You are on page 1of 22

Khutbah Idul Fitri 1442 H/2021 M

KEMBALI KE FITRAH MERUPAKAN


TITIK TOLAK MENUJU MASYARAKAT
SAMAWA YANG BERSIH DAN
GEMILANG

[]
[]
[]
[]
[]
[]

OleH:
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN SUMBAWA

SUMBAWA BESAR
1442 H/2021 M
‫‪KHUTBAH ‘IDUL FITRI 1442 H‬‬
‫‪KEMBALI KE FITRAH MERUPAKAN TITIK TOLAK MENUJU‬‬
‫‪MASYARAKAT SAMAWA‬‬
‫ْك ـ ُّٰٰهلل َا ‪ YANG BERSIH DAN GEMILANG‬ـ ُّٰٰهلل َا ُرْك‬
‫ّ ُر‬ ‫ّـ ّّٰـَُٰهّٰا ُلللٰهلُرَا ْكُر ّ‬
‫ُر‬
‫‪ّ،‬ـ ُّٰٰهل ّـ ّٰلُٰهَالل َا‬ ‫‪Oleh: Kantor Kemenag Sumbawa‬‬
‫ُر‬ ‫ُر‬ ‫َا‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ٰه‬
‫ّٰ‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َ‪،‬ا ُ ّ‬
‫ـ‬
‫‪،‬‬ ‫ُ‬ ‫ر‬ ‫‪،‬‬ ‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ُر ّـَّٰا ُللٰه‬
‫رُ‬ ‫رُ ُر ّـَّٰا ُللٰه ُر ّـَّٰا ُللٰهّـ َُّٰاللٰه‬ ‫ُر ّـ َُّٰاللٰه‬ ‫ّـَّٰا ُللٰه‬
‫‪،‬‬ ‫‪،‬‬
‫ْك‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬ ‫ْك‬
‫ْك‬ ‫ْك‬

‫كْ ‪.‬‬ ‫ُٰهلل َا‬


‫ّـ ّٰ‬ ‫ُٰهلل َا ْك ًا ر ْ‬ ‫ّـ ّٰ‬ ‫ر ّـ ُّٰٰهلل َا ْك ُر ‪ُ .‬ر ُ‬
‫ك ًا‬ ‫ّـَّٰا ُللٰهْك ُر ّـ ُّٰٰهلل َا ُر ّـ ُّٰٰهلل َا ْك ْك‬
‫ِب‬ ‫ِب‬ ‫َا‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ُٰه‬
‫ّٰ‬ ‫ـ‬
‫ر ر ْك ّ‬ ‫ا‬ ‫‪،‬‬
‫ْك‬ ‫ْك‬
‫ا‬ ‫ِب‬ ‫ِب‬
‫ّـَّٰا ُللٰه ْكْك ًاّـ ُّٰٰهّـ ّٰلُٰهلللْكَاَا‬ ‫ِب‬ ‫ـ ُّٰٰهْكلل َاُر ـّٰلَالُٰه‬ ‫ُر ْك ْك‬
‫مع ر ه ل ر ذور‬ ‫ِب ْك‬ ‫ِبم ر لنِب رذملي حرؤ اِبم ّـ ُّٰٰهِبلعنل َا ّْكا لرلّ ن‬
‫حع ّـَّٰا ُللٰه‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬
‫اص ل‬
‫ُر ُر ْك ْكّـ ُّٰٰهلّـَاُّٰٰهُللللٰهَال َا‬ ‫ٰ ّـ ُّٰٰهلل َا ُر ـ ُّٰٰهلل َا ِب ئ‬
‫ز ح عن ع‬ ‫لا ه ّـَّهل ِّبِبَإإ‬
‫شّل‬
‫ْك‬ ‫ُٰهلل َا‬ ‫ّـ ّٰ‬ ‫ّـ ُّٰٰهللَاّـ ُّٰٰهللَا‬ ‫ِب رلل ن‪.‬‬
‫ّـ ُّٰٰهللَاص ُر‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا ا ْك‬
‫ِب‬ ‫ِب‬
‫ُـ ـ ّٰٰهلل َا ُر‬
‫ّ ن ح‬ ‫لع‬
‫ّـ ُّٰٰهللّـ ُّٰٰهَالْكلَا ُر‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬
‫ِبئِبِبإق رملام مح‬
‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬
‫‪1‬‬
َ ‫ُٰهللهلٰهزل‬
ُّٰ ‫ّـ ُّٰٰهالل َا َّـا‬
‫م‬
‫ْكول ُره ُر‬ ‫ُر ْك ُر‬ ‫ٰه‬ ‫لل‬
‫ا‬
َ‫ّـ ُّٰ ه‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬
‫ِّل‬ ِ
ّ ‫ـ‬ ‫ْـك ح‬
‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬ ‫ا م ُر ر‬ ‫ ح‬. ‫ّـ ُّٰٰهلل َازرا‬
‫ُٰهلل َا‬
ّٰ ‫ّـ‬ ‫ّـَّٰا ُللٰه‬
‫ع‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬
‫ش‬ ‫ُر ْك‬
َ ُ
‫ل‬
‫ا‬ ‫ل‬ ‫ٰه‬
ّٰ ‫ـ‬
ّ ‫ِبال‬
‫ُٰهلل َا ْك‬ ّٰ ‫ـ‬ ‫َا‬
‫ُٰه‬
‫لل‬ّٰ ‫ـ‬
ّ ‫َا‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ُٰه‬
ّٰ ‫ـ‬ ِّ ‫ر‬
‫ّ ع‬ ‫ل ه‬ ‫ّ م ن‬ ‫ رل ل‬.‫ّـ ُّٰٰهلل َا ا‬
‫ ْك‬.‫ِبللَا ِبل ا‬‫ر ّـ ُّٰٰه‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ُره ص ْك ل‬
‫ِب‬ ‫ـُٰهللَا‬ ‫ِب‬ ‫ِب‬
‫ِبه رح‬ ‫ّ ّٰ ع‬ ‫ّـِّل‬
‫ِب‬ ‫ع‬ ‫ِب‬
‫ُٰهللَا‬
ّٰ ‫ّـ‬ ‫ُر‬ ‫ر ع‬ ‫رل ن ث ُرق ْك‬ ُ (‫م‬
‫ـلّٰ َُالٰه‬
‫ّ عم‬ ‫ْك‬ ‫ِّ ّـ ُّٰٰهلْكل َا‬ ‫ْك‬ ‫ّـللَّٰ ُاٰه لَلّـ ُّٰٰه‬ ‫ْك ر‬
‫ ور را‬.‫لن‬ ‫ِب‬ ‫ل‬ ‫ر‬ ‫ور‬
‫ّـَّٰا ُللٰه‬ ‫َا‬ ‫ل‬
‫ّ ّٰ ل‬ ‫ل‬ ‫ُٰه‬
‫ـ‬ ‫ا‬
‫رع ل‬ ِ ‫ر‬‫ِب‬ . ‫ا‬ ‫ر‬ )
‫ّـُّي‬
‫ب‬ ‫ع‬

