You are on page 1of 10

PREVENTIF: JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT VOLUME 10 NOMOR 1 (2019), 35-44

PREVENTIF: JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT, UNIVERSITAS TADULAKO ISSN (P) 2088-3536
ISSN (E) 2528-3375

http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/preventif/index

eventif

PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UMUM


DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM (RSU)
ANUTAPURA KOTA PALU

Utilization Of Healthcare Services To General Patient At Inpatient Unit of


Anutapura General Hospital, Palu City

Fausiah*1, Muhammad Rizki Ashari2


12
Departement of Health Administration and Policy, Faculty of Public Health,
Tadulako University , Indonesia

*Corresponding Author: Fausiah, Departement of Health Administration and Policy,


Faculty of Public Health, Tadulako University, Indonesia,
E-mail: Fausiah.amran@yahoo.co.id , Phone : +6285277042666

Abstract

The number of inpatient visits in RSU Anutapura Palu, where in 2015 inpatient visits of 5,640,
then in 2016 patient visits decreased to 5,451, in 2017 also decreased to 3,999 and in 2018 also
decreased Drastic to 1,146 patient visits. This research aims to determine the utilization of
health services in patients in general hospitalization in RSU Anutapura Palu. This type of
research is quantitative descriptive. Research was conducted from May-June 2019. The
population in the study is a visitor (number of hospitalizations) at the General Hospital (RSU)
Anutapura Palu. In this case the people who use health services in the General Hospital (RSU)
Anutapura Palu recorded as many as 1,146 visitors (patients) in the year 2018. Primary data
collection is through questionnaires and secondary data through the study of patient record
documents and other supporting documents. The utilization of health services in patients in
general hospitalization in RSU Anutapura Palu is well from the aspects of health beliefs,
abilities and needs. RSU Anutapura Palu is expected to be able to improve the promotion of
health services so that people use the health services provided.

Keywords: Utilization, Health Care, Promotion of health services

35
Abstrak

Jumlah kunjungan pasien rawat inap di RSU Anutapura Palu,dimana pada tahun 2015 kunjungan
pasien rawat inap sebesar 5.640, kemudian pada tahun 2016 kunjungan pasien menurun menjadi
5.451, pada tahun 2017 juga menurun menjadi 3.999 dan pada tahun 2018 juga menurun drastis
menjadi 1.146 kunjungan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan
pelayanan kesehatan pada pasien umum rawat inap di RSU Anutapura Palu. Jenis penelitian
adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei-Juni 2019. Populasi dalam
penelitian adalah pengunjung (jumlah pasien rawat inap) di Rumah Sakit Umum (RSU)
Anutapura Palu. Dalam hal ini masyarakat yang menggunakan pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit Umum (RSU) AnutapuraPalu yang tercatat sebanyak 1.146 pengunjung (pasien) pada
Tahun 2018. Pengumpulan data primer adalah melalui kuesioner dan data sekunder melalui
telaah dokumen rekam medik pasien serta dokumen penunjang lainnya. Pemanfaatan pelayanan
kesehatan pada pasien umum rawat inap di RSU Anutapura Palu sudah baik dari aspek
kepercayaan kesehatan, kemampuan dan kebutuhan. RSU Anutapura Palu diharapkan agar
mampu meningkatkan promosi pelayanan kesehatan sehingga masyarakat memanfaatkan
pelayanan kesehatan yang telah disediakan.

