You are on page 1of 15

UPAYA GREEPEACE DALAM MENANGANI KERUSAKAN LINGKUNGAN

PASCA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI INDONESIA

Oleh: Bella Putri


Bellaputri441@gmail.com
Pembimbing: Afrizal, S.IP, MA
Bibliografi: 9 Journals, 16 Books, 17 Official Documents,
50 Website
Jurusan Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28294
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract

This research aims to determine about Greenpeace’ effort to handle of


Environmental Damage After Forest and Land Fires in Indonesia. During 2015,
Indonesia experiences El Nino season that causes dryness. It is created hotspots
around the forest and land flammable. It’s getting worse because there were large
opening of oil palm plantations in peatland and forest areas by cutting-burning to save
the costs. Land clearing also experienced problem within the management due to
overlapping permissions issued by the government. This incident led Greenpeace as an
NGO to save the environment and take part in deal with environmental demage
following forest and land fires with several forest-related programs. This research uses
the Perspective of Contructivism, Group Organization the level analysis, Theory of
International Organizations and the concept of Environmental Security. This research
data is obtained from books, journals, offical documents and website that support the
hypothesis. The research method used is descriptive with literature studies.The result of
this research is the efforrt that conducted by Greenpeace to handle environmental
demage after forest and land fires in Indonesia“Forest Without Fire Campaign”;
launched a program named Interactive Map Kepo Hutan, Tiger Challenge, Create Fire
Prevention Team, launched toolkit of High Stock Carbon (HSC) Approach, and the
partnership Greenpeace with government.

Keyword : Greenpeace Effort, Forest and Land Fires, Environmental damage.


International Organizations.

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 1


PENDAHULUAN keseimbangan ekosistem maka akan
Hubungan Internasional yang awalnya menimbulkan resiko kerusakan terhadap
hanya membahas seputar masalah perang, lingkungan. Upaya untuk mencegah
keamanan, dan solusi untuk mencapai degradasi lingkungan dibutuhkan aktivitas
perdamaian, kini telah bergeser. pembangunan yang didasari oleh
Pertumbuhan populasi secara tidak pertimbanganantara pelestarian lingkungan
langsung ke zaman yang bersifat lebih dengan sumber daya alam yang tersedia.
kompleks membuat kebutuhan manusia Pelaksanaan pembangunan untuk
semakin bertambah. Kehadiran teknologi mengembangkan serta meningkatkan
canggih untuk memudahkan para manusia kemampuan lingkungan dan sumber daya
beraktifitas, semuanya terkesan cepat dan alam, agar lingkungan mampu
efisien. Namun, perubahan yang sangat menjalankan sustainable development
mendukung hidup manusia justru dibutuhkan perencanaan pembangunan
berdampak sebaliknya pada lingkungan yang berwawasan lingkungan. 3
sekitar. Kekhawatiran manusia atas
Isu lingkungan hidup pertama kali permasalahan lingkungan hidup saat ini
diangkat sebagai agenda dalam hubungan dapat dilihat dari munculnya berbagai
internasional saat diselenggarakannya gerakan masyarakat yang berbasis
Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa lingkungan. Munculnya gerakan
(PBB) tentang lingkungan hidup pada lingkungan hidup di tahun 60-an
tahun 1972 di Stockholm, Swedia. 1 Dua disebabkan oleh degradasi lingkungan
dasawarsa kemudian isu lingkungan hidup yang terjadi akibat aktivitas ekonomi
diangkat kembali dalam Konferensi PBB setelah Perang Dunia kedua.4 Gerakan
tentang lingkungan hidup oleh United peduli lingkungan oleh berbagai
Nations Conference on Environment and komponen masyarakat ini merupakan
Development atau yang lebih dikenal harapan agar bumi yang ditempati manusia
dengan The Earth Summit di Rio de saat ini dapat memberikan kehidupan yang
Jeneiro tahun 1992, yang sebelumnya nyaman dan terhindar dari kerusakan.
diawali dengan Konferensi PBB mengenai Salah satu contoh gerakan peduli
perubahan iklim dunia di Montreal, lingkungan tersebut berbentuk organisasi
Kanada tahun 1990. Kemunculan isu lingkungan yaitu Greenpeace sebagai
lingkungan hidup menjadi fokus global aktor non-negara berbentuk organisasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, 2 non-pemerintahan (NGO) yang bergerak
berakhirnya rivalitas ideologi dan militer dalam bidang perdamaian lingkungan.
antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet, Greenpeace adalah suatu organisasi
kesadaran publik dan media terhadap internasional yang berkampanye untuk
penurunan kualitas lingkungan global, dan lingkungan secara global. Greenpeace
faktor yang terakhir yaitu para epistemic hadir di lebih dari 55 negara di Eropa,
communities yang memberikan hasil-hasil Amerika, Asia, Afrika, dan Pasifik. Kantor
penelitian mereka terkait kerusakan pusat Greenpace sendiri berada di
lingkungan dan bagaimana mengatasinya. Amsterdam. Sebagai NGO, Greenpeace
Penanganan sumber daya alam yang secara resmi masuk di kawasan Asia
semakin menipis dan terbatas dengan cara Tenggara pada tahun 2000 dengan melihat
yang tidak efektif pada akhirnya banyaknya populasi spesies tanaman dan
menganggu keseimbangan ekosistem hewan yang berada di kawasan ini, namun
lingkungan. Akibat terganggunya
3
Harun M. Husein, Berbagai Aspek Hukum Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan, (Jakarta: Bumi
1
Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan Mochammad Aksara,1992) Hal. 2.
4
Yani, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional.( Yanuar Ikbar, Metodologi dan Teori Hubungan
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011) Hal. 143. Internasional, (Bandung: Refika Aditama, 2014) Hal.
2
Ibid, Hal. 130-131. 344.

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 2


menjadi terancam karena adanya non-negara dan masalah hak asasi
perubahan iklim dan deforestasi. Hal manusia.7
inilah yang mendasari fokus utama Prespektif Kontruktivisme hadir
8
kampanye Greenpeace di kawasan Asia dengan 3 asumsi dasar, yakni :
Tenggara, khususnya Indonesia yaitu 1. Relativisme, adalah bentuk
melindungi hutan Indonesia dan revolusi pemikiran yang menjunjung
energi. keterbukaan sekaligus merupakan
Berdasarkan data yang diperoleh oleh proses pencarian terhadap
Greenpeace, Indonesia merupakan konstruksi-konstruksi baru secara
penyumbang emisi gas karbon tingkat terus menerus. Dengan demikian,
global ketiga setelah Amerika Serikat dan konstruktivisme melihat realitas
Tiongkok. Sekitar 80% dari emisi tersebut bercorak plural.
merupakan hasil dari pembakaran hutan. 2. Subyektivisme, karena realitas
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di diyakini berada dalam pikiran
Indonesia sebenarnya bermasalah dari segi pengamat maka interaksi subyektif
pengeluaran izin yang tumpang tindih oleh menjadi satu satunya cara untuk
pemerintah yang menyulitkan pemantauan dapat mengakses realitas tersebut.
di lapangan. 3. Keterbukaan, konstruktivisme
Kebakaran hutan dan lahan di tahun mencapai sintesa melalui dialektika
2015 dinyatakan sebagai bencana asap konsensus dengan tujuan untuk
terparah bagi Indonesia. Berdasarkan data membangun paradigma baru
dari World Bank, Indonesia mengalami sekaligus mempertahankan
kerugian ekonomi sekitar IDR 221 triliun keterbukaan saluran komunikasi
akibat dari kebakaran lahan tahun 2015.5 sehingga proses konstruksi
Hal ini semakin diperparah oleh faktor selanjutnya tidak mengalami
alam yaitu fenomena El-Nino yang hambatan.
membuat cuaca menjadi lebih kering dan Terdapat dua gagasan kunci
menghambat turunnya hujan.6 Pandangan kontruktivis kemudian
KERANGKA TEORI menggunakan asumsi mereka tersebut
a. Perspektif: Kontruktivis dalam melihat organisasi internasional.
Konstruktivisme muncul pada Pengaruh yang diberikan oleh organisasi
tahun 1980-an, sejak terjadi perubahan internasional terhadap negara – negara
dalam isu hubungan internasional dari isu anggota didalamnya dilihat kontruktivis
keamanan kearah isu yang lebih soft sebagai penyebaran ide –ide yang mana
politics dan hadir untuk menjawab hal tersebut dimaknai dan mampu merubah
beberapa pertanyaan menarik menyangkut sikap dan perilaku negara. Organisasi
politik internasional seperti persoalan internasional berfungsi sebagai agen
dinamika perubahan internasional, sifat kontruksi sosial, enterprenur norma dan
dasar politik kelembagaan, peran lembaga mencoba merubah pemahaman sosial. 9