‫ّـِّلل‬
‫ْك‬
‫ِبق‬
ALLAHU AKBAR 3x WALILLAHIL HAMD
KaumMuslimin dan Muslimat yang di Rahmati Allah! ‫ُر‬
‫ ر مل‬. ‫ا‬
‫ح‬
Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya
yang tak terbatas dan terbilang jumlahnya, sehingga di suasana
syahdu ini kita semua kaum muslimin dapat melaksanakan ibadah
shalat Idul Fitri yang di iringi takbir, tahmid dan tahlil, sekaligus kita

2
berharap seluruh amalan kita di bulan ramadhan yang baru saja kita
tinggalkan dapat di terima Allah SWT.
Shalawat dan salam kepada kekasih Allah SWT, junjungan
dan tauladan kita baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga
dan sahabat-sahabatnya. Satu-satunya sosok teristimewa, satu-
satunya yang terpilih di antara hamba-hamba Allah yang terpilih
semoga kita mendapat syafaatnya di yaumilqiyamah.

3
ALLAHU AKBAR 3x WALILLAHIL HAMD
Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah..
Walau di masa pandemi, Covid-19 di pagi ini kita memiliki
perasaan yang sama yakni gembira, gembira bukan karena banyak
makanan kita, bukan pula uang kita lebih dari cukup atau bukan pula
karena pakaian kita baru, akan tetapi kita gembira karena berada
dalam kesucian jiwa, kebersihan hati setelah melaksanakan ibadah
Ramadhan. Ras ُ ُ ُ‫ـٰهلل َا‬
‫ر‬
‫ُ ٰهلل َا‬
ّٰ ‫ّـ‬ ‫ُٰهللَا‬ ّٰ ‫ّـ‬ ‫ّ ّٰ ُر ـّّٰه ّـللَّٰ ُاٰه‬
‫ل‬
bda: , ‫َا‬
‫ل‬
‫مه‬ ‫ نند مه ن‬bersa ‫را عز حل ض م م‬
‫ُر‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬ ‫ُّـَاّٰللٰه‬
‫ُر ُّ ُر‬
‫من رلذن ْكوا ّـ ُّٰٰهلل َا ْك ٍوـدم ل ث ه ّـيم ه ( ر‬
‫ـا ُللٰه‬
‫رح ) رح ِبخل ًا خ ّـ ُّٰٰهلل َا َّّٰج‬
Artinya: “Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi mewajibkan
puasa dan Aku mensunnahkan sholat malam harinya, barang siapa
puasa Ramadhan dan sholat malam dengan mengharap Ridho Allah
maka dia keluar dosanya seperti bayi yang dilahirkan ibunya (HR.
Ahmad)
Karena itu seharusnya kita pun bersedih karena Ramadhan
yang sudah berlalu belum kita jalani ibadah di dalamnya dengan
penuh kesungguhan. Banyak di antara kita yang berpuasa, hanya
tidak makan dan tidak minum, sholat Tarawih hanya mengejar
jumlah rakaat tanpa kekhusyu’an, tilawah Al-Quran yang hanya
mengejar target khatam tanpa berusaha memahaminya dan sampai
begitu sayangnya kita kepada harta sehingga kita tidak memiliki
kepekaan sosial, tidak bersedekah atau hanya sebagian kecil saja
untuk bersedekah dari harta yang kita miliki, padahal belum tentu
tahun depan Ramadhan kita tidak bisa dapat lagi, karena mungkin
saja umur kita tidak sampai pada Ramadhan tahun depan
sebagaimana di alami oleh orang tua kita, saudara-saudara, teman
dan jama’ah kita hingga tokoh-tokoh kita yang sudah lebih dahulu di
panggil oleh Allah SWT. karenanya kita doakan mereka yang sudah
mendahului kita semoga diampuni dosa-dosa mereka diluaskan
kubur mereka dan dimasukkan mereka ke dalam syurga yang penuh
kenikmatan.
ALLAHU AKBAR 3x WALILLAHIL HAMD
Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah..
Allah sang Pencipta tidak pernah bermaksud buruk ketika
pertama kali menciptakan manusia, karena itu tidak mungkin
manusia mencapai kesempurnaan dirinya tanpa kembali ke titik asal
di ciptakannya.
Ketahuilah bahwa semua tuntunan yang di bawa Baginda
Rasulullah SAW pasti seirama dengan fitrah manusia, karena itu
setiap memasuki bulan Ramadhan kita harus berbicara mengenai
bagaimana Nabi Muhammad SAW menjalani ibadahnya selama
Ramadhan sebab hanya dengan mengikuti cara Rasulullah
beribadah kita bisa mencapai Hakikat Ramadhan secara mendalam
dan sempurna.
Mengapa semua ibadah itu tidak mengantarkan mereka ke
titik fitrah? Di mana letak salahnya? Jawabnya tentu pada
manusianya.
Sebab ternyata masih banyak orang yang masuk Ramadhan
tidak maksimal menjalankan ibadah-ibadah yang ada dan Rasulnya
ajarkan. Banyak orang masuk Ramadhan sekedar dengan semangat
ritual, sementara hakikat keilmuan yang harus di jadikan bekal
selama Ramadhan diabaikan.