Kata Kunci: Pemanfaatan, PelayananKesehatan

36
PENDAHULUAN juga perawat yang sama sekali tidak
Potensi rumah sakit meliputi seluruh melakukan komunikasi terhadap pasien
sumber yang dimiliki termasuk semua bahkan ada juga perawat yang sama sekali
sumber daya rumah sakit sebagai input, tidak melakukan komunikasi terhadap
manajemen sebagai proses dan produk pasien pada saat melakukan tindakan. Hal
pelayanan kesehatan sebagai outcome ini menimbulkan kekurangpuasan pasien
diharapkan dapat menjual produk yang terhadap indikator ini sama halnya yang
dihasilkan tersebut. Agar tetap dapat terlihat responden menilai pelaksanaan
bersaing, maka produk yang dihasilkan indikator dimensi keyakinan ini cukup baik
harus bermutu dan sesuai dengan kriteria dan 3 responden menilai indikator ini masih
kebutuhan masyarakat. Dalam menentukan kurang baik. Tingkat kesesuaian keempat
konsumen sasaran, rumah sakit perlu indikator ini secara berturut turut adalah
memahami perilaku konsumen dalam proses sebesar 88%, 80%, 84%, dan 90%. Dari
pengambilan keputusan [1]. hasil analisis diagram kartesius yang terlihat
Menurut Badan kesehatan dunia World menjelaskan bahwa indikator 1, 2, dan 3 dari
Health Organization (WHO) pada tahun dimensi keyakinan yakni pengetahuan dan
2014 menyebutkan, jumlah masyarakat yang kemampuan para dokter menetapkan
memanfaatkan pelayanan kesehatan di India diagnosa penyakit, keterampilan petugas
adalah 60,4 juta orang. Di China sebanyak kesehatan dalam bekerja serta pelayanan
98,5 juta orang yang memanfaatkan yang sopan dan ramah, ketiganya terletak
pelayanan kesehatan. Sedangkan di bagian pada kuadran B yang artinya ketiga
lain ASIA tercatat sebesar 38,4 juta orang indikator ini pelaksanaannya telah
yang memanfaatkan pelayanan kesehatan memenuhi kepuasan pasien rawat inap di
masih kurang. rumah sakit umum daerah Dara’ hal ini
Berdasarkan penelitian Wulandari berarti bahwa pihak rumah sakit telah
pada variabel kepercayaan kesehatan, memenuhi harapan pasien sehingga pasien
penilaian responden tertinggi terhadap telah merasa puas terhadap pelayanan yang
kepentingan untuk dimensi keyakinan yakni diberikan, atas prestasi ini pihak rumah sakit
pengetahuan dan kemampuan para dokter wajib mempertahankannya sebagai usaha
dalam menetapkan diagnosa penyakit. untuk mempertahankan mutu. Yang berarti
Penilaian tingkat pelaksanaan terhadap bahwa ada hubungan antara kepercayaan
dimensi keyakinan sebagian besar responden kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan
menilai keempat indikator dimensi ini telah kesehatan [2].
dijalankan dengan baik hanya saja pelayanan Berdasarkan penelitian Brotosaputro
petugas kesehatan yang sopan dan ramah, 12 menunjukkan 257 responden (83,4%)
responden menilai pelaksanaannya cukup kurang memanfaatkan pelayanan kesehatan
baik sedangkan 1 responden menilai kurang dan 51 responden (16,6%) memanfaatkan
baik, keadaan ini disebabkan karena kadang pelayanan kesehatan. Hasil uji statistik
dijumpai petugas kesehatan yang kurang diperoleh nilai p = 0,010 menunjukkan
ramah dalam melayani pasien bahkan ada bahwa ada hubungan antara fasilitas

