Professional Documents
Culture Documents
Good University Governance Dan Kinerja-Pt
Good University Governance Dan Kinerja-Pt
Good University Governance Dan Kinerja-Pt
540
Abstract:
The purpose of this research is to build Mapping Patterns and Good Design and
Performance-PT: Quality and Graduate Competency, Services and competitiveness
towards quality graduates and World Class University. Basing a common phenomenon
that attempts Universities to wards international reputation in the fields of science,
technology and art as mandated in the vision and mission of the University, should be
managed seriously, education and research, and community service to build a shared
commitment in supporting the quality of human resources in all areas in a sustainable
manner. The problem in this research is low competitiveness of Indonesian state human
resources is one of the nation's major problems that require action immediately.
According to data from the World Economic Forum, Indonesia's competitiveness in
2013-2014 was ranked 38th out of 148 countries surveyed. Factors that affect the
competitiveness of a nation is a community education. Research methods, using a
survey method approach: pre-survey, observation, data used is secondary data, with the
Forum Group Discussion. The results of the study all University at 5 Kopertis already
mapped well, but not all integrated based on IT-Web (80%) means that the leadership
commitment needs to be improved. Researchers have carried out the design of IT-Web
and will be implemented in year 2 (two).
Namun yang perlu lebih diperhatikan lagi yang lain dari segi mutu, atau memiliki ke-
hampir semua ungkapan kekurangan tenaga unggulan tertentu. Artinya daya saing dapat
kerja tersebut bermuara pada satu arah yaitu bermakna kekuatan untuk berusaha menjadi
soft skill. Berdasarkan data hasil penelitian lebih dari yang lain atau unggul dalam hal
Harvard University Amerika Serikat meng- tertentu baik yang dilakukan seseorang, ke-
ungkapkan ”kesuksesan hanya ditentukan lompok maupun institusi tertentu”. Selanjut-
sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% nya Sumihardjo (2008), dalam Masrur (2011
oleh soft skill”. Sejalan dengan penelitian di :82) mengemukakan bahwa “daya saing me-
atas, berdasarkan data Mitsubishi Research liputi: (1) kemampuan memperkokoh posisi
Institute (2002) menyatakan bahwa “faktor pasarnya, (2) kemampuan menghubungkan
yang memberikan kontribusi paling besar dengan lingkungannya, (3) kemampuan me-
dalam keberhasilan dunia kerja adalah finan- ningkatkan kinerja tanpa henti, dan (4) ke-
sial (10%), keahlian di bidangnya (20%), mampuan menegakkan posisi yang mengun-
networking (30%) dan soft skill (40%). Hal tungkan”. Daya saing perguruan tinggi me-
ini secara empiris membuktikan bahwa ke- nurut uraian di atas adalah kemampuan dari
ahlian di bidangnya (hard skill) bukanlah hal perguruan tinggi untuk menunjukkan ke-
yang utama dalam keberhasilan dunia kerja. unggulan bersaing dan menawarkan nilai
Hal ini mudah dipahami karena memberikan yang lebih atas kinerjanya dalam hal terten-
pelatihan keterampilan (hard skill) lebih mu- tu, dengan cara memperlihatkan situasi dan
dah dari pada pembentukan karakter (soft kondisi yang paling menguntungkan, diban-
skill). Tentunya hal ini menjadi tambahan dingkan dengan perguruan tinggi lainnya.
masalah bagi pendidikan di Indonesia kare- Perguruan tinggi dapat diposisikan memiliki
na paradigmanya prioritas muatan soft skill daya saing ketika suatu perguruan tinggi te-
dalam proses belajar mengajar saat ini sa- lah memenuhi indikator-indikator pencapai-
ngatlah minimal dan tidak tersistematis. Hal an tertentu yang dimulai dari input, proses
ini terbukti dari kurang adanya prioritas pe- dan output terhadap pengamalan nilai-nilai
ngembangan atribut soft skill di dalam setiap Tri Dharma Perguruan Tinggi. Citra pergu-
pertemuan yang tertuang dalam SAP atau- ruan tinggi menjadi penting untuk mening-
pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- katkan visibilitasnya di mata publik, baik
nya, hampir semua perusahaan dewasa ini nasional maupun internasional yang nanti-
mensyaratkan adanya kombinasi yang sesuai nya ternyata sangat berpengaruh terhadap
antara hard skill dan soft skill, apapun posisi peringkat perguruan tinggi tersebut. Setiap
lamaran kerjanya. universitas mempunyai cita-cita tinggi, dan
Tajamnya tingkat persaingan dan ting- ingin mewujudkan World Class University
ginya tuntutan terhadap mutu perguruan (WCU). Salah satu kriterianya adalah sejum-
tinggi di era global ini, mendorong setiap lah pengakuan dalam lingkup internasional,
PT untuk meningkatkan standar mutu pe- baik itu penelitian, kualitas SDM, laboratori-
nyelenggaraan perguruan tinggi agar mampu um, proses belajar mengajar, termasuk juga
memberikan kontribusi terhadap daya saing dari sisi kapasitas teknologi informasi dan
bangsa. Daya saing merupakan efisiensi dan popularitas webnya.