5
World Bank, “The Cost of Fire: An Economic Analysis 7
Chirtian Reus Smit, Contructivism”, dalam Rendi
of Indonesia’s 2015 Fire Crisis, Indonesia Sustainable Prayuda, “Pemikiran Kontruktivisme dalam Kajian Ilmu
Landscapes Knowledge Note”, Hal. 1, Hubungan Internasional Kontemporer, “ Jurnal
http://documents.worldbank.org/curated/en/77610146799 Transnasional, Vol.8 No. 1. (2018):2051.
0969768/pdf/103668-BRI-Cost-of-Fires-Knowledge- 8
Iva Rachmawati, “Memahami Perkembangan Studi
Note-PUBLIC-ADD-NEW-SERIES-Indonesia- Hubungan Internasional” , (Yongyakarta:Aswaja
Sustainable-Landscapes-Knowledge-Note.pdf , ( Diakses Pressindo, 2012), 175-176.
pada tanggal 19 Oktober 2018). 9
Finnemore Martha, “ National interest in International
6
DW, “NASA: Kabut Asap Indonesia terparah dalam Society”, Dalam International Organizations : The Politic
Sejarah”, http://www.dw.com/id/nasa-kabut-asap- and Proceses Of Global Governance. Edited by Karns
indonesia-terparah-dalam-sejarah/a-18756969 (Diakses and Mingst. 9(London:Lynne Riener Publisher,1996),
pada tanggal 22 Oktober 2018). Hal 50

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 3


Berdasarkan prespektif kontruktivisme, bersifat sukarela, namun sesuai dengan
penelti menyimpulkan bahwa peran namanya, organisasi ini tidak memiliki
Greenpeace dalam menangi kerusakan hubungan dengan ataupun pemerintahan
lingkungan pasca kebakaran hutan dan yang ada disuatu negara.
lahan di Indonesia merupakan salah satu Dalam penelitian ini, peneliti
bentuk kontruksi bahwa bentuk dukungan, menggunakan konsep peran NGO yang
kampanye terhadap masyakarat menurut UNESCAP ada 6 perihal
internasional, kampanye terhadap penting;11
koorporasi, dan kampanye terhadap 1. Kesadaran pemeliharaan, kampanye dan
pemeritah untuk mempengaruhi norma advokasi (Awareness-Raising,
atau kebijakan yang dapat melindungi Campaigning and Advocacy )
hutan dan lahan di Indonesia. 2. Pemantauan lingkungan dan pelaporan
a. Tingkat Analisa: Kelompok (Enviromental Monitoring and Reporting)
Penelitian ini menggunakan 3. Memberikan pendidikan, pelatihan, dan
tingkat analisa perilaku kelompok- pengembangan kapasitas (Education,
organisasi, yang fokus kajiannya adalah Training, and Capacity Building)
mempelajari perilaku kelompok-kelompok 4. Kemitraan Pemerintah dan LSM
dan organisasi-organisasi yang terlibat di (Government and NGO Partnership)
dalam hubungan internasional. Tingkat 5. Membangun kerjasama Regional dan
analisa ini sesuai dengan kajian ini karena Internasional dan jaringan (Regional and
Greenpeace merupakan kelompok International Cooperation and
organisasi internasional yang bergerak Networking)
dibidang lingkungan, berupaya berperan 6. Pengembangan perbaikan sumber daya
dalam mengatasi kerusakan lingkungan di dan lingkungan : proyek berbasis
Indonesia. masyarakat (Management of Resources
b. Teori Organisasi Internasional and Environment : Community Based
Teori yang akan digunakan dalam Projects).
penelitian ini adalah teori Organisasi d.Konsep Environmental Security
Internasional. Menurut Umar S.Bakry Environmental Security (Keamanan
organisasi internasional merupakan suatu lingkungan) merupakan cakupan dari
lembaga yang memiliki fungsi masing – konsep Human Security yang mana di
masing dalam menghubungkan urusan dalam UNDP dijelaskan bahwa
atau kepentingan antar negara. Environmental Security: bertujuan untuk
Menurutnya organisasi internasional melindungi manusia dari kerusakan alam
10
dibagi menjadi dua, yaitu : baik jangka panjang kerusakan maupun
1. IGO (internasional organization) jangka pendek, kerusakan lingkungan oleh
Organisasi ini dibentuk dari perbuatan manusia, deteriorasi lingkungan
beberapa negara namun disini alam, seperti global warming, polusi
keberadaannya tidak mengganggu dan udara, pencemaran hutan, dan lain-lain. 12
juga terganggu. Negara – negara anggota Definisi oleh UNDP sendiri mencakup
tersebut bertemu dan memiliki staf yang freedom from fear and freedom from want,
bekerja fulltime. yang berarti kemananan manusia tidak
2. NGO (non-govermental
organization). 11
UNESCAP. “Role and Activities NGO”, Hal 304-310
NGO merupakan suatu organisasi http://www.unescap.org/sites/default/files/CH14.PDF
yang terstruktur dan eksistensinya sampai (Diakses pada tanggal 10 Oktober 2018).
12
saat ini masih ada di dunia internasional. United Natons Development Program (UNDP),
“Human Development Report 1994”,
Hal ini dikarenakan keanggotaannya http://www.undp.org/content/undp/en/home/presscenter/s
peeches/2013/06/02/helen-clark-speech-to-symposium-
10
Umar S. Bakry, Pengantar Ilmu Hubungan on-humsn-security-at-ticad-v.html. (Diakses pada
Internasional (Jakarta : University Press 1999) Hal. 127. tanggal 10 Februari 2019).

