You are on page 1of 28
\ Prof. Dr. H. Muhammad Rafiy, SE., M.Si EKONOMI KESEHATAN jaw_Pengantar dan Aplikasi f( fr ‘ a Xo] Ilmu ekonomi telah berperan dalam rasionalisasi pemilihan dan pelaksanaan kegiatan berkaitan dengan pelayanan kesehatan, terutama menyangkut penggunaan sumber daya. Dengan diterapkannya ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan maka segala kegiatan yang dilaksanakan harus memenuhi kriteria esisiensi (cost-effective). Penerapan IImu ekonomi (dengan fokus efisiensi) pada kesehatan (dengan fokus kepentingan individu) terkadang sulit karena kekhasan sektor kesehatan. Ekonomi kesehatan adalah penerapan teori, konsep dan teknik ekonomi dalam bidang Kesehatan melalui integrasi dari 2 cabang ilmu yaitu : ilmu ekonomi dan ilmu kesehatan masyarakat. Buku ini disusun agar dapat membantu memecahkan masalah kesehatan. Walaupun ilmu ini sebagai suatu cabang ilmu ekonomi yang masih relatif baru namun sudah berkembang dengan pesat dan diterapkan di negara berkembang dan negara maju. Buku ini dimaksudkan untuk memberi pengenalan awal tentang ekonomi kesehatan kepada kalangan yang tidak mempunyai latar belakang ekonomi, sehingga bila ingin mempelajari lebih jauh dapat dilihat dan sebagai literatur yang ada pada saat ini. Pembahasan dalam buku ini mencakup : ™ Konsep Dasar Ekonomi Kesehatan Hubungan Antara Ekonomi dan Kesehatan ‘Want, Need, Dan Demand dalam Kesehatan Analisis Iimu Ekonomi pada Bidang Kesehatan ‘Supply Pada Pelayanan Kesehatan Indikator Keberhasilan Pembangunan di Bidang Kesehatan Keadilan Dalam Pemenuhan Hak Warga Atas Pelayanan Kesehatan Keberhasilan Pembangunan Kesehatan Sistem Pembiayaan Kesehatan Efisiensi Fasilitas Kesehatan Di Indonesia SON 978-b02-528i a 786025 © 281891 MT EKONOMI KESEHATAN Pengantar dan Aplikasi Prof. Dr. H. Muhammad Rafiy, SE., M.Si. EKONOMI KESEHATAN Pengantar dan Aplikasi EKONOMI KESEHATAN Pengantar dan Aplikasi Penulis : Prof, Dr. H. Muhammad Rafiy, SE., M.Si. Editor : . Dr. Muh. Yani Balaka, SE,.M.SC.Agr. Desain Sampul & Tata Letak: Zulkifli Penerbit : AA-DZ Grafika Cetakan Pertama : September 2019 ISBN 978-b02-52418-9-1 9" 786025 " 281891 Dicetak oleh : Percetakan AA-DZ Grafika Email : aadz.graphic@gmail.com Jl. Kapten Piere Tendean, Baruga Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Copyright @2019 Hak cipta ada pada penulis. Hak terbit ada pada AA-DZ Grafika. Isi diluar tanggungjawab penerbit. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit. Bila dijadikan acuan ataupun sumber pustaka, harap cantumkan penulisnya. aie KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat, kesehatan, kesempatan dan kemudahan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan buku ini tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW. Buku ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Ekonomi Kesehatan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber atau literatur. Buku ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya dapat terselesaikan. Buku pengantar ekonomi kesehatan akan dapat membantu memecahkan masalah kesehatan. Walaupun ilmu ini sebagai suatu cabang ilmu ekonomi yang masih relatif baru namun sudah berkembang dengan pesat dan diterapkan di negara berkembang dan negara maju. Buku pengantar ekonomi kesehatan ini dimaksudkan untuk memberi pengenalan awal tentang ekonomi kesehatan kepada kalangan yang tidak mempunyai latar belakang ekonomi. Buku ini dimaksudkan untuk memberi pengenalan awal schingga bila ingin mempelajari lebih jauh dapat dilihat dan sebagai literatur yang ada pada saat ini. Khususnya ekonomi kesehatan yang disajikan sangat sederhana sehingga mudah dipahami, sehingga penulis harapkan bagi para pembaca khususnya mahasiswa dan masyarakat yang tertarik tentang buku ini dapat dijadikan sebagail iteratur-literatur dalam ekonomi kesehatan. Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada dosen bahasa Indonesia yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaiman cara menyusun karya tulis ilmiah yang baik sesuai kaidah. . ay Akhirnya penulis menyampaikan penghargaan pada berbagai pihak yang telah mengapresiasi eksistensi buku sederhana ini untuk melengkapi khazanah buku-buku utama dari berbagai guru dan senior aya serta teman-teman sejawat. Buku pengantar ekonomi kesehatan ini sudah barang tentu belum dapat memuaskan harapan semua pihak, namun upaya itu telah kami lakukan dan dalam kesempatan ini perkenankan saya menyampaikan terima kasih pada pihak penerbit yang telah membantu kami dalam penerbitan buku ini. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Kendari, September 2019 Penulis Muhammad Rafiy ~vi- DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi BABI PENDAHULUAN ..... I. DEFINISI ILMU EKONOMI A.Teori Mikro Ekonomi .... B. Teori Makro Ekonomi ... IL ILMU EKONOMI KESEHATAN A. Ekonomi Kesehatan Sebagai Welfare Economics B. Filosofi Kesehatan tidak ‘Bebas Nilai’ .. C. Ciri Khusus Sektor Kesehatan .. D. Aplikasi dan Isyu Pokok Ekonomi Kesehatan .. E. Metode Evaluasi Ekonomi di Bidang Kesehatan F. Kontribusi Ekonomi Pada Bidang Kesehatan DAFTAR PUSTAKA.. BAB II HUBUNGAN ANTARA EKONOMI, KESEHATAN.. I. KETERKAITAN EKONOMI DAN KESEHATAN A. Hubungan Ekonomi dengan Kesehatan B, Dampak Kesehatan terhadap Pembangunan - C.Dampak Pembangunan Terhadap Kesehatan D. Masalah Pembangunan Ekonomi dan Kesehatan ... II. SITUASI PEMBIAYAAN KESEHATAN DI INDONESIA . A, Sumber-sumber Pembiayaan B. Pembangunan, Kesejahteraan dan Kesehatan C. Konsep Pembangunan Kesehatan ... D. Hubungan Antara Ekonomi Dan Kesehatan Dalam Konsep Pembangunan E. Interaksi Antara Ekonomi Dan Kesehatan DAFTAR PUSTAKA, vile BAB Ill WANT, NEED, DAN DEMAND. I. PENGERTIAN WANT, NEED, DAN UTILITY : A. Kebutuhan (needs) B. Keinginan (wants) .. II. NEED, DEMAND, DAN WANT A. Demand Dan Supply .. B, Utility Pelayanan Kesehatan C. Karakteristik Pelayanan Kesehatan D. Efisiensi ... E. Keadilan (Equity) ... F. Pembiayaan Pelayanan Kesehatan DAFTAR PUSTAKA. BAB IV DEMAND KESEHATAN... I. DEMAND (PERMINTAAN) . A. Pengertian Demand Pelayanan Kesehatan B. Faktor yang Mempengaruhi Demand Pelayanan Kesehatan ...... sai C. Elastisitas Demand dan Konsekuensinya D. Utility Pelayanan Kesehatan dan Cara Pengukuran E, Indikator kepuasan pelayanan kesehatan . F. Mutu pelayanan kesehatan G. Cara Pengukuran ... FAKTOR-FAKTOR DEMAND PELAYANAN, KESEHATAN .. DAFTAR PUSTAKA. IL. BAB V ANALISIS ILMU EKONOMI PADA BIDANG KESEHATAN ... I. ANALISIS ILMU EKONOMI DAN DITERAPKAN DALAM BIDANG KESEHATAN ...... ~viii~ A. Aplikasi dan Isyu Pokok Ekonomi Kesehatan B, Metode Evaluasi Ekonomi di Bidang Kesehatan C. Bagaimana penerapan ilmu ekonomi pada kesehatan .... D. Filihan Penggunaan Sumber Daya dalam Ekonomi Kesehatan .... E. Kebijakan dalam Ekonomi Kesehatan PRINSIP EKONOMI DALAM BIDANG KESEHATAN A. Ekonomi Kesehatan .... B. Konsep Pembangunan Ekonomi .. C. Konsep Pembangunan Kesehatan D. Hubungan Antara Ekonomi Dan Kesehatan Dalam Konsep Pembangunan ... E, Interaksi Antara Ekonomi Dan Kesehatan DAFTAR PUSTAKA I. BAB VI SUPPLY PADA PELAYANAN KESEHATAN .. A. Faktor-faktor yang mempengeruhi supply dalam pelayanan kesehatan .... B. Fungsi Produksi ... C. Faktor Dominan dalam Supply Pelayanan Kesehatan D. Elastisitas Supply Dalam Pelayanan Kesehatan .... 1 SUPPLY MAKSIMAL DI PELAYANAN KESEHATAN - A. Rawat jalan (pelayanan poli gigi) B, Rawat Inap C. Puskesmas X D. Poli gigi di Puskesmas Y Il. SUPPIY PELAYANAN KESEHATAN .. A. Faktor yang Mempengaruhi Supply dalam pelayanan kesehatan ... me B. Blastisitas Supply dalam pelayanan kesehatan DAFTAR PUSTAKA.... “ie BAB VII INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN DI BIDANG KESEHATAN s DAFTAR PUSTAKA..... BAB VIII KEADILAN DALAM PEMENUHAN HAK WARGA ATAS PELAYANAN KESEHATAN ... DAFTAR PUSTAKA..... BAB IX KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KESEHATAN A. Indikator Pembangunan Kesehatan .... B. Kondisi Umum, Permasalahan serta keberhasilan pembangunan kesehatan ... C. Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan D. Aksesibilitas Serta Mutu Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan .... E, Sumber Daya Manusia Kesehatan F. Penelitian dan Pengembangan G. Pembiayaan Kesehatan . H. Manajemen, Regulasi dan Sistem Informasi Kesehatan .. DAFTAR PUSTAKA.... BAB X SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN A.PEMBIAYAAN KESEHATAN ..... B. MODEL SISTEM PEMBIAYAAN . C. ASURANSI KESEHATAN ... D.SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN DAFTAR PUSTAKA... BAB XI EFISIENS! FASILITAS KESEHATAN DI INDONESIA .... oe A. Masalah kesehatan di Indonesia .... B. Mengukur efisiensi fasilitas kesehatan di Indonesia C. Sudah efisienkah fasilitas kesehatan di Indonesia? D. Fasilitas kesehatan yang efisien? .... E. Implikasi kebijakan yang bisa dilakukan untuk perbaikan? ...... F. Pelayanan Kesehatan di Indonesia beserta Solusinya G. Masalah yang muncul di tingkat pelayanan kesehatan primer .. H. Penyebab terjadinya masalah di puskesmas ..... F. Solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada di puskesmas ... DAFTAR PUSTAKA. 