efektivitas yang memiliki sasaran yang te-
pat dalam menentukan arah dan hasil sasa- Tabel 1. Peringkat Daya Saing Indonesia.
ran yang ingin dicapai yang meliputi tujuan
akhir dan proses pencapaian akhir dalam Negara
2011- 2012- 2013-
menghadapi persaingan. Sumihardjo (2008), 2012 2013 2014
Singapura 2 2 2
dalam Masrur (2011:81) memberikan penje- Malaysia 21 25 24
lasan tentang istilah daya saing ini, yaitu: Brunei 28 28 26
“Kata daya dalam kalimat daya saing ber- Darusalam
makna kekuatan dan kata saing berarti men- Thailand 39 38 37
capai lebih dari yang lain, atau beda dengan Indonesia 46 50 38
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 542
Sumber: The Global Competitiveness Index memperlancar fungsi dan proses pendidikan.
2013-2014, diakses 21 Oktober 2013. Dalam menjalankan fungsi organisasi pendi-
dikan tidaklah dapat dipisahkan dengan bi-
Rendahnya daya saing SDM negara In- rokrasi. Pada dasarnya, birokrasi ini hakikat-
donesia merupakan salah satu permasalahan nya adalah salah satu perangkat yang fungsi-
besar bangsa yang memerlukan penanganan nya untuk memudahkan pelayanan publik.
segera. Menurut data World Economic Fo- Birokrasi digunakan untuk dapat membantu
rum, posisi daya saing Indonesia tahun mempermudah dalam memberikan layanan
2013–2014 berada pada urutan ke 38 dari pendidikan yang pasti akan mempengaruhi
148 negara yang disurvei. Faktor yang sa- dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
ngat berpengaruh terhadap daya saing suatu Birokrasi merupakan instrumen pembangun-
bangsa adalah pendidikan masyarakatnya. an pendidikan. Kekuatan birokrasi sebetul-
Pendidikan memiliki peran strategis dalam nya bisa menjadi mesin penggerak yang luar
pembangunan bangsa serta memberi kontri- biasa apabila mampu didayagunakan untuk
busi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi memajukan kesejahteraan rakyat. Jika biro-
dan transformasi sosial. Masyarakat dengan krasi dijalankan dengan benar, konsisten,
pendidikan yang baik akan dapat meningkat- bertanggungjawab, profesional, tegas dan
kan produktivitas dan pendapatannya, yang efisien maka kualitas pendidikan akan maju.
secara kolektif akan meningkatkan penda- Birokrasi yang diterapkan dalam mengatur
patan negara. Saat ini, dan di masa menda- sekolah pada umumnya dan pendidikan ting-
tang, sumber daya alam bukan lagi menjadi gi pada khususnya adalah birokrasi profesio-
daya saing utama suatu bangsa, melainkan nal yang bersifat datar dan fleksibel. Biro-
penguasaan atas ilmu pengetahuan dan tek- krasi sangat menentukan keberhasilan dalam
nologi. memujudkan visi dan misi perguruan tinggi
Layanan akademik merupakan layanan yang telah dirumuskan.
yang banyak berkaitan secara langsung de-
ngan mahasiswa, sehingga perguruan tinggi 7.94 <SD
3.22
dalam memberikan layanan akademik harus
10.18 SMP
berusaha memahami serta memenuhi kebu-
tuhan mahasiswa dan berakhir pada persepsi 54.62 SMA
17.77
mahasiswa. Layanan akademik yang berkua- SMK
litas akan memberikan kepuasan kepada ma- D I/II/III
hasiswa. Kepuasan mahasiswa ditujukan de- 20.29
Universitas
ngan adanya keloyalan mahasiswa pada per-
guruan tinggi dan mahasiswa akan menceri- Sumber: Biro Pusat Statistik, Survei Angkatan Kerja
takan mengenai layanan akademik yang me- Nasional Februari Tahun 2013.
muaskan kepada orang lain. Kualitas layan-
an akademik di PT ditentukan oleh lima di- Gambar 1. Latar Belakang Pendidikan
mensi pokok, yaitu: kehandalan (reliability), Tenaga Kerja di Indonesia, 2013.
