You are on page 1of 12

JURNAL

PELAKSANAAN PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN


SEBAGAI AKIBAT PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI SUNGAI
MENYUKE KABUPATEN LANDAK, KALIMANTAN BARAT

Diajukan Oleh :
AYUB RICARDO
NPM : 12 05 10960
Program Studi : IlmuHukum
Program Kekhususan : Hukum Pertanahan Dan Lingkungan Hidup

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA


FAKULTAS HUKUM
2016
PELAKSANAAN PENGENDALIAN KERUSAKA LINGKUNGAN SEBAGAI
AKIBAT PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI SUNGAI MENYUKE
KABUPATEN LANDAK, KALIMANTAN BARAT

Ayub Ricardo
Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Club.ayub@yahoo.com

Abstrack
Gold mining activities in the Landak are not only legally managed by companies but
there are also traditional sans legal mining activities managed by the locals. Mining
activities, whether legal or not legal, tend to cause degradation or damage to the
environment.

Legal issues are examined first, how is the control of environmental degradation as a
result of legal gold mining in Menyuke River, Landak Regency and secondly, whether
there are any obstacles faced in carrying out control of environmental damage as a result
of legal gold mining in the Menyuke River, Landak Regency. This research is an
empirical legal research with the data collected through interviews with respondents and
interviewees as well as the study of library.

The results showed that the Department of Mining and Energy has conducted
dissemination in Landak regency about the impact of illegal gold mining, detaining of the
perpetrators, and curbing the perpetrators of illegal gold mining. In addition, supervision
and coordination by Environmental Agencies in conducting the Menyuke River, Landak
Regency recovery with reforestation of land against a former illegal gold mining and
Agriculture and seeds provide help plantation to the perpetrators of the illegal gold
mining. However, in practice, the control of environmental damage is not running
optimally, due to a lack of constraints on the amount of human resources owned by the
Environmental Agency of the Menyuke River, Landak Regency, as well as the absence of
a criminal law process conducted by units of the Police Districts and the Civil Service
Police division of, Landak Regency against the perpetrators of the illegal gold mining. As
for the author's advice is: the perpetrators of the illegal gold mining are encouraged to
have permissions or switch professions, and reform need to be made more consistent.

Keywords: illegal gold mining, environmental degradation, control.

A. PENDAHULUAN Hadirnya pertambangan


1. Latar Belakang Masalah memberikan dampak positif bagi
Salah satu kekayaan negara, diantaranya meningkatkan
alam yang dimilki oleh negara pendapatan negara, menciptakan
Indonesia adalah pertambangan, lapangan pekerjaan, mempercepat
negara sebagai kekuasaan pembangunan nasional. Disatu
tertinggi, telah memberikan sisi pertambangan juga dapat
kewenangan kepada pemerintah menimbulkan permasalahan
dan/atau pemerintah daerah untuk lingkungan hidup, diantaranya
menyelenggarakan penguasaan, kerusakan bentang alam, erosi,
pengelolaan dan pemanfaatan sedimentasi, hilangnya kesuburan
sumber daya alam di bidang tanah, dan pencemaan air.
pertambangan. Kabupaten Landak di
Provinsi Kalimantan Barat adalah