ALLAHU AKBAR 3x WALILLAHIL HAMD


Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah..
Tidak ada ajaran bahwa kita wajib menaati Allah dan
Rasulnya di bulan Ramadhan saja.
Setelah itu kita kembali berbuat dosa. Akan tetapi, Ramadhan
sebagai titik tolak kembali ke Fitrah sejati. Bahwa dari Ramadhan
kita bangun komitmen seumur hidup seperti ketaatan saat
Ramadhan. Dalam surat An ahl yat ‫ْك‬ ُ
-N ۗ ً‫ ا‬a ‫ُٰهلل َا‬
ّٰ ‫ّـ‬ ‫ٰه‬
‫لل‬
ُ ‫ا‬
ّٰ َ ‫ـ‬
ّ
an :
ُ‫ر‬ ‫ّـ ّٰٰه‬
, َ ‫لل‬
‫ا‬
ll‫ْك‬ ah 9
‫ُ ٰهلل َا‬
ّٰ ‫ّـ‬ ْ
‫‪berfir‬‬
‫‪m‬‬ ‫ْ‬
‫ِبتي نقظد غزله من ع ِب و ٍد رنك ث‬
‫ك‬
‫ّـ ُّٰٰهلل َا ّـَّل ثكونور ك ل‬
Artinya: “Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang
menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi
cerai berai kembali”.
Ini sebuah pelajaran yang sangat mahal. Allah merekam kisah
seorang wanita yang hidupnya sia-sia, dari pagi sampai sore hari ia
hanya memintal benang, sore harinya ketika pintalan itu selesai ia
cerai beraikan kembali.
Perhatikan Allah melarang agar akhlak wanita tersebut agar tidak
terulang kembali.
Bahwa perbuatan sia-sia adalah kerugian yang nyata karena
itu Nabi SAW, selalu mengingatkan agar kita selalu ISTIQOMAH.
Selama Ramadhan Ketaatan begitu di rangkai, begitu
Ramadhan selesai semua ketaatan yang indah itu di cerai beraikan.
Na’uzubillahi min zaalik.

ALLAHU AKBAR 3x WALILLAHIL HAMD


Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah..
Kita semua mencita-citakan dapat mewujudkan Tana Samawa
yang bersih dan gemilang, tetapi itu semua hanyalah mimpi tanpa
adanya pribadi yang bersih, karena itu Allah SWT sejak dini
menyerukan lahirnya pribadi dan rumah tangga yang bersih.
Dari amalan Ramadhan yang kita kerjakan setidaknya ada 5
(lima) pelajaran penting yang harus di lanjutkan dan di pertahankan
oleh setiap pribadi yang beriman, sehingga dengannya kelak akan
terwujud masyarakat yang baik dan bersih serta Gemilang.
Pertama, TARKUL HALAL MIN AJLIL IBTI’AD ANIL HARAM
(Jauhi Harta Haram).
Selama Ramadhan kita telah berpuasa dari yang halal, maka
tidak ada alasan untuk mengambil yang haram. Masyarakat yang
hidup di atas harta haram adalah masyarakat yang rapuh. Dalam
sejarah kita membaca, hancurnya raja-raja terdahulu adalah karena
kedzaliman mereka terhadap rakyatnya. Banyak hak rakyat yang
tidak di penuhi, akibatnya Allah SWT menghancurkan mereka .
Dalam Al-Quran surah Al-Maidah ayat 100, Allah berfirman:
‫ٰٰٓ ُر‬ ‫ْك‬
ۚ‫ي ر‬ ّٰ‫ْكو ّـَا‬
‫ُللٰه‬ ‫ْك‬ ‫ـ ُّٰٰهلل َا‬
‫ِـبلل‬ ‫ُر‬ ِ ‫ُٰه‬
‫ل‬
‫ا‬َ ‫ل‬
ّٰ ‫ـ‬ ‫ِب‬ ‫ِب‬ ‫ث‬ ‫ي‬ ‫رل‬ ‫يل ّ ح‬
‫ّـّٰلُٰهلَا‬ ّ
‫ّـَاّٰ ُللٰهْكا ر وى ِبّـِّل ّـ ُّٰٰهلل َاّـرُّٰٰهلل َاج ْكا ّـ ُّٰٰهلل َا ث قور رل ل ه‬ ‫لّـَّل‬
‫ُر‬ ‫ُـ ـ ّٰٰهلل َا‬
‫ث‬ ‫ط ّ ل ع ك ْكث‬
‫ب‬
‫ـ ُّٰٰهلل َا‬ ‫ُر ْك ُر‬ ‫ْك‬ ‫ُٰهلل َا‬
ّٰ ‫ّـ‬
ࣖ ‫ث فِـبل ْكو ّ ا‬ ‫ل ّـ ُّٰٰهلل َا ا لع ل‬
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Tidaklah sama yang buruk
dengan yang baik, meskipun banyaknya keburukan itu menarik
hatimu, maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang
mempunyai akal sehat, agar kamu beruntung.”
Dalam ayat ini Allah berfirman bahwa harta haram itu sebagai
alkhobits (kotoran yang menjijikan), artinya seandainya harta haram
itu Allah menampakkan berupa kotoran niscaya manusia yang
berakal tidak akan mengambilnya. Karena itu tidak akan pernah
sama ATH-THOIYYIB (yang halal lagi baik) sekalipun jumlahnya
jauh lebih sedikit, mengapa? Sebab yang KHOBITS merusak
tatanan kehidupan sementara yang THOIYYIB menyebarkan
kebaikan, oleh sebab itu Allah lalu perintahkan agar berTAQWA,
“FattaqullahYaa Ulil Albaab”.
Apa artinya? Bahwa taqwa tidak akan tercapai selama seseorang
masih mengkonsumsi harta haram. Dengan kata lain, hanya dengan
menjauhi harta haram seseorang akan terhantar ke level taqwa. Bila
masing-masing pribadi bertaqwa otomatis rumah tangga akan bersih
dari harta haram.