daya tanggap (responsiveness), empati, bukti
fisik (tangibility) dan jaminan (assurance) Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Na-
(Tjiptono, 2005:133) dalam Suffiyah, (20- sional Februari Tahun 2013 yang dilakukan
11). Salah satu faktor yaitu aspek lain yang Biro Pusat Statistik ditemukan bahwa lapa-
ada hubungannya dengan kepuasan pelang- ngan kerja Indonesia masih didominasi oleh
gan pada penelitian ini adalah faktor biro- lulusan Sekolah Dasar dan Sekolah Mene-
krasi. Birokrasi adalah organisasi yang me- ngah Pertama. Sebanyak 54,6 juta orang, a-
layani tujuan dan cara untuk mencapai tuju- tau 47,90 persen dari total 114,02 juta peker-
an itu dengan mengkoordinasi secara siste- ja hanya berpendidikan Sekolah Dasar. Ban-
matis. Dalam dunia pendidikan, sebuah or- dingkan dengan pekerja lulusan Diploma se-
ganisasi sangat diperlukan dalam rangka banyak 3,2 juta orang (2,82 persen), atau
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 543
and controlled. The corporate governance objectttives) dan strategi untuk mencapai
structure specifies the distribution of rights sasaran tersebut. Pembagian tugas, hak dan
and resposibilities among different partici- kewajiban di atas juga berfungsi sebagai pe-
pants in the corporation, such as the board, doman bagaimana mengevaluasi kinerja Bo-
the managers, shareholders and other sta- ard of directors dan manajemen perusahaan.
keholders and spells out the rules and pro- Sedangkan menurut ASX (Australian
cedures and for making decisions on corpo- Stock Exchange) Corporate Governance di-
rate affairs. By doing this, it also provides definisikan sebagai berikut:
the structure through which the company “Corporate governance is the system by
objectives are set and the means of attaining which companies are directed and managed.
those objectives and monitoring perfor- It influences how the objectives of the com-
mance”. pany set and achieved, how risk is moni-
Adapun maksud dari definisi tersebut tored and assessed and how performance is
bahwa suatu sistem yang dipergunakan un- optimised”.
tuk mengarahkan dan mengendalikan kegi- Artinya, corporate governance adalah
atan bisnis perusahaan. Corporate gover- sistem yang dipergunakan untuk mengarah-
nance mengatur pembagian tugas, hak dan kan dan mengelola kegiatan perusahaan. Sis-
kewajiban mereka yang berkepentingan ter- tem tersebut mempunyai pengaruh besar da-
hadap kehidupan perusahaan, termasuk para lam menentukan sasaran usaha maupun da-
pemegang saham, dewan pengurus, para ma- lam upaya mencapai sasaran tersebut. Cor-
najer dan semua anggota stakeholders non- porate governace juga mempunyai pengaruh
pemegang saham. Corporate governance ju- dalam upaya mencapai kinerja bisnis yang
ga mengetengahkan ketentuan dan prosedur optimal serta dalam analisis dan pengenda-
yang harus diperhatikan dewan pengurus lian risiko bisnis yang dihadapi perusahaan.
board of directors dan direksi dalam peng- Sampai saat ini kami belum dapat menen-
ambilan keputusan yang bersangkutan de- tukan satu definisi tunggal tentang corporate
ngan kehidupan perusahaan. Dengan pemba- governance yang dapat diterima oleh semua
gian tugas, hak dan kewajiban serta keten- orang. Ada beberapa perbedaan dalam pen-
tuan dan prosedur pengambilan keputusan, definisian berdasarkan negara-negara di-
perusahaan mempunyai pegangan bagaima- mana kami mempelajarinya. Untuk lebih je-
na menentukan sasaran usaha (corporate lasnya lihat tabel 2 sebagai berikut:
Sumber: Reproduced by permission of academic press dalam Jill Solomon and Aris Solomon
(2004:11-30).
pendekatan Balanced Scorecard, kinerja ke- pelaksanaan proses yang produktif dan cost
uangan yang dihasilkan oleh eksekutif harus effective, dan atau pembangunan personel
merupakan akibat diwujudkannya kinerja yang produktif dan berkomitmen, (lihat
dalam pemuasan kebutuhan customer, gambar 3).
EVA
KEUANGAN
Pertumbuhan Pemanfaatan Aktiva Cost
Pendapatan (Asset Turnover) Effectiveness
Jumlah Customers
Jumlah Customers yang menjadi Kecepatan waktu
CUSTOMER Baru layanan Customers
Noncustomers
PROSES
BUSINESS Cycle Time On-Time Cycle Effectiveness
INTERNAL Delivery
PEMBELAJARAN
DAN Skill Coverage Quality Work
PERTUMBUHAN Ratio Life Index
Sumber: Balanced Scorecard konsep, Sejarah dan Keunggulan dalam Mulyadi ( hal:5).
Gambar 3. Pendekatan Balanced Scorecard untuk Perluasan Ukuran Kinerja Eksekutif
ke Perspektif Nonkeuangan: Customer, Proses, serta Pembelajaran dan Pertumbuhan.