200 aie BABI PENDAHULUAN I. DEFINISI ILMU EKONOMI Ekonomi berasal Bahasa Yunani : Oikos = keluarga, Nomos = aturan atau hukum. Samuelson (1991) mengatakan bahwa Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana orang melakukan dan menetapkan pilihan pada sumber daya produksi yang langka/terbatas untuk kemudian memproduksi berbagai komoditi dan mendistribusikannya ke konsumen atau anggota masyarakat. Seseorang harus melakukan pilihan karena adanya sumber daya yang terbatas, sementara kebutuhan manusia sifatnya tidak terbatas. Sedangkan yang dibahas dalam ilmu ekonomi adalah Kebutuhan Ekonomi : antara : (1) Kebutuhan primer (2) sekunder , (3) tertier atau Kebutuhan jasmani rohani dan (4 )Kebutuhan masa kini dan yang akan datang. Kebutuhan manusia akan dipenuhi/dipuaskan, dengan cara pemenuhannya melalui menggunakan/mengkonsumsi barang/jasa. ‘Adapun Jenis Barang dan Jasa adalah : (a) Barang privat atau public (b) Barang konsumsi dan produksi (<) Barang Substitusi (saling mengganti), komplementer (saling melengkapi) dan(d).Barang konkrit dan abstrak (jasa) Konsep pilihan melahirkan konsep Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) adalah pengorbanan (biaya) yang harus dibayar karena kita memilih suatu alternatif dan bukan alternatif yang lain. Pengorbanan tersebut dipilih yang terkecil. Sumber Daya Yang Terbatas (Scarcity of Resource) adalah : Sumber daya alam (natural resources), Sumber daya manusia (human resources), Sumber daya modal (capital_—resources), —-‘Keahlian kewiraswastaan (entrepreneurship) dan Teknologi dan manajemen, Untuk EKONOMI KESEHATAN - Pengantar & Aplikasi mendapatkan sumber daya yang terbatas dibutuhkan pengorbanan. Selain itu sumber daya yang terbatas mempunyai alternatif penggunaan, sehingga dipilih untuk dimanfaatkan/dibuat menjadi barang/jasa. Dan Tujuan ekonomi adalah terpenuhinya kebutuhan individu dan masyarakat yaitu primer, sekunder dan tersier. Masalah-masalah Pokok Ekonomi adalah sebagai berikut: (1). Berapa banyak barang dan jasa yang dikonsumsi,(2). Bagaimana cara memproduksinya (3). Untuk siapa barang dan jasa dibuat dan didistribusi (4). Bagaimana caranya agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan (5). Mengapa selalu terjadi masalah kenaikan harga barang dan jasa dan (6). Mengapa pertumbuhan ekonomi di masyarakat tidak stabil . 7 Adapun Ruang lingkup ilmu ekonomi sangat luas. Namun secara garis besar teori /ilmu ekonomi dibagi 2 ( dua) bagian yaitu : A. Teori Mikro Ekonomi Teori ekonomi mikro adalah menjelaskan bahwa ilmu ekonomi yang menganalisa mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian yang bersifat spesifik meliputi : a. Penjelasan tentang Interaksi produsen dan konsumen di pasar barang. b. Penjelasan tentang Sikap konsumen dalam membeli barang dan jasa. ‘ c. Penjelasan tentang Biaya produksi-dan permintaan yang dihadapi, dan sikap pengusaha dalam menjalankan kegiatannya untuk mencari keuntungan. d. Ciri kegiatan di pasar faktor produksi dan cara penentuan pendapatan factor produksi. Melalui analisis tersebut akan dapat dilihat tentang bentuk operasi dan jenis- jenis kegiatan ekonomi yang berlaku disuatu ekonomi pasar bebas. Teori ekonomi mikro menerangkan pula tentang kelemahan system pasar bebas dan bentuk- bentuk campur tangan pemerintah untuk meningkatkan efisiensi suatu ekonomi pasar (Sukirno,2016). EKONOMI KESEHATAN - Pengantar & Aplikasi® B. Teori Makro Ekonomi Makro ekonomi menganalisis atas keseluruhan kegiatan ekonomi secara agregat. Analisisnya bersifat global dengan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian. Analisis-analisis ekonomi dalam ekonomi makro menerangkan tentang : a. Bagaimana permintaan dan penawaran menentukan tingkat kegiatan perekonomian, b. Masalah- masalah utama yang selalu dihadapi setiap perekonomian, c. Peranan kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Winslow dalam Rimawati Eti (2004) menyatakan bahwa Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah :Art dan Science yaitu : 1. Upaya pencegahan penyakit . 