ALLAHU AKBAR 3x WALILLAHIL HAMD


Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah..
Kedua, AL ISTI’LA ALA HAWA (Kendalikan Hawa Nafsu)
Selama Ramadhan kita telah berhasil mengendalikan nafsu
dari maksiat. itu menunjuk kan bahwa nafsu sebenarnya sangat
lemah bahwa manusia bukan makhluk yang di kendalikan nafsu,
melainkan dialah yang mengendalikan nafsunya. Berbeda dengan
makhluk lain, yang memang tidak punya akal, manusia adalah
makhluk yang harus mengatur gejolak nafsunya.
Dengan demikian masyarakat yang hidup di atas bimbingan
nafsunya adalah kumpulan makhluk selain manusia, ia makan apa
saja tanpa membedakan mana yang halal dan mana yang haram, ia
berbuat apa saja tanpa membedakan mana yang baik dan mana
yang buruk, karena itu di tengah masyarakat yang di bimbing
nafsunya belaka, mereka menyebar makanan dan minuman haram,
bahkan itu dianggap biasa.
Ada dua potensi kekuatan yang saling tarik menarik pada diri
manusia yaitu kekuatan nafsu dan kekuatan takut kepada Allah
(iman), bila takut kepada Allah lebih kuat maka terkendalikanlah
nafsu, bila nafsu di kendalikan maka ia masuk syurga, sebaliknya
bila takutnya kepada Allah lebih lemah maka nafsu akan lebih
dominan, bila nafsu yang dominan maka ia utamakan dunia di atas
akhirat. Bahkan ia berani mengorbankan akhiratnya demi dunia.

ALLAHU AKBAR 3x WALILLAHIL HAMD


Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah..
Ketiga, AS SYAITHAROH ALASY SYAITHON (Tundukkan
Syaiton)
Masyarakat yang ikut syaiton tidak akan pernah kuat, ia akan
terus dipermainkan dan di jadikan bola pingpong oleh syaiton,
karena tidak ada syaiton yang baik, ia terus akan dibuat dalam
kondisi tidak pernah stabil dan mengotori diri manusia dengan dosa
dan noda. Dalam Al-Quran banyak sekali peringatan dari Allah
mengenai bahaya Syaiton yang merupakan musuh nyata bagi
manusia, Karena itu waspadalah…waspadalah.

ALLAHU AKBAR 3x WALILLAHIL HAMD


Kaum Muslimin Muslimat Rahimakumullah!
Keempat, ATH-THO’AH ALAL MUTHLAQOH LILLAHI
TA’ALA (Bersungguh-sungguh ikut perintah Allah)
Selama Ramadhan kita telah berhasil patuh sepenuh hati
kepada Allah. Bila Allah perintahkan puasa, kita langsung puasa
padahal itu perbuatan yang sangat berat, sebab yang kita tahan
adalah hal-hal yang sebenarnya halal dan boleh di kerjakan itu
menunjukkan bahwa tidak ada alasan lagi setelah Ramadhan untuk
tidak ikut perintah Allah.
‫ُٰهلل َا‬
ّٰ ‫ُّـ‬
Alla h
enm ging an
kit dala fir
-NYُ‫ ر‬A:
ْ‫ْك ك‬ ‫ًا‬ ُ
َ
a ‫ُر‬
‫ٰه‬
ّٰ
‫ل‬ ‫ـ‬
ّ ‫ل‬
m m an
‫َا‬ ‫ل‬‫ل‬‫ٰه‬ ‫ـ‬ ُ
ّٰ ّ at k ‫ا‬ ُ‫ّـ ّٰٰهللَا‬ ُ ‫ّـ ّٰٰهلل َا‬
‫ ر‬T ٰ
‫ّـّٰلَاُ لٰه‬
‫ر را يكوا له را ِب‬ ‫وله رم‬ ‫ى ر له و‬ ‫ا ِبلمؤ ِبم ٍدن ّـَّل م ض‬
ۗ ‫ًا‬ ‫ٰ ًا‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬ ‫مك‬
ُّ ‫ْك‬
‫طل طل ّـيم‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا ُر ْكول ه ق‬ ‫يعص‬
‫ْك‬
‫ۗ ّـ ُّٰٰهلل َا ّـ ُّٰٰهلل َامن‬ ‫ِب ين ر ْكم ِب ِبه‬
Artinya: “Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan
perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah
menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi
mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai
Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan
kesesatan yang nyata.” (Al-Ahzab Ayat 36)

