You are on page 1of 8

Volume 4 Issue 1, April 2020: pp. 1-15.

Copyright © 2016 - 2017


PATJou. Department of Electrical, Faculty of Engineering and
Informatics, Patria Artha University, Makassar, South
Sulawesi, Indonesia. ISSN: | e-ISSN: .

Sistem Pengepakan Dengan Metode Sortasi Pengaturan Kecepatan


Konveyor Berdasarkan Ukuran Kemasan Menggunakan Outseal PLC
Nano V.4 Dan Haiwell SCADA
Erik Wahyudi1), Hikmatul Amri 2), Irwan Syarif 3).
1,2
Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bengkalis
email: erikwahyudi88@gmail.com, hikmatul_amri@polbeng.ac.id
3
Fakultas teknik dan informatika, Universitas Patria Artha
email: firaysnawri88@gmail.com

Abstract
The production process which is designed is a packaging system for the initial storage of
products to be filled in the packaging, in this study a conveyor is designed that can sort objects
using a proximity sensor and adjust the speed based on the size of the packaging using pulse width
modulation (PWM), and can fill the packaging based on the size of the packaging. The product.
Automatic control of packing using Outseal PLC Nano.V.4, the system can be controlled and
monitored using Haiwell SCADA software on a PC. Outseal PLC nano V.4 test results can operate
based on program commands that have been designed. The use of PWM Outseal PLC Nano V.4 on a
12 volt DC motor as a speed controller works in accordance with the duty cycle and PWM scale
values given with an efficiency value of 86,56 % at at a PWM value of 900 and 86,23 % at a PWM
value of 1023. HMI system made using Haiwell SCADA to control and monitor a successful packing
system. Outseal PLC Nano V.4 can operate optimally with the SCADA system. The overall system
test results of all sensor components, product packaging and HMI variables are 100 % successful,
with an average processing time of packing size M for 11.62 seconds and size L for 14.58 seconds.

Keywords: Conveyor, pulse width modulation, Haiwell SCADA

Abstrak

Proses produksi yang dirancang merupakan sistem pengepakan penampungan awal produk
yang akan diisikan ke kemasan, pada penelitian ini dirancang sebuah konveyor yang dapat memilah
objek menggunakan sensor proximity dan diatur kecepatannya berdasarkan ukuran kemasan
menggunakan modulasi lebar pulsa (PWM), dan dapat melakukan proses pengisian terhadap
kemasan berdasarkan ukuran kemasan produk tersebut. Kendali otomatis pengepakan
menggunakan Outseal PLC Nano.V.4, sistem dapat dikontrol dan dipantau menggunakan software
Haiwell SCADA pada PC. Hasil pengujian Outseal PLC nano V.4 dapat beroperasi berdasarkan
perintah program yang telah dirancang. Penggunaan PWM Outseal PLC Nano V.4 pada motor DC 12
Volt Sebagai Pengatur Kecepatan bekerja sesuai dengan nilai duty cycle dan skala PWM yang di
berikan dengan nilai efisiensi 92,7 % pada nilai PWM 900 dan 97,32 % pada nilai PWM 1023.
Tampilan antarmuka (HMI) sistem yang dibuat dengan menggunakan Haiwell SCADA untuk
mengontrol dan memantau sistem pengepakan sukses. Outseal PLC Nano V.4 dapat beroperasi
dengan maksimal dengan Tampilan antarmuka Haiwel SCADA. Hasil pengujian sistem keseluruhan
semua komponen sensor, kemasan produk dan variabel HMI sukses 100 %, dengan waktu proses
rata-rata pengepakan ukuran M selama 11,62 detik dan ukuran L selama 14,58 detik.

Keywords: Konveyor, modulasi lebar pulsa, Haiwell SCADA.

