You are on page 1of 22
BAB 5 Ruang Vektor Pada bab sebelumnya telah dibahas tentang ruag dimensi dua dan ruang dimensi tiga. Sekarang kita akan membahas tentang perluasan untuk ruang tersebut dan sifat-sifat yang ada di dalamnya, 5.1 Ruang R" Kita akan memperluas raang R? dan R? menjadi R. Definisi 5.1: Bila n adalah bilangan bulat positif, maka supe! berorder n (ordered n tuple) adalah urutan n bilangan real yang Derbentuk (@1, 3, 855» 84). Himpunan dari semua tupel berorder n dinamakan ruang n (disimbolkan dengan R°), Contoh 5.1: Untuk R' contohnya adalah bilangen 2, -2, 0, Untuk R? contohniya adalah bilangan (2,1), (21), 1,0), (4,1), Untuk R? contohnya adalah (1,2,1), (1-1-2), (1,01), 1,-2.0}, Untuk R¥ contohnya adalah (1, -1, 1, 1,-1), 1,2, 1,-2,3), (2, 3, -1, 2,4), ‘Untuk R' sampai R® dapat digambarkan secara geometri, sedangkan untuk n > 3 sutit dibayangkan dan bahkan tidak bisa digambarkan. Definisi 5.2: Dua buah vektor if n= Vy Definisi 53: Penjumlahan dua vektor i, ¥ di R® didefinisikan sebagai berikut. (U1, U2, Us, ny Ua) dan B= (Vt, VavnVn) di R" disebut sama apabila uy = vy, uy = Vag Us = Vip oy B+ = (Uy Uy Ua Un) + (Vip Vas Vas 9 Vad = (Wt Vis Ua Va Bt HO) Definisi 5.4: Perkalian sebuah skalar k dengan sebuah vektor ¥ di R"didefinisikan sebagai HB = 5 (Vis Vin Vaso Ya) = (lv V2 KV, on KV) Definisi 55: ‘Vektor nol dalam R" adalah vektor yang semua komponennya adalah nol, yaitu: 0= (0,0, 8, ...,0) E —— Definist 5.6: Jika i di R" adalah sebuah vektor sembarang, maka: (Alt “Uz, “Ua, ys) Beberapa hasil dari definisi-definisi di atas adalah sebagai berikut. Jika i, ¥, w di R” dengan k dan / adalah skalar, maka: Latta o4a 2 G+(F+ W)—(E+T)4H 3. G+0= 04a =a 4 i +(H) = 0 atu 5. ka) = (KIT 6. k(i+ B)= ki Hho 1. (etl) @ skit li & la=i Definisi 5.7 (Perkalian dalam Euclid): Jika @ = (Uy, ty, Us, wt) den 7 = (Vi, Ve, VoyenVq) di R", maka perkalian dalam Euclid (perkalian titik) vektor i dan ¥ didefinisikan sebagai berikut. HF = Uyvyt uve + Vy +. UsMy Catatan: Perkalian dalam Euclid vektor i dan ¥ sering juga disimbolkan dengan Contoh 5.2: Jika @ =(-1,2,-1,0, 1) dan ¥=(1, 1, 1,2, 2) di R’, maka: 1,2,-1,0,1)° (1,1, 12,2) (-1X(1) + (2X(1) + C11) + ON) + (2) 1+2-14042=2 ai Jadi: @.5 =2 Hasil penting yang berhubungan dengan vektor dan perkalian titik adalah: L gts ta Definisi 5.8 (Norm dalam R") Norm vektor i di R" didefinisikan sebagai Qibnd dena Ruang Vektor 83 Definisi 5.9 (Jarak Euclid dalam R°): 1 Jarak Euclid antara vektor i= (Us, «. u,) dan vektor 40,9) = fb Hf = Jey 9)? + ea 99)? 