَى َ
ك َح ِمي ٌد َم ِجي ٌد ِ َو َعلَى، بَا َر ْكتَ َعلَى إِ ْب َرا ِهي َم
َ َّ إِن، آل إِ ْب َرا ِهي َم
Attahiyyaatu lillaahi washsholawaatu waththoyyibaat. Assalaamu ‘alaika
ayyuhannabiyyu warohmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu’alainaa wa’ala
‘ibaadillaahi shshoolihiin. Asyhadu anlaa ilaaha illallaah waasyhadu
annamuhammadan ‘abduhu warosuuluh. Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala
aali Muhammad kamaa shollaita 'ala Ibroohim wa 'ala aali Ibrohim, innaka
hamidun majiid. Allahumma baarik 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad
kamaa baarokta 'ala Ibrohim wa 'ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid
Artinya: “Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebagusan adalah
kepunyaan Allah, Semoga keselamatan bagi Engkau, ya Nabi Muhammad,
beserta rahmat dan kebahagiaan Allah. Mudah-mudahan keselamatan
juga bagi kita sekalian dan hamba-hamba Allah yang baik-baik. Aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa
Muhammad itu hamba Allah dan utusan-Nya. Ya Allah, semoga shalawat
tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Seperti rahmat
yang tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Dan limpahilah
berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Seperti berkah
yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia di seluruh alam.”
5. Ada beberapa bentuk dari ibadah mahdah dlm islam diantaranya salat, puasa,
dan haji , jelaskan hakikat dari ibadah tersebut!
Jawab:
Hakikat Shalat
HAKIKAT PUASA
Hakikat puasa sering dikaitkan dengan menahan lapar dan haus dari terbit fajar
hingga tenggelamnya. Namun jauh dari itu, hakikat puasa memiliki makna
luas bagi umat Muslim yang menjalaninya.Puasa tak hanya dapat dilakukan
saat bulan Ramadan, melainkan di bulan lain yang disunahkan. Hakikat puasa
sudah sepatutnya dipahami bagi umat muslim yang sudah memenuhi syarat
berpuasa.Dengan memahami hakikat puasa, seseorang akan dengan ikhlas dan
mengetahui tujuannya dalam berpuasa. Selain itu dengan mengetahui hakikat
berpuasa, seseorang akan senantiasa menaati rukun dan sunah puasa sehingga
puasanya dapat diterima di mata Allah SWT.Hakikat Puasa Sesuai Alquran
Ilustrasi Al-qur'an Perbesar Ilustrasi Al-qur'an (sumber: Pixabay)
Hakikat puasa tertuang dalam perintah berpuasa di surat Al Baqarah ayat 183
yang berbunyi:
Surat Al Baqarah ayat 183 ini mengandung banyak makna dan pelajaran
mengenai pelaksanaan puasa Ramadan. Hakikat puasa pada ayat ini
menjelaskan bahwa tiap orang-orang yang beriman diwajibkan untuk berpuasa
semata-mata hanya untuk bertakwa pada Allah.
Hakikat haji
Tidak ada ibadah seagung ibadah haji, tidak ada sesuatu agama yang memiliki
konsep ibadah seperti konsep haji Islam. Haji mengandung seribu makna,
merangkum sejuta hikmah. Karena itu haji merupakan tiang kelima dari
kelima pilar utama dalam Islam. Di lihat dari sebutannya saja, ibadah ini sudah
unik. Betapa tidak, Al-Allamah Abu Abdillah Muhammad bin Abdir Rohman
Al-Bukhari Al-Hanafi Az-Zahid menjelaskan: “Haji adalah bermaksud
(berkeinginan dan bersengaja), sementara maksud dan niat, keduanya
menghantarkan seseorang menuju cita-cita, niat adalah amal yang paling mulia
karena ia adalah pekerjaan anggota yang paling utama yaitu hati, manakala
ibadah ini adalah ibadah yang paling besar dan keta’atan yang paling berat
maka disebut ibadah yang paling utama, yaitu Al-Haj yang berarti Al-
qashdu.Tatkala seorang haji tiba di Ka’bah, dan sebelumnya dia sudah
mengetahui bahwa pemilik rumah (Ka’bah) tidak berada di sana, maka dia
berputar mengelilingi rumah (Thawaf), Thawaf mengisyaratkakn bahwa
Ka’bah bukanlah maksud dan tujuan, melainkan tujuannya adalah pemilik
rumah (pemilik Ka’bah).Begitu pula mencium hajar aswad, bukan berarti dan
bukan kerena menyembah batu, melainkan karena mengikuti sunnah Rasul.
Karena beliaulah yang mencontohkan kita untuk melakukan yang demikian.
Inilah pembeda antara musyrik dan muslim. Dulu orang musyrik mencium
batu karena untuk menyembah berhala. Tetapi sekarang Muslim mencium batu
untuk mengikuti sunnah Rasul, yang diantara hikmahnya adalah seperti apa
yang dikatakan oleh Ibnu Abbas r.a: “Hajar Aswad adalah bagaikan tangan
kanan Allah dimuka bumi ini. Maka barangsiapa yang menjabatnya
(menyentuhnya) atau menciumnya maka seolah-olah ia menjabat (tangan)
Allah dan mencium tangan kananNya.”Karena itu ketika menyentuhnya,
seorang haji harus mengingat bahwa ia sedang berbai’at kepada Allah
(pencipta dan pemilik batu yang telah memerintah untuk menyentuhnya).
