You are on page 1of 3

Khutbah I

‫ أَ ْش هَ ُد أَ ْن اَل اِلَ هَ إِاَّل هللا َوحْ َدهُ ال‬،‫ريم‬ ِ ‫ َوأَ ْفهَ َمنَ ا بِ َش ِر ْي َع ِة النَّبِ ّي ال َك‬،‫الس الَ ِم‬
ّ ‫هلل الّذي هَدَانَا ُس ب َُل‬ ِ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ ْال َح ْم ُد‬
‫ار ْك َعلَى‬ ِ ‫ص ِّل و َسلِّ ْم َوب‬ َ ‫ اللّهُ َّم‬،‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ ّن َسيِّ َدنَا َونَبِيَّنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسولُه‬،‫ ُذو ْال َجال ِل َواإل ْكرام‬،‫َش ِريك لَه‬
‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي‬ ُ ْ‫ أو‬،‫ فَيَاأيُّهَا ا ِإل ْخ َوان‬:‫ أَ َّما بَ ْع ُد‬،‫سان إلَى يَوْ ِم الدِّين‬ ِ ْ‫َسيِّ ِدنا ُم َح ّم ٍد َو َعلَى الِه َوأصْ حابِ ِه َوالتَّابِعينَ بِإح‬
ِ‫ بِ ْس ِم هللا‬،‫ أَ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمنَ الَّش ْيطَا ِن ال َّر ِجيْم‬:‫ان ْال َك ِري ْم‬ ِ ْ‫الى فِي ْالقُر‬َ ‫ قَا َل هللاُ تَ َع‬،‫بِتَ ْق َوى هللاِ َوطَا َعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ْن‬
‫ يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِ رْ لَ ُك ْم ُذنُ وبَ ُك ْم َو َم ْن‬،‫ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آَ َمنُوا اتَّقُوا هللا َوقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًا‬:‫َّح ْي ْم‬ ِ ‫ان الر‬ ِ ‫الرَّحْ َم‬
َ َّ
َّ ‫َظي ًما وقال تعالى يَا اَيُّهَا ال ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا اتَّقُوْ ا هللاَ َح‬
‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُم وْ تُ َّن إِالَّ َوأ ْنتُ ْم‬ ِ ‫يُ ِط ِع هللا َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَازَ فَوْ ًزا ع‬
   ‫ق هللاُ ال َع ِظي ْم‬ َ . َ‫ُم ْسلِ ُموْ ن‬
َ ‫ص َد‬
Jamaah Jumat hafidhakumullah, Banyak ulama menyatakan bahwa setiap doa pasti dikabulkan oleh Allah
subhanahu wa ta’ala berdasarkan penafsiran mereka terhadap Al-Qur’an, surat al-Mu’min, ayat 60:

ۚۡ‫ٱ ۡدعُونِ ٓي أَ ۡستَ ِج ۡب لَ ُكم‬

Artinya: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”

Namun di sisi lain, para ulama juga sering berbicara tentang hal-hal yang dapat mengakibatkan tertolaknya
doa sebagaimana Rasulullah sendiri pernah mengatakan bahwa sesungguhnya Allah tidak akan
mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai. Artinya sebetulnya tidak setiap doa pasti dikabulkan oleh
Allah karena ada sebab-sebab tertentu yang menghalanginya.

Sehubungan dengan itu, Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitabnya berjudul Nafaisul
Uluwiyyah fi al-Masail al-Sufiyyah (Dar al-Hawi, Cetakan I, 2003, hal 197) menjelaskan ada lima perkara
yang merintangi terkabulnya doa sebagai berikut:

‫ َوال ُّدعَا ُء‬،‫َلى ظُ ْل ِم ْا ِلعبَ ا ِد‬


َ ‫ار ع‬ِ ‫ص َر‬ ْ ِ ‫ َولُ ْب ُسهُ وَإِل‬ ‫ أَ ْك ُل ْال َح َر ِام‬: َ‫َّض لَهُ فَ ِم ْن ذالِك‬
َ ‫ قَ ْد تَ َعر‬،‫ض‬ َ ‫ار‬ِ ‫ َو َم ْن اَل يُ ْستَ َجابُ لَهُ لِ َم َوانِ َع َو ع ََو‬ 
‫اط ًع ا أِل َرْ َحا ِم ِه‬
ِ َ‫ َو ِم ْنهَ ا أَ ْن يَ ُك وْ نَ ق‬."‫ب غَاف ٍل‬ ٍ ‫ " َوا ْعلَ ُموْ ا أَ َّن هللاَ اَل يَ ْست َِجيْبُ ُدعَا ًء ِم ْن قَ ْل‬:‫ لِقَوْ لِ ِه َعلَ ْي ِه ال َّسالَ ُم‬،ِ‫مع ْال َغ ْفلَ ِة ع َِن هللا‬
  .ٍّ‫ْض إِ ْخ َوانِ ِه ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ َوهَا ِجرًا لَهُ ْم بِ َغي ِْر َحق‬
ِ ‫ُم َشا ِحنا ً لِبَع‬
Artinya: “Doa seseorang bisa saja tidak dikabulkan oleh Allah karena terhalang rintangan-rintangan tertentu
seperti: makan makanan haram, memakai pakaian haram, tak henti-hentinya menzalimi orang lain, atau doa
itu dipanjatkan dengan hati yang lalai terhadap Allah sebagaimana disinggung Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam: ‘Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang
yang hatinya lalai’. Atau rintangan itu karena telah memutuskan tali silaturrahim, membenci saudaranya
sesama mukmin dan tidak berbicara dengan mereka tanpa alasan yang bisa dibenarkan.”

Jamaah Jumat hafidhakumullah,

Dari kutipan di atas dapat diuraikan kelima perkara yang dapat merintangi terkabulnya doa sebagai berikut:

Pertama, memakan makanan haram dan mengenakan pakaian haram. Darah dan daging kita berasal dari apa
yang kita makan. Doa orang yang darah dan dagingnya berasal dari rezeki yang haram akan merintangi doa
itu sampai kepada Allah.

Demikian pula apabila pakaian kita merupakan barang haram, maka Allah akan menolak doa itu.

Oleh karena itu siapapun yang menginginkan doanya diterima Allah, maka hendaklah ia menjauhkan diri
dari mengkonsumsi dan memakai barang-barang haram, baik haram karena dzatnya atau karena proses
mendapatkannya.
Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salllam yang diriwayatkan dari Abu Hurairah
sebagai berikut:

ْ ‫ث أَ ْغبَ َر يَ ُم ُّد يَ َد ْي ِه إِلَى ال َّس َما ِء يَا َربِّ يَ ا َربِّ َو َم‬


‫ط َع ُم هُ َح َرا ٌم َو َم ْش َربُهُ َح َرا ٌم‬ َ ‫ثُ َّم َذ َك َر ال َّر ُج َل ي ُِطي ُل ال َّسفَ َر أَ ْش َع‬
َ ِ‫ي بِ ْال َح َر ِام فَأَنَّى يُ ْست ََجابُ لِ َذل‬
‫ك‬ َ ‫َو َم ْلبَ ُسهُ َح َرا ٌم َو ُغ ِذ‬
Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh
perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya
berdoa: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya
dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah
akan mengabulkan doanya?”(HR Muslim).

Kedua, tak henti-hentinya menzalimi orang lain. Allah sangat memperhitungkan perbuatan zalim seseorang
kepada orang lainnya sebagaimana hal ini dinyatakan dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu sebagai berikut:

ِ ‫الظ ْل ُم الَّ ِذي ال يَ ْت ُر ُكهُ هللا فَظُ ْل ُم ْال ِعبَا ِد بَع‬


ِ ‫ْض ِه ْم بَ ْعضًا َحتَّى يُ َدبِّ َر لِبَ ْع‬
ٍ ‫ض ِه ْم ِم ْن بَع‬
 .‫ْض‬ ُّ ‫َوأَ َّما‬
Artinya: “Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia atas manusia
lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya.”

Hadits ini sangat penting untuk diperhatikan terutama bagi mereka yang merasa doa-doanya banyak yang
belum dikabulkan oleh Allah selama ini.

