You are on page 1of 3
‘ARTIKEL RADIASI OPTIK Oleh : Sri Soewasti Soesanto Peneliti Utama pada Puslit Ekologi Kesehatan, Badan Litbangkes Pendahuluan adias! clektromagnetik terdiri dari medan R Stee Frekuensi radio (termasuk microwave), radiasi infra merah, sinar yang tampak, ultraviolet, sinar-X, dan radiasi gamma, semuanya termasuk radiasi elektromagnetik, dan tersebar baik di ruang bebas maupun pada benda, Secara bersama-sama radiasi elektromagnetik ini membentuk spektrum elektromagnetik, bila disusun menurut frekuensi dan panjang gelombangnya. Panjang gelombangnya berkisar antara 100 nm dan 1 mm, Radiasi ultraviolet, sinar yang tampak dan infra merah secara bersama dikenal sebagai radiasi optik dan dinyatakan dalam panjang —gelombang, Adakalanya daerah spektrum dengan panjang gelombang lebih pendek dari 100 nm disebut radiasi peng-ion, dan yang panjang gelombangnya lebih panjang dari 100 nm disebut radiasi bukan peng-ion. Istilah ini berguna bagi mereka yang ingin membedakan efek biologis dari berbagai jenis radiasi. Bagi dokter, spektrum optik umumnya terdiri dari lima dekade panjang gelombang antara 10 nm dan 1 mm. Sebalikaya fotobiologis dan ahli Kesehatan yang menaruh perhatian pada radiasi ultraviolet vekum, memulai pada panjang gelombang 180-200 nm. Sumber pajanan ‘eksposer/paparan’ radiasi optik dapat disebutkan sebagai berikut : a. sinar matahari (penyinaran alami; b. lampu; c. laser, dan 4. sumber lain yang memancarkan sinar (panas). Jadi, radiasi optik ada yang alami dan dewasa ini makin banyak pula buatan manusia. Keuntungan dan Risiko Efek menguntungkan dari sinar matahari dan UVR pada manusia telah dikemukakan dalam literatur dan dalam WHO Environmental Health Criteria 14 tentang radiasi ultraviolet, Manfaat sinar matahari antara lain dapat membunuh kuman, membantu pertumbuhan tulang, dan mempunyai efek psikologis. Walaupun demikian analisis mengenai keuntungan versus risiko perlu diadakan, Karena radiasi optik tidak terlalu masuk ke dalam maka mata dan kulit merupakan bagian tubuh yang perlu mendapat perhatian. Efek akut utama adalah fotokeratitis, cedera retina mata Karena panas, dan fotokimia serta erithema, dan terbakarnya kulit. Efek lanjut termasuk timbulnya Katarak, mungkin degenerasi retina mata, serta penuaan dini, dan kanker kulit. Bfek biologis dari semua radiasi optik dapat dibagi menjadi tiga Kategori utama yaitu : thermai (termasuk termo-mekanik), fotokimia, dan efek medan listrik langsung, Bfek thermal berlaku mulai dari sinar infra merah sampai ke sinar yang tampak. Efek fotokimia terutama dari sinar ultraviolet tetapi juga ada pada sinar yang tampak. Bfek akustik dan kelainan bergantung pada impuls thermal akut dari pajanan. beberapa nanosecond (ns) yang dapat menimbul kan efek akustik dan mekanik sekejap yang merasak jaringan. Untuk pajanan di bawah ns, interaksi antara medan listrik langsung (non-linear) dengan molekul biologis tampak memainkan peranan utama dalam mekanisme terjadinya cidera. Pada industri, di samping laser, ada sumber radiasi optik kontinu, seperti lampu quartzvodide- tungsten, unit las listrik, lampu yang digunakan untuk penelitian laser dan fotolisis , kawat peledak, serta sinar superradian. Adapun yang terpajan ‘terkena’ sinar matahari dan/atau radiasi optik lain adalah petani, nelayan, pekerja bangunan, berjemur