PATRIA ARTHA Technological Journal • Vol. 4 Issue Oktober 2020 1


PENDAHULUAN yang dikontrol oleh PLC dangan operator
Perkembangan teknologi di dunia yang menjalankan sistem industri
industri begitu cepat dan diikuti dengan tersebut [2]. Seiring dengan
tingkat persaingan yang semakin tinggi. perkembangan teknologi, maka
Salah satu bidang yang mengalami dibutuhkan pembaharuan dalam
kemajuan adalah bidang otomasi industri. teknologi yang digunakan untuk
Berkembangnya sistem otomasi bertujuan pemantauan dan pengontrolan sistem
untuk dapat menjamin kualitas produk pengepakan dan penyortiran barang yaitu
yang dihasilkan, mengurangi waktu menggunakan sistem supervisory control
produksi dan mengurangi biaya untuk and data acquisition (SCADA) dan
tenaga kerja manusia sehingga sehingga pengaturan kecepatan motor listrik
tuntutan proses produksi lebih cepat dan dengan metode modulasi lebar pulsa
efisien dapat dicapai. (PWM) [3].
Dunia industri memerlukan sistem Proses produksi yang dirancang
yang bekerja secara efektif, efisien dan merupakan sistem pengepakan
handal. Oleh karena itu, industri penampungan awal produk atau silo yang
membutuhkan teknologi yang bersifat akan diisikan ke kemasan. Namun yang
otomatis. Teknologi otomasi dapat menjadi permasalahan adalah bagaimana
menghasilkan produk yang berkualitas merancang kendali otomatis pengepakan
dan kuantitas produk yang besar dengan pada proses produksi industri
keseragaman produk, efisiensi waktu menggunakan PLC dan sistem SCADA. Ada
proses produksi dan sumber daya manusia beberapa proses yang terjadi dalam
maupun keamanan terhadap manusia produksi pengepakan produk, pertama
sebagai pekerja produksi. Salah satu yaitu pendeteksi kemasan yang akan
teknologi yang berkembang dan banyak diisikan produk pada proses produksi.
diaplikasikan di industri adalah sistem Kemudian proses pengisian produk ke
programable logic controller (PLC). PLC dalam kemasan penulis merancang
merupakan peralatan kendali industri sebuah konveyor yang dapat memilah
yang dapat mengatur proses secara objek dan diatur kecepatannya
sekuensial dan dapat diprogram sesuai berdasarkan ukuran kemasan, dan dapat
kebutuhan. Pemrograman pada PLC melakukan proses pengisian terhadap
menggunakan bahasa pemrograman yang kemasan berdasarkan ukuran kemasan
disebut ladder diagram. Ladder diagram produk tersebut.
merupakan turunan teknologi relay Penelitian ini membahas tentang
konvensional sehingga memudahkan sistem kendali otomatis pengepakan
operator di dalam pengaplikasian PLC produk dan pengendalian konveyor
sebagai kontrol industri. Teknologi PLC berbasis PLC dan SCADA. Dalam
juga didesain untuk tahan terhadap penelitian ini PLC yang digunakan adalah
lingkungan industri yang banyak gangguan Outseal PLC Nano V.4 dengan tampilan
(noise, vibration, shock, temperature, HMI menggunakan Haiwell SCADA.
humidity). Penerapan teknologi PLC di
industri misalnya digunakan pada sistem KAJIAN LITERATUR
konveyor. Sistem konveyor merupakan
Beberapa penelitan tentang sistem
teknologi untuk transportasi barang di
kendali otomatis pengepakan produk dan
industri dari satu bagian ke bagian yang
pengendalian konveyor berbasis PLC dan
lain, baik untuk keperluan quality
SCADA. Penelitian pertama dilakukan
control, pengepakan produk, perakitan
oleh Fikri dan kawan-kawan tentang
dan lain-lain. Teknologi sistem konveyor
Pemantauan Pengepakan Dan Penyortiran
ini sangat penting pada otomatisasi
Barang Berbasis SCADA. Pada penelitian
proses industri [1].
ini pengepakan dan penyortiran barang
PLC selalu didampingi oleh human dipantau sistem SCADA menggunakan
machine interface (HMI) yang merupakan komunikasi ethernet dan pergerakan
sistem tatap muka antara sistem industri konveyor dikendalikan menggunakan PWM