Bisa jadi penyebabnya adalah karena mereka sering berbuat zalim kepada orang lain dan belum
menyelesaikannya baik secara moral seperti memohon maaf, maupun secara hukum seperti menyelesaikan
masalahnya sesuai yang dijanjikan atau menurut kesepakatan bersama.  

Jamaah Jumat hafidhakumullah,

Ketiga, hatinya lalai terhadap Allah. Yang dimaksud hati yang lalai terhadap Allah adalah orang yang
melupakan Allah dari kehidupan akherat dengan meninggalkan apa yang diperintahkan dan melakukan apa
yang dilarang-Nya.

Kelalaian seperti ini akan menjadi rintangan bagi terkabulnya doa sebagaimana hadits Rasulullah: 

ٍ ‫َوا ْعلَ ُموْ ا أَ َّن هللاَ اَل يَ ْست َِجيْبُ ُدعَا ًء ِم ْن قَ ْل‬
‫ب غَافِ ٍل‬
Artinya: “Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang
hatinya lalai.” (HR at-Tirmidzi). 

Keempat, memutuskan tali silaturrahim. Menyambung silaturrahim adalah perintah Allah sebagaimana
ditegaskan di dalam Al-Qur’an sebagai berikut:

ْ ُ‫ث ِم ۡن ِر َجا ۬الً َكثِي ۬ ًرا َونِ َسآ ۬ۚ ًء َوٱتَّق‬


‫وا ٱهَّلل َ ٱلَّ ِذى ت ََس آ َءلُونَ بِ ِهۦ‬ َّ َ‫ق ِم ۡن ز َۡو َجهَا َوب‬ ٍ ۬ ‫وا َربَّ ُك ُم ٱلَّ ِذى خَ لَقَ ُكم ِّمن نَّ ۡف‬
َ َ‫س َوٲ ِح َد ۬ ٍة َو َخل‬ ْ ُ‫يَ ٰـٓ ٱلنَّاسُ ٱتَّق‬
‫َوٱأۡل َ ۡر َحا ۚ َم إِ َّن ٱهَّلل َ َكانَ َعلَ ۡي ُكمۡ َرقِي ۬بًا‬

Artinya: “Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan dari keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS An-Nisaa’:1)
Jamaah Jumat hafidhakumullah,

Oleh karena itu orang-orang yang memutus silaturrahim dengan adalah sama saja dengan orang-orang yang
lalai terhadap perintah Allah subhanahu wa ta’ala. Dengan demikian doa-doa mereka kepada Allah
terkendala oleh persoalan silaturrahim ini.

Kelima, membenci saudaranya sesama Muslim dan tidak berbicara dengan mereka tanpa alasan yang bisa
dibenarkan.  

Membenci kepada sesama Muslim bertentangan dengan larangan-larangan sebagaimana ditegaskan dalam
hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:

َ ْ‫ َوالَ يَ ِح لُّ لِ ُم ْس لِ ٍم أَ ْن يَ ْه ُج َر أَ َخ اهُ فَ و‬، ‫ َو ُكونُوا ِعبَ ا َد هللاِ إِ ْخ َوانً ا‬، ‫ َوالَ تَدَابَرُوا‬، ‫ َوالَ ت ََحا َس ُدوا‬، ‫الَ تَبَا َغضُوا‬
‫ق‬
ٍ َ‫ث لَي‬
‫ال‬ ِ َ‫ثَال‬
Artinya: “Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling
memutuskan hubungan. Wahai hamba-hamba Allah, hendaklah kalian bersaudara. Seorang Muslim tidaklah
dihalalkan untuk mendiamkan sesama Muslim lebih dari tiga hari.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). 

Sangat jelas bahwa membenci sesama Muslim hingga putus komunikasi selama tiga hari saja sudah
merupakan pelanggaran terhadap larangan-larangan agama.

Pelanggaran semacam ini menunjukkan lalainya hati dari menaati perintah-perintah dan larangan-larangan
Allah subhanu wa ta’ala yang bisa berakibat tertolaknya doa hingga Allah tidak mengabulkannya. 

Jamaah Jumat hafidhakumullah,

Demikianlah kelima perkara yang dapat merintangi terkabulnya doa kepada Allah subhanu wa ta’ala.

