You are on page 1of 26

PENGARUH INTENSITAS INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP

KINERJA MANAJERIAL DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN


SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Kota Padang)

Oleh :
MELANI RAHAYU
02128/2008

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Wisuda Periode Maret 2013
PENGARUH INTENSITAS INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP
KINERJA MANAJERIAL DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Kota Padang)

Melani Rahayu
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email :melani_rahayu90@yahoo.com

Abstract
This study aimed to examine: 1) the effect of the intensity of management accounting information on managerial
performance. 2) Effect of intensity of management accounting information on environmental uncertainty. 3) Effect of
environmental uncertainty on managerial performance. 4) Effect of intensity of management accounting information on
managerial performance through environmental uncertainty.
Population of this results manufakturing company in Padang city. Sample selection user purposive sampling method.
Data used in this study primary data. Statistical test model rate analisys, collected by survey method.
The results of stastical test showed that: 1) the intensity of management accounting information had no significant
positive effect on managerial performance, 2) the intensity of management accounting information is a significant negative
effect on the environment of uncertainty, 3) significant negative environmental uncertainty on managerial performance, 4)
intensity of management accounting information affects significant positive impact on managerial performance through
environmental uncertainty.
For manufacturing companies, it should optimize the intensity of management accounting information, thus
increasing the information needed. In order to respond to environmental uncertainty encountered in the planning, control and
decision-making that can enhance managerial performance.Key words: budgetary participation, budgetary slack, leadership,
organizational culture.

Key words: intensity of management accounting information, managerial performance, environmental uncertainty.

