You are on page 1of 13
EFEK DOMINO | KPK TENGGELAMKAN KERUMUNAN RIZIEQ | EDHY PRABOWO y j J \ (| PATRICK WALWO WIBOWO SUSENO ‘WIRJAWAN. GARIBALD THOHIR 50 CO UTAMA PERAN PARA PELOBI DI BALIK KONTRAK JICT BPK MENEMUKAN INDIKAS! KERUGIAN NEGARA HINGGA RP4 TRILIUN DARI PERPANJANGAN KONTRAK JICT-HPH. KEJAKSAAN AGUNG MULAI MENYELIDIKI DUGAAN INI, CAMPUR TANGAN NAMA BESAR, SEPERTI GARIBALDI “BOY” THOHIR, PATRICK WALWO, HINGGA WIBOWO SUSENO "MAMAN" WIRJAWAN, MENCUAT DALAM DOKUMEN YANG DIMILIKI GATRA, abu, 20 Maret 2013, pukul 05.57 WIB, sepucuk surel dari Patrick Walujo terkirim kepada beberapa rekanannya di Hutchison Port Holding (HPH) dan diteruskan kepada Garibaldi Thohir dengan alamat surel ghthohir@ptacaro.com. Patrick melaporkan tentang progres perpanjangan kontrak Jakarta International Container Terminal (JICT) dengan HPF yang, sebenarnya sudah bekerja sama sejak 1999 Secara gamblang, Patrick, dengan akun surel patrick, ‘walujo@nsgroup.com, menjelaskan bagaimana pertemuan Boy (yang merujuk kepada Boy’Thohir) dengan RJ Lino sebagai CEO Pelindo IL. Dalam perbincangan itu, Lino menyetujui Boy untuk = SS SS SS a memfasiltasi negosiasi antara FIPH dan Pelindo IL. “Sebagai teman dekat dan rekan HWL (Hutcison Whampoa Limited),” ujar Patrick dalam surel tersebut. HWL merupakan induk dari HH. Mereka berdua, lanjut Patrick, bersepakat untuk membawa wi angan kontrak ini selesai secep Pelindlo II ingin agar sahamnya di JICT men- jadi 51%. Dengan syarat ini, Pelindo I bisa menyerahkan dua pelabuhannya ke dalam kon= trak. “Kami akan berdisk di Jakarta berkaitan dengan 1 Pelindo di dalam JIC Dua jam berikutnya, C! Jack, dengan alamat surel Jack.Mark@hph. com membalas pesan Patrick. Dalam surel itu, Mark sangat bersyukur bahwa Boy bisa diterima dengan baik oleh Lino, Untuk menindaklanjuti itu, Mark akan mengirimkan Stephen Ashworth, CEO Huthison Port Indonesia (HPI) untuk bertemu Lino, “We wild be able to continue our joint consideration of this dimension armed with this information,” kata Mark, Terminal peti kemas Jakartalnterational Container Terminal ICT dl Tanjung Priok, Jakarta Pada 25 Oktober 2013, perbincangan me- Jalui surel makin mengerucut. Rianti kepada rekanannya di HPH ba antara Patrick, Boy dan Maman (merujuk ps Wibowo Suseno Wirjawan) berjalan den baik. Menurut sumber Gans, Maman menjadi pihak yang berjasa membawa HPH ke JICT pada 1999 lal a lobi akan dilanjutkan dengan cara 2 profile” dan akan meningkatkan upaya etika negosiasi lembar persyaratan dengan Pefinclo II telah maju dengan baik. Dalam surel 52 itu, Rianti juga melaporkan tentang pemetaan berbagai target, termasuk pemangku kepentingan dan media massa. Mereka pun menyepakati skema siapa mendekati siapa. “Selain itu, Boy baru-baruinibertemuden gan Menteri BUMN dan diyakinkan bahwa proses tersebut berjalan sesuai rencana,” kata Rianti Memang, pada 11 Oktober 2013, HPI sudah membuat skema siapa mendekati siapa secara detail. Dalam dokumen yang dimiliki Gara, HPI sudah membuat penang- sgung jawab lobi bagi tiap target yang kemnucian dibicarakan Rianti melalui surel, Patrick dan Boy ditugaskan untuk mendekati Dahlan Iskan, yang kala itu sebagai Menteri BUMN. Ha= rapannya, akan ada MoU, penawaran mengikat, dan permintaan perse- ‘tujuan