You are on page 1of 10

‫‪KHUTBAH IDUL ADHA 1439 H‬‬

‫‪MEWUJUDKAN INDONESIA AMAN, DAMAI MELALUI‬‬


‫‪PEMIMPIN YANG ADIL DAN AMANAH‬‬

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاتة‬


‫َ ُ ْ َ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ َْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ ََُْ ُ ََُْ ُ َْ‬
‫هللا‬
‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر‪ ........‬هللا أكبر كبيرا والحمد هلل كثيرا‪ ,‬وسبحان ِ‬
‫ص َر َع ْب َد ُه‪َ ,‬و َأ َع َّز ُج ْن َد ُه‪َ ,‬و َه َزمَ‬ ‫ص َد َق َو ْع َد ُه‪َ ,‬و َن َ‬ ‫هللا َو ْح َده‪َ ،‬‬ ‫ُب ْك َرة َّو َأص ْيال‪ ,‬آلإ َل َه إ َّال ُ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫هللا َو َال َن ْع ُب ُد إ َّال إ َّي ُاه ُم ْخلص ْي َن َل ُه الد ْي ُن َو َل ْو َكرهَ‬ ‫اب َو ْح َد ُه‪ .‬آلإ َل َه إ َّال ُ‬ ‫َ‬
‫األ ْح َز َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫هللا َو ْح َدهُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ْال َكاف ُر ْو َن َو َل ْو َكر َه ْاْلُ ْشر ُك ْو َن َول ْو كر َه اْلُ َناف ُق ْو َن‪ ،‬أ ْش َه ُد أ ْن آلإل َه إ َّال ُ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َ ِ َ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ َّ َ َ َ َ َ َّ َ ُ َ َّ َ ْ ُ ُ َ َ ُ ْ ُ ُ َ ُ ْ‬
‫ص ِادق ال َو ْع ِد‬ ‫الش ِريك له وأشهد أن س ِيدنا ون ِبينا محمدا عبده ورسوله‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ َ ََ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ ْ َ َّ‬
‫األ ِمين‪ ،‬اللهم صل وسلم على محم ٍد وعلى ِآل ِه ِوأصح ِاب ِه ومن ت ِبعهم ِب ِإحس ٍان‬
‫وت َّن إ َّال َو َأ ْن ُتمْ‬ ‫َّ َ َ َّ ُ َ َ َ َ ُ ُ‬ ‫ْ َ َ ُّ َ َّ َ َ ُ َّ ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِإلى يو ِم الدي َن‪ ,‬يا أيها ال ِذين آمنوا اتقوا َّللا حق تقا ِت ِه وال تم ِ‬
‫ََ‬ ‫اس َّات ُقوا َرَّب ُك ُم َّالذي َخ َل َق ُك ْم م ْن َن ْفس َ‬ ‫ُ ْ ُ َن َ ُّ َ َّ‬
‫اح َد ٍة َوخل َق ِم ْن َها‬ ‫ٍ ِ‬ ‫و‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ُ‬ ‫الن‬ ‫مس ِلمو ‪ ,‬يا أيها‬
‫ام إنَّ‬ ‫األ ْر َح َ‬ ‫َ ْ َ َ َ َ َّ ْ ُ َ َ َ َ َ َ َّ ُ َّ َ َّ َ َ َ ُ َ َ ْ َ‬
‫ِ‬ ‫زوجها وبث ِمنهما ِرجاال ك ِثيرا و ِنساء و اتقوا َّللا ال ِذي تساءلون ِب ِه و‬
‫صلحْ‬ ‫ولوا َق ْوال َسديدا ُي ْ‬ ‫َ َ ُّ َ َّ َ َ ُ َّ ُ َّ َ َ ُ ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َّ َ َ َ َ َ ْ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّللا كان عليكم ر ِقيبا‪ .‬ياأيها ال ِذين آمنوا اتقوا َّللا وق‬
‫َ ََ َ َ َ‬
‫َّللا َو َر ُسول ُه فق ْد فاز ف ْوزا َع ِظيما‪.‬‬ ‫وب ُك ْم َو َم ْن ُيطع َّ َ‬ ‫َل ُك ْم َأ ْع َم َال ُك ْم َو َي ْغف ْر َل ُك ْم ُذ ُن َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ َ ََ ْ َ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ُْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َّ َ ْ ُ َ‬
‫هللا وطاع ِت ِه فقد فازاْلتقون‪.‬‬ ‫هللا أو ِصيكم و ِإياي ِبتقوى ِ‬ ‫اعباد ِ‬ ‫أما بعد‪ .‬في ِ‬