Hasil Penelitian Terdahulu Terkait Atkinson, et. al. (1997: 93–94) menyatakan
tentang Kinerja bahwa balanced scorecard (BSC) memiliki
potensi untuk menyediakan para perencana
Dalam beberapa tahun terakhir ini, para dengan suatu langkah dari ekspresi dan pe-
pakar dan praktisi telah mencurahkan per- ngujian suatu model yang sangat rumit dari
hatian mereka kepada pengukuran kinerja sebab dan akibat dalam suatu organisasi sua-
tradisional yang fokusnya semata-mata ke- tu model yang menyediakan para manajer
pada matrik keuangan seperti return on in- dengan suatu basis untuk mengelola pengen-
vestment atau net earning (Atkinson, et. al. dali outcomes yang diharapkan. Alexander
1997; Ittner, et. al. 1997; Kaplan and Norton and Weiner (1998), meneliti tentang, The A-
1996; Lynch and Cross 1991; Shields 1997) doption of Corporate Governance Model by
dalam Hoque and Wendy, (2000). Pende- Nonprofit Organization, Non Profit Mana-
katan balanced scorecard (BSC) terhadap gement & Leadership. Hasil penelitian me-
manajemen (Kaplan and Norton 1992, 1993, nunjukkan bahwa, kinerja organisasi, ukuran
1996) telah memperoleh keunggulan dalam organisasi, persaingan pasar, kemudahan
riset akuntansi manajemen sebagai salah sa- sumber daya di pasar, afiliasi organisasi, res-
tu cara mengintegrasikan pengukuran kiner- trukturisasi berpengaruh secara signifikan
ja keuangan dan non keuangan (Atkinson, terhadap Corporate Governance perusahaan.
et. al. 1997; Ruhl 1997; Shields 1997; Megginson, et. al. (1994), meneliti tentang
Simons 2000) BSC memandang kinerja or- The Financial and Operating Performance
ganisasional dilihat dari empat dimensi, ya- of Newly Privatized Firms: An International
itu: (1) Keuangan (Financial); (2) Pelang- Empirical Analysis. Dia melakukan peneliti-
gan (Customers); (4) Proses-proses bisnis an terhadap 61 perusahaan SOEs (State
internal; (4) Pembelajaran dan pertumbuhan. Owner Equity) di 18 negara dengan 32 jenis
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 547
cocok untuk suatu jenis pekerjaan. Ennies ditentukan oleh setiap fungsi jabatan dan
(2008:5) menunjukkan istilah model kompe- masing-masing pekerjaan. Secara lebih se-
tensi, dimana dikatakan bahwa suatu model derhana Wibowo (2007:89) menyatakan
kompetensi adalah suatu alat deskriptif yang bahwa model kompetensi menjelaskan peri-
mengidentifikasi kompetensi yang diperlu- laku-perilaku yang terpenting yang diperlu-
kan untuk menjalankan peran khusus dalam kan untuk kinerja unggul dalam posisi, pe-
tugas, pekerjaan, organisasi, atau industri, (a ran atau fungsi yang spesifik, yang bisa ter-
competency model is descriptive tool that diri dari beberapa atau berbagai kompetensi.
identifies the competencies needed to ope- Beberapa contoh kompetensi yang dimaksud
rate in specific role within a (an) job, occu- misalnya kompetensi bidang akademik, ko-
pation, organization, or industry). Lebih munikasi, pemecahan masalah, berfikir kritis
lanjut Ennies (2008:5) mengutip pendapat dan kreatif, belajar mandiri, kedisiplinan,
Fogg (1999) yang menyatakan secara sing- perkembangan diri dan sosial, team work
kat bahwa model kompetensi adalah des- dan team leader.
kripsi perilaku pekerjaan yang harus
Pelayanan
Nama
No. Peneliti/ Judul Hasil Peneliti Perbedaan Persamaan
Tahun
1. Dirgantari, Pengaruh Kualitas Layanan Kualitas layanan jasa pendi- Good University Pelayanan;
Puspo Dewi Jasa Pendidikan terhadap dikan berpengaruh positif Governance;
(2011). Kepuasan Mahasiswa serta terhadap kepuasan maha- Citra PT;
Dampaknya terhadap Upa- siswa dan pengaruh ke- Kinerja;
ya Peningkatan Citra Per- puasan mahasiswa berpe- Kompetensi; Daya
guruan Tinggi Negeri Me- ngaruh positif terhadap citra Saing;
nuju World Class Uniersity perguruan tinggi negeri di
(Studi pada Mahasiswa A- Bandung.
sing di ITB, UNPAD, dan
UPI).
2 Hafied, Implementasi Total Quality Implementasi Total Quality TQM; Good
Hamzah Management (TQM) Menu- Management (TQM) yang University
(2013). ju World Class University meliputi tahap persiapan, ta- Governance;
Kinerja;
(WCU) pada Biro Admi- hap perencanaan dan tahap
Kualitas;
nistrasi Umum Universitas pelaksanaan berpengaruh Kompetensi
Muslim Indonesia Makasar. signifikan terhadap pening- Lulusan;
katan kualitas pegawai ad- Pelayanan;
ministrasi menuju World Daya Saing;
Class University (WCU). Kualitas
Lulusan;
3 Nugraha & Analisis Kepuasan Maha- Hasil penelitian memperli- Pelayanan ; Good
Reni siswa terhadap Kualitas La- hatkan bahwa persepsi ma- University
Amaranti yanan Akademik di Per- hasiswa terhadap kualitas Governance;
Kinerja;
(2012). guruan Tinggi. layanan akademik di UNIS-
Kualitas;
BA lebih rendah dibanding Kompetensi
kualitas layanan yang diha- Lulusan;
rapkan, walaupun demikian, Pelayanan;
kualitas pelayanan akade- Daya Saing;
mik UNISBA secara umum Kualitas
dinilai berada di atas kuali- Lulusan;
tas layanan minimum yang
ditetapkan.