di pantai, pekerja percetakan, operator kamera, laboratorium optik, artis penghibur, petugas rumah —_sakit, laboratorium, petugas pemasangan lampu jalan, pemakai gimnasium, — penonton, operator pertunjukan sinar laser, dan juga penduduk biasa. Jenis sinar laser bermacam-macam, antara lain yang memakai argon (Ar), karbon dioksida (CO2), gallium arsenida (GaAs), helium neon (HeHe), gelas ‘Media Litbangkes Vol. VINo. 04, 1996 “ARTIKEL, neodimiam (gelas Nd), neodimium yttrium. ‘aluminium garnet (Nd-YAG), dan sebagainya. Sinar laser digunakan pada berbagai instrumen, holografi, spektroskopi, teknik + pembedahan, radaroptik, survei, memproses bahan mendeteksi instrusi, komunikesi, mainan, dan hiburan, Upaya Pengewasan Upaya pengawasan untuk penduduk biasa dan yang terpajan ‘terkena’ melalui pekerjaan dapat dikelompokkan sebagai berikut. 1. Upaya pengawasan dengan rekayasa : @. penutupan terhadap rumah pelindung dan persyaratan adanya panel pelayanan; b. pemasangan kunci pada pintu dan penghubung pengawasan jarak jauh; c. penutup sinar, . . kunci atau gembok pada tutup alat; @ pemasangan filter pada lubang untuk melihat alat optik; memperlambat emisi; £ g, lampu yang memanas; h, indikator emisi; i. bidang atau ruang yang tertutup; J. penutup sinar; k, penyinaran, dan pemantauan jarak jaub. 2. Alat pelindung pribadi : a. pelindung mata; b. pemakaian pelindung; ©. sarung tangan. 3. Pengawasan administratif dan tata caranya : pengawasan keamanan laser; prosedur baku dalam operasi; pembatasan pemakaian; pendidikan dan pelatihan; petunjuk untuk pemeliharaan dan servis; penandaan alat pelindung; tanda dan label peringatan; pembatsan masuknya pengunjung; tata cara bila terjadi kecelakaan. Pree ao ge Pelindung Mata dan Kult 1. Pelindung Mata terhadap Laser Pelindung mata terhadap laser umunya terdiri dari sebuah filter (sering tersusun dari beberapa pelat filter} yang secara selektif memperlunak panjang gelombang laser tertentu, tetapi di tempat lain meneruskan radiasi dapat dilihat sebanyak mungkin. Pelindung mata tersedia dalam berbagai bentuk kaca mata, tipe yang menutup mata secara menyeluruh, dengan sisi samping yang buram atau tembus pandang, 2, Filter untuk Tukang Las Filter pelindung mata untuk tukang las dibuat dengan memperhatikan persyaratan perlindungen mata. Penggelapan kaca/bahan pelindung dilaku- kan untuk tiap macam sinar. 9. Pelindung Mata untuk Radiasi Tungku Industri berupaya untuk mengurangi tingkat radiasi tungku, yaitu pengerjaan gelas terhadap mata yang terpajan ‘terkena sinar’ dengan memperkecil bukaan ke tungku yang bersubu lebih tinggi. Dengan demikian kasus katarak di antara Para peniup gelas akibat sinar infra mera dapat ditekan. 4. Filter Pelindung Mata terhadap Sinar Matahari Memandang matahari secara langsung untuk alasan apapun, memerlukan —_perlindungan terhadap berbagai bagian dari spektrum. Filter yang kekuningan atau kemerahan umumnya melindungi terhadap radiasi sinar_ ultraviolet. Perlindungan terhadap sinar yang tampak harus diutamakan untuk menyaring sinar bira dari sinar lain. Perlindungan terkadap sinar infra merah juga sangat diperlukan. 