4+ Cy 9) Contoh 5.3: Jikau =(l, Kl =f? OO? “Vir I- a2 FA =? +02)? +2) +2)? +)? =V0ra rae aeT AB (G5) (1-0? (1-2)? +(1-2)? + (0-2) + (I= =Viv9414440=V15 5.2 Ruang Vektor secara Umum Dalam bagian ini kita akan mengatakan sekumpulan aksiome yang jika dipenuhi oleh sekelompok himpunan, ‘maka himpunan tersebut dapat dikatakan/disebut vektor. Jadi, kita akan melakukan abstraksi untuk sebutan vektor dan ruang vektor. Definisi 5.10 (Ruang Vektor) ‘Misalkan V adalah sembarang himpunan dengan elemen yang di dalamnya diberikan operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalar. Jika sepuluh aksioma berikut ini dipenuhi oleh i, , i di V dan skalar k, | yang sembarang, maka kita dapat menyebut V sebagai ruang vektor dan elemen-elemen di dalam V disebut vektor. Aksioma tersebut adalah: Vin Vas Vas ona Va) dalam R" didefinisikan sebagai: 1,0, 1) dan ¥=(0, 2, 2, 2, 1), maka: 1. a0 € Vimka @+3 ev +a 5 +5 ¢ 4. terdapat elemen 0 € V sehingga 6 + i + )=(G49)4 5 + +0 = untuk semua w EV 5. untuk setiap i € V, ada—i € V schingga ara =6 6. jika @ €V adalah sembarang vektor dan k adalah sembarang skalar, maka ki eV K(i+ B)= kad +kv (c+) @ =ki +a Ka) = (Kl) @ 7 Waal 8 (k+I)a = kit +1 Ea Aljabar Linier Dasar 9. k(ld) = (hia 101d = il Contoh 5.4: Jika V adalah himpunan sembarang bidang yang melalui titik asal 0(0, 0, 0) dalam R’, buktikan bahwa V ‘merupakan ruang vekior di bawah operasi penjumlahan standar dan operasi perkalian standar,yaitu a+ (+ ¥, H+ Ve, ty) dan kB =(kvi. kv, kv) Jawab: Pertama-tama V dapat dinyatakan sebagai V melalui titik OC 0, 0, 0) berbentuk ax + by + cz = 0. ‘Sclanjutnya, Anda tinggal membuktikan bahwa V memenuhi Kesepuluh aksioma di atas. Anda dapat menerus- ‘kannya sendiri, Contoh 5.5: P; adalah himpunan semua polinomial berderajat 2 atau kurang dengan koefisien bilangan real. Didefinisikan ‘penjumlahan dan perkalian skalar sebagai berikut POX) = a+ ax-+ayx" dan q(x) =bo+ ix + bjx? maka 8) + (0) = (aa + Ba) + (ay +bs)x + (ant x ‘Dan bila c suatu skalar, maka: €V | av, + bv, + oxy = O}, sebab persamaan bidang yang ep(x) = Cag + 02x + Ca:X”, Jefas, Py merupakan ruang vektor dan hal ini dapat diperluas untuk P, dengan n # 0, 5.3 Subruang (Ruang Bagian) Definisi $.11: Himpunan bagian W dari sebuah ruang vektor V dinamakan subruang (ruang bagian) dari V jika W itu juga ‘™merupakan sebuah ruang vektor dj bawah penjumlahan dan perkalian skalar yang didefinisikan pada V. \V adalah ruang, vektor. W muang vekior bila 10 aksioma yang ada dipemki en W Gambar 5.1 Ruang veKtor dan subruangnya ‘Atau, dapat pula dikatakan bahwa jika W adalah himpunan yang memwat satu atau lebih vektor dari sebuah ruang vektor V, maka W adalah sebuah subruang dari V jika dan hanya jika syarat-syarat ini dipenuii: © Syarat ls 7,7 ¢ Wmaka i + Ve W. ‘© Syarat 2: Jika k adalah sembarang skalar dan i adalah sembarang vektor di W, maka kil ¢ W. Ruang Vektor 85. Contoh 5.6: Apabila V adalah himpunan matriks berukuran 2 x 2 dan W adalah sernue matriks berukuran 2 x 2 yang elemen- celemen diagonal utamanya berilai nol, buktikan bahwa W merupakan subruang dari V. Jawab: W dapat dinyatakan sebagai: 0 x2 xy 0 Dua syarat di atas cukup untuk menunjukkan bahwa W adalah