You are on page 1of 9
BAB IV CARA PEMERIKSAAN A. Daftar ketrampilan yang harus dikuasai 1. . pemeriksaan posisi dan gerakan bola mata PARON pemeriksaan ketajaman penglihatan/visus pemeriksaan lapang pandangan secara konfrontasi pemeriksaan intraokular dengan cara palpasi pemeriksaan segmen anterior mata pemeriksaan segmen posterior mata . Penjabaran prosedur th teknik ketajaman penglihatan/visus Penderita diminta duduk pada jarak 5 atau 6 meter tepat dide- pan kartu snellen. Apabila penderita berkaca mata, mintalah untuk melepas kaca matanya. Biasakanlah memeriksa mata kanan lebih dahulu, baru a. kemudian mata kiri. b. Mintalah penderita untuk menutup mata kirinya dengan telapak tangannya, tanpa tekanan. Penderita diminta melihat ke depan dengan santai, tanpa melirik atau mengerutkan kelopak mata. c. Mintalah penderita untuk menyebutkan angka atau runt i dan atau simbol yang tertera pada optopip Snellen, mulai atas sampai ke bawah. d. Bilamana penderita hany: huruf-huruf baris berkode 20 meter mis: ke kartu berjarak 5 m, maka visusnya kat menjadi 1/4). Kalau dari barisan itu ada b salah sebut, tambahkanlah huruf S (salah). e. Bila huruf yang terbesar (berkode 60 m) dekatkan kartu pada penderita, atau s ———_ Scanned with CamScanner a dapat mengenali sampai pada alnya dan penderita 5/20 (jangan dising- eberapa yang tidak terba0? ebalikny4. Misalny? 4 Pe —_— dengan mendekatkan sampai 2 m baru bisa tajam penglihatan 2/60. Tetapi ini tidak prakti langsung ke f. Bila tulisan besar tidak dapat dibaca, mil . untuk menghitung jari yang anda conan rat A kemudian semakin mundurlah hingga jarak teriauh yang dapat dilihat penderita. Bila penderita tidak dapat melihat jari anda dari jarak 1m. lakukan pemeriksaan goyangan tangan. Goyangkan tangan anda di depan mata penderita dan mintalah penderita men- gatakan arah goyangannya vertikal/horizontal (atas bawah atau kanan kiri). Bila penderita tidak dapat melihat goyangan tangan anda, lakukanlah pemeriksaan dengan lampu senter. Nyalakan lampu senter di depan mata penderita dan mintalah pen- derita menyebutkan apakah senter menyala dan dari arah dikenali, maka S Sehingga bisa > = mana. Menghitung jari, goyangan tangan, cahaya oleh mata nor- mal dapat dikenal pada jarak berturut-turut 60 m, 300 m, dan tak terhingga, maka tajam penglihatannya dituliskan 1/60, 1/300, atau 1/- i, Bila cahayapun tak dikenal, maka tajam penglihatannya 0 atau tak ada persepsi cahaya. Bila tajam penglihatannya ha- nya persepsi cahaya saja, sebutkan juga apa masih dapat mengenal dari arah mana cahaya datang dan sebutkan Proyeksi cahaya baik bila dapat diperiksa dari semua arah. k. Lakukan hal yang sama pada mata kiri. * Pemeriksaan posisi dan gerakan bola mata Periksalah adanya kelemahan atau kelumpuhan otot ekstra- Okular. Nyalakanah senter anda dari jarak 60 om tepat di de- Pan penderita dan amatilah pantulan sinar senter pada ae Pabila Pasangan bola mata sejajar, maka akan tampak pantu 90. Scanned with CamScanner u sedikit di sebelah medialnya. bola matanya dengan meminta kan obyek misalnya Ujung jar arah utama, tanpa meng. Buatlah huruf H yang en anda ke: lan pada tengah pupil ata Kemudian periksalah oer enderita untuk mengikut! zou pensil yang anda gerakkan Ke o 5 gerakkan kepala mereka (melirik saj@)- besar di udara arahkan pandangan pas! a. Kanan lurus b. kanan atas c. kanan bawah d. tanpa berhenti di tengah, ke kiri lurus e. kiri atas f. kiri bawah Gerakan tangan anda dari jarak yan nyaman oleh penderita yang agak lanjut usia, jarak yang terlalu dekat ke mata mereka akan menyulitkan dan tidak nyaman, karena kemampuan konvergensi mereka sudah menurun. Maka pemeriksaan pada orang tua harus dari jarak yang lebih jauh dibandingkan anak-anak atau orang muda. Berhentilah sebentar pada posisi tangan anda di sebelah atas dan lateral untuk melihat ada atau tidaknya nistagmus. Perhatikan: a. Apakah selama dalam gerakan tersebut, kedua mata selalu dalam keadaan sejajar, ataukah ada deviasi? b. Apakah ada nistagmus? = Sera ons rue ba mapa Delam keadaan otra ‘an bola mata dari atas ke bawah. ee remel kelopak atas sedikit menutupi itis g dapat dilihat dengan Akhirnya mintalah