PATRIA ARTHA Technological Journal • Vol. 4 Issue Oktober 2020 2


[4]. Penelitian kedua dilakukan oleh Sensor proximity merupakan sensor
Lawrence dan Tariq tentang pemantauan atau saklar yang dapat mendeteksi
panel surya dengan sistem SCADA. Pada adanya target jenis logam dengan tanpa
penelitian ini data tegangan dan arus adanya kontak fisik [3]. Modul sensor ini
yang dihasilkan oleh panel surya dibaca memiliki sepasang pemancar dan
oleh arduino sebagai terminal jarak jauh penerima inframerah. Jarak efektif
dan dikirim melalui teknologi internet pendeteksian adalah 2-80 cm dengan
(IoT) ke raspbery sebagai unit terminal tegangan kerja 5 volt. Koneksi kabel yang
kontrol untuk dilakukan proses digunakan yaitu: Vcc (5V), Gnd (0V), dan
penyimpanan ke server lokal yang dimiliki keluaran digital (DO). Bentuk fisik dari
master [5]. Penelitian ketiga dilakukan sensor proximity dapat dilihat pada
oleh Syahrizal dan Amri tentang sistem Gambar 2.
SCADA untuk pengontrolan beban listrik
(AC dan Komputer Laboratorium) pada
laboratorium pemrograman Gedung
Elektro Politeknik Negeri Bengkalis.
Penelitian ini menggunakan PLC
Mitsubishi FX2N-48MR dan relay double
pole double throw digunakan sebagai alat Gambar 2. Sensor Proximity
pengontrolan kelistrikan secara real time Modul driver motor L298N adalah
dan tampilan HMI didesain menggunakan modul elektronik yang di dalamnya
software GT Designer 3 [6]. terdapat komponen IC L298. IC L298N
Pada penelitian ini terdiri dari adalah sebuah IC H-bridge yang mampu
beberapa komponen utama, yaitu: mengendalikan beban-beban induktif
seperti relay, solenoid, motor DC dan
Outseal PLC adalah sebuah teknologi motor stepper. IC L298 mempunyai 2
otomasi karya anak bangsa indonesia buah H-bridge di dalamnya sehingga bisa
yang merupakan penggabungan arduino mengendalikan kecepatan dan arah yang
board dan shield menjadi satu papan dihasilkan oleh 2 buah motor DC setiap H-
elektronik. Outseal PLC Nano V.4 sudah bridge-nya. Kedua H-bridge di dalam IC
menggunakan switching buck converter di ini bisa diparalel untuk meningkatkan
mana panas yang ditimbulkan lebih kecil kemampuan melewatkan arus mencapai 4
daripada linear regulator sehingga A [8]. Bentuk fisik Modul driver motor
Outseal PLC Nano V.4 sudah dapat L298N dapat dilihat pada Gambar 3.
menerima tegangan listrik hingga 24V [7].
Bentuk fisik Outseal PLC Nano V.4 yang
digunakan dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 3. Modul Driver Motor L298N

Modul relay adalah peralatan yang


dioperasikan dengan listrik yang secara
mekanis mengontrol hubungan rangkaian
listrik. Relay mempunyai kontak normally
open (NO) atau kontak normally closed
(NC) atau kombinasi dari keduanya [9].
Bentuk fisik modul relay dapat dilihat
Gambar 1. Outseal Nano V.4 pada Gambar 4.