37
kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan mengetahui pemanfaatan pelayanan
kesehatan [2][4]. kesehatan pada pasien umum rawat inap di
Berdasarkan data yang diperoleh dari RSU Anutapura Palu. Jenis penelitian adalah
jumlah kunjungan pasien rawat inap pasien deskriptif kuantitatif.
umum di RSU Anutapura Palu, dimana pada
tahun 2015 kunjugan pasien rawat inap BAHAN DAN METODE
sebesar 5.640, kemudian pada tahun 2016 Jenis penelitian yang digunakan yaitu
kunjungan pasien menurun menjadi 5.451, penelitian kuantitatif dengan pendekatan
dan pada tahun 2017 juga menurun menjadi deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di
3.999 dan pada tahun 2018 juga menurun Rumah Sakit Umum (RSU) Anutapura
drastis menjadi 1.146 kunjungan pasien. Palu, pada bulan April 2019. Populasi dalam
Berdasarkan data tersebut RSUD Undata penelitian ini adalah masyarakat yang
mengalami fluktuasi jumlah kunjungan menggunakan pelayanan kesehatan di
pasien rawat inap dan RSD Madani Rumah Sakit Umum (RSU) Anutapura Palu
mengalami peningkatan jumlah kunjungan yang tercatat sebanyak 1.146 pengunjung
sedangkan RSU Anutapura Palu mengalami (pasien) pada Tahun 2018. Dalam
penurunan jumlah kunjungan. menentukan perkiraan besar sampel dihitung
Pada variabel pendapatan, responden menggunakan rumus Standley Lameshow
yang pendapatannya cukup dan dengan hasil sebanyak 92 orang. Teknik
memanfaatkan pelayanan kesehatan pengambilan sampel yaitu secara. Adapun
sebanyak 98 orang (73,1%) dan tidak kriteria yang digunakan yaitu pasien yang
memanfaatkan pelayanan kesehatan sudah dirawat selama 3 hari, pasien yang
sebanyak 36 orang (26,9%), dan yang tidak mengidap penyakit menular, pasien
pendapatannya kurang dan memanfaatkan bayar tunai atau umum yang dirawat inap,
sebanyak 185 orang (70,3%) dan tidak pasien bersedia di wawancara.
memanfaatkan sebanyak 78 orang (29,7%). Pengumpulan data menggunakan data
Dari hasil uji statistic Chi Square diperoleh primer melalui wawancara responden
nilai p = 0,561 yang berarti tidak ada dengan instrument berupa kuesioner.
hubungan antara pendapatan dengan Analisis data dilakukan setelah data
pemanfaatan pelayanan kesehatan di RSUD terkumpul yaitu dengan menggunakan
Lakipadada [6]. analisis univariat.Penyajian data secara
Hal tersebut dapat disimpulkan adanya deskriptif akan ditampilkan dalam bentuk
penurunan yang cukup drastis pada narasi dan beberapa tabel distribusi dan
kunjungan pasien rawat inap. Berdasarkan diikuti uji statistik.
permasalahan yang ada, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian tentang HASIL
“Gambaran Pemanfaatan Pelayanan Hasil uji statistik diperoleh distribusi
kesehatan pasien umum di unit rawat Inap frekuensi responden berdasarkan variabel-
Rumah Sakit Umum (RSU) Anutapura variabel sebagai berikut:
Palu”. Penelitian ini bertujuan untuk

