BUPATI KOTABARU
Kotabaru, 08 Pebruarl 2024
Kepada Yth.
Seluruh Pimpinan Perusahaan
Divilayah Kabupaten Kotabaru
di
TEMPAT
SURAT EDARAN
Nomor : 560/04 /HI-DKT/2021
‘TENTANG
PENCEGAHAN PENYEBARAN DAN PENULARAN
CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) PADA PERUSAHAAN/BADAN USAHA
‘SWASTAJBADAN USAHA MILIK NEGARA YANG MEMPEKERIAKAN
PEKERJA/BURUH DAN TENAGA KERJA ASING
Dalam rangka mendukung pelaksanaan program dan kebijakan Pemerintah terkait
pencegahan, pengendalian dan pemberantasan serta penanggulangan penyebaran infeksi Corona
Virus Disease (COVID-19) di wilayah Kabupaten Kotabaru, dihimbau kepada Pimpinan
Perusahaan/Badan Usaha Swasta/Badan Usaha Milik Negara, Jangkah-langkah yang pertu ditakukan
guna melindungl pekerja/buruh dan tenaga kerja asing adalah :
1
Mengupayakan Pencegahan Penyebaran dan penanganan kasus terkait Covid-19 di
Lingkungan Kerja
1. Melakukan Pembinaan dan Pengawasan terhadap dilaksanakannya _Peraturan
Perundangan di Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);
2. Menyebarkan Informasi kepada semua jajaran_organisasi dan pihak terkait yang berada
dalam wilayah pembinaan dan pengawasan;
3. Mendata dan melaporkan kepada instans! terkalt setiap kasus atau yang patut diduga
kasus Covid-19 ditempat kerja;
4. Setiap Pimpinan Perusahaan untuk melakukan antisipasi penyebaran Covid-19 pada
pekerja/buruh dengan melakukan tindakan-tindakan pencegahan seperti perilaku hidup
bersih dan sehat dengan mengintegrasikan dalam program K3, Pemberdayaan P2K3 dan
Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Kerja;
5. Setiap Pimpinan Perusahaan untuk segera membuat rencana kesiap-siagaan dalam
menghadapi pandemi Covid-19 dengan tujuan memperkecil resiko penularan di tempat
kerja dan menjaga kelangsungan usaha;
6. Memerintahkan kepada seluruh pekerja/buruh untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) serta melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
seperti melakukan Gerakan 5 M Protokol Kesehatan, yaitu :
a. Mewajibkan setiap pekerja/buruh memakai Masker dan/atau alat Pelindung lainnya;
b. Membiasakan mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir sebelum dan setelah
melaksanakan aktifitas/kegiatan perkantoran;
. Menjaga jarak dan membatasi untuk berjabat tangan;
d, Menjauhi Kerumunan, serta;
e. Membatasi Mobilisasi dan Interaksi.
Dalam hal terdapat pekerja/buruh atau pengusaha yang berisiko, diduga atau mengalami
sakit akibat Covid-19, maka dllakukan langkah-langkah penanganan sesual dengan
standar kesehatan yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan melalui Surat Edaran
Kemenkes Nomor HK.02.01/MENKES/202/2020 tentang Protokol Isolasi diri sendiri dalam
penanganan Corona Virus Disease (Covid-19);
j8. a spon Perusahaan mendata karyawan/pekerja/buruh yang terkonfirmasi positif
-19 dan melakukan isolasi mandiri 10 (sepuluh) hari sesuai SOP, pasien isolasi
: Mmandiri dirumah, sejak pengambilan specimen diagnosis konfirmasi;
. Dan mendata karyawan/pekerja/buruh yang memilki riwayat bepergian ke wilayah yang
sudah terjadi transmisi lokal, dan kepada karyawan yang sempat hadir atau kontak erat
dengan pasien positif untuk melaporkan diri_ untuk tracking, terutama bila mangalami
gejala Covid-19;
10, Ban Pak Perusahaan memfasilitasi kebutuhan penunjang isolasi mandiri bagi pasien
vid-19.
I. _Melaksanakan Perlindungan Pengupahan bagi Pekerja/Buruh terkait Pandemi Covid-19
1, Bagi pekerja/buruh yang dikategorikan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait
Covid-19 berdasarkan keterangan dokter sehingga tidak bisa masuk kerja paling lama 10
(Sepuluh) hari atau sesuai standar Kementerian Kesehatan, maka upahnya dibayarkan
secara penuh;
2. Bagi pekerja/buruh yang dikategorikan kasus suspek Covid-19 dan dikarantina/diisolasi
menurut keterangan dakter, maka upahnya dibayar secara penuh selama menjalani masa
karantina/isolasi;
3. Bagi buruh/pekerja yang tidak masuk kerja karena sakit Covid-19 dan dibuktikan dengan
keterangan dokter, maka upahnya dibayarkan sesuai peraturan perundang-undangan;
4, Bagi perusahaan’ yang melakukan pembatasan kegiatan usaha akibat kebijakan
pemerintah di daerah masing-masing guna pencegahan dan penanggulangan Covid-19,
sehingga menyebabkan sebagian atau seluruh pekerja/buruhnya tidak masuk kerja,
dengan mempertimbangkan kelangsungan usaha, maka perubahan besaran maupun cara
pembayaran upah pekerja/buruh dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara pengusaha
dengan pekerja/buruh;
5, Bahwa sampai pada saat ini, Pemerintah Kabupaten Kotabaru belum menerapkan Work
From Home (WFH) atau’ bekerja di rumah, sehingga dalam hal perusahaan
mengistirahatkan_ pekerja/buruh dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 tanpa
keterangan dokter, Pembayaran Upah pekerja/buruh mengacu pada Pasal 93 ayat (2)
huruf (f) Undang-Undang 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi
*pekerja/buruh bersedia melakukan pekerjaan yang telah dijanjikan tetapi pengusaha
tidak mempekerjakan, baik karena kesalahan sendiri maupun halangan yang seharusnya
dapat dihindari pengusaha”.
Demikian untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab, atas
perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
KOTABARU,
iin