Berbai’at untuk selalu taat dan tunduk kepadaNya, dan harus ingat barang
siapa yang menghianati bai’at maka ia berhak mendapatkan murka dan adzab
Allah.aksud kita bukan tetapi dan karena unsur niat begitu utama dan penting
maka Allah brfirman:“Dan sempurnakanlah haji dan umrah itu karena
Allah”Karena itu pulalah para ulama menganjurkan bahwa kewajiban pertama
bagi calon haji adalah bertaubat. Bertaubat dari semua dosa dan maksiat, inilah
yang disyaratkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya: “Berbekallah, dan
sesungguhnya sebaik-baiknya bekal adalah taqwa.” (QS: Al-Baqarah ayat
197)Tentu saja kita sudah maklum bahwa taqwa itu tidak bisa dicapai kecuali
dengan bertaubat dan meninggalkan segala jenis perbuatan maksiat. Kalau
jama’ah haji sudah bertaubat maka ia akan mampu memahami dan menjiwai
syiar haji yang teramat indah dilantunkan sewaktu beradah di Kota Makkah. Ia
akan menghayati seolah-olah berucap: “Ya Allah aku datang, akau datang,
memenuhi panggilan-Mu, lalu aku berdiri di depan pintu-Mu. Aku singgah
disisi-Mu. Aku pegang erat kitab-Mu, aku junjung tinggi aturan-Mu, maka
selamatkan aku dari adzab-Mu, kini aku siap menghamba kepada-Mu,
merendahkan diri dan berkiblat kepada-Mu.”Bagi-Mu segala ciptaan, bagiMu
segala aturan dan perundang-undangan, bagiMu segala hukum dan hukuman
tidak ada sekutu bagiMu. Aku tidak peduli berpisah dengan anak dan istriku,
meninggalkan profesi dan pekerjaan, menanggalkan segala atribut dan jabatan,
karena tujuanku hanyalah wajah-Mu dan keridhaan-Mu bukan dunia yang fana
dan bukan nafsu yang serakah maka amankan aku dari adzab-Mu ya
Allah.Kini jama’ah calon akan melaksanakan ibadah yang suci, dan insya
Allah mereka kepada Allah. M(’) dan masyarakat, masyarakat , sepulangnya
dari menunaikan ibadah , disebut dengan haji yang mabruro Mmaksiatmaksiat
tentang makna haji, haji mabrur dan , semoga Allah menjadikan haji kita yang
dahulu dan yang akan datang menjadi haji yang , dan semoga dijauhkan dari
haji yang maghrur (tertipu).
Tata laksananya tidak perlu ber-pola pada contoh Rasulullah SAW, untuk itu
dalam ibadah bentuk seperti ini tidak dikenal dengan istilah bid'ah atau jika ada
yang disebut segala hal yang tidak dikerjakan Rasul bid'ah, maka bid'ah tersebut
disebut bid'ah hasanah.Bersifat rasional, ibadah ini baik-buruknya, untung-
ruginya, atau manfaat-madharatnya, dapat ditentukan oleh akal dan logika.
Sehingga jika menurut logika sehat, buruk, merugikan dan hanya mendatangkan
madharat maka tidak boleh dilaksanakan.Asasnya “manfaat”, dalam
melaksanakan ibadah ini, yang dilihat adalah manfaatnya, jadi ibadah atau
amalan yang Anda kerjakan mendatang manfaat, maka selama itu pula Anda
dapat melakukannya.
Contoh Ibadah Ghairu Mahdhah
Ibadah atau amalan dalam ibadah ghairu mahdhah memiliki banyak sekali
contoh salah satu contoh yang sederhana yaitu aktivitas makan. Makan pada
laporan peringatan sebuah ibadah khusus, setiap orang bebas mau makan kapan
saja entah itu ketika lapar atau tidak lapar dan dengan menu apa saja, kecuali
yang diharamkan.Bisa saja orang makan karena lapar atau hanya tinggal ingin
mencicipi makanan. Akan tetapi dari aktivitas makan tersebut bisa berpahala
ketika kita sebagai yang melakukan aktivitas tersebut meniatkan agar memiliki
kekuatan (tidak lemas) untuk sholat atau berjalan menuju masjid. Hal tersebut
berarti bahwa suatu perbuatan yang suatu perbuatan bukan suatu ibadah.Akan
tetapi menjadi ibadah karena melihat dan menimbang niat yang dilakukan. Hal
tersebut merupakan contoh sederhana yang bisa kita laksanakan dalam
kehidupan sehari-hari. Ibadah Ghairu Mahdhah adalah segala amalan ang
diizinkan Allah walaupun tidak ada dalil yang jelas memerintahkan pelaksanaan
amal tersebut.
Ibadah ghairu mahdhah memiliki prinsip antara lain:
Ibadah atau amalan yang termasuk dalam ibadah ghairu mahdhah antara lain
belajar, zikir, dakwah, tolong-menolong.