‫هللا َأ ْك َب ُر َوهلل َ‬
‫الح ْمدُ‬ ‫هللا َأ ْك َب ُر ُ‬ ‫هللا َأ ْك َب ُر َال إ َل َه إ َّال ُ‬
‫هللا َو ُ‬ ‫هللا َأ ْك َب ُر ُ‬
‫ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬

‫‪1‬‬ ‫‪Khutbah Idul Adha 1439 H |DPP Hidayatullah‬‬


Muqaddimah

Alhamdulillah segala puja dan puji hanya milik Allah Subhanahu wa


Ta’alaa, yang telah menjadikan hari raya Idul Adha ini sebagai hari yang sangat
istimewa. Karena hari raya ini mampu menggerakkan milyaran manusia didunia,
untuk hadir di tanah-tanah lapang maupun di masjid-masjid yang tersedia.

Kehadiran mereka tidak lain hanyalah dalam rangka mengagungkan Allah


Subhanahu wa Ta’alaa, melalui kalimat takbir, tahmid dan tasbih. Pada saat yang
sama jutaan ummat Islam dari berbagai bangsa dan negara sedang berkumpul di
tanah suci Makkah al-Mukarramah. Mereka datang memenuhi undangan dari Allah
Subhanahu wa Ta’alaa, untuk menunaikan ibadah hajji sebagai kewajiban bagi

َ‫الن ْع َم َة َل َك َو ْاْلُ ْلك‬


ّ ‫ إ َّن ْال َح ْم َد َو‬،‫ َل َّب ْي َك َال َشرْي َك َل َك َل َّب ْي َك‬،‫الل ُه َّم َل َّب ْي َك‬
ّ َ ْ َّ َ
seorang muslim dengan ucapan talbiah,
ِ ِ ِ ‫لبيك‬
َ ََ
‫الش ِرْي َك ل َك‬
Artinya: “Kami penuhi panggilan-Mu yaa Allah, kami datang memenuhi
seruan-Mu, tiada sekutubagi-Mu. Sesungguhnya segala puji dan segala nikmat
serta kerajaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu”.

Di tanah suci mereka menanggalkan segala atribut duniawi. Tak ada beda
antara jendral dan kopral, antara direktur dan kondektur. Mereka berbalut kain
ihram, beribadah secara khusyu’, ikhlas dan sabar. Maka sudah sewajarnya kita
mengiringkan do’a semoga mereka semua memperoleh hajji mabrur. Aamiin.

Melalui momentum ibadah hajji dan hari raya kurban ini, marilah kita
belajar tentang keta’atan beribadah, memperkuat ukhuwah Islamiyah dan
kesetaraan manusia di hadapan Allah Ta’alaa. Melihat manusia tanpa memandang
pangkat, jabatan, latar belakang pendidikan, status sosial, suku, bangsa dan bahasa.
Tetapi kita menilai manusia berdasarkan ketaqwaannya di hadapan Allah SWT.

َّ‫ٱّللَِّأَتْقَ ٰى ُك ْم‬
َّٰ ََّ‫ ِإنََّّأَ ْك َر َم ُك َّْمَّ ِعن َّد‬.....
Dan yang tidak kalah pentingnya ialah menunjukkan rasa syukur atas segala
ni’mat yang diberikan oleh Allah SWT, kepada kita semua, terutama ni’mat Islam
sebagai agama yang diturunkan dan diridhai- Nya kepada manusia yaitu;

2 Khutbah Idul Adha 1439 H |DPP Hidayatullah


َ
[‫اإل ْسال َم ِدي ًـنا‬ ‫م‬ ُ ‫ ْال َي ْو َم َأ ْك َم ْل ُت َل ُك ْم د َين ُك ْم َو َأ ْت َم ْم ُت َع َل ْي ُك ْم ن ْع َمتي َو َرض‬......]
ُ ‫يت َل ُك‬
ِ ِ ِ ِ ِ
Artinya;“...Pada hari ini telah kusempurnakan untukmu agamamu, Dan Aku
cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, Dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu...
(al-Maidah:3).

