255
ARITMIA VENTRIKEL
M, Yamin, Sjaharuddin Harun
PENDAHULUAN
Aritmia ventikel memiliki spektram yang luas mula deri
premature ventricular contraction (PVC, dikenal juga
sebagai ventricular extrasystole aiau VES), takikardia
ventrikel (selanjuinya disebut VT), fibrlasi ventrikel
(selanjutnya disebut VF), sampai torsades de pointes
(selanjutnya disebut TDP). Tantangan utama bagi Klinisi
adalah mengindentfikasiartmia ventrikel yang berpotensi
fatal pada kelompok pasientertentu (misalnya PVC frekuen
‘dla pasien pascainfark miokard dengan penurunanfungsi
ventrikel kiri) karena dapat menimbulkan kematian
mendadak,
Dalam tulisan ini akan diulasetiologi, gambaran EKG,
‘epentingan Klis dan tatalaksana aritmia ventrikel yang
sering dijumpai dalam praktek sehari hari yaitu PVC,
takikardi ventrikel, fibilasi ventrikel, dan torsades de
‘pointes, Pembahasan lebih mendalam diberikan pada VT.
ETIOLOG! DAN MEKANISME ARITMIA VENTRIKEL
‘Secara umum terdapat emp mekanisme ejadinyasritmia,
termasuk artimia ventrkel, yaitu automaticity, reentrant,
ddan triggered activi.
‘Automaticitytejadi arena adanya percepatanaktivitas
fase 4 dari potensial aks jantung. Aritmia ventrikel karena
gamgguan automaticity biasanya tereetus pada keadsan
aut dan krtis seperti infark miokard akut, gangguan
clektrolit, gangguan keseimbangan asam basa, dan tonus
adrenergik yang tinggi. Oleh karena itu bila berhadapan
dengan aritmia ventrikel karena gangguan au‘omaticity,
peri dikoreksifaktor penyebab yang mendaserinya, Aritmia
‘ventrikel yang terjadi pada keadaan akuttidaklah memiliki
aspek prognostik jangka panjang yang penting.
Mekanisme aritmia ventrikel yang tersering adalah
reentry dan biasanya disebabkan oleh kelainan kronis
sepertinfark miokard lama atau kardiomiopatidlatsi(di-
lated cardiomyopathy ). Jaringan parut (scar tissue) yang
{erbentuk akibat infark miokard yang berbatasan dengan
jaringan schat menjadi keadaan yang ideal untuk
‘erbentuknya srkuit reentry. Bila srkuit ini telah terbentuk
‘maka aritmia ventrikel reentrant dapat timbul setiap saat
ddan menyebabkan kematian mendadak.
‘Triggered activity memiliki gambaran campuran dari
edua mekanisme di atas. Mekanismenya adalah adanya
ebocoran ion positif ke dalam se schingga trjdilonjakan
potensial pada akhir fasc3 atau awal fase 4 dari aksi
potensial jantung, ila lonjakan ini cukup bermakna maka
akan tercetus aksi potensial baru. Keadaan ini disebut
afterdepolarization.
PREMATURE VENTRICULAR CONTRACTION
(pvc)
PVC timbul bila karena adanya fokus ektopik pada venrikel
yang muncul lebih awal dari irama dasaraya. Pada EKG akan
‘erlihat kompleks QRS yang lebar, terdapat perubahan
segmen ST-T sekunder, dan terdapat pause kompensasi
penuh (fully compensatory pause) seperti pada Gambar 1
‘Berdasarkan frekuensi dan bentuknya PVC dapat dibagi
menjciz
+ PVC Jarang (infrequent: kurang dari ima kali permenit
+ PVC Sering frequent): lebih dari lima kali per menit
‘+ PVC Repetitf: bila muncul pada tap denyutan (beat.