38
Tabel 1 Distribusi Karakteristik Responden Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan
Karakteristik n % Riwayat Kunjungan, Kepercayaan
Kelompok Umur (tahun) Kesehatan, Karakteristik Kemampuan, dan
1 - 10 Tahun 1 1,1 Karakteristik Kebutuhan
11 - 20 Tahun 9 9,8 Variabel N %
21 - 30 Tahun 27 29,3 Kepercayaan Kesehatan
31 - 40 Tahun 17 18,5 Tinggi 88 95,7
41 - 50 Tahun 13 14,1 Rendah 4 4,3
51 - 60 Tahun 13 14,1 Karakteristik Kemampuan
Jenis Kelamin Mampu 48 52,2
Laki-Laki 50 54,3
Kurang Mampu 44 47,8
Perempuan 42 45,7
Pendidikan Terakhir Karakteristik Kebutuhan
Tinggi 90 97,8
SD 5 5,4 Rendah 2 2,2
SMP 7 7,6
Pada table 1 memunjukkan bahwa
SMA 22 23,9
distribusi responden menurut kelompok
Diploma 5 5,4
umur di unit rawat inap RSU Anutapura
S1 42 45,7
Palu tertinggi berada pada kelompok umur
S2 7 7,6
21-30 tahun yaitu sebanyak 27 orang
S3 3 3,3
(29,3%) dan terendah adalah kelompok
Tidak Sekolah 1 1,1
Jenis Kelamin Balita
umur 1-10 tahun dan 81-90 tahun yaitu
sebanyak 1 orang (1,1%).
Laki-Laki 63 72,4
Jenis kelamin terbanyak menunjukkan
Perempuan 24 27,6
Pekerjaan bahwa jenis kelamin responden laki-laki
PNS atau TNI-POLRI 16 17,4 lebih banyak yaitu 50 orang (54,3%),
Karyawan Swasta 13 14,1 sedangkan perempuan yaitu 42 orang
Wiraswasta 20 21,7 (45,7%). Berdasarkan tingkat pendidikan
Pensiunan 8 8,7 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
Petani/buruh 12 13,0 responden tertinggi terbanyak adalah S1
Pelajar 9 9,8 yaitu sebanyak 42 orang (45,7%) dan
Ibu rumah tangga 14 15,2 terendah adalah tidak sekolah yaitu
Penghasilan sebanyak 1 orang (1,1%).
<Rp. 2.415.000 43 46,7
Berdasarkan pekerjaan menunjukkan
>Rp. 2.415.000 49 53,3
bahwa pekerjaan responden terbanyak
Riwayat Kunjungan n (%)
1 kali 62 67,4 adalah Wiraswasta yaitu sebanyak 20 orang
2 kali atau lebih 30 32,6 (21,7%) dan terendah adalah pensiunan
yaitu sebanyak 8 orang (8,7%). Menurut
penghasilan menunjukkan bahwa distribusi
responden di unit rawat inap RSU
Anutapura Palu yaitu dengan penghasilan >

39
Rp.2.415.000 sebanyak 49 (53,3%) dan responden berdasarkan Kepercayaan
penghasilan <Rp. 2.415.000 sebanyak 43 kesehatan (keyakinan terhadap pelayanan
(46,7%). Berdasarkan riwayat kunjungan kesehatan) yang lebih tinggi sebanyak 88
menunjukkan bahwa distribusi responden (95,7%), sedangkan yang rendah sebanyak 4
berdasarkan riwayat kunjungan (4,3%). Hal ini berarti lebih banyak
menunjukkan bahwa jumlah kunjungan responden percaya atau yakin terhadap
responden lebih banyak 1 kali yaitu 62 orang pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
(67,4%), sedangkan yang paling rendah petugas kesehatan RSU Anutapura Palu
kunjungannya yaitu hanya 2 kali atau lebih sehingga banyak pasien yang merasa puas
dengan jumlah 30 orang (32,6%). terhadap pelayanan yang diberikan.
Pada tabel 2 menunjukkan bahawa Sedangkan sebagian responden mengatakan
kepercayaan kesehatan menunjukkan bahwa kurang percaya dengan pelayanan yang
distribusi responden berdasarkan diberikan kemungkinan secara kebetulan
kepercayaan kesehatan yang tinggi sebanyak dilayani oleh petugas kesehatan yang kurang
88 (95,7%), sedangkan yang rendah ramah.
sebanyak 4 (4,3%). Distribusi responden Penelitian ini sejalan dengan penelitian
berdasarkan karakteristik kemampuan yang dilakukan oleh [7], Hasil penelitian
menunjukkan bahwa distribusi responden menunjukan bahwa dari 93 responden yang
berdasarkan karakteristik kemampuan yang menyatakan pelayanan perawat atau bidan di
mampu dengan jumlah 48 (52,2%), rumah sakit pada kategori baik, terdapat 81
sedangkan yang kurang mampu dengan responden (87,1%) menyatakan akan
jumlah 44 (47,8%). Berdasarkan memanfaatkan pelayanan rumah sakit
karakteristik kebutuhan menunjukkan bahwa kembali dan 12 responden (12,9%)
distribusi responden berdasarkan menyatakan tidak akan memanfaatkan
karakteristik kebutuhan lebih tinggi dengan layanan yang sama. Sedangkan dari 7
jumlah 90 (97,8%), sedangkan yang rendah responden yang menyatakan pelayanan
dengan jumlah 2 (2,2%). perawat atau bidan di rumah sakit tidak baik
terdapat 4 responden (57,2%) yang
PEMBAHASAN menyatakan tidak akan menggunakan
Gambaran Kepercayaan Kesehatan layanan dikemudian hari sebaliknya 3
Kepercayaan terhadap kesehatan responden (42,8%) akan tetap kembali
(health belief) adalah sikap atau pandangan memanfaatkan pelayanan di Rumah Sakit
terhadap suatu objek. Sikap ini dianggap Universitas Hasanuddin. Hasil penelitian ini
dapat mempengaruhi perilaku seseorang menggambarkan bahwa responden yang
dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. memandang pelayanan dokter yang
Misalnya, sikap positif seseorang terhadap tergolong baik akan memilih untuk
pelayanan dokter, maka seseorang tersebut memanfaatkan layanan rawat jalan di
akan lebih sering berobat atau berkonsultasi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin
kesehatan ke dokter. dibandingkan yang memandang pelayanan
Tabel 2 menunjukkan bahwa distribusi dokter belum baik dan tidak sesuai yang