Melalui ayat yang mulia tersebut diatas maka sesungguhnya hanya ummat
Islamlah yang memperoleh keni’matan secara sempurna di dunia ini. Maka sudah
menjadi kewajiban dan sebuah kewajaran apabila pada hari raya seperti ini ummat
Islam memperlihatkan kepada dunia, tentang bagaimana ajaran Islam mampu
menyatukan dan mendamaikan manusia sekalipun mereka terdiri dari suku, bangsa
dan bahasa.

ُ‫ َو َّّلِل ْال َح ْمد‬,‫هللا َأ ْك َب ُر‬


ُ ,‫هللا َأ ْك َب ُر‬
ُ , ‫هللا َأ ْك َب ُر‬
ُ
ِ ِ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakummullah.

Realitas Ummat Islam Indonesia

Bagi ummat Islam, kemerdekaan Indonesia adalah karunia dan Rahmat


Allah SWT. Bahwa kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
yang terdiri dari banyak suku bangsa, bahasa, budaya dan agama ini, mampu
mewujudkan ketenangan dan kedamaian sesama anak bangsa. Tentu saja rahasia di
balik semua itu adalah, bahwa mayoritas penduduk bangsa dan negara Indonesia
ini adalah muslim, bahkan merupakan pemeluk Islam terbesar di dunia.
Kemerdekaan NKRI ini diperoleh melalui perjuangan dan pengorbanan bahkan
tetesan darah dan air mata.
Setelah bangsa Indonesia menjadi negara yang aman dan damai, maka tugas
selanjutnya adalah menjaga dan memajukannya. Kemudian mewujudkannya
menjadi negara yang adil dan makmur sesuai amanat para pejuang kemerdekaan
bangsa Indonesia yang dipelopori oleh para ulama dan syuhada.
Namun ujian dan tantangan selanjutnya adalah, mampukah ummat Islam
Indonesia memenuhi harapan sekaligus mewujudkan amanat tersebut? Mengingat
para pejuang bangsa mempunyai tujuan dan cita-cita agar Bangsa Indonesia dapat
memperoleh keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan juga di akhirat.
Mudah-mudahan melalui Hari Raya Kurban dan momentum perayaan Hari
Kemerdekaan Bangsa Indonesia ini kita mampu menjawab tantangan tersebut.
Untuk itu marilah kita sama-sama mengenang kembali sekaligus meneladani

3 Khutbah Idul Adha 1439 H |DPP Hidayatullah


perjuangan Nabiyullah Ibrahim beserta putranya yakni Nabiyullah Ismail
Alaihimassalam.

Melalui kisah dan pelajaran dari Al Qur’an bahwa, di atas tanah tandus dan
gersang Nabi Ibrahim As, beserta keluarganya telah memproklamirkan
kemedekaan sekaligus merintis jalan untuk membangun peradaban dunia melalui
karya monumental yaitu mendirikan Ka’bah sebagai kiblat ummat Islam dan pusat
peradaban manusia.

ُ‫ َو َّّلِل ْال َح ْمد‬,‫هللا َأ ْك َب ُر‬


ُ ,‫هللا َأ ْك َب ُر‬
ُ , ‫هللا َأ ْك َب ُر‬
ُ
ِ ِ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakummullah.

Bagaimana Nabi Ibrahim As Mengawali Perjuangannya

Berikut ini perjalanan beliau. Awalnya Nabiyullah Ibrahim bermunajat


kepada Allah SW. Sebagai manadalam firman-Nya;

﴾٣٥﴿َّ‫َام‬
َ ‫صن‬ْ َ ‫يَّوبَنِيَّأَنَّن ْعبُدََّاأل‬ َ ً ‫َّآمنا‬
َ ‫َّوا ْجنُ ْب ِن‬ ْ َ‫بَّا ْجعَ ْلَّهَـذ‬
ِ َ‫اَّالبَلَد‬ َ ‫َوإِذَّْقَا َلَّإِب َْراهِي ُم‬
ِ ‫َّر‬

Artinya “Dan ingatlah, ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah


negeri Mekah, negeri yang aman, Dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku
daripada menyembah berhala. (Ibrahim:35).

