You are on page 1of 7
* PASAR MODAL OVERVIEW PASAR PERDANA PASAR SEKUNDER Harga saham tetap “Harga berfluktasi sesuai Kekwatan pas Tidak dikenakan komisi Dibebankan Komisi untuk pembelian maupun penjualan Hanya untuk pembalian saham Pemesanan dilakukan melalui anggota bursa Pemesanan hanya dilakukan melalui agen | Jangka waktu tidak terbatas penjual Jangka waktu terbatas ‘* Proses perdagangan pasar sekunder 1, Transaksi dilakukan pada BEI melalui perantaraan perusahaan sekuritas yang menjadi anggota bursa. 2. jika Investor akan membeli saham maka melakukan perintah pembelian (order beli) melalui perusahaan sekuritas. 3. jika Investor akan menjual saham maka melakukan perintah penjualan (order jual) melalui perusahaan sekuritas. 4. Order yang masuk akan ditampitkan di BEI dan juga bisa dilihat pada layar transaksi perusahaan sekuritas, 5. Apabila harga transaksi cocok, transaksi akan terjadi, untuk perpindahan aset dan pembayaran akan difasilitasi oleh KPEI dan KSEI. 6. Untuk pembelian, investor harus menyetor sesuai nominal pembelian maksimal 3 hati kerja (1+3) setelah transaksi. 7. Untuk penjuatan, investor akan menerima pembayaran maksimal 3 hari kerja (T+3) setelah transaksi. 8. Dalam hal terdapat libur, maka yang diperhitungkan adalah hari kerja. Perkembangan Sarana Perdagangan Mei 1997 Otomasi sistem pengawasan pelaksanaan perdagangan April 2000 Penerapan Scripless Trading 2002 2004 2005 2006 2010 2009 2011 2012 Perluasan akses pasar melalui Remote Tradi Pelaporan Elektonik oleh Emiten Perluasan akses pasar melalui Online Trading Perluasan akses pasar melalui Online Trading Perluasan akses pasar melalui Direct Market Access Implementasi Single Investor ID dan Akses Implementasi Straight Through Processing Impelementasi Sistem Perdagangan JATS NEXT-G Versi 2.0 Sistem Keamanan dan Konfigurasi JATS Sistem Perdagangan Saat Ini Agar terselenggaranya perdagangan yang teratur, wajar, dan efisiensi, Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa sistem keamanan dan konfigurasi untuk JATS agar selalu available untuk digunakan 1. Bursa Efek Indonesia memiliki dua tempat yang disebut dengan Main site (utama) dan DRC Site (Disaster Recovery Site) yang bertujuan untuk memastikan bahwa sistem perdagangan selalu siap digunakan. 2. DRC Site digunakan sebagai back-up dari Main Site, server JATS yang berada pada DRC selalu juga dipastikan siap digunakan apabila dibutuhkan, 3. Bursa Efek Indonesia dan juga pihak ~ pihak terkait dalam mekanisme perdagangan efek di pasar modal memakai jaringan yang disebut dengan Jaringan Terpadu Pasar Modal (TPM). JTPM adalah jaringan yang ditujukan hanya pada pibak tertentu yang terlibat dalam mekanisme perdagangan efek di pasar modal (dedicated network), jaringan itu juga biasa disebut dengan MPLS Protocol (Multi Protocol Label Switching. 4, JTPM juga dilindungi dengan high-end firewall dan sistem autentikasi sehingga Bursa Efek Indonesia menjanjikan ketersediaan sistem perdagangan sebesar 99,91% setiap tahunnya. MEKANISME PERDAGANGAN EFEK a Perdagangan di BEI didasarkan pada sistem order yang artinya investor harus menghubungi perusahaan sekuritas, membuat perjanjian tertulis dan membuka Rekening Efek atas namanya. Perusahaan sekuritas kemudian menjalankan order yang diminta nasabah, Sebuah perusahaan sekuritas juga dapat melakukan transaksi pembelian dan penjualan saham atas nama mereka sebagai bagian dariportofolio perusahaan. Proses perdagangan saham di Pasar Modal melibatkan banyak pihak, diantaranya adalah: 1. SRO Pasar Modal: BEI, KSEI dan KPEI sebagai regulator perdagangan efek dilndonesia 2. Perusahaan Efek Anggota Bursa yang telah memperoleh izin usaha dari OJKsebagai Perantara Pedagang Efek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal (UUPM) dan telahmem peroleh persetujuan Keanggotaan Bursa untuk mempergunakan system dan atau sarana Bursa dalam rangka melakukan kegiatan perdagangan Efek diBursa sesuai dengan Peraturan Bursa. 