You are on page 1of 6

HUBUNGAN PEMBERIAN ASUPAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MPASI)

DENGAN PERTUMBUHAN BAYI/ANAK USIA 6-24 BULAN

Alfie Ardiana Sari1, Ratih Kumorojati2


Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Fakultas Kesehatan

Abstract
Background: The first two years of life is a period that lasts very short and cannot be
repeated again, so it is referred to as a "golden period" or a window of opportunity.
Inappropriate nutritional intake will also cause children to experience malnutrition,
which ultimately increases the incidence of morbidity and mortality. According to a
survey of micronutrients in 12 provinces in Indonesia shows that the age group 6-11
months consume nutrients lower than other age group. Purpose of this research is the
relationship of Complementary Food Intake of Breast Milk (MPASI) with infants /
children growth ages 6-24 months. Methods: This study was a descriptive analytic
study with a cross-sectional approach. The population is mothers who have babies /
children aged 6-24 months. Samples were taken by consecutive sampling method with
18 babies / children. Data analysis using Chi Square with a significance limit of α =
0.05. Result: Respondents with Complementary Food Intake of Breast Milk giving, most
of the growth was normal, namely 10 respondents (55.5%), respondents with sufficient
Complementary Food Intake of Breast Milk giving, normal growth was 2 respondents
(11.1%) and respondents with less Complementary Food Intake of Breast Milk giving
were high growth (11.1 %). Conclusion: There was no significant relationship between
the provision of complementary feeding and the growth of infants / children 6-24
months in the Gamping Wirastri Integrated Health Center in Sleman.

Keywords: Complementary Food Intake of Breast Milk (MPASI;


Growth;Baby/Children).

PENDAHULUAN adanya kebiasaan yang merugikan


Pertumbuhan merupakan salah satu kesehatan, secara langsung dan tidak
indikator terbaik untuk melihat status gizi langsung menjadi penyebab utama
dan kesehatan anak. Masa dua tahun terjadinya masalah kurang gizi dan infeksi
pertama kehidupan merupakan masa yang pada anak, khususnya pada umur dibawah
sangat peka terhadap lingkungan dan dua tahun. Kurang gizi pada balita dapat
masa ini berlangsung sangat singkat serta berdampak terhadap pertumbuhan fisik
tidak dapat diulang lagi, sehingga masa maupun mentalnya. Anak kelihatan
baduta (bawah dua tahun) disebut sebagai pendek dan kurus dibandingkan teman-
―masa emas‖ atau window of opportunity teman sebayanya yang lebih sehat, ketika
atau masa kritis. memasuki usia sekolah tidak bisa
Status gizi balita merupakan hal berprestasi menonjol karena
penting yang harus diketahui oleh setiap kecerdasannya terganggu.
orang tua. Ketidaktahuan tentang cara Masalah gizi umumnya disebabkan
pemberian makanan bayi dan anak, dan oleh dua faktor, faktor yang pertama yakni

93
94 Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Volume 4, No 2, September 2019, hlm 57-119