1
1.PENDAHULUAN desentralisasi, pengendalian personal,
Kinerja manajerial merupakan seberapa ketidakpastian lingkungan,
jauh manajer melaksanakan fungsi-fungsi karakteristikinformasi,sumberdayamanusia
manajemen (Menurut Mahoney (1963) dalam (Mulyadi, 2007) dan informasi akuntansi
Ahmad (2008)). manajemen (Hansen dan Mowen, 2006). Dalam
Kinerjamanajerialmenunjukkankemampuanmana penelitian ini peneliti meneliti intensitas
jemendalammenjalankanfungsimanajemen yang informasi akuntansi manajemen sebagai faktor
merupakanaktivitasbisnis, yang yang mempengaruhi kinerja manajerial dengan
tentuselaluberkenaandenganpengambilankeputus ketidakpastian lingkungan sebagai variabel
an.Kinerjamanajerialdiartikansebagaisalahsatu intervening.
factor pentingdalamperusahaan, Fakta yang terjadi di tahun 2012 ini,
karenadenganmeningkatnyakinerjamanajerialdih Sejumlah industry manufaktur di
arapkanakandapatmeningkatkankinerjaperusahaa Indonesiamengalamipenurunanproduksiantara
n. 6% dan 11% sepanjangtriwulanpertama 2012
Informasi akuntansi manajemen akibatperubahanpasar di
merupakan informasi keuangan dan non luarnegeridanpeluangusaha di
keuangan, semakin sering disajikan, maka dalamnegeri.LaporanBadanPusatStatistikmenyeb
semakin banyak informasi yang diperoleh untuk utkansejumlahindustri yang
membantu semua pihak yang berkepentingan mengalamipenurunanproduksiadalah industry
dalam perencanaan, pengendalian, pengolahan yang sepanjangJanuari-Maret 2012
danpengambilankeputusan yang akan turun 11,31%. Sementara industry farmasi,
meningkatkan kinerja manajerial (Anthony, 1999 produkobatkimiadanobattradisionalturun 9,30%,
dalam Prasetyono 2005). industry
Pihak manajemen memerlukan informasi bahankimiadanbarangdaribahankimiamengalami
yang lebih lengkap dan terinci serta mengarah penurunan 9,18%.Berikutnyaproduksi industry
pada aktivitas-aktivitas harian, merencanakan pakaianjadijugaturun 8,86%.
masa yang akan datang, menyelesaikan masalah- Industribaranglogambukanmesindanperalatannya
masalah dan membuat turun 8,63%, industry tekstilturun 7,09%.
keputusan.Dalammengimplementasifungsi Sementaraitu, industry kayu,
perencanaan dan pengendalian, barangdarikayudangabus,
makaaktivitasdalamperencanaandanpengendalia baranganyamandaribambu,
nmemerlukanberbagaitingkatinformasi. rotandansejenisnyajugaturun 6,32%.KetuaKadin
SesuaidenganpendapatHorngren et.al (2001) Surabaya
dalamAhmad (2008) Jamhadimengemukakansecaraumumindustri di
“Padaumumnyainformasiakuntansimanajemenbe Indonesiatidaksiapmenghadapiperubahanpasarek
rujutlaporan yang intensitas spor (www.bisnis.com).
penerbitannyatergantungpadakebutuhanmanajem Penelitianterdahulutelahmembahastentan
en. Pada dasarnya ketidakpastian lingkungan gpengaruhkinerja manajerial danfaktor-faktor
yang dihadapi perusahaan berupa ketidakpastian yang mempengaruhinya.Penelitian Prasetyono
lingkungan internal dan ketidakpastian (2006),yang
lingkungan eksternal. Adapun lingkungan melakukanpenelitanmengenaipengaruh intensitas
internal terdiri dari struktur, budaya dan informasi akuntansi manajemen, yang
sumberdaya. Sedangkan lingkungan ekternal menunjukkan terdapat pengaruhintensitas
terdiri dari kebijakan pemerintah, kekuatan informasi akuntansi manajemen terhadap
hukum dan politik, teknologi, sumber daya, kinerja.Penelitian Ahmad (2008),hasil
pesaing dan selera pelanggan. penelitiannya manunjukkan terdapat pengaruh
Terdapat banyak faktor yang intensitas informasi akuntansi manajemen
mempengaruhi kinerja manajerial, terhadap kinerja manajerial.
diantaranyamotivasi, pengaruhpemberianreward,
Penelitian Bagus Dwirandra (2007), intensitasinformasiakuntansimanajemendank
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh etidakpastianlingkungandalampencapaiantuj
ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja uankompetitifperusahaan.
manajerial. Selanjutnya, Lena Listeria (2009), 3. Bagipenulis selanjutnya,
hasil penelitian menunjukkan ketidakpastian menambahpengetahuandenganmemberikang
lingkungan memiliki pengaruh signifikan dan ambarantentanginformasiakuntansimanajeme
berhubungan negatif terhadap kinerja. ndanketidakpastianlingkunganterhadapkinerj
Berbeda dengan penelitin sebelumnya, amanajerialperusahaan, serta bias
dalam penelitian ini peneliti menggunakan dijadikansebagaireferensiataupertimbanganu
ketidakpastian lingkungan sebagai variabel ntukpenelitian selanjutnya.
intervening dalam melihat pengaruh antara
intensitas informasi akuntansi manajemen 2. TELAAH LITERATUR DAN
terhadap kinerja manajerial.Subjek (responden) PENGEMBANGAN HIPOTESIS
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Kinerja Manajerial
kota Padang. Pemilihan perusahaan manufaktur Secara umum kinerja manajerial berarti
di kota Padang dikarenakan pada umumnya kemampuan seorang manajer dalam melakukan
sudah menerapkan dan menggunakan informasi sesuatu sesuai dengan tujuan perusahaan.Agar
akuntansi manajemen serta menghadapi tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai maka
ketidakpastian lingkungandalam pengelolaan diperlukannya sistem pengendalian guna
perusahaannya. memastikan bahwa manajer tersebut mampu
Tujuanpenelitianiniadalahuntukmenemuk mewujudkan tujuan perusahaan yang telah
anbuktiempiristentang : ditetapkan melalui perilaku yang diharapkan.Ada
1. Besaran pengaruh intensitas informasi banyak factor yang mempengaruhi kinerja
akuntansi manajemen terhadap kinerja manjerial, diantaranya adalah informasi
manajerial pada perusahaanmanufaktur yang akuntansi manajemen (Mowen Mowen, 2006),
ada di Kota Padang. motivasi, pengaruh pemberian reward,
2. Besaran pengaruh intensitas informasi desentralisasi, pengendalian personal, faktor
akuntansi manajemen terhadap lingkungan dan sumber daya manusia (Mulyadi,
ketidakpastian lingkungan 2007).
padaperusahaanmanufaktur yang ada di Kota Kinerja manajerial dapat diartikan
Padang. sebagai ungkapan prestasi kerja manajemen pada
3. Besaran pengaruh ketidakpastian lingkungan priode waktu tertentu pada bidang pekerjaan
terhadapkinerjamanajerialpada tertentu.Menurut Rivai dan Sagala (2009),
perusahaanmanufaktur yang ada di Kota kinerja merupakan perilaku nyata yang
Padang. ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja
4. Besaran pengaruh lintensitas informasi yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan
akuntansi manajemen terhadap kinerja perannya dalam perusahaan.
manajerialpada perusahaanmanufaktur yang Ukuran Kinerja Manajerial
ada di Kota Padang melalui ketidakpastian Sistem penilaian prestasi kinerja yang
lingkungan baik sangat tergantung pada persiapan yang
Manfaatpenelitianiniadalah : benar-benar baik dan memenuhi syarat-syarat
1. Untukmenambahkanbuktiempiristentangpen sebagai berikut :
garuhintensitas 1) Praktis. Keterkaitan langsung dengan
informasiakuntansimanajementerhadap pekerjaan seorang adalah bahwa penilaian
kinerja manajerial. ditujukan pada prilaku dan sikap yang
2. Bagiparapraktisi, penelitianinidiharapkan menentukan keberhasilan menyelesaikan
bias suatu pekerjaan tertentu.
dijadikanmasukanbagiorganisasiperusahaan
agar lebihmemperhatikan
2) Kejelasan standar. Standar adalah 1) Perencanaan, yaitu tindakan yang dibuat
merupakan tolak ukur seseorang dalam berdasarkan fakta dan asumsi mengenai
melaksanakan pekerjaannya. gambaran kegiatan yang dilakukan pada
3) Kriteria yang objektif. Kriteria yang waktu yang akan datang guna mencapai
dimaksud adalah berupa ukuran-ukuran yang kegiatan yang diinginkan.
memenuhi persyaratan seperti mudah 2) Investigasi, yaitu upaya yang dilakukan
digunakan, handal, dan memberikan untuk mengumpulkan dan mempersiapkan
informasi tentang perilaku kritikal yang informasi, dalam bentuk laporan-laporan,
menentukan keberhasilan dalam catatan dan analisa pekerjaan untuk dapat
melaksanakan pekerjaan. Dengan demikian mengukur hasil pelaksanaannya.
efektifnya suatu penilaian kinerja maka 3) Koordinasi, menyelaraskan tindakan yang
instrument penilaian kinerja, tersebut harus meliputi pertukaran informasi dengan orang-
memenuhi syarat-syarat berikut ini, yaitu : orang dalam unit organisasi lainnya, guna
a) Reliability, ukuran kinerja harus dapat berhubungan dan menyesuaikan
konsisten. Mungkin yang paling penting program yang akan dijalankan.
adalah konsistensi suatu ukuran kinerja. 4) Evaluasi, yaitu penilaian atas usulan atau
Jika ada dua penilaian mengevaluasi kinerja yang diamati dan dilaporkan.
pekerjaan yang sama, mereka perlu 5) Supervisi, yaitu kegiatan manajeria yang
menyimpulkan hasil mutu pekerja. mengarahkan, memimpin, dan
b) Relevance. Ukuran kinerja harus mengembangkan potensi bawahan, serta
dihubungkan dengan output riil dari melatih dan menjalanka aturan-aturan kerja
suatu kegiatan yang secara logika itu kepada bawahan mengenai pelaksanaan
mungkin. kemampuan suatu organisasi.
c) Sensitivity, beberapa ukuran harus 6) Staffing, yaitu adalah suatu kegiatan
mampu mencerminkan perbedaan antara manajemen dalam memelihara dan
penampilan nilai tinggi dan rendah. mempertahankan bawahan dalam suatu unit
Penampilan tersebut harus dapat kerja.
membedakan dengan teliti tentang 7) Negosiasi, yaitu usaha untuk memperoleh
perbedaan kinerja. kesepakatan dalam hal pembelian, penjualan
d) Practicality, kriteria harus dapat diukur, atau kontrak untuk barang-barang dan jasa.
dan kekurangan pengumpulan data tidak 8) Representasi, yaitu penyampaian informasi
terlalu mengganggu atau tidak in-efisien. tentang visi,misi dan kegiatan-kegiatan
4) Penggunaan prosedur baku perusahaan, organisasi dengan menghadiri pertemuan
seperti sifat tenang, menerapkan tarif dasar kelompok bisnis dan konsultasi dengan
untuk panggilan telepon, dan berpedomon perusahaan-perusahaan lain.
aturan perusahaan
5) Cara telepon yang menyenangkan, berbicara Informasi Akuntansi Manajemen
secara jelas dan berlaku sopan santun. Informasi dibutuhkan oleh suatu
6) Ketelitian menyampaikan telepon, organisasi atau perusahaan guna mengetahui
penempatan operator yang teliti dalam keadaan yang terjadi.Informasi selalu dikaitkan
meneruskan permintaan nomor telepon dengan data. Data merupakan suatu fakta,
dengan akurat. persepsi atau apapun yang akan diolah atau
Pengukuran Kinerja Manajerial disimpan. Sedangkan informasi merupakan
Kinerja manajerial merupakan seberapa keluaran out put, yang merupakan hasil
jauh manajer melaksanakan fungsi-fungsi pengolahan data. Menurut Susanto (2000) dalam
manajemen. Kinerja manajerial ini diukur Ahmad(2008), data merupakan keterangan
dengan mempergunakan indikator Mahonay et. gambar hasil perhitungan serta hasil pengukuran
al, (1963) dalam Ahmad (2008) : yang memerlukan proses pengolahan sehingga
dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat
bagi kepentingan organisasi. Sedangkan menurut 2) Non routine internal reporting for decisions
Mulyadi (2001) informasi merupakan suatu of managers : this information affects
fakta, data, pengamatan, persepsi, atau sesuatu decisions that occur irregularly or without
yang lain, yang menambah precedent.