2. Upaya memperpanjang harapan hidup 3. Upaya meningkatkan derajat kesehatan dan efisiensi Melalui : a. Penyehatan lingkungan Pencegahan dan _pemberantasan penyakit b. Pendidikan kesehatan bagi masyarakat c. Pengorganisasian pelayanan kesehatan d. Pengembangan organisasi sosial untuk menjamin standar hidup yang cukup. Il. ILMU EKONOMI KESEHATAN Ekonomi kesehatan adalah penerapan teori, konsep dan teknik ekonomi dalam bidang Kesehatan melalui integrasi dari 2 cabang ilmu yaitu : ilmu ekonomi dan ilmu kesehatan masyarakat _Menurut Klarman,1964 bahwa Ilmu Ekonomi Kesehatan merupakan aplikasi ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan. Ekonomi Kesehatan adalah penerapan ilmu ekonomi dalam upaya kesehatan dan faktor- faktor yang mempengaruhi kesehatan untuk mencapai derajat, kesehatan optimal. PPEK ( 1989) EKONOMI KESEHATAN - Pengantar & Aplikasi | 3 Ada tiga kata kunci dalam definisi ekonomi kesehatan tersebut: 1. Timu ekonomi : positive dan normative/welfare economics 2. ‘Upaya kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Upaya Kesehatan meliuti : upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Faktor yang mempengaruhinya : faktor genetik, faktor perilaku, faktor lingkungan (fisik, biologi, ipolek, sosbud). 3. Derajat kesehatan yang optimal Menurut WHO, derajat kesehatan optimal adalah keadaan sehat jasmani, rohani dan sosial sehingga seseorang dapat menikmati hidupnya secara produktif. Selama ini ada dimensi kesehatan yang sangat sulit yaitu ; (1) dalam perencanaan, (2) pelaksanaan dan (3) evaluasi pelayanan Kesehatan masih jarang atau sedikit mendapatkan perhatian. Perubahan mendasar terjadi selama dua dekade terakhir, yaitu ketika sektor kesehatan menghadapi kenyataan bahwa sumber daya yang tersedia (khususnya dana) jumlahnya semakin jauh dari mencukupi. Keterbatasan itu mendorong masuknya disiplin ilmu ekonomi dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sektor kesehatan. Adapun permasalahan dalam pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut : 1. Pelayanan kesehatan ,2. Berapa besar biaya kesehatan.3. Bagaimana mobilitas dana kesehatan (siapa yang membayar dan berapa besar, 4. Bagaimana utilisasi pelayanan kesehatan (Siapa yang menggunakan dan berapa banyak) dan 5. Berapa besar manfaat (benefit) investasi pelayanan kesehatan tersebut. Dalam ekonomi kesehatan yang dibahas adalah : a. Alokasi sumber daya pada berbagai kegiatan peningkatan Kesehatan b. Jumlah penggunaan sumber daya di bidang kesehatan. c. Pengorganisasian dan pendanaan institusi-institusi kesehatan c. Efisiensi alokasi sumber daya dan penggunaannya untuk tujuan- tujuan kesehatan d. Dampak terhadap pelayanan kesehatan preventif, kuratif, dan rehabilitatif baik individu maupun masyarakat, Jadi Penerapan ilmu ekonomi dalam upaya kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal’ | EKONOMI KESEHATAN - Pengantar & Aplikasi Untuk memahami konsep- konsep ekonomi kesehatan secara lebih jelas kita bisa melihat daci ruang, lingkup sebagai berikut : 1. Konsumen 2. Pemerintah 3. Provider (public-private), termasuk profesional investor. Pemerintah Konsumer Provider Demand Utilization Helath Impact Dampak Kesehatan ‘Untuk Pembangunan Dampak Kesehatan Untuk Pembangunan Sumber ; Rimawati Eti ( 2004) “Ilmu ekonomi telah berperan dalam rasionalisasi pemilihan dan pelaksanaan kegiatan berkaitan dengan pelayanan Kesehatan, terutama menyangkut penggunaan sumber daya. Dengan diterapkannya ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan maka segala kegiatan yang dilaksanakan harus memenuhi kriteria esisiensi (cost- effective). Penerapan Ilmu ekonomi (dengan fokus efisiensi) pada Kesehatan (dengan fokus kepentingan individu) terkadang sulit Karena kekhasan sektor kesehatan. Misalnya pada’ penyakit koma yang harus dibantu dengan alat bantu pernafasan, menjadi tidak? efisien secara ekonomi. Jadi penting untuk dapat diingat bahwa EKONOMI KESEHATAN - Pengantar & Aplikasi I a dalam mempelajari ekonomi kesehatan, penggunaan ekonomi adalah sebagai tuntunan saja, dan tetap prioritasnya adalah kesehatan. Dalam penerapan ilmu ekonomi di bidang keschatan, perlu « memperhatikan sifat dan ciri khusus sektor kesehatan. A. Ekonomi Kesehatan Sebagai Welfare Economics Dalam ekonomi ada 2 bidang telaahan, yaitu : 1, Positive Economics a. Adalah suatu bidang ekonomi yang menggunakan efisiensi alokasi sumber daya sebagaimana adanya seperti yang dihasilkan dari perhitungan-perhitungan kuantitatif, tanpa melihat apakah efisiensi alokasi tersebut -diingini masyarakat atau tidak b. Bersifat Value Free atau bebas nilai. 