You are on page 1of 4

Penyakit Buerger (Tromboangitis Obliterans)

Defenisi

Penyakit Buerger (Tromboangitis obliterans) adalah penyumbatan pada arteri dan vena yang

berukuran kecil sampai sedang, akibat peradangan yang dipicu oleh merokok. Penyakit Buerger

merupakan suatu peradangan pada pembuluh darah arteri dan vena serta saraf pada tungkai yang

menyebabkan gangguan aliran darah. Jika tidak diobati dapat menyebabkan gangren pada daerah

yang dipengaruhinya. Penyakit Buerger dikenal juga sebagai tromboangitis obliteran.

Penyebab

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi penyakit Buerger hanya menyerang perokok dan keadaan ini

akan semakin memburuk jika penderita tidak berhenti merokok. Penyakit ini hanya terjadi pada

sejumlah kecil perokok yang lebih peka. Mengapa dan bagaimana merokok sigaret menyebabkan

terjadinya penyakit ini, tidak diketahui.

Gejala

Gejala karena berkurangnya pasokan darah ke lengan atau tungkai terjadi secara perlahan,

dimulai pada ujung-ujung jari tangan atau jari kaki dan menyebar ke lengan dan tungkai,

sehingga akhirnya menyebabkan gangren (kematian jaringan). Sekitar 40% penderita juga

mengalami peradangan vena (terutama vena permukaan) dan arteri dari kaki atau tungkai.

Penderita merasakan kedinginan, mati rasa, kesemutan atau rasa terbakar. Penderita seringkali

mengalami fenome Raynaud dan kram otot, biasanya di telapak kaki atau tungkai. Pada

penyumbatan yang lebih berat, nyerinya lebih hebat dan berlangsung lebih lama. Pada awal

1
penyakit timbul luka terbuka, gangren atau keduanya. Tangan atau kaki terasa dingin,

berkeringat banyak dan warnanya kebiruan, kemungkinan karena persarafannya bereaksi

terhadap nyeri hebat yang menetap. Gejala karena berkurangnya pasokan darah ke lengan atau

tungkai terjadi secara perlahan, dimulai pada ujung-ujung jari tangan atau jari kaki dan menyebar

ke lengan dan tungkai, sehingga akhirnya menyebabkan gangren (kematian jaringan). Sekitar

40% penderita juga mengalami peradangan vena (terutama vena permukaan) dan arteri dari kaki

atau tungkai. Penderita merasakan kedinginan, mati rasa, kesemutan atau rasa terbakar. Penderita

seringkali mengalami fenome Raynaud dan kram otot, biasanya di telapak kaki atau tungkai.

Pada penyumbatan yang lebih berat, nyerinya lebih hebat dan berlangsung lebih lama. Pada awal

penyakit timbul luka terbuka, gangren atau keduanya. Tangan atau kaki terasa dingin,

berkeringat banyak dan warnanya kebiruan, kemungkinan karena persarafannya bereaksi

terhadap nyeri hebat yang menetap.

Diagnosa

Diagnosis dibuat berdasarkan gejala-gejala klinis. Penderita sering mengeluh mati rasa, rasa

gatal atau rasa panas pada daerah yang dipengaruhi sebelum peradangan pada pembuluh darah

jelas terlihat. Pada lebih dari 50% penderita, denyut nadi pada satu atau beberapa arteri di kaki

maupun pergelangan tangan, menjadi lemah bahkan sama sekali tak teraba. Tangan, kaki, jari

tangan atau jari kaki yang terkena seringkali tampak pucat jika diangkat ke atas jantung dan

menjadi merah jika diturunkan. Mungkin ditemukan ulkus (luka terbuka, borok) di kulit dan

gangren, biasanya pada satu atau lebih jari tangan atau jari kaki. Pemeriksaan USG menunjukkan

penurunan yang hebat dari tekanan darah dan aliran darah di kaki, jari kaki, tangan dan jari

2
tangan yang terkena. Angiogram bisa menggambarkan arteri yang tersumbat dan kelainan

sirkulasi lainnya, terutama di tangan dan kaki.

Pengobatan

Tidak ada pengobatan atau pembedahan yang efektif untuk kelainan ini. Penderita harus berhenti

merokok untuk mengurangi gejala-gejala yang dikeluhkan. Obat-obat vasodilator yang

melebarkan diameter pembuluh darah dapat diberikan pada penderita, tetapi tidak efektif.

Hindarilah daerah tubuh yang terkena terhadap paparan panas dan dingin. Hindarilah daerah

yang dipengaruhi penyakit ini terhadap trauma dan jika terjadi infeksi harus segera diobati.

Penderita harus berhenti merokok atau penyakitnya akan menjadi lebih buruk, sehingga akhirnya

memerlukan tindakan amputasi. Penderita juga harus menghindari:

1. Pemaparan terhadap dingin.

2. Cedera karena panas, dingin atau bahan (seperti iodine atau asam) yang digunakan untuk

mengobati kutil dan kapalan.

3. Cedera karena sepatu yang longgar/sempit atau pembedahan minor.

4. Infeksi jamur.

5. Obat-obat yang dapat mempersempit pembuluh darah.

Berjalan selama 15 – 30 menit 2 kali/hari sangat baik. Penderita dengan gangren, luka-luka atau

nyeri ketika beristirahat, perlu menjalani tirah baring. Penderita harus melindungi kakinya

dengan pembalut yang memiliki bantalan tumit atau dengan sepatu boot yang terbuat dari karet.

Bagian kepala dari tempat tidur dapat ditinggikan 15-20 cm diatas balok, sehingga gaya gravitasi

membantu mengalirkan darah menuju arteri-arteri. Pentoxifylline, antagonis kalsium atau

3
penghambat platelet (misalnya aspirin) diberikan terutama jika penyumbatan disebabkan oleh

kejang. Penderita yang berhenti merokok tetapi masih mengalami penyumbatan arteri, mungkin

perlu menjalani pembedahan untuk memperbaiki aliran darah, dengan memotong saraf terdekat

untuk mencegah kejang. Jarang dilakukan pencangkokan bypass karena arteri yang terkena

terlalu kecil.

You might also like