Professional Documents
Culture Documents
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3 (3) : 216 - 229 ISSN: 2338-0950 December 2014
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3 (3) : 216 - 229 ISSN: 2338-0950 December 2014
1
Lab Farmasetika Program Studi Farmasi. Fakultas MIPA, Universitas Tadulako
2
Lab Farmakognosi-Fitokimia Program Studi Farmasi. Fakultas MIPA, Universitas Tadulako
ABSTRACT
Research on tablet formulation of effervescent ginger extract has been conducted. This
research was aimed to find out the effect of acid and base concentration variety regarding to
the physical quality of tablet. On this study, formulation process was based on moist
granulation method. The formula was prepared in four variation and each formula contains
acid and base chemical concentration of 50%, 60%, 65% and 70%. The physical quality of
granule was evaluated based on moist test, biological humid test, compressibility test, time
flowing test and silent corner test. Tablet evaluation was done in day 1 and day 21, in order to
determine the stability of the tablet’s physical quality by measuring the weight uniformity
test, tablet hardness test, tablet’s friability test and dissolve time test. The obtained data were
compared to Farmakope Indonesia and to the other literature, before analysed on one-way
test ANOVA and t-student test. The result showed that the use of acid and base chemical
concentration variety did not give any effect to the stability of the tablet’s physical quality
which cover weight uniformity, hardness and fragility. Meanwhile, it was affecting to the
dissolve time of effervescent ginger tablet. Acid and base chemical concentration which
raised the optimum physical quality tablet was formula 4 i.e. Acid-base concentration 70%
(Citric Acid 8,58%, Tartat Acid 27,17% and Natrium Bicarbonate 34,45%).
Keywords : Ginger (Zingibeer Officnale Roscoe), effervescent tablet, Citric Acid, Tartat
Acid, Natrium Bicarbonate.
ABSTRAK
Penelitian mengenai formulasi tablet effervescentsari jahe. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penggunaan variasi konsentrasi sumber asam dan basa terhadap mutu
fisik tablet. Metode yang digunakan yaitu metode granulasi basah. Empat variasi formula
masing-masing dengan konsentrasi asam basa 50%, 60%, 65% dan 70%. Evaluasi mutu fisik
granul meliputi ujikadar air, uji kandungan lembab, uji kompresibilitas, uji waktu alir dan
sudut diam. Evaluasi tablet pada hari 1 dan 21 untuk mengetahui stabilitas mutu fisik tablet
yang meliputi uji keseragaman bobot, uji kekerasan tablet, uji kerapuhan tablet dan uji waktu
larut. Data yang diperoleh dibandingkan dengan Farmakope Indonesia dan literatur lain lalu
dianalisis dengan uji oneway ANOVA dan uji t-student. Hasil yang diperoleh menunjukkan
penggunaan variasi konsentrasi asam basa tidak berpengaruh terhadap stabilitas mutu fisik
tablet yang meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan tetapi berpengaruh terhadap
waktu larut tablet effervescent jahe. Konsentrasi asam basa yang memenuhi mutu fisik tablet
yang optimum yaitu formula 4 dengan konsentrasi asam basa 70% (asam sitrat 8,58%, asam
tartrat 27,17% dan natrium bikarbonat 34,45%).
Kata kunci : Jahe (Z officinaleRoscoe), tablet effervescent, asam sitrat, asam tartrat,
natrium bikarbonat.
Tablet effervescent merupakan tablet basah, granul basah yang terbentuk harus
yang digunakan untuk membuat minuman dikeringkan agar diperoleh granul kering.
ringan secara praktis. Kepraktisannya Pengeringan yang berlebihan atau tidak
adalah tablet dapat melarut sendiri dengan tepat suhunya kemungkinan menyebabkan
adanya gas CO2 yang membantu proses rusaknya kandungan zat aktif sehingga
pelarutan. Bentuk sediaan seperti ini dapat pengeringan dilakukan pada suhu 40-600C.
meningkatkan tingkat kesukaan produk Sumber asam yang digunakan dalam
dan mempengaruhi aspek psikologis penelitian ini yaitu kombinasi asam sitrat
konsumen. Disamping itu, kesannya dan asam tartrat. Hal ini disebabkan karena
sebagai obat juga akan berkurang karena garam-garam effervescent biasanya diolah
rasanya yang dapat menutupi rasa pahit dari suatu kombinasi asam sitrat dan asam
sehingga dapat menarik minat konsumen tartrat dari pada hanya satu macam saja,
yang tidak suka mengkonsumsi obat- karena penggunaan bahan asam tunggal
obatan. saja akan menimbulkan kesukaran.
