BUPATI KUTAI KARTANEGARA
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
PERATURANBUPATI KUTAI KARTANEGARA
NOMOR 34 TAHUN 2016
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA
Menimbang :
Mengingat :
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KUTAI KARTANEGARA,
a. bahwa menindaklanjuti ketentuan dalam Pasal 4 Peraturan
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor
02/PER/M.KOMINFO/3/2008 tentang Pedoman, Pembangunan.
dan Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi jo. Pasal 14
Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerja
Umum, Menteri Komunikasi dan Informatika dan Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal Nomor 18 Tahun 2009, Nomor
07/PRT/M/2009, Nomor 19/PER/M.KOMINFO/03/09, Nomor
3/P/2009 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan
Bersama Menara Telekomunikasi, Pemerintah Kabupaten Kutai
Kartanegara berwenang mengatur penempatan lokasi menara
telekomunikasi dan menetapkan zona-zona bagi pembangunan
menara berdasarkan rencana tata ruang wilayah yang berlaku;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a tersebut diatas, maka perlu membentuk Peraturan Bupati
tentang Petunjuk Teknis Pembangunan Menara Telekomunikasi
Bersama;
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan
Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan Timur (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1820);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha tidak Sehat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3817);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3881);10.
11.
12.
13.
14,
15.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);
. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi. Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5049);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah berapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980);
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang
Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor
108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 3981);
Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4532);
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 10 Tahun 2005
tentang Sertifikasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi;
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor
02/PER/M.KOMINFO/3/2008 tentang Pedoman
Pembangunan dan Penggunaan Menara Bersama
‘Telekomunikasi;
Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan
Umum, Menteri Komunikasi dan Informatika dan Kepala
Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 18 Tahun 2009,
Nomor 07/PRT/M/2009, Nomor 19/PER/M.KOMINFO/03/09,
Nomor 3/P/2009 tentang Pedoman Pembangunan dan
Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 tahun 2009
tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan di Daerah;Menetapkan :
16. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 9
Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2013 -2033 (Lembaran Daerah
Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 9 Tahun 2013);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 5
Tahun 2009 tentang Penataan dan Pemanfaatan menara
Telekomunikasi Bersama di Wilayah Kabupaten Kutai
Kartanegara (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai
Kartanegara Tahun 2009 Nomor 5).
MEMUTUSKAN :
PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA.
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Kutai Kartanegara.
2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintah Daerah yang memimpin pelaksanaan
urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Kepala Daerah selanjutnya disebut Bupati adalah Bupati
Kabupaten Kutai Kartanegara selaku Pejabat Pembina
Kepegawaian.
4. Dinas Komunikasi dan Informatika yang selanjutnya disingkat
Diskominfo adalah Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Kutai Kartanegara.
5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Kutai Kartanegara.
6. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang
merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha
maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan
lainnya, badan milik negara atau daerah dengan nama
dan dalam bentuk apapun, persekutuen, perkumpulan,
firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang
sejenis, lembaga dana pensiun, bentuk usaha tetap serta
bentuk badan lainnya.
7. Kawasan Perkotaan adalah kawasan yang mempunyai
kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.
8. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman
dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk
tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi
melalui sistem kawat, fiber optik, mikrosel, radio atau sistem
elektromagnetik lainnya.10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
. Penyelenggara Telekomunikasi atau yang disebut Operator
Telekomunikasi adalah perorangan, koperasi, badan
usaha milik daerah, badan usaha milik negara, badan
usaha swasta, instansi pemerintah dan pertahanan
keamanan Negara yang melakukan dan atau
menyelenggarakan kegiatan telekomunikasi.
Penyelenggaraan Telekomunikasi adalah _kegiatan
penyediaan dan pelayanan telekomunikasi sehingga
memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi.
Peralatan Telekomunikasi adalah setiap alat perlengkapan
yang digunakan dalam _mendukung _ kegiatan
terselenggaranya telekomunikasi.
Menara Telekomunikasi adalah bangunan untuk
kepentingan umum yang didirikan di atas tanah atau
bangunan yang merupakan satu kesatuan konstruksi
dengan bangunan gedung yang dipergunakan untuk
kepentingan umum yang struktur fisiknya dapat berupa
rangka baja yang diikat oleh berbagai simpul atau berupa
bentuk tunggal tanpa simpul dimana fungsi, desain dan
konstruksinya disesuaikan sebagai sarana penunjang
penempatan perangkat telekomunikasi.
Menara Telekomunikasi Bersama adalah menara
telekomunikasi yang dibangun dan dipergunakan oleh
minimal 2 (dua) penyelenggara telekomunikasi atau lebih.
Menara Greenfield adalah menara telekomunikasi yang
didirikan di atas tanah.
Menara Roof Top adalah menara telekomunikasi yang
dibangun di atas bangunan gedung baik berupa menara
pole maupun menara rangka (Self Supporting Tower).
Menara Telekomunikasi Tunggal (Monopole Tower) adalah
menara telekomunikasi yang bangunannya berbentuk
tunggal tanpa adanya simpul-simpul rangka yang mengikat
satu sama lain.
Menara Mandiri (Self Supporting Tower) atau yang disebut
Menara Makrosel adalah menara telekomunikasi yang
memiliki pola batang yang disusun dan disambung
sehingga membentuk rangka yang beridiri sendiri tanpa
adanya sokongan lainnya.
Menara ‘Telekomunikasi Kamuflase adalah menara
telekomunikasi yang dibangun dengan menyesuaikan
lingkungan dan tidak menampakkan sebagai bangunan
konvensional menara yang berbentuk dari simpul baja.
Menara Telekomunikasi Khusus adalah menara
telekomunikasi yang berfungsi sebagai penunjang jaringan
telekomunikasi khusus.
Menara Telekomunikasi Mobile adalah Menara
telekomunikasi dengan sistem Base Transceiver Station
yang bersifat bergerak dibangun secara temporer pada
jokasi tertentu dan digunakan oleh penyelenggara
telekomunikasi sebagai solusi sementara untuk penyedia
coverage seluler baru atau memenuhi dan meningkatkan
kapasitas layanan jasa telekomunikasi seluler.