dua dari irama dasar disebut PVC bigemini (gambar
2), bila timbul pada denyatan ketiga dari rama dasar
disebut PVC tigemit
‘+ PVCberkelompok: bila dua PVC muncul berkelompok
disebut PVC salvo Bila tiga atau lebih PVC disebut VT
+ PVC Maltfokal: Bila bentuk PVC dalam satu sandapan
1623—1624
bentuknya berlainan, Ini menandakan fokus ektopik
berasal lebih dari satu tempat
+ Fenomen R on T: PVC muncul pada perioderepolarsesi
ventrikel yang rentan untuk terjadinya VF yaitu pada
down-slope gelombang T
Secara klinis PVC yang terjadi pada pasien dengan
Conpanaion WaNon Compania,
Pas
bar 1. Rekaman EKG PVC dengan ci Kompleks QF lber
dan adanya fully compensatory pause yaitu interval antara
gelombang P tame dasar sebolam PV dengan sesudan PVC
adalah dua kali interval P-P irama dasar (Oikutip dari
ve okglearring.com)
Gambar 2. PVC tiger. Tampak PVC muncul secara bergartian
dengan denyut (beat) normal
jantung normal tidak memiliki faktor prognostik yang
penting, Pada Keadaan ini tidak diperlukan terapi. Bila
pasien merasa tidak nyaman dapat diberikan minor
tranquilizer dan menghindarkan faktor yang memperberat
seperti kopi dan rokok. Bila gejala tidak berkurang dapat
diberikan obat penyekat bet
Pada keadaanakut seperti infark miokard aku, terutama
PVC bigemini, multifokal, atau R on T, dapat diberikan
lidokain, prokainamid, atau amiodaron.
Bila PVC yang sering (frequent) muncul pada pasien
pasca infark dengan penurunan fungsi LV (iraksiejeksi
+<35%) atau kardiomiopatiilatasi, maka nilai prognostiknya
‘menjadi penting karena kelompok pasien ini memiliki rsiko
Kematian mendadak yang tinggi. Kelompok pasien ini
sebaiknya dirajuk untuk pemeriksaan elektrofisiogi untuk
menentukan apakah perlu dipasang implanttable
cardioverter defibrillator (ICD).
‘TAKIKARDI VENTRIKEL (VT)
‘Takikardi Ventrikel (untuk kemudahan selanjutnya disebut
VT) adalah terdapat tiga atau lebih premature ventricular
contraction (PVC) atau ventricular extrasystoles (VES)
dengan laju lebih dari 120 kali per menit. Fokus takikardi
dapat berasal dari ventrikel (kiri atau Kanan) atau akibat
dari proses reentry pada salah satu bagian dari berkas
cabang (bundle branch reentry V1), Dari rekaman EKG
permukaan VT umurmnya memberikan gambaran EKG
0,12detik). Namun
tidak semua takikardi dengan Kompleks QRS lebar adalah
‘VT karena takikardi supraventrikel (SV7) dengan konduksi
aberan atau dengan Konduksi melalui jaras tambahan
(accessory pathway) juga akan memberikan gambaran
takikardi dengan komplek QRS lebar. Oleh karena itu
pengenalan VT menjadi penting dalam keadzan kegawatan
karena pemberian obat untuk SVT dapat membahayakan
pada pasien dengan VT. Pengenalan VT juga harus
‘mencakup identfikasi etiologi, sumber fokus, terapi, dan
prognosisnya. VT idiopatik misalnya, dapat diterapi secara
defintif dengan ablasi Kateter,sangat jarang menyebabkan
kematian mendadak, dan memiliki prognosis yang baik.
Sebaliknya VT iskemia (VT akibat penyakit jantung
koroner) memberikan risiko tinggi untuk terjadinya
Kematian mendadak (sudden cardiac death) akibataritria
fatal (VT yang berdegenerasi menjadi ventricular
Sibrillation).
Klasifikasi
Secara umum VT dapat dibagi menjadi monomorfik dan
polimorfik. VT monomorfik memiliki kompleks QRS yang
sama pada tiap denyutan (beat) dan menandakan adanya
depolarisasi yang berulang dari tempat yang sama.
Umumya disebabkan oleh adanya fokus atau substrat
aritmia yang mudah dieliminasi dengan teknik ablasi kateter.
