You are on page 1of 4
Bab 7 Bata Merah 7.1. UMUM Batu merah dibuat dari tanah fiat dengan atau tanpa campuran bahan lain, dibakar pada subu tinggi hingga tidak hancur lagi bila di rendam air. ‘Mula-muld tanah lit dibuat plastis dan dicetak dalam cetakan kayu atau baja. Tanah hasil cetakan itu kemudian dikeringkan, dan lalw dibakar stmpai suhunya tinggi. Akibat pembakaran itwbata tidak boleh berubah bentuk, jadi tetap segi empat Bata yang baik sebagian besar terdiri atas pasir(silika) dan tanah Tiat (alumina), yang dicampur dalam perbandingan tertentu sedemikian rupa sehingga bila di beri sedikit air menjadi bersifat plastis. Sifat plastis ini penting agar tanah dapat dicetak dengan mud: dikeringkan tanpa susut, retak-retak maupun melengkungs Tanah liat membuat tanah bersifat, akan tetapi terlalu banyak tanah fiat (Kurang pasir) berakibat susutan bata cukup besar selama pengeringan dan pembakaran, juga retak dan melengkung. Pasir menghilangkan sifat buruk tersebut akan fetapi bila terlalu banyak pasir berakibat tidak ada Iekatan antar butit-butirnya, dan akibatnya bata menjadi getas dan lemah, Dalam campuran itu juga sebaiknya sedikit mengandung kapur (yang berupa bubuk) yang berguna untuk membantu proses pelelehan pasir saat pembakaran, dan mengikat butir- butir tanah, Bila ada kapur yang tidak berbentuk bubuk (lebih besar) maka butir Kapur itu menjadi Ca © (kapur Tohor) setelah pembakaran, Kapur tohor ini akan bereaksi dan ‘mengembang bila terkena kandungan air, sehingga dapat meretakan bata. Akan tetapi bila terlalu banyak kapur bata akan menjadi mudah retak, Selain kapur, juga harus sedikit mengandung oksidasi besi. Oksidasi besi berfungsi untuk memperbaiki proses pembakaran seperti kapur, dan memberi warna merah stelah pembakaran, Kekurangan oksida besi menyebabkan warna bata agak kuning (kurang gelap). Bentuk umum bata ialah empat persegi panjang, bersudut siku-siku, tajam dan permukaannya rata, Panjang bata umumnya dua kali lipat lebarnya adapun tebalnya sekitar setengah atau tiga perempat lebar. Ukuran tersebut dipilih agar bata dapat diangkat hanya dengan satu tangan, tanpa alat bantu, Batu berguna untuk menggantikan batu, bila batu sulit didapatkan atau batu kurang cocok (Karena berat misalnya). 7.2. KEBAIKAN DAN KEBURUKAN BATA Dibandingkan dengan batu, bat mempunyai kebaikan dan keburukan sebagai berikut ini a) Batu bersifat sangat kuat, awet, dan lebih tahan cuaca daripada bata. Oleh karena itu ‘maka pada struktur yang menahan beban berat lebih baik dipakai batu daripada bata merah. b) _ Pasangan batu daoatdibuattanpa plester penutup karena tahan cuacadan tidak menghisap air, akan tetapi tidak demikian jika pasangan dibuat dari bata merah, ©) Batamerah lebih tahan bakardaripada batu, oleh karena itu lebih baik dipakai bata merah jika membuat struktur tahan api 4) Bata merah mudah menyerap air daripada batu, oleh karena itu jangan dipakai untuk strukturbawah air, Bata akan mudah rusak bila kandungan garam dalam airikut terserap ke dalam bata. ©) Tembok bata lebih mudah dibuat tinggi karena bata lebih ringan daripada batu, Untuk membuat tembok batu diperlukan tenaga tukang yang mahi. 1) Karena bat berat jenisnya tinggi, maka ongkos angkut ketempat pekerjaan mahal, adapun bata lebih murah. Bila letak sumber batu terlalu jauh, maka tentu lebih baik ‘membuat bata daripada mendatangkan bat ®) Karena bentuknya prismatis maka tembok bata hanya membutuhkan mortel sedikitsaja, Hal yang demikian tidak tefjadi pada dinding yang terbuat dari batu. Tampak bahwa antara batt dan-bata merah terdapat-kebatkan dan keburukannya sehingga tidak mutlak