2. Welfare Economics/Normative Economics a. Adalah sintesis positif ekonomi dan ilmu politik, dimana essensi positive economics dihubungan dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat b. Mencakup topik-topik : v Eksternalitas Y Public goods ¥ Consumer ignorance ~ Ekonomi kesehatan merupakan. aplikasi ilmu ekonomi untuk menentukan pilihan-pilihan dalam berbagai_ upaya kesehatan. 3 . 1. Pilihan bagaimana sumber daya dapat dimobilisasi (misal : pilihan antara peran pemerintah dan swasta, antara sistem asuransi dan pembayaran langsung, dll) 2. Pilihan jenis dan jumlah sumber daya yang dipergunakan 3. Pilihan antara jenis dan volume upaya yang dilakukan 4. Pilihan tentang distribusi dan utilisasi produk upaya tersebut oleh masyarakat — 55 ] ekonomi KESEHATAN - Pengantar & Aplikas B. Filosofi Kesehatan tidak ‘Bebas Nilai’ 1. Sehat adalah hak asasi manusia Bahwa sehat adalah hak asazi setiap manusia dan sudah menjadi kesepakatan umum, seperti yang dinyatakan dalam Health for All 2000 yang dinyatakan oleh WHO, di Geneva, 1977. Dengan demikian, health for all adalah ekadaan normatif yang menjadi tujuan upaya kesehatan. 2. Pemerataan (equity) adalah tujuan operasional upaya kesehatan dimana pemerataan pelayanan kesehatan dilaksanakan . Ini berarti kriteria efisiensi dan efektivitas, yang merupakan parameter penting dalam ekonomi, senantiasa diwarnai oleh pertimbangan equity. 3. Motivasi Non Profit - Dalam pelayanan kesehatan boleh jadi ada pengumpulan keuntungan, akan tetapi keuntungan tersebut dimanfaatkan kembali untuk pengembangan dan peningkatan upaya kesehatan. Ketiga filosofi ini menunjukkan bahwa kesehatan tidaklah *bebas nilai’. Konsekuensinya, penilaian terhadap masalah alokasi dan efisiensi sumber daya selalu dikaitkan dengan pertimbangan hak asazi, equity dan non-profit. Dengan perkataan lain, ekonomi kesehatan pada dasarnya mengandung pengertian welfare economics C. Ciri Khusus Sektor Kesehatan 1. Kejadian penyakit tidak terduga Orang tidak bisa menduga tentang penyakit yang akan dideritanya, oleh sebab itu tidak diketahui secara pasti pelayanan kesehatan apa yang dibutuhkan. Dengan adanya ketidakpastian (uncertainty) berarti seseorang menghadapi suatu risiko (risk) sakit dan risiko harus mengeluarkan biaya pengobatan. ° EKONOMI KESEHATAN - Pengantar & Aplikasi 2. Consumer Ignorance Konsumen sangat tergantung pada provider pelayanan kesehatan. Dimana konsumen tidak tahu banyak tentang jenis pemeriksaan dan pengobatan yang dibutuhkannya dan providerlah yang menentukan jenis dan volume pelayanan yang perlu dikonsumsi oleh konsumen. 3. Sehat dan Pelayanan Kesehatan sebagai Hak. Makan, pakaian, tempat tinggal dan hidup sehat adalah elemen dasar kebutuhan manusia yang senantiasa harus dipenuhi, terlepas © kemampuan —seseorang untuk membayarnya. Hal ini menyebabkan distribusi pelayanan kesehatan sering dilakukan atas dasar kebutuhan (needs) dan bukan atas dasar kemampuan membayar (demand) 4, Eksternalitas Efek dari eksternalitas memberikan dampak (positif/negatif) yang dialami orang lain sebagai akibat perbuatan seseorang. > Public good a. Merupakan komoditi bagi masyarakat b. Social Marginal Benefit : Manfaat dirasakan oleh seluruh masyarakat c. Berbentuk pelayanan pencegahan d. Misal : Imunisasi > Private good a Berbentuk pelayanan kuratif b. Private Marginal Benefit : manfaat dirasakan oleh individu 5. Motif Non Profit Secara ideal mengambil keuntungan maksismum (profit maximization) bukanlah tujuan utama pelayanan kesehatan. Pendapat yang dianut adalah “orang tidak layak mengambil keuntungan dari penyakit orang lain 6. Padat Karya Adanya kecenderungan/trend tenaga kesehatan spesialis ke super spesialis menyebabkan komponen tenaga dalam a | EKONOMI KESEHATAN - Pengantar & Aplikasi pelayanan kesehatan semakin besar. Komponen tenaga tersebut bisa mencapai 40-60% dari