1
salah satu kabupaten yang beberapa permasalahan yang
memiliki potensi pertambangan hendak dikaji antara lain :
emas. Kegiatan pertambangan a. Bagaimanakah pelaksanaan
emas di Kabupaten Landak tidak pengendalian kerusakan
hanya dikelola oleh perusahaan, lingkungan sebagai akibat
tetapi juga dikelola oleh pertambangan emas ilegal di
masyarakatyang sekaligus pelaku Sungai Menyuke Kabupaten
pertambangan emas ilegal PETI. Landak, Kalimantan Barat?
Kegiatan PETI banyak ditemukan b. Apakah ada kendala yang
di Daerah Aliran Sungai DAS, dihadapi dalam pelaksanaan
sehingga rentan menimbulkan pengendalian kerusakan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan sebagai akibat
pada DAS. pertambangan emas ilegal di
Kerusakan DAS akibat Sungai Menyuke Kabupaten
kegiatan PETI juga terjadi di Landak, Kalimantan Barat?
Kecamatan Menyuke, kegiatan B. Metode
tersebut beroperasi di hulu sungai 1. Jenis Penelitian
Menyuke, sehingga Penelitian ini merupakan
mengakibatkan kerusakan lahan penelitian hukum empiris,
disekirat lingkungan DAS yaitu penelitian yang berfokus
Menyuke, pendangkalan dan pada perilaku masyarakat
penyempitan badan sungai akibat hukum (Law In Action) dan
endapan lumpur dan pasir. penelitian ini memerlukan data
Dampak lain adalah tercemarnya primer sebagai data utama di
air sungai yang kemudian samping data sekunder.
membuat masyarakat kesulitan 2. Sumber Data
mendapatkan akses air bersih. a. Data Primer
Kondisi lingkungan yang rusak Data Primer diperoleh
memicu bencana banjir. Bencana melalui wawancara dengan
banjir pada tahun 2014 silam, responden dan narasumber
merendam tiga desa yang berada terkait pelaksanaan
di sepanjanga aliran Sungai pengendalian kerusakan
Menyuke, tiga desa tersebut lingkungan sebagai akibat
adalah Desa Songga, Desa pertambangan emas ilegal
Ansang, dan Desa Darit. di Sungai Menyuke
Permasalahan lingkungan akibat Kabupaten Landak,
PETI di Kecamatan Menyuke Kalimantan Barat.
belum dapat diselesaikan oleh b. Data Sekunder
pemerintah. Melihat kurangnya Data Sekunder diperoleh
kesadaran pelaku PETI terhadap dengan mengumpulkan
kelastarian lingkungan dan bahan dari buku-buku
ditambah lagi dengan lemahnya pustaka yang digunakan
penegakan hukum membuat sebagai referansi penunjang
kerusakan lingkungan akibat penelitian. Data sekunder
PETI semakin sulit dikendalikan. tersebut meliputi:
2. Rumusan Masalah 1) Bahan Hukum Primer
Sebagaimanan telah yang meliputi peraturan
dipaparkan dalam latar belakang perundang-undangan
di atas, penulis menemukan 2) Bahan Hukum
Sekunder, yaitu :

2
Bahan Hukum Sekunder 5. Sampel
yang digunakan dalam Berdasarkan wawancara
penelitian ini adalah dengan Kepala Dinas
beberapa pendapat Pertambangan dan Energi
hukum yang diperoleh Kabupaten Landak, Andi Ali,
dari buku, jurnal, hasil bahwa semua kecamatan di
penelitian, surat kabar, Kabupaten Landak dengan
internet, dan sumber lain jumlah keseluruhan adalah 13
yang berkaitan dengan kecamatan mengalami
pelaksanaan kerusakan lingkungan yang
pengendalian kerusakan sama akibat kegiatan
lingkungan sebagai pertambangan emas ilegal.1
akibat pertambangan Penulis mengambil dua pelaku
emas ilegal di sungai kegiatan pertambangan emas
Menyuke Kabupaten ilegal secara random yang
Landak, Kalimantan kegiatannya berada di
Barat dan pendapat Kecamatan Menyuke. Hal
hukum dari Kepala dan tersebut dikarenakan
Dinas Pertambangan karakteristik kerusakan
dan Energi Kabupaten lingkungan akibat
Landak dan Kepala pertambangan emas ilegal
Bidang Pengendalian antara kecamatan satu dengan
Dampak Lingkungan yang lainnya adalah sama.
Badan Lingkungan 6. Responden dan Narasumber
Hidup Kabupaten a. Responden dalam
Landak. penelitian ini :
3. Metode Pengumpulan Data 1) Ma Ikko, pelaku PETI;
Pengumpulan data dalam 2) Karocak, pelaku PETI.
penelitian ini dilakukan b. Narasumber
dengan cara: 1) Rudolf Agustinus,
a. Studi pustaka, yaitu suatu Kepala Bidang
cara pengumpulan data- Pengendalian Dampak
data dengan mempelajari Lingkungan Badan
regulasi yang terkait, buku- Lingkungan Hidup
buku literature dan sumber Kabupaten Landak;
lain yang berkaitan dengan 2) Benediktus Ronald, S.
masalah yang diteliti. Si., Staf Bandan
b. Wawancara, yaitu cara Lingkungan Hidup
pengumpulan data dengan Kabupaten Landak;
mengajukan pertanyaan 3) Drs. Andi Ali, M. Si.,
kepada narasumber tentang Kepala Dinas
obyek yang diteliti Pertambangan dan
berdasarkan pedoman Energi Kabupaten
wawancara yang telah Landak;
disusun sebelumnya. 4) Andi, ST., Staf Dinas
4. Lokasi Penelitian Pertambangan dan
Lokasi penelitian yang diambil
dalam penelitian ini adalah
Kabupaten Landak, Provinsi 1
Wawancara dengan Kepala Dinas
Kalimantan Barat. Pertambangan dan Energi Kabupaten Landak,
Andi Ali, 20 September 2016