faktor langsung yang berhubungan dengan akan mengalami hambatan pada proses
asupan gizi atau konsumsi makanan pertumbuhan tinggi badan.
terhadap zat gizi tertentu dan penyakit Menurut survei mikronutrien di 12
infeksi. Faktor yang kedua adalah faktor provinsi di Indonesia menunjukkan bahwa
tidak langsung berupa pengetahuan ibu kelompok usia 6-11 bulan mengonsumsi
tentang makanan bergizi, pendidikan zat gizi lebih rendah dibandingkan dengan
orangtua, pendapatan dalam keluarga. kelompok usia lainnya. Penelitian yang
Faktor langsung dari asupan gizi dilakukan oleh Imtihanatun dkk. (2013)
adalah Air Susu Ibu (ASI) dan Makanan menyebutkan bahwa balita yang
Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). mendapatkan MP-ASI tidak sesuai
Makanan Pendamping ASI adalah memiliki risiko 7,4 kali mengalami
makanan atau minuman yang stunting dibandingkan balita yang
mengandung zat gizi dan diberikan mendapatkan MP-ASI sesuai. Berdasarkan
kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan uraian masalah tersebut, penting untuk
guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari dilakukan penelitian untuk mengetahui
ASI. Pemberian MP-ASI berarti hubungan asupan makanan dengan
memberikan makanan lain sebagai pertumbuhan pada bayi/anak usia 6-24
pendamping ASI yang diberikan pada bulan yang dilakukan melalui kegiatan
bayi atau anak mulai usia 6-24 bulan. posyandu. Salah satu posyandu di Dukuh
Pemberian MP-ASI berarti memberikan Gamping Tengah adalah Posyandu
makanan lain sebagai pendamping ASI Wirastri dengan jumlah bayi/anak usia 6-
yang diberikan pada bayi dan anak usia 6- 24 bulan rata-rata 10-15 bayi/anak.
24 bulan. Pemberian ASI secara eksklusif
selama enam bulan pertama dan MP-ASI METODE PENELITIAN
yang tepat merupakan upaya Desain Penelitian:
meningkatkan kelangsungan hidup anak, Penelitian ini dilakukan dalam bentuk
sedangkan ASI eksklusif yang diberikan deskripsi analitik dengan pendekatan
terlalu lama akan menunda pemberian cross sectional, yaitu di mana asupan MP-
MP-ASI. Akibatnya anak akan menerima ASI dan pertumbuhan diukur dalam satu
asupan zat gizi yang tidak adekuat untuk waktu kemudian diinterpretasikan
menunjang proses pertumbuhan dan hasilnya sesuai dengan kriteria penilaian.
perkembangan. Subyek penelitian adalah ibu yang
MP-ASI yang baik adalah memiliki balita usia 6-24 bulan sebanyak
memenuhi persyaratan tepat waktu, 18 responden.
bergizi lengkap, cukup dan seimbang, Teknik pengumpulan data pada penelitian
aman, dan diberikan dengan cara yang ini adalah dengan mengukur BB dan TB
benar. MP-ASI pertama yang umum bayi atau anak, dan memberi kuesioner
diberikan pada bayi di Indonesia adalah kepada ibu atau pengasuh. Dianalisis
pisang dan tepung beras yang dicampur secara statistik menggunakan program
ASI. Anak yang mengalami defisiensi SPSS 17.0 for Windows dengan tingkat
asupan protein pada masa seribu hari signifikansi 0,05, dan taraf kepercayaan
pertama kehidupan dan berlangsung lama 95%.
meskipun asupan energinya tercukupi
Alfie Ardiana Sari, Hubungan Pemberian Asupan Makanan Pendamping Asi(MPASI) 95

Lokasi penelitian: Status Baik Lebih Kurang


yaitu di Posyandu Wirastri Gamping Gizi F % F % F %
Sleman.
BB/U 17 94,4 0 0 1 5,6
Populasi dan sampel:
Populasi adalah ibu-ibu yang memiliki Berdasarkan tabel 1 diketahui
bayi/anak usia 6-24 bulan di posyandu bahwa distribusi frekuensi status gizi pada
Wirastri Gamping Sleman. Sampel bayi/anak usia 6-24 bulan berdasarakan
diambil dengan metode consecutive BB/U mayoritas gizi baik 17 bayi/anak
sampling sejumlah 18 bayi/anak (94,4%).
Sumber data. Sumber data pada
penelitian ini menggunakan data primer Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pemberian
dan data sekunder. Data primer diperoleh ASI Eksklusif Pada Bayi/Anak Usia 6-24
dari hasil pengukuran BB, PB dan bulan
pengisian kuesioner. Sementara untuk Sesuai Tidak
Komponen
data sekunder diperoleh dari buku KIA Standar Sesuai Jumlah
MPASI
untuk melihat tanggal lahir. F % F %
Analisa Data Pemberian
1. Analisis univariat ASI 15 83,3 3 16,7 18
Analisis univariat untuk Eksklusif
menggambarkan pertumbuhan Berdasarkan tabel 2 pemberian ASI
berdasarkan umur, berat badan, tinggi eksklusif mayoritas sesuai standar (6
badan, lingkar kepala, lingkar lengan bulan) sebanyak 15 bayi/anak (83,3%).
atas, BB/U, TB/U, BB/PB, dan
menggambarkan perkembangan. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Variasi
2. Analisis bivariat Makanan Bayi/Anak Usia 6-24 Bulan
Untuk menguji hubungan asupan MP- Sesuai Tidak
Komponen Standar Sesuai Jumlah
ASI dengan pertumbuhan bayi/anak MPASI
usia 6-24 bulan menggunakan analisis F % F %
uji statistik Chi Square dengan batas Variasi 14 77,8 4 22,2 18
kemaknaan α = 0,05. Berdasarkan tabel 3 variasi makanan
pada bayi/anak usia 6-24 bulan mayoritas
HASIL PENELITIAN sesuai standar sebanyak 14 bayi/anak
Penelitian ini dilakukan di Posyandu (77,8%).
Wirastri Gamping Sleman pada bulan
Oktober sampai dengan Desember 2018. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Porsi
Penelitian yang bertujuan untuk Asupan Makanan Pendamping ASI Pada
mengetahui hubungan pemberian asupan Bayi/Anak Usia 6-24 Bulan
makanan pendamping ASI (MPASI) pada Sesuai Tidak
Komponen Standar Sesuai Jumlah
bayi/anak usia 6-24 tahun. Hasil
MPASI
tercantum pada tabel dibawah ini : F % F %
Frekuensi 14 77,8 4 22,2 18
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Status Gizi
Pada Bayi/Anak Usia 6-24 Bulan
96 Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Volume 4, No 2, September 2019, hlm 57-119

