You are on page 1of 35
MEN PERE NEO 4 PO) SSB APA OP NEGARA, FOS UE EDA, KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 07/KEP/M.PaN/12/1999 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN APOTEKER DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI NEGARA TPENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, diperlukan adanya Pegawai Negeri Sipil yang ditugaskan secara penuh pada unit pelayanan keschalan untuk melaksanakan tugas penyiapan pekerjaan kefarmasian secara profesional; b. bahwa untuk —menjamin— pembinaan ~ kari, kepangkatan, jabatan dan profesionalisme Asisten Apoteker, dipandang perlu menctapkan Jabatan Fungsional Asisten Apoteker dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara ‘Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sehagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 ‘Tahun “1999 (Leni Negara ‘Tahun 1999 Nomor 169, Lembaran Negara Nomor 3890); Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambshan Lembaran Negara Nomor 349) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Pikotropika (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 10, Tamibatan Lembaran Negara Nomor 3671); Undang-undang —Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika (Lembaren Negara Tahun 1997 Nomor 67,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3698); Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1975 tentang Wevieneng Pengangkatan, Pemindahan dan Pembeshentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran [Negara Tahun 1975 Nomor 26, Tambahan Lembaran [Negara Nomor 3058) sebagsimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1991 (Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 27, ‘Tambahan Lembaran Negara Nomor 3437); Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 197 tentang, Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran ‘Negara Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3098) sebagaimana telah beberapa kali divbah terakhie dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1997 (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 19); Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 tentang Pengangkatan Dalam Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 6, Tambabian Lembaran Negara Nomor 3156); Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1991 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Secara Langsung (Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3438); Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1994 tentang Pendidikan dan Pelatian Jabatan Pegawai Negeri 2 Is, Memperhatikan: Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 20, Tambalian Lemibaran Negara Nomor 3545); Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1994 tentang, Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3546) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1998 (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 124, ‘Tambahan Lembaran Negara Nomor 3775); Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran [Negara Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran ‘Negara Nomor 3547); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang. ‘Tenaga Kesehatan (Lembaren Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637); Keputusan Presiden Nomor 134 Tahun 1999 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara; Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan ‘Tata Kerja Departemen; Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Neger Sipils 1, Usul Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan suratnya ‘Nomor 1102A/MENKES/IX/1999 tanggal 14 September 1999; 2, Pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan suratnya Nomor K.26-1/V.20-2/18 tanggal 27 Oktaber 1999; 3 MEMUTUSKAN “Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN — APARATUR —NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN APOTEKER DAN ANGKA KREDITNYA BAB KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan 1. Asisten Apoteker adalah Pegawai Negeri Sipil berijazah Asisten Apoteker yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan Penyiapan pekerjaan kefarmasian pada unit pelayanan Kesehatan; 2, Pekerjaan Kefarmasian adalah penyiapan perangkat lunak, ‘pengadaan sediaan farmasialat kesehatan dan perbekalan Kesehatan rumah tangge, serta pelayanan kefarmasian; 3. Instansi Pembina Jabstan Fungsional Asisten Apoteker adalsh instansi yang dapat berperan sebagai pembina pejabat fungsional alam bidang pengetahuan, Keahlian dan keterampilan demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan merupakan instansi ‘yang banyak mengeluarkan Kebijakan, peraturan, serta pedoman ‘yang berksitan dengan tugas-tugas pejabat fungsional Asisten Apoteker dalam hal ini Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan ‘Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 4. Sediaan farmasi adalah obst, bahan obat, obat tradisional dan osmetika; 5. Alat Keschatan adalah bahan, instrumen, aparatus, mesin, implan yang tidak mengandung obat yang digunaken untuk mencegah, mmendiagnosis, menyembuhkan, dan meringankan penyakit, merawat ‘orang saki¢ serta memulihkan Kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki fangs tubuh 6, Perbekalan Kesehatan rumah tangga adalah alat, bahan atau campuran untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan untuk ‘manusia, hewan peliharaan, rumah tangea dan atau tempat-tempat 7. Angka Kredit adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan Penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh scorang Asisten Apoteker dalam mengerjakan butr Kegiatan dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan Kenaikan jabatan/pangkat, Asisten Apoteker, 5, Tim Penilai Angka Kredit adalah tim penilai yang dibentuk dan itetapkan oleh Pejabat yang berwenang berugas menilai prestasi kerja Asisten Apoteker BABI RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK, Pasal 2 Jabatan Fungsional Asisten Apoteker termasuk dalam Rumpun Kesehatan Pasal 3 (1) Asisten Apoteker berkedudukan sebagai pelaksana teknis fangsional penyiapan pekerjaan kefarmasian pada unit pelayanan Kesehatan di Tingkungan Departemen Kesehatan, dan instansi dliluar Departemen Kesehatan baik di tingkat pusat maypun di lingkst daerah, (2) Asisten Apoteker sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), hanya dapat diduuki oleh seseorang yang telah berstatus Pegawai Negeri Sil Pasal 4 ‘Tugas _pokok Asisten Apoteker adalah melaksanakan penyiapan pekerjaan Kefarmasian yang meliputi penyiapan data untuk penyiapan pperangkat lunak, penyiapan pengadsan sediaan farmasi alat kesehatan dan perbekalan Kesehatan rumah tangga, serta penyiapan pelayanan kefarmasian, BAB IL BIDANG DAN UNSUR KEGIATAN Pasal 5 Bidang kegiatan Asisten Apotekerterdiri dai 1, Pendidikan, metiput ‘Pendidikan sekolah dan memperolch jazabigelar, '. Pendidikan dan pelatian fungsional di bidang pekerjaan kefarmasian dan mendapat Surat Tanda Tamat Pendidikan atau Pelatihan (STTPL) atau sertifiat, 2. Pekerjaan kefarmasian meliputi ‘2. menyiapkan data untuk penyiapan perangkat lunak. », menyiapkan pelaksanaan pengadaan sediaan