40
diharapkan. yang mendapatkan pelayanan perawatan
Hasil penelitian yang lain terdapat 34 komplementer dan pengobatan alternatif
responden (85,0%) yang menyatakan puas lebih yakin relaksasi yang dirasakan
terhadap fasilitas yang diberikan. Dalam hal sebanyak 88% dan dapat meningkatkan
ini, fasilitas yang dimaksud adalah segala kesejahteraan pasien sebanyak 86% terhadap
sesuatu yang mempermudah pasien dalam pelayanan kesehatan yang dirasakan serta
memperoleh jasa yang diberikan rumah meningkatkan kepuasan mereka secara
sakit, dan berdasarkan penelitian pada signifikan terhadap perawatan rawat inap.
umumnya responden menyatakan puas Kepercayaan tidak berpengaruh
terhadap ketersediaan obat-obatan di apotek terhadap kepuasan pasien serta pelayanan
rumah sakit, kelengkapan peralatan medis yang dirasakan dalam kepatuhan medis, hal
sehingga tidak perlu dirujuk kerumah sakit ini dipengaruhi oleh tingkat ketergantungan
lain untuk pemakaian suatu alat, ketepatan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang
waktu menghidangkan makanan, kebersihan mempengaruhi pasien untuk menerima
makanan yang dihidangkan, kebersihan dan segala tindakan medis yang dilakukan
kerapian gedung, koridor rumah sakit, [10][16].
kebersihan dan kerapian ruang perawatan,
dan kenyamanan ruang perawatan [8][14]. Gambaran Karakteristik Kemampuan
Kepercayaan dan komunikasi positif Karakteristik kemampuan adalah
terkait dengan kepuasan pasien dan kualitas sebagai keadaan atau kondisi yang membuat
perawatan kesehatan yang dirasakan seseorang mampu untuk melakukan
Layanan dalam hal kepatuhan yang lebih tindakan untuk memenuhi kebutuhannya
baik dengan obat dan mengikuti medis saran terhadap pelayanan kesehatan. Dimana
baik di negara maju maupun berkembang. karakteristik kemampuan terbagi menjadi 2
Meskipun, determinan dari percaya sedikit golongan sumber daya keluarga
berbeda antara pengaturan pedesaan dan (penghasilan keluarga) dan sumber daya
perkotaan. Terlepas dari dokter keterampilan masyarakat (ketersediaan fasilitas dan jarak
komunikasi, tingkat perlakuan interpersonal tempuh).
dan pengetahuan tentang sabar, rasa hormat Dari hasil penelitian yang telah
terhadap dokter dan jaminan perawatan dilakukan di RSU Anutapura Palu
menyebabkan kepercayaan yang lebih baik menunjukkan bahwa distribusi responden
di lingkungan pedesaan [9][13][16]. berdasarkan karakteristik kemampuan lebih
Komunikasi terpusat pada pasien banyak mampu dengan jumlah 48 (52,2%),
dengan percakapan dua arah menggunakan sedangkan yang kurang mampu dengan
pertanyaan terbuka yang mengarah pada jumlah 44 (47,8%).
komunikasi yang lebih baik. Kolaboratif Hal ini disebabkan karena responden
menghasilkan manajemen yang lebih baik kebanyakan mampu dalam membiayai tanpa
dan peluang kepatuhan yang lebih baik menggunakan asuransi yang dianggap
dengan pengobatan [5][13]. terlalu berbelit-belit dalam pengurusannya,
Kebanyakan dari pasien rawat inap dan setuju dengan kelengkapan medis yang