ALLAHU AKBAR 3x WALILLAHIL HAMD


Kaum Muslimin Muslimat Hafizakumullah!
Kelima, AL-HIJRATU MINADZ DZUNUB (Tinggalkan dosa-dosa
dan Kemaksiatan)
Ramadhan adalah bulan perjuangan menjauhi dosa-dosa dan
kita telah berhasil membuktikan selama Ramadhan untuk
meninggalkan segala bentuk dosa dan kemaksiatan, bahkan kita
berusaha menjauhi sekecil apa pun perbuatan yang sia-sia artinya
tidak mengandung nilai pahala sama sekali.
Masyarakat yang jauh dari dosa-dosa dan kemaksiatan
adalah masyarakat yang berkah, sebaliknya masyarakat yang penuh
dengan dosa-dosa dan kemaksiatan adalah masyarakat yang
rentan, ibarat tubuh penuh dengan penyakit dan kotoran yang
menjijikkan, maka ia tidak produktif dan bahkan tidak bisa di
harapkan darinya kebaikan.
Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah menyebutkan beberapa
bahaya dosa di antaranya sebagai berikut:
1. Dosa memperlemah kesadaran akan keagungan Allah dalam
hati artinya seorang yang penuh dengan dosa-dosa tidak akan
bersungguh-sungguh lagi mengagungkan Allah. Kaki terasa
berat untuk melangkah ke masjid, badan terasa sulit untuk
bangun pada waktu Fajar menegakkan sholat Subuh, telinga
tidak suka lagi mendengar ayat-ayat Al-Quran lama kelamaan
hatinya menjadi keras seperti batu bahkan bisa lebih keras dari
batu. Maka ia tidak sensitif atau tidak tergetar lagi dengan
keagungan Allah.
2. Dosa bisa Menghilangkan Ruh Cemburu. Apabila rasa cemburu
seseorang hilang, maka ia tidak akan sensitif bila melihat orang-
orang berbuat dosa, ia tidak tersinggung lagi dengan istrinya
yang auratnya dilihat semua orang, ia tidak merasa tersinggung
dengan anaknya yang berbuat dosa di depan matanya. Akibat
lebih hanyut dosa-dosa menjadi merajalela maka menyebarlah
kerusakan di muka bumi, bila kerusakan menyebar maka
turunlah adzab Allah SWT.

ALLAHU AKBAR 3x WALILLAHIL HAMD


Kaum Muslimin, Muslimat Rahimakumullah!
Sebagai akhir dari khutbah ini, kita dapat menyimpulkan
bahwa tidak mungkin individu yang kotor, hidup di alam dosa akan
melahirkan masyarakat yang baik.
Karena itu jalan satu-satunya untuk membangun masyarakat
yang bersih dan gemilang, masyarakat beradab, penuh dengan
nuansa tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan serta jauh
dari kerja sama dalam keburukan dan dosa adalah hanya dengan
kembali kepada FITRAH, kembali bersungguh-sungguh menaati
Allah dan mengagungkan-Nya, kembali meramaikan
(memakmurkan) masjid, bersahabat dengan Al-Quran,
mengendalikan hawa nafsu dari dosa-dosa tindakan syaiton,
hidupkan malam dengan Qiyamullail seperti suasana selama
Ramadhan.
Setelah kita sholat Id, mari kita saling memaafkan terhadap
sesama saudara, kepada ayah, ibu kita kemudian kita tebarkan
rahmat, kasih sayang di tengah-tengah keluarga kita, di masyarakat
‫‪dan bahkan seluruh alam, karena itulah FITRAH manusia yang‬‬
‫‪hakiki‬‬ ‫ُ‬ ‫ُٰهلل َا‬
‫ّـ ّٰ‬
‫ْ ‪.‬‬ ‫ـٰه‬
‫ك‬ ‫ل ّ ّٰل َ‬
‫ا‬
‫من ل ْاي ِب‬ ‫ِب‬ ‫نفع ِبني ِـبإي‬ ‫ل ِب رلق‬
‫ت‬ ‫ْك‬ ‫ُللٰه ّـ ُّٰٰهلل َا‬
‫ّـَاّٰ‬
‫ِبذ‬
‫ك هلال ِبل‬
‫ِبإن رل ُرع ع ِبل ْك ‪.‬‬ ‫ِـّل‬
‫ثق ل م ِب ن ْكي ِبم‬
‫ُره ث ُره ّـَاّٰ ُللوٰه رل ل‬ ‫ْك‬ ‫ْكن را ّـ ُّٰٰهلل َا‬
‫ْك‬ ‫ه‬ ‫ِب‬
‫ِب‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا ث‬ ‫ِب ‪.‬‬