3. Nasabah 4. Biro Administrasi EBfek 5. Lembaga Kustodian dan/atau Bank Kustodian Syarat Transaksi Efek 1. Single Investor Identification (SID) Single Investor Identification adalah nomor identitas, maka seorang investor hanya memiliki satu nomor SID. Tujuan kepemilikan SID adalah menandakan bahwa pemiliknya telah terdaftar secara resmi sebagai investor di pasar modal. 2. Rekening Dana Nasabah Rekening Dana Nasabah (RDN)adalah rekening khusus untuk investasi nasabah yang dibukakan atas nama investor sendiri dan terpisah dari rekening sekuritas. RDN merupakan sarana pembayaran dan penerimaan hasil penjualan Reksa Dana. Dengan adanya RDN, Nasabah cukup meyetorkan dana investasi ke satu rekening saja, yaitu RDN yang dimilikinya. Sehingga nasabah yang ingin membeli reksa dana tidak perlu menyetorkan dana ke masing-masing rekening Reksa Dana. Selain untuk bertransaksi Reksa Dana, RDN i Mandiri Sekuritas dapat juga digunakan untuk melakukan transaksi saham dan obligasi. Di Mandiri Sekuritas, RDN juga dikenal dengan Mandiri Tabungan Bisnis Investor (MTBD atau Tabungan Settlement Investor (TSI). 3. Sentral Efek Indonesia (KSED) PT Kustodian Sentral Efek Indonesia menyatakan dengan berlakunya single investor ID di tahun 2012 nanti bukan berarti investor hanya bisa membuka satu rekening saja. Investor diperkenankan membuka rekening di beberapa perusahaan penjamin efek. Menurut Direktur KSEI Margaret Tang, single investor ID itu layaknya sebuah Surat Izin ‘Mengemudi (SIM) untuk berkendara di pasar modal Indonesia. Mobil yang digunakannya bisa merek dan jenis apa saja. Penerapan SID Pembangunan Infrastruktur Utama Industri Meningkatkan Pemisahan Aset Nasabah dan Kemampuan Monitoring, Pengendalian dan Pengawasan Risiko Pasar yang Lebih Luas End to End STP. ange Single Investor Identification Single Investor Identification yang diberlakukan sejak 2011 itu terdiri atas 15 digit yaitu: 1, Digit ke-1 dan ke-2 menandakan tipe investor. Sebut saja kode ID untuk investor perorangan, kode SC untuk perusahaan, MF (Mutual Fund), IS (bank), CP (korporasi), PF (dana pensiun), dan OT untuk menandakan tipe investor lainnya. pln an Camscaner 2. Digit ke-3 menandakan status investor, D untuk domestik dan F adalah asing, 3. Digit ke-4 hingga ke-7 menjela pembukaan rekening efek. 4. Digit ke-8 hingga ke-13 merupakan Trading ID investor yang terdiri dari 6 digit angka. 5. Dua digit terakhir merupakan digit pemeriksaan ID. Penyelesaian Transaksi 1. Pasar Reguler dan Pasar Tunai a. Prioritas harga (price priority) : Permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki Prioritas terhadap permintaan beli pada harga yang lebih rendab, sedangkan ‘kan bulan dan tanggal lahir investor serta tanggal dan bulan penawaran jual pada harga yang lebih rendah memiliki prioritas terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi. b. Prioritas Waktu (time Priority) : Bila penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama, JATS NEXT-G memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu. 2. Pasar Negosiasi Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan melalui proses tawar menawar secara individual (negosiasi secara langsung) antara a. Anggota Bursa atau b, Nasabah melalui satu Anggota Bursa atau c. Nasabah dengan Anggota Bursa 3. Pra-pembukaan Pelaksanaan perdagangan di Pasar Reguler dimulai dengan Pra-pembukaan. Anggota Bursa dapat memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli sesuai dengan ketentuan satuan perdagangan, satan perubahan harga (fraksi) dan ketentuan auto rejection. 