yang diajukan oleh Pelindo IL Lalu, disebutkan bahwa Menteri BUMN akan berkonsultasi dengan Menteri Koordinator Perekonomi: yang kala itu dijabat oleh Hatta Radjasa, Duet Patrick dan Boy juga ditugaskan untuk mengamankan Hatta. Untukmengamankan Menteri Perhubungan yang tentunya akan menerbitkan konsesi, HPI menun- juk Patrick dan Maman. Adapun Jaksa Agung dan DPR akan dilobi oleh Maman untuk memuluskan per» kontrak ini panjang, Gerilya pun berlanjut. Pada 12 Januari 2015, Mark Jack menginfor= masikan bahwa Lino berhasil me- nemui Menteri BUMN yang baru, Rini Soemarno. Pembahasannya Pada 11 Oktober 2013, HPI sudah membuat skema siapa mendekati siapa secara detail. tentu seputar perpanjangan kontrak. Dalam surel ita, Mark men ggambar- kan bahwa Rini terlihat suport. Di hari yang sama, Rianti Ang, Patrick Walujo, dan Boy ‘Thohir juga akan menghadap Rini sekitar pukul 17.00. “Rianti dan tim sedang bekerja de- rngan penlekatan ini,” kata Mark. Di sisi lain, Lino membutuhkan pegangan hukum ketika kontrak ini bethasil diperpanjang. Maka, ia menghubungi Jaksa Agung Muda Perdata dan ‘Tata Usaha Negara (Jamdatun) yang saat itu dijabat Noor Rohmad. Lino meminta agar Jam- datun memberikan pandangan hu- Jum atau Jega opinion terkait permo- hhonan perpanjangan kontrak tersebur. Jika cirunutdarialashukumnya, Pelindo H membutubkan beberapa bubuhan tanda tangan sebelum Patrick Walujo bisa melanggengkan kontrak HPH Pertama, Pelindo I! membutuhkan izin konsesi dari Kementerian Perhubungan, Hal ini wajib dipenuhi agar tidak menabrak UUNomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Selain itu, Lino juga membutuhkan persetujuan Rini Soemarno sebagai Menteri BUMN, yang juga pemegang saham di Pelindo I, untuk melanjutkan kontrak, Akhirnya, Pelindo Il mengan- tongi pandangan hukum Jamdacun yang isinya memaknai perpanjangan kontrak antara Pelindo I dan JICT tidak membutuhkan pelelangan.Na- ‘mun Jamdatun sama sekali tidak mem- Derikan pandangan hukum atas skema perpanjangan kontrak JICT-HPH. Singkat cerita, semua skema ini akhirnya sukses. Pada pertengahan 2015,Pelindo Hl resmi memperpanjang kontrak HPH diJICT yang sebenarnya baru selesai pada 2019, Perpanjangan Kontrak ini ditandatangani selama 20 tahun hingga 2039. Grea mencoba mengonfirmasi «la beberapa pihak yang namanya disebut dalam “dokumen lobi” itu , seperti Boy Thohir, Patrick Walujo, Maman Wirjawan, hingga Rianti Ang. Sayangnya, tak aca seorang pun yang bisa memberikan pernyataan, jak umat, 13 November2020, Erlina Fury Santika dari Gurr sudah ‘menghubungi Boy untuk melakukan Konfirmasi. Sayangnya, hingga berita ini ditulis, Boy tidak kunjung meng- gubris.Permintaan konfirmasi tak berbalas ketika Patrick Walujo yang dihubungi Muhammad Almer Sidqi dari Gtk melalui surel dan perpe~ sanan disosial media. Wibowo Suseno “Maman” Wirjawan juga tak kunjung merespons panggilan telepon dan ppesan singkat yang dilayangkan Ucha Julistian Mone dari Gacrna, Mantan Dirut Pelindo I yang juga pernah tersangkut kasus pengadaan crane, RJ Lino, meng: takan bahwa saat ini ia tidak bisa lagi mengomentari hal tersebut. Lino juga beranggapan bahwa isu yang menerpa Boy ‘Thohir, Patrick Walujo, dan Maman Wirjawan st dah masuk dalam ranah hukum dan tidak bisa