Melalui ayat yang mulia tersebut di atas, kita dapat mengambil pelajaran
bahwa, sebagai seorang pemimpin, Nabi Ibrahim As, pertama-tama memiliki
kesadaran rasa tanggungjawab serta berkewajiban untuk mewujudkan ketenangan
dan kedamaian terhadap masyarakatnya dan ummatnya. Kemudian menunjukkan
rasa cinta dan kasih sayang yang sempurna, yang ditandai dengan kepeduliannya
terhadap generasi Tauhid. Yaitu berupa anak-anak sholih yang mampu menjaga
nilai-nilai tauhid, beribadah kepada Allah swt semata dan terhindar dari berbagai
bentuk kemusyrikan. Sungguh menakjubkan, permohonan atas dua hal tersebut
diatas dikabulkan oleh Allah Ta’alaa.

Dengan demikian sudah saatnya ummat Islam menjadikan Nabi Ibarahim As


sebagai teladan dalam perjuangan dan pengorbanan, khususnya dalam mendidik
generasi muda harapan bangsa dan agama. Yaitu dengan cara menempatkan anak
dan cucu serta generasi dalam lembaga pendidikan integrated; iman, ilmu dan
akhlak mulia, agar tidak terperangkap sebagai penyembah berhala atau pelaku

4 Khutbah Idul Adha 1439 H |DPP Hidayatullah


kemusyrikan dalam berbagai bentuk dan rupa di era global yang sangat canggih
ini.

Hendaknya memasukkan anak-anak di lembaga pendidikan yang mampu


menyelamatkan generasi muda dan negara Indonesia tercinta, dari ancaman
perkembangan dunia modern. Menempatkan anak-anak kita ke lembaga
pendidikan yang dapat menjaga dan memelihara kesucian jiwanya serta
menumbuhkan nilai-nilai taqwa. Agar dapat menjadi bekal untuk mereka dalam
menghadapi kompetisi dan persaingan dunia modern yang semakin liberal.

ُ‫ َو َّّلِل ْال َح ْمد‬,‫هللا َأ ْك َب ُر‬


ُ ,‫هللا َأ ْك َب ُر‬
ُ , ‫هللا َأ ْك َب ُر‬
ُ
ِ ِ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakummullah.

Mendidik Generasi Untuk Taat Kepada Allah Ta’alaa

Pendidikan ketaqwaan ala Nabi Ibrahim Alaihissalam telah menunjukkan


keberhasilannya. Terbukti dengan kesiapan sang istri (Siti Hajar) dan sang putra (
Ismail As) untuk tunduk dan patuh dalam berjuang dan berkorban di jalan Allah
SWT. Nabi Ibrahim As, diperintahkan untuk meninggalkan anak, istri tercinta di
lembah bakkah;
ْ ُ ُ َ َّ َ َّ َ ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َّ ّ ُ ُ َ ْ َ ّ َ َّ َّ
‫ربنا ِإ ِني أسكنت ِمن ذ ِري ِتي ِبو ٍاد غي ِر ِذي زر ٍع ِعند بي ِتك اْلحر ِم ربنا ِلي ِقيموا‬
َ َ َّ
﴾٣٧﴿... ‫الصالة‬
Artinya; “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian
keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah
Engkau yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka
mendirikan shalat...... (QS. Ibrahim:37)

Maka dapat kita bayangkan bahkan merasakan, betapa beratnya


meninggalkan keluarga sendirian di lembah yang tandus dan gersang tanpa bekal
yang cukup dan memadai untuk bertahan hidup. Akan tetapi kita harus mengakui
bahwa Siti Hajar adalah seorang istri dan perempuan yang sangat istimewa dan
luar biasa, memiliki ketaqwaan yang jauh di atas rata-rata. Bahkan Hajar amat

5 Khutbah Idul Adha 1439 H |DPP Hidayatullah


sabar, tabah dan ikhlas serta istiqamah menyikapi berbagai macam ujian dan
cobaan padanya.

Mungkin saja diantara kita juga telah merasakan bagaimana beratnya


mengarungi kehidupan, apalagi tuntutan perjuangan dan pengorbanan yang makin
komplek. Tentu keimanan dan ketakwaan ini akan terus ditempa dan diuji untuk
meningkatkan kualitasnya. Seberapa besar pengorbanan kita, karena harga dan
nilai seseorang di hadapan Allah, bukanlah diukur dari banyaknya harta dan
jabatan yang dimiliki. Tetapi diukur dari perjuangan dan pengorbanan di jalan
Allah SWT.