Berdasarkan tabel 4 frekuensi porsi Berdasarkan tabel 6 distribusi


asupan makanan pendamping ASI frekuensi usaha pengasuh dalam
mayoritas sesuai standar sebanyak 14 pemberian asupan MPASI mayoritas ada
bayi/anak (77,8%). usaha sebanyak 18 bayi/anak (100%).

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Porsi Tabel 7. Distribusi Frekuensi Pemberian


Asupan Makanan Pendamping ASI Pada Multivitamin Pada Bayi/Anak Usia 6—24
Bayi/Anak Usia 6-24 Bulan Bulan
Sesuai Tidak Tidak
Komponen Komponen Diberi
Standar Sesuai Jumlah diberi Jumlah
MPASI MPASI
F % F % F % F %
Porsi Multivitamin 18 100 0 0 18
15 83,3 3 16,7 18
Asupan Berdasarkan tabel 7 distribusi
Berdasarkan tabel 5 distribusi frekuensi pemberian multivitamin
frekuensi porsi asupan mayoritas sesuai mayoritas tidak diberikan multivitamin
standar sebanyak 15 bayi/anak (83,3%). sebanyak 18 bayi/anak (100%).

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Usaha Tabel 8. Distribusi Frekuensi Status


Pengasuh Dalam Pemberian Asupan Kesehatan Bayi/Anak Usia 6-24 Bulan
MPASI Pada Bayi/Anak Usia 6—24 Sehat Pemulihan
Komponen
Bulan Jumlah
MPASI F % F %
Ada Tidak
Komponen Status 1 94,
Usaha Usaha Jumlah 1 5,6 18
MPASI Kesehatan 7 4
F % F %
Berdasarkan tabel 8 status kesehatan
Usaha
18 100 0 0 18 mayoritas sehat sebanyak 17 bayi/anak
Pengasuh
(94,4%)

Tabel 9. Hubungan Asupan Makanan Pendamping ASI Dengan Pertumbuhan Pada


Bayi/Anak Usia 6-24 Bulan
PERTUMBUHAN (BB/U)
P
Pemberian
MPASI Norm Sangat
Tinggi % % Pendek % % Total % value
al Pendek

Baik 0 0 10 55,5 0 0 2 11,1 12 66,6


Cukup 0 0 2 11,1 1 5,55 0 0 3 16,5 0,45
Kurang 2 11,1 0 0 0 0 1 5,55 3 16,5
Total 18 100
Berdasarkan tabel 9 diperoleh pertumbuhannya normal yaitu 2
bahwa responden dengan pemberian responden (11,1%) dan responden dengan
MPASI baik sebagian besar pemberian MPASI kurang sebagian besar
pertumbuhannya normal yaitu 10 pertumbuhannya tinggi (11,1%). Hasil
responden (55,5%), responden dengan analisis menunjukkan bahwa nilai p value
pemberian MPASI cukup sebagian besar 0,45>0,05 sehingga tidak ada hubungan
Alfie Ardiana Sari, Hubungan Pemberian Asupan Makanan Pendamping Asi(MPASI) 97