pengetahuan.Informasi diperlukan oleh manejer Intensitas Informasi Akuntansi Manajemen
untuk mengurangi ketidakpastian dalam Informasi akuntansi manajemen pada
pengambilan keputusan. umumnya lebih ditujukan untuk pihak internal
Berdasarkan pendapat diatas dapat perusahaan. Manajemen dalam perusahaan
disimpulkan bahwa informasi meliputi unsur- memerlukan informasi yang lebih lengkap dan
unsur data, pengolahan data, menambah terperinci serta mengarah pada aktivitas-aktivitas
pengetahuan dan dasar pebuatan keputusan harian, merencanakan masa depan,
sekarang atau masa yang akan datang. Informasi menyelesaikan masalah-masalah dan membuat
akan berguna jika informasi tersebut berkualitas, keputusan terhadap masalah yang ada, yang
artinya memenuhi kriteria akurat, relevan dan semuanya membutuhkan informasi yang
tepat waktu. Seperti yang dikemukakan oleh berkualitas yaitu akurat, relavan dan tepat waktu.
Nash dan Heagy (1993) dalam Ahmad (2008) Menurut Bachtaruddin (1995) dalam
bahwa “informasi yang berkualitas adalah Ahmad (2008)Laporan informasi akuntansi
informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu”. manajemen yang diterbitkan secara mingguan,
Informasi Akuntansi Manajemen bulanan dan kumulatif tiga bulanan, tengah tahun
Informasi akuntansi manajemen dan akhir tahun. Selanjudnya, beberapa contoh
merupakan bagian dari informasi akuntansi, dari laporan akuntansi manajemen yang biasanya
bertujuan menyediakan informasi untuk dibuat oleh perusahaan tergantung kondisi
kepentingan manajemen dalam menjalankan perusahaan tersebut antara lain :
fungsinya, yang meliputi perencanaan, 1. Laporan ikhtisar kondisi keuangan
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Hal (neraca)
ini sejalan dengan pendapat Hansen dan Mowen 2. Perubahan laba/rugi
(2006) yang mengatakan bahwa aktivitas 3. Laporan Penjualan
akuntansi manajemen adalah 4. Kebutuhan kas
mengidentifikasi,mengumpulkan, mengukur, 5. Laporan biaya operasi
mengklarifikasi, dan melaporkan informasi yang 6. Laporan daftar persediaan
berguna bagi manajemen dalam perencanaan, 7. Analisis peluang pasar
pengendalian, dan pengambilan keputusan. 8. Analisa dampak inflasi
Informasi akuntansi manajemen sangat 9. Analisa modal kerja
diperlukan manajemen dalam menjalankan dua 10. Analisa kekuatan pesaing
fungsi pokok yaitu perencanaan dan H. Oka A yoeti (2004) dalam Ahamad
pengendalian.Hal ini menandakan bahwa (2008) menyatakan bahwa catatan atau laporan
informasi akuntansi manajemen lebih banyak tentang angka-angka pangsa pasar yang dikuasai
digunakan oleh manajemen puncak dan (Market share) sangat diperlukan untuk
menengah. Aktivitas perencanaan memerlukan mengetahui bagaimana bisnis dilakukan untuk
laporan rutin (terstruktur) dan laporan tidak rutin dibandingkan dengan aktivitas didaerah lain.
(non terstruktur) atau laporan analitik, sesuai Selanjudnya H. Oka A yoeti (2004) menyatakan
dengan pendapat Horngren at.al (2001) dalam informasi lain yang diperlukan antara lain,
Ahmad(2008) yang mengungkapkan bahwa Analisis peluang pasar, analisis dampak inflasi,
informasi akuntansi manajemen disediakan analisis pulang pokok, analisis pulang tunai,
untuk : dampak kenaikan biaya operasi terhadap rencana
1) Rountine internal reporting for decisions of laba, analisis kemampulabaan, analisis kekuatan
manager : such information provides for pesaing, analisis efisiensi biaya operasi, analisis
decisions that occur wich some regularity. penetapan harga jual dan analisis kebijakan
pemerintah.
untuk memprediksi pengaruh ini meliputi
Ketidakpastian Lingkungan sifat, kedalaman dan waktu. Seorang manajer
Ketidakpastian (uncertainty) menurut dapat berada dalam ketidakpastian pengaruh
Daft (2009) adalah para manajer tidak ini bila merasa tidak pasti terhadap bagaimana
mempunyai informasi yang cukup mengenai suatu peristiwa berpengaruh pada perusahaan
faktor-faktor lingkungan untuk memahami dan (sifat), seberapa jauh masalah berpengaruh
meramalkan kebutuhan serta perubahan (kedalaman) dan kapan pengaruh tersebut
lingkungan. Ketidakpastian lingkungan sampai ke perusahaan (waktu).
diidentifikasi sebagai factor penting karena Ketidakpastian pengaruh akan peristiwa yang
kondisi demikian dapat menyulitkan terjadi pada masa mendatang akan menjadi
perencanaan dan pengendalian. Perencanaan lebih menonjol jika ketidakpastian lingkungan
menjadi bermasalah dalam situasi operasi yang sangat tinggi dimasa mendatang.
tidak pasti karena tidak terprediksinya kejadian 3) Ketidakpastian respon (respons uncertainty)
masa mendatang. Ketidakpastian respon usaha untuk
Miliken (1987) dalam Lena (2009) memahami pilihan respon yang tersedia bagi
menyatakan bahwa ketidakpastian merupakan organisasi dan mamfaat tiap-tiap respon
rasa ketidakpastian merupakan rasa didefinisikan sebagai ketiadaan pengetahuan
ketidmampuan individu dalam memprediksi tentang pilihan ketidakpastian respon dan
sesuatu sacara tepat. Ketidakpastian lingkungan ketidakmampuan memprediksi konsekuensi
sebagai ketidakmampuan individu untuk menilai yang mungkin timbul sebagai akibat pilihan
probabilitas seberapa besar keputusan yang telah respon.
dibuat akan gagal atau berhasil yang disebabkan Dari ketiga teori ketidakpastian
karena kesulitan untuk memprediski situasi lingkungan, ketidakpastian keadaan (state
disekitarnya sehingga mencoba untuk melakukan uncertainty) merupakan tipe yang secara
sesuatu untuk menghadapi ketidakpastian konseptual paling sesuai menggambarkan
lingkungan, induvidu akan menghadapi ketidakpastian lingkungan (environment
keterbatasan dalam memperoleh informasi dari uncertainty).
lingkungan. Sehingga tidak dapat mengetahui
kegagalan dan keberhasilan terhadap hasil Penelitian Relevan Sebelumnya
keputusan yang telah dibuatnya. Penelitian terdahulu yang dilakukan
Menurut Miliken (1987) dalam Lena olehPrasetyono (2006) melakukan penelitian
(2009) ada tiga tipe ketidakpastian lingkungan tentang intensitas informasi akuntansi
yaitu: manajemen terhadap pencapaian kinerja
1) Ketidakpastian keadaan (state uncertainty) perusahaan (survey pada rumah sakit umum
Seseorang merasakan ketidakpastian keadaan daerah di Jawa Tengah). Pada penelitian ini
(state uncertainty) jika ia merasakan bahwa yang menjadi respondennya adalah 35 Direktur
lingkungan organisasi tidak dapat diprediksi, RSUD. Hasil penelitian dan pengujian hipotesis
artinya seseorang tidak paham bagaimana menunjukkan bahwa intensitas informasi
komponen lingkungan akan mengalami akuntansi manajemen berpengaruh terhadap
perubahan. Seorang manajer dapat merasakan kinerja.
tidak pasti terhadap tindakan apa yang harus Selanjutnya, Ahmad (2008) melakukan
dilakukan menghadapi para pemasok, pesaing penelitian tentang pengaruh penggunaan
dan konsumen atau manajer merasa tidak informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja
pasti terhadap kemungkinan perubahan manajeria. Pada penelitian ini ia meneliti 36
lingkungan yang relevan seperti perubahan hotel. Hotel yang diteliti terdiri dari hotel
teknologi, kultural, demokrafi dan lain-lain. bintang tiga, empat dan lima di Jakarta pusat.
2) Ketidakpastian pengaruh (effect uncertainty) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Ketidakpastian pengaruh (effect uncertainty) intensitas informasi akuntansi manajemen
berkaitan dengan ketidakmampuan seseorang berpengaruh terhadap kinerja manajerial hotel.
Selanjutnya, Sri Rahayu (2005) Informasi akuntansi manajemen
melakukan penelitian mengenai Pengaruh merupakan informasi keuangan dan non
penggunaan IAM terhadap kinerja manajerial keuangan, semakin sering disajikan, maka
(studi kasus : perusahaan berskala besar besar semakin banyak informasi yang diperoleh untuk
dikawasan industri medan). Hasil dari penelitian membantu semua pihak yang berkepentingan
ini menunjukkan Penerapan informasi akuntansi dalam perencanaan, pengendalian, dan
manajemen yang terdiri dari laporan rutin, pengambilan keputusan yang akan meningkatkan
laporan analitik/tidak rutin dan kualitas kinerja manajerial (Anthony, 1999 dalam
informasi akuntansi manajemen berpengaruh Prasetyono 2005).
simultan terhadap kinerja perusahaan. Prasetyono (2006) melakukan penelitian
Bagus (2007), meneliti tentang pengaruh tentang pengaruh intensitas informasi akuntansi
interaksi ketidakpastian lingkungan, manajemen terhadap kinerja manajerial. Dari
desentralisasi, dan luas lingkup informasi hasil penelitannya diketahui bahwaintensitas
akuntansi manajemen terhadap kinerja informasi akuntansi manajemen memberikan
manajerial. Penelitian dilakukan pada 50 hotel pengaruh terhadap kinerja manajerial.
berbintang dibali. Hasil penelitian menunjukkan Informasi akuntansi manajemen
adanya terdapat pengaruh ketidakpastian digunakan sebagai landasan perancangan
lingkungan terhadap kinerja manajerial. organisasi dan aktivitasnya, pengambilan
Selanjutnya, Hendra (2011) yang keputusan dan juga proses umpan balik atau
melakukan penelitian mengenai Pengaruh pengendalian, yang kesemuanya dilakukan untuk
karakteristik informasi akuntansi manajemen pencapaian tujuan. Semakin tinggi intensitas
yang bersifat Broad scope, desentralisasi dan informasi akuntansi manajemen disajikan, berarti
ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja semakin banyak informasi yang diperoleh oleh
manajerial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajer. Hal ini berarti bahwa penggunaan
ketidakpstian lingkungan berpengaruh signifikan informasi akuntansi manajemen mendukung
positif terhadap penggunaan informasi akuntansi pencapaian tujuan organisasi dan diperlukan
dalam pengambilan Keputusan investasi. dalam semua lingkup kegiatan manajer. Meliputi
Selanjudnya, Lena (2009), melakukan perencanaan, pengendalian dan pengambilan
penelitian mengenai pengaruh karakteristik keputusan yang semuanya mengarah kepada
informasi sistem akuntansi manajemen yang pencapaian tujuan dan peningkatan kinerja
bersifat Broad scope, desentralisasi dan manajerial.
ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja Dari uraian diatas maka hipotesis
manajerial. Hasil penelitian ini menunjukkan pertama dalam penelitian ini adalah:
bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh H1 : Intensitas Informasi Akuntansi
signifikan dan berhubungan negatif terhadap Manajemen Berpengaruh Positif Terhadap
kinerja manajerial. Kinerja Manajerial Pada Perusahaan
Selanjudnya, penelitian yang dilakukan Manufaktur Di Kota Padang
Bagus Dwirandra (2007), meneliti tentang
pengaruh interaksi ketidakpastian lingkungan, 2. Hubungan Intensitas Informasi Akuntansi
desentralisasi, dan luas lingkup informasi Manajemen Terhadap Ketidakpastian
akuntansi manajemen terhadap kinerja Lingkungan
manajerial. Penelitian dilakukan pada 50 hotel Munurut Mulyadi (1993) dalam Ahmad
berbintang dibali. Hasil penelitian menunjukkan (2008) semakin sering informasi akuntansi
adanya terdapat pengaruh ketidakpastian manajemen disajikan dapat membantu