Kelima perkara tersebut dapat diringkas menjadi tiga perkara yakni: pertama, sisi lahir dan batin seseorang
yang kotor; kedua, buruknya hubungan seseorang dengan Allah karena rendahnya ketakwaan akibat hati
yang lalai dan ketiga, buruknya hubungan seseorang dengan sesama manusia karena seringnya melakukan
kezaliman dan penuh kebencian.

Semoga kita termasuk orang-orang yang dijaga oleh Allah dari kelima perkara di atas sehingga doa-doa kita
yang baik dapat diterima dan dikabulkan-Nya. Amin ya rabbal alamin. 

ِ‫ بِ ْس ِم هللا‬،‫َّجي ْم‬
ِ ‫ْطان ال ر‬ ِ ‫الش ي‬ َّ َ‫ أ ُع و ُذ بِاهللِ ِمن‬: َ‫ َوأدْخَ لَنَا وإِيَّاكم فِي ُز ْم َر ِة ِعبَ ا ِد ِه ال ُم ْؤ ِمنِ ْين‬،‫َج َعلَنا هللاُ َوإيَّاكم ِمنَ الفَائِ ِزين اآل ِمنِين‬
‫ت‬ ِ ْ‫ك هللاُ لِ ْي َولك ْم فِي القُر‬
ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َوإِيّا ُك ْم بِاآليا‬،‫آن ال َع ِظي ِْم‬ َ ‫ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َوقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًا با َ َر‬:‫َّحي ْم‬
ِ ‫مان الر‬ ِ ْ‫الرَّح‬
ٌ ِ‫ إنّهُ تَعاَلَى َجوّا ٌد َك ِر ْي ٌم َمل‬.‫و ِذ ْك ِر ال َح ِكي ِْم‬
ٌ ْ‫ك بَ ٌّر َر ُؤو‬
‫ف َر ِح ْي ٌم‬