Kerugian penggunaan tablet Apabila asam tartrat sebagai asam tunggal,
effervescent adalah kesukaran granul yang dihasilkan akan mudah
menghasilkan produk yang stabil secara kehilangan kekuatannya dan akan
kimia. Effervescent mempunyai sifat yang menggumpal. Sedangkan asam sitrat saja
tidak stabil terhadap kelembaban udara. akan menghasilkan campuran lekat dan
Hal ini dipengaruhi oleh unsur pembentuk sukar menjadi granul (Ansel, 1989).
yang terdiri dari natrium bikarbonat dan Sumber basa yang digunakan adalah
asam organik yang menghasilkan garam natrium bikarbonat yang berpengaruh
natrium, CO2, serta air. Oleh karena itu untuk menimbulkan gas CO2 bila
produk ini harus dijaga dari kelembaban direaksikan dengan asam. Natrium
yang tinggi yaitu dengan cara pengemasan bikarbonat merupakan bagian terbesar
yang baik. sumber karbonat dengan kelarutan yang
Metode pembuatan tablet sangat besar dalam air, free flowing, dan
effervescent yang digunakan dalam non higroskopis. Menurut Ansel (1989)
penelitian ini adalah granulasi basah untuk menghasilkan reaksi effervescent
karena merupakan metode yang umum membutuhkan tiga molekul natrium
digunakan dalam pembuatan tablet serta bikarbonat untuk menetralisir satu molekul
sifat fisik dan kimia serbuk jahe juga asam sitrat dan dua molekul natrium
belum diketahui. Pada metode granulasi bikarbonat untuk menetralisir satu molekul
asam tartrat. Menurut Wehling dan Fred Rimpang jahe yang telah disiapkan
(2004) sumber asam dan karbonat dapat disortasi kemudian dikupas dan dicuci
menghasilkan reaksi effervescent yang dengan air sampai bersih. Kemudian
baik apabila masing masingdigunakan diblanching dengan menggunakan asam
pada range konsentrasi 25-40% dari bobot asetat 0,05 N pada suhu 80-900C selama
tablet. 10 menit. Kemudian rimpang jahe
Berdasarkan alasan tersebut, maka dipotong kecil-kecil dengan pisau lalu
dilakukan penelitian tentang “Formulasi diambil sari jahe dengan menggunakan
Tablet effervescentJahe (Z.officinale alat juicer kemudian diendapkan untuk
Roscoe) dengan Variasi Konsentrasi memisahkan pati dan disaring, filtrat yang
Sumber Asam dan Basa” untuk diperoleh merupakan sari jahe yang
menghasilkan formula tablet effervescent digunakan.
jahe yang optimum, dilihat dari parameter Sari yang dihasilkan diberi bahan
sifat fisik tablet effervescent yang pengisi maltodekstrin dengan
memenuhi persyaratan mutu fisik tablet perbandingan sari jahe dan bahan pengisi
9: 1 dan diaduk hingga homogen. Lalu
2. Metode Penelitian
dikeringkan di dalam oven vakum dengan
2.1 Alat
Juicer (Cosmos), neraca analitik, suhu 600C. Kemudian dihaluskan dengan
talang aluminium, ayakan mesh 12 dan 16, blender dan diayak.
blender (Cosmos), oven vakum (Sellab
2.5 Pengujian kadar air serbuk jahe
CE3G-2), friabilator tester (Electrolab EF-
(Association Of Official Analytical
2), moisture analyzer (Citizen MB 200), Communities, 1984)
stopwach, tablet hardnerss tester Ditimbang bahan sebanyak 5 gram di
(Electrolab EL-500), single punch
dalam aluminium foil yang telah diketahui
(Shanghai France Pharmaceutical) dan berat kosongnya. Kemudian bahan tersebut
alat-alat gelas yang umum digunakan dikeringkan dalam oven dengan suhu
dalam laboratorium.