PATRIA ARTHA Technological Journal • Vol. 4 Issue Oktober 2020 3


Gambar 4. Modul Relay

Motor arus searah (DC) adalah alat


yang mengubah energi listrik arus searah
menjadi energi mekanik. Motor DC secara
umum terdiri atas bagian yang diam dan Gambar 5. Konveyor Belt
bagian yang berputar. Pada bagian yang Solenoid door lock adalah solenoid
diam (stator) merupakan tempat otomatis yang bekerja sebagai pengunci
diletakkannya kumparan medan yang pintu [12]. Pada penelitian ini solenoid
berfungsi untuk menghasilkan fluks door lock digunakan sebagai pembuka
magnet sedangkan pada bagian yang dan penutup katup pada aliran pipa untuk
berputar (rotor) ditempati oleh rangkaian proses pengisian produk, dengan
jangkar seperti kumparan jangkar, memanfaatkan prinsip kerja solenoid
komutator dan sikat arang [10]. Bentuk tersebut. solenoid ini bekerja pada
fisik motor DC dapat dilihat pada Gambar tegangan arus searah (DC) 12 volt
5. sehingga untuk mengontrolnya digunakan
modul relay. Bentuk solenoid door lock
dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 5. Motor DC
Gambar 7. Solenoid Door Lock
Konveyor digunakan ketika material
akan berpindah dari suatu tempat ke Power supply adalah komponen
tempat lainnya. Konveyor digunakan elektronika yang berfungsi sebagai
sebagai alat transportasi perpindahan penyuplai arus listrik dengan terlebih
benda atau barang yang dapat berupa dahulu merubah tegangannya dari AC jadi
gumpalan, butiran atau bentuk lainnya. DC dan mengalirkan ke modul lain yang
konveyor terdiri dari beberapa tipe, yaitu membutuhkan. Proses pengubahan arus
roller conveyor, skate wheel conveyor, dilakukan karena pada umumnya
belt conveyor, dan chain conveyor. Tipe perangkat elektronika seperti PLC dan
belt conveyor lebih banyak digunakan di modul sensor, hanya bisa bekerja dengan
dunia industri. Meterial belt biasanya menggunakan arus DC [10]. Pada
dibuat dari bahan karet, oleh karena itu penelitian ini digunakan power supply 12
belt conveyor lebih fleksibel dalam hal volt DC untuk menyuplai motor DC dan
pengangkutan material yang beragam solenoid door lock dan power supply 5
[11]. Bentuk fisik konveyor dapat dilihat volt DC untuk menyuplai Outseal PLC
pada Gambar 6. Nano V.4 dan modul sensor proximity.
Bentuk power supply dapat dilihat pada
Gambar 8.

PATRIA ARTHA Technological Journal • Vol. 4 Issue Oktober 2020 4


ukuran box dan 1 proximity digunakan
untuk memulai pengisian produk ke
dalam box, dan 1 proximity digunakan
untuk mendeteksi box yang sudah sampai
pada ujung konveyor. Modul relay dan
solenoid door lock digunakan untuk
melakukan pengisisan produk atas
perintah outseal PLC. Sedangkan driver
motor L298N dan motor DC digunakan
Gambar 8. Power Supply untuk menggerakan konveyor juga
melalui perintah Outseal PLC.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian Tahapan penelitian ini diawali pada
pengembangan atau Research and tahap identifikasi masalah, perancangan,
Devlopment (R&D) yang bertujuan untuk pengembangan, uji coba dan evaluasi.
mengembangkan sistem kendali otomatis Tahap identifikasi masalah dikumpulkan
pengepakan produk dengan metode data-data awal yang melatarbelakangi
sortasi pengaturan kecepatan konveyor penelitian ini dengan metode observasi
menggunakan Outseal PLC Nano V.4 dan lapangan. Tahap perancangan hardware
tampilan HMI. Secara keseluruhan sistem dibuat desain sistem konveyor belt dan
dikendalikan oleh operator melalui HMI desain tampilan HMI menggunakan
yang sudah dirancang sedemikian rupa software Haiwell SCADA. Konfigurasi pin
sehingga HMI dapat melakukan proses I/O yang akan digunakan untuk 4 sensor
pemantauan dan perintah terhadap proximity, modul relay dan solenoid door
sistem konveyor yang dibuat. Cara kerja lock, Modul driver L298N dan motor DC
sistem secara keseluruhan dapat dilihat yang akan menggerakkan konveyor dan
pada Gambar 9. catu daya/power supply yang digunakan.
Tahapan perancangan software dilakukan
dengan membuat ladder diagram untuk
pembacaan sensor proximity, perintah
pengaktifan solenoid door lock melalui
modul relay, pengaturan kecepatan
melalui pulse width modulation (PWM)
sesuai dengan ukuran box yang dideteksi
pada awal/pangkal konveyor dan
pengiriman data ke HMI. Pada tampilan
HMI didesain perintah melaui tombol
Gambar 9. Blok Diagram Sistem
virtual untuk awal proses dan akhir
Berdasarkan Gambar 9, dijelaskan proses melalui tombol virtual “START”
bahwa perintah pertama dilakukan oleh dan “STOP”, dan indikator pendeteksi
operator via HMI dan akan diteruskan ke ukuran box, indikator pengisian produk,
outseal PLC melalui kabel USB, perintah indikator box sudah sampai di ujung
yang diberikan pada HMI adalah printah konveyor dan indikator pergerakan
“START” dan “STOP”. Selanjutnya HMI konveyor dan nilai PWM yang diberikan
juga digunakan untuk proses pemantauan pada motor DC yang menggerakkan
sistem kerja konveyor, pantauan yang konveyor. Perancangan software dibuat
bisa dilakukan oleh HMI berupa secara terpisah untuk setiap modulnya
pandeteksian jenis box yang melewati dan setelah rancangan berjalan sesuai
konveyor (ukuran M dan L), pendeteksian yang diharapkan barulah kemudian
proses pengisian box dan proses digabungkan menjadi satu kesatuan
pemantauan pergerakan konveyor. program yang utuh dan terintegrasi
Terdapat 4 sensor proximity yang antara hardware pada outseal PLC dan
digunakan pada penelitian ini, yaitu: 2 tampilan HMI menggunakan software
sensor proximity untuk mendeteksi Haiwell SCADA. Setelah perancangan