3
Energi Kabupaten Hulu, Mempawah Hulu,
Landak. Sangah Temila, Sebangki,
7. Metode Analisis Data Meranti, dan Sompak.
Data yang diperoleh dianalisis Sedangkan luas wilayah
secara kualitatif, yaitu suatu kabupaten sekitar 6.75 persen
tata cara penelitian yang dari luas wilayah Provinsi
menghasilkan data deskriptif Kalimantan Barat atau sebesar
analisis, yaitu menganalisis, 9. 909, 10 Km2. Berdasarkan
meneliti, dan mempelajari proyeksi penduduk
secara untuh apa yang pertengahan tahun 2015
dinyatakan dari perilaku nyata jumlah penduduk Kabupaten
responden. Dalam analisis ini Landak sebanyak 357.608 jiwa
dipakai metodelogi berfikir yang terdiri dari 186.282 laki-
induktif yaitu menarik laki dan 171.326 jiwa
kesimpulan dengan proses perempuan dengan sex
awal yang khusus (sebagai ratio109.3
hasil pengamatan) dan Jumlah penduduk usia
berakhir dengan suatu bekerja bertambah seiring
kesimpulan (pengetahuan dengan bertambahnya jumlah
baru) berupa pemikiran yang penduduk. Penduduk usia
umum.2 bekerja adalah 15 tahun ke
C. Hasil dan pembahasan atas, di Kabupaten Landak
1. Monografi Kabupaten Landak pada tahun 2015 berdasarkan
Kabupaten Landak hasil surveiangkatan kerja
adalah salah satu daerah nasional sebanyak 248.774
kabupaten di Provinsi jiwa, dari angka tersebut
Kalimantan Barat yang terdapat 177.523 jiwa adalah
merupakan pecahan dari angkatan kerja yang bekerja
Kebupaten Pontianak. Secara dan mencari kerja, dan 71.221
administratif batas wilayah jiwa bukan angkatan kerja
Kabupaten Landak adalah yang terdiri dari mereka yang
sebagai berikut sebelah Utara bersekolah, mengurus rumah
berbatasan dengan Kabupaten tangga dan lainnya. Sedangkan
Bengkayang dan Kabupaten penduduk yang bekerja
Sanggau, sebelah Timur sejumlah 167.217 jiwa terdiri
bernatasan dengan Kabupaten dari 99.601 jiwa laki-laki dan
Kabupaten Sanggau, sebelah 67.616 jiwa perempuan.
Selatan berbatasan dengan Penduduk yang bekerja ini
Kabupaten Sanggau dan sebagian besar bekerja disektor
Kabupaten Kubu Raya, dan pertanian 82.08% diikuti
sebelah Barat berbatasan sektor jasa 12.89%, sektor
dengan Kabupaten Pontianak. pengolahan 5.03%.4
Kabupaten Landak yang
membawahi 13 sebanyak
3
kecamatan yang terdiri dari, Kabupaten Landak Dalam Angka 2016,
Kecamatan Air Besar, Jelimpo, https://landakkab.bps.go.id/website/pdf_
Kuala Behe, Ngabang, Mandor publikasi/Kabupaten-Landak-Dalam-
Menjalin, Menyuke, Menyuke Angka-2016.pdf, diakses 22 Januari
2017
2 4
Bambang Sugono, 2003, Metodelogi Penelitian Kabupaten Landak Dalam Angka 2016,
Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm. 10 https://landakkab.bps.go.id/website/pdf_