Ujian selanjutnya bagi Nabi Ibrahim As adalah, perintah untuk


mengorbankan anaknya Ismail As. Ceritanya berawal dari ketika Nabi Ibrahim As
berkurban setiap tahun dengan menyembelih 1000 ekor kambing, 300 ekor sapi
dan 100 ekor onta. Sehingga semua orang mengaguminya bahkan para Malaikat
pun kagum kepadanya. Kemudian Nabi Ibrahim As, berkata: “Kurban sebanyak itu
bagiku belumlah seberapa, demi Allah kalau saja aku punya seorang anak putra
pasti aku menyembelihnya dan berkurban karena Allah Subhanahu wa Ta’alaa.”

Setelah melewati waktu yang lama, Ibrahim pun lupa pada ucapannya itu.
Di daerah Al-Muqoddasah (yang suci) Nabi Ibrahim As berdoa;
‫الص ِال ِح َين‬
َّ ‫َر ّب َه ْب لي ِم َن‬
ِ ِ
Artinya; “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang
saleh.(Ash Shaffaat:100).
Kemudian do’a Nabi Ibrahim As tersebut, dikabulkan Allah Subhanahu Wa
Ta’ala;
َ َ ُ ُ َ ْ َّ َ َ
‫فبشرناه ِبغال ٍم ح ِل ٍيم‬
Artinya; “Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang
amat sabar.” (Ash Shaffaat:101).

Ketika anak itu sudah cukup umur sanggup berusaha bersamanya, lalu Nabi
Ibrahim As diseru dan di panggil lewat mimpi, “wahai ibrahim penuhilah
nazarmu dulu”.

6 Khutbah Idul Adha 1439 H |DPP Hidayatullah


Shahabat Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhu, menjelaskan bahwa pada malam
Tarwiyah hari ke-8 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim tidur kemudian ada yang berseru
dalam mimpinya ‘wahai Ibrahim penuhilah nazarmu’ kemudian pada malam
berikutnya ia mimpi yang kedua kalinya. Maka keesokan harinya ia yakin bahwa
mimpinya itu betul dari Allah. Terkait hal itu Allah SWT berfirman:
َ َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ َ ْ َ َ ََْ َ َّ ‫َف َل َّما َب َل َغ َم َع ُه‬
َ ‫الس ْع َي َق‬
‫ال َيا ُب َن َّي ِإ ِني أرى ِفي اْلن ِام أ ِني أذبحك فانظر ماذا ترى‬
َ َ
َ َّ َ ُ َّ َ َ ْ ُ َ َ ُ َ ْ ُ َ ْ َ ْ ََ َ َ َ
)١٠٢( ‫قال يا أب ِت افعل ما تؤمرست ِجد ِني ِإن شاء َّللا ِمن الص ِاب ِرين‬
Artinya : ”Maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup berusaha
bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku Sesungguhnya aku melihat
dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” ia
menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya
Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. (Ash-
Shaaffat:102).

ُ‫ َو َّّلِل ْال َح ْمد‬,‫هللا َأ ْك َب ُر‬


ُ ,‫هللا َأ ْك َب ُر‬
ُ , ‫هللا َأ ْك َب ُر‬
ُ
ِ ِ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakummullah.

Ujian bagi Ummat Islam Saat ini

Apabila Nabi Ibrahim diperintahkan menyembelih putra kesayangannya


kemudian mempu mentaatinya, maka kita ummat Islam diperintahkan untuk
menyembelih hewan kurban sebagai bukti ketaatan kepada Allah SWT. Sekaligus
sebagai bukti kecintaan kita kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
َ ْ َ ُ َ َ َ َّ ْ َ ْ َ َ ّ َ ّ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َّ
Perintah Shalat dan menyembelih hewan kurban disampaikan dalam firman- Nya:
. ‫األبت ُر‬ ‫ ِإن شا ِنئك هو‬, ‫ فص ِل ِلرِبك وانحر‬, ‫ِإنا أعطيناك الكوثر‬
Artinya;”Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni`mat yang
banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.
Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus”. ( Al
Kautsar: 1-3)

Ayat yang mulia ini adalah perintah shalat Iedul Adha dan menyembelih
hewan kurban. Pendapat lain adalah, bahwa Allah SWT, memerintahkan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam untuk menegakkan shalat, dan

7 Khutbah Idul Adha 1439 H |DPP Hidayatullah


menyembelih hewan kurban. Hewan korban ini kita bagikan untuk saudara-saudara
kita yang membutuhkan bantuan dan pertolongan. Sekaligus kita bisa menyisihkan
sebagian rizki kita untuk meringankan beban saudara kita yang sedang terkena
musibah dan bencana.