febih baik satu dari yang lain, olch Karenanya harus dipakai sesuai dengan sifat-sifat masing-masing, 7.3. PERSYARATAN. Bebarapa persyaratan-bata untuk bangunan yang harus dipenuhi renurut SH1-0021-78 dan PUBI-1982 yaitu a) Bentuk standar bata ialah prisma segi empat persegi panjang, bersudut siku- tajam, permukuannya rata dan tidak retak-retak, b) Ukuran standar: Modul M-5a:190% 90 65 mm Modul M-5b_ : 190 x 140.x 65 mm, Modul M-6 :230x 110.55 mm ©) Bata dibagi menjadi 6 kelas kekuatan yang dikétahui dati besar kekutan tekannya yaitu kelas 25, kelas 50, kelas 150, kelas 200 dan kelas 250. Kelas kekuatan ini menunjukan kekuatan tekan rata-rata minimum dari 30 buah bata yang divji 4) Bata merah tidak mengandung garam yang dapat larut sedemikian banyaknya sehingga pengkristalannya (yang berupabercak-bercak putih) menutup lebih dari 50% permukaan batanya ku dan 47 7.4. PENGUJIAN BATA ‘Untuk mengetahui baik buruk dan mutu bata harus dilakukan pengujian sebagai berikut: a) Uji serapan air Pada pengujian ini bata dipilin dari tumpukan bata dan ditimbang dalam keadaan kering, ‘mutlak. Bata kemudian direndam dalam air beberapa waktu sampai semua poriterisiair. Besar penyerapan air dibitung sbb: pa NO-Wk 100% Wk dengan: Pp persentasi air yang terserap bata Wb = berat bata setclah direndam dalam air Wk = erat bata kering mutlak sebelum direndam air ‘Umumnya bata dianggap baik bila penyerapan airnya kurang dari 20%. b)Ujikuat tekan Bata dipilih dari tumpukan kemudian permukaanyasedikit diratakan dan dibersihkan. Bata kemudian dipotong menjadi dua sama panjang, lalu potongan yang pertama ditaruh di atas potongan ke dua dengan posisi bidang potong pertama berlawanan dengan bidang potong kediia. Diantara kedua potongan bataitudiberi mortel semen dengan perbandingan ‘campuran berat semen : berat pasit sebesar | :3. Setelah beberapa hari apabila kekuatan ‘mortel lebih besar daripada kekuatan bata, lalu bata itu diuji tekan dengan mesin ui tekan. Hasil-pengujian ini mementukan kelas kekuatan dan koefisien variasi yang diijinkan dapat dilihat pada tabel 27-3 PUBI 1982. ©) Ujikekerasan Uji kekerasan bata dilakukan dengan menggoreskan kuku pada permukaan bata itu merupakan ukuran kekerasan bata. d) Uji bentuk dan ukuran Semua permukaan bata harus rata dan bersudut siku-siku, Ukuran hendaknya sesuai dengan ukuran standart, Besar penyimpangan ukuran dari standar yang diijinkan dapat dilihat pada PUBI-1982 tabel 27-2. ©) Uji bunyi Pengujian bunyi dilakukan dengan memegang dua bata dan kemudian memukulnya sat. sama lain dengan pukulan tidak terlalu keras. Kedua bata tersebut akan mengelwarkan bunyi\suara, Bata yang baik akan mengeluarkan bunyi nyaring, f)Ujikandungan garam Kandungan garam yang ada di dalam bata dapat mengakibatkan bercak-bercak putih (berbunga). Pengujian kandungan garam dalam bata dilakukan dengan merendam sebagian bata di dalam air dan sebagian bata yang lain di atas air (bata di taruh berditi). 48 Airakan terserap ke dalam bata lewat bagian yang terendam kemudian mengalir ke atas ‘dan menguap melalui permukaan bata yang berhubungan dengan udara. Dalam perjalanan air di dalam bata itu dari bawah ke atas disertai pula dengan membawa garam yang berupa larutan di permukaan bata yang berhubungan dengan udara, air itu menguap dan Jarutan garam tertinggal sehingga permukaan bata menjadi tertutup ofeh bercak-bercak putih, Banyaknyabercak-bercak putih yang ada dipermukaan bata itu merupakan ukuran banyaknya kandungan garam di dalam batanya. Bila luas permukaan bata yang tertutup bercak putih lebih dari 50% sebaiknya bata tidak dipakai. 49

You might also like