Good University Governance Dan Kinerja-Pt

You might also like

You are on page 1of 23

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ...

540

GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT:


MODEL PEMETAAN DAN PERANCANGAN KINERJA-PT
MELALUI KUALITAS & KOMPETENSI LULUSAN, PELAYANAN
SERTA DAYA SAING MENUJU KUALITAS LULUSAN
DAN WORLD CLASS UNIVERSITY

Suryo Pratolo, Bambang Jatmiko, Wahyu Manuhara


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta, KP. 55183.
E-mail : suryopratolo@gmail.com

Abstract:
The purpose of this research is to build Mapping Patterns and Good Design and
Performance-PT: Quality and Graduate Competency, Services and competitiveness
towards quality graduates and World Class University. Basing a common phenomenon
that attempts Universities to wards international reputation in the fields of science,
technology and art as mandated in the vision and mission of the University, should be
managed seriously, education and research, and community service to build a shared
commitment in supporting the quality of human resources in all areas in a sustainable
manner. The problem in this research is low competitiveness of Indonesian state human
resources is one of the nation's major problems that require action immediately.
According to data from the World Economic Forum, Indonesia's competitiveness in
2013-2014 was ranked 38th out of 148 countries surveyed. Factors that affect the
competitiveness of a nation is a community education. Research methods, using a
survey method approach: pre-survey, observation, data used is secondary data, with the
Forum Group Discussion. The results of the study all University at 5 Kopertis already
mapped well, but not all integrated based on IT-Web (80%) means that the leadership
commitment needs to be improved. Researchers have carried out the design of IT-Web
and will be implemented in year 2 (two).

Keywords: Good University Governance, Performance, Service, Competitive


Advantage, Quality, and WCU.

Latar Belakang Namun masalahnya para pengguna tenaga


kerja kerap kali mengeluhkan lulusan PT
Dampak globalisasi dan arus informasi yang berkualitas serba tanggung. Hal ini ka-
yang sangat pesat telah membawa konseku- rena lulusan cenderung kurang tangguh, ku-
ensi terhadap pembangunan kualitas manu- rang jujur, mudah stress, rendahnya kemam-
sia di seluruh dunia. Segala upaya telah di- puan berkomunikasi lisan dan lain sebagai-
persiapkan oleh manusia dalam menghadapi nya. Selanjutnya Gultom, Syawal (Waspada,
berbagai perubahan dan tantangan, di antara- 22/06/09) berdasarkan data BPS menyatakan
nya senantiasa berupaya meningkatkan po- bahwa “ternyata lulusan dari perguruan ting-
tensi lulusan akademik agar menjadi SDM gi cenderung kurang mandiri dibandingkan
yang berkualitas yang menghadapi tantang- dengan lulusan sekolah menengah. Hal ini
an zaman. Di sinilah peran perguruan tinggi ditunjukkan dengan besarnya persentase lu-
untuk menghasilkan tenaga kerja siap pakai lusan perguruan tinggi yang bekerja sebagai
yang sesuai dengan permintaan pasar. Hal karyawan (83%)”. Kenyataan ini mengindi-
ini berarti perguruan tinggi harus jeli melihat kasikan adanya kecenderungan kompetensi
perkembangan dan permintaan kebutuhan yang diberikan di bangku kuliah tidak sepe-
pasar seperti apa yang sedang diminati. nuhnya sesuai dengan kebutuhan pasar.
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 541