Melalui Idul Adha seperti ini, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,


mengingatkan dengan keras kepada orang yang tidak berkorban, padahal ia
َ َّ َ ُ َّ َ َ ْ َ َ َ ّ َ ُ ْ َ َ ً َ َ َ َ َ ْ َ
mampu, dengan sabdanya:
)‫صالنا (رواه أحمد‬ ‫من وجد سعة فلم يض ِح فال يقربن م‬
Artinya; “Barangsiapa yang memiliki kelapangan (rezki) lalu tidak
melakukan kurban, maka janganlah mendekati tempat shalatku.” (HR. Ahmad).

Sesungguhnya harta yang abadi di sisi Allah Subhanu wa Ta’alaa adalah


yang telah dikorbankan di jalan-Nya. Sedangkan harta yang kita pakai akan rusak
dan habis. Sementara yang disimpan dan investasikan didunia pada dasarnya kita
belum tahu persis akan kemana rimbanya. Mungkin akan menjadi milik ahli waris
bahkan hilang atau rusak sebelum kita menikmatinya.

Berbagai anugrah dan kenikmatan Allah Subhanu wa Ta’alaa yang telah kita
terima maka kelak akan diminta pertanggungjawaban, terutama tentang harta kita
apa saja yang sudah kita belanjakan. Janganlah seperti orang yang kikir, tidak
memiliki rasa empati terhadap sesama, meskipun hartanya banyak dan berlimpah,
tetapi merasa masih kurang dan tidak cukup. Sehingga ia merasa berat untuk
mengeluarkan sebahagian rezekinya kepada mereka yang membutuhkan. Sikap
demikian inilah yang membuat hidupnya tidak barokah dan tidak pernah merasa
cukup atas rezekinya.

ُ‫ َو َّّلِل ْال َح ْمد‬,‫هللا َأ ْك َب ُر‬


ُ ,‫هللا َأ ْك َب ُر‬
ُ , ‫هللا َأ ْك َب ُر‬
ُ
ِ ِ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakummullah.

Hendaknya Kita Turut Berkurban Karena Allah Ta’alaa

Karenanya, berkaitan dengan Idul Adha dan hari-hari Tasyriq tanggal


11,12,13 Dzulhijjah, marilah kita ikut bersama-sama menjalankan perintah untuk
menyembelih hewan kurban. Kurban itu, kita dilakukan secara ikhlas, semata-
mata mengharapkan keridhaan Allah Ta’alaa. Sedangkan daging kurbannya