4
2. Potensi Pertambangan Emas di kegiatan pertambangan emas
Kabupaten Landak banyak dilakukan oleh
Berdasarkan data yang masyarakat mengingat
diperoleh dari Dinas banyaknya emas yang
Pertambangan dan Energi ditemukan disepanjang aliran
Kabupeten Landak potensi Sungai Menyuke.
sumber pertambangan mineral 3. Dampak Kegiatan
yang dimiliki oleh Kabupaten Pertambangan Emas Ilegal
Landak adalah sebanyak Terhadap Kerusakan
18.000.000 Gram. Potensi Lingkungan Sungai
emas tersebut tersebar Pertambangan di
dibeberapa kecamatan, antara Kabupaten Landak memiliki
lain Kecamatan Mandor, dua dampak, yaitu:
Jelimpo, Menjalin, Mempawah a. Dampak positif yang
Hulu, dan Ngabang. dirasakan pemerintah
Pada tahun 2014 adalah keuntungan
Pemerintah Kabupaten Landak ekonomi yang didapat dari
telah memberikan 94 IUP pembayaran pajak. Sebagai
kepada perusahaan tambang contoh, penerimaan PAD
Minerba yang meliputi 57 IUP Pemerintah Kabupaten
eksplorasi dan 37 IUP operasi Landak pada tahun 2014
produksi. Kepala Dinas sebesar Rp.
Pertambangan dan Energi 49.947.020.594,00 (empat
Kabupaten Landak puluh sembilan milyar
mengatakan perusahaan sembilan ratus empat puluh
pertambangan emas yang tujuh juta dua puluh ribu
masih aktif beroperasi di lima ratus sembilan puluh
Kabupaten Landak saat ini ada empat rupiah).
tiga (3) perusahan sekala Manfaat pertambangan
menengah. juga dirasakan masyarakat
Terlepas dari kegiatan di sekitar lingkungan
pertambangan legal, kegiatan tambang, yakni:
pertambangan juga dilakukan Menampung tenaga kerja,
masyarakat dengan pemodal Meningkatnya ekonomi
secara ilegal. Dari 13 masyarakat, Meningkatnya
kecamatan di Kabupaten jumlah pembangunan
Landak, Kecamatan Menyuke infrastruktur.
kini menghadapi b. Dampak negatif kegiatan
permasalahan kerusakan pertambangan
Daerah Aliran Sungai yang Pertambangan juga
diakibatkan kegiatan PETI. menimbulkan permasalahan
Meskipun Kecamatan kerusakan Daerah Aliran
Menyuke tidak masuk ke Sungai (DAS) yang
dalam peta potensi kemudian mempengaruhi
pertambangan emas fungsi sungai. dalam PP
Kabupaten Landak, namun No.38 tahun 2011 tentang
Sungai dijelaskan, sungai
memiliki dua fungsi utama,
publikasi/Kabupaten-Landak-Dalam- yakni:
Angka-2016.pdf, diakses 22 Januari
2017