lingkungan terhadap kinerja manajerial. manajemen dalam menghadapi ketidakpastian
Ling ungan bisnis. Semakin tinggi intensitas
Pengembangan Hipotesis informasi akuntansi manajemen disajikan, berarti
1. Hubungan Intensitas Informasi Akuntansi semakin banyak informasi yang diperoleh oleh
Manajemen TerhadapKinerja Manajerial.
manajer. Berguna untuk memprediksi Organisasi yang sukses akan selalu
ketidakpastian lingkungan yang ada. beradaptasi dengan perubahan-perubahan
Semakin seringnya disajikan informasi lingkungannya dan secara proaktif merubah
akuntansi manajemen, maka manajer dapat lingkungannya. Organisasi harus mengelola
memperoleh kondisi keuangan perusahaan dan ketidakpastian lingkungan untuk menjadi efektif.
analisis-analisis mengenai posisi perusahaan Menurut Daft (2009), ada dua strategi dasar
diantara para pesaingnya.Dapat disimpulkan untuk mengatasi ketidakpastian lingkungan yang
bahwa semakin tinggi intensitas informasi tinggi yaitu mengadaptasi organisasi dengan
akuntansi manajemen pada suatu perusahaan, perubahan-perubahan lingkungan dan
maka akan mempermudah manajemen dalam mempengaruhi lingkungan untuk membuatnya
memprediksi ketidakpastian lingkungan yang lebih harmonis dengan kebutuhan-kebutuhan
dihadapi perusahaan tersebut.Semakin tinggi organisasi.
kemampuan dalam memprediksi, maka semakin Bagi perusahaan, sumber utama
rendah tingkat ketidakpastian lingkungan yang ketidakpastian berasal dari lingkungan pesaing,
dihadapi. konsumen pemasok, regulator dan teknologi
Dari uraian diatas maka hipotesis kedua yang dibutuhkan. Dalam suasana ketidakpastian
dalam penelitian ini adalah: lingkungan, seorang manajer akan mengalami
H2 : Intensitas Informasi Akuntansi kesulitan dalam membuat perencanaan dan
Manajemen Berpengaruh Negatif Terhadap melakukan pengendalian terhadap perusahaan.
Ketidakpastian Lingkungan Pada Perencanaan akan menjadi masalah dalam
Perusahaan Manufaktur Di Kota Padang. ketidakpastian karena peristiwa-paristiwa yang
akan datang tidak dapat diprediksi. Pengendalian
3. Hubungan Ketidakpastian Lingkungan terhadap aktivitas perusahaan juga sulit
Terhadap Kinerja Manajeria dilakukan dalam suasan yang tidak pasti.
Menurut Miliken (1987) dalam Lena Ketidakpastian lingkungan yang tinggi
(2009), ketidakpastian lingkungan dapat diidentifikasi sebagai faktor penting karena
diartikan sebagai rasa ketidakmampuan individu kondisi demikian dapat menyulitkan
dalam memprediksi lingkungannya secara tepat. perencanaan dan pengendalian. Perencanaan
Ketidakpastian lingkungan yang dihadapi menjadi bermasalah dalam situasi operasi yang
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tidak pasti karena tidak terprediksinya kejadian
keberhasilan perusahaan. Semakin tinggi masa mendatang. Dalam ketidakpastian
kemampuan dalam memprediksi, maka semakin lingkungan individu akan mengalami
rendah tingkat ketidakpastian lingkungan yang keterbatasan sehingga tidak dapat mengetahui
dihadapi. kegagalan atau keberhasilan terahadap keputusan
Dwirandra (2007) melakukan penelitian yang telah dibuat. Semakin tinggi kemampuan
tentang pengaruh ketidakpastian lingkungan dalam memprediksi, maka berarti semakin
terhadap kinerja manajerial. Dari hasil rendah tingkat ketidakpastian lingkungan yang
penelitannya disimpulkan bahwa ketidakpastian dihadapi. Ini berarti bahwa semakin tinggi
lingkungan berpengaruh terhadap kinerja ketidakpastian lingkungan akan semakin
manajerial. menurunkan kinerja manajerial.
Ketidakpastian lingkungan yang tinggi Dari uraian diatas, maka hipotesis kedua
diidentifikasi sebagai faktor penting karena dalam penelitian ini adalah:
kondisi demikian dapat menyulitkan H3 : Ketidakpastian Lingkungan Berpengaruh
perencanaan dan pengendalian. Perencanaan Negatif Terhadap Kinerja Manajerial
menjadi bermasalah dalam situasi operasi yang Perusahaan Manufaktur Di Kota Padang.
tidak pasti karena tidak terprediksinya kejadian
masa mendatang. Ini berarti bahwa semakin 4. Hubungan Intensitas Informasi Akuntansi
tinggi ketidakpastian lingkungan akan semakin Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial
menurunkan kinerja manajerial. Melalui Ketidakpastian Lingkungan
Munurut Mulyadi (1993) dalam Ahmad Sehingga dapat meningkatkan kinerja manajerial
(2008) semakin sering informasi akuntansi perusahaan.
manajemen dapat membantu manajemen dalam Informasi akuntansi manajemen dapat
menghadapi ketidakpastian lingkungan bisnis. membantu manajemen dalam menghadapi
Semakin tinggi intensitas informasi akuntansi ketidakpastian lingkungan bisnis.Semakin tinggi
manajemen disajikan, berarti semakin banyak intensitas informasi akuntansi manajemen
informasi yang diperoleh oleh manajer. Berguna disajikan, berarti semakin banyak informasi yang
untuk memprediksi ketidakpastian lingkungan diperoleh oleh manajer, yang berguna untuk
yang ada. memprediksi ketidakpastian lingkungan yang
Semakin sering disajikan informasi ada.
akuntansi manajemen, maka manajer dapat Ketidakpastian lingkungan sangat
memperoleh informasi mengenai kondisi berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
keuangan perusahaan dan analisis-analisis Ketidakpastian lingkungan yang tinggi
mengenai posisi perusahaan diantara para menyebabkan para manajer sulit dalam membuat
pesaingnya.Dapat disimpulkan bahwa semakin perencanaan dan pengendalian bisnis.
tinggi intensitas informasi akuntansi manajemen Perencanaan menjadi bermasalah dalam situasi
pada suatu perusahaan secara tidak langsung operasi yang tidak pasti karena tidak
akan mempermudah manajemen memprediksi terprediksinya kejadian masa mendatang. Ini
ketidakpastian lingkungan yang dihadapi berarti bahwa semakin tinggi ketidakpastian
perusahaan tersebut. lingkungan akan semakin menurunkan kinerja
Semakin tinggi kemampuan dalam manajerial.
memprediksi, maka berarti semakin rendah Gambar Kerangka Konseptual
tingkat ketidakpastian lingkungan yang dihadapi.
jadi semakin sering informasi akuntansi 3.METODE PENELITIAN
manajemen disajikan, maka akan dapat Jenis Penelitian
mendukung pencapaian tujuan organisasi dan Jenis penelitian ini termasuk penelitian
diperlukan dalam semua lingkup kegiatan yang bersifat kausalitas.Penelitian kausalitas
manajer. Meliputi perencanaan, pengendalian merupakan penelitian yang menunjukkan
dan pengambilan keputusan yang semuanya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel
mengarah kepada pencapaian tujuan.Sehingga terikat.Penelitian ini akan menjelaskan,
dapat membantu manajemen meningkatkan menggambarkan dan memperlihatkan
kinerja manajerial perusahaan. pengaruhintensitas informasi akuntansi
Dari uraian diatas maka hipotesis ketiga manajemen sebagai variabel bebas (independent
dalam penelitian ini adalah: variable) dan ketidakpastian lingkungan sebagai
H4 : Intensitas Informasi Akuntansi variabel antara (intervening variable) terhadap
Manajemen Berpengaruh Positif Terhadap kinerja manajerial sebagai variabel terikat
Kinerja Manajerial Pada Perusahaan (dependent variable).
Manufaktur Di Kota Padang Melalui
Ketidakpastian Lingkungan. Populasi, Sampel dan Responden
Populasi menurut Sugiyono (2009)
Kerangka Konseptual adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
Informasi akuntansi manajemen obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
merupakan informasi keuangan dan non karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
keuangan, semakin sering informasi akuntansi peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
disajikan, maka semakin banyak informasi yang kesimpulannya.Populasi dalam penelitian ini
diperoleh untuk membantu semua pihak yang adalah perusahaan manufaktur di Kota
berkepentingan dalam perencanaan, Padang.Alasan dipilihnya populasi penelitian
pengendalian, dan pengambilan keputusan. tersebut yaitu karena berhubungan dengan
fenomena yang ditemukan peneliti.Dan juga
karena penelitian-penelitian sebelumnya banyak atau karakteristik sekelompok atau seseorang
melakukan penelitian pada perusahaan yang menjadi subjek penelitian (responden).
manufaktur dan sektor pemerintahan (public). Penelitian ini menggunakan data
Menurut Sugiyono (2009) sampel adalah primer.Dalam penelitian ini data diperoleh
bagian dari jumlah dan karakteristik yang secara langsung dengan menyebarkan kuesioner
dimiliki oleh populasi tersebut. Penentuan kepada manager fungsional (manager keuangan,
sampel dalam penelitian ini manager pemasaran, manager produksi) dengan
menggunakanpurposive sampling.Teknik ini menggunakan daftar pertanyaan dalam bentuk
digunakan untuk menentukan sampel dengan kuesioner guna mengumpulkan informasi dari
pertimbangan tertentu. objek penelitian tersebut.
Penentuan sampel dalam penelitian ini
berdasarkan pertimbangan nilai investasi
perusahaan, yaitu hanya perusahaan manufaktur
berskala besar. Alasanya karena perusaahaan Teknik Pengumpulan Data
berskala besar dianggap lebih luas dan banyak Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan informasi akuntansi manajemen kuesioner tertutup.Kuesioner disebarkan secara
dan ketidakpastian lingkungan dalam langsung kealamat responden, demikian pula
perencanaan dan pengendalian kegiatan pengembaliannya dijemput sendiri sesuai dengan
usahanya. janji yang dibuat dengan responden.
Berdasarkan data dari Departemen
Perindustrian (Deperin) dan Badan Pusat Variabel Penelitian
Statistik (BPS), perusahaan dibagi atas 3 bagian 1. Variabel Independen (X)
berdasarkan nilai investasinya, yaitu : 1) Menurut Sugiyono (2009) Variabel
Perusahaan besar (Rp 10.000.000.000,00 ke independen (bebas) merupakan variabel yang
atas), 2)Perusahaan menengah (Rp. mempengaruhi atau yang menjadi sebab
5.000.000.000,00 – Rp 10.000.000.000,00), 3) perubahannya atau timbulnya variabel dependen
perusahaan kecil (Rp 1.000.000.000,00-Rp (terikat). Variabel independen dalam penelitian
5.000.000.000,00). ini adalah Intensitas informasi akuntansi
Responden dalam penelitian ini adalah manajemen (X1)
manajer fungsional pada perusahaan. manajer Variabel ini terdiri dari sepuluh
fungsional adalah manajer yang memiliki penyataan.Daftar pernyataan diadopsi dari
tanggung jawab pada satu bagian fungsional Bachtaruddin(1995)dalam Ahmad
perusahaan/organisasi saja. Manajemen (2008).Variabel diukur dengan
fungsional yang menjadi responden dalam menggunakanskala likert.Nilai yang diberikan
penelitian ini adalah Manajer keuangan, manajer untuk setiap jawaban responden untuk
pemasaran dan manajerproduksi. Alasan variableini adalah Satu (1) untuk jawabanSetiap
memilih manajer fungsional adalah karena yang Dua Belas Bulan, dua (2) untuk jawabanSetiap
mengatur dan mengelola kegiatan perusahaan Enam Bulan, tiga (3) untuk jawabanSetiap Tiga
umumnya dipegang oleh manajer fungsional Bulan, empat (4) untuk jawabanSetiap Satu
dalam hal perencanaan, pengelolaan, Bulandan lima (5) untuk jawabanSetiap Satu
pengawasan, serta pengendalian. Manajer Minggu.
fungsional juga bertanggungjawab untuk 2. Variabel Antara (intervening variable)