mengomentari, “Saya usul Jangsung kontak Ke Pelindo Ht dan konfirmasikansemua isu dan data yang diperlukan tersebut, Bisa cek senditi apakah aksi korporasi waktu itu menguntungkan atau merugikan korporasi,” ujarnya kepada Wahyu Wachid Anshory dari Guvrna. Disisilain, Rianti Angtak meres- pons ketika disambangi ke kantomnya di kawasan Kelapa Gading. Sebagai gantinya, Rianti mengirimkan Head of Legal HPI bernama Seto Baskoro ‘untuk menemui Qanita Azzahra dari Garea di luar kantor. Seto menyerahkan urusan ke- pada pihak Pelindo II terkait audit investigasi BPK dan kasus yang saat ini sedang disidik Kejaksaan Agung, “Karena kami kan hanya partner bis- negara dan ya itu ada di Pelindo, yang BUMN,” ujarnya, Sebenarnya, pihak HPI juga menunggu konfirmasi dari Pelindo H mengenai masalah ini. Seto juga ‘mengakui belum terlalu paham ten- tang kerugian negara yang disebutkan dalam laporan audit BPK. “Kami juga sedang menunggu konfirmasi dari Pelindo [II]. Belumada omonga lagi antara Pelindo, HPI, dan JICT,” ueapnya Garibaldi Thohie k berselang lama, Direktur Ut ndo Il, Arif Suhartono, memberikan kesempatan bagi Ryan Puspa Bangsa dari Gara untuk menemuinya, Bagi Arif, ada dua hasil audit yang dilakukan BPK terkait LAPORAN UTAMA | 53 Dalam PDT, tinggal tiga hal yang belum dilakukan Pelindo I Pertama adalah soal PBB yang harus dibayarkan. Kedua, soal saham Pe- lindo IE sebesar 51% dan ketiga, soal tambahan upfront eesebesar USSI7,9 “Terkait kasus Pelindo Il ini merupakan kasus kakap dan melibatkan banyak pihak, baik dalam maupun luar negeri.” dengan Pelindo II dan JICT, yakni i| Pemeriksaan Dengan in Tertentu (PDTT) dan audit investigasi. Arifmengakui, hingga saat ini yang menjadi pegangannya untuk membangunargumentasi adalah audit PDT. “Yang audit invest adalah audit atas permint {DPR} dan kita tidak meneri resmi, Jadi, kita enggak terlalu komen ke sana,” ujarnya, Herman Heri juta, “Pinggal tiga hal tersebut, itu sedang om progress dan sudah settle semuanya, Kita harapkan sebelum tahun 2020 berakhir, sudah bisa kita close,” Arif menjelaskan, Bagi Arif, sebagai enti yang diperiksa BPK, PD'TT yang kemudian diberikan kepada pihak- nya, Ada pun audit investigasi hi nya diperuntukkan bagi DPR dan diberikan kepada dirut sebelumnya, ‘Meski dlemikian, Arif mencoba untuk membedah hasil audit investigasi BPK. Menurutnya, ada “kesalahan tik” dari BPK dalam menaksir rugian dirunut dari la- poran itu, negaramengalam kerugian sebesar US$306 juta, yang kemudian setara dengan Rp4,1 triliun, Jadi, menurut BPK, HPH se- mestinya membayarkan upfront {fee sebesar US$306 juta ditambah, $$25 1 juta yang telah disetorkan di awal, Jika ditotalkan, HPH harus sngeluarkan uang sebesar US$521 juta dalam kurun waktu 20 tahun, Dari data Pelindo - H, keuntungan PH dari = JICT hanya berkisar | US815 juta per tahun. 