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 4


hanya dijaga pada waktu tertentu namun manusia mungkin berbeda dari situasi ke
mempertahankan kondisi tersebut setiap situasi. 16
waktu agar hidupnya tidak terancam dan HASIL DAN PEMBAHASAN
terlanggar hak-haknya. Sejalan dengan Indonesia adalah salah satu negara
permasalahan yang dihadapi oleh yang memiliki hutan hujan tropis terbesar
Indonesia terkait kebakaran hutan. ketiga di dunia setalah Brazil dan Republik
Bagaimana masyarakat mendapatkan Demokratik Kongo. Hutan hujan tropis
perlindungan hidup. Misalnya saja, adalah bioma berupa hutan yang selalu
bagaimana manusia berhak mendapatkan basah atau lembap, yang dapat ditemui di
udara bersih dan hidup sehat. Karena wilayah sekitar khatulistiwa; yakni kurang
bagaimanapun Negara bertanggung jawab lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke
untuk itu semua. Thomas Hobbes selatan garis khatulistiwa. Hutan hujan
mengatakan Negara dipandang sebagai tropis bisa juga diartikan sebagai hutan
pelindung wilayah, penduduk, dan cara yang terletak di daerah tropis yang
hidup yang khas dan berharga. 13 memiliki curah hujan tinggi. 17
Beberapa definisi mengenai keamanan Indonesia memiliki nilai keragaman
lingkungan (environmentalism security) hayati yang luar biasa besar, terdapat 25%
telah banyak dikemukakan. Salah satunya obat – obatan, 10% spesies tanaman, 12%
iyalah menyebutkan keamanan lingkungan spesies mamalia, 16% spesies reptilia dan
hidup merujuk pada konsep keamanan amfibi , dan 17% dari spesies burung yang
negara yang dicapai dengan memerangi ada di seluruh dunia, berasal dari hutan
kemiskinan, kerusakan lingkungan, dan tropis yang ada di Indonesia. Bahkan
kurangnya akses terhadap pengetahuan. 14 sejumlah spesies tersebut bersifat endemik,
Hubungan antara keamanan, manusia yaitu hanya terdapat di Indonesia dan tidak
dan lingkungan telah menjadi objek dari ditemukan ditempat lain, seperti burung
beberapa penelitian dan subjek dari banyak cendrawasih di Papua, bekantan di
publik belakangan ini. 15 Kerusakan Kalimantan, anoa di Sulawesi dan lain-
lingkungan membawa dampak negatif lain.
terhadap pertahanan suatu negara. Hal Salah satu permasalahan hutan dan
tersebut dikarenakan kerusakan lahan di Indonesia yaitu banyaknya
lingkungan dapat menghambat ketersedian penanam modal di Indonesia dan ini
sumberdaya dan juga menganggu stabilitas merupakan bentuk dari peninggalan Orde
politik hingga menurunkan kesejahteraan Baru. Pada masa Orde Baru untuk
rakyat. Keamanan lingkungan adalah pusat mengejar pertumbuhan ekonomi nasional
dari keamanan nasional, sebab lingkungan pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk
memiliki peran penting dalam perdamaian, membuka peluang ekonomi dan
konflik, stabilisasi, dan ketidakamanan kesempatan berusaha dengan menawarkan
sumber daya alam yang dimiliki Indonesia
dengan mengundang sebanyak mungkin
para pemilik modal yang berasal dari
13
Jackson Robert, George Sorensen. Pengantar Studi dalam maupun luar Indonesia.18
Hubungan Internasional, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2009) Hal. 55.
14
“Keamanan Lingkungan Hidup dengan Memerangi 16
Ibid.
Akarnya, diambil dari” 17
Ridzi Sigit, “Mengenal Ekosistem Hutan Tropis
(https://www.academia.edu/4845533/Keamanan_Lingku Indonesia”
ngan_Hidup_sebagai_Antisipasi_Ancaman_Global_Ker https://www.google.com/amp/s/www.mongabay.co
usakan_Lingkungan ),( Diakses pada tanggal 10 Februari .id/mengenal-ekosistem-hutan-tropis-
2019)
15
“What is Enviromentalism Security”
indonesia/amp/ (Diakses Pada tanggal 25 April
https://www.google.com/search?q=definisi+kemanan+lin 2019)
gkungan&ie=utf-8&oe=utf-
18
I Nyoman Nurjaya, “Sejarah Hukum
8#q=environmental+security+pdf,( Diakses pada tanggal Pengelolaan Hutan di Indonesia”, Jurisprudence,
10 Februari 2018). Vol.2, No.1, Malang: Universitas Brawijaya, Hal.

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 5


Pembangunan di Indonesia untuk termasuk di konsesi perkebunan kelapa
meningkatkan perekonomian nasionalnya sawit). Sementara itu, 20% deforestasi
tersebut tidak memperhatikan masih terjadi di kawasan hutan lindung
permasalahan lingkungan atau dampak dan hutan konservasi yang merupakan
lingkungan yang ditimbulkan akibat dari penjaga hutan primer Indonesia yang
pembangunan tersebut. Kerusakan masih tersisa.
lingkungan hidup yang diakibatkan oleh Permasalahan kebakaran hutan dan
kegiatan manusia dikarenakan perilaku lahan di Indonesia juga menandakan
manusia yang tidak berwawasan adanya tumpang tindih izin pengolahan
lingkungan. Hal ini mengakibatkan lahan yang dikeluarkan oleh pemerintah
terjadinya kerusakan hutan seperti pusat maupun daerah menjadi salah satu
pembalakan dan juga pembakaran di penyebab terjadinya pembukaan lahan
wilayah hutan. kelapa sawit di Indonesia. Perizinan yang
Permasalahan yang sering terjadi dikeluarkan tersebut dikarenakan tidak
yaitu pada kawasan hutan produksi dengan adanya sistem yang satu dalam
jumlah kehilangan hutan (deforestasi) pelaksanaan pembangunan infrastruktur
terbesar, hal ini dikarenakan pada kawasan maupun penggunaan lahan lainnya. Oleh
hutan produksi tersebut banyak dikuasai karena itu, Presiden Jokowi mencanangkan
oleh pihak swasta yang seringkali kebijakan Satu Peta guna mengatasi
menyalahgunakan perizinan yang permasalahan perizinan wilayah
diberikan oleh pemerintah dan juga pembukaan lahan tersebut.
keterlibatan pejabat di lingkup Presiden Jokowidodo memerintahkan
pemerintahan. 19 Terkadang permasalahan agar disegerakannya pelaksanaan dan
penggunaan lahan tersebut sampai masuk pengerjaan One Map Policy (OMP). Hal
kepada kawasan hutan lainnya yang di ini dapat terlihat dalam Peraturan Presiden
dalamnya terdapat tumbuhan maupun No.9 tahun 2016 tentang Percepatan
satwa yang dapat menyeimbangkan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada
ekosistem. Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000
Selama kurun waktu dari yang ditetapkan pada tanggal 2 Februari
pertengahan tahun 2016 hingga 2016 sebagai upaya penyelesaian konflik
pertengahan 2017, angka kerusakan hutan pemanfaatan ruang dan penggunaan
atau deforestasi tertinggi yang tercatat informasi geospasial. 20
terjadi di Kalimantan (230.000 ha), yang Manfaat yang akan dicapai dengan
diikuti oleh Sumatera (127.000 ha), adanya kebijakan satu peta ini diantaranya
Sulawesi (70.800 ha), dan Papua (48.600 yaitu, mempermudah penyusunan
ha). Jawa dan Bali tercatat secara bersih perencanaan pemanfaatan ruang skala luas
mengalami penambahan tutupan hutan dengan dokumen rencana tata ruang yang
(deforestasi negatif) seluas 20.000 ha. akan terintegrasi, mempermudah dan
Hampir setengah (44%) dari keseluruhan mempercepat penyelesaian konflik
deforestasi pada kurun waktu ini terjadi di pemanfaatan lahan termasuk lahan yang
hutan produksi (baik di dalam konsesi
hutan/tambang atau di area terbuka/open
20
access) dan deforestasi tertinggi kedua Kepala Subbidang Tata Ruang Kedeputian
(36%) terjadi di luar kawasan hutan (APL, Bidang Perekonomian, 2016, Menuju Satu Peta
(One Map): Penetapan Peraturan Presiden Nomor
9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
49,https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/hand Kebijakan Satu Peta, http://setkab.go.id/menuju-
le/11617/1036/3.%20NYOMAN%20NURJAYA.p satu-peta-one-map-penetapan-peraturan-presiden-
df?sequence=1&isAllowed=y,( Diakses pada
tanggal 10 Januari 2019) nomor-9-tahun-2016-tentang-percepatan-
19
Laporan Forest Watch Indonesia, Op. Cit, pelaksanaan-kebijakan-satu-peta/ (Diakses pada
Hal.27. tanggal 10 Januari 2019).