PATRIA ARTHA Technological Journal • Vol. 4 Issue Oktober 2020 5


selesai dilakukan langkah selanjutnya terpasang atau terkoneksi dengan baik,
adalah pengujian sistem yang telah hasil rancangan dari pengepakan dengan
dibuat. Pengujian sistem dilakukan setiap metode sortasi pengaturan kecepatan
bagiannya untuk mengetahui performa konveyor berdasarkan ukuran kemasan
sistem yang dibangun. Jika ada pengujian menggunakan Outseal PLC Nano V.4
yang kurang pas maka dilakukan dapat dilihat pada Gambar 11.
perbaikan sebagai mana mestinya
sehingga sistem dapat bekerja dengan HMI dibuat menggunakan software
baik dan memberikan hasil yang Haiwell SCADA ini merupakan visualisasi
maksimal. Langkah terakhir adalah dari sistem konveyor. Penempatan
melakukan analisa data terutama indikator on, off dan penampilan data
terhadap pengaturan kecepatan konveyor PWM untuk kecepatan konveyor dibuat
sesuai dengan ukuran box yang dideteksi sedemikian rupa untuk memudahkan
oleh sensor proximity. Pengujian operator memantau setiap proses yang
dilakukan untuk penarikan kesimpulan. terjadi pada sistem konveyor. Tampilan
Secara keseluruhan tahapan-tahapan ini HMI dan hasil pengujian dapat dilihat
dapat dilihat pada Gambar 10. pada Gambar 12.

Mulai

Observasi dan
Studi literatur

Perancangan Hardware

Perancangan Software

Gambar 11. Hasil Rancangan Keseluruhan


Pengujian Sistem

Apakah sistem
bekerja normal ?

Analisa dan Kesimpulan

Selesai

Gambar 12. Tampilan HMI Keseluruhan


Gambar 10. Flowchart Tahapan Penelitian Pengujian dilakukan secara terpisah
HASIL DAN PEMBAHASAN pada setiap komponen masukan maupun
Dari hasil pembuatan mekanik pada keluaran. Pengujian pada penelitian ini
sistem pengepakan maka yang harus meliputi: pengujian HMI yang dibuat
diperhatikan adalah memastikan bahwa menggunakan software Haiwell SCADA,
masing-masing komponen sistem sudah pengujian pengaturan kecepatan dengan