farmasi, ala kesehatan dan perbekalan keschatan rumah tangga . menyiapkan pelaksanaan pelayanan kefarmasian, 4, melaksanakan tugas di tempat yang mempunyai resiko tinggi dan atau ravan, 3. Pengembangan profesi, melipui & membuat arya tulis atau arya ilmiah di bidang farmasikesehatan, 'b, mengembangkan teknologi tepat guna di bidang farmasi . merumuskan sistem pelayanan kefarmasian, 4, membuat buku pedoman/pecunjuk pelaksanan/petunjuk teknis di bidang farmasi ‘©. memberi bimbingan teknis pekerjaan kefarmasian kepada Asisten Apoteker di bawah jenjang jabatannya, 6 4. Penunjang pekerjaan kefarmasian melipat 8, mengajar atau melatih yang berkaitan dengan bidang, farmasil kesehatan. , menerjemahkan/menyadur buku dan bahan lain di bidang. armas kesehatan, ‘menjadi anggotaorganisasi profesi bidang frmasi ‘mengikuti seminarlokakarya di bidang farmasi“kesehatan, ‘memperoleh penghargaan/tanda asa, menjadi anggota Tim Penilai Jabaten Fungsional Asisten Apoteker, 8 memperoleh gelar kesarjanaan lainnya, BABIV JENJANG JABATAN DAN PANGKAT Pasal 6 (1) Jenjang Jabatan Fungsional Asisten Apoteker dari yang terendah sampai dengan ertinggi, teri atas a. Asisten Apoteker Pelaksana Perla, b, Asisten Apoteker Pelaksana. 6. Asisten Apoteker Pelaksana Lanjutan, 4. Asisten Apoteker Penyelia (2) Jenjang pangkat dan golongan ruang Asisten Apoteker sebagaimana imaksud dalam ayat (I), dari yang terendah sempai dengan tertingg yaitu: 4. Asisten Apoteker Pelaksana Pemula, adalah Pengetur Muda ‘golongan Il, b, Asisten Apoteker Pelaksana, terri dar: |. Pengatur Muda Tingkat I golongan IVb; 2. Pengatur golongan ruang il’; 3. Pengatur Tingkat | golongan ruang Id «© Asisten Apoteker Pelaksana Lanjutan, terri dai 1, Penata Muda golongan ruang IVa; o @ 2 Penata Muda Tingkat I gotongen ruang lb 4, Asisten Apotcker Penyetia terri dai 1. Penatagolongan ruang IVe; 2. Penata Tingkat I golongan ruang I, BABY RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI DALAM MEMBERIKAN ANGKA KREDIT Pasal 7 Rincian kegiatan Asisten Apoteker Pelaksana Pemula, yaita 2. mengumpulkan data rencane tahunan ’. mengumpulkan data rencana tiga bulanan . mengumpulkan data renana bulanan, 4. meayiapkan data pengadsan sediaan farmasi,alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga. , menyiapkan dan menimbang bahan obat, tingkat kesulitan I. menyiapkan suangan produksi sediaan obat jadi 2. menyiapkan strilisasi bahan, fh, melakssnakan pengemasan kembali tingkat kesulitan i, melaksanakan pengiriman dan pengambilan sedisan farmasi, lat kesehatan dan perbekalan keschatan rumah tangge,tingkat sultan I. i. membuat catatan, stok dan laporen pemakaian sediaan farmasi, alatkeschatan dan perbekalan keschetan rumah tangga. k. meracie dan mengemas obat, tingkat kesulitan I |. melaksanakan tugas ditempat yang mempunyai resiko tinggi dan atau rawan, Rincian kegiatan Asisten Apotcker Pelaksana, yaitu ‘ mengolah data sederhana dalam rangka menyusun rencana tahun, b, mengolah data dalam rangka menyusun rencana tiga bulanan, ‘©, mengolah data dalam rangka menyusun reneana bulanan. , Unsur penunjang, (2) Unsur utama terri dai a. Pendidikan, ’, Pekerjaan kefarmasian, a “ wo Q 8 o «. Pengembangan profes. Ensue penunjang adalat Kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas Asisten Apoteker, sebagaimana dimaksud dalam Pasal $ angka 4 Rincian kegiatan dan angka kredit masing-masing unsure Scbagaimana dimaksud dalam ayat (1), sebagaimane tersebut dalam Lampiran 1 keputesan ini Pasa 11 Jumiah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setigp Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan don Kenaikan jabatan/pangkat Asisten Apoteker adalah sebagsimana tersebut dalam Lampiran Il keputusan ini, dengan ketentuan: 4, sekurang-krurangnya 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utara », sebanyak-banyalnya 20% (dua puluh persen) angka kredit Derasal dari unsur penunjang. Asisien Apoteker yang telah mencapai angks kredit melebiti angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat Iebih tinggi, Kelebihan angka kredit —tersebut Giperhitungkan untuk kenaiken jabatan/pangket berikutnya. Asisten Apoteker yang telah mencapsi angka Kredit untuk Kenaikan jabatarpangkat pada tahun pertama dalam masa jabatan/pangkat yang didudukinya, pada tahun berikutnya S000 TaTeONR fio sopuouoyes veydesiaet 5000 Too S000 D100. 50007 naa wea WW] Z000 « Bev | woo | oI RL fee ons | 2] ortosoy meseaid wep ‘peasy me VY BRET rept ucepeued 1] uscuseyiod urydeuogy ase] ausvit Nvavioay ‘uasnn ans: ansnn | on! vavsuvisa [WON] _NvaLvs * pos ues und ede Tae aT ee sau apo eye Dae ay vonpos MND Tag Taos ET sioquoy wnentiusd uPyenesyOA, aT So Nvavioay Tanlaey RaW Y | TOT BIW wo qoeeu useunsd weds ase utsouunjy ueunied 100 7] wmeursyed ueydesusyy -3 yavswvtad_|VNONY iON unsnn ans aunsna a ms] one [anata Taw yp Aue mypg yogi 2 TH mr pony ny, [se wee | ae 1 rsas0%d| NYONVANIONSa| so side 1 oye ecundion reeussyeH To | aa ea aT epedoy igo ueuaqud uexeesiayy ine} csv Nv ainswa ans vavsavis _[voNy] _Nvnuvs sretwog emus | goer | yey de, — | venmmgud yu Sunpueduou Buck psc uscd mscunepoyueUResd uss unyenaMoN 1] uinsisuryuRN -5| Os | RT ‘Seay Sepa) HR Raa Ra ‘pean edo ojouye weyBerquazuay| ojouyos urysiNgHEsLON “G| Surfvorenuss | oosz | ne den. | ator mS | OEE de yw Sepia pus ‘| yNVSMV ta YHONV NVLVIN 1unsnn ans: nsnn coe | mma dey, emmyoeeaseuiy fuepg "py omueg wap ng Serpiguesp nynquempes uryeustng ] snpecuouyryyeustanaye “e] —yaaLoav 7 Nausisv svonu| RRR] NVWNVSXV TG npsoyasru ONVINANAH| ooo | ue dry — | seepiguesuap erpeyng Sunk yunouyeieaoo vv] ONvA Nvi¥I039| ‘rae eKOORERT RRTST He oro | ade. ‘unfit yumeypepeig Sook yEOdy -ayiOdy mY ped st omtsy apeoy sya eBuuguig ueysngaaya|- ao) uruqung eepequoy, 3 seen dey, pooped ma ‘| Roanayomaas oer | ea usvit NVILMIDHDY ansnn yovsavtia_[vxoNv] _svnuvs Teo | RT oso} aL Fog q sco) er TRESS G | eeorey muy Buepg oot | ne Fine surdied = —] ip pejoud senda seeges eoorsewnnyteuosey yor, ue PEEK 3 rT waar rer on ‘| seu Bora osu dou, vnvsw nse we Bump entog cvs sone. de, _2ypredy wossy ouossimg rege ag wy, oR Hpety Tapely wa rwuosung eege eed any, 188 pete}, F ery YNVSNY Tad unsnn ans wwbes 7 YNVSWY TE 030% YHONY “usw Nvauvs Nvavioay ‘unsnn ans: ansna on oe we ost wor | os |» | = 6001 avinar » or o om fo fas s ors oer ow | | | ee o one so aa om NVLUNVITVNVSXVTGG] —VAVSAVIG | WINWGd WAVE epiaLOav NaLsisy | wayauogv NausIsv | wayaiodv Naisisy |asvunaseaa | VN, G3A VHONV NVC ON¥MY NVONOIOD_NVLYEVI DNVINGE 1WANALOAY NALSISY LVHONVANVLVGVE NVMIVNIDE NVIVIONVONSE DANA TWAININ aILV IANO LICE YXONY HV INTE 666t soquosoq oz | TYDONYL "W/aK/L0 © YOON /Wuva¥ NYVNADVAVANSA DAN RISINENY NYSRUNAAY ° INVA ove oe V¥S/4NS, 8 06 19% we wz VVS/aNS 4 06 oft out ost vYS/aNs 9 ort oct oa oor ¥¥S/INS. s | % 16 a a oe vVS/aWS * 08 st a 9 ® v¥s/aws € 09 ss os se or VS/aNS, z or oe ve x V¥S/ans 1 hase | ate [ae | ut [n>] ANS ON SRV N¥LVSONVGGD VOVINNVG LION VHONY HVZVIVaLIs neve | oN \WANSLOUV NALSIS¥ NVALVAVE OVE NVIVOSAANaE ‘AMINA SILVIAANY ALGIN VONY HV TAN 6660 soqmoseq oz IVDONYL TNvE"W/aEX/LO = YOWNON ULV¥VaV NVWNADYAVANSE IVDAN TINS NYSMINGY —< NVA

You might also like