Khutbah II  

ُ‫أن َس يِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُس وْ لُه‬ َّ ‫ك لَ هُ َوأَ ْش هَ ُد‬ َ ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ اِلَ هَ إِالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬.‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ عَل َى إِحْ َسانِ ِه َوال ُّش ْك ُر لَهُ عَل َى تَوْ فِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‬
‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه َوأَصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما ِكث ْيرًا أَ َّما بَ ْع ُد فَي ا َ اَيُّهَ ا الناسُ اِتقواهللاَ فِ ْي َم ا أ َم َر َوانتَهُ وْ ا َع َّما‬
ْ َ ُ َّ َّ َ ‫ اللهُ َّم‬.‫إلى ِرضْ َوانِ ِه‬ َ ‫ال َّدا ِعى‬
‫ص لُّوْ ا‬ َ ‫ا‬ ْ‫و‬ ُ ‫ن‬‫م‬َ ‫آ‬ َ‫ن‬ ْ
‫ي‬ ‫ذ‬
ِ َ َّ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ي‬
ُّ َ ‫ا‬ ‫آ‬ ‫ي‬ ‫ى‬ ‫ب‬
ِ َ َّ ‫ن‬‫ال‬ ‫َلى‬ ‫ع‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ ُّ ‫ل‬ ‫ُص‬
َ ‫ي‬ ُ ‫ه‬َ ‫ت‬‫ك‬َ ‫ئ‬‫آل‬
ِ َ َ َ ‫م‬ ‫و‬ ‫هللا‬ ‫ن‬َّ ِ ‫إ‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬َ ‫ا‬ ‫َع‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫ا‬َ ‫ق‬‫و‬ ‫ه‬ ‫س‬ ْ
‫د‬
َ َ ِ ِ ِ ِِ ِ َِ ُ ‫ق‬ ‫ب‬ ‫ه‬ ‫ت‬‫ك‬َ ‫ئ‬ ‫آل‬ ‫م‬ ‫ب‬ ‫َى‬ ‫ن‬‫ـ‬َ ‫ث‬‫و‬ ‫ه‬ ‫س‬ ْ
‫ف‬ َ ‫ن‬‫ب‬ ‫ه‬ ْ
‫ي‬ ‫ف‬ َ ‫َأ‬
‫د‬
َ ِ ِ ِ ِ ِ َ ٍ ْ ِ ْ َ َ َ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫م‬ َ ‫أ‬ ‫ب‬ ‫م‬ ُ
‫ك‬ ‫ر‬ ‫م‬َ ‫أ‬ ‫هللا‬ ‫ن‬َّ َ ‫أ‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ ‫م‬ُ َ‫نَهَى َوا ْعل‬
‫ض‬ َ ْ
َ ْ‫ُس لِكَ َو َمآلئِ َك ِة ال ُمق َّربِ ْينَ َوار‬ ْ َ َ َ
ُ ‫صلى هللاُ َعل ْي ِه َو َسل ْم َو َعلى آ ِل َس يِّ ِدنا ُم َح َّم ٍد َو َعلى انبِيآئِ كَ َور‬َ ِّ َ َّ َ ‫ص ِّل َعلى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ َ َ ‫ اللهُ َّم‬.‫َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‬
‫ض َعنَّا‬ َ ْ‫ان اِلَ ىيَوْ ِم ال ِّدي ِْن َوار‬ ٍ ‫الص َحابَ ِة َوالتَّابِ ِع ْينَ َوتَ ابِ ِعي التَّابِ ِع ْينَ لَهُ ْم بِاِحْ َس‬ َّ ‫اللّهُ َّم َع ِن ْال ُخلَفَا ِء الرَّا ِش ِد ْينَ أَبِى بَ ْك ٍر َو ُع َمر َوع ُْث َم ان َو َعلِى َوع َْن بَقِيَّ ِة‬
ْ َ ْ
َ‫ت اللهُ َّم أ ِع ز ا ِإل ْس ال َم َوال ُم ْس لِ ِم ْين‬ َّ َ َ ْ ْ
ِ ‫ت االحْ يآ ُء ِمنهُ ْم َواال ْم َوا‬ َ َ ِ ‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوال ُم ْسلِ َما‬
ْ ِ ‫ك يَا أَرْ َح َم الرَّا ِح ِم ْينَ اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُم ْؤ ِمنَا‬ َ ِ‫َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمت‬
َ
‫اخ ُذلْ َم ْن خَ َذ َل ال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو َد ِّمرْ أ ْعدَا َء ال ِّدي ِْن َوا ْع ِل َكلِ َماتِ كَ ِإلَى يَ وْ َم‬ ْ ْ ‫ص َر ال ِّد ْينَ َو‬ َ َ‫ك ْال ُم َو ِّح ِديَّةَ َوا ْنصُرْ َم ْن ن‬ َ ‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ َوا ْنصُرْ ِعبَا َد‬ َ ْ‫َوأَ ِذ َّل ال ِّشر‬
‫خآص ةً َو َس ائِ ِر ْالب ُْل دَا ِن‬ َّ ‫لوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َحنَ َوسُوْ َء ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َحنَ َما ظَهَ َر ِم ْنهَ ا َو َم ا بَطَنَ ع َْن بَلَ ِدنَا اِ ْندُونِي ِْس يَّا‬ َ ‫ اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْا‬.‫ال ِّدي ِْن‬
‫اإن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكوْ ن ََّن‬ ْ ‫ظلَ ْمنَا اَ ْنفُ َسنَا َو‬ َ ‫ َربَّنَا‬.‫ار‬ ِ َّ‫اب الن‬ َ ‫ َربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى اآل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ‬. َ‫ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عآ َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِم ْين‬
ْ
َ‫ ِعبَا َدهللاِ ! إِ َّن هللاَ يَأْ ُم ُر بِاْل َع ْد ِل َو ْا ِإلحْ َسا ِن َوإِيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ ب َى َويَ ْنهَى ع َِن ْالفَحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ َو ْاذ ُك رُوا هللا‬. َ‫اس ِر ْين‬ ِ ‫ِمنَ ْال َخ‬
ْ َ ْ
***. ْ‫َلى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذك ُر هللاِ أكبَر‬ َ ‫ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َواش ُكرُوْ هُ ع‬
ْ

You might also like