PATRIA ARTHA Technological Journal • Vol. 4 Issue Oktober 2020 6


pulse width modulation (PWM), dan Pengujian sistem keseluruhan yang
keseluruhan sistem. bertujuan untuk mengetahui kinerja dari
alat tersebut. Dalam pengujian alat,
Pengujian tampilan HMI dilakukan produk yang digunakan berupa peluru
untuk mengetahui keberhasilan dan plastik. Ada beberapa hal yang diuji,
kecepatan pembacaan sistem sensor dan pengujian sensor ukuran kemasan,
indikator keluaran dari keseluruhan pengujian sensor isi, pengujian lamanya
proses yang dilakukan pada konveyor. proses pengepakan untuk setiap kemasan
Hasil Pengujian tampilan HMI Haiwell produk dan kecepatan konveyor serta
SCADA dapat dilihat pada Tabel 1. pengujian HMI secara real time. Pada
pengujian ini untuk box ukuran M
Tabel 1. Data Pengujian Tampilan HMI menggunakan nilai PWM 900 dan untuk
No. Pengujian Tipe Keterangan Delay
box ukuran L menggunakan nilai PWM
1 Tombol START Input sukses 0s
2 Tombol RESET Input sukses 0s 1023. Data hasil pengujian dapat dilihat
3 Indikator RUN Output sukses 0,5 s pada Tabel 3.
4 Visual konveyor Output sukses 0,5 s
5 Valve solenoid Output sukses 0,5 s Tabel 3. Data Pengujian Keseluruhan
6 Indikator size M Input sukses 0,5 s Ukuran Kecepatan Waktu
7 Indikator size L Input sukses 0,5 s No. HMI
Kemasan (RPM) Proses (s)
8 Indikator ISI Input sukses 0,5 s M 98 11,82 Sukses
9 Indikator STOP Input sukses 0,5 s 1
L 132 14,58 Sukses
10 Skala PWM Output sukses 0s M 90 11,17 Sukses
2
L 112 14,82 Sukses
Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat 3
M 86 11,59 Sukses
bahwa untuk pengujian HMI terdapat L 107 14,53 Sukses
M 93 11,92 Sukses
delay/jeda waktu 0,5 detik. 4
L 124 14,13 Sukses
M 87 11,63 Sukses
5
Pengujian PWM untuk mengetahui L 113 14,86 Sukses
pengaruh nilai PWM terhadap kecepatan
motor DC. Metode pengujian dilakukan Berdasarkan Tabel 3, untuk sensor
dengan cara memberikan nilai PWM ukuran kemasan, sensor isi dan out yang
secara bertahap mulai dari nilai 0-1023. menggunakan sensor proximity sudah
Pengujian dilakukan dengan cara berfungsi dengan tepat dan HMI sukses
membandingkan hasil pengukuran dengan 100 %. Begitu juga kerja dari solenoid
multimeter pada pengujian motor door lock sebagai pengatur proses
berbeban dengan hasil perhitungan pengisian produk dan kerja motor DC 12
manual dan dilakukan sebanyak 7 kali volt yang berfungsi sebagai penggerak
dengan tegangan masukan 12,64 V. Data utama konveyor yang diatur
hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel kecepatannya, dengan waktu proses
2. pengepakan rata-rata untuk size M 11,62
detik dan size L 14,58 detik.
Tabel 2. Data Pengujian PWM
Skala Tegangan Keluaran (V) Efisiensi KESIMPULAN
No.
PWM Perhitungan Pengukuran (%)
2 51 0,62 0,06 9,68 Berdasarkan hasil pengujian yang
3 102 1,24 0,2 16,13 telah dilakukan, pengaturan kecepatan
4 256 3,1 0,9 29,03
5 512 6,32 2,5 39,56
motor DC melalui nilai PWM pada Outseal
6 768 9,48 4,5 47,47 PLC Nano V.4 didapatkan efisiensi 86,56
7 900 11,09 9,6 86,56 % pada nilai PWM 900 dan 86,23 % pada
8 1023 12,64 10,9 86,23 nilai PWM 1023. Tampilan HMI yang
dibuat dengan software Haiwell SCADA
Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat
untuk pengontrolan dan pemantauan
bahwa untuk pengujian PWM efisiensi
sistem pengepakan sukses meskipun
motor paling besar didapatkan pada saat
terdapat delay selama 0,5 detik pada
nilai PWM 900 dan 1023 yaitu dengan
pembacaan data relay untuk memantau
efisiensi 86,56 % dan 86,23 % sehingga
proses run dan stop konveyor dan proses
pada pengujian keseluruhan digunakan
pengisian produk. Pada pengujian sistem
kedua nilai PWM ini.