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 6


belum diusahakan, mempercepat Kebakran hutan disebabkan oleh
pelaksanaan program pembangunan untuk faktor alam, koorporasi dan manusia dan
pengembangan kawasan maupun berdampak terhadap lingkungan dan
infrastruktur, mempermudah dan ekologi, dampak terhadap masyarakat
mempercepat penyelesaian batas daerah adat, dampak terhadap kesehatan
seluruh Indonesia, mempermudah proses masyarakat, dampak terhadap sosial
percepatan penerbitan perizinan budaya masyarakat, dampak terhadap
pemanfaatan lahan, mempermudah ekonomi negara, dampak terhadap
pelaksanaan simulasi yang memerlukan hubungan bilateral terhadap negara
peta seperti mitigasi bencana, pelestarian tetangga seperti Malaysia dan Singapura
lingkungan, serta keperluan pertahanan, yang merasakan kiriman asap dari
meningkatkan kehandalan informasi Indonesia, dampak terhadap hilangnya
terkait lokasi dari berbagai aktivitas symber daya alam yang menjadi aset
ekonomi. 21 negara Selain itu juga kebakaran hutan
Dengan dicanangkan OMP tersebut berdampak pada kooporasi khususnya
diharapkan tidak ada lagi permasalahan industri Pulp and Paper yang sulit
perizinan lahan mengenai kepemilikan menadaptkan bahan baku dan terkena
lahan yang terjadi antara pemerintah sanksi dari KLHK.
dengan pengusaha, pemerintah dengan Melihat segala fenomena yang
masyarakat, pengusaha dengan masyarakat terjadi, tentunya Greenpeace sebagai NGO
bahkan antar sesama instansi lingkungan melihat kebakaran hutan
22
pemerintah. Sehingga permasalahan adalah suatu ancaman terhadap
mengenai kebakaran hutan yang salah satu lingkungan. Upaya yang dilakukan
penyebabnya tumpang tindih pengeluaran Greenpeace dalam menangi kerusakan
perizinan pengolahan lahan tidak lagi lingkungan pasca kebakaran hutan dan
menyebabkan peristiwa kebakaran yang lahan adalah :
berskala besar. 1. Kampanye Hutan Tanpa Api
Namun, semenjak dicanangkan pada Pada awal agustus 2015 Greenpeace
tahun 2010, OMP ini belum juga meluncurkan kampanye “Hutan Tanpa
terelisasikan sampai tahun 2017. Padahal Api” untuk mengumpulkan dukungan
Presiden telah membentuk struktur kerja seluruh masyarakat dalam melindungi
terkait pelaksana kebijakan ini yang hutan melalui aksi – aksi yang menarik
melibatkan sebagian kementerian. simpatisan masyarakat. Kampanye “Hutan
Definisi Kebakaran Hutan menurut Tanpa Api” juga sebagai salah satu upaya
SK. Menhut. No. 195/Kpts-II/1996 yaitu untuk melindungi dan mencegah
suatu keadaan dimana hutan dilanda api kebakaran hutan terjadi kembali.
sehingga mengakibatkan kerusakan hutan Greenpeace menyuarakan kampanye
dan hasil hutan yang menimbulkan “Hutan Tanpa Api” melalui media – media
kerugian ekonomi dan lingkungannya. sosial seperti twitter, facebook, dan
Indonesia menjadi salah satu negara yang instagram. Melalui media – media sosial
langganan akan kebakaran hutan dan tersebut Greenpeace mengajak masyarakat
lahan, seperti di Pulau Sumatera, untuk menandatangi petisi online yang
Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Jawa menyuarakan tentang penyelamatan hutan.
menjadi pulau yang sering mengalami Selain itu Greenpeace juga mengadakan
kebarakan hutan dan lahan khususnya talkshow untuk mengkampanyekan “Hutan
tahun 2015 karena Indonesia mengalami Tanpa Api” tentu saja tujuan dari talkshow
kekeringan yang cukup panjang. tersebut untuk menarik perhatian publik.
Adapun bentuk lain dari kampanye
21
dan tindakan yang dilakukan oleh
Ibid
22
Greenpeace dalam menyikapi kerusakan
Badan Informasi Geospasial, Op.Cit.

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 7


lingkungan atas kebakaran Hutan oleh masih sangat tertutup dan jauh dari akses
perusahaan - perusahaan yang terlibat publik.
adalah dengan aksi Peaceful Protests dan 3.Advokasi Hukum Greenpeace
Non Violents Action. Setiap kampanye Terhadap Pemerintah
yang dilakukan dibentuk sebuah tim untuk Belum terlaksananya kebijakan One
menjalaknnya. Map yang semula dicanangkan pada tahun
Greenpeace melakukan aksi 2015, maka Greenpeace berinisiatif untuk
kampanye dengan bermacam aksi yang meluncurkan peta yang bertujuan untuk
tidak terduga. Kebanyakan dilakukan memberikan informasi kepada masyarakat
dengan membentangkan banner tentang di sektor kehutanan. Sebelum
penyelamatan hutan, dan membuat aksi diluncurkannya peta interaktif tersebut,
protes damai dengan menggunakan alat terlebih dahulu Greenpeace telah
peraga berbentuk harimau, yang melakukan pengajuan permohonan
menandakan bahwah harimau terancam keterbukaan informasi dan data-data peta
punah karena kehilangan habitatnya. hutan Indonesia namun ditolak oleh
2.Kampanye #KepoItuBaik Kementerian Lingkungan Hidup dan
Awal bulan September 2015, Kehutanan (KLHK). 23
Greenpeace Indonesia meluncurkan Greenpeace mengambil langkah
kampanye “Kepo Itu Baik”. Kampanye advokasi hukum dan mengajukan perkara
#kepoitubaik merupakan upaya untuk tersebut pada tanggal 8 September 2015
mengajak publik mengawasi tata kelola berdasarkan UU No.14 tahun 2008 tentang
hutan dengan cara meminta transparansi Keterbukaan Informasi Publik.24
data kepada Kementerian Lingkungan Penolakan tersebut dikarenakan sebagian
Hidup dan Kehutanan. Kampanye ini peta tidak bisa diakses karena belum
sekaligus juga menjawab pertanyaan adanya pemberharuan, ketidaklengkapan
masyarakat mengapa Greenpeace sangat data pada peta serta data yang diminta
ingin mengetahui dan mengakses data merupakan data yang sifatnya tertutup.25
pengelolaan hutan di Indonesia. Tujuan Atas dasar UU No. 14 Tahun 2008
dari kampanye ini adalah mengajak agar mengenai hak untuk tahu inilah
masyarakat menggunakan haknya untuk Greenpeace meminta pemerintah agar
mengetahui informasi secara tepat membuka akses peta tersebut.26 Hal
mengenai pengelolaan hutan di Indonesia. tersebut dikarenakan yang menjadi korban
Kampanye ini telah mengajak ribuan akibat dari pembakaran hutan merupakan
pendukung dari berbagai kalangan seperti masyarakat luas bahkan melintasi batas
musisi, media sosial influencers, seniman, negara yang dapat mengancam aktivitas
rumah produksi dan juga online publisher perekonomian di suatu negara. Dengan
yang meminta keterbukaan akses data
terhadap pengelolaan hutan di Indonesia. 23
Jui Purwoto, “Bukan Cuma Dora yang perlu
Dalam kampanyenya Greenpeace juga Peta”,
mengajak publik turut serta dalam http://www.greenpeace.org/seasia/id/blog/bukan-
cuma-dora-yang-perlu-peta/blog/55664/ (Diakses
kampanye perlindungan hutan di sosial
pada tanggal 20 Februari 2019).
media seperti memberikan dukungan 24
Siaran Pers Greenpeace Indonesia, 2015,
dengan membagikan materi-materi “Keterbukaan Informasi adalah Kekuatan Rakyat
kampanye #KepoItuBaik secara online dan untuk Menghentikan Kebakaran Hutan dan
mengisi petisi di laman website Lahan”,
kepoitubaik.com. Keterbatasan informasi http://www.greenpeace.org/seasia/id/press/releases/
Keterbukaan-Informasi-Adalah-Kekuatan-Rakyat-
dan Transparasi dari berbagai pihak di untuk-Menghentikan-Kebakaran-Hutan-Dan-
sektro kehutanan menjadikan kampanye Lahan/ (Diakses pada tanggal 20 Januari 2019).
25
ini sangat penting karena data untuk publik Q&A Greenpeace, https://www.kepoitubaik.com/
(Diakses pada tanggal 25 Januari 2019).
26
Jui Purwoto, 2016, Op.Cit.