Sedangkan VT polimorfik ditandai dengan adanya
ompleks QRS yang bervariasi (berubah) dan menunjukkan
adanya urutan depolarisasi yang berubah dari beberapa
tempat, Biasanya VT jenis ini berkaitan dengan jaringan
parut (scar tissue) akibat infark miokard (ischemic VD)
Bila VT berlangsung lebih dari 30 detik disebut sustained
dan sebaliknya bila Kurang dari 30 detik disebut non-
sustained,
‘Berdasarkan etiologi VT dikelompokkan menjadi
+ VT Idiopatik (Idiopathic VD)
VI Idiopatik Alur Keluar Ventrikel Kanan (Right
Ventricular Outflow Tract VP=RVOT VT)~ VT Idiopatik Ventrikel Kiri (Idiopathic Left Venti
cular VE)
+ VT pada Kardiomiopati Dilatasi Non-Iskemia
= Bundle Branch Reentrant VT
~ Arrhythmogenic Right Ventricular Dysplasia
(ARVD)
+ VTiskemia Ischemic VI)
Diagnosis Takikardia Ventrikel
Diagnosis VT didasarkan pada gambaran berikut ini
Durasi dan morfologi kompleks QRS, pada VT urutan
aktivasi tidak mengikutiarah konduksi normal (tergangeu)
sehingga bentuk kompleks QRS akan kacau dan durasi
kompleks QRS menjadi panjang (biasanya lebih dari 0,12
detik). Pecloman uum yang berlaku adalah semakin ebar
ompleks QRS semakin besar kemungkinannya suatu VT,
‘Khususnya bila lebih dari 0,16 detik. Pengecualian adalah
VT yang berasal dari fasikel posterior berkas eabang kiri
(idiopathic left venricular tachycardia) yang memilki
‘kompleks QRS kurang dari 0,12 detik karena pada VT jenis
ini lokasi reentry dekat dengan septum interventrikel seperti
kondksi normal.
Morfologi kompleks QRS bergantung pada asal fokus
‘VT. Bila berasal dari ventrikel Kanan akan memberikan
‘gambaran morfologi blok berkas cabang kiri (let bundle
branch block morphology) dan jika berasal dari ventrikel
Jiri akan menunjukkan gambaran blok berkas cabang kanan
(right bundle branch block morphology). Kalau morfologi
QRS adalah RBBB maka tkikardi adalah VT jka morfologi
Kompleks QRS adalah monomorfik atau bifasik (QR atau
RS). Jika morfologi QRS adalah LBBB maka akan
menguatkan diagnosis VT jika adanya takik (notching)
‘gelombang S atau nadir S yang lambat (>70 milidetik).
Laju dan rama, laju (rate) VTberkisarantara 120-300 kali
per menit dengan irama yang teratur atau hampir teratur
(varias antar denyut adalah <(,04 deik),Jika takikardi
diserta irama yang tidak teratur (irregular) maka harus
dipikirkan adanya AF dengan konduksi aberan atau pre-
cksitasi
Aksis kompleks QRS, aksis kompleks QRS tidak hanya
penting untuk diagnosis tapi juga untuk menentukan asal
fokus. Adanya perubahan aksis lebih dari 40 derajat baik
ke iri maupun ke kanan umumnya adalah VT. Kompleks
QRS pada sandapan aVR berada pada posisi-210 derajat
dengan kompleks QRS negatif. Bila kompleks QRS menjadi
posiif saat takikardi sangat menyokong adanya VT yang
berasal dari apeks mengarah ke bagian basal ventrikel.Aksis
ke superior pada takikardi QRS lebar dengan morfologi
RBBB sangat menyokong kearah VT. Adanya takikardia
QRS lebar dengan aksis inferior dan morfologi LBBB
‘mendukung adanya VT yang berasal dai right ventricular
outflow tract.
Dissosiasiantara atrium dan ventrikel Atrio-Ventricular,
1625
Dissociation), pada VT nodus sinus terus memberikan
‘mpuls secara bebas tanpa ada hubungan dengan aktivitas
ventrikel (atrium dikontrol oleh nodus sinus dan ventrike!