sekitar 1050C – 1100C selama 3 jam,
2.2 Bahan selanjutnya didinginkan di dalam desikator
Rimpang jahe putih besar atau jahe, selama 15 menit lalu ditimbang kembali.
air suling, asam sitrat, asam tartrat,
Setelah itu, bahan dipanaskan kembali di
natrium bikarbonat, sukrosa, dalam oven selama 30 menit, kemudian
polivinilpirolidon, sakarin, natrium didinginkan kembali dengan desikator
benzoat, alkohol, maltodekstrin.
selama 15 menit lalu ditimbang. Perlakuan
2.3 Identifikasi tanaman jahe ini diulangi sampai diperoleh berat yang
Identifikasi tanaman dilakukan di Unit
konstan.
Pelayanan Teknis (UPT) Sumber Daya
Hayati Sulawesi, Universitas Tadulako.
2.4 Pembuatan serbuk jahe
Formulasi Tablet Effervescent Jahe (Z Officinale Roscoe) Dengan Variasi Konsentrasi
Sumber Asam Dan Basa
(Siti Khalidah dkk)
219
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(3): 216 - 229 ISSN: 2338-0950
December 2014
2.6 Rancangan formula tablet evaluasi mutu fisik granul (9) pencetakan
effervescent tablet (10) evaluasi mutu fisik tablet.
Penentuan formulasi tablet 2.8 Evaluasi mutu fisik granul
effervescent yang digunakan dalam 1. Pengujian kandungan lembab granul
penelitian mengacu pada formulasi yang Kandungan lembab granul diuji
dilakukan oleh Purnawidya (2008). dengan menggunakan alat moisture
Modifikasi dilakukan terhadap jumlah analyzer dengan memasukkan sampel
asam sitrat, asam tartrat dan natrium pada wadah. Nilai kelembaban di
bikarbonat dengan konsentrasi 55%, 60%, tampilkan pada layar moisture analyzer
65% dan 70% bobot tablet yang dibuat menandakan sampel telah telah kering
yaitu 1 gram. dan berat tidak lagi berubah.
Tabel 1 Formulasi tablet efervescent 2. Kompresibilitas (Wikarsa dan siregar,
Jahe 2010)
Bahan F1 F2 F3 F4
Ditimbang 50 gram massa granul
(%) (%) (%) (%) tablet dimasukkan dalam gelas ukur
Serbuk 8 8 8 8 100 ml, lalu diukur volumenya (V1).
jahe
Asam sitrat 16,96 18,5 13,54 8,58 Berat jenis bulk = . Massa dalam
Asam 11,46 12,5 20,94 27,17 gelas ukur diketuk-ketuk sebanyak
tartrat 500 kali dari ketinggian 2,5 cm
Natrium 26,58 29 31,42 34,45 sampai volume tetap (V2). Berat jenis
bikarbonat
mampat= Kompresibilitas
Polivinilpir 2,5 2,5 2,5 2,5
olidon 3. Uji Waktu Alir
Natrium 5 5 5 5 Granul seberat 25 g dituang pelan-
benzoat
pelan ke dalam corong pengukur lewat
Sakarin 0,1 0,1 0,1 0,1
tepi corong. Tutup corong dibuka
Sukrosa ad ad ad ad
100 100 100 100 pelan-pelan, granul dibiarkan mengalir
keluar. Waktu dicatat dengan stopwatch
2.7 Proses pembuatan tablet sampai semua granul mengalir keluar.
Pembuatan tablet efervescent dengan Kecepatan alir dihitung dengan satuan
mengunakan granulasi basah dilakukan g/waktu (Siregar dan Wikarsa, 2010).