mengatur pemisahan tugas-tugas bagi Variabel antara (intervening variable)
bawahannya. adalah tipe variabel yang mempengaruhi
hubungan antara variabel bebas dengan variabel
Jenis dan Sumber Data terikat menjadi hubungan langsung dan tidak
Jenis data dalam penelitian ini adalah langsung. Dalam penelitian ini yang menjadi
data subjek.Data subjek adalah jenis data variabel antara adalahKetidakpastian lingkungan
penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman (X2)
Terdiri dari 11 pernyataan.Daftar dahulu diadakan uji pendahuluan terhadap
pernyataan diadopsiDuncan (1972) dalam Lena kuesioner. Uji ini dilakukan kepada 30 orang
(2008). Variabel diukur dengan menggunakan mahasiswa akuntansi Fakultas Ekonomi
skala likert 5 point dengan ukuran interval.Nilai Universitas Negeri Padang yang telah
yang diberikan untuk setiap jawaban responden mengambil atau sedang mengambil mata kuliah
untuk variabel ketidakpastian lingkungan ini Pengantar Manajemen dan Akuntansi
adalah 5 (lima) alternatif jawaban yaitu : (1) Manajemen .
untuk jawaban sangat setuju, dua (2) untuk Kriteria validitas suatu pertanyaan (Sugi
jawaban setuju, tiga (3) untuk jawaban ragu- Yanto, 2006:149) adalah sebagai berikut:
ragu, empat (4) untuk jawaban tidak setuju dan a. Jika koefisien korelasi Products momen
lima (5) untuk jawaban sangat tidak setuju. melebihi 0,3
3. Variabel Dependen (Y) b. Jika koefisien korelasi Products momen > r
tabel
Variabel dependen (terikat) merupakan c. Nilai sig ≤ α
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi Berdasarkan hasil uji pendahuluan
akibat, karena adanya variabel bebas . Variabel terhadap kuesioner yang telah dilakukan, dilihat
dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja dari corrected item-total colleration apabila
Manajerial.Kinerja manajerial adalah kinerja melebihi dari nilai r tabel maka data diktakan
para individu anggota organisasi dalam kegiatan- valid. Didapat r tabel untuk N=30 adalah 0,3009,
kegiatan manajerial, antara lain perencanaan, sedangkan dari hasil pengolahan data didapatkan
investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan, bahwa corrected item-total collerationuntuk
pemilihan staf, negosiasi dan masing-masing variabel X1, X2, dan Y
perwakilan.Variabel diukur dengan semuanya diatas r tabel, sehingga dapat
menggunakan skala likertmulai dari 1 (satu) disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan X1,
yang menunjukkan kinerja paling rendah (jauh X2dan Y adalah valid. Pada tabel 4 terlihat nilai
dibawah rata-rata) sampai 9 (sembilan) yang corrected item-total colleration terkecil untuk
menunjukkan kinerja yang paling tinggi (jauh variabel X1 adalah 0,374 untuk variabel X2
diatas rata-rata). adalah 0,386 untuk variabel Y adalah 0,405
2. Uji Reliabilitas
Instrumen Penelitian Uji reliabilitas menunjukkan sejauhmana
Instrument penelitian merupakan alat suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila
yang digunakan untuk mengukur variabel- pengukuran terhadap aspek yangsama pada alat
variabel penelitian dijabarkan dan dikembangkan ukur yang sama. Untuk uji reliabilitas intrumen,
sendiri dalam bentuk indikator-indikator semakin dekat koefisien keandalan dengan 1,0
penelitian berdasarkan teori atau penelitian maka akan semakin baik. Secara umum,
terdahulu.Untuk variabel bebas dan variabel keandalan kurang dari 0,60 dianggap buruk,
terikat dalam penelitian ini diadopsi dari keandalan dalam kisaran 0,7 bisa diterima, dan
instrumen penelitian terdahulu. Untuk variabel lebih dari 0,80 adalah baik. (Sekaran,
kinerja manajerial,dan intensitas informasi 2006).Berikut ini merupakan tabel nilai
akuntansi manajemen diadopsi dari penelitian cronbach’s alpha masing-masing instrument.
Ahmad (2008), variabel ketidakpastian Keandalan konsisteni antar item atau
lingkungan diadopsi dari penelitian Lena (2008). koefisien keandalan alpha cronbach variabel
bebas dan terikat pada uji coba instrumen
Uji Instrumen dihasilkan sekitar 0,78. Dari hasil nilai
1. Uji Validitas cronbach’s alpha yang terdapat pada tabel 5
Uji validitas dimaksudkan untuk yaitu untuk variabel X1 adalah 0,775, variabel
mengetahui ketepatan instrument dalam X2 sebesar 0,824, dan untuk variabel Y adalah
mengukur apa yang hendak diukur. Sebelum 0,796. Dengan demikian semua instrumen dapat
kuesioner dibagikan kepada responden, terlebih dikatakan reliabel.
derajat signifikasi maka model yang digunakan
Uji Asumsi Klasik sudah fii. Rumus yang digunakan adalah:
Uji asumsi klasik bertujuan untuk melihat R 2 /(k 1)
kelayakan model serta untuk mengetahui apakah 1 R2 / n k
terdapat pelanggaran asumsi klasik dalam model F=
regresi berganda, karena model regresi yang baik Keterangan:
adalah model yang lolos dari pengujian asumsi F = Uji F
klasik. Asumsi dasar yang harus dipenuhi oleh R2 = Koefisien determinan
model regresi pada penelitian ini agar parameter K = Jumlah variabel bebas
estimasi tidak bias, yaitu : n = Jumlah Sampel
1. Uji Normalitas Residual b. Koefisien Determinasi
Sebelum melakukan pengujian terhadap Untuk mengetahui kontribusi dari
hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji variabel bebas terhadap variabel terikat dilihat
normalitas untuk mengetahui metode statistik dari adjusted R square-nya, pemilihan nilai
yang akan digunakan. Uji ini bertujuan untuk adjusted R square karena penelitian ini
menguji apakah model regresi variabel terikat menggunakan analisis regresi dengan jumlah
dan variabel bebas keduanya mempunyai variabel lebih dari satu. Koefisien determinasi
distribusi normal atau tidak.Uji normalitas (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
residual dilakukan dengan menggunakan One kemampuan model dalam menerangkan variasi
Sample Kolmogorov-Smirnov test dengan taraf variabel terikat.Adjusted R2berarti R2 sudah
signifikan 5%. Dasar pengambilan keputusan disesuaikan dengan derajat bebas dari masing-
sebagai berikut: masing jumlah kuadrat yang tercakup di dalam
a. Jika nilai Sig ≥ 0,05 maka dikatakan perhitungan Adjusted R2.Untuk membandingkan
berdistribusi normal. dua R2, maka harus memperhitungkan
b. Jika nilai Sig < 0,05 maka dikatakan banyaknya variabel X yang ada dalam model.
berdistribusi tidak normal. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan
2. Uji Homogenitas adjusted R2 yaitu:
Uji homogenitas bertujuan untuk N 1
AdjustedR 2 1 1 R2
mengetahui apakah varian data sama atau N k
berbeda. Pengujian ini dilakukan dengan metode Dari rumus di atas jelas bahwa:
Spearmen Correlations. Apabila nilai koefisien 1 Kalau k>1 maka adjusted R2< R2, yang
korelasi spearman > 0,05, dan nilai berarti bahwa apabila banyaknya variabel
signifikansinya <0,05 berarti varian data untuk bebas ditambah, adjusted R2dan R2akan
semua variabel adalah homogen, atau varian data sama- sama meningkat, tetapi peningkatan
populasi dari semua data sampel yang diambil adjusted R2 lebih kecil daripada R2.
homogen. 2 Adjusted R2 dapat positif atau negatif,
walaupun R2 selalu non negatif. Jika adjusted
Teknik Analisis Data R2 negatif nilainya dianggap 0.
1. Analisis Deskriptif c. Pengujian Model
a. Uji F (F test) Untuk dapat menganalisis seberapa besar
Uji F dilakukan bertujuan untuk menguji suatu variabel penyebab mempengaruhi variabel
apakah hasil analisis jalur modelnya sudah fit akibat maka analisis data yang digunakan adalah
atau belum dan untuk dapat mengetahui analisis jalur (Path Analysis). Diagram jalur
pengaruh antara variabel endogen dan variabel merupakan sebuah struktur yang lengkap dari
eksogen secara keseluruhan atau secara simultan. hubungan kausal antar variabel, yang terdiri dari
Patokan yang digunakan dalam pengujian ini hubungan substruktur yang menyerupai struktur
adalah membandingkan nilai sig yang diperoleh regresi.
dengan derajat signifikasi pada level = 0,05.
Apabila nilai sig yang diperoleh lebih kecil dari
Sehingga struktur diagram jalur pada Kinerja Manajerialmerupakan gambaran
penelitian ini dapat dipecah menjadi 2 sub mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
struktur : kegiatan, program dan kebijakan dalam
Dengan persamaan jalur sebagai berikut : mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi
X1 = Px1x2 + €1 manajemen. Dengan demikian kinerja manajerial
Dengan persamaan jalur sebagai berikut : dapat diartikan sebagai sesuatu yang
Y = Pyx1X1 + Pyx2X2 + €2 dilaksanakan dengan tingkat pencapaian tertentu
Maka berdasarkan sub struktur ini, sesuai dengan tujuan suatu organisasi yang telah
besarnya pengaruh suatu variabel bebas terhadap ditetapkan.
variabel terikat yang disebut koefisien jalur 2. Intensitas Informasi Akuntansi
Manajemen(X1)
dengan simbol Pyx2 = byxi ; = 1, 2, Intensitas informasi akuntansi
dan 3 manajemen adalah seberapa sering informasi
Keterangan : akuntansi manajemen disajikan dalam suatu
Pyxi = koefisien jalur variabel Xi terhadap Y periode. berwujut laporan yangpenerbitannya
byxi = koefisien regresi variabel Xi terhadap Y tergantung pada kebutuhan manajemen.
3. Kitidakpastian Lingkungan (X2)
Ketidakpastian lingkungan merupakan
d. Uji Hipotesis ( t- test ) rasa ketidakmampuan dalam memprediksi
Pengujian ini bertujuan untuk sesuatu secara tepat dan merupakan kondisi
mengetahui hubungan yang signifikan dari lingkungan yang dapat mempengaruhi
masing-masing variabel bebas terhadap variabel operasional perusahaan. Ketidakpastian
terikatnya. Untuk melihat nilai signifikan (uncertainty) artinya para manajer tidak
masing-masing parameter yang diestimasi, maka mempunyai informasi yang cukup mengenai
digunakan t-Test dengan rumus : faktor-faktor lingkungan, untuk memahami dan
n meramalkan kebutuhan serta perubahan
S n lingkungan.
t – Test =
keterangan: 4. HASIL PENELITIAN DAN
t = Nilai mutlak untuk pengujian PEMBAHASAN
n = Koefisien regresi masing-masing variable Gambaran Umum Objek Penelitian
S n = Standar error masing-masing variabel Perusahaan manufaktur adalah suatu
Dengan kriteria pengujian : kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
a) Jika thitung> ttabel maka Ha diterima. mengubah suatu barang dasar menjadi barang
b) Jika thitung < ttabel maka Ha ditolak. jadi atau barang setengah jadi yang mempunyai
nilai yang tinggi dan sifatnya berguna bagi
Selain kriteria tersebut, untuk melihat ada pemakai atau konsumen.
tidaknya pengaruh semua variabel bebas Adapun kegiatan utama perusahaan
terhadap variabel terikat dapat ditentukan dengan manufaktur adalah :
melihat tingkat signifikansi dan koefisian positif a. Kegiatan untuk memperoleh atau
dengan nilai α = 0,05. Apabila tingkat menyimpan input atau bahan baku.
signifikansi < 0,05 berarti Ha diterima danH0 b. Kegiatan untuk mengolah atau publikasi dan
ditolak. Sebaliknya, apabila tingkat signifikansi berkaitan atas bahan baku menjadi barang
> 0,05 berarti Ha ditolak dan H0 diterima. jadi.
c. Kegiatan menyimpan atau memasarkan
Definisi Operasional barang jadi.
1. Kinerja Manajerial (Y) Data untuk penelitian ini dikumpulkan
dengan menyebarkan kuesioner kepada