8 Khutbah Idul Adha 1439 H |DPP Hidayatullah


sebagian diperuntukkan bagi mereka yang membutuhkannya. Tidak akan sampai
kepada Allah darah dan daging kurban itu, tetapi yang sampai adalah
ketakwaannya;
َُ َ َ ُ َّ ‫وم َها َوال د َم ُاؤ َها َو َلك ْن َي َن ُال ُه‬ ُ ‫َّللا ُل‬
َ َّ ‫ال‬ َ ‫َل ْن َي‬
‫الت ْق َوى ِم ْنك ْم كذ ِل َك َس َّخ َر َها لك ْم‬ ِ ِ ُ ‫ح‬ َ ‫ن‬
َ‫اْل ْحسنين‬ ْ
ُ ّ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َ َ َّ ُ ّ َ ُ
ِ ِ ‫ِلتك ِبروا َّللا على ما هداكم وب ِش ِر‬
Artinya : “Daging-daging kurban dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat
mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan kamulah yang dapat mencapainya.
Demikianlah Allah Telah memudahkannya untukmu supaya kamu mengagungkan
AllahSWT atas hidayah-Nya kepadamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-
orang yang berbuat baik”. (Al-Hajj, 22:37).
Kurban adalah proses pendekatan diri kepada Allah Subhanahu Wa
Ta’ala, karena kurban itu merupakan perintah dan ujian bagi orang beriman.
Hanya orang yang beriman yang bertaqwa kepada Allah yang mampu dan tergerak
hatinya untuk berkurban. Jika shalat sebagai hubungan langsung antara hamba
dengan Allah, maka kurban juga memiliki dimensi hubungan terhadap sesama
manusia. Kurban dapat menciptakan kepedulian sosial yang tinggi kepada sesama
dan dapat saling berbagi kegembiraan. Yang miskin dapat merasakan bagaimana
nikmatnya daging yang dimakan dari hasil kurban yang dibagikan kepada mereka.
Kurban dapat mengurangi kesenjangan sosial dan dapat menghapus kesombongan
serta keangkuhan.
Dengan spirit Nabiyullah Ibrahim As dan keluarganya, semoga Allah SWT
memberi Bangsa Indonesia pemimpin yang sholih, adil dan amanah. Dengan spirit
Hajji, semoga Allah swt menganugerahkan persatuan dan kesatuan para Alim
Ulama dan Ummat Islam untuk memilih pemimpin yang sholih, adil dan amanah.
Dengan spirit Qurban, semoga Allah SWT melimpahkan kekuatan tauhid, jihad
dan berkurban kepada kita beserta anak keturunan kita sehingga kelak menjadi
pemimpin yang bertakwa, adil dan amanah. Semoga Allah swt melimpahkan
pertolongan kepada kita dan ummat Islam dari berbagai bencana. Semoga Allah
swt memberi pertongan dan menyelamatkan ummat Islam dari gangguan dan
penindasan kaum kuffar, kaum Zionis dan musuh-musuh Allah swt. Semoga Allah
SWT menerima seluruh amal dan ibadah kita, senantiasa memberkahi kita,
memudahkan usaha kita, melimpahkan rizki yang hahalan thoyyiban kepada kita
dan menjadikan keturunan kita sebagai generasi yang soleh dan solehah. Aamiiin
yaa rabbal alamin.