dengan membagi dua bagian yaitu massa 1 4. Sudut Diam (Lachman, 2008)
dan massa 2. Tahapan pembuatan tablet Granul yang jatuh dari pengukuran
effervescent jahe yaitu: (1) penimbangan sifat alir diukur tinggi kerucut yang
bahan, (2) Pencampuran massa 1 terbentuk dan panjang dari granul. Nilai
(NaHCO3, PVP, sukrosa, etanol), (3) sudut diam kurang dari atau sama
pengayakan dengan mesh no 12, (4) dengan 300 menunjukkan bahwa bahan
pengeringan dengan suhu 400_600C selama dapat mengalir bebas, bila sudut lebih
15 menit, (5) pencampuran massa 2 (asam besar atau sama dengan 400 daya
sitrat, asam tartrat, serbuk jahe dan mengalir kurang baik. Sudut diam di
sakarin), (6) pencampuran masa 1 dan 2, hitung dengan rumus :
(7) pengayakan kering dengan mesh no 16, tg α =
(7) penambahan natrium benzoat, (8) Keterangan:α = inv tg = sudut diam
h = tinggi kerucut
Formulasi Tablet Effervescent Jahe (Z Officinale Roscoe) Dengan Variasi Konsentrasi
Sumber Asam Dan Basa
(Siti Khalidah dkk)
220
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(3): 216 - 229 ISSN: 2338-0950
December 2014
3. Hasil Penelitian
3.1 Hasil identifikasi tanaman keterangan: Abjad yang sama menunjukkan
Identifakasi tanaman yang dilakukan tidak adanya perbedaanyang bermakna.
di Unit Pelayanan Teknis (UPT) Sumber
Daya Hayati Sulawesi, Universitas Formula Kompresibilitas (%)
Tadulako menyatakan bahwa tanaman ( x ± SD)
yang digunakan dalam penelitian ini F1 16,47±4,91a
adalah benar Jahe Gajah (Z. officinale F2 16,75±5,40a
Roscoe), Famili Zaceae. F3 14,62±2,57a
3.2 Hasil pembuatan serbuk jahe F4 13,46±2,23a
Rimpang jahe sebanyak 2,48 kg
2. Uji waktu alir
diambil sarinya dengan alat juicer
Tabel 2 Hasil pengujian waktu alir
sehingga diperoleh sari jahe yang
granul effervescent jahe
mengandung pati jahe. Lalu sari jahe
diendapkan untuk memisahkan sari dengan Formul Waktu Alir (g/detik)
pati dan disaring, filtrat yang diperoleh a ( x ± SD)
sebesar 990 g (Bj=1), lalu ditambahkan F1 13,54±4,9a
maltodekstrin sebesar 110 g. Kemudian F2 13,96±5,4a
sari jahe dikeringkan hingga diperoleh F3 11,67±2,5a
serbuk jahe sebanyak 162,08 g Rendemen F4 9,86±2,2a
yang diperoleh yaitu 16,37%.
3.2 Hasil pengujian kadar air serbuk Keterangan: Abjad yang sama menunjukkan
tidak adanya perbedaan yang bermakna.
jahe
3. Uji sudut diam
Berdasarkan hasil pengujian kadar air
Tabel 3 Hasil pengujian sudut diam
serbuk jahe dimana berat awal serbuk jahe
granul effervescent jahe
5,00 g dan berat akhir 4,48 g sehingga
Formula Sudut diam (0)
diperoleh kadar air serbuk jahe sebesar
3,2%. ( x ± SD)
3.3Hasil evaluasi mutu fisik granul F1 19,70±3,98a
Evaluasi mutu fisik granul dilakukan F2 18,86±4,22a
pada semua formula dengan variasi F3 23,98±2,24a
konsentrasi asam basa sebesar 55%, 60%, F4 21,00±2,12a
Keterangan: Abjad yang sama menunjukkan
65% dan 70% dengan menguji tidak adanya perbedaan yang bermakna
kompresibilitas, waktu alir dan sudut diam.
1. Uji kompresibilitas 3.4 Hasil evaluasi mutu fisik tablet
Tabel 2 Hasil pengujian effervescent jahe
kompresibilitas granul effervescentjahe Evaluasi mutu fisik tablet dilakukan
pada semua formula dengan variasi
konsentrasi asam basa sebesar 55%, 60%,
65% dan 70% dengan menguji
keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan,
Formulasi Tablet Effervescent Jahe (Z Officinale Roscoe) Dengan Variasi Konsentrasi
Sumber Asam Dan Basa
(Siti Khalidah dkk)
222
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(3): 216 - 229 ISSN: 2338-0950
December 2014
Nilai mutu fisik tablet sebelumnya telah dipisahkan dari pati jahe.