ikontrol oleh fokus takikardi dengan laju lebih cepat)
schingga gelombang P yang muncul tidak berkaitan dengan
kkompleks QRS (dikenal dengan AV dissociation) seperti
terlihat pada Gambar 3, Adanya disosiasi AV sangat Khas,
‘untuk VT walaupun adanya asosiasi (hubungan) AV belum
dapat menyingkirkan VT. SecaraKlinis dsosiasi AV dapat
dikenal dengan adanya variasi bunyi jantung satu dan
variasi tekanan darah sistolik,
raevertily
‘Gambar 3. Gambaran disosiesi AV pada idopathic left ventncu
Jar tachycardia, Perhatkan sandapan Il dan tecthat gelombang P
i dopan kompleks ORS ke-3,ke-6, ke8,ke-15, ke-27, dan ke-24
(anda panah) yang tidak berkatan dengan kompieks QRS yang
mengikutnya
Capture beat dan Fusion beat, Kadang-kadang saat
berlangsungnya VT, impuls dari atrium dapat
smendepolarisasi ventrikel melalui sistem konduksi normal
sehingga memunculkan kompleks QRS yang lebih awal
dengan ukuran normal (sempit). Keadaan ini disebut
capture beat (Gambar 3). Fusion beat terjdi bila impuls
dari nodus sinus dihantarkan ke ventrike] melalui nodus
atrioventrikel (nodus AV) dan bergabung dengan impuls,
‘dari ventrkel. Jadi ventrikel sebagian didepolarisasi dari
rnodus sinus dan sebagian dari ventrikel schingga kompleks
QRS berbentuk antara kompleks normal dan VT (Gambar
4), Capture dan fusion beat jarang ditemukan dan sangat
has untuk VT walaupun tidak adanya mereka bukan berart
VT dapat disingkirkan
Konfigurasi kompleks QRS, adanya concordance
(Kesesuaian) dari kompleks QRS pada sandapan dada
‘sangat menyokong diagnosis VT. Kesesuaian positif (posi-
tive concordance) kompleks QRS pada sandapan dada
ddominan positif menunjukkan asal fokus takikardi dari
dlinding posterior ventrikel. Kesesuaian negatif (negative
concordance) kompleks QRS pada sandapan dada dominan
negatif menunjukkan asal fokus dari dinding anterior
ventrikel. Kedua gambaran tersebut dapat dilihat pada
Gambar5.1626
Kriteria untuk diagnosis VT yang telah dibahas tadi,
tidak selalu didapatkan dan tidak jarang hanya satu atau
dua kriteria saa yang ditemukan, Oleh Karena itu Brugada
‘membuat kriteria pendekatan yang sederhana seperti yang
terlihat pada Gambar 6. Pedoman tersebut lebih mudah
dan praktis untuk di pakai dalam praktek sehari-har
Selain rekaman EKG anamnesi, pemeriksaan fisik, data
penunjang lainnya (foo toraks, dan ekokardiografi) dapat
membantu. Pada pasien yang pemah mengalami infark
rmiokard dengan gangguan fungsi ventrikel misalnya, maka
diagnosis VT lebih diutamakan bila pasien tersebut
rmendapattakikardi dengan kompleks QRS lebar. Penting
100 ms pada satu
sandapan prekordial?
Ya Tidak
a, oe EE
vt Pertanyaan selanjutnya
Disosiasi AV 2
Ya Tidal
ak i
vr Perianyaan seanjutnya|
Kteria Morfologi for VT
ditemukan pada
sandapan prekordial V1-2 dan V6
i [va Tidal
=e
Kompleks RS tak ditemukan
ppada semua sandapan prekordial?
|
|
|
+
vr [SVT dengan kondukto
aberan
Tis)
Gambar 6, Kiteria Brugada untuk diagnosis VT (Dikutip dari
Gireuetion 1991,83:1649-59)
DIAGNOSIS BANDING
‘Tidak semua takikardi dengan kompieks QRS lebar adalah
‘VT meskipun 70% takikardi jnis ini adalah VT.
‘Takikardi dengan kompleks QRS lebar bisa terjadi pada:
‘Takikardia supraventrikel (SVT) dengan konduksi
saberan, pada keadaan SVT biasa maka konduksi dari atrium,
ke ventrikel melalui jalur konduksi normal sehingga
ompleks QRS akan normal. Namun secarafsiologis dapat
terjadi hambatan (blok) pada salah satu berkas cabang (kit
atau Kanan) Karena adanya perbedaan masa refrakter di
antara kedvanya. Kedaan ini disebut konduksi aberan
(aberrant conduction). Karena adanya hambatan berkas
cabang maka Kompleks QRS akan lebar seperti Keadsan
LBBB ata RBBB biass.
Takikardia supraventrikel (SVT) dengan kondukst
melalui jaras tambahan (accessory pathway), Bila terdapat
jaras tambahan yang memintasjalur Konduksi normal dariatrium ke ventrikel, maka pada saat takikardi supraventrikel
(SVT), ventrikel diaktivas tidak melalui jalur konduksinor-
mal sehingga ventrikel mengalam’aktivas ini (preeksitas).
Akibatnya kompleks QRS akan terliat lebar.