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 8


demikian masyarakat pun harus tahu siapa untuk pertambangan, dalam format
saja yang melakukan pelanggaran- shapefile, dibuka untuk publik. KLHK
pelanggaran tersebut. beralasan UU Informasi Geospasial
Adapun data-data yang diminta mengharuskan informasi geospasial
oleh Greenpeace kepada Kementerian disahkan sebelum diumumkan, dan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan shapefile tidak memiliki cara untuk
diantaranya yaitu peta tutupan lahan memuat digital signature, akan tetapi
Indonesia tahun 2014, peta tutupan lahan majelis KIP sudah menolak dalil ini karena
tahun 2015, izin dan lampiran peta konsesi informasi tersebut sudah disahkan saat
Hutan Tanam Industri (HTI) berdasarkan diumumkan dalam format lain.
SK.2382/Menhut-VI/BRPUK/2015, izin 4. Peta Kepo Hutan
dan lampiran peta konsesi Hak Greenpeace meluncurkan peta
Pengusahaan Hutan (HPH) berdasarkan interaktif Kepo Hutan sebagai sarana
SK.2382/Menhut-VI/BRPUK/2015, izin publik yang butuh akan informasi terkait
dan lampiran peta pelepasan kawasan data kehutanan di Indonesia. Peta kepo
untuk perkebunan sawit, dan laporan hasil hutan merupakan sebuah platform yang
produksi provinsi sumber daya hutan dan menyediakan kumpulan data konsesi dari
dana reboisasi (PSDH DR) tahun 2000- berbagai sumber terkait perkebunan kelapa
2015. Semua data yang diminta tersebut sawit, pertambangan batu bara serta
dalam bentuk shapefile.27 kawasan hutan.29 Program Greenpeace
Pada tanggal 24 Oktober 2016 Indonesia dalam upaya agar pemerintah
sidang di Komisi Informasi Pusat, Indonesia segera mengimplementasikan
Greenpeace Indonesia telah memenangkan Kebijakan One Map dengan meluncurkan
gugatan yang dilayangkan kepada peta interaktif “Kepo Hutan” (Ingin tahu
Kementerian Lingkungan Hidup dan tentang Hutan). Program ini dilaksanakan
Kehutanan (KLHK). Putusan tersebut untuk memberikan transparansi data peta
diumumkan pada 1 November . Tapi pada hutan Indonesia yang tidak kunjung
tanggal 7 November KLHK resmi dikeluarkan oleh pemerintah.30 Oleh sebab
melakukan upaya banding di Pengadilan itu, Greenpeace Indonesia berupaya
Tata Usaha Negara (PTUN). 28 memberikan informasi kepada publik agar
Reaksi KLHK ini sangat hutan di Indonesia dapat diawasi dan
disayangkan mengingat seyongyanya dilindungi bersama.
KLHK melaksanakan putusan tersebut: Peta yang diluncurkan oleh
data peta tutupan hutan dan peta perizinan Greenpeace pada tahun 2016 tersebut
konsesi kelapa sawit, Hak Pengusahaan membantu masyarakat khususnya yang
Hutan (HPH), Hutan Tanaman Industri berada di sekitar hutan agar selalu
(HTI), dan pinjam pakai kawasan hutan waspada terhadap situasi yang sebenarnya
terjadi di hutan agar hutan yang masih
27
Teguh Surya, “Riau Terbakar Lagi. Greenpeace
mengambil Langkah Hukum untuk Mencegah Api
Semakin Besar”, 29
Siaran Pers Greenpeace Indonesia,” Greenpeace
http://www.greenpeace.org/seasia/id/blog/riau- Luncurkan Peta yang Ungkap Siapa Pemegang
terbakar-lagi-greenpeace-mengambil- Konsensi di Lahan Kebakaran”,
langk/blog/56862/ (Diakases pada tanggal 25 http://www.greenpeace.org/seasia/id/press/releases/
Januari 2019). Greenpeace-Luncurkan-Peta-yang-Ungkap-Siapa-
28
Siaran Pers, “ Transparansi Peta, Kunci Pemegang-Konsesi-di-Lahan-Kebakaran/ (Diakses
Keberhasilan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan “. pada tanggal 25 Januari 2019).
:https://www.greenpeace.org/indonesia/siaran- 30
Teguh Surya, “Membuka Peta untuk Membangun
pers/2363/transparansi-peta-kunci-keberhasilan- Transparansi Pengelolaan Hutan
pengelolaan-hutan- Indonesia”,http://www.greenpeace.org/seasia/id/bl
berkelanjutan/.https://www.greenpeace.org/indones og/membuka-peta-hutan-untuk-
ia/siaran-pers/ (Diakse Pada tanggal 15 Februari transparansi/blog/55876/. (Diakases pada tanggal
2019) 10 Februari 2019).