5
1) Bagi kehidupan manusia melakukan pembinaan dan
pemanfaatan sungai pengendalian, serta
untuk memenuhi melaksanakan pengawasan
kebutuhan rumah terhadap pelaksanaan IUP.
tangga, sanitasi Terkait dengan upaya
lingkungan, pertanian, pengendalaian kerusakan
industri, pariwisata, lingkungan akibat
olahraga, pertahanan, pertambangan ilegal, Dinas
perikanan, pembangkit Pertambanga dan Enargi
tenaga listrik, dan Kabupaten Landak juga
transportasi; melakukan kerjasama dengan
2) Fungsinya bagi alam instansi BLH, Satpolpp,
yakni sebagai Kepolisian, Dinas Pertanian,
pendukung utama dan Perkebunan Kabupaten
kehidupan flora dan Landak.
fauna. b. Badan Lingkungan Hidup
Terlepas dari fungsi sungai, (BLH) Kabupaten Landak
kondisi sungai-sungai di memiliki Tugas dan
Kabupaten Landak mengalami kewenangan melakukan
kerusakan akibata kegiatan PETI pengawasan pembinaan dan
seperti erosi dan sedimentasi pada pelaksanaan analisis dampak
badan sungai sehingga lingkungan, pengendalian, dan
menimbulkan banjir. Kegiatan pemulihan lingkungan dan
PETI juga menyebabkan kualitas pelestarian sumber daya alam.
air sungai menurun karena Terkait kerusakan lingkungan
tercemar. akibat PETI, BLH Kabupaten
4. Kelembagaan Pemerintah Yang Landak hanya memiliki
Terkait Dalam Upaya kewenangan mengawasi
Pengendalian Kerusakan kegiatan, dan kemudian
Lingkungan Sebagai Akibat melakukan koordinasi dengan
Pertambangan Emas Ilegal Dinas Pertambangan dan
Berkaitan dengan Energi Kabupaten Landak.
kerusakan lingkungan akibat Maraknya kegiatan
pertambangan ilegal di Kabupaten PETI di Kabupaten Landak
Landak, ada beberapa lembaga tidak terlepas dari lemahnya
pemerintahan Kebupaten Landak pengawasan yang dilakukan
yang mempunyai wewenang oleh Pemerintah Kabupaten
untuk menangani permasalahan Landak terhadap kegiatan
tersebut, yakni: PETI, akibatnya kerusakan
a. Dinas Pertambangan dan lingkungan tidak dapat
Energi Kabupaten Landak dihindari.
memiliki Tugas dan 5. Pelaksanaan Pengandalian
kewenangan Kerusakan Lingkungan Sebagai
menyelenggarakan Akibat Pertambangan Emas Ilegal
inventarisasi sumber daya Berdasarkan hasil
alam pertambangan mineral penelitian, upaya-upaya yang
dan batubara, menerbitan Izin sudah dilakukan Pemerintah
Usaha Pertambangan (IUP), Kabupaten Landak dalam
baik itu IUP eksporasi dan UIP mengendalian kerusakan
operasi produksi. Selain itu,

6
lingkungan akibat kegiatan PETI saja. Sedangkan kerusakan
sebagai berikut: tidak hanya ada di Kecamatan
a. Upaya pencegahanyang Mandor saja, melain di semua
dilakukan dengan sosialisasi kecamatan di Kabupaten
tentang dampak buruk Landak.
kegiatan PETI bagi Selain melakukan
lingkungan. Selain itu juga reboisasi, pemerintah juga
dilakukan pendataan tentang memberikan bantuan bibit
lokasi PETI, jumlah pelaku pertanian dan perkebunan
PETI, skala PETI dan kepada pelaku PETI dan
sebagainya tujuannya agar masyarakat disekitar
persebaran dan dampak PETI lingkungan PETI agar peleku
dapat diketahui. PETI dapat beralih pada sektor
Meskipun sudah pertanian dan perkebunan.
melakukan sosialisasi dan Upaya-upaya yang
pendataan terhadap pelaku dilakukan oleh Pemerintah
PETI, hal tersebut tidak Kabupaten Landak dalam
menghentikan kegiatan PETI, pengendalian kerusakan
karena tidak adanya kesadaran lingkungan akibat PETI
pelaku PETI. sebenarnya sudah benar.
b. Upaya penanggulangan Namun, kenyatan di lapangan
dilakukan dengan cara menunjukkan ada kegiatan
penertiban pelaku PETI. Ini PETI masih saja beroperasi
dimaksudkan untuk secara aktif meskipun
menghentikan sumber jumlahnya sedikit.
pencemaran dan/atau 6. Hambatan-Hambatan Yang
kerusakan lingkungan. Dihadapi Dalam Pelaksanaan
Penertiban dilakukan oleh Pengendalian Kerusakan
Satpolpp, dan Kepolisian Lingkungan Sebagai Akibat
Kabupaten Landak. Dalam Pertambangan Emas Ilegal
penertiban, aparat menyita Pengendalian kerusakan
peralatan kegiatan PETI. lingkungan akibat pertambangan
Meski penertiban sudah legal relatif lebih mudah
dilakukan fakta di lapangan dilakukan. Berbeda dengan
menunjukkan kegiatan PETI kegiatan PETI, disamping
masih saja beroperasi karena melanggar hukum, kegiatan
tidak adanya sanksi pidana. tersebut sulit dikontrol mengingat
c. Upaya pemulihan dilakukan keberadaannya yang tidak jelas.
dengan cara mereboisasi lahan Ada beberapa-beberapa kendala
bekas PETI. Kegiatan yang dihadapi pemerintah dalam
tersebuat merupakan inisiatif pengendalian kerusakan
masyarakat, karena antusias lingkungan akibat PETI, yaitu
masyarakat yang begitu tinggi antara lain:
maka BLH Kabupaten Landak a. Keterbatasan SDM yang
mendukung gerakan tersebut. dimiliki BLH Kabupaten
Reboisasi lahan bekas Landak sangat terbatas,
PETI yang dilakukan BLH sehingga pengawasan kegiatan
belum memberikan manfaat PETI dilapangan menjadi
kongkrit. Karena hanya sangat sulit dilakukan,
dilakukan pada satu kecamatan akibatnya, kerusakan akibat