‘Takikardia supraventrikel (SVT) pada keadaan hambatan
berkas cabang yang sudah ada, bila pada keadaan irama
sinus sudah terdapat gambaran hambatan berkas cabang.
(Gir tas kanan) maka saat timbul SVT kompleks QRS akan
terlihatlebar seperti pada keadaan sinus, Oleh karena itu
sangat penting untuk membandingkan EKG sebelum
dengan pada saat takikardia,
KEPENTINGAN KLINIS TAKIKARDIA VENTRIKEL
Takikardia Ventrikel Idiopatik
Dijumpai pada pasien dengan jantung normal (tidak ada
kelainan struktural). Umurnnya VT tidak berbahaya, tidak
mengganggu hemodinamik, dan tidak menyebabkan
kematian mendadak (suddent cardiac death). Narmun bila
VT timbul dengan laju yang cepat dapat menyebabkan
sinkop. Karena disebabkan oleh fokus ektopik yang
terbatas pada satu lokasi maka umumnya sangat mudah
dihilangkan dengan cara ablasi katete.
VT Idiopatik alur keluar ventrikel kanan (right
ventricular out flow tract VD), fokus VT berasal dari RVOT
dan jenis VT ini merupakan 90% dari VT idiopatik, Pasien
lumumnya adalah perempuan muda. VT dapat dicetuskan
‘oleh Ketegangan, emosi, dan aktivitas fisik. Manifestasi
kinis jens ni dapat berupa VT yang dicetuskan oleh latihan
(exercised-induced VT )atau VT monomorfk yang berulang,
(repetitive monomorphic VP) yang timbul seat istirahat.
Pada beberape pasien kerap dijumpai dalam bentuk prema
ture ventricular contraction (PVC) bigemini atau VT non
sustained yang simptomatik dan mengganggu, Pemerikssan
cekokardiografi dan angiografi koroner biasanye normal
Gamberan eleKtrokardiogram (EKG) menunjulkan suatu
takikardi dengan kompleks QRS lebar, morfologi kompleks
QRS left bundle branch block (LBBB) pada sandapan V1
dengan aksis kompleks QRS ke arah inferior (right axis
deviation) atau normal (Gambar 7)
Umumnya VT jenis ini disebabkan oleh proses
otomatisasi, triggered activity, dan takikardi dengan
perantaraan siklik-AMP yang dirangsang oleh sistem saraf
adrenergik dan sensiti terhadap peningkstan kelsium
intrasel. Oleh karena itu dapat diberikan pengobatan
dengan obat penyekat kalsium (calcium channel blocker)
seperti verapamil. Sedangkan pada VT jenis lain obat ini
adalah kontraindikasi. Karena salah satu jenis VT ini
dicetuskan oleh latihan (exercise induced) maka obat
penyekat beta (beta blocker ) juga efektif. Dapat diberikan
‘metoprolol sampai dosis optimal 2x 100 mg per hari. Bila
pasien tetap bergejala maka dapat diberikan terapi definitif
1627
CGamibar7. VT keopatkdar' RVOT. Aekaman EKG mempethatian
takikardi dengan Komploks ORS lebar, morfolagi left bundle
branch block (BBB) pada V1, aksis kompleks ORS normal.
dengan ablasi kateter (Gambar 8). Keberhasilan tindakan
iniberkiser 70-85% dengan angka komplikasi yangrendah
(misalnya perforas),
Diagnosis banding VT tipe ini adalah jenis VT la
Hanya sajaperlu diperhatikan jenis VT yang paling mirip
dengan VT ini yaitu Arhvtmogenic Right Ventricular
Dysplasia (ARVD). Pebedaannya adalah pada ARVD
didapatkan adanya infiltrasi lemak pada ventrikel kanan
(erdapat kelainan struktural)
VI Idiopatik dari Ventrikel Kiri (Idiopathic left
nya
toate ver pera
Gambar 8. Ablasi katetor pada RVOT VT dar berbaga posis
ABL (kaleter ablas) yang dtempalkan pada RVOT. RVA adalah
katoter yang ctempatkan ci apeks ventikel kann.