9 Khutbah Idul Adha 1439 H |DPP Hidayatullah


‫َ‬ ‫ْ‬ ‫محمد‪َ ْ َ ْ ُ .‬‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫سيدنا‬
‫َ‬ ‫الحمد هلل رب العلمين‪ .‬اللهم صل على محمد وعلى أل‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َّ ُ َّ ْ ْ ْ ُ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ ْ ُ‬
‫ات‬ ‫ات األحي ِاء ِمنهم واألمو ِ‬ ‫ات واْلس ِل ِمين واْلس ِلم ِ‬ ‫اللهم اغ ِفر ِللمؤ ِم ِنين واْلؤ ِمن ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫َّ ُ َّ َّ َ ْ ُ َ َّ َ ْ َ ُ َّ َ ْ َ َّ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫الد َع َ‬ ‫إ َّن َك َسم ْي ٌع َقرْي ٌب ُمج ْي ُب َّ‬
‫َّللا ال‬ ‫ات‪ .‬اللهم ِإنا نسألك أنا نشهد أنك أنت‬ ‫ِ‬ ‫و‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ ٌ َ َّ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َّ َ ْ َ َ ُ َّ َ ُ َّ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ َ ُ ْ َ ُ ُ ُ‬ ‫َ‬
‫ِإله ِإال أنت األحد الصمد ال ِذى لم ي ِلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد‪ .‬ربنا‬
‫اغف ْر َل َنا َوِل ْخ َو ان َنا َّالذ ْي َن َس َب ُق ْو َنا ب ْاِل ْي َمان َوَال َت ْج َع ْل ف ْي ُق ُل ْوب َنا غ اال ل َّلذ ْينَ‬ ‫ْ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫َ ِ‬ ‫َِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ ُ َ َّ َ َّ َ َ ُ ٌ َ ٌ َّ ُ َّ ْ َ ْ َ ُ ُ َ َ ْ َ َ َ‬
‫ص ِل ْح ذات َب ْي ِننا َو ْاه ِدنا‬ ‫وبنا وأ‬ ‫ِ‬ ‫آمنوا ربنا ِإنك رءوف ر ِحيم‪ .‬اللهم أ ِلف بين قل‬
‫َ‬ ‫النور َو َجن ْب َنا ْال َف َ‬ ‫َ ُّ‬ ‫ُ ُ َ َّ َ َ َ َ َ ُّ ُ‬
‫ش َما ظ َه َر ِم ْن َها َو َما‬ ‫اح َ‬ ‫ِ‬ ‫و‬ ‫ِ ِ‬ ‫ى‬‫ل‬‫إ‬‫ِ‬ ‫ات‬ ‫َ‬
‫سبل السال ِم ون ِجنا ِمن الظ ِ‬
‫م‬ ‫ل‬
‫َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ ُ ُ َ َ َ ْ َ َ َ ُ َّ َ َ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َ َ َ ََ ْ ََ‬
‫اجنا وذ ِري ِاتنا وتب علينا‬ ‫وبنا وأزو ِ‬ ‫ِ‬ ‫اعنا و أبصا ِرنا وقل‬ ‫بطن وبا ِرك لنا ِفي أسم ِ‬
‫ين ِل ِن َعم َك ُم ْث ِن َين ب َها َع َل ْي َك َقاب ِل َين َلهاَ‬ ‫اج َع ْل َنا َشاكر َ‬ ‫يم َو ْ‬ ‫الرح ُ‬ ‫َّ‬ ‫الت َّوابُ‬ ‫َّ َ َ ْ َ َّ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِإنك أنت‬
‫ص َالحُ‬ ‫ص َال ُح ُه ْم َو َ‬ ‫صل ْح ُوَال َة ُأ ُم ْور َنا‪َ .‬ا َّلل ُه َّم َوف ْق ُه ْم ْلَا ف ْيه َ‬ ‫َو َأتم ْم َها َع َل ْي َنا‪َ .‬ا َّلل ُه َّم َأ ْ‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫َ‬
‫ْاِل ْسالم َواْلُ ْس ِلم ْي َن‪ ،‬الل ُه َّم أ ِع ْن ُه ْم َعلى ال ِق َيام ب َم َهامه ْم َك َما أ َم ْرَت ُه ْم َيا َربَّ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ِ ِ ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ْ َ َ ْ َ َ َّ ُ َّ َ ْ ْ َ ْ ُ ْ َ َ َ ُّ ْ َ ْ ُ ْ ْ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ ْ َ ْ َْ‬
‫اْلين‪ .‬اللهم أب ِعد عنهم ِبطانة السو ِء واْلف ِس ِدين وق ِرب ِإلي ِهم أهاللخي ِر‬ ‫الع ِ‬
‫ْ َ َ َ َّ ْ َ َ ْ َ َ َّ ُ َّ َ ْ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ ْ ُ ْ ْ َ ْ ُ َ َ َ َّ َ‬ ‫َ َّ‬
‫اْلين‪ .‬اللهم أص ِلح والة أمو ِر اْلس ِل ِمين ِفي ك ِل مك ٍان‪ .‬ربنا‬ ‫ِ‬ ‫ع‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫ي‬‫ح‬‫و ِ ِ‬‫اص‬ ‫الن‬
‫َ َّ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ َ َ ْ َ ْ َو َ َ ُ َّ َ ُ َّ َ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ ْ ُ َّ ْ َ‬
‫اجنا وذ ِريا ِتنا قرة أعي ٍن واجعلنا ِللمت ِقين ِإماما‪ .‬ربنا آ ِتنا ِفي‬ ‫هب لنا ِمن أز ِ‬
‫ُّ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َّ ُ َ َ َ‬
‫هللا َعلى ن ِب ِينا ُم َح َّم ٍد‬ ‫الدنيا حسنة و ِفي اآل ِخر ِة حسنة و ِقنا عذاب الن ِار‪ .‬وصلى‬
‫ص ْحبه و ََم ْن َتب َع ُه ْم بإ ْح َسان إ َلى َي ْوم الد ْين‪َ .‬وآخ ُر َد ْع َو َانا َأن ْال َح ْمدُ‬ ‫َو َع َلى آله َو َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِِ‬
‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫اْل ْين‪.‬‬‫اْلين‪ .‬أمين أمين أمين يا َر ِب الع ِ‬ ‫هلل َر ِب الع ِ‬

‫والسال م عليكم ورحمة هللا وبركاتة‬

‫‪10‬‬ ‫‪Khutbah Idul Adha 1439 H |DPP Hidayatullah‬‬

You might also like