penderita unt anda ke arah hidun konvergensinya, Dalai dipertahankan Pada ja tuk mengikuti gerakan pens! gnya untuk memeriksa kemampu2" m keadaan normal konvergensi dap2 ak 5 sampai 8 cm dari hidung. Scanned with CamScanner 3, Pemeriksaan lapang pandangan secara ko pemeriksaan ini merupakan Pemeriksaan lapang pandangan. yang kasar untuk Nfrontasi a. Tes konfrontasi | Mintalah penderita untuk Menutup satu menekannya, duduklah tepat di depan pe sama tinggi dengan penderita. Tutuplah mat tepat berada di depan mata penderita yang ditut penderita menutup mata kanannya, anda rei ne kiri anda). Dengan perlahan gerakkanlah pensil cae kecil lainnya dari perifer ke arah tengah dari Kedeloven arah dan mintalah penderita memberi tanda tepat rota dia mulai melihat obyek tersebut. Selama pemeriksaan ini, jagalah agar obyek selalu berjarak sama dari mata anda dan mata penderita, agar anda dapat membandingkan lapang pandang anda dengan lapang pandang pasien anda. Mata tanpa Nderita, dan a anda yang b. Test Konfrontasi Il i. satu mata penderita ditutup dengan telapak tangan ii. penderita memfiksasi penglihatan pada hidung pemerik- sa ili, pemeriksa mengawasi mata pasien untuk tetap fiksasi pada hidung pemeriksa iv. dengan tetap fiksasi pada hidung pemeriksa, penderita menghitung jari tangan untuk membendingkan telapak j riksa pada 4 kuadran. 4 membandingkan kuadran mana yang tam- dan tajam. (selain dengan tangan a dua obyek berwama merah, misalnya m, untuk membandingkan saturasi we menyebutkan bila ada perbedaan we ran). a Scanned with CamScanner 4. Pemeriksaan tekanan intraokular dengan cara Palpasj a. mintalah penderita untuk melirik ke bawah b. dengan menggunakan jari telunjuk kanan dan kir) Se bergantian, palpasilah bola mata pada kelopak ata hingga pemeriksa mendapatkan kesan tentang tek, bola mata. Tekanan bola mata yang dianggap normal adalah Sesuaj dengan tekanan yang dihasilkan oleh palpasi dengan carg yang sama terhadap pipi yang didorong oleh lidah dari dalam. Bila tekanan dibawah normal, disebut N-, dan kalay lebih tinggi dari normal disebut N+. cara Sse. ‘anan 5. Pemeriksaan segmen anterior mata Segmen anterior adalah daerah sekitar mata, kelopak mata ke dalam kecuali vitreus dan retina (lihat Penampung mata). Untuk pemeriksaan ini yang penting adalah mengetahui yang harus dicari/dilihat dan gambaran mata dalam keadaan normal. Dengan banyak memperhatikan keadaan mata teman anda yang normal, maka anda berkesempatan mengakrabi keadaan normal, sehingga dapat mengenali kelainan pada waktu memeriksa pasien. Pemeriksaan a. Pemeriksa duduk di depan pasien pada jarak jangkauan tangan. Ruang dibuat agak gelap. Lakukanlah pemeriksaan dari luar ke dalam, mulai dari konjungtiva sampai lensa. Gu- nakan lampu senter yang cukup terang dengan sinar yang terfokus baik. : b. Biasakanlah memeriksa mata kanan dahulu, baru kemudian mata kiri. ata, c. Mulailah dengan memeriksa keadaan kelopak a bagaimana keadaan kulitnya, apakah ada tanda per ngan seperti hiperemia, pembengkakan, tonjolan dil. ama a d. Periksalah pula lebar rima palpebranya, apakah $ iat Scanned with CamScanner Yr © a kanan dan kiri, Dilihat pula daerah Pupil. Apakah tidak tara kelopak mata bila terdapat ptosis. Secara nor : Liane mata harus sama tinggi, selain itu bila kelopak ale ee maka harus simetris pula. Adanya kelainan . el dideteksi bila tidak simetris. : ae silia dan margo palpebra. Apakah ada Silia_yan, tumbuh ke arah dalam. Lihatlah dengan loupe akar bulu mata, mungkin ada keropeng, skuama (blefaritis) atau kutu yang menempel. Perhatikan kontinuitas Margo palpebra warnanya, muara kelenjar meobon. 