‫خط ة رل ن ة‬
‫ُر ر ُ ‪ .‬ر ُ ‪ُ .‬ر‬ ‫ُٰهلل َا ْك ّـ ُّٰٰهلل َا ُر ‪ّ ،‬ـ ُّٰٰهلل َا ْك ُر‬ ‫ّـ ّٰ‬
‫ِب‬
‫ّـّٰلُٰه َلا ْك ِـب‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا ُر ّـ ُّٰٰهلل َا ُر ُر ّـ ُّٰٰهلل َا ُر ْك ّـّٰلَُالٰه رُ ُر ّـ َّٰاُللٰه ّـَاّٰ ُللٰه رُ ّـَّٰا ُللٰه‬
‫‪،‬‬ ‫‪،‬‬ ‫‪،‬‬ ‫‪،‬‬
‫ْك ّـ ُّٰٰهلل َا‬ ‫ْك‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬ ‫َا‬ ‫ل‬‫ل‬‫ُٰه‬
‫ّٰ‬ ‫ـ‬
‫ّـ ُّٰٰهلل َا ّ ُر‬ ‫ْك‬ ‫َا‬ ‫ل‬‫ل‬‫ُٰه‬
‫ّٰ‬ ‫ـ‬
‫ّـ ُّٰٰهل ُر ّ‬
‫َا‬ ‫ل‬
‫ُر‬ ‫ْك‬
‫ْك‬
‫ر ل ِبّلِ ا ع ْك ن ع ِب ْك ح ْك ًا ْك ن‪ ،‬ح‬
‫ًا‬ ‫ًا‬
‫ْك ر ش‬ ‫ر‪،‬‬ ‫اح ر‬ ‫ا‪ِ ،‬بمل‬
‫َا‬ ‫ل‬ ‫ّـ ُّٰٰهل‬
‫ِب ِب‬
‫ْك ُر‬ ‫ا ّـ ُّٰٰهلل َ ّـَاّٰ ُللٰه ْك ْك ُر‬
‫ِبل ِبٰه‬ ‫ِب‬ ‫ا‬ ‫ر‬ . ‫ر ا‬
‫ُٰهللَاك ُر ر ا ّـ ُّٰٰهلل َا ْك ُر ب رل ّـ ُّٰٰهلل َا‬ ‫ْك‬ ّٰ ‫ّـ‬ ‫ ح ْك‬،‫ْك ن‬
‫ْك‬ ‫ٰه‬
‫لل‬ ‫ا‬
َ ‫ـ‬ ُ ‫ٰه‬
‫لل‬
ُ ‫ا‬ َ ‫ـ‬ ‫ِب‬ ‫ًاِب‬
‫ّ لك ل ُر‬ ّٰ ‫ُر‬ ‫َا‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ُٰه‬
ّٰ ‫ـ‬ ّٰ ّ ‫َا‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ُٰه‬
ّٰ ‫ـ‬
ّ ‫ر مل ّ حغ ِبف ع ّـ ُّٰٰهلل َا ه ُر ّ ن لك‬ ‫ُر‬ ‫َا‬ ‫ل‬‫ل‬‫ُٰه‬
ّٰ ‫ـ‬
‫ ي ّـ ُّٰٰهلل َا م زْك‬. ‫ل‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َاور ْك‬
‫ِب‬ ‫ِـب‬
‫ُر‬ ‫ُٰهلل َا يْك‬
‫ْك‬ ّٰ ‫ّـ‬
‫َا‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ُٰه‬ ‫ـ‬ ‫َا‬
‫ُٰه‬
‫لل‬
ّٰ ‫ـ‬ ‫ظ لط ه‬
‫ِب‬ ‫ رل‬.‫ِبنك‬
‫ل‬ ّٰ ّ ‫ّ ل م ن‬ ّ ‫َا‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ُٰه‬ ّٰ ‫ـ‬ ِّ ‫ْك‬ ‫ح ِبهك ّـ ُّٰٰهللَاع ْكل‬
‫ّـَّٰا ُللٰهع‬ ‫ِب‬ ‫ع‬ ‫ل‬
ِ‫لل ّل‬
‫ِب‬
‫ا ّـ ُّٰٰهللَاج ي ْكن ّـ ُّٰٰهلل َا‬
‫ِب‬ ‫ِب‬
‫ٍد‬ ‫ِّل‬ ّ ‫ـ‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬ ‫ِب‬
‫ِب‬ ‫ِب‬
‫ ُر‬.‫حك رملُر ّـ ُّٰٰهلل َاق ب ْك ا‬
‫ِب‬
‫ّـ ُّٰٰهلل َا ِـب ّـ ُّٰٰهللَا ْك‬
‫م ِـبئ ر ن‬ ‫ُر ِبلك‬
‫ِب ّـ ُّٰٰهلل َا ِبئك‬
Ya Allah, saat yang syahdu ini, kami segenap hamba-hamba-
Mu, berkumpul bersimpuh di tempat ini yang penuh rahmat,
menyebut nama-Mu yang Agung, berzdikir, bermunajat kepada-Mu
dengan Takbir, Tahmid dan Tahlil.
Ya Allah perintah-Mu untuk melaksanakan ibadah puasa
Ramadhan tahun ini dengan segala kesadaran dan penuh
keikhlasan hati telah kami tunaikan, semoga Engkau berkenan
menerimanya sebagai ibadah dan pengabdian kami kepada-Mu.
Dan Semoga Engkau limpahkan hikmah puasa itu ke dalam jiwa
raga kami, agar kami dapat mewujudkan dalam kehidupan sehari-
hari.
Ya Allah bersihkan hati dan jiwa ini dari hasad dan dengki,
persatukan jiwa-jiwa ini dalam cinta karena-Mu dan dalam keta’atan
kepada-Mu, jangan Engkau biarkan setan musuhmu menggerogoti
persaudaraan kami.
Ya Allah berilah bimbingan-Mu untuk pemimpin negeri ini,
agar dapat berlaku adil dengan syariat-Mu di atas bumi yang tidak
sejengkal pun melainkan milik-Mu
Ya Allah Ya Rabb, Kami tahu keridhaan-Mu terdapat pada
keridhaan kedua orang tua kami dan kemurkaan-Mu terdapat pada
kemurkaan keduanya, maafkan kami jika selama ini khilaf telah
melukai hatinya atau membuatnya tidak ridha kepada sikap dan
tingkah laku kami. Maafkan kami Ya Allah jika kami tidak mampu
membalas kebaikannya. Kami tahu bahwa yang ia butuhkan dari
kami bukanlah materi dan harta tapi cinta dan kasih sayang kami
seperti ia menyayangi kami di waktu kecil. Maafkan kami jika ia sakit
kami tak menjenguknya. Jika ia butuh, kami tak disampingnya. Jika
ia merindukan kami, kami tak datang menyapanya.
Ya Allah Ya Rabb jadikanlah kami hamba-hamba yang siap
mengistimewakannya di dalam hati kami, lalu mau membalas jasa-
jsanya, meski kami sadar tidak akan mampu membalasnya.