Namun yang perlu lebih diperhatikan lagi yang lain dari segi mutu, atau memiliki ke-
hampir semua ungkapan kekurangan tenaga unggulan tertentu. Artinya daya saing dapat
kerja tersebut bermuara pada satu arah yaitu bermakna kekuatan untuk berusaha menjadi
soft skill. Berdasarkan data hasil penelitian lebih dari yang lain atau unggul dalam hal
Harvard University Amerika Serikat meng- tertentu baik yang dilakukan seseorang, ke-
ungkapkan ”kesuksesan hanya ditentukan lompok maupun institusi tertentu”. Selanjut-
sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% nya Sumihardjo (2008), dalam Masrur (2011
oleh soft skill”. Sejalan dengan penelitian di :82) mengemukakan bahwa “daya saing me-
atas, berdasarkan data Mitsubishi Research liputi: (1) kemampuan memperkokoh posisi
Institute (2002) menyatakan bahwa “faktor pasarnya, (2) kemampuan menghubungkan
yang memberikan kontribusi paling besar dengan lingkungannya, (3) kemampuan me-
dalam keberhasilan dunia kerja adalah finan- ningkatkan kinerja tanpa henti, dan (4) ke-
sial (10%), keahlian di bidangnya (20%), mampuan menegakkan posisi yang mengun-
networking (30%) dan soft skill (40%). Hal tungkan”. Daya saing perguruan tinggi me-
ini secara empiris membuktikan bahwa ke- nurut uraian di atas adalah kemampuan dari
ahlian di bidangnya (hard skill) bukanlah hal perguruan tinggi untuk menunjukkan ke-
yang utama dalam keberhasilan dunia kerja. unggulan bersaing dan menawarkan nilai
Hal ini mudah dipahami karena memberikan yang lebih atas kinerjanya dalam hal terten-
pelatihan keterampilan (hard skill) lebih mu- tu, dengan cara memperlihatkan situasi dan
dah dari pada pembentukan karakter (soft kondisi yang paling menguntungkan, diban-
skill). Tentunya hal ini menjadi tambahan dingkan dengan perguruan tinggi lainnya.
masalah bagi pendidikan di Indonesia kare- Perguruan tinggi dapat diposisikan memiliki
na paradigmanya prioritas muatan soft skill daya saing ketika suatu perguruan tinggi te-
dalam proses belajar mengajar saat ini sa- lah memenuhi indikator-indikator pencapai-
ngatlah minimal dan tidak tersistematis. Hal an tertentu yang dimulai dari input, proses
ini terbukti dari kurang adanya prioritas pe- dan output terhadap pengamalan nilai-nilai
ngembangan atribut soft skill di dalam setiap Tri Dharma Perguruan Tinggi. Citra pergu-
pertemuan yang tertuang dalam SAP atau- ruan tinggi menjadi penting untuk mening-
pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- katkan visibilitasnya di mata publik, baik
nya, hampir semua perusahaan dewasa ini nasional maupun internasional yang nanti-
mensyaratkan adanya kombinasi yang sesuai nya ternyata sangat berpengaruh terhadap
antara hard skill dan soft skill, apapun posisi peringkat perguruan tinggi tersebut. Setiap
lamaran kerjanya. universitas mempunyai cita-cita tinggi, dan
Tajamnya tingkat persaingan dan ting- ingin mewujudkan World Class University
ginya tuntutan terhadap mutu perguruan (WCU). Salah satu kriterianya adalah sejum-
tinggi di era global ini, mendorong setiap lah pengakuan dalam lingkup internasional,
PT untuk meningkatkan standar mutu pe- baik itu penelitian, kualitas SDM, laboratori-
nyelenggaraan perguruan tinggi agar mampu um, proses belajar mengajar, termasuk juga
memberikan kontribusi terhadap daya saing dari sisi kapasitas teknologi informasi dan
bangsa. Daya saing merupakan efisiensi dan popularitas webnya.
efektivitas yang memiliki sasaran yang te-
pat dalam menentukan arah dan hasil sasa- Tabel 1. Peringkat Daya Saing Indonesia.
ran yang ingin dicapai yang meliputi tujuan
akhir dan proses pencapaian akhir dalam Negara
2011- 2012- 2013-
menghadapi persaingan. Sumihardjo (2008), 2012 2013 2014
Singapura 2 2 2
dalam Masrur (2011:81) memberikan penje- Malaysia 21 25 24
lasan tentang istilah daya saing ini, yaitu: Brunei 28 28 26
“Kata daya dalam kalimat daya saing ber- Darusalam
makna kekuatan dan kata saing berarti men- Thailand 39 38 37
capai lebih dari yang lain, atau beda dengan Indonesia 46 50 38
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 542