PATRIA ARTHA Technological Journal • Vol. 4 Issue Oktober 2020 7


keseluruhan semua komponen sensor, [8] Y. D. Widiarto, M. E. I. Najoan, and
kemasan produk dan variabel HMI sukses M. D. Putro, “Sistem Penggerak
100 % dengan waktu proses pengepakan Robot Beroda Vacuum Cleaner
rata-rata 11,62 detik ukuran M dan 14,58 Berbasis Mini Computer Raspberry
detik untuk ukuran L. Pi,” J. Tek. Elektro dan Komput.,
vol. 7, no. 1, pp. 25–32, 2018.
REFERENSI
[1] Prismanto, T. Herdantyo, D. T. [9] D. Aryani, E. Sunandar, and F.
Nugroho, Y. Ramadhani, and A. Ramadhan, “Prototype Alat Pemilah
Mubyarto, “Desain Dan Simulasi Hasil Produksi Oli Otomatis
Sistem HMI (Human Machine Berdasarkan Kode Warna
Interface) Berbasis Citect SCADA Menggunakan Sensor TCS 230,” J.
Pada Konveyor Proses Di Industri,” in CERITA, vol. 5, no. 1, pp. 43–54,
Seminar Nasional Edusaintek, 2018, 2019.
pp. 253–262.
[10] A. M. S. Yunus, Marhatang, A. M.
[2] D. L. Zariatin, E. H. O. Tambunan, Mulki, and M. R. Djalal, “Rancang
and A. Suwandi, “Rancang Bangun Bangun Prototipe Kendali Kecepatan
Simulator Sistem Pengepakan Produk Motor Induksi Berdasarkan Perubahan
Berbasis Progammable Logic Suhu Berbasis PWM,” J. INSTEK, vol.
Control,” Sintek, vol. 10, pp. 28–35, 4, no. 1, pp. 131–140, 2019.
2016.
[11] S. M. Shinde and R. B. Patil, “Design
[3] Taufik and W. Putri, “Perancangan and Analysis of a Roller Conveyor
Prototype Early Warning System pada System for Weight Optimization and
Kontrol On/Off Belt Conveyor Material Saving,” Int. J. Emerg.
Menggunakan PLC Siemens S7-300,” Technol., vol. 3, no. 1, pp. 168–172,
J. Optimasi Sist. Ind., vol. 14, no. 1, 2012.
pp. 116–137, 2015.
[12] N. Y. D. Setyaningsih and I. A. Rozaq,
[4] A. Fikri, R. Susana, and D. Nataliana, “Prototype Smart Home Kendali
“Monitoring Model Sistem Logika Or Berbasis Arduino Uno,”
Pengepakan dan Penyortiran Barang Simetris J. Tek. Mesin, Elektro dan
Berbasis SCADA,” J. Reka Elkomika, Ilmu Komput., vol. 8, no. 2, pp. 559–
vol. 2, no. 4, pp. 285–300, 2014. 562, 2017.

[5] L. O. Aghenta and M. T. Iqbal,


“Development of an IoT Based Open
Source SCADA System for PV System
Monitoring,” in 2019 IEEE Canadian
Conference of Electrical and
Computer Engineering, CCECE 2019,
2019, pp. 1–4.

[6] E. Syahrizal and H. Amri, “Rancang


Bangun Sistem SCADA Pengontrolan
Kelistrikan AC dan PC Laboratorium
Pemrograman Gedung Elektro,”
INOVTEK Seri Elektro, vol. 1, no. 1,
pp. 21–27, 2019.

[7] A. Bakhtiar, Panduan Dasar Outseal


Plc. 2019.

PATRIA ARTHA Technological Journal • Vol. 4 Issue Oktober 2020 8

You might also like