41
disediakan di RSU Anutapura Palu sehingga untuk membayar pelayanan kesehatan yang
tidak perlu lagi pindah ke rumah sakit lain diterima yaitu sebanyak 57,6% [11].
untuk melakukan pengobatan. Adapun hasil
penelitian responden yang menyatakan Gambaran Karakteristik Kebutuhan
kurang baik dipengaruhi oleh jarak tempuh, Karakteristik kebutuhan merupakan
dimana kebanyakan responden berasal dari komponen yang paling langsung
luar kota palu dan lamanya waktu tunggu berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan
dalam mendapatkan ruang rawat inap kesehatan. Andersen (1975) menggunakan
diakibatkan kurangnya ruangan yang ada istilah kesakitan untuk mewakili kebutuhan
dikarenakan terjadinya bencana alam yang pelayanan kesehatan. Penilaian terhadap
menghancurkan sebagian besar gedung yang suatu penyakit merupakan bagian dari
ada di RSU Anutapura Palu sehingga ruang kebutuhan [1][17]
rawat inap kurang memadai. Tabel 2 menunjukkan bahwa distribusi
Sebanyak 47 responden yang responden berdasarkan karakteristik
berpendapatan cukup dan memanfaatkan kebutuhan lebih banyak responden yang
Pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas lebih tinggi tingkat kebutuhannya dengan
Langara sebanyak 20 responden (20,0%). jumlah 90 (97,8%), sedangkan yang
Dengan adanya tingkat pendapatan yang mengatakan tingkat kebutuhan rendah
memadai akan memberikan kemungkinan- berjumlah 2 (2,2%).
kemungkinan yang lebih besar untuk datang Hal ini disebabkan karena beberapa
ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan responden yang menyatakan cukup rendah
diri, serta mengambil obat. Jadi dengan karena merasa ruang rawat inap di RSU
adanya pendapatan yang secara memadai Anutapura Palu kurang tertata rapi dan
diharapkan penderita akan berobat secara bersih sehingga pasien merasa kurang
teratur walaupun jarak tempat pelayanan nyaman. Adapun yang lebih tinggi, diruang
kesehatan jauh untuk dijangkau [10][16]. rawat inap RSU Anutapura Palu sudah
Pemanfaatan pelayanan kesehatan di sesuai kebutuhan kebanyakan responden.
Puskesmas Desa Padaelo Kecamatan Hasil penelitian Debra (2015)
Kajuara Kabupaten Bone ditinjau dari segi menunjukkan bahwa responden yang
jarak tempat tinggal menyatakan bahwa, memiliki kategori dekat dengan puskemas
jarak tempat tinggal yang jauh dari justru kurang memanfaatkan puskesmas. Hal
Puskesmas cenderung lebih mamanfaatkan ini kemungkinan terkait dengan faktor
pelayanan dukun dan pengobatan tradisional internal dari keluarga atau pasien tersebut.
hal tersebut disebabkan karna untuk Faktor internal itu seperti motivasi dan
memanfaatkan pelayanan Puskesmas perlu kepercayaan terhadap pelayanan yang
adanya tambahan biaya yang harus diberikan, pengalaman pasien dan keluarga
dikeluarkan [14] terhadap layanan kesehatan, kebutuhan
Kebanyakan dari responden memiliki terhadap layanan dan banyaknya pilihan
pekerjaan sebagai ibu rumah tangga maupun pelayanan kesehatan yang tersedia di sekitar
swasta, akan tetapi mereka masih mampu tempat tinggal.