Duhai yang Maha menyelamatkan, Engkau pelindung kami,
Engkau pemberi petunjuk orang-orang bingung, Engkau pemberi
kecukupan orang yang kekurangan, Engkau pemberi ketenangan
orang yang gelisah.
Ya Allah.... yang sakit mohon Engkau sembuhkan, yang lupa
mohon Engkau ingatkan, yang gelisah mohon Engkau tentramkan,
yang sedih mohon Engkau gembirakan, yang meminta mohon
Engkau beri dan kabulkan.
Ya Rabbi, ampuni kami atas kekhilafan dan dosa kami,
kepada anak-anak kami, suami istri kami, kami belum mampu
mendidik dan membahagiakan mereka.
Ya Rabbi, karuniakan kami jasad yang terpelihara dari
maksiat, terpelihara dari harta haram, makanan haram, izinkan jasad
ini pulang kelak dalam keadaan suci bersih tanpa beban dosa dan
kesalahan.
Ya Allah Ya Rabb Yang Maha Pengasih dan
Penyayang...Sayangi kami, sayangi kedua orang tua kami, yang
telah berpeluh lelah merawat dan mendidik kami, ampuni setiap
kata-kata kasar kami yang pernah terlontar kepada mereka. Ampuni
sikap tak peduli kami atas mereka, beri kesempatan kami berbakti
kepada mereka.
Ya Allah lembutkan hati mereka untuk kami, agar ridho
mereka mengantar kami kepada ridho-Mu
Ya Allah jika Engkau telah mengambil mereka keharibaan-Mu,
maka basuhlah mereka dengan kelembutan ampunan dan rahmat-
Mu, pertemukan kami dengan mereka dalam keabadian nikmat
syurga. Tidak akan terasa nikmat tanpa bersama kedua orang tua
kam ‫ُٰهلل َا‬
ّٰ ‫ّـ‬ ‫ْك‬ ْ‫ْك‬ ‫ك ْك‬
‫ْك‬ ‫ْك‬
‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬
‫ُر‬
‫و رت‬ ‫ِبء‬ ‫ر لمؤ ِبم ِبن رمل‬ ،‫ت‬
‫ُٰهلل َا‬
ّٰ ‫ّـ‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا ِبم‬ ‫ُ ّـ ّٰٰهلل َا ُـ ّـ ّٰٰهلل َا ّـ ُّٰٰهلل َا‬
‫ن‬
‫ُر‬ ‫ؤ‬
‫ُٰه‬ ‫ت‬ ‫ـَاّٰ ُللرٰها‬ ‫ي‬ ‫ت‬ ْ ‫ك‬
‫ل‬ ‫ه‬ ‫ّي ا‬ ‫ِب‬ ‫ِب‬
َ ‫ْك ل‬ ‫لل‬ ‫ْك‬ ‫َا‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ُٰه‬
ّٰ ‫ـ‬
‫ْ ْك‬ ‫ُررك‬ ‫ُـ ّـ ّٰٰهلل َا‬ ‫َا‬
‫ْك‬ ‫ل‬‫ل‬‫ُٰه‬
ّٰ ّ ‫ـ‬
‫ِب‬
‫ْك‬ ّ ‫ٌعع‬
‫ا‬ ‫ْك ُرب ب ّـ ُّٰٰهملل َا‬
‫م‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬
‫ّـِّل‬
‫ُره‬ .‫ل ا ا‬
‫ِب‬
‫ص‬ ‫ك رمل ْك‬ ‫ِبذ‬
‫رلل‬ ‫ْك‬
‫ُٰهلل َا ل ّـلّٰ َاٰه‬
‫ُّـلّٰ َُالٰه ُر ْـك ْك‬ ّٰ ‫ّـ‬ ‫ْك ُـّـَاّٰ ُللّـ ّٰٰهٰهلل َا‬ ‫ُـ ّـّٰلٰهلَا‬
‫ِب ُر‬ ‫ْكل‬ ‫ِبل‬
‫ِب‬
‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬
‫ح ِبلفة ُر وف‬ ‫رملن َاـ ّٰلُٰهل لَلـ ُّٰٰهرل‬
‫ُٰه ّلءل َا ّ‬ ‫ٰه‬ ‫لل‬
‫ُ‬ ‫ا‬
‫ف‬
‫ّٰ‬ ‫َ‬ ‫ـ‬ ‫ل‬ ‫ر‬ ‫ء‬‫رل ّـ ُّٰٰهلل َا ء رلوب ّـ ُّٰٰهلل َا‬
‫ّـ ّٰ‬ ‫ّ‬
‫ا‬ ‫ْك را ع عن رلغ ُـَاّٰللءٰهْك‬
‫ُٰهلل ْكَا‬
‫ّٰ‬ ‫ّـ‬ ‫ّ‬ ‫ّـ ُّٰللَاٰه‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬
‫ل ِب ن‬ ‫طن‬ ‫ٰه‬
‫لل‬
‫ُ‬ ‫ّٰ‬ ‫ا‬
‫َ‬ ‫ـ‬ ‫ٰه‬ ‫ا‬‫َ‬ ‫لل‬ ‫ـ‬‫ُ‬
‫ِبفحن ّ ّٰ ِبة ءرل ّـ ُّٰٰهلل َاه ن ّ ّٰ‬ ‫َا‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ُٰه‬
‫ـ‬ ‫َا‬ ‫ل‬‫ل‬‫ُٰه‬
‫ّٰ‬ ‫ـ‬
‫ّ‬ ‫ِبَائ‬
‫عن‬ ‫ُرم‬ ‫ّ‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل‬
‫ُ‬‫امًظ ل ـ ّٰلٰهاَم‬ ‫ُٰهللُرَا‬ ‫ْ ّـ ّٰ‬ ‫ّـ ًَّالَز ِبز‬ ‫ر‬ ‫ر‬
‫ّ‬ ‫و‬ ‫ْك‬
‫ُر‬ ‫ن‬
‫ْك‬
‫ْكرلا ع مة إ نك ع ل ك ّـِّلل ش ْك‬
‫ٍد ّـ ُّٰٰهلل َاِب‬ ‫ْك ْك ّـ ُّٰٰهلِبل َا ّـ ُّٰٰهلل َا ِب‬ ‫رملْكل ِبٌعل ِب‬
‫ر ِبا‬ ‫ر خ ة ِبمن ل‬ ‫ي ‪ .‬هذر و م‬
‫‪Ya Allah Ya Rabb Inilah doa dan permohonan yang kami‬‬
‫‪persembahkan, kabulkanlah permohonan dan doa kami karena‬‬
‫‪Engkaulah yang Maha mengabulkan setiap doa dan‬‬
‫‪permohonan.‬‬
‫ُٰهلل َ‬
‫ـ‬ ‫ُ‬ ‫ا ّ ّٰ‬ ‫ُُ‬ ‫ْك‬ ‫ّـ ّٰٰه‬ ‫ّـ ّٰٰه‬ ‫ّـ ّٰٰه‬ ‫ّـ ُّٰٰهللَا‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ل َا‬ ‫ل َا‬ ‫ل َا‬
‫ن‪.‬‬ ‫ر‬ ‫كونن‬ ‫حث‬ ‫ِـبرا ل جغ ِبف ل‬ ‫بن‬
‫ُٰهلَا ن لن‬
‫ّـّٰل‬ ‫ْك‬

‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َاّـّٰلُٰه‬


‫ح ْك‬ ‫ن ك رل ُر‬ ‫ن‬
‫ك ِبر ك رند رل ِب‬ ‫ك‬ ‫ع‬ ‫ثق‬
‫ح ور‬ ‫ْك‬ ‫ب‬ ‫ب ل ِبر رن‬
‫‪ .‬رل‬ ‫ن‬ ‫رل‬ ‫د‬
‫ّـللَّٰ ُاٰه‬ ‫ِبل ه ّـَّٰا ُللٰه‬ ‫ٰه‬
‫ا‬‫ُ‬ ‫ّٰ‬ ‫ـ‬
‫للَ‬
‫ّ‬ ‫ن‬
‫ن عل‬ ‫ِب‬ ‫ْم‬
‫ا‬ ‫َا‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ّـ ل ّ ّـَّٰا ُللٰه‬‫ُٰه‬
‫ّٰ‬ ‫ـ‬ ‫ّٰ‬ ‫ع‬ ‫ك‬
‫ل‬ ‫ْك‬
‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬ ‫لَ‬ ‫ْك‬
‫ا‬
‫ث‬
‫ّ ّٰ ي ا‬ ‫ُٰه‬
‫لل‬
‫ا‬‫َ‬ ‫ـ‬ ‫ْك‬ ‫ِب م ر ا‬
‫ُ‬
‫عذر ِبن‪.‬‬ ‫ن‬ ‫ل ْاخ ّـ ّٰٰهل‬ ‫ن ّـ ُّٰٰهلل َا‬
‫ِب‬ ‫ل َا ْ‬ ‫ِبَا‬ ‫ب‬ ‫ِبث‬
‫ة ِب حل‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬ ‫ْك‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬
‫نة‬ ‫ّـُّ ُ ‬
‫ي‬ ‫ـ ُّٰٰهلل َا‬
‫ّـ ُّٰٰهلل َان ّ ن ِب رل‬

‫ُٰهلنل َا‬
‫ح ـ ّٰل‬
‫ّ‬ ‫ّـَّٰا ُللّـُّٰهي ْك و ُر‬
‫ّـم‬
‫ِّل‬ ‫ل‬ ‫ِب‬‫ي ذر را ّـللَّٰ ُاٰه‬ ‫م‬ ‫ّـُّ‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬
‫ِبلل َان‬
‫ُٰه‬
‫ّٰ‬ ‫ـ‬ ‫ِب‬ ‫ٍد‬
‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫َا‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ُٰه‬
‫ّٰ‬ ‫ـ‬
‫ّ‬ ‫ج‬ ‫َا‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ُٰه‬
‫ّٰ‬ ‫ـ‬ ‫ل‬
‫م‬ ‫ي‬ ‫ح‬ ‫ي‬ ‫ا‬ ‫ْك‬
‫ع ل ّ ّـ ُّٰٰهلل َا‬ ‫ْك ـَّٰا ُللُرٰه رِبم‪.‬‬ ‫ّ‬ ‫رللَا ِبع‬ ‫ّـ ُّٰٰهل‬
‫ّ‬ ‫ّـ ُّٰٰهللَا‬ ‫ُـ ّـ ّٰٰهلل َا‬
‫ْك‬ ‫ْك‬ ‫ْك‬ ‫ْك‬
‫ِبل ا ل ـ ُللَاٰهِ رلع ِبمل ا‪.‬‬ ‫‪.‬‬ ‫ا‬ ‫ِبه ْك ِب ِبه ر‬
‫را ّ ّٰ‬ ‫ٌعم ح ّـ ُّٰٰهلل َا‬
‫ِبّلِ ا‬ ‫ب‬
‫رمل ْك ّـَّٰا ُللٰهع‬ ‫ل‬ ‫ِب‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ّـ ُّٰٰهلل َا‬
‫ع‬

You might also like