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 9


tersisa dapat dijaga dari kebakaran.31 Peta ditujukan kepada perusahaan yang berada
tersebut juga membantu mencegah pada sektor kelapa sawit terbesar yang ada
terjadinya peristiwa pembakaran hutan di seluruh dunia, di mana Indonesia
yang besar-besaran dengan menunjukkan sebagai salah satu negara pemasok kelapa
data yang akurat dan terkini tentang sawit tersebut.
kebakaran yang sedang terjadi. 32 Selain itu Terdapat 5 kriteria tantangan yang
juga mengetahui tentang siapa yang diterapkan oleh Greenpeace terkait
bertanggung jawab untuk menghentikan kepastian yang dilakukan perusahaan agar
kebakaran tersebut. Peta ini dapat diakses tidak terlibat dalam perusakan hutan, yaitu
melaluihalaman greenpeace.or./kepohutan. kebijakan, keterlacakan, penjadwalan,
5. Tiger Challenge transparansi dan implementasi.37
Program Tiger Challenge Mengenai kriteria kebijakan, Greenpeace
merupakan program untuk memastikan memastikan bahwa perusahaan-perusahaan
agar rantai pasokan minyak kelapa sawit ini harus memiliki kebijakan nol
yang dibeli atau diolah oleh perusahaan deforestasi yang tersedia untuk publik.
terbebas dari kerusakan hutan agar Kriteria keterlacakan, perusahaan
menjadi ramah terhadap satwa khususnya harus melacak pemasok rantai kelapa sawit
harimau.33 Tiger Challenge merupakan hingga ke tingkat perkebunan. Kriteria
salah satu program yang diluncurkan penjadwalan yaitu perusahaan harus
terkait dengan kampanye dan juga petisi memiliki target waktu dalam mencapai nol
Protect Paradise. Kampanye Protect deforestasi tersebut. Kriteria transparansi
Paradise ini merupakan sebuah kampanye yaitu perusahaan harus mampu
yang bertujuan untuk menghentikan melaporkan dan memberikan data
kerusakan yang menjadi habitat satwa perkembangan terhadap kebijakan tersebut
seperti harimau yang terjadi di hutan secara transparan. Kriteria implementasi
Sumatera.34 Kampanye ini dilakukan yaitu perusahaan harus mampu
dengan cara petisi dan juga perjalanan menerapkan kebijakan tersebut bersama
secara langsung di hutan Riau.35 dengan para pemasok kelapa sawit mereka
Inisiatif Tiger Challange ini dan memberikan apresiasi terhadap
diluncurkan pada tahun 2014 sebagai pemasok yang telah melaksanakan sesuai
bentuk transparansi pengungkapan dengan proses penanaman yang
konsumen minyak kelapa sawit tingkat bertanggung jawab.
global mana saja yang memasok rantai 6.Pendekatan High Carbon Stock
kelapa sawit yang terbebas dari (HCS)
pengrusakan hutan.36 Tantangan ini Pendekatan stok karbon tinggi atau
High Carbon Stock adalah metodologi
yang berguna untuk mengidentifikasi
31
Siaran Pers Greenpeace Indonesia, 2016, Op.Cit. tanah yang sesuai untuk pengembangan
32
Teguh Surya, 2016, Kita Berhak Tahu!, Op. Cit. perkebunan maupun tujuan perlindungan
33
Areeba Hamid, “Who Will be the Next to Take hutan jangka panjang. Pendekatan stok
the Tiger
karbon tinggi ini dirancang untuk
Challenge?”,http://www.greenpeace.org/usa/three-
major-companies-commit-to-sustainable-palm-oil- melindungi dan merestorasi wilayah hutan
sourcing-will-other-industry-giants-follow/. tropis yang layak di dalam lansekap yang
(Diakases pada tanggal 20 Februari 2019) mengalami konversi hutan untuk
34
Gorga Hutagaol dan Rack Digital, “Panggilan perkebunan dan pertanian, termasuk
Melindungi Hutan, memastikan hak guna lahan dan
http://www.greenpeace.org/seasia/id/blog/panggila
n-melindungi-hutan/blog/48823/( Diakses pada penghidupan masyarakat tradisional tetap
tanggal 25 Februari 2019).
35
Ibid lindungi-hutan-alam-terakhir/Tiger-Challenge/
36
Greenpeace Indonesia, “Tiger Challenge”, (Diakses pada tanggal 25 Februari 2019).
37
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/me Ibid

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 10


terjamin. Metodologi ini telah Tim Cegah Api Greenpeace
dikembangkan untuk membedakan Indonesia adalah sebuah perwujudan tekad
kawasan hutan alam dari lahan dan keberanian untuk melakukan hal yang
terdegradasi (bekas hutan) yang saat ini benar ditengah situasi yang penuh
memiliki sejumlah kecil pepohonan, tantangan seperti kebakaran hutan yang
semak, atau padang rumput. Hutan berstok terus menerus terulang setiap tahun selama
karbon tinggi adalah hutan yang memiliki 20 tahun di Indonesia. Tim cegah api
kandungan karbon tinggi, yang akan sendiri merupakan wujud nyata dari
terlepas apabila dikonversi menjadi kampanye “Hutan Tanpa Api” yang mana
perkebunan, serta memiliki nilai tim ini dibentuk pada tahun 2016.
keanekaragaman hayati tinggi. Sesuai dengan namanya,
Tahap pertama dalam pendekatan pencegahan adalah kunci bagi Tim Cegah
Stok Karbon Tinggi (HCS) adalah Api. Mereka dilatih secara khusus untuk
melakukan monitoring dengan mendeteksi titik api dan memadamkan nya
menggunakan data satelit berkualitas sebelum meluas hingga menjadi kebakaran
tinggi dari wilayah konsesi serta
dalam skala besar (masif). Tim Cegah Api
pengecekan plot di lapangan untuk
menentukan kelas vegetasi guna juga bertugas melakukan monitoring dan
mengidentifikasi wilayah potensial hutan deteksi dini kebakaran dilapangan,
berstok karbon tinggi. memberikan pengetahuan dan kesadaran
Tahap selanjutnya adalah tentang pentingnya perlindungan hutan
identifikasi bidangan hutan yang masih dan gambut serta pencegahan kebakaran
dapat dipertahankan atau dikembalikan ke kepada masyarakat setempat yang
fungsi ekologisnya sebagai hutan. Dalam berdampak, sampai memadamkan api yang
tahap ini, proses diawali dengan mulai menyala jika diperlukan. Dalam
memetakan lahan masyarakat secara
menjalankan tugas dilapangan, Tim Cegah
partisipatif untuk mengidentifikasi
Api tidak bekerja sendirian. Tim Cegah
penggunaan oleh masyarakat, misalnya
kebun. Prinsip-prinsip ilmu konservasi Api didukung pakar pencegahan dan
diterapkan untuk menilai luasan bidang pemadaman api dari Greenpeace Rusia.
hutan, bentuk, serta keterhubungan antara Selain itu, Tim Cegah Api juga bekerja
wilayah hutan dan konsesi, termasuk yang sama dengan pasukan Manggala Agni dan
dekat dengan wilayah konsesi, serta nilai Kementerian Hidup dan Kehutanan di
keanekaragaman hayati dalam bidangan lapangan, masyarakat dan organisasi
hutan yang lebih kecil. lingkungan setempat. 39
Tahap akhir dari pendekatan stok Tim Cegah Api sebelum turun ke
karbon tinggi ini adalah memperoleh
lapangan mereka diberi pembekalan oleh
persetujuan dan dukungan dari masyarakat
pihak – pihak yang berkompeten dalam
adat dan lokal untuk upaya pelestarian,
pengelolaan dan perlindungan hutan menangani kebakaran hutan, mulai dari
tersebut. 38 pihak pemadam kebakaran, Magala Agni,
Pada tahun 2017 Golden Agri – TNI, PMI, dan pihak –pihak lainnya. Tim
Resourcer and SMART bekerja sama Cegah Api juga diberikan pelatihan P3K,
dengan The Forest Trust dan Greenpeace investigasi potensi kebakaran, edukasi
mempublikasikan laporan dengan judul tentang tata cara pembuatan kanal
“Laporan Penelitian Hutan Ber-stok blocking untuk mencegah terjadinya
Karbon Tinggi”. penyebaran kebakaran, pengawasan
7. Tim Cegah Api Greenpeace Indonesia
pengelolaan lahan gambut, pelatihan