keseluruhan biaya. Mix Outputs Sejumlah pelayanan kesehatan berupa : pemeriksaan, diagnosis, perawatan, terapi, nasehat kesehatan menunjukkan Keragaman antar individu tergantung dengan _jenis penyakitnya. . Upaya Kesehatan sebagai Konsumsi dan Investasi Upaya kesehatan dalam jangka pendek akan menunjukkan sifat konsumtif, dan tidak memberikan return on investement secara jelas. Oleh sebab itu seringkali sektor kesehatan berada pada urutan bawah dalam skala prioritas pembangunan, terlebih bila berat pembangunan adalah pembangunan perckonomian. Namun sesungguhnya kesehatan merupakan adalah suatu investasi, untuk jangka panjang. |. Restriksi Berkompetisi Adanya pembatasan dalam praktek berkompetisi/bersaing. Ini menyebabkan mekanisme pasar dalam pelayanan kesehatan tidak sesempurna mekanisme pasar untuk komoditi lain. Dalam mekanisme pasar, wujud kompetisi adalah kegiatan pemasaran (promosi, iklan, dil) sedangkan sektor kesehatan tidak pernah terdengar adanya promosi, discount, bonus atau banting harga dalam pelayanan kesehatan. D. Aplikasi dan Isyu Pokok Ekonomi Kesehatan. 1. Mobilisasi sumber daya Mobilitas dalam sumber daya ini, yaitu pembiayaan tenaga kesehatan, Misalnya, adalah hal besarnya anggaran pemerintah yang seharusnya dialokasikan untuk sektor kesehatan, tentang volume pinjaman luar negeri dan pengaturan tarif, penggerakan tenaga masyarakat dalam~ pembangunan kesehatan. > a. Anggaran pemerintah APBN = 2-3% , 6 % menjadi 9,9 % EKONOMI KESEHATAN - Pengantar & Aplikasi | 9 b. Asuransi kesehatan, Dana Sehat Yang masih dipertanyakan adalah : 1, Asuransi compulsary atau voluntary 2. Bagaimana dengan manfaatnya 3. Dampaknya terhadap pelayanan kesehatan pedesaan Dana sehat, iurannya rendah , tetapi beban subsidi pemerintah tinggi 4. Demand masyarakat terhadap asuransi 5. Sejauh mana resiko biaya karena sakit disadari dan dirasakan masyarakat. 2. Penyesuaian Tarif Kebijaksanaan Rumah Sakit untuk lebih mandiri dalam pembiayaan berdampak pada penyesuaian tarif dengan alasan sebagai berikut : 1. Isyu pemerataan (equity) 2. Terbatasnya anggaran kesehatan. 3. Biaya operasional dan investasi RS swasta terus bertambah mahal. 4, RS dituntut menyediakan fasilitas dan keahlian sesuai pola penyakit yang makin ‘cang; 5. Segmen masyarakat ; demand lebih tinggi terhadap pelayanan kualitas tinggi harus ada penyesuaian tariff 6. Isyu efisiensi sosial Pelayanan kesehatan yang memberikan manfaat bukan saja individu tetapi juga kepada massyerakat terhadap efek eksternalitas 3. Alokasi sumber daya Ekonomi kesehatan dapat pula untuk menentukan untuk apa dan kemana sebaiknya berbagai sumber daya tersebut dimanfaatkan. Pengalihan alokasi ke pembiayaan PHC (Public Health Care) 4. Efisiensi dan efektivitas CEA (Cost Effective Analysis) merupakan instrumen potensial untuk menentukan intervensi yang tepat untuk mengatasi ] EKONOMI KESEHATAN - Pengantar & Aplikasi’ masalah kesehatan guna menghemat pemanfaatan sumber daya. Misal, untuk membantu pengambilan keputusan Apakah CT scan diperlukan, melihat proyeksi utilisasi alat tersebut di masa yang akan datang. Apakah tenaga dokter diperlukan untuk setiap Pusksmas ? 5. Mekanisme Pasar dan Peran Swasta Sebagai Provider Asumsi : efisiensi dan kualitas meningkat karena adanya persaingan antar provider sehingga menghasilkan harga tertentu (dimana penyediaan pelayanan seimbang dengan permintaan). Argumentasi : Asumsil :konsumen mempunyai informasi yang jelas tentang -variasi kualitas komoditi pelayanan kesehatan, khususnya Rumah Sakit . Kenyataan : consumer ignorance “ Asumsi2 : suplier mudah memasuki pasar dan dengan mudah sewaktu-waktu keluar Kenyataan :Rumah Sakit akan terus beroperasi. 1. interaksi supply dan demand tidak sempurna, dimana perilaku suplier tidak ditentukan oleh pasar, tetapi dominan menentukan harga. 2. Perlunya evaluasi, bahwa mekanisme pasar menjamin terwujudnya efisiensi dan equity, sehingga . diberikan alternatif lain: ‘asuransi’, yang sudah diperhitungkan :a. nilai moneternya b. standar pelayanan c. tujuan : pemerataan efisiensi dan kualitas, Asmaranti ( 2016). E. Metode Evaluasi Ekonomi di Bidang Kesehatan Yang dimaksud dengan evaluasi ekonomi adalah suatu aktivitas yang berkaitan dengan : 1, Input dan sekaligus output atau cost dan consequences. . 