4. Sufiyyah, Pengaruh Kualitas Layanan Hasil dari penelitian ini, Kualitas; Pelayanan; Good
Arrafiatus Akademik dan Birokrasi peneliti menyatakan bahwa University
(2011). terhadap Kepuasan Maha- ada korelasi antara kualitas Governance ;
Kinerja;
siswa. layanan akademik dan
Kompetensi
birokrasi terhadap kepuasan Lulusan;
mahasiswa. Daya Saing;
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 550
Kualitas
Lulusan;
5. Handoko Analisis Pengaruh Kualitas Dapat diketahui bahwa ter- Kualitas; Good
(2011). Pelayanan (services quality) dapat kesenjangan antara Pelayanan; University
Sistem Informasi Akademik persepsi dengan harapan / Governance;
Kinerja;
terhadap Kepuasan Maha- keinginan mahasiswa pada
Kompetensi
Siswa. (Studi Kasus STM- STMIK AMIKOM Yogya- Lulusan;
IK AMIKOM Yogyakarta karta dan AMIKOM Cipta Daya Saing;
dan AMIKOM Cipta Dar- Dama Surakarta. Kualitas
ma Surakarta). Lulusan;
6 Winarto,dkk Kepuasan Mahasiswa ter- Tingkat kepuasan maha- Pelayanan ; Good
(2011). hadap Layanan Bidang A- siswa terhadap layanan aka- University
kademik Politeknik Negeri demik Polines bersifat posi- Governance;
Kinerja;
Semarang. tif, artinya, layanan akade-
Kualitas;
mik Polines sesuai dengan Kompetensi
yang diharapkan mahasis- Lulusan;
wa. Daya Saing;
Kualitas
Lulusan;
7. Yanisma, Analisis Kepuasan Maha- Dari penelitian yang telah Kualitas; Good
dkk. siswa terhadap Kualitas La- dilakukan didapati bahwa Pelayanan; University
yanan pada Biro Adminis- kualitas layanan di BAAK Governance;
Kinerja;
trasi Akademik Kemaha- telah memberikan pelayan-
Kompetensi
siswaan (Studi Kasus Ma- an yang baik kepada maha- Lulusan;
hasiswa Politeknik Negeri siswa Politeknik Negeri Daya Saing;
Bengkalis). Bengkalis. Kualitas
Lulusan;
karena ada tiga faktor yang dibutuhkan pengendalian yang superior. Keterampilan
untuk menciptakan suatu keunggulan ber- yang superior memungkinkan perusahaan
saing yang dapat dipertahankan, yaitu: untuk melaksanakan strategi dalam meng-
1. Dasar persaingan (basic of competition). hadapi pesaing. Keterampilan menyangkut
Strategi harus didasarkan pada seperang- kemampuan teknik, manajerial dan operasi-
kat aset, skill dan kemampuan. Ketiga onal. Sementara itu, sumber daya yang su-
hal tersebut akan mendukung strategi perior memungkinkan pembentukan dimensi
yang dijalankan sehingga keunggulan keunggulan. Keunggulan posisi merupakan
dapat bertahan. hasil produksi dengan biaya rendah atau di-
2. Di pasar mana perusahaan bersaing ferensiasi yang memberikan keunggulan ni-
(where you compete). lai bagi konsumen. Biaya yang lebih rendah
Penting bagi perusahaan memilih pasar memungkinkan perusahaan memberikan ni-
sasaran yang sesuai dengan strategi yang lai lebih dengan pemberian harga yang lebih
dijalankan, atau dengan kata lain aset, rendah dari pada pesaing untuk produk yang
skill dan kemampuan harus mampu men- sama. Perbedaan penampilan produk yang
dukung strategi dalam memberikan sesu- sesuai dengan preferensi pembeli menghasil-
atu yang bernilai bagi pasar. kan manfaat unik yang dapat menutupi har-
3. Dengan siapa perusahaan bersaing (who ga yang tinggi. Porter (2002) mengemuka-
you compete against). kan contoh dari mana sumber keunggulan
Selanjutnya perusahaan harus mampu itu berasal, yaitu sebagai berikut: “Keung-
mengidentifikasi pesaingnya, apakah pe- gulan biaya mungkin berasal dari sumber
saing tersebut lemah, sedang atau kuat. yang berlainan, seperti sistem distribusi fisik
Keunggulan bersaing yang dicapai oleh berbiaya rendah. Proses perakitan yang sa-
suatu perusahaan harus dapat dipelihara dan ngat efisien, atau pemanfaatan tenaga pen-
dipertahankan dalam jangka panjang hingga jualan yang unggul. Diferensiasi dapat ber-
perusahaan dan produk atau jasanya diakui asal dari beragam faktor yang serupa, ter-
dan menjadi standar bagi para pesaingnya. masuk pembelian bahan baku bermutu ting-
Secara spesifik keunggulan bersaing yang gi, sistem pemasukan pesanan yang respon-
bertahan dalam jangka panjang dapat meng- sif, atau desain produk yang unggul”.