subruang. Dengan demikian, kita tidak perlu ‘melihat seluruh aksioma (10 aksioma) yang menjadi syarat subruang. le “z[omm=[° 2 a x20 ee Rerun mm=[.? x2 |, 2] =| ° neeve] ew xx OJ} Ly OJ Lxrty2 0 adi, m,+m; W (syarat I dipenuhi). w 1, Ambil m,,m, €W dengan m, 2 Anbilm € W dn ° mn? | dans stata m2) km =k[° ™2}-[ 0 km] ew m, 0] [kmy 0 Jadi, km € W (syarat 2 dipenuhi). Dengan demikian, W terbukti adalah subruang dari V. Contoh 5.7: + adalah ruang bagian dari RY A b. Tunjukkan pula bahwa W, yaitu himpunan semua polinomial dengan bentuk a + bx — bx? + ax’, adalah ruang bagian Ps. a, Tunjukkan bahwa W, yaitu himpunan semua vektor dengan bentuk: - a adalah ruang bagian c. Tunjukkan bahwa W, yaitu himpunan semua matriks dengan bentuk [ dari Max Jawab: a, Berikut akan dibuktikan bahwa W merupakan subruang a c ambit 2, 5 ew dengan @ = |? lean d =| 4 | seni . ae = ml ue, gan He 7 ingga: a e a] fe ate 6 bed + > (+d) a] le ate Jadi, 7 +3 W (syarat I dipenuhi) b ¢ Ambil @ © Wedengan d=] | dan ksuatu skalar, mak a ka b kb ki =k = ew =| |-kb a} [ae] Jadi, kid € W (syarat 2 dipenuhi Dengan demikian, W adalah subruang dari V. b. Berikut akan dibuktikan bahwa W merupakan subruang Ps. © Ambil p(x), q(x) €W maka: p(x) = a+bx—bx? +ax? dan q(x) = c+dx—dx’ +x? sehingga POX) + a(x) (ate)+(b+d)x-(b+ dx? (ate ¢ W a+ bx bx? +ax?)+(c+dx —dx? +cx")= Jadi, p(x) + q(x) © W (syarat | dipenuhi), a+ bx —bx’ + ax? dan k suatu skalar maka ‘+ Ambil p(x) & W dengan p(x) kp(x) = k(a+ bx —bx? #ax?) = ka +kbx ~kbx? +kax? © W Jadi, kp(x) € W (syarat 2 dipenuhi), Dengan demikian, W adalah subruang dari V. Selanjuinya, Anda dapat mengerjakan soal ¢) dengan cara yang sama Dapat pula dilihat bahwa jika W adalah subruang dari ruang vektor V, maka W memuat vektor nol yang ada dalam V. Persyaratan bahwa setiap ruang bagian harus memuat 0 €V, kadang-kadang berguna dalam membuktikan bahwa sebuah himpunan bukan merupakan subruang (rwang bagian). Ruang Vektor 87 Definist 5.12 (Kombinasi Linier): Sebukh vektor W disebut “kombinasi linier” dari vektor-vektor ¥,,V,,..,¥, fika vektor w tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk: Kyi, + ky thi, + ky, dengan ki ke, ks, Keadalah skalar, Catatan: Kadang-kadang kita menuliskan vektor dengan bentuk i = (i 2... ug) tetapi dalam konteks SPL akan dituliskan berbeda, ya x x {juga merupakan vektor dalam artian Xn A¥=5 dengan fb, a 2s in b, an a2 an by A dan b= Ani Ane nn b, Contoh 58: Diketahui vektor-vektor # = (1, 1,0, 1), ¥= 2,1, 1, 1), dan i= (1, 1, 1, -1) dalam R*, Tunjukkan bahwa vektor & = (4,3, 2, 1) merupakan kombinasi linier dari i, 9, dan W Jawab: Supaya @ menjadi kombinasi linier dari a, 7, dan 7, maka harus ada skalar ky, ks, kx Sehingga: @=kyf+ky 5+ kW atau dengan kata lain 4.3.2. D=k (10, 0+62,41,0+b0,11-D Didapat tiga persamaan, yaite: 4 =k +2khth 3 =khthtk 2 =kth 1 = ki tky-ks

You might also like