Sumber: The Global Competitiveness Index memperlancar fungsi dan proses pendidikan.
2013-2014, diakses 21 Oktober 2013. Dalam menjalankan fungsi organisasi pendi-
dikan tidaklah dapat dipisahkan dengan bi-
Rendahnya daya saing SDM negara In- rokrasi. Pada dasarnya, birokrasi ini hakikat-
donesia merupakan salah satu permasalahan nya adalah salah satu perangkat yang fungsi-
besar bangsa yang memerlukan penanganan nya untuk memudahkan pelayanan publik.
segera. Menurut data World Economic Fo- Birokrasi digunakan untuk dapat membantu
rum, posisi daya saing Indonesia tahun mempermudah dalam memberikan layanan
2013–2014 berada pada urutan ke 38 dari pendidikan yang pasti akan mempengaruhi
148 negara yang disurvei. Faktor yang sa- dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
ngat berpengaruh terhadap daya saing suatu Birokrasi merupakan instrumen pembangun-
bangsa adalah pendidikan masyarakatnya. an pendidikan. Kekuatan birokrasi sebetul-
Pendidikan memiliki peran strategis dalam nya bisa menjadi mesin penggerak yang luar
pembangunan bangsa serta memberi kontri- biasa apabila mampu didayagunakan untuk
busi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi memajukan kesejahteraan rakyat. Jika biro-
dan transformasi sosial. Masyarakat dengan krasi dijalankan dengan benar, konsisten,
pendidikan yang baik akan dapat meningkat- bertanggungjawab, profesional, tegas dan
kan produktivitas dan pendapatannya, yang efisien maka kualitas pendidikan akan maju.
secara kolektif akan meningkatkan penda- Birokrasi yang diterapkan dalam mengatur
patan negara. Saat ini, dan di masa menda- sekolah pada umumnya dan pendidikan ting-
tang, sumber daya alam bukan lagi menjadi gi pada khususnya adalah birokrasi profesio-
daya saing utama suatu bangsa, melainkan nal yang bersifat datar dan fleksibel. Biro-
penguasaan atas ilmu pengetahuan dan tek- krasi sangat menentukan keberhasilan dalam
nologi. memujudkan visi dan misi perguruan tinggi
Layanan akademik merupakan layanan yang telah dirumuskan.
yang banyak berkaitan secara langsung de-
ngan mahasiswa, sehingga perguruan tinggi 7.94 <SD
3.22
dalam memberikan layanan akademik harus
10.18 SMP
berusaha memahami serta memenuhi kebu-
tuhan mahasiswa dan berakhir pada persepsi 54.62 SMA
17.77
mahasiswa. Layanan akademik yang berkua- SMK
litas akan memberikan kepuasan kepada ma- D I/II/III
hasiswa. Kepuasan mahasiswa ditujukan de- 20.29
Universitas
ngan adanya keloyalan mahasiswa pada per-
guruan tinggi dan mahasiswa akan menceri- Sumber: Biro Pusat Statistik, Survei Angkatan Kerja
takan mengenai layanan akademik yang me- Nasional Februari Tahun 2013.
muaskan kepada orang lain. Kualitas layan-
an akademik di PT ditentukan oleh lima di- Gambar 1. Latar Belakang Pendidikan
mensi pokok, yaitu: kehandalan (reliability), Tenaga Kerja di Indonesia, 2013.
daya tanggap (responsiveness), empati, bukti
fisik (tangibility) dan jaminan (assurance) Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Na-
(Tjiptono, 2005:133) dalam Suffiyah, (20- sional Februari Tahun 2013 yang dilakukan
11). Salah satu faktor yaitu aspek lain yang Biro Pusat Statistik ditemukan bahwa lapa-
ada hubungannya dengan kepuasan pelang- ngan kerja Indonesia masih didominasi oleh
gan pada penelitian ini adalah faktor biro- lulusan Sekolah Dasar dan Sekolah Mene-
krasi. Birokrasi adalah organisasi yang me- ngah Pertama. Sebanyak 54,6 juta orang, a-
layani tujuan dan cara untuk mencapai tuju- tau 47,90 persen dari total 114,02 juta peker-
an itu dengan mengkoordinasi secara siste- ja hanya berpendidikan Sekolah Dasar. Ban-
matis. Dalam dunia pendidikan, sebuah or- dingkan dengan pekerja lulusan Diploma se-
ganisasi sangat diperlukan dalam rangka banyak 3,2 juta orang (2,82 persen), atau
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 543