7
PETI semakin tidak Berdasarkan hasil penelitian dan
dikendalikan. Sedangkan analisis yang telah diuraikan pada
pendampingan pelaksanaan bab sebelumnya dapat disimpulkan
reboisasi mengalami kesulitan, sebagi berikut:
sehingga program tersebut 1. Pengendalian kerusakan
berjalan dengan lamban. lingkungan akibat PETI di Sungai
b. Penegakan hukum yang lemah Menyuke Kabupaten Landak
Tidak adanya sanksi belum berjalan maksimal.
hukum terhadap pelaku PETI Pengendalian dengan cara
membuat kerusakan sosialisasi, pendataan, dan
lingkungan akibat kegiatan penertiban pelaku PETI sudah
PETI semakin sulit dilakukan oleh Dinas
dihentikan. Ini dikarenakan Pertambangan dan Energi, hanya
pelaku PETI adalah warga saja pendataan tidak dilakukan
masyarakat yang secara rutin, dan penertiban juga
menggantungkan hidup dari hanya sesekali. Selain itu,
kegiatan tersebut. Hal tersebut pengawasan dan koordinasi sudah
menjadi dilema bagi dilakukan oleh BLH Kabupaten
Pemerintah Kabupaten Landak dalam melakukan
Landak dalam melakukan pemulihan dengan reboisasi
penertiban kepada pelaku terhadap lahan bekas PETI,
PETI karena takut akan sedangkan bantuan bibit
terjadi reaksi dari pelaku pertanian dan perkebunan kepada
PETI jika dilakukan pelaku PETI untuk beralih profesi
penertiban. tidak berjalan karena tidak
Pemerintah Kabupaten menguntungkan dibandingkan
Landak sebenarnya memiliki dengan hasil pertambangan.
kewenangan yang lebih dalam 2. Belum maksimalnya
menangani permasalahan pengendalian kerusakan
kerusakan lingkungan akibat lingkungan sebagai akibat PETI
PETI. Namun, pada disebabkan oleh adanya kendala:
kenyataannya Pemerintah a. Kurangnya jumlah SDM yang
Kabupaten Landak belum dimiliki BLH Kabupaten
mampu mengatasi Landak, dalam pengawasan
permasalahan tersebut, selama terhadap kegiatan PETI,
ini pemerintah hanya akibatnya, kerusakan akibat
mengandalkan sosialisasi. PETI semakin tidak
Pada kenyataannya, terkendali.
pendekatan semacam ini bukan b. Tidak adanya proses hukum
menjadi solusi jitu. Pemerintah pidana oleh aparat kepada
Kabupaten Landak di harapkan pelaku PETI karena sebagian
bersikap tegas terhadap pelaku besar adalah warga
PETI, dengan pemberian masyarakat yang
sanksi pidana kepada pelaku menggantungkan hidup dari
PETI dengan tujuan kegiatan PETI. Hal tersebut
memberikan efek jera, menjadi dilema bagi
sehingga tidak ada lagi Pemerintah Kabupaten
kerusakan lingkungan akibat Landak dalam melakukan
PETI. penertiban. Karena takut akan
D. Kesimpilan terjadi gejolak sosial.