Evaluasi effervescent jahe Sari jahe yang diperoleh ditambahkan
tablet F1 F2 F3 F4 bahan pengisi maltodekstrin.
(55 (60 (65 (70 Fungsi penambahan Maltodekstrin
%) %) %) %) digunakan pada sari jahe yang berbentuk
Keseragaman 1 3 2 4
cair untuk memberi mouthfeel pada sari
bobot
jahe, pengisi pada saat pengeringan dan
Kekerasan 3 1 2 4
sebagai bahan pengental (Fardinatri,
Kerapuhan 4 1 2 3
2007). Kemudian sari jahe yang telah
Waktu larut 1 3 2 4
Jumlah 9 8 8 15 ditambahkan maltodekstrin dikeringkan
Keterangan: Formula 4 dengan konsentrasi asam dengan menggunakan oven vakum hingga
basa 70% memenuhi mutu fisik tablet yang diperoleh rendemen sebesar 16,37%.
optimum. Serbuk yang dihasilkan berwarna coklat,
5. Pembahasan rasa pedas, bau khas jahe, larut dalam air,
Pada penelitian ini dibuat suatu dan sedikit higroskopik. Kadar air yang
formula tablet effervescent jahe (Z. terkandung dalam serbuk jahe cukup
officinale Roscoe) dengan memvariasikan rendah yaitu 3,2%, Nilai tersebut berada
konsentrasi asam basa 55%, 60%, 65% dan dibawah kadar air maksimum yaitu 10%
70%. Perlakuan yang diberikan diharapkan (Standar Nasional Indonesia, 2005).
dapat menghasilkan karakteristik mutu Serbuk kering dengan kadar air yang
fisik tablet effervescent yang optimum. rendah akan memudahkan dalam proses
Sebelumnya telah dilakukan identifikasi pencampuran kering bahan tablet
tumbuhan di Unit Pelayanan Teknis (UPT) sedangkan kadar air yang tinggi akan
Sumber Daya Hayati Sulawesiuntuk mengakibatkan bahan menjadi mudah
memastikan bahwa tanaman yang rusak karena adanya pertumbuhan
digunakan adalah benar tanaman Jahe mikroba.
Gajah (Z.officinale Roscoe), famili Zaceae Serbuk jahe kemudian diformulasi
Jahe yang telah dikupas dan menjadi granul dengan penambahan
dibersihkan kemudiaan diblanching. beberapa bahan tambahan. Persyaratan
Blanching adalah pemanasan bahan bahan tambahan harus inert, tidak toksik,
pangan dengan uap/air panas dengan suhu tidak mempengaruhi efek farmakologi
kurang dari 1000C selama kurang lebih 10 dari zat aktif, stabil secara fisika dan
menit dengan tujuan untuk menginaktifkan kimia, kompatibel dengan bahan tambahan
enzim polyphenolase yang tidak lain dan khusus tablet effervescent bahan
diinginkan yang mungkin dapat merubah tambahan yang digunakan sebaiknya
warna, tekstur dan cita rasa maupun nilai bahan tambahan yang larut dalam air.
nutrisi jahe (Muchtadi, 1989) . Perlakuan Bahan tambahan yang digunakan yaitu
blanching akan memperbaiki kualitas sukrosa sebagai pengisi yang berfungsi
produk yang diolah, menghilangkan untuk menyesuaikan bobot tablet sehingga
perubahan-perubahan yang tidak layak untuk dikempa, sukrosa memiliki
diinginkan akibat proses oksidasi dan kelarutan dalam air yang baik,
enzimatik dalam bahan tanaman. karakteristik pengempaan yang baik dan
Kemudian jahe diambil sarinya yang rasa pada mulut yang dapat diterima.