42
Menurut teori Health Service Use dari kualitas/mutu pelayanan lebih terkait dengan
Andersen (1975) menyatakan bahwa ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan
perilaku masyarakat dalam memanfaatkan pasien dan kelancaran komunikasi antara
layanan kesehatan ditentukan oleh tingkat petugas dan pasien [6][10].
atau derajat penyakit yang dialami serta Pelanggan institusi jasa pelayanan
adanya kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan akan merasakan kalau doter dan
kesehatan (perceived need). Adanya tingkat paramedik sudah melayani dengan baik
atau derajat penyakit yang semakin ditinjukkan oleh sikap dan perilaku positif
dirasakan berat, maka individu tersebut akan staf yang akan membantu para pengguna
semakin membutuhkan kesembuhan dengan pelayanan kesehatan mengatasi keluhan
demikian akan semakin perlu adanya sakitnya [7].
pelayanan kesehatan, demikian juga dengan
kebutuhan layanan kesehatan, jika semakin KESIMPULAN
tinggi kebutuhan akan suatu layanan maka Adapun kesimpulan dari penelitian ini
akan semakin tinggi pula keinginan untuk yaitu Pemanfaatan pelayanan kesehatan dari
memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut aspek kepercayaan kesehatan pada pasien
[1][4] rawat inap RSU Anutapura Palu
Proporsi penerimaan anak rawat inap, menunjukkan bahwa distribusi responden
perhari, dan biaya meningkat dari tahun berdasarkan kepercayaan kesehatan yang
1997 hingga 2006 untuk setiap kondisi tinggi sebanyak 88 (95,7%), sedangkan yang
kronis yang kompleks (KKK) dan untuk rendah sebanyak 4 (4,3%).Pemanfaatan
setiap kelompok KKK kecuali hematologi pelayanan kesehatan dari aspek karakteristik
[11]. kemampuan pada pasien rawat inap RSU
KKK menyumbang 8,9% dari Anutapura Palu menunjukkan bahwa
penerimaan anak di Amerika Serikat pada distribusi responden berdasarkan
tahun 1997 dan 10,1% dari penerimaan pada karakteristik kemampuan yang mampu
tahun 2006. Penerimaan ini menggunakan dengan jumlah 48 (52,2%), sedangkan yang
22,7% hingga 26,1% dari kunjungan perhari kurang mampu dengan jumlah 44
rumah sakit anak, menggunakan 37,1% (47,8%).Pemanfaatan pelayanan kesehatan
hingga 40,6% dari biaya rumah sakit anak, dari aspek kebutuhan menunjukkan bahwa
menyumbang 41,9% hingga 43,2% distribusi responden berdasarkan
kematian, dan untuk 2006 menggunakan karakteristik kebutuhan lebih tinggi dengan
73% hingga 92% dari berbagai bentuk jumlah 90 (97,8%), sedangkan yang rendah
prosedur bantuan teknologi. Karena jumlah dengan jumlah 2 (2,2%).
KKK untuk penerimaan yang diberikan
meningkat, semua penggunaan meningkat DAFTAR PUSTAKA
[8][15] [1]. Dumpapa Y. Hubungan Lokasi,
Biaya, Personil dan Informasi rumah
Penelitian ini tidak sejalan dengan
sakit dengan keputusan memilih
penelitian lain yang menyatakan bahwa bagi rawat inap di RSUD Bitung. 2010;
pemakai jasa pelayanan kesehatan, [2]. Wulandari C, la ode ali imran Ahmad,