yang signifikan antara pemberian MPASI Ibu-ibu yang memiliki bayi/anak


dengan pertumbuhan bayi/balita usia 6-24 usia 6-12 bulan di posyandu Wirastri
bulan di posyandu Wirastri Gamping sebagian besar adalah ibu rumah tangga
Sleman. sehingga ibu yang melakukan persiapan
makanan sendiri dengan memasak setiap
PEMBAHASAN harinya. Ibu memberikan bayi/anak
Pada tabel 9 menunjukkan bahwa makanan bayi/anak tepat pada umur 6
berdasarkan BB/U bayi/anak dengan bulan. Makanan Pendamping ASI
status normal sebagian besar memiliki (MPASI) yang diberikan oleh ibu sudah
pemberian makanan pendamping ASI memenuhi kriteria bentuk/jenis yang tepat
(MPASI) kategori baik. Sedangkan untuk sesuai umur. Begitu juga dengan frekuensi
BB/U bayi/anak dengan status tinggi pemberian makan pada bayi/anak yang
adalah dengan pemberian makanan diberikan ibu sudah tepat sesuai
pendamping ASI (MPASI) dengan pertambahan umur bayi/anak. Untuk
kategori kurang. variasi makanan yang diberikan oleh ibu
Uji statistik didapatkan p=0,45 yang sudah baik termasuk pemberian buah dan
menunjukkan bahwa tidak terdapat makanan selingan yang tepat diberikan
hubungan antara pemberian MPASI saat bayi/anak diatas 9 bulan dengan 2
dengan pertumbuhan bayi/anak usia 6-24 kali pemberian. Sebagian besar ibu juga
bulan berdasarkan status gizi indeks BB/U melakukan usaha agar anak mau makan
di posyandu Wirastri Gamping Sleman. dengan mengajak jalan atau bermain.
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Makanan yang diberikan pada bayi
yang dilakukan oleh Herlistya dan hendaknya tepat baik dari jenis, jumlah
Muniroh pada tahun 2015 yang diakukan hingga kandungan gizinya. Asupan gizi
di Surabaya yang menunjukkan tidak ada pada bayi hampir sama dengan orang
hubungan tidak terdapat hubungan antar dewasa yang hendaknya mengandung
pemberian Makanan Pendamping ASI karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan
(MPASI) dengan status gizi bayi umur 6- vitamin.
12 bulan berdasarkan status gizi bayi
umur 6-12 buan berdasarkan status gizi KESIMPULAN DAN SARAN
indeks BB/U. Kesimpulan:
Pemberian makanan pada seorang Hubungan asupan makanan pendamping
bayi/anak harus memperhatikan baik dari ASI dengan pertumbuhan pada bayi/anak
segi kualitas maupun kuantitas yang 6-24 bulan adalah tidak ada hubungan
adekuat pada setiap tahapnya. Selain ASI, yang signifikan antara pemberian MPASI
bayi/anak membutuhkan makanan dengan pertumbuhan bayi/anak.
tambahan sebagai pendamping ASI karena Saran:
ASI tidak bisa mencukupi kebutuhan gizi 1. Bagi Kader Posyandu
bayi/anak yang semakin meningkat. Memberikan informasi lengkap
Makanan Pendamping ASI (MPASI) pada kepada ibu-ibu tentang makanan
bayi/anak perlu memperhatikan frekuensi pendamping ASI (MPASI) agar
makan, bentuk/jenis makanan, dan pemberian makanan sesuai
makanan selingan sesuai dengan umur rekomendasi dan kebutuhan bayi/anak
bayi.
98 Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Volume 4, No 2, September 2019, hlm 57-119

2. Bagi Ibu yang memiliki bayi/anak usia Almatsier,S., Soetardjo, Susirah &
6-24 bulan. Soekatri, M. 2011.Gizi Seimbang
Diharapkan ibu-ibu dapat menggali Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:
informasi lebih dari tenaga kesehatan Gramedia.
atau kader tentang pemberian Istiany, A dan Rusilanti. 2014. Gizi
makanan pendamping ASI (MPASI) Terapan. Bandung : PT Remaja
sesuai kebutuhan bayi/anak dan Rosdakarya.
rekomendasi 4 bintang serta cara Marimbi, H.2010. Tumbuh
pengolahan dan variasi pengolahan Kembang Status Gizi, dan Imunisasi
bahan-bahan makanan agar anak tidak Dasar Balita.Yogyakarta : Nuha
bosan. Medik.
3. Peneliti Selanjutnya
Kepada peneliti selanjutnya dengan
sampel yang lebih besar, serta
memperhatikan faktor-faktor lain
seperti penyakit infeksi, penyediaan
makanan, dan pola asuh anak.

DAFTAR RUJUKAN
Achadi, Endang L. 2014. Periode Kritis
1000 Hari Pertama Kehidupan dan
Dampak Jangka Panjang terhadap
Kesehatan dan Fungsinya. Kursus
Penyegar Ilmu Gizi: PERSAGI;.
Khomsan, Ali. 2007. Mengetahui Status
Gizi Balita Anda.
http://medicastore.com/artikel/247/i,
diakses: 09/02/2015.
Depkes RI. 2006. Pedoman Umum
Pemberian Makanan Pendamping
Air Susu Ibu (MP ASI) Lokal.
Jakarta: Depkes.
WHO. 2003. Global Strategy for Infant
and Young Child. World Health
Organization. Geneva.
Frongillo EA, Nguyen PH, Saha KK,
Sanghvi T, Afsana K, Haque R, et
al. Large-Scale Behavior-Change
Initiative for Infant and Young Child
Feeding Advanced Language and
Motor Development in a Cluster-
Randomized Program Evaluation in
Bangladesh. J Nutr.
2017;147(2):256–63.

You might also like