Sarjana yang hanya 8,0 juta orang (6,96 Tujuan Penelitian


persen).
Agar penelitian lebih tajam dan terarah,
maka tujuan dan sasaran dalam penelitian ini
adalah untuk Model Pemetaan dan Peran-
cangan Good University Governance dan
Kinerja-PT: Kualitas & Kompetensi Lulus-
an, Pelayanan serta Daya Saing Menuju
Kualitas Lulusan dan World Class Univer-
sity.
Sumber: Survei Tenaga Kerja Nasional (Sakernas)
BPS 2008–2012. Kegunaan Penelitian

Gambar 2. Pengangguran Lulusan Adapun kegunaan dalam penelitian ini,


Perguruan Tinggi. meliputi kegunaan praktis antara lain:
1. Bagi Kopertis 5 Yogyakarta dapat digu-
Permasalahan internal yang dihadapi o- nakan sebagai bahan pertimbangan terka-
leh perguruan tinggi di Indonesia adalah: it Good University Governance, karena
belum efisien dan efektifnya pengelolaan masyarakat akan mengetahui terkait
perguruan tinggi, mulai dari perencanaan, transparansi, akuntabilitas, independensi
pengorganisasian, pelaksanaan, sampai de- serta fairness. Sehingga perguruan tinggi
ngan pengendalian program yang berdam- lembaga yang memiliki fungsi sebagai a-
pak terhadap mutu dan relevansi lulusan gen perubahan dalam masyarakat.
yang belum sesuai dengan kebutuhan pasar 2. Bagi PTS hasil penelitian ini, akan digu-
kerja atau dunia industri. Sedangkan urgensi nakan sebagai bahan pertimbangan dan
dari penelitian ini, adanya harapan civitas kebijakan bagi universitas, terkait Good
akademika adalah semua program studi ha- University Governance dan kinerja per-
rus mendapatkan nilai A, memenangkan re- guruan tinggi.
search unggulan oleh DP2M Dikti atau 3. Bagi masyarakat sebagai bahan per-
swasta, kualitas lulusan, daya serap lulusan timbangan pada saat putra dan putrinya
yang tinggi, serta menuju World Class Uni- masuk perguruan tinggi, sebagai pertim-
versity luaran dari penelitian ini adalah: bu- bangan dalam memilih kampus yang
ku ajar, artikel jurnal nasional, membangun baik.
web program studi serta hak cipta. Lokasi
penelitian seluruh perguruan tinggi swasta Tinjauan Pustaka
Kopertis wilayah 5 Daerah Istimewa Yogya-
karta (pada prodi sesuai sampel random Good University Governance
yang terpilih).
Kata “governance” berasal dari bahasa
Perumusan Masalah Perancis ”gubernance” Starks and Gillan
dalam Siswanto Sutojo dan Aldridge (20-
Berdasarkan atas masalah di atas, maka 05:1) yang artinya pengendalian. Dalam ba-
peneliti dapat merumuskan masalah peneliti- hasa Indonesia corporate governance diter-
an sebagai berikut: Bagaimana Model Peme- jemahkan sebagai tata kelola atau tata kelo-
taan dan Perancangan Good University Go- la perusahaan yang baik. Definisi Corpora-
vernance dan Kinerja-PT: Kualitas & Kom- te Governance, OECD (1998) mendefinisi-
petensi Lulusan, Pelayanan serta Daya Saing kan Corporate Governance sebagai berikut:
Menuju Kualitas Lulusan dan World Class “Corporate Governance is the system by
University. which business corporations are directed
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 544