5 “Kita tarik lurus © ieuienaed aoe 54 selama 20 tahun hanya 300 juta, Kalau mereka dapatnya 300, terus mereka harus bayar uang muka 521, kira-kira bagaimana?” ujar Arf. Belum lagi dengan persoalan rental fee yang masuk dalam kerugian negara. Arif menjelaskan, dengan adanya HPH,meskitanpapendapatan dari JICT, Pelindo II tetap men dapatkan rental fee sebesar USS85 juta per tahunnya. Jika konerak tidak dliperpanjang, maka variabel itu tentu hilang dan tidak ada keuntungan bagi Pelindo Il. “Pada saat dioperasikan sendiri, sudah tidak ada rental fe. Sangatsignifikan besarannya, 85 juta Kemungkinan itu lupa didelete (oleh BPK),” katanya Namun Pelindo II tetap saja di- seret dalam kasus hukum di Kejaksaan Agung. Arif mengakui bahwa pihak- nya tetap akan mengikuti prosesnya. Selain itu, Arif juga tetap menjalin kerja sama dengan Jamdatun karena persoalan perdata. “Kita tanya sama mereka [Jamdatun} terkait dengan temuan BPK. Terkait tiga hal ter sebut, mereka membantu dan pada prinsipnya mereka tidak ada masala, Jad, makanya saya sampaikan bahwa kita akan segera close. Kita juga mi melakukan proses amendemen, ujarnya, Kasus perpanjangan kontrak Pelindo Il ini memang sudah ber- langsung lama, Bahkan hingga saat ini belum ada titik temu pemangku kepentingan ‘mula kasus ini meneuat, DPR sudah membuat Panitia Khusus (Pansus) vejak awal Pelindo Il, Salah seorang: mantan anggota Pansus, Herman Heri, me~ nyebutkan bahwa dalam rapat Pan- sus,nama-nama seperti, Boy Thohir, Patrick Walujo, dan Maman Wirjawan- memang tak pernah disebut-sebut, Meski demikian, ia menyambut baik langkah Kejaksaan untuk membuka kasus ini. “Perkait asus Pelindo IT ini merupakan kasus kakap dan melibatkan banyak pihak, baik dalam maupun luar negeri,” vjarnya kepada M. Guruh Nuary dari Gara, Herman beranggapan, saking besarnya kasus ini hingga membuat KPK terkatung-katung dalam pe- nyelesaiannya, Dengan adanya lang- Jah Kejaksaan, harapan agar ter- bongkarnya kasus ini makin besar “Kejaksaan_harus membuktikan bahwa negara tidak boleh kalah dengan koruptor. Kejaksaan juga harus berani memeriksa nama-nama besar yang diduga terlibat di kasus tersebut,” Herman memaparkan, Bagi politisi PDI Perjuangan yang kini ductuk sebagai Ketua Komisi TL ini, pihaknya akan mengawasi alur kasus ini dengan ketat. Bahkan, ia berjanji akan melakukan pembahasan dengan Jaksa Agung. “Melalui hak ‘All Mukartono pengawasan kami, Komisi IIT ten- ‘tunya juga akan memonitor kasus ini, sekaligus akan kami bahas di Rapat Kerja dengan Jaksa Agung,” ueapnya. Pansus Pelindo II memang su- dah selesai. Ada beberapa rekomen- dasi yang sempat dibacakan pada paripurna 2019 lalu, Bahkan saat ini sudah ada di tangan Presiden dan Menteri BUMN Erick Thohir Bayi Herman, salah satu poin krusial dari rekomendasi itu adalah status kepemilikan JIC'T. Pansus mendesak pemerintah agar mengembalikan kepemilikan JICT menjadi 100% Wibowo Susene Wigawan LAPORAN UTAMA | 55 milik negara, “Pansus mendesak pe Com mena pe errs (INA SEEN aN oe RG pricing,” vatur Herman, Monteri BUMN. DeputiRestrukturisasi Kejaksaan Agung yang su. BUMN ee ey ae ie _— WAHYUHIDAYAT buka lebar-lebar informasi yang [PATRICK/BOY] oe gung Muda Pidana /BOY/ dimilili, Jaksa Agung Muda Pida MAMAN Khusus Gampidsus) Ali Mukartono mengatakan, hingga saat ini belum ada pembaruan informasi terkait pe AARLOPHHUMORIEG RAROTESTEECTT nyidikan, ‘Termasuk juga keterlibatan HATTARAJASA EE MANGINDAAN nama-nama besar yang bekerja pada proses perpanjangan kontr (Direktur Penyidikan) belum lapor [ PATRICK/BOY } [PATRICK/MAMAN] Nanti kalau mau ekspos baru lapor Belum tahu saya. Terserah Dirdik merasa cukupnya kapan, minta ma sukannya