38 39
Ibid Ibid

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 11


pencegahan dan pemadaman hutan dan hutan, Greenpeace Indonesia juga turut
lahan secara langsung, hingga pelatihan berkampanye untuk pelestarian laut,
negosiasi dengan perusahaan dan limbah beracun, perubahan iklim dan
pemerintah. Deteksi titik panas dilakukan nuklir. 42
melalui situs Kepo Hutan Greenpeace.40 Dalam menjalnkan program High
Carbon Stock Greenpeace menjalin
8.Kemitraan Greenpeace Dengan
kemitraan dengan The Forest Trust dan
Pemerintah
Golden Agri-Resources, namun kemudian,
Dalam mewujudkan
dalam proses perjalanannya programnya
kepentingannya, Greenpeace membentuk
ini diatur dan disempurnakan oleh
kemitraan dengan pemerintah, kemitraan
kelompok multi-pihak yang disebut
ini dilakukan dalam berbagai cara salah
dengan High Carbon Stock Approach
satunya pada tahun 2015, Greenpeace
Steering Group.
melakukan upaya global untuk
Kelompok lembaga swadaya
memastikan Pemerintah Indonesia
masyarakat seperti Greenpeace, World
berkomitmen dalam melindungi hutan dan
Wide Fund for Nature, Rainforest Action
memaksa industri untuk mengakhiri
Network dan Forest Peoples Program,
deforestasi. Panggilan Greenpeace untuk
serta perusahaan sawit seperti Cargill,
perlindungan hutan digemakan ole ribuan
New Britain Palm Oil, Daabon dan
orang diseluruh Indonesia dan seluruh
Wilmar, termasuk perusahaan kertas dan
dunia. Awal 2015 Greenpeace menyatukan
bubur kertas Asia Pulp and Paper, serta
12.000 orang Indonesia yang peduli untuk
The Forest Trust, seluruhnya berpartisipasi
menyuarakan penguatan moratorium
secara aktif dalam proses pendekatan
pembukaan lahan. Akhir tahun 2015
Program High Carbon Stock.43
Greenpeace menyerahkan dan
menyampaikan petisi tersebut langsung KESIMPULAN
kepada Presiden Joko Widodo,
ditandatangani oleh 253.800 orang yang Untuk menangani kerusakan
menyuarakan perlindungan penuh atas lingkungan pasca kebakaran hutan dan
lahan gambut dan hutan. 41 Greenpeace lahan di Indonesia, Greenpeace melakukan
berharap dengan penyerahan petisi berbagai upaya. Upaya yang dilakukan
tersebut dapat mempengaruhi pemerintah Greenpeace yaitu, melakukan kampanye
dalam mengeluarkan kebijakan yang dapat dengan slogan “Hutan Tanpa Api”,
melindungi hutan dan lahan di Indonesia. dengan melakukan aksi kampanye
9. Kemitraan Greenpeace dengan LSM. membentangkan banner tentang
Dalam menjalankan programnya penyelamatan hutan, dan membuat aksi
Kampanye perlindungan hutan Indonesia protes damai dengan menggunakan alat
yang dilakukan Greenpeace menjalin peraga berbentuk harimau, selanjutnya
kemitraan dengan organisasi lingkungan Greenpeace melakukan aksi non violent
lainnya seperti Wahana Lingkungan Hidup direction action langsung ke kilang -
Indonesia (WALHI), Wahana Bumi Hijau kilang minyak sawit dan kapal pengiriman
(WBH), dan Komunitas Konservasi minyak.
Indonesia (WARSI) dengan kampanye
yang bertajuk “Selamatkan Hutan, 42
Greenpeace Indonesia, “Kampanye Greenpeace”,
Selamatkan Indonesia”. Selain fokus http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns
kampanye terhadap revolusi energi dan (Diakses pada tanggal 15 September 2018).
43
Greenpeace, “Nol Deforestasi dalam Praktik
Pendekatan Stok Karbon Tinggi”
40
Ibid m.greenpeace.org/seasia/id/high/press/report/Nol-
41
Greenpeace Asia Tenggara, “Annual Report Deforestasi-dalam-Praktik-Pendekatan-Stok-
Tahun 2015 : Mewujudkan Masa Depan Yang Kita Karbon-Tinggi/. (Diakses pada tanggal 20 Januari
Inginkan”. Hal 17. 2019).

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 12


Selain itu Greenpeace juga mempengaruhi pemerintah dalam
meluncurkan kampanye Kepo Itu Baik mengambil keputusan yang dapat
sebagai upaya untuk mengajak publik melindungi hutan dan lahan di Indonesia.
mengawasi tata kelola hutan dengan cara Greenpeace sebagai NGO tidak
meminta transparansi data kepada hanya melakukan kemitraan dengan
Kementerian Lingkungan Hidup dan pemerintah saja tetapi juga melakukan
Kehutanan, kemudian Greenpeace kemitraan dengan LSM dalam
melakukan advokasi hukum terhadap menjalankan programnya Kampanye
pemerintahan dan melakukan pengajuan perlindungan hutan Indonesia yang
permohonan keterbukaan informasi dan dilakukan Greenpeace menjalin kemitraan
data-data peta hutan Indonesia. NGO dengan organisasi lingkungan lainnya
dengan cakupan internasional memainkan seperti WALHI, WBH, dan Komunitas
peran sebagai NGO advokasi yang Konservasi Indonesia (WARSI) dengan
bertujuan untuk mempengaruhi aktivitas kampanye yang bertajuk “Selamatkan
yang berkaitan dengan publik melalui Hutan, Selamatkan Indonesia”.
peluncuran program Kepo Hutan dan Tiger Greenpeace sebagai organisasi
Challenge. kategori NGO memiliki peranan yang
Melalui program peluncuran peta penting dalam mengupayakan
interaktif ini Greenpeace berusaha untuk permasalahan - permasalahan yang
mempengaruhi agar kebijakan Satu Peta berhubungan dengan lingkungan hidup.
yang dicanangkan oleh Pemerintah segera Greenpeace masuk ke setiap negara –
terealisasikan agar dapat menuntaskan negara yang diidentifikasi memiliki
permasalahan dalam tata kelola hutan dan permasalahan lingkungan hidup dan
lahan di Indonesia. Sedangkan melalui melalaui pemahaman atau prespektif
program Tiger Challenge, Greenpeace kontruktivis yang memandang bahwa
mencoba untuk mempengaruhi agar negara bukanlah satu – satunya aktor
aktivitas-aktivitas pengelolaan perkebunan dalam Hubungan Internasional seperti
yang dilakukan oleh perusahaan terhindar pandangan Realis, sebab banyak organisasi
dari pengrusakan hutan. non – governmental yang juga bergerak
Sementara dalam fungsi NGO dalam isu – isu lingkungan. Praktik yang
operasional yang berkaitan dengan berkaitan dengan lingkungan ini kemudian
monitoring, penelitian, pelaporan dan dapat menciptakan norma kedaulatan yang
pengimplementasian aksi nyata untuk baru, namun tidak merubah negara
mengubah kondisi lingkungan hidup melainkan hanya memodifikasi karakter
melalui program peluncuran toolkit kedaulatan saja.
pendekatan High Carbon Stock (HCS).
Greenpeace juga memberikan Referensi:
pendidikan, pelatihan, dan pengembangan
kapasitas melalui pembentukan Tim Cegah Jurnal:
Api Greenpeace Indonesia yang juga Anggraeni, Arif. Analisis Yuridis
merupakan nyata dari kampanye “Hutan Pengrusakan Hutan (Deforestasi)
Tanpa Api”. dan Degradasi Hutan Terhadap
Greenpeace sebagai NGO juga Lingkungan. Jurisprudentie, Vol 3
melakukan kemitraan dengan pemerintah Nomor 1. Juni 2016.
Indonesia melalui petisi yang
ditandatangani oleh 253.800 orang sebagai Fajar,Ahmad. Sinergisitas Instansi
bentuk suara perlindungan penuh atas Pemerintah Daerah Dalam
lahan gambut dan hutan dan disampaikan Penanggulangan Kebakaran Hutan
langsung kepada Presiden Jokowidodo dan Lahan di Kabupaten Rokan
dengan harapan petisi tersebut dapat Hilir Provisi Riau Pada Tahun 2015.