and controlled. The corporate governance objectttives) dan strategi untuk mencapai
structure specifies the distribution of rights sasaran tersebut. Pembagian tugas, hak dan
and resposibilities among different partici- kewajiban di atas juga berfungsi sebagai pe-
pants in the corporation, such as the board, doman bagaimana mengevaluasi kinerja Bo-
the managers, shareholders and other sta- ard of directors dan manajemen perusahaan.
keholders and spells out the rules and pro- Sedangkan menurut ASX (Australian
cedures and for making decisions on corpo- Stock Exchange) Corporate Governance di-
rate affairs. By doing this, it also provides definisikan sebagai berikut:
the structure through which the company “Corporate governance is the system by
objectives are set and the means of attaining which companies are directed and managed.
those objectives and monitoring perfor- It influences how the objectives of the com-
mance”. pany set and achieved, how risk is moni-
Adapun maksud dari definisi tersebut tored and assessed and how performance is
bahwa suatu sistem yang dipergunakan un- optimised”.
tuk mengarahkan dan mengendalikan kegi- Artinya, corporate governance adalah
atan bisnis perusahaan. Corporate gover- sistem yang dipergunakan untuk mengarah-
nance mengatur pembagian tugas, hak dan kan dan mengelola kegiatan perusahaan. Sis-
kewajiban mereka yang berkepentingan ter- tem tersebut mempunyai pengaruh besar da-
hadap kehidupan perusahaan, termasuk para lam menentukan sasaran usaha maupun da-
pemegang saham, dewan pengurus, para ma- lam upaya mencapai sasaran tersebut. Cor-
najer dan semua anggota stakeholders non- porate governace juga mempunyai pengaruh
pemegang saham. Corporate governance ju- dalam upaya mencapai kinerja bisnis yang
ga mengetengahkan ketentuan dan prosedur optimal serta dalam analisis dan pengenda-
yang harus diperhatikan dewan pengurus lian risiko bisnis yang dihadapi perusahaan.
board of directors dan direksi dalam peng- Sampai saat ini kami belum dapat menen-
ambilan keputusan yang bersangkutan de- tukan satu definisi tunggal tentang corporate
ngan kehidupan perusahaan. Dengan pemba- governance yang dapat diterima oleh semua
gian tugas, hak dan kewajiban serta keten- orang. Ada beberapa perbedaan dalam pen-
tuan dan prosedur pengambilan keputusan, definisian berdasarkan negara-negara di-
perusahaan mempunyai pegangan bagaima- mana kami mempelajarinya. Untuk lebih je-
na menentukan sasaran usaha (corporate lasnya lihat tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2. Definisi-definisi Corporate Governance: Pandangan atau Tanggapan Menurut


Investor Institusional.

Rank Corporate governance adalah … Respon rata-rata


1 … proses pengawasan dan pengendalian untuk memberikan jaminan
bahwa tindakan-tindakan manajemen perusahaan tetap sesuai dengan Sangat setuju
kepentingan shareholders (Parkinson, 1994).
2 … peran tatakelola yang tidak terkait kepada pergerakan bisnis suatu
perusahaan, kecuali dengan memberikan arahan secara menyeluruh
kepada perusahaan tersebut, melalui pengawasan dan pengendalian
Setuju
tindakan-tindakan eksekutif dalam manajemen dan dengan memuas-
kan ekspektasi-ekspektasi legitimate atas akuntabilitas dan regulasi
berdasarkan kepentingan di luar batas-batas korporat (Tricker, 1984).
… tata kelola atas sebuah perusahaan merupakan hasil dari aktifitas-
3 aktifitas berguna untuk memperbaiki regulasi internal bisnis dalam
pemenuhan persyaratan-persyaratan yang diberikan kepada perusaha-
Setuju
an-perusahaan oleh legislasi, pemilik dan pengendalian. Tindakan
tersebut menggabungkan keterwakilan aset, pengelolaan dan penye-
barannya (Cannon, 1994).
4 … hubungan antara shareholders dan perusahaan-perusahaannya serta
Beberapa kesepakatan
cara dimana tindakan shareholder dilakukan untuk mendorong
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 545