antarkan suatu perusahaan pada posisi yang Keunggulan bersaing merupakan jan-
dominan. Keunggulan bersaing berkembang tung perusahaan dalam menghadapi persa-
dari nilai yang mampu diciptakan oleh peru- ingan, keunggulan bersaing bisa bersumber
sahaan bagi pelanggan atau pembeli. Keung- dari berbagai kegiatan yang berbeda yang
gulan bersaing menggambarkan cara perusa- dilakukan perusahaan dalam membuat de-
haan memilih dan mengimplementasikan sain, memproduksi, memasarkan, mendistri-
strategi generik (biaya rendah, diferensiasi busikan dan mendukung produknya. Ma-
dan fokus) untuk mencapai dan memperta- sing-masing kegiatan ini dapat mendukung
hankan keunggulan bersaing. Dengan kata posisi biaya relatif perusahaan dan mencip-
lain keunggulan bersaing menyangkut bagai- takan landasan untuk diferensiasi. Pada da-
mana suatu perusahaan benar-benar mene- sarnya keunggulan bersaing mungkin meng-
rapkan strategi generiknya dalam kegiatan ambil bentuk harga yang lebih rendah diban-
praktis. Memiliki dan mempertahankan ke- dingkan harga pesaing untuk manfaat yang
unggulan bersaing bermanfaat bagi pen- sepadan atau penyediaan manfaat unik yang
capaian kinerja yang tinggi. Keunggulan lebih dari sekedar mengimbangi harga pre-
merupakan sasaran yang selalu berubah mi. Menurut Porter ada dua jenis dasar ke-
dalam yang bergolak dan cepat berubah. unggulan bersaing, yaitu biaya rendah (low
Analisis keunggulan bersaing menunjukkan cost) dan differentiation. Semua keunggulan
perbedaan dan keunikan di antara para ini berasal dari struktur industri. Perusahaan
pesaing. Sumber keunggulan bersaing itu yang berhasil dengan strategi biaya rendah
adalah keterampilan, sumber daya dan memiliki kemampuan dalam mendesain
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 552
produk dan pasar yang lebih efesien diban- meliputi: pengadaan barang dan jasa,
dingkan pesaing. Sedangkan diferensiasi a- pengembangan teknologi, manajemen
dalah kemampuan untuk menghasilkan ba- SDM dan infrastruktur perusahaan.
rang dan jasa dan memiliki nilai lebih (supe- c. Dessler (2007:21) mendefinisikan “com-
rior value) bagi pembeli dalam bentuk pro- petitive advantage is any factor that al-
duk, sifat-sifat khusus dan pelayanan lain- low an organization to differentiate it’s
nya. Perusahaan tidak akan pernah berhenti products or service from those of it’s
menghadapi permasalahan di dalam dan di competitor to increase market share”.
luar perusahaan. Permasalahan di dalam me- d. Kroll (2007:52) mendefinisikan “Com-
nyangkut aspek restrukturisasi organisasi pe- petitive Advantage is a firm valueable
rusahaan, akuisisi dan merger serta aliansi strategies that cannot be fully duplicated
strategik. Dalam aspek yang lebih operasi- by its competitors and that result in high
onal menyangkut manajemen finansial, pro- financial returns over a lengthy period
duksi, pemasaran, manajemen administrasi of time”.
dan manajemen sumber daya manusia. Se- Keunggulan kompetitif adalah kemam-
mentara itu masalah eksternal ditandai oleh puan perusahaan untuk memformulasi stra-
aktifitas ekonomi pasar sedemikian dinamis- tegi pencapaian peluang profit melalui mak-
nya seperti tuntutan pelanggan terhadap mu- simisasi penerimaan dari investasi yang dila-
tu dan keamanan produk, fluktuasi harga in- kukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip
put dan output, ekspansi pasar perusahaan pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk
lain, teknologi dan pesaing. Dalam upaya meraih keunggulan kompetitif yaitu adanya
mencapai keunggulan kompetitif, perusa- nilai pandang pelanggan dan keunikan pro-
haan harus menghadapi tantangan bah- duk.
kan tekanan-tekanan internal dan eksternal 1. Sudut Pandang Nilai Pelanggan.
itu. Salah satu pendekatannya adalah bagai- Keunggulan kompetitif akan terjadi apa-
mana mengefektifkan potensi sumber daya bila terdapat pandangan pelanggan bah-
yang ada. wa mereka memperoleh nilai tertentu da-
Pengertian keunggulan bersaing (com- ri transaksi ekonomi dengan perusahaan
petitive advantage) menurut beberapa pakar, tersebut. Untuk itu syaratnya adalah se-
adalah sebagai berikut: mua karyawan perusahaan harus fokus
a. Syafaruddin Alwi (2001:34), keunggulan pada kebutuhan dan harapan pelanggan.