kapan. [Target] segera dan {hasil laporan BPK] belum tahu aU Dee belum dilaporkan,” kata Ali Dirdik Jampidsus, Febrie [MAMAN] {MAMAN} Adriansyah, mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih memproses kete ranganpara saksi. [a juga belum mem. berikan kepastian kapan dipanggilnya nama-nama yang terlibat dalam proses perpanjangan kontrak JICT HPH. jasih progres, masih_ ada pemeriksaan saksi-saksi. Masih didiskusikan dengan BPK, karena di situ kan ada dari transaksi bisnis, sehingga jaksa harus berhari-hati Jai, diihat betul apakah itu keputusan bisnis atau perbuatan pidana, (Ke: terlibatan Maman Wirjawan, Boy Thohir, Patrick Walajo) Belum sampai situ, kita masih melihat transaksi ini risiko bisnis apa risiko keualifikas tipikor,” taturFebrie. Aoi Knana Sumber Hutchison Port Indonesia. Tanggal 1 Oktber 2013 PATIMBAN Se US ALL all ela melt SMe Chel UodeaNSaay aT CLCr SL has ag AMAR eM edeta La Cra SE See ee este dees mall a aI A TABU SAG ALG ROL ata salle Rac aR SP Rasa Msg el ease ato 58 2018, yaitu sebesar Rp1,19 triliun. Itu baru urusan sewa dan royalti. Belu deviden sebagai pemilik saham di ICT. Pelindo Il juga mendapat ko- mitmen upfront fee, semacam uang di muka, sebesar US$215 juta di 2015 Jalu, Uang tersebut diberikan pihak Hutchitson Port Holdings (HPH) ke Pelindo II dengan cara dicicil. Triliunan wang itu merupakan sya bagi HPH jika ingi jangan konsesi diJICT engacu ke kontrak awal n JICT di 1999, upfione fee yang harus dibayarkan HPH kepada Pelindo II ketika itu sebesar USS243 juta, Padahal waktu itu, kapasitas produksi lnpangan JICT masih 13 ju foot equivalent units (CEUs) per tahun, Sementara itu, per 2015, kapasitas produksi lapangan JICT meningkat 2,7 ju TEUs per tahus Namun, pada 2015, Pelindo TH malah mematok uang premium yang harus dibayarkan PH senilai USS215 juta atau sekitar Rp3,1 triliun. Nilai tersebut lebih rendah USS28 juta (setara dengan Rp406 miliar) dibandingkan dengan kontrak puluhan tahun silam. HPH sudah ‘mulai mencicil Rp3,1 triliun ke Pe~ lindo I. Sampai akhir 2019, ci HIPH masih di angka Rp2,3 tril Menurut Direktur Utama Pelindo II, Arif Suhartono, andai pi- haknya tidak memperpanjang kontrak HPH menjadi pengelola JICT upfront fee dan sewa kuartal tidak akan masuk ke kas Pelindo IL “Kalau dioperasikan senditi memang ada yang bayar rental fee? Kan tidak ada,” katanya kepada wartawan Gara Ryan Puspa Bangsa, Selasa lal, nemperpa tadi Beroperasinya Pelabuhan Patimban akan menggerus pasar peti kemas JICT dan menimbulkan ketidakpastian bagi para investor di Pelabuhan Tanjung Priok. JICT merupakan terminal peti kemas terbesar dan tersibuk se-Indo- nesia, Di Tanjung Priok, JICT ber- kontribusi sekitar 31% dalam arus peti kemas pelabuhan, Sementara itu, pada 2019, arus peti kemas di Pela- buhan Tanjung Priok meneapai 6,81 juta'T ak tipis 1,02% dari tahun sebelumnya, Sepanjang JICT berdiri, total kontainer yang sudah dibongkar- muat berkisar 39 juta sampai 40 juta ‘TEUs. Angka tersebut berpotensi meningkat dua kali lipat, sampai akhir kontrak JICT di 2039, asalkan produksi sekitar 2 juta TEUs per tahun stabil dan pangsa pasar tidak terganggu. Dengan geliat bisnis seperti saat ini, wajar jika akhirnya JICT mendapat keuntungan puluhan juta dolar setiap