8
E. DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan Dan
Buku-Buku: Pengelolaan Lingkungan Hidup

Bambang Sugono, 2003, Metodelogi Undang-Undang Nomor 23 Tahun


Penelitian Hukum, 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 38
Hadin Muhjad. M., 2015, Hukum Tahun 2011 tentang Sungai
Lingkungan, Cetakan Pertama,
Penerbit Genta Publishing, Peraturan Pemerintah Nomor 22
Yogyakarta. Tahun 2010 tetang Wilayah
Pertambangan
Marhaeni Ria Siombo, 2012, Hukum
Lingkungan dan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 23
Pembangunan Berkelanjutan Tahun 2010 tetang Pelaksanaan
di Indonesia, Cetakan Pertama, Kegiatan Usaha Pertambangan
Gramedia, Jakarta. Mineral Dan Batubara
Muhamad Erwin, 2008, Hukum
Lingkungan Dalam Sistem Peraturan Pemerintah Nomor 71
Kebijaksanaan Pembangunan Tahun 2014 tetang Perlindungan Dan
Lingkungan Hidup, Cetakan Pengelolaan Ekosistem Gambut
Pertama, Refika Aditama,
Bandung. Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup Nomor 201 tahun 2004
Salim H.S, 2012, Hukum tentang Kriteria Baku Dan
Pertambangan Mineral dan Pedoman Penentuan Kerusakan
Batubara, Cetakan Pertama, Mangrove
Penerbit Sinar Grafika, Jakarta
Timur. Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup Nomor 200 tahun 2004
Suhardana, Contract Drafting tentang Kriteria Baku
Kerangka Dasardan Teknik Kerusakan Dan Pedoman Penentuan
Penyusunan Kontrak, Status Padang Lamun.
2013, Penerbit Universitas Atma
Jaya Yogyakarta, Cetakan ke lima, Website :
Yogyakarta.
Abrasi dan Erosi, Pengertian-
Syamsul Arifin, 2012, Hukum Perbedaan-Jenis dan Macamnya,
Perlindungan dan Pengelolaan http:// ilmugeografi .com/ilmu-
Lingkungan Hidup di bumi/tanah/abrasi-dan-
Indonesia, Cetakan Pertama, erosi,29November 2016.
Sofmedia, Jakarta
APBD Pemerintah Kabupaten
Peraturan Perundang-Undangan : Landak Tahun 2015,
http://www.jdih.landak
Undang-Undang Dasar Tahun 1945; kab.co.id/download/al197.pdf,
25 November 2016.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun
2009 tentang Mineral Dan Batubara

9
Arti Kata Emas-Kamus Bahasa http://antarakalbar.com/berita/32
Indonesia (KBBI) Online, 8629/menyuke-landak-
http://kbbi.web.id/emas, diakses diterjang-banjir-dan-tanah-
21 September 2016 longsor-4-rumah-rusak,diakses 1
April 2016.
Harian Kompas Rabu, Marak,
Pertambangan Emas di
Kabupaten Landak,
http://www.tekmira.esdm.go.id/
currentissues/?p=2799, diakses
11 Maret 2016

Kicauan Kopi, 2013, RPP


Perlindungan dan Pengelolaan
Ekosistem Karst, http://
kicaukopi.
blogspot.com/2013/04/rpp-
perlindungan-danpengelolaan.
html, tanggal 5 November 2016.

Landak Dalam Angka 2015,


http://www.landakkab.go.id/
detil-download-102.html,29
November 2016.

Marina Ika Sari, Dampak Positif dan


Negatif Industri Pertambangan
di Indonesia,
http://www.kompasiana.com/
marinaikasari/dampak-positif-
dan-negatif-industri-
pertambangan-
diindonesia_5528d386f17e6178
0e 8b457a, diakses 27 April
2016.

Pengertian dan Jenis Sedimentasi,


http://www.softilmu.com/2014/0
7/sedimentasi. html,30
November 2016.

Statistik Daerah Kabupaten Landak


2016,
https://landakkab.bps.go.id/inde
x.php/ publikasi/ view/id/152 ,
29 November 2016

Zaenal Abidin, Menyuke Landak


Diterjang Banjirdan Tanah
Longsor, 4 Rumah Rusak,

10

You might also like