Formulasi Tablet Effervescent Jahe (Z Officinale Roscoe) Dengan Variasi Konsentrasi
Sumber Asam Dan Basa
(Siti Khalidah dkk)
224
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(3): 216 - 229 ISSN: 2338-0950
December 2014
alir dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk persyaratan Farmakope Indonesia Edisi
partikel, partikel yang lebih besar dan IV bahwa tidak ada satu tablet yang
bulat menunjukkan aliran yang lebih baik. menyimpang lebih dari 5% dan tidak
Berdasarkan hasil analisis menggunakan satupun tablet yang bobotnya menyimpang
metode Oneway ANOVA menunjukkan lebih dari 10% dari bobot rata-ratanya.
bahwa formula yang berbeda tidak Berdasarkan penimbangan bobot tablet
memberikan pengaruh terhadap nilai hari 1 dan hari ke 21 pada keempat
waktu alir granul (p>0,05). formula tidak ada yang menyimpang lebih
Sudut diam merupakan sudut tetap dari persyaratan. Berdasarkan hasil analisis
yang terjadi antara timbunan partikel menggunakan Oneway ANOVA pada hari
bentuk kerucut dengan bidang horisontal 1 dan hari ke 21 serta selisih hari 1 dan 21
bila sejumlah serbuk atau granul dituang menunjukan perbedaan formula tidak
dalam alat pengukur. Besar kecilnya sudut memberikan pengaruh terhadap
diam dipengaruhi oleh bentuk, ukuran dan keseragaman bobot (p>0,05). Berdasarkan
kelembaban granul (Lachman, 1989). Nilai hasil t-student menunjukkan tidak ada
sudut diam kurang dari atau sama dengan perbedaan keseragaman bobot antara hari
300 menunjukkan bahwa bahan dapat pertama sampai hari ke 21 (p>0,05).
mengalir bebas, bila sudut diam lebih dari Kekerasan merupakan parameter
atau sama dengan 400 daya mengalir yang menggambarkan ketahanan tablet
kurang baik. Berdasarkan hasil analisis dalam melawan tekanan mekanis,
menggunakan metode Oneway ANOVA goncangan serta terjadinya keretakan tablet
menunjukkan bahwa formula yang berbeda selama pengemasan pengangkutan dan
tidak memberikan pengaruh terhadap nilai pendistribusian pada konsumen. Dalam
sudut diam granul (p>0,05). bidang industri kekuatan tekanan
Granul yang telah homogen minimum yang sesuai untuk tablet adalah
langsung dicetak sesuai dengan ukuran dan sebesar 4 kgf (Ansel, 1989). Berdasarkan
bentuk yang diinginkan.Tablet yang nilai uji kekerasan pada hari 1 dan hari ke
dihasilkan berwarna putih kekuningan. 21 menunjukkan bahwa semua formula
Setelah itu dilakukan pengujian mutu fisik baik F1, F2, F3 dan F4 memenuhi
tablet yang meliputi keseragaman bobot, persyaratan kekerasan tablet. Berdasarkan
kekerasan, kerapuhan, dan waktu larut dari hasil analisis menggunakan Oneway
tablet. Kemudian tablet disimpan selama ANOVA baik hari 1 dan hari ke 21 serta
21 hari untuk melihat stabilitasnya. selisih hari 1 dan 21 menunjukan
Keseragaman bobot merupakan perbedaan formula tidak memberikan
parameter untuk mengetahui variasi bobot pengaruh terhadap kekerasan tablet
dari tablet yang dihasilkan. Bobot tablet (p>0,05). Berdasarkan hasil t-student
yang seragam akan mengandung jumlah menunjukkan tidak ada perbedaan
zat berkhasiat yang sama. Faktor utama kekerasan tablet antara hari pertama
yang mempengaruhi keseragaman bobot sampai hari ke 21 (p>0,05).
yaitu keseragaman pengisian tempat Uji kerapuhan memberikan
dikempanya granul menjadi tablet (die), petunjuk tentang tablet tersebut mampu
yang berkaitan erat dengan sifat alir massa bertahan terhadap goresan ringan atau
tablet (Ansel,1989). Berdasarkan kerusakan dalam penanganan, pengemasan
Formulasi Tablet Effervescent Jahe (Z Officinale Roscoe) Dengan Variasi Konsentrasi
Sumber Asam Dan Basa
(Siti Khalidah dkk)
226
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(3): 216 - 229 ISSN: 2338-0950
December 2014