tahun, Karena ini pula, HPH buru-buru memperpanjang konsensi JICT pada 2014, walaupun baru habis pada 2019. Meski demikian, beberapa tahun ke deps an mendapat kompetitor baru, yaitu terminal peti kemas di Pelabuhan Pa- timban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Investornya dari ‘Jepang, Pelabul i ber ‘operasi pada Desember 2020, Presiden Joko Widodo di- rencanakan akan membuka peluncuran perdana Pela- bbuhan Patimban, Allan Operatornya, perusahaan dari Jepang dan konsorsium PT’ CT-Corp Infrastruktur Indonesia, Pelabuhan ini akan melayani jasa transportasi laut untuk industri-industri di seputar Jawa Barat. Pengiriman barang untuk ekspor-impor dan distribusi dalam negeri Terminal peti kemas di Patim~ ban sendiri akan dibangun bertahap, Las terminal untuk tahap awal yaitu 35 hektare. Pada 2021, Kement Perhubungan menargetkan termina peti kemas sudah bisa beroperasi de~ ‘gan kapasitas, 250,000 TEUs. Sclanjutnya, terminal peti kemas iPatimbanakan terusdikembangkan hingga 2027, dengan kapasitas 7,5 juta TEUs. “Terminal peti ke ang tahap finishing,” ka Direktur Jenderal Perhubungan Laut n Perhubungan, Agus H. Purnomo, dalam diskusi daring a waktu lal Fkonom senior Institute for Development of Economies and ance (Indef), Aviliani, meng- atkan tentang dua dampak yang a muncul dari beroperasi Patimban. Pertama, saling rebut pasar antara Patimban dan Tanjung Priok. “Makanya harus related di anjung Priok agar tidak ingan diantara mereka,” katany: Kedua yaitu adanya re aks relokasi pabrik-pabrik da Barat ke Jawa Tengah. Perpindahan ini berkaitan dengan upah buruh di Jawa ‘Tengah yang lebih murah Kondisi ini, kata Aviliani, dapat ‘mengurangi pasar Patimban, Dampaknya, investasi Patimban k modal. “Jangan anti sudah ada Patiml ndustri pindah ke sampa hanya komplementer Pelabuhan “Tanjung Priok, Menurutnya, b pertimbangan bagi costumer untuk Sebalikny: n-bukanlah ancaman se punya an ‘masuk ke bi Sowanto Rus yakini, Patimban bisa merebut pasar bongkar muat kendaraan dan peti kemas dari Tanjung Priok, tetapi lam nung sebagian yang se sana mungkin ak “Patimban hanya komplementer bagi Palahahan Tanjung Priok, bukan ancaman serius.” Arif Suhartono ‘Tetapi, untuk jangka panjang, kata Arif, perebutan pasar akan hil a tiap-tiap pelabuhan sudah nnya masing-masing, sampai 20 tahun Jagi tidak akan adamasalah, Institut Teknologi Bandung ini mengeklaim, kehadiran Patimban tidak akan berdampak pada penda- LAPORAN UTAMA | 59 patan korporasi, Karena setiap tahun JICT wajib menyetorkan USS8S juta uang sewa tadi ke Pelindo II, meskipun bisinisnya_berpotensi tergerus Patimban, “Ekstremnya 0 Direktur ‘The al Mari- time Institute (Namarin), Siswanto Rusdi, menilai dalam kondisi normal, 10% pasar JICT berpotensi pindah ke Patimban tahun depan, Angk tersebut bist membengkak jika pe- ‘merintah meminta pengusaha untuk pindah ke Patimban, Iming-iming yang diberikan ke pengusaha yaitu pembangunan jalan tol dan rel kereta api ke pelabuhan dalam waktu dekat. Menurut Sis- wanto, dengan infrastruktur trans- portasi darat yang memadai, para pengusaha akan ramai-ramai hijrah da dliintervensidlan pengu ndapat dukungan pemerintah, Patimban bisa rebut 50% pasar peti kemas dari yicr, Siswanto tidak kaget dengan Tanjung