43
Syawal K saptaputr. Faktor Yang National Health Insurance System.
Berhubungan Dengan Pemanfaatan Althea Med J. 2015;2(4):502–5.
Pelayanan Kesehatan Di Uptd [12]. Simon TD, Berry J, Feudtner C,
Puskesmas Langara Kecamatan Stone BL, Sheng X, Bratton SL, et al.
Wawonii Barat Kabupaten Konawe Children with complex chronic
Kepulauan Tahun 2016. 2016; conditions in inpatient hospital
[3]. Magan H, Indar, Balqis. faktor yang settings in the United States.
berhubungan dengan pemanfaatan Pediatrics [Internet].
pelayanan kesehatan unit rawat jalan 2010;126(4):647–55. Available from:
di wilayah kerja puskesmas makale. https://doi.org/10.1542/peds.2009-
2013;1–10. 3266
[4]. Brotosaputo. Analisis Tingkat [13]. Marrie RA, Mahony JO, Maxwell C,
Kepuasan Pasien Di Puskesmas Bara Ling V, Till C. Factors associated
Permai Kota Palopo 2013. 2012; with health care utilization in
[5]. asiah hamzah Noviana sampeluna pediatric multiple sclerosis. Mult
balqis. Faktor Yang Berhubungan Scler Relat Disord.
Dengan Pemanfaatan Pelayanan 2020;38(November 2019):101511.
Kesehatan Di Rsud Lakipadada [14]. Magan H. Pelayanan Kesehatan Unit
Kabupaten Tana Toraja. kesmas. Rawat Jalan Di Wilayah Kerja
2013;4(3):14. Puskesmas Makale Factor Related To
[6]. Ramlah. Faktor-Faktor yang The Use Of Health Care Unit In
Berhubungan dengan Kepuasan Health Outpatient In Makale Bagian
Pasien Rawat Inap Berdasarkan Mutu Administrasi Kebijakan Kesehatan
Pelayanan Pada Rumah Sakit Islam FKM Unhas Keywords :
Faisal Makassar Tahun 2010. infrastructure facilities , attitude of
Universitas Hasanuddin; 2010. staff . 2013;1–10.
[7]. D., & Muliawati RA. Pilar Dasar [15]. Fatimah Sitti, Fitri Indrawati. Faktor
Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di
Erlangga; 2013. Puskesmas.Higeia Journal Of Public
[8]. Yuzwar YE. Faktor-Faktor yang Health. 2019;3(1):121–31.
Berhubungan dengan Minat Pasien [16]. Masita Andriana, Nani Yuniar,
Poliklinik Kebidana Untuk Dirawat di Lisnawaty. Faktor-Faktor Yang
Rawat Inap Kebidanan Rumah Sakit Berhubungan Dengan Pemanfaatan
Yadika. Universitas Indonesia; 2012. Pelayanan Kesehatan Pada
[9]. Noviana Sampeluna, Balqis AH. Masyarakat Desa Tanalandu Di
Faktor Yang Berhubungan Dengan Wilayah Kerja Puskesmas Kanapa-
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Napa Kecamatan Mawasangka
RSUD Lakipadada Kabupaten Tana Kabupaten Buton Tengah Tahun
Toraja. AKK. 2014;114(5):1–14. 2015. 2015;0–7.
[10]. Mosadeghrad AM. Factors [17]. Irawan Bambang, Asmaripa
Influencing Healthcare Service Ainy.Analisis Faktor-Faktor Yang
Quality. Int J Health Policy Manage. Berhubungan Dengan Pada Peserta
2014;3(2):77–89. Jaminan Kesehatan Nasional
[11]. Ramadhan AA, Rahmadi AR, 2018;9(November):189–97.
Djuhaeni H. Ability and Willingness
to Pay Premium in the Framework of

44

You might also like