responden penelitian yaitu manajer keuangan,
manajer pemasaran dan manajer produksi yang apabila nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,6
bekerja pada perusahaan manufaktur kota maka alat ukur yang digunakan dapat diterima.
Padang. Berikut adalah tabel hasil analisis data yang
Kuesioner diantar dan dijemput langsung menunjukkan nilai cronbach’s alpha setelah
kepada responden. Jumlah sampel dalam seluruh item pernyataan kuesioner dari seluruh
penelitian ini 31 perusahaan manufaktur di kota variabel dinyatakan valid :
Padang. Dari 31 perusahaan manufaktur, 5 Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa
perusahaan tidak ditemukan, 3 perusahaan tutup nilai cronbach’s alpha dari variabel Intensitas
dan 5 tidak mengizinkan adanya penelitian pada informasi akuntansi manajemen sebesar 0,859
perusahaan mereka sehingga perusahaan yang berarti baik, sedangkan Ketidakpastian
menolak untuk mengisi kuesioner penelitian. Lingkungan sebesar 0,844, dan kinerja
Delapan belas sampel perusahaan manufaktur manajerial besar dari 0,786. Dengan demikian,
yang bersedia mengisi kuesioner masing-masing item pernyataan kuesioner (setelah dilakukan uji
terdiri dari 3 orang responden, namun PT Semen validitas) dinyatakan reliabel.
Padang, PT Lembah Karya, dan PT Gunung Pulo
Sari hanya 1 responden, sedangkan PT Family Hasil Analisis
Raya 2 responden. a. Uji Asumsi Klasik
Dari 47 kuesioner yang telah dibagikan, Hasil uji asumsi klasik dapat dilihat pada
16 diantaranya diisi oleh manajer keuangan, 15 uraian berikut sesuai dengan lampiran.
diisi oleh manajer produksi, dan 16 sisanya diisi 1) Uji Normalitas Residual
oleh manajer pemasaran. Dengan demikian, Uji normalitas residual bertujuan untuk
kuesioner yang dapat diolah adalah 47 kuesioner. menguji apakah dalam model regresi variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi
Uji Validitas dan Reliabilitas normal.Pengujian normalitas dapat dilakukan
a. Uji Validitas dengan menggunakan Kolmogorof Smirnov (KS),
Untuk melihat validitas dari masing- dengan melihat perbandingan nilai signifikasi
masing item kuesioner, digunakan Corrected yang dihasilkan > 0.05 maka distribusi datanya
Item-Total Colleration. Jika rhitung > rtabel, maka dikatakan normal.Sebaliknya jika signifikasi
data dikatakan valid, dimana rtabel untuk N = 47, yang dihasilkan < 0.05 maka data tidak
adalah 0,2429. Berdasarkan hasil pengolahan terdistribusi secara normal.
data didapatkan bahwa nilai Corrected Item- Dari tabel terlihat bahwa hasil uji
Total Collerationuntuk masing-masing item normalitas menyatakan nilai Kolmogorov-
variabel X1, X2, dan Y semuanya di atas rtabel. Smirnov sebesar 0,774 dengan signifikan 0,587.
Jika dapat dikatakan bahwa seluruh item Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan data
pernyataan variabel X1, X2, dan Y adalah valid. yang digunakan dalam penelitian ini telah
Dari tabel dapat dilihat nilai terkecil dari berdistribusi normal dan bisa dilanjutkan untuk
Corrected Item-Total Correlation untuk masing- diteliti lebih lanjut, karena nilai signifikan dari
masing instrumen. Untuk instrumen intensitas uji normalitas > 0,05.
informasi akuntansi manajemen diketahui nilai 2) Uji Homogenitas
Corrected Item-Total Correlation terkecil 0,305. Uji homogenitas bertujuan untuk
Instrumen ketidakpastian lingkungan nilai mengetahui apakah varian data sama atau
terkecil 0,275, dan untuk kinerja manajerial berbeda. Pengujian ini dilakukan dengan metode
dengan nilai terkecil sebesar 0,252 Spearmen Correlations. Nilai Spearman
b. Uji Reliabilitas correlation untuk masing-masing variabel dapat
Uji reliabilitas dilakukan dengan dilihat pada table 17 berikut ini:
menggunakan metode cronbach’s alpha. Kriteria Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa
yang ditetapkan adalah apabila nilai cronbach’s nilai koefisien korelasi spearman untuk masing-
alpa kurang dari 0,6 maka alat ukur yang masing variable X1 (intensitas informasi
digunakan dinyatakan tidak reliabel. Sebaliknya, akuntansi manajemen), X2 (Ketidakpastian
lingkungan), dan Y (kinerja manajerial) >α 0,05. Sub struktur I dalam penelitian ini
Hal ini menunjukkan bahwa varian data untuk menguji pengaruh Intensitas Informasi akuntansi
semua variabel adalah homogen, atau varian data manajemen terhadap Ketidakpastian
populasi dari semua data sampel yang diambil Lingkungan. Sehingga dapat dilihat pengaruh
homogen. tidak langsung intensitas informasi akuntansi
b. Uji F manajemen terhadap kinerja manajerial melalui
Uji F dilakukan untuk menguji apakah ketidakpastian lingkungan. Berikut hasil
secara serentak variabel eksogen mampu pengolahan data pada sub struktur I.
menjelaskan variabel endogen secara baik atau Dari pengujian di atas dapat diketahui
untuk menguji apakah model yang digunakan pengaruh variabel lain (Pye1) adalah:
telah fit atau tidak. Hasil pengujian dapat dilihat Pye1 = √(1-0, 484) = 0,7183= 71,83 %
pada tabel di bawah ini. Sehingga persamaan jalurnya adalah:
Dari tabel hasil pemprosesan data X1 = -0,696X1 + 0,7183
menunjukkan hasil sebesar 21,910 yang Dari tabel dapat dilihat bahwa variabel
F F X1 mempunnyai tingkat signifikansi 0,000 <0,05
signifikan pada 0,000. Jadi hitung tabel
dengan
sehingga dapat dikatakan bahwa koefisien
nilai signifikansi yaitu 0.000 < 0.05. Hal ini
jalurnya signifikan dan model tersebut baik
menunjukkan bahwa persamaan jalur yang
untuk diteliti.
diperoleh dapat diandalkan atau model sudah fit
sehingga dapat dilanjutkan untuk pengujian 2) Sub Struktur II
Sub struktur II dalam penelitian ini
secara individual.
menguji pengaruh intensitas informasi akuntansi
c. Koefisien Determinasi R2
manajemendan ketidakpastian
Untuk mengetahui kontribusi dari
lingkunganterhadap kinerja manajerial. Berikut
variabel eksogen terhadap variabel endogen
hasil pengolahan data pada sub struktur II:
dapat dilihat dari adjusted R square-nya.
Dari pengujian di atas dapat diketahui
Koefisien determinasi (R2) pada intinya
pengaruh variabel lain (Pye2) adalah:
mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel endogen. Pye2 = √(1-0,484) =0,7183 = 71,83%
Sehingga persamaan jalur nya adalah:
Hasil uji koefisien determinasi seperti terlihat
pada tabel berikut. Y = 0,158X1 + (-0,606X2) + 0,7183
Dari tabel terlihat bahwa variabel X1
Hasil pengujian seperti terlihat pada tabel
mempunyai tingkat signnifikansi 0,04 < 0,05,
menghasilkan nilai Adjusted R Square sebesar
dan X2 mempunyai tingkat signifikansi 0,045 <
0,484. Hal ini berarti, kontribusi variabel
0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa koefisien
eksogen terhadap variabel endogen adalah
jalurnya telah signifikan dan model tersebut
sebesar 48,4%, sedangkan sisanya 51,6%
telah baik untuk diteliti.
ditentukan oleh variabel lain yang tidak
Dari tabel, ringkasan rekapitulasi dapat
teridentifikasi dalam model penelitian ini.
dilihat bahwa pengaruh intensitas informasi
d. Pengujian Model
akuntansi manajemen terhadap terhadap kinerja
Untuk dapat menganalisis seberapa besar
manajerial adalah 2,49%. Pengaruh
suatu variabel penyebab mempengaruhi variabel
ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja
akibat maka analisis data yang digunakan adalah
manajerial secara langsung adalah 36,72%.
analisis jalur (Path Analysis). Diagram jalur
Sedangkan pengaruh variabel intensitas
merupakan sebuah struktur yang lengkap dari
informasi akuntansi manajemen melalui
hubungan kausal antar variabel, yang terdiri dari
ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja
hubungan substruktur yang menyerupai struktur
manajerial adalah 6,66%.
regresi. Struktur diagram jalur dalam penelitian
Jadi total pengaruh langsung dan tidak
ini kemudian dipecah menjadi 2 sub struktur:
langsung dalam penelitian ini adalah 51,72%
1) Sub struktur I
sedangkan sisanya 48,28% ditentukan oleh
faktor-faktor lain yang tidak dimasukan dalam alpha 0,05 adalah 1,6632. Nilai t hitung untuk
penelitian ini. variabel ketidakpastian lingkungan (X2) adalah
2.060, dengan nilai β -0,606, maka dapat
Pengujian Hipotesis diketahui bahwa thitung > ttabel yaitu 2,060 >
1) Pengujian hipotesis 1 1,6632 dan (sig 0,045 < 0,05) dengan nilai β
Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk negatif. Hal ini menujukkan bahwa
membuktikan pengaruh intensitas informasi ketidakpastian lingkungan berpengaruh
akuntansi manajemen terhadap kinerja signifikan negatif terhadap kinerja manajerial,
manajerial yang dilakukan dengan pengujian dengan demikian hipotesis 3 diterima.
statistik. 4) Pengujian Hipotesis 4
Hipotesis pertama adalah intensitas Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk
informasi akuntansi manajemen berpengaruh membuktikan pengaruh tidak langsung intensitas
signifikan positif terhadap kinerja manajerial. informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja
Dari tabel dapat dilihat bahwa intensitas manajerial melalui ketidakpastian lingkungan.
informasi akuntansi manajemen memiliki nilai Dari tabel sub struktur 1 dapat dilihat
thitung < ttabel yaitu 0,744 < 1,68023 dengan nilai bahwa variable intensitas informasi akuntansi
signifikansi 0,004 < 0,05 dan nilai β 0,158. Hal manajemen mempunnyai tingkat signifikansi
ini mengindikasikan bahwa intensitas informasi 0,000 < 0,05, dan nilai thitung > ttabel yaitu 6,496 >
akuntansi manajemen tidak berpengaruh 1,68023 terhadap ketidakpastian lingkungan,
signifikan positif terhadap kinerja manajerial, sehingga dapat dikatakan bahwa koefisien
dan kesimpulannya hipotesis 1 ditolak. jalurnya signifikan. Dari tabel struktur 2 dapat
2) Pengujian Hipotesis 2 dilihat bahwa variabel ketidakpastian lingkungan
Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mempunyai tingkat signifikansi 0,045 < 0,05,
membuktikan pengaruh intensitas informasi dan thitung > ttabel yaitu 2.060> 1,6632 terhadap
akuntansi manajemen terhadap ketidakpastian kinerja manajerial. Hal ini mengindikasikan
lingkungan yang dilakukan dengan pengujian ketidakpastian berpengaruh signifikan negatif
statistik. terhadap kinerja manajerial.
Hipotesis kedua adalah intensitas Berdasarkan ringkasan perhitungan
informasi akuntansi manajemen berpengaruh pengaruh langsung dan tidak langsung pada tabel
signifikan negatif terhadap ketidakpastian dapat dilihat pengaruh langsung intensitas
lingkungan. Dari tabel bahwa variable intensitas informasi akuntansi manajemen(X1) terhadap
informasi akuntansi manajemen mempunnyai kinerja manajerial (Y) adalah 2,49%. Sedangkan
tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, nilai β -0.696 pengaruh tidak langsung intensitas informasi
dan nilai thitung > ttabel yaitu 6,496 > 1,68023 akuntansi manajemen (X1) terhadap kinerja
terhadap ketidakpastian lingkungan. Hal ini manajerial (Y) melalui ketidakpastian
mengindikasikan bahwa intensitas informasi lingkungan (X2) adalah 6,66%, jadi total
akuntansi manajemen berpengaruh signifikas pengaruh langsung dan tidak langsungnya adalah