Priok ke a n bagi Patim= Karena sejak awal pemilihan investor dan operator pelabuhan sarat dengan pertimbangan politik, “Ka dorongan politik, belu snis mau mengi ing lewat Siswanto mengatakan, pem- bangunan Patimban dapat memun- culkan kekhawatiran b yang sudah menanamkan Pelabuhan Tanjung Priok. Apalagi, HPHsudah memperpanjangkontrak- 0 ‘memang ter jadi bedol desa ke Patimban, kita me- ngitim sinyal yang kurang baik kepada investor internasional tentang ke- pastian bisnispelabuhan,” katanya. Henney Roni Sian 2 DESEMOER 2020 GATRA 60 ARIF SUHARTONO: Direktur Utama PT Pelindo Il “KITA KERJA SAMA DENGAN JAMDATUN” PELINDO Il KEMBALI MENUAI SOROTAN. SETELAH PANSUS DPR DAN BPK MENGOBRAK-ABRIK JEROAN BISNISNYA, KINI KEJAKSAAN AGUNG MEMULAI PENYIDIKAN INDIKASI KERUGIAN NEGARA. tas dasar hasil audit in~ vestigasi BPK, Kejaksaan Agung memulai pen} dikan atas dugaan ker sgian negara lebih dari Rp triliun atas perpanjangan kontrak Jakarta International Container’T'er- minal (ICT) Holding (HPH). Penyidik sejumlah saksi dari PT Pt in Hutchison Port sudah memeriksa indo Id PT JICT. Sejauh ini, penyidik t Jum’ menetapkan tersangka, Seperti diketahui, penyidikan dugaan korupsi Pelindo II terkait dengan perpa jangan kontrak pengelolaan PT JICT yang dilakukan Pelindo II sejak 2015. Disisilain, kehadiran Pelabub, Patimban dinilai bakal mengger kkue yang selama ini dinikmati Pel buhan ‘Tanjung Priok. “Kami mel bukan ancaman serius. Masih bi fair bisnis,” ujar Direktur Uran PT Pelindo Il, Arif Suhartono, ke pada wartawan Gara Ryan Pus} Bangsa. Dalam kesempatan itu, Arif menjelaskan kasus yang membelit dan masa depan PTT JICT, Berikut annya: eherapa penting temuan audit investigasi BPK terkait per~ panjangan kontrak JICT? Terkait JICT temuan BPK meliputi audit PDT (pemeriksaan dengan tujuan tertentu) dan ada audit investigatifatas permintaan Senayan (DPR) dan kita tidak menerim: resin, Jac kita tidak terlalu concer ke sana. Karena yang langsung ke kita adalah PDT Dari 1 tinggal tiga hal saja, Yang terkait dengs konsesi dan mac: im, sudah di-fiufill semuanya. ‘Tinggal tiga hal, yang pertama terkait dengan PBB yang harus dibayar Kedua terkait dengan sahamnya IPC (Indonesia Port Corporation ) h 51%. Ketiga, tambahan upfront fe besar 17,9. Ketiganya on progress dan suddah sertledsemuanya. Kita harapkan, sebelum 2020 berakhir, sudah bisa lose, Kami juga meminta bantuan Jamdatun (Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara) untuk mem= berikan advice terkait dengan hal-hal ini, Mereka pada prinsipnya tidak ada ‘masalah, dan ini bisa secara legal 2 prosedural sudah bisa difallow up, sudah bisa di-clse Bagaimana dengan pemerik- saan kejaksaan? Kita ikuti prosesnya, Kita ker- ja sama dengan Jamdatun, Jadi ada perdata dan pidana. Kalau dari per- dlata ini kan kita ke teman-teman Jam= ddatun, Kita tanya sama mereka terkait dengan temuan BPK. Terkait tiga hal tersebut, mereka membantu dan pada prinsipnya mereka tidak ada masalah Jaci makanya saya sampaikan bahwa kita akan segera dose Bagaimana bisnis JICT saat ini? Saat pandemi Covid-19, ra jurun sekitar 15%, Artinya, pet hari ini memang tidak begitu meng- gembirakan. TapikalaukitalihatJICT sebelum pandemi saja, menurut hitung-hitungannya itu sudah cukup