7 Tekanan bola mata dapat diperiksa dengan kasar, yaitu dengan palpasi sklera bagian atas dari arah Palpebra, Rasakan apakah keras atau tidak bila dibandingkan dengan mata secara lebih teliti dengan menggunakan tonometer Schiotz atau aplanasi Goldmann. ata araf . Periksalah konjungtiva bulbi dengan meminta penderita me- lihat lurus ke depan dan amatilah apakah konjungtiva normal warnanya, corakan pembuluh darahnya, adakah Penonjolan atau pembengkakan. Kalau perlu tariklah sedikit kelopak atas dan bawah agar daerah yang diperiksa dapat diamati. Amati pula bagaimana warna skleranya, adakah penipisan atau kelainan lainnya. . Periksalah keadaan konjungtiva bulbi dengan meminta penderita melihat lurus ke depan dan amatilah apakah konjungtivanya normal warnanya, corakan pembuluh darah- nya, adakah penonjolan atau pembengkakan. Kalau perlu tariklah sedikit kelopak atas dan bawah agar daerah yang diperiksa dapat diamati. Amati pula bagaimana warna skle- ranya, adakah penipisan atau kelainan lainnya. Periksalah keadaan konjungtiva palpebra inferior dengan meminta penderita melirik ke atas, kemudian tangan kiri pe- meriksa menekan kulit kelopak bawah penderita ke bawah, sedangkan tangan kanan memegang lampu senter. Amati- Scanned with CamScanner 3B Ipebra sy konjungtiva pal h keadaan ;. Periksalal oo" ukaan, dan adanya tonjolan atau elaing, , perm lah warna, yang lain. Petior denga, nderita melirik ke bawah. Dengan Ibu jar dan meminta pel kiri, balikkan kelopak mata Sehingga kon. telunjuk ae superior berada di luar, Kembalikan Pal. iva palpel ; cee semula baru lepaskan tangan kirj dati mata pel a korea penderita, perhatikanlah kejemiha, verte ukurannya, kecembungan dan adanya Kelainan lain seperti pembuluh darah, Pterigium dit, Apabila ditemy. kan adanya kelaianan, tentukan laianan tersebut nnya, lah letak ke! serta kedalamannya, Periksalah bilik mata dey baik dari depan maupu kesan tentang ukurann ), Kejemihannya, ada atau tidaknya darah, Pus, dll. Periksalah reflek Pupil baik langsung (indirek), ). Pada reflek: Jatuhkan sinar Pada mata kanan dan amat Pupil mata kanan Sedangkan UNLUK reflekg tidak |; Sung mata kanan, Jatuhkan sinar Pada mata kiri Penderite dan Mati refleks, Pupil mata kanan, Pethatikany, Ula itis pe, \derita, Bentuknya, warna dan orekanny hatikan apakah entuk pupil butat atau ber- entuk kelainan tuk iris Seperti koloboma, Sinekig Nterioy sterior iy Lensa Giperikg, ara | k 980 penyinaran terfokus tajam dengan @N bila tidak actu _omata, Pupil sebaiknya dilebar- ea, Apabiia «Monta ndikasi, Petiksa letak dan kejerni- ®keruhan, tentukan letak dan derajat Yang sidapay an tla Perlu, Sambarlah hasil aie dapat Gllinay Contoh kekery an (katarak) pada lens RS Mata exo Scanned with CamScanner rr jksaan segmen posterior mata er pemeriksaan dilakukan di ruangan gelap atau setengah a oo alat oftalmoskop sehingga berada dalam Posisi F esuaikan ukuran | ane oftalmoskop kurang lebih C. gesuai keadaan refraksi pasien (kalau diketahui), Misalnya eee adalah miop 2D dan penderita adalah emetrop, pakailah lensa 0. Peganglah oftalmoskop dengan cara menggenggam bagian pegangannya, sedangkan Jari telunjuk berada Pada panel pengatur ukuran lensa, siap untuk Menyesuaikan ukuran lensa sehingga dapat diperoleh bayangan yang paling ta- jam Pada pemeriksaan terhadap penderita, pemeriksa meme- gang oftalmoskop dengan tangan kanan dan melihat melalui oftalmoskop dengan mata kanan pula. Demikian pula seba- liknya Mintalah penderita duduk dengan tenang, Pandangan di- fiksasi pada satu titik jauh. Pada pemeriksaan pada mata kanan, mintalah penderita untuk berfiksasi pada mata kiri (yang tidak diperiksa) lewat kanan pemeriksa (ke depan agak sedikit temporal) ke titik yang jauh. g. Dengan oftalmoskop berada pada jarak 15-30 cm di depan mata penderita, lihatlah melalui lensa oftalmoskop, jatuhkan sinar pada pupil sehingga tampak refleks cahaya bulat pada pupil. Dengan tetap memfokuskan sinar pada pupil, bergeraklah mendekat, sampai terlihat fundus penderita. h. Apakah anda melihat pembuluh darah, ikutilah ke arah proksimal sehingga akan terlihat papil N II. Perhatikan warna, bentuk dan tegas atau tidaknya batas papil tersebut. Dapatkah anda mengenali perbandingan diameter excavatio terhadap diameter arteri dan vena, dan ikuti sedapat Mungkin percabangan mereka. a 2 Scanned with CamScanner a untuk melihat ke arah sinar, Sehing t makula. Dapatkah anda melihat tld ju lama memeriksa daerah makula lke Mintalah penderit anda dapat meliha fovea? Jangan terla Referensi 4. Panduan belajar llmu Penyakit Mata FK UGM 2008. jlmu Kesehatan Mata FK UGM Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) ‘Scanned with CamScanner

You might also like