2. Memperhatikan masalah pilihan (choice), mengingat sumber daya itu terbatas sehingga tidak mungkin untuk dapat EKONOMI KESEHATAN - Pengantar & Aplikasi memproduksi semua output, karenanya pemilihan harus dilakukan. Ada 4 langkah yang harus dilakukan dalam mengerjakan . evaluasi ekonomi : a. Identifikasi b. Mengukur ec. Menilai d. Membandingkan Ada 2 ciri pokok evaluasi ekonomi, yaitu : a. | Membandingakan dua pilihan atau lebih. b. Menghitung biaya maupun hasilnya (consequences) Namun dalam pelaksanaannya, bisa bersifat : : Full economics evaluation , bila kedua kriteria tersebut dapat dipenuhi. Partial economics evaluation, bila evaluasi dilakukan hanya pada satu bagian saja. Dan kelemahannya, tidak bisa menjawab pertanyaan tentang efisiensi. EF. Kontribusi Ekonomi Pada Bidang Kesehatan a. Tercapainya efisiensi b. Efektivitas c. Optimalisasi dari alokasi d. Mobilisasi dan utilisasi sumber daya kesehatan Adapun metode antara lain : 1. Teknik Evaluasi Ekonomi CBA (Cost Benefit Analysis) a. CEA (Cost Effctivness Analysis)b. Cost Analysis dan c. Demand dan Supply Pelayanan Kesehatan 2. Teknik Analisis Ekonomi, a BEP (Break Even Point) b. ROI (Return of Investmen) c. Payback Period, dil 3. Keuangan a. Metode RR keuangan, b. neraca keuangan, laba- rugi. Ekonomi kesehatan merupakan ilmu ekonomi yang diterapkan dalam topik — topik kesehatan. Mills dan Gillson (1999) | EKONOMI KESEHATAN - Pengantar & Aplikasi mendefenisikan ekonomi keschatan sebagai penerapan teori, konsep dan teknik ilmu ekonomi dalam sektor kesehatan. Ekonomi Kesehatan berhubungan dengan: (1) alokasi sumber daya diantara berbagai upaya kesehatan; (2) jumlah sumber daya yang dipergunakan dalam pelayanan kesehatan; (3) pengorganisasian dan pembiayaan dari berbagai pelayanan kesehatan; (4) efisiensi pengalokasian dan penggunaan berbagai sumber daya serta (6) dampak upaya pencegahan, pengobatan dan pemulihan kesehatan pada individu dan masyarakat. Tjiptoherijanto (1994). Klarman (1968) mengatakan bahwa ekonomi kesehatan itu merupakan aplikasi ekonomi dalam bidang kesehatan. Secara umum ekonomi kesehatan akan berkonsentrasi pada industri kesehatan. Ada empat bidang yang tercakup dalam ekonomi kesehatan, yaitu : (1) peraturan (regulation;, (2) perencanaan (planning); (3) pemeliharaan kesehatan (the health maintenance) dan (4) analisis biaya (cost) dan manfaat (benefit). Kemudian Lubis (2009) dan PPEKI (1989) ekonomi kesehatan menyatakan bahwa ilmu ekonomi kesehatan adalah penerapan ilmu ekonomi dalam upaya Kesehatan dan faktor — faktor yang mempengaruhi kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Menyikapi keterbatasan sumber daya yang ada, mendorong masuknya disiplin ilmu ekonomi dalam perencanaan, manajemen dan evaluasi sektor kesehatan. Ekonomi kesehatan akan menjawab petanyaan — pertanyaan berikut : (1) pelayanan kesehatan ap yang perlu diproduksi; (2) berapa besar biaya produksinya; (3) bagaimana mobilisasi dana kesehatan (siapa yang mendanai); (4) bagaimana utillisasi dana kesehatan (siapa penggunanya dan berapa banyak) serta (5) berapa besar manfaat (benefit) investasi pelayanan kesehatan tersebut. Menurut Tjiptoherijanto (1994), Gani (1994) dan Lubis (2009), aplikasi ilmu ekonomi pada sektor kesehatan perlu mendapat perhatian terhadap karakteristiknya. Karakteristik tersebut menyebabkan asumsi - asumsi tertentu. Dalam ilu ekonomi tidak berlaku atau tidak seluruhnya berlaku apabila diaplikasikan untuk sektor kesehatan, yaitu: EKONOMI KESEHATAN - Pengantar & Aplikasi | a. Kejadian penyakit tidak terduga, tidak ada orang yang dapat memprediksi penyakit apa yang akan menimpanya dimasa yang akan datang, oleh karena itu tidak mungkin dapat . dipastikan pelayanan kesehatan apa yang dibutuhkan. Ketidakpastian (uncertainty) ini berarti seseorang menghadapai suatu resiko akan sakit dan oleh karena itu ada juga resiko untuk mengeluarkan biaya untuk mengobati penyakit tersebut. b. Consumer ignorance, artinya konsumer sangat tergantung pada penyedia (provider) pelayanan kesehatan. Ini disebabkan karena umumnya konsumen tersebut tidak tahu banyak tentang jenis penyakit, jenis pemeriksaan dan jenis pengobatan yang dibutuhkannya. Dalam hal ini penyedialah yang menentukan jenis dan volume pelayanan kesehatan yang perlu dikonsumsi oleh konsumen. c. Sehat dan pelayanan kesehatan sebagai hak, Makan, pakaian, tempat