4. Pra-penutupan dan Pasca Penutupan Pada masa Pra-Penutupan, Anggota Bursa dapat memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli sesuai dengan ketentuan satan perdagangan, satuan perubahan harga (fraksi) dan ketentuan auto rejection. Pra dan Pasca Sesi Perdagangan Pre Sesi : Call Auction, Order Book, Dibekukan Harga Terbaik Untuk Volume Terbanyak, Pasca Sesi Penutupan : Bid / Ask at Closing Price, Amend at Closing Price Fraksi Harga dan Auto Rejection Fraksi Harga dan Auto Rejection Untuk menjaga mekanisme perdagangan berjalan secara teratur, wajar_danefisien, Bursa Efek Indonesia mempunyai aturan yang tertuang dalam peraturanPerdagangan II-A Perihal mekanisme perdagangan efek. Efek Tidak Dijamin 1. Efek Tidak Dijamin adalah Efek yang dirctapkan oleh Bursa Efek dan Lembaga Kliring dan Penjaminan berdasarkan persyaratan tertentu yang penyelesaian transaksinya tidak dijamin sebagaimana diatur dalam Pasal I angka II Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26/POIK.04/2014 Tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. 2, Bursa dan KPEI menetapkan Efek Tidak Dijamin dengan mempertimbangkan kriteria paling kurang sebagai berikut: + Komposisi kepemilikan Efek termasuk porsi kepemilikan publik dan konsentrasi kepemilikan Efek yang dikategorikan berisiko + pola transaksi yang terindikasi melanggar Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan/atau peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal lainnya, + fluktuasi harga Bfek. + volume transaksi. + frekuensi transaksi. + informasi lain yang bersifat material. TRANSAKSI DIPISAHKAN 1, Transaksi Dipisahkan adalah Transaksi Bursa yang dipisahkan dari Penjaminan Penyelesaian ‘Transaksi Bursa berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Bursa Efek Lembaga Kliring dan Penjaminan atau atas perintah Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana diatur dalam Pasal I Angka 10 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26/POJK.04/2014 Tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. 2. Bursa dan KPEI mengajukan permohonan persetujuan Transaksi Dipisahkan kepada OJK, dalam hal terdapat indikasi paling kurang sebagai berikut: - pola Transaksi yang terindikasi melanggar Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan/atau peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal lainnya. ~ transaksi yang berisiko tinggi. Transaksi yang membahayakan integritas pasar Transaksi dipisahkan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi paling kurang sebagai berikut: - kondisi Anggota Kliring yang terkait dengan besaran nilai transaksi yang berpotensi tidak dapat dapat diselesaikan dan teridentifikasi adanya pola transaksi yang tidak lazim (unusual transaction) yang dilakukan oleh Anggota Kliring yang bersangkutan, - fluktuasi harga Efek yang tidak bi - pola, volume, dan tiekuensi transaksi Efek Perdagangan dalam kondisi darurat Suspensi Perdagangan © Permasalahan teknis pada JATS dan atau sistem remote trading seperti rusak mesin perdagangan, kapasitas mesin penuh, dan terputusnya jaringan remote trading. o Terjadinya permasalahan teknis pada sistem Kliring dan penjaminan KPEI dan atau sistem penyimpanan dan penyelesaian KSEI yang mengakibatkan tidak dapat dilakukan proses penjaminan dan atau penyelesaian Transaksi Bursa. o Terjadinya kepanikan pasar dalam melakukan transaksi jual dan atau beli yang mengakibatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan yang sangat tajam paling lama 1 ( satu ) sesi perdagangan . Dalam hal penghentian melebihi 1 ( satu ) sesi perdagangan, maka Brusa akan melakukan penghentian sementara setelah mendapatkan persetujuan OJK. o Bencana atau antara lain : gempa bumi, banjur, kebakaran

You might also like