praktek-praktek terbaik (misal, melalui voting di AGMs dan melalui


rapat-rapat regular dengan para manajemen senior). Peningkatannya,
termasuk kegiatan shareholder melalui kampanye oleh salah seorang
shareholder atau oleh kelompok shareholder untuk melakukan
perubahan dalam perusahaan tersebut (The Corporate governance
handbook, 1996).
5 … struktur, proses, kultur dan sistem yang mendukung keberhasilan
Beberapa kesepakatan
operasi suatu organisasi (Keasey and Wright, 1993).
6 … suatu sistem dimana perusahaan-perusahaan diarahkan dan
dikendalikan (The Cadbury Report, 1992). Kurang setuju

Sumber: Reproduced by permission of academic press dalam Jill Solomon and Aris Solomon
(2004:11-30).

Kinerja PT. Kekuatan sesungguhnya Balanced Sco-


recard bukan terletak pada kemampuannya
Unsur-unsur Balanced Scorecard sebagai pengukur kinerja eksekutif, namun
justru pada kemampuannya sebagai alat pe-
Unsur-unsur Balanced Scorecard (BSC) rencanaan strategik. Pencipta Balanced Sco-
terbagi ke dalam empat perspektif. Perspek- recard – Kaplan dan Norton – membuat per-
tif paling banyak digunakan adalah keempat nyataan pada tahun 1995 tentang kekuatan
perspektif seperti di bawah ini. (Kaplan and sesungguhnya Balanced Scorecard sebagai
Norton, 1996): berikut ini: The real power of the Balanced
1. Keuangan (Financial): uang yang berbi- Scorecard, however, occurs when it is trans-
cara. Bagaimana shareholders meman- formed from a measurement system to a ma-
dang perusahaan. Apa arti perusahaan ba- nagement system. (Namun, kekuatan sesung-
gi shareholders. guhnya Balanced Scorecard terjadi pada sa-
2. Pelanggan (Customer): kepuasan pelang- at Balanced Scorecard diubah dari suatu sis-
gan. Bagaimana pelanggan memandang tem pengukuran kinerja menjadi sistem ma-
perusahaan. Apa arti perusahaan tersebut najemen). Pada tahun sama, kedua pencipta
bagi pelanggan. Balanced Scorecard tersebut menegaskan
3. Proses-proses bisnis internal (Internal kembali tentang perkembangan peran Balan-
Business Process): proses pengendalian. ced Scorecard yang tidak lagi sekedar seba-
Bagaimana kita mengendalikan proses gai sistem pengukuran kinerja yang telah
bisnis utama sebagai upaya untuk men- disempurnakan melalui pernyataan mereka
ciptakan nilai kepada pelanggan. Dalam berikut ini:
proses bagaimana kita harus memperhi- The Balanced Scorecard had evolved
tungkan keberlanjutan kepuasan pelang- from an improved measurement system to a
gan. core management system. (Balanced Score-
4. Pembelajaran dan pertumbuhan (Lear- card telah berubah dari suatu sistem peng-
ning and grouwth): keahlian dan sikap ukuran kinerja yang telah disempurnakan
pegawai serta kemampuan pembelajaran menjadi inti sistem manajemen), Kaplan dan
organisasional. Bagaimana perusahaan Norton:1995. Dengan memperluas ukuran
mampu meraih kesuksesan pada masa kinerja eksekutif ke kinerja non keuangan,
yang akan datang? Bagaimana kita bela- ukuran kinerja eksekutif menjadi kompre-
jar dan mengkomunikasikan kemajuan ki- hensif.
ta sendiri dan melalui tindakan tersebut Balanced Scorecard memperluas ukur-
kita menyampaikan visi? Perspektif pen- an kinerja eksekutif keempat perspektif:
ting seperti ini dijelaskan secara rinci da- keuangan, customers, proses, serta pem-
lam gambar 3. belajaran dan pertumbuhan. Berdasarkan
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 546

pendekatan Balanced Scorecard, kinerja ke- pelaksanaan proses yang produktif dan cost
uangan yang dihasilkan oleh eksekutif harus effective, dan atau pembangunan personel
merupakan akibat diwujudkannya kinerja yang produktif dan berkomitmen, (lihat
dalam pemuasan kebutuhan customer, gambar 3).