5 Bahan Perlindungan Kulit terhadap Sinar Ultraviolet Tabir Surya Sejumlah bahan tabir surya topikal, fisik, dan Kimiawi telah dikembangkan dan yang dapat menyaring radiasi sinar ultraviolet hampir total, atau sebagian karena radiasi UV-B, dan UV-C aktinik adalah yang paling berbahaya. Upaya pengembangan bahan tabir surya diutamakan untuk melindungi radiasi jenis ini. Bahan kimia yang digunakan untuk tabir surya termasuk asam para-amino-benzoik dan esternya, salisilat dan cianamat. Bahan-bahan ini dicampur dalam larutan dengan bahan yang dapat menempel ke kulit dengan baik. Bersambung ke bal vss | 7 ‘Media Lithangkes Vol. VINO, 04, 1996 ‘ARTIKEL pikirannya aktif Kkearah hal-hal yang positif, disamping menyalurkan dan mengembangkan bakat ataupun minat, libatkan anak masuk dalam suatu kegiatan organisasi sesuai dengan kemauan anak. Seperti Karang Taruna, Pramuka, Olahraga, Pencinta Alam, dan lain sejenisnya. Dengan demikian potensi anak dapat digali sebagai persiapan, pengalaman, dan bekal pada masa mendatang. Uraian di atas dalam kondisi nyata memang sekali lagi tidak semudah membalikkan telapak tangan, Namun penulis yakin, hanya dengan ketekunan, kesabaran, keuletan, ketidak-jemuan, dan motivasi yang tinggi biasanya segala sesuatu akan berhasil termasuk dalam hal mengerem lajunya pertambahan jumlah penderita HIV/AIDS. ‘Semoga. Daftar Pustaka, 1. Kurniati,8.C.(1995}, Penatalaksanaannya. Cern 5-12 2. Mantra, LB. (1994), AIDS dan Wanita; Suatu Tantangan Kemanusiaan, Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Depkes RI, hal. 3 Berbagai Aspek Klinis AIDS dan Dunia Kedokteran, (98): Sambungan dari hal. 6. Baju Pelindung Bahan yang dilapis aluminium bila digunakan untuk — pakaian —pelindung —panas, telah menunjukkan —sifat_ — memantulkan, dan perlindungan mekanik yang sama, atau lebih baik dibandingken pakaian konvensional dari asbes yang dilapis aluminium. Rayon dan katun yang dilapisi aluminium dapat sangat mengurangi transmisi sinar infra merah, Demikian uraian singkat mengenai radiasi optik, dampaknya terhadap kesehatan, dan cara melindungi diri terhadap dampak tersebut dapat terjawab. Sumber : WHO Environmental Health Criteria 23 Lasers and Optical Radiation, 1982 10. 4, 12, Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Depkes RI, (1995), Buku Panduan HIV/AIDS bagi Tenaga Kesehatan, Jakarta. Nafsiah, Mbol. (1996), ipublikasi) Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Depkes RI (1996), Buku Panduan Penyuluhan HIV/AIDS bagi Pemuda. Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Depkes RI (1996). Buku Pandan Penyuluhan HIV/ADS bagi Tenaga Kerja. LAHSI, Kelompok Studi Penyakit Menular, IDI, dan Ditjen P2M & PLP Depkesd RI. (1995). Panduan Manajemen Penyakit Menular Seksual dengan Pendekatan Sindrom, Jakarta Kemalasari, Nina. (1994) ‘Rekayasa Perilaku sebagai ‘Aker Pencegahan dan Penanggulangan AIDS". Majalah Kesehatan Masyarakat, 23 (50): 11 Yudarini P, M Bagus Q; Sutanto PH; Sudarti; Achmad D;Retno BP; dan Rosalina WSA. (1995). Pengetahuan, Sikap, Praktek Perempuan Pemijat, dan Pengelola Pant! Pjat Terhadap AIDS di Wilayah DK, Jakarta Selatan 1992. AIDS dan Perempuan, hal. 15-20 ‘Ansori, Yahya. (1994). “Penanggulangan AIDS dan Ketahanan Keluarga’. Majalah Kesehatan Masyarakat, 23 (50): 23-26 Berta AIDS Indonesia Vol Il, No. 3, 1994. Imanudin, Dadan. (1994). “Peranan Orang Tua dalam Mencegah Terjadinya AIDS pada Remaja’. Majalah Kesehatan Masyarakat, 23 (50): 33-36 Wanita dan HIV/AIDS (tidak ‘Media Litbangkes Vol. VINo, 04, 1996

You might also like