negatif terhadap ketidakpastian lingkungan, dan 9,15%. Pengaruh ketidakpastian lingkungan (X2)
kesimpulannya hipotesis 2 diterima. terhadap kinerja manajerial (Y) adalah 36,72%.
3) Pengujian Hipotesis 3 Jadi intensitas informasi akuntansi manajemen
Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja
membuktikan pengaruh ketidakpastian manajerial melalui ketidakpastian lingkungan,
lingkungan terhadap kinerja manajerial yang maka hipotesis 4 diterima.
dilakukan dengan pengujian statistik.
Hipotesis ketiga adalah ketidakpastian Pembahasan
lingkungan berpengaruh signifikan negatif Pembahasan dalam penelitian ini
terhadap kinerja manajerial. Dari tabel sub ditujukan untuk menjelaskan hasil penelitian
struktur 2 dapat dilihat bahwa nilai t tabel pada sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil
pembahasan lebih lanjut akan diuraikan dalam Berdasarkan fenomena, diperkirakan
poin-poin berikut ini: penyebab intensitas informasi akuntansi
a. Pengaruh intensitas informasi akuntansi manajementidak signifikan terhadap kinerja
manajementerhadap kinerja perusahaan manajerial adalah karena kurangnya
Berdasarkan analisis statistik dalam pemanfaatan akan informasi akuntansi
penelitian ini ditemukan bahwa tingkat manajemen itu sendiri oleh manajemen dalam
signifikasi sebesar 0,004, nilai ini kecil dari α = menjalankan fungsinya. Manajemen juga
0,05 (0,004 < 0.05), nilai thitung 0,744 dan nilai cenderung lebih mengutamakan membuat dan
thitung < ttabel yaitu 0,744 < 1,68023. Nilai β memanfaatkan informasi akuntansi untuk
bernilai positif sebesar 0,158. Hasil penelitian ini eksternal perusahaan.
menunjukkan bahwa intensitas informasi b. Pengaruh intensitas informasi akuntansi
akuntansi manajemen tidak berpengaruh manajementerhadap ketidakpastian
signifikan positif terhadap kinerja manajerial. lingkungan
Hasil penelitian ini menolak teori yang Dari hasil pengolahan data ditemukan
dikemukakan olehAnthony, (1999) dalam bahwatingkat signifikasi sebesar 0,000, nilai ini
Prasetyono (2006),yang menyatakan Informasi kecil dari α = 0,05 (0,000 < 0.05), nilai thitung
akuntansi manajemen merupakan informasi 6,496 dan nilai thitung > ttabel yaitu 6,496 >
keuangan dan non keuangan, semakin sering 1,68023. Nilai β bernilai negatif sebesar -0,696.
disajikan, maka semakin banyak informasi yang Artinya intensitas informasi akuntansi
diperoleh untuk membantu semua pihak yang manajemen berpengaruh signifikan negatif
berkepentingan dalam perencanaan, terhadap ketidakpastian lingkungan.
pengendalian, dan pengambilan keputusan yang Hasil penelitian ini sejalan dengan teori
semuanya mengarah kepada pencapaian tujuan yang dikemukakan oleh Mulyadi (1993) dalam
dan peningkatan kinerja manajerial. Ahmad (2008), yang meyatakan bahwa semakin
Menurut Widhiarso (2011) ada tujuh sering disajikan informasi akuntansi manajemen
penyebab mengapa uji statistik tidak signifikan, dapat membantu manajemen dalam menghadapi
yakni : 1) adanya outliers; 2) model yang tidak ketidakpastian lingkungan bisnis.
sesuai; 3) ukuran sampel kecil; 4) pengaruh Hasil penelitian ini mengindikasikan
variabel intervening; 5) pra-syarat analisis yang bahwa semakin sering intensitas informasi
tidak terpatuhi; 6) perbedaan konteks; 7) alat akuntansi manajemen diterbitkan, maka semakin
ukur yang kurang valid dan reliabel. banyak informasi yang diperoleh oleh manajer.
Berdasarkan ketujuh alasan yang Manajer akan lebih mudah memprediksi
dikemukakanWidhiarso (2011), alasan yang kemungkinan perubahan lingkungan. Seperti
dapat diterima untuk penyebab hasil analisis lingkungan pesaing, konsumen pemasok,
yang tidak signifikan dalam penelitian ini adalah regulator dan teknologi yang dibutuhkan.
ukuran sampel yang kecil. Ukuran sampel c. Pengaruh ketidakpastian lingkungan
penelitian tidak sampai pada batas minimum terhadap kinerja manajerial
sampel pada umumnya yakni 30 sampel. Jika Berdasarkan analisis statistik dalam
menggunakan rumus Slovin (1960) dalam penelitian ini ditemukan bahwa hipotesis kedua
Hendra (2009), sampel minimum yang harus (H3) ketidakpastian lingkungan berpengaruh
dipenuhi dalam penelitian ini adalah 57 sampel. signifikan negatif terhadap kinerja manajerial.
Namun, dikarenakan keterbatasan dalam Tingkat signifikasi sebesar 0,045, nilai ini kecil
penelitian, yakni jumlah responden yang terbatas dariα = 0,05 (0,045 < 0.05), nilai thitung2.060 dan
dalam setiap perusahaan manufaktur yang nilai thitung>ttabel yaitu 2.060 > 1,6632. Nilai β
menolak untuk mengisi kuesioner, jumlah bernilai negatif sebesar -0,606
sampel minimum ini tidak dapat terpenuhi. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori
Sedangkan untuk enam alasan lain yang yang dikemukakan oleh Daft (2009), yang
dikemukakan Widhiarso (2011) telah terpenuhi. meyatakan bahwa ketidakpastian lingkungan
diidentifikasi sebagai faktor penting dalam
meningkatkan kinerja manajerial, karena kondisi dapat memenuhi kewajibannya mempertahankan
demikian dapat menyulitkan perencanaan dan kelangsungan hidup (survive) dan mencapai
pengendalian perusahaan tujuan perusahaan, serta mengendalikan
Hasil penelitian ini mengindikasikan perusahaan (going concern).
bahwa semakin tinggi ketidakpastian lingkungan
dapat mempersulit manajemen dalam 5. KESIMPULAN DAN SARAN
perencanaan dan pengendalian. Perencanaan Simpulan
menjadi bermasalah dalam situasi operasi yang Dari hasil pengolahan data dan
tidak pasti karena tidak terprediksinya kejadian pembahasan terhadap hasil penelitian pengaruh
masa mendatang. Dalam ketidakpastian intensitas informasi akuntansi manajemen
lingkungan manajemen akan mengalami terhadap kinerja manajerial dengan
keterbatasan sehingga tidak dapat mengetahui ketidakpastian lingkungan sebagai variabel
kegagalan atau keberhasilan terahadap keputusan intervening, maka dapat diambil kesimpulan
yang telah dibuat. Ini berarti bahwa semakin sebagai berikut :
tinggi ketidakpastian lingkungan akan semakin 1. Intensitas informasi akuntansi manajemen
menurunkan kinerja manajerial. tidak berpengaruh signifikan positif terhadap
d. Pengaruh intensitas informasi akuntansi kinerja manajerial perusahaan manufaktur di
manajementerhadap kinerja manajerial kota Padang.
melalui ketidakpastian lingkungan
Dari hasil pengolahan data disimpulkan 2. Intensitas informasi akuntansi manajemen
bahwa intensitas informasi akuntansi berpengaruh signifikan negatif terhadap
manajemenberpengaruh signifikan positif ketidakpastian lingkungan perusahaan
terhadap kinerja perusahaan melalui manufaktur di kota Padang.
ketidakpastian lingkungan. 3. Ketidakpastian lingkungan berpengaruh
Hasil penelitian ini konsisten dengan signifikan negatif terhadap kinerja
teori yang dikemukakan oleh Mulyadi (1993) manajerial perusahaan manufaktur di kota
dalam Ahmad (2008), yang meyatakan bahwa Padang.
semakin sering disajikan informasi akuntansi 4. Intensitas informasi akuntansi manajemen
manajemen dapat membantu manajemen dalam berpengaruh signifikan positif terhadap
menghadapi ketidakpastian lingkungan bisnis. kinerja manajerial perusahaan manufaktur di
konsisten juga dengan teori yang dikemukakan kota Padang melalui ketidakpastian
oleh Daft (2009), yang meyatakan bahwa lingkungan.
ketidakpastian lingkungan diidentifikasi sebagai
faktor penting dalam meningkatkan kinerja Saran
manajerial, karena kondisi demikian dapat Berdasarkan pada pembahasan dan
menyulitkan perencanaan dan pengendalian kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan
perusahaan bahwa:
Hasil penelitian ini mengindikasikan 1. Bagi peneliti selanjutnya agar melakukan
bahwa semakin tinggi intensitas informasi penelitian lanjutan dengan jumlah sampel
akuntansi manajemen dapat membantu yang lebih besar (tidak hanya di daerah kota
manajemen menghadapi ketidakpastian Padang). Selain itu, bagi peneliti selanjutnya,
lingkungan dalam rutinitas manajemen. Dengan apabila menggunakan data primer dengan
intensitas informasi akuntansi manajemen yang kuesioner sebagai metode pengumpulan
sering, menambah jumlah informasi dan dapat datanya, agar dapat memperhatikan proporsi
menyediakan informasi yang dibutuhkan dalam jumlah item pernyataan setiap variabel
melihat dan menggunakan peluang, penelitian.
mengidentifikasikan permasalahan, dan 2. Penelitian ini masih terbatas pada intensitas
menyeleksi serta mengimplementasikan proses informasi akuntansi manajemen dan
adaptasi dengan tepat. Sehingga manajemen ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja
manajerial.Untuk penelitian selanjutnya
dapat dilakukan perubahan variabel Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan
penelitian untuk menemukan variabel- Pengendalian Manajemen Sistem Pelipatan
variabel lain yang berpengaruh kuat terhadap Ganda Kinerja Perusahaan. Jakarta:
kinerja manajerial. Salemba Empat
3. Bagi perusahaan manufaktur, agar
mengoptimalkan intensitas informasi Pamungkas, Ahmad. 2008. pengaruh
akuntansi manajemen dan benar-banar Penggunaan Informasi Akuntansi
memanfaatkan informasi tersebut, sehingga Manajemen, Tesis program
dapat menambah informasi yang dibutuhkan pascasarjana USU: Medan
dan membantu manajemen dalam
menghadapi ketidakpastian lingkungan yang Pasla, hendra Pengaruh ketidakpastian
dihadapi dalam perencanaa, pengendalian Lingkungan, Kesediaan Menerima resiko
dan pengambilan keputusan yang dapat dan Locus of Controlterhadap
menigkatkan kinerja manajerial. penggunaan Informasi Akuntansi dalam
Pengambilan Keputusan Investasi.
Skripsi FE-UNP: Padang
DAFTAR PUSTAKA
Ariskunto, Suharmi. 2006. Prosedur Penelitian Prasetyono. 2005. Intensitas Informasi
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja
Rineka Cipta Perusahaan dengan Pendekatan
Balenced Scorecard. Tesis pascasarjana
Andre Barahamin. 2012.Industri Manufaktur FEU: Jawa Tengah
Kinerja Sejumlah Perusahaan Turun.
Melalui (www.bisnis.com). (29/08/2012) Rivai Veithza & Ella Jauvani S. 2009.
Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Daft, Richart L. 2002. Manajemen Jakarta: perusahaan dari teori ke praktik.
Erlangga Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Hansen, R., Don, Mowen M., Maryane & A. Rahayu, Sri. 1995. Pengaruh penggunaan
Hermawan. 2006. Akuntansi Manajemen. informasi akuntansi manajemen terhadap
Jakarta: salemba empat kinerja perusahaan, Tesis program
pascasarjana USU: Medan
Listeria, Lena. 2009. Pengaruh karakteristik
informasi sistem akuntansi manajemen Sugiyono. 2009. Motode Penelitian Bisnis.
yang bersifat Broad Scope, Bandung: PT. Alfabeta
Desentralisasi dan Ketidakpastian
Lingkungan Terhadap Kinerja Widhiarso, W, 2011, Diskusi Metodologi
Manajerial. Skripsi FE-UNP: Padang Penelitian. melalui
Maria E Najoan & Mahfud, Sholihin. 2005. (http://whyupsy.blog.ugm.ac.id). [11
Peran Broad Scope Sistem Akuntansi Desember 2011]
Manajemen dalam hubungan antara
Perceived Environmental Uncertainty Wirawan. 2009. Evaluasi kinerja sumber daya
(PEU) dan Job Satisfaction. FE-UGM manusia. Jakarta: salemba empat
Identitas Responden

Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i mengisi daftar pertanyaan berikut:


Nama : ......................................................
Umur : .................. Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Laki-Laki

Jenjang pendidikan formal yang pernah Bapak/Ibu tempuh :


a.S3 b. S2 c. S1 d. D3 e. SLTA/sederajat

Pengalaman kerja yang telah Bapak/Ibu miliki :


a. >4 tahun b. 3 tahun c. 2 tahun d.1 tahun e. <1 tahun

Apabila Bapak/Ibu telah mengikuti jenjang S1, bidang studi yang Bapak/Ibu ikuti adalah :
a. Teknik b. Akuntansi c. Ekonomi d. Hukum e. Lainnya
Jabatan di perusahaan:
a. Manajer Keuangan b. Manajer Produksi c. Manajer Pemasaran

Daftar Pernyataan
I. Pernyataan Tentang Intensitas Informasi Akuntansi Manajemen
Mohon kiranya Bapak/Ibu/saudara memberikan tanda “√” pada salah satu kotak yang tersedia
untukjawaban yang diaanggap paling tepat dalam intensitas pelaporan informasi akuntansi manajemen.
No. Intensitas Setiap Setiap Setiap3 Setiap Setiap
Penerbitan
JENIS LAPORAN 12 bln 6 bln bln 1 bln 1minggu
1 Laporan Penjualan
2 Laporan Biaya Operasional
3 Laporan Daftar Persediaan
4 Laporan Neraca
5 Laporan Penerimaan Dan Pengeluaran Kas
6 Laporan Perhitungan Laba Rugi
7 Analisis Peluang Pasar
8 Analisis Dampak Inflasi
9 Analisis Modal Kerja
10 Analisis Kekuatan Pesaing

II. Pernyataan Tentang Ketidakpastian Lingkungan


Pada setiap item kuesioner, tunjukkan seberapa jauh Bapak/Ibu sangat setuju atau sangat tidak
setuju terhadap pernyataan. Berilah tanda (√) salah satu dari lima pilihan yang terdapat dalam pernyataan
berikut.
Untuk pernyataan berikut akan menggambarkan ketidakpastian lingkungan yang diharapkan :
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
R = Ragu-ragu

No PERNYATAAN SS S R TS STS
1 Saya merasa yakin mengenai mana metode yang terbaik bagi perusahaan
ini
2 Saya mempunyai seluruh informasi penting untuk membuat keputusan-
keputusan di perusahaan ini

21
3 Ketika melaksanakan pekerjaan, sulit untuk mengukur apakah saya
membuat keputusan yang benar
4 Keputusan yang saya ambil di perusahaan banyak dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang berada di luar kendali saya
5 Saya yakin tentang bagaimana bertindak dalam perusahaan
6 Saya yakin mengenai penyesuaian yang harus saya lakukan untuk
mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi di perusahaan
7 Saya bisa mengetahui apakah tindakan yang saya lakukan bisa
menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepada saya
8 Saya tahu bagaimana memperoleh informasi yang berkaitan dengan
pekerjaan saya
9 Saya dapat menyatakan bahwa saya memenuhi harapan orang lain di
perusahaan saya
10 Sangat sulit bagi saya untuk menentukan apakah metode-metode yang
saya gunakan memenuhi tujuan di perusahaan saya
11 Saya merasa yakin bagaimana melakukan pekerjaan saya.

III. Pernyataan Tentang Kinerja Manajerial


Bapak ibuk dimohon untuk mengukur kinerja Bapak/Ibuk sendiri pada setiap bidang yang disebut
dalam daftar pertanyaan dibawah ini, dengan cara menuliskan skor dengan skala 1 sampai dengan 9 yang
menurut Bapak/Ibuk tepat menggambarkan kinerja Bapak/ Ibuk.
Kinerja dibawah Kinerja Kinerja diatas
Rata-rata Rata-rata rata-rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9
No. Pertanyaan Skor
1. Perencanaan
Menentukan tujuan sebelum melaksanakan kegiatan seperti menentukan tujuan,
penjadwalan kerja, penganggaran, dan penyusunan program
2. Investigasi
Mengumpulkasn informasi untuk catatan, laporan dan rekening, mengukur hasil kerja,
menentukan persediaan, analisis pekerjaan.
3. Pengkoordinasin
Menyesuaikan program melalui pertukaran informasi dengan bagian lain untuk mengaitkan
dan menyelesaikan program, memberitahu bagian lain berhubungan dengan manajer lain.
4. Evaluasi
Menialai, mengukur proposal, kinerja yang diamati atau dilaporkan, penialaian pegawai,
penilaian catatan hasil, penilaian laporan keuangan, pemeriksaan produk.
5. Pengawasan
Mengarahkan, memimpin, dan mengembangkan bawahan, membimbing, melatih, dan
menjelaskan peraturan kerja pada bawahan, memberikan tugas pekerjaan dan menangani
keluhan.
6. Memilih staff
Memberikan pengarahan tentang peraturan kepada bawahan, melakukan perekrutan
karyawan baru, melakukan wawancara sebelum perekrutan karyawan baru, melalukan
promosi karyawan secara periodik.
7. Negoisasi
Pembelian, penjualan atau melakukan kontrak untuk barang atau jasa. Melakukan negoisasi
dengan pemasok sebelum membeli barang dan jasa.
8. Perwakilan
Menghadiri pertemuan-pertemuan dengan perusahaan lain, melakukan pendekatan terhadap
mansyarakat.
9 Kinerja secara menyeluruh.

ANALISIS DESKRIPTIF STATISTIK

DescriptiveStatistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KM 47 30 40 34.15 2.579
IIAM 47 38 50 42.64 3.535
KL 47 40 55 47.19 3.786
ValidN (listwise) 47

UJI ASUMSI KLASIK


UJI NORMALITAS
NParTests
One-SampleKolmogorov-Smirnov Test
UnstandardizedResidual
N 47
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.82550678
MostExtremeDifferences Absolute .113
Positive .106
Negative -.113
Kolmogorov-Smirnov Z .774
Asymp. Sig. (2-tailed) .587
a. Test distributionis Normal.
b. Calculatedfrom data.
UJI HOMOGENITAS
Correlations
IIAM KL KM
IIAM Pearson
1 .696** .299*
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .041
N 47 47 47
KL Pearson
.696** 1 .201
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .176
N 47 47 47
KM Pearson
.299* .201 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .041 .176
N 47 47 47
**. Correlationissignificantatthe 0.01 level (2-tailed).

PENGUJIAN MODEL DENGAN ANALISIS JALUR


I. Substruktur 1

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of theEstimate Durbin-Watson
1 .696a .484 .472 2.750 1.722
a. Predictors: (Constant), IIAM
b. DependentVariable: KL

Coefficientsa
UnstandardizedCoefficients StandardizedCoefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 15.427 4.906 3.144 .003
IIAM .745 .115 -.696 6.496 .000
a. DependentVariable: KL

II. Substruktur 2

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of theEstimate Durbin-Watson
a
1 .154 .240 -.021 14.584 .081
Coefficientsa
UnstandardizedCoefficients StandardizedCoefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10.051 3.678 2.733 .009
IIAM .334 .108 .158 .744 .004
KL .208 .101 -.606 2.060 .045
a. DependentVariable: KM

Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 21.91
152.664 2 76.332 .000a
0
Residual 153.294 44 3.484
Total 305.957 46
a. Predictors: (Constant), KL, IIAM
b. DependentVariable: KM

Uji Koefisien Determinasi


Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of theEstimate Durbin-Watson
a
1 .696 .484 .472 2.750 1.722
a. Predictors: (Constant), IIAM
b. DependentVariable: KL

You might also like