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 13


JOM FISIP, Vol 2 No.4 Februari Lingkungan. Jakarta: Bumi
2017. Aksara,1992.

Lipu, Sance, Analisa Pengaruh Konversi Ikbar, Yanuar. Metodologi dan Teori
Hutan Terhadap Larian Permukiman Hubungan Internasional. Bandung:
Dan Debit Sungai Bulili, Kabupaten Refika Aditama, 2014.
SIGI, Media Litbang Sulteng III No.
1, Mei 2010. Jackson, Robert & Sorensen, Georg.
Pengantar Studi Hubungan
Lo, Billion, Gozali, Pemanfaatan Internasional, Yogyakarta: Pustaka
Teknologi Open Source dalam Pelajar. 2009.
Pengembangan Proses Belajar Jarak Jemadu, Aleksius. Politik Global Dalam
Jauh di Perguruan Tinggi, Jurnal Teori & Praktek. Graha Ilmu:
Nasional Pendidikan Teknik Yongyakarta 2008
Informatika, Vol.1, No.1, Maret
2012. Mas’oed, Mohtar. Ilmu Hubungan
Internasional: Disiplin dan
Prayuda, Rendi, “Pemikiran Metodologi. Jakarta: LP3ES, 1990.
Kontruktivisme dalam Kajian Ilmu
Hubungan Internasional Perwita, Anak Agung Banyu dan Yanyan
Kontemporer, Jurnal Transnasional, Mochamad Yani. Pengantar Ilmu
Vol.8 No. 1. (2018):2051. Hubungan Internasional. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2005.
Rasyid Fachmi, “Permasalahan dan Dokumen Resmi:
Dampak Kebakaran Hutan” Jurnal Annual Report Greenpeace Asia Tenggara
Lingkar Widyaiswara 20015, Mewujudkan Masa Depan
(www.juliwi.com) , p.47 – 59 ISSN: Yang Kita Inginkan. Greenpeace
2355-4118 Edisi 1 No. 4, Oktober – Internasional” :Amsterdam.
Desember 2014.
FWI. Hasil analisis tutupan hutan PKHI
Nurjaya, I Nyoman, Sejarah Hukum tahun 2013 dengan peta wilayah adat
Pengelolaan Hutan di Indonesia, di Badan Registrasi Wilayah Adat
Jurisprudence, Vol.2, No.1, Malang: (BRWA) tahun 2015 BRWA.
Universitas Brawijaya,
Buku: FWI.” Hasil analisis sebaran titik api”.
Arifin, Bustanul, Pengelolaan Sumberdaya Sumber: FIRMS Nasa liputan bulan
Alam Indonesia, Jakarta: Erlangga, Januari- Oktober 2015
2001.
HCS Approach Steering Group, “The HCS
Bagong, Suyanto. Metode Penelitian Approach Toolkit: Version 1.0”,
Sosial, Berbagai Alternatif ,http://highcarbonstock.org/wpconte
Pendekatan, Jakarta: Kencana nt/uploads/2014/12/HCSTK_2015_
Prenada Media Group, 2011. BAHASA_FULLNEW.pdf.
(Diakses pada tanggal 20 Februari
Bakry, Umar S. Pengantar Ilmu Hubungan 2019).
Internasional, Jakarta : University
Press, 1999. Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, 2016, Statistik
Husein, Harun M. Berbagai Aspek Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan
Analisis Mengenai Dampak Kehutanan Tahun 2015, Jakarta:

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 14


Kementerian Lingkungan Hidup dan Krystof Obidzinski, “Berkas Fakta -
Kehutanan. Indonesia Pimpin Produksi Minyak
Sawit Dunia”, diakses
Laporan Greenpeace International, 2016, http://blog.cifor.org/17819/berkas-
“Cutting Deforestation Out of The fakta-indonesia-pimpin-produksi-
Palm Oil Supply Chain: Company minyak-sawit-dunia?fnl=id#.
Scorecard”, Hal.5, (Diakses pada tanggal 19 Oktober
http://www.greenpeace.org/usa/wp- 2018).
content/uploads/2016/03/gp_IND_P
almScorecard_FINAL.pdf Longgena Ginting, “Bagaimana Cara
(Diakases pada tanggal 20 Januari Greenpeace Melawan Asap?”,
2019). http://www.greenpeace.org/seasia/id/
blog/bagaimana-cara-greenpeace-
Laporan Greenpeace 2015, Indonesia melawan-asap/blog/54626/.
Terbakar: Dalam Kepungan Api, (Diakses pada tanggal 20 Februari
Greenpeace Internasional” 2019).
:Amsterdam,
http://www.greenpeace.org/internati Melani Pedro, Dari Jakarta, Paduran, Paris,
onal/Global/international/publication semua Kepo!,
s/forests/2015/Under-Fire-Ind.pdf http://www.greenpeace.org/seasia/id/
(Diakses pada tanggal 10 Januari blog/dari-jakarta-paduran-paris-
2019). semua-kepo/blog/55133/, ( Diakases
pada tanggal 25 Januari 2019).
Nugroho,Sutopo Purwo. Analisis Luas
Hutan dan Lahan Terbakar di National Geographic. “Orangutan turut
Indonesia 2015. Badan Nasional menjadi korban kebakaran hutan
Penanggulangan Bencana. Jakarta yang merajalela”.
2015. http://nationalgeographic.co.id/berita
/2015/11/orangutan-turut-jadi-
Website: korban-kebakaran-hutan-yang-
merajalela/2. (Diakses pada tanggal
Greenpeace, “Kepo Hutan”, 20 Januari2019).
www.greenpace.org/seasia/idonesia/
code/Forest-Map/index.html. Oxford Business Group, “Indonesia
(Diakses pada tanggal 19 Februari Introduces One Map Policy as a
2019). Solution to Overlapping Land
Claims”,
Greenpeace. “Tiger Challenge” http://www.oxfordbusinessgroup.co
www.greenpace.org/seasia/id/campai m/overview/indonesia-introduces-
gns/melindungi-hutan-alam- one-map-policy-solution-
terakhir/Tiger-Challenge. (Diakses overla/pping-land-claims#. (Diakses
pada tanggal 19 Februari 2019). pada tanggal 12 Januari 2019).

Greenpeace, “Merindukan hutan tanpa RSPO, “Principle and Criteria for the
api”, Production of Sustainable Palm Oil
http://m.greenpeace.org/seasia/id/hig 2013”, https://www.rspo.org/about
h/press/releases/Merindukan-Hutan- (Diakses pada tanggal 18 Januari
Tanpa-Api/.(Diakses pada tanggal 15 2018).
November 2018).

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 15

You might also like