tinggal dan hidup sehat adalah elemen kebutuhan dasar manusia yang harus senantiasa diusahakan untuk dipenuhi, terlepas dari kemampuan seseorang untuk membayarnya. Hal ini menyebabkan distribusi pelayanan kesehatan sering, kali dilakukan atas dasar kebutuhan (need) dan bukan atas dasar kemampuan membayar (demand). d. Eksternalitas, efek eksternal dalam penggunaan pelayanan Kesehatan adalah dampak positif atau negatif yang dialami orang lain sebagai akibat perbuatan seseorang. Misalnya imunisasi dari penyaki menular akan memberikan manfaat kepada masyarakat banyak atau social margirial benefit yang diperoleh lebih besar dari private margial benefit. Pelayanan Kesehatan yang tergolong pencegahan akan mempunyai eksternalitas yang besar, sehingga dapat digolongkan sebagai “komoditi masyarakat” atau public goods. Oleh karena itu program ini sebaiknya mendapat subsidi atau bahkan disediakan oleh pemerintah secara gratis. Sedangkan untuk pelayanan Kesehatan yang bersifat kuratif akan mempunyai ekternalitas yang rendah atau “private good”hendaknya dibayar atau dibiayai sendiri oleh penggunanya atau pihak swasta. et | EKONOMI KESEHATAN - Pengantar & Aplikasi . Motif non-profit, umumnya —pelayanan _kesehatan diselenggarakan dengan motif sosial, namun sekarang terjadi perubahan orientasi, terutama setelah pemilik modal dan dunia bisnis melihat ektor kesehatan sebagai peluang invéstasi yang menguntungkan. Pendapat yang dianut adalah “Orang tidak layak memperoleh keuntungan dari penyakit orang lain”. Padat karya, terdapat kecenderungan spesialis dan superspesialis menyebabkan komponen tenaga dalam pelayanan kesehatan semakin besar. Komponen tersebut bisa mencapai 40 — 60% dari keseluruhan biaya. . Mixed output, paket pelayanan merupakan konsumsi pasien, yaitu sejumlah pemeriksaan diagnosis, perawatan, terapi dan nasehat kesehatan. Paket tersebut bervariasi antar individu dan sangat tergantung kepada jenis penyakit. . Upaya kesehatan sebagai konsumsi dan investasi. Pembangunan sektor Kesehatan sesungguhnya adalah investasi jangka pendek maupun panjang karena orientasi pembangunan pada akhirnya adalah pembangunan manusia. . Restriksi berkompetisi, artinya terdapat pembatasan praktek berkompetisi. Hal ini menyebabkan mekanisme pasar dalam pelayanan kesehatan tidak bisa sempurna seperti mekanisme pasar untuk komoditi lain. Pada sektor kesehatan tidak pernah terdengar adanya promosi discount atau bonus dalam pelayanan kesehatan. EKONOMI KESEHATAN - Pengantar & Aplikasi | 1s DAFTAR PUSTAKA - Anne Mills & Lucy Gilson (1990). Ekonomi Kesehatan di Negara- negara sedang berkembang Penerbit Dian Rakyat. - Arrow, K. 1963. Uncertainty and the Welfare Economics of Medical Care, American Economic Review, 53: 941-973. - Asmaranti ( 2016) Bagaimana penerapan ilmu ekonomi pada kesehatan. _https;//w.w.w.coid/q/bagaimana seseorang bisa mengaplikasikan ilmu ekonomi pada kesehatan. - Edition. Chicago, Health Administration Press. - Hendrik L. Blum ( 1974) dalam Rosmiati Eti( 1974). Makalah https;//w.w.w. academika edu. : - Hey, J.D. 1979. Uncertainty in Micro Economics. Martin Robertson, Oxford. - Klarman ( 1964). Konsep dasar ekonomi kesehatan https;//w.w.w. geogle. Com/ search ? safe = strict & q = Karman 91964) Konsep dasar ekonomi kesehatan. - Mc Poke, B. dan Normand, C. 2008. Health Economics: An International Perspective. 2 Edition. Oxon, Routledge. = Mill, JS. 1909. Principles of Political Economy. London, Longman, Green and Co. - Phelps, Charles E. 2010. Health Economics. 4 Edition. New York: Addison- Wesley, Pearson. - Rice, T. dan Unruh, L. 2009. The.Economics of Health Reconsidered. 3 - Rimawati Eti (2004). Konsep Dasar Ekonomi Kesehatan Eprints. Dinus ac. Id/6213/1/1 Ekonomi Kesehatan pdf. - Samuelson. P dkk (1992). Ekonomi Mikro dan Makro. - Santerre, Rexford. E. dan Neun, Stephen. P. 2010. Health Economics:Theories, Insights, and Industries Studies. 5 Edition. USA: South- Western. - Tjiptoherijanto, P. dan Budhi Soesetyo. 1994. Ekonomi Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. - Weisbrod, B.A. 1961. Economics of Public Health. University of Pennsylvania Press. - Williams, A. 1980. Economics and Health Care. International Journal of Epidemiology,9:296-298 Ek 16 | EKONOMI KESEHATAN - Pengantar & Aplikasi

You might also like