ventricular tachycardia=1LV7),istilah lin untuk VT jens,
inj adalah takikardia fasikular karena adanya proses
reentry pada fasikel anterior dan posterior sebagai
penyebab takikardi. Ada tiga sub-kelompok pada VT ini
‘yaitw kelompok yang senstif erhadap verapamil (verapamil
sensitive), sensitif terhadap adenosin (adenosine
sensitive), dan sensiti terhadap propanolol (propanelol
sensitive). Yang terbanyak adalah kelompok sensitif
terhadap verapamil. VT jenis ini umurmnya diderita oleh
pria usia muda. Pada rekaman EKG permukaan terlihat
takikarci dengan morfologi kompleks QRS berbentuk blok
betkas cabang kanan (RBBB), dengan aksis superior
(gambar2). Kompleks QRS tidak begita lebar karena fokus
takikardi dekat dengan septum (Iokasijaringan konduksi1628
normal). Takikardia ini sering dikelirukan dengan SVT
karena kompleks QRS tidak terlalu lebar dan sensitif
terhadap verapamil sehingga dapet diterminasi dengan
verapamil seperti umumnya SVT.
ada pasien yang simptomatik dapat diberikan terapi
‘obat-obatan. Bila gagal dapat dilakukan eliminast dengan
ablasi kateter dengan angka keberhasilan rata-rata 87%.
‘Ablasi Kateter juga diindikasikan pada pasien yang tidak
ingin minum obat dalam jangke wakta lama,
Takikardia Ventrikel pada Kardiomiopati
Dilatasi Non-iskemia
Bundle branch reentrant ventricular tachycardia, VT
jenis ini (Gambar 9) ditemukan sekitar 40% pada pasien
Kardiomiopat dilatasiidiopaik (non-iskemia) dan 6% dari
seluruh jenis VT yang dirujuk ke laboratorium
«lektofisiologi. SecaraKlnis VT jens ini bersifatberbahaya
selingga menyebabkan sinkop atau hentijantung. Pada
EKG biasanya ditandai oleh kompleks QRS dengan
morfologi blok berkas cabang kiri (LBBB) Takikardi dapat
dihilangkan dengan melakukan ablasi keteter pada berkas
cabang kanan tapi kesintasan pasien menurun kartna
adanya disfungsi ventrikel ki sebagei penyerta
Tit | ANY
Gambar 9. Mekanisme dan gambaran EKG permukaan dan
inakarciak pada buncle branch reentry VT.
Arrhythmogenic right ventricular dysplasia (ARVD),
kelainan ini sangatjrang, biasanya diderita oleh Kelompok
usia muda, di mana terdapat infiltras lemak dan jaringan
parutpada miokard ventrikel kanan. Karakteristik VT adalah
kompleks QRS dengan morfologi blok berkas
CCabang kiti (LBBB). Tatalaksana VT jenis ini hampir
sama dengan VT iskemia dengan peran ICD (implanttable
cardioverter defibrillator ) yang efektif untuk mencegah
kematian jantung mendadak (suddent cardiac death).
TTerapi pembedahan dengan mengisolasi daerah yang
displastik temnyata tidak efektif Karena timbulnya gagal
Jantung kanan,
Takikardia Ventrikel Iskemia
VT iskemia disebabkan oleh penyakit jantung koroner
seperti infark miokard akut. Secara prognostk VT jenisini
sangat penting karena dapat menyebabkan Kematian
Jjantung mendadak. VT iskemia terjadi karena adanya
reentry akibat adanya jaringan parut di sekitar jaringan
sehat. Secara umum, semakin luas jaringan infark semakin
besar peluang terjadinya reentry. VT iskemia cenderung
bersifat fatal Karena dapat berdegenerasi menjadi fibrilasi
ventrikel dan kematian mendadak. Prediktor kematian
Jantung mendadak adalah adanya riwayat serangan
Jantung sebelumnya, penurunan fungsi ventrikel ki (fraksi
ejeksi <40%), dan adanya premature ventricular contrac-
tion yang sering.
TTerapi VT iskemia pada umumnya adalah dengan obat-
obatan. Sedangkan ablasi kateter pada VT iskemia belum
‘memberikan has yang memadai,
TATALAKSANA UMUM
Tatalaksana pada Keadaan Akut
Bila keadaan hemodinamik stabil, terminasi VT dilekukan
dengan pemberian obat-obatan secera intravena seperti
amoidaron, lidokaine, dan prokainamid, Dua obat yang
pertama tersedia di Indonesia, Amiodaron dan prokainamid
lebih unggul dibandingkan dengan lidokain,
Amiodaron dapat diberikan dengan dosis pembebanan
loading dove) 15 mg/menitdiberikan dalam 10 menitdan