bagus. Karena IPC mendapatkan fixed income atas agreement tersebut. Kami mendapatkan fixed income kalaw tidak salah sekitar USS85 juta (RpL,2 un) per tahun plus deviden a saham, Pelabuhan Patimban akan ‘menjadi aneaman bisnis? Yang membuat heboh gara- gara rime borizon-nya terlalu pendek, Ngomongnya setahun, dua tahun, tiga tahun, Untuk jangka pendek mungkin, Tapi kita bicara 20 hingga 30 tahun yangakan datang. Kala kita boicara 10 sampai 20 si, tidak akan ad, transisi jadi segregasi. Ada sebagian yang secara distance dekat ke sana akan pindah, api keputusan apalpindah kesanaataupindah kesini LAPORAN UTAMA | 61 62 Pelabuhan Pei Kemas di Tanjung Priok, Jakarta Utara itu kan banyak pertimbangannya. Jadi kami menganggap bahwa Patimba itu sebagai komplementernya Tan- jung Priok, Ini bagus juga untuk Priok. Akan ada pelabuhan ei sekitar Panjung Priok yang mau tidak mau ‘memaksa Pelabuhan Tanjung Priok untuk meningkatkan serzice-nya. Se- hingga customer punya pilihan, Pada akhirnya mereka punya murker, kita juga punya market. ‘Akan ada penurunan income? Nah, ini enaknya kami di JICT. Kosong pun kari masih dapat USS85 juta dari rental fee, ekstremnya seperti itu, Sekarang baru car terminal saja kan? Mungkin container-nya tiga sam pai empat tahun yang akan datang. diharapkan saat itu kita sudah mulai tumbuh, Saat ini, kita sudah 70% antara traffic dan capacity. Menurut rude of time 6 itu harus mulai meng-expand capacity, karena tidak Daik apa antara capacity dan traffic iew terlaludekat, karenaakan mengurangi performansi dari operasi. Kira-kira seperti itu dan saatini sudah 70 Berarti akan menambah kapasitas? ‘Memang semestinya harus me~ nambah kapasitas. Kita akan tambah sekitar 1,5 juta ‘TEUs lagi Sekarang kapasitasnya berapa? Sekarang sekitar 8,5 ju Kita mau tambah 1,5 juta ‘TE sekitar 10 juta TEUs. Ada pembicaraan dengan Ke- menterian BUMN tentang po- tensi yang terjadi akibat adanya Patimban? Tidak. Kami melihat bukan an- nan seriuss. Masih bisa fair business. Dan saya(Pelindo2)masih bisa mask bisnis yang lain juga, seperti pandu tunda, Equspment juga bisa masuk. Artinya, ada juga bisnis kita yang bisa masuk ke sana, JICT2 kabarnya bagaimana Nantisetelah amandemen, akan kita operasikan sendiri, Kita ambil alih dan operasikan sendiri, Dulu kan JICT itu ada dua terminal, JICT 1 dan JICT 2, Pada saat nanti -LAPORAN UTAMA. amandemen sudah kita selesaikan, yang dua itu balik ke kita, Jadi akan dioperasikan oleh IPC. Sudah siap ‘untuk pengoperasiannya. ICT sudah tiga-empat kali menjadi the best sveall container terminal di Asia. Lebih menguntungkai dioperasikan sendiri atau kerja sama? Ada hiv gan dari teman- teman BPK, mungkin yang diaudit investigatif, antara dioperasikan dan dicextension. Disebutkan, kalau di- asikan sendiri lebih besar USS3 06 lau, menurutsaya, itu mungkin teman-terman BPK ada satu parameter yang kelihatannya, hupa men-delere. Kalau suclah betul, kan ternyata tidak sepertita. Yaitu variabel rental fe Bagaimana hitungannya? Pada saat dioperasikan sendiri kan sudab tidak ada rental fe. Sa signifikan besarannya, US$8S juta Kalau dioperasikan senditi memang ada yang bayar rentaf fee? Kan tidak ada. Kira-kira seperti itu, kemung- kinan itu lupa disdlete.m

You might also like