kompetitif atau keunggulan bersaing me- Hal demikian baru terwujud ketika pe-
rupakan fokus perhatian dari manajemen langgan dilibatkan dalam merancang
sebagai upaya untuk meletakkan orga- proses memproduksi barang dan atau
nisasi atau perusahaan pada posisi per- jasa serta didorong membantu perusaha-
saingan yang lebih kuat melalui kompe- an merancang sistem manajemen SDM
tensi organisasi yang khas (distinctive yang akan mempercepat pengiriman ba-
competence) dibandingkan dengan kom- rang dan jasa yang diinginkan pelang-
petensi yang dimiliki oleh perusahaan gan.
pesaing. 2. Sudut Keunikan.
b. Sudaryanto, (2002:5), keunggulan kom- Keunikan dicirikan oleh barang dan jasa
petitif (competitive advantage) adalah yang dihasilkan perusahaan tidak dapat
rantai nilai (value chain) sebagai peralat- mudah ditiru oleh pesaing. Misalnya An-
an perusahaan untuk menemukan cara- da membuka rumah makan dengan me-
cara menambah nilai bagi pelanggan nyajikan sop dan sate kambing serta sa-
yang aktivitasnya melibatkan dua hal, yur asem. Tidak berlangsung lama ada
yaitu (1) aktivitas utama yang meliputi: pesaing membuka rumah makan di sebe-
logistik masuk, operasi, logistik keluar, lah rumah makan Anda. Jenis sajiannya
pemasaran dan penjualan serta pelayan- semua sama termasuk rasa dan harga de-
an dan (2) aktivitas pendukung yang ngan yang Anda sajikan. Dapat terjadi
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 553
Anda akan kehilangan keuntungan kare- sumber data utama dalam penelitian kualita-
na sebagian pelanggan pindah ke rumah tif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya
makan baru itu kecuali kalau Anda adalah data tambahan seperti dokumen dan
mampu menciptakan sesuatu yang unik lain-lain. Ia membagi jenis data menjadi: ka-
yang sulit ditiru pesaing Anda. ta-kata dan tindakan; Sumber tertulis; Foto;
Statistik. Sutopo (2002:50-54) Wiratmo dan
Kuswanto (2014) mengelompokkan sumber
data menjadi: nara sumber (informan); peris-
tiwa atau aktivitas; tempat dan lokasi; ben-
da, beragam gambar dan rekaman serta do-
kumen dan arsip.
Manusia sebagai sumber data perlu di-
pahami bahwa mereka terdiri dari beragam
individu yang memiliki beragam posisi, se-
hingga dalam memilih siapa yang akan men-
jadi informan, peneliti wajib memahami po-
sisi dengan beragam peran dan keterlibat-
annya dengan kemungkinan akses informasi
Gambar 6. A Copetitive University Must yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan
Continually Fuel It’s Quality Engine with penelitian (Sutopo, 2002) Wiratmo dan Kus-
People, Capacity and Resources. wanto (2014) dalam Wiratmo dan Kuswan-
to (2014). Dalam hal ini peneliti mengguna-
Metode Penelitian kan nara sumber (informan) dan dokumen
sebagai sumber data.
Jenis Penelitian Sumber data dalam penelitian ini ada-
lah data primer dan data sekunder. Data pri-
Penelitian ini menggunakan pendekatan mer adalah data yang diperoleh secara lang-
kualitatif agar dapat mengungkap informasi sung dari sumbernya, melalui: observasi,
mendalam dan sesuai dengan tujuan pene- wawancara dan kuesioner. Sedangkan data
litian. Kirk dan Miller (1986:9) dalam Wi- sekunder adalah data yang tidak diperoleh
ratmo dan Kuswanto (2014), memandang secara langsung, dalam penelitian meliputi:
penelitian kualitatif sebagai tradisi tententu dokumen, data-data statistik di prodi atau
dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara universitas.
fundamental bergantung pada pengamatan
pada manusia dalam kawasannya sendiri dan Teknik Pengumpulan Data
berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam bahasanya dan dalam peristiwanya. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, un-
Sementara itu menurut Bodgan dan Taylor tuk memperoleh data yang memadai pe-
(Moleong, 2001:3) dalam Wiratmo dan Kus- ngumpulan data dilakukan dengan mengga-
wanto (2014) metode kualitatif sebagai pro- bungkan berbagai cara: studi literatur, obser-
sedur penelitian yang menghasilkan data vasi lapangan wawancara mendalam (in-
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan depth interview). Studi literatur digunakan
dari orang-orang dan perilaku yang dapat di- untuk menelusuri berbagai pustaka yang se-
amati. Obyek penelitian adalah Se-Kopertis iring dengan penelitian ini, baik artikel, hasil
5 Yogyakarta. penelitian maupun buku teks; Observasi la-
pangan dilakukan dengan mengamati secara
Sumber Data mendalam situs web yang menjadi obyek
kajian; Wawancara mendalam. Mengacu pa-
Menurut Lofland (Moleong 2001:112) da pendapat H.B. Sutopo (2002:58-69), da-
dalam Wiratmo dan Kuswanto (2014) lam Wiratmo dan Kuswanto (2014);
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 554
wawancara mendalam dilakukan untuk men- seluruh Perguruan Tinggi Swasta di Koper-
dapatkan informasi dari pengelola media tis 5 Yogyakarta dengan jumlah total aktif:
mengenai latar belakang pemilihan frame 105 PTS (Sumber Data Kopertis 5).
tertentu untuk di media yang mereka kelola.
Dalam wawancara mendalam pertanyaan de- Sampling
mi pertanyaan terus mengalir kian dalam,
menukik dan fokus pada persoalan yang di- Sampling adalah bagian dari populasi
kaji. Menurut Denzin (Dedy Mulyana, 20- yang nantinya akan diteliti, dalam penelitian
01:181) dalam Wiratmo dan Kuswanto (20- ini, peneliti akan tetapkan 50% x (106) : 53
14) wawancara mendalam (wawancara tak PTS yang akan dijadikan responden. Res-
terstruktur) bertujuan untuk mencari bentuk ponden dalam hal ini bisa pimpinan, Deka-
tertentu informasi dari semua responden te- nat, Prodi, Lembaga atau Biro.
tapi susunan kata dan urutannya disesuaikan
dengan ciri-ciri setiap responden. Metode Penelitian
METODE PENELITIAN
Implementasi ke Prodi
(11)
Alat Analisis
7 8 9 10 11 1
oleh asosiasi). Dosen juga harus dikem- Modul 2
bangkan terkait proses belajar mengajar 1
Pendaftaran mahasiswa baru
Menanyakan host to host apakah mahasiswa dimaksud telah membayar daftar ulang. Jika
iya maka mahasiswa dapat mengakses menu KRS & melakukan KRS.
Persetujuan KRS, setelah KRS disetujui, sistem akan mengirim nrp dan jumlah SKS ke host to host.
“Membangun Daya Saing, Kemandirian Sa- Tjiptono, Fandy. 2004. Manajemen Jasa.
ins, dan Teknologi Bangsa”, (on-line), Yogyakarta: Andi Offset.
(www.setneg.go.id, diakses 16 Okto-
ber 20-13). Tjiptono, Candra. 2005. Service Quality.
Yogyakarta: Andi Offset.
Moon, M. & Kim, K. S. (2001). “A Case of
Korean Higher Education Reform: “The Global Competitiveness Index”. World
The Brain Korea 21 Project”. Journal Economic Forum, diakses 17 Oktober
of Asia Pacific Education Review, Vol. 2013.
2, No. 2, 96–105.
Wernerfelt, B. (1984). “A Resource Based
Nickell, S. J. (1996). “Competition and Cor- View of The Firm”. Strategic Mana-
porate Performance”. Journal of Poli- gement Journal, 5, 171.
tical Economy, Vol. 104, 4, 724–746.
Wiratmo, Liliek Budiastuti & Kuswanto.
“Project 211 and 85”. (http:// www.china- 2014. Hibah Bersaing DP2M Dikti,
educenter.com/en/cedu/ceduproject21 Model Pemanfaatan Website Peme-
1.php, diakses 17 Oktober 2013). rintah Daerah sebagai On-line Public
Relations. (Kajian pada website Pe-
Schawab, K. & Sala-i-Martin, X. (2012). merintah Daerah di Jawa Tengah
The Global Competitiveness Report: (belum publikasi).
2012-2013. Genewa: World Econo-
mic Forum. Wiratmo, Liliek Budiastuti. Teknik Mem-
bangun Database Informasi Pembang-
Suffiyah, Arrafius. 2011. “Pengaruh Kuali- unan dan Potensi Jawa Tengah. Disa-
tas Layanan Akademik dan Birokrasi jikan pada Rapat Sinkronisasi Penja-
terhadap Kepuasan Mahasiswa”. Jur- ringan Data dan Informasi tahun 2012
nal Aset, ISSN-1693-928 X, Vol.13. diselenggarakan Setda Prov. Jawa Te-
No. 2. Universitas Negeri Semarang. ngah dalam rangka Mendukung Tahap
III (Perwujudan) Pembangunan Jawa
“Survei Tenaga Kerja Nasional (Sakernas) Tengah 2012-2013 di Surakarta, 30
BPS 2008-2012”. (http://www.bps. Januari 2012.
go.id/aboutus.php?booklet=1, diakses
17 Oktober 2013). “World University Rangkings 2013-2014”.
(http://www.timeshighereducation. co-
“Survei Angkatan Kerja Nasional Februari .uk/world-university rankings-/2013/
Tahun 2012”. (http://www.bps.go.id/ reputation-ranking, diakses 17 Okto-
aboutus.php?booklet=1, diakses 17 ber 2013).
Oktober 2013).