PERSEPKTIF UKURAN KINERJA EKSEKUTIF YANG BERIMBANG

EVA

KEUANGAN
Pertumbuhan Pemanfaatan Aktiva Cost
Pendapatan (Asset Turnover) Effectiveness

Jumlah Customers
Jumlah Customers yang menjadi Kecepatan waktu
CUSTOMER Baru layanan Customers
Noncustomers

PROSES
BUSINESS Cycle Time On-Time Cycle Effectiveness
INTERNAL Delivery

PEMBELAJARAN
DAN Skill Coverage Quality Work
PERTUMBUHAN Ratio Life Index

Sumber: Balanced Scorecard konsep, Sejarah dan Keunggulan dalam Mulyadi ( hal:5).
Gambar 3. Pendekatan Balanced Scorecard untuk Perluasan Ukuran Kinerja Eksekutif
ke Perspektif Nonkeuangan: Customer, Proses, serta Pembelajaran dan Pertumbuhan.
Hasil Penelitian Terdahulu Terkait Atkinson, et. al. (1997: 93–94) menyatakan
tentang Kinerja bahwa balanced scorecard (BSC) memiliki
potensi untuk menyediakan para perencana
Dalam beberapa tahun terakhir ini, para dengan suatu langkah dari ekspresi dan pe-
pakar dan praktisi telah mencurahkan per- ngujian suatu model yang sangat rumit dari
hatian mereka kepada pengukuran kinerja sebab dan akibat dalam suatu organisasi sua-
tradisional yang fokusnya semata-mata ke- tu model yang menyediakan para manajer
pada matrik keuangan seperti return on in- dengan suatu basis untuk mengelola pengen-
vestment atau net earning (Atkinson, et. al. dali outcomes yang diharapkan. Alexander
1997; Ittner, et. al. 1997; Kaplan and Norton and Weiner (1998), meneliti tentang, The A-
1996; Lynch and Cross 1991; Shields 1997) doption of Corporate Governance Model by
dalam Hoque and Wendy, (2000). Pende- Nonprofit Organization, Non Profit Mana-
katan balanced scorecard (BSC) terhadap gement & Leadership. Hasil penelitian me-
manajemen (Kaplan and Norton 1992, 1993, nunjukkan bahwa, kinerja organisasi, ukuran
1996) telah memperoleh keunggulan dalam organisasi, persaingan pasar, kemudahan
riset akuntansi manajemen sebagai salah sa- sumber daya di pasar, afiliasi organisasi, res-
tu cara mengintegrasikan pengukuran kiner- trukturisasi berpengaruh secara signifikan
ja keuangan dan non keuangan (Atkinson, terhadap Corporate Governance perusahaan.
et. al. 1997; Ruhl 1997; Shields 1997; Megginson, et. al. (1994), meneliti tentang
Simons 2000) BSC memandang kinerja or- The Financial and Operating Performance
ganisasional dilihat dari empat dimensi, ya- of Newly Privatized Firms: An International
itu: (1) Keuangan (Financial); (2) Pelang- Empirical Analysis. Dia melakukan peneliti-
gan (Customers); (4) Proses-proses bisnis an terhadap 61 perusahaan SOEs (State
internal; (4) Pembelajaran dan pertumbuhan. Owner Equity) di 18 negara dengan 32 jenis
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 547

industri yang baru diprivatisasi melalui IPO menangkap perubahan-perubahan bisnis


(Initial Public Offering) selama tahun 1961- yang penting sampai menjadi sangat terlam-
1990. Hasil penelitiannya menunjukkan bah- bat, (6) terlalu dipaksakan dan terlalu sing-
wa terdapat peningkatan kinerja keuangan kat dalam memberikan tuntunan tindakan
yang sangat tajam, khususnya peningkatan manajerial, (7) fungsi-fungsi cermin bukan
real sales, profit, peningkatan jumlah penge- proses-proses fungsi silang, dalam suatu per-
luaran modal investasi, peningkatan efisiensi usahaan, dan (8) memberikan pertimbangan
operasi dan peningkatan jumlah tenaga ker- yang tidak sesuai terhadap kesulitan untuk
ja. Di samping itu, jumlah hutang mulai me- memperhitungkan aset-aset ”intangible” se-
nurun dan jumlah pembayaran deviden me- perti intelektual capital. Kaplan and Norton
ningkat. Tuschke and Soders (2003). Mene- (1996) dalam Chang and Chow, (1999)
liti tentang Antencendent and Consquency of mengidentifikasi adanya empat langkah uta-
Corporate Governance Reform: the Case of ma dalam mengimplementasikan BSC: (1)
Germany, Strategic Management. Hasil pe- mengklarifikasi dan menerjemahkan visi dan
nelitiannya menunjukkan bahwa, struktur te- strategi, (2) mengkomunikasikan dan meng-
orital, hukum & norma, harapan ekternal hubungkan, (3) merencanakan dan menetap-
dan audit manajemen terjadi peningkatan kan target, dan (4) umpan balik dan pem-
yang dilakukan oleh para kinerja karyawan belajaran strategis.
perusahaan. Lipe and Salterio (2003), mene-
liti tentang The Balanced Scorecard: Jud- Kualitas (MUTU)
mental Effect of Common and Unique Per-
formance Measures. Alat ukur balanced In the academic core, the faculty guilds control and
scorecard, dapat digunakan sebagai peng- research quality.
ukur kinerja perusahaan, dalam kelangsung-
an hidup perusahaan. Faktor yang berpe-
ngaruh hasilnya sangat kecil baik sebagai
pengukur ataupun sebagai evaluasi bagi per-
usahaan. Sedangkan penelitian yang dilaku-
kan Kaplan and Norton menjadi tambahan
pengetahuan kita tentang bagaimana balan-
ced scorecard (BSC) dapat melengkapi para
As we discussed in our previous publication (The Top
manajer dengan suatu kerangka integrative American Research Universities, 2001).
untuk mengelola aktifitas-aktifitas organisa-
sional, hanya ada sedikit sekali bukti selain Gambar 4. In The Academic Core, The Faculty
di Amerika Serikat terutama dalam praktek- Guild Control Teaching and Research Quality.
praktek langsung di bidang ini (Hoque, et. The guilds and their work are at the nucleus of a broader
al. 1997; Creelman 1996). Studi kasus yang university environment.
dilakukan oleh Fisher dan Brancato (1995)
dalam Ittner dan David, (1998) mengadopsi
pengukuran non keuangan. Adapun indika-
tor-indikator non keuangan, pengukuran a-
kuntansi tradisional, meliputi: (1) terlalu his-
torical dan berpandangan ke belakang, (2)
lemahnya kemampuan prediktif untuk men-
jelaskan kinerja pada masa yang akan da-
tang, (3) penghargaan jangka pendek atau An environment that is enriched with student services,
perilaku yang keliru, (4) tidak dapat dila- general suport and enterprises complementary to research
and teaching.
kukan, hanya sedikit sekali memberikan in-
formasi yang penting berkaitan dengan solu- Gambar 5. The Guilds and Their Works Are at The
si atas persoalan-persoalan, (5) tidak mampu Nucleus of a Broaders University Enviroment.
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 548

Kompetensi sebagai karakteristik individu, juga berkai-


tan dengan bakat dari individu tersebut.
Pengertian Kompetensi Wood, et.al. (2001:97) menyatakan bahwa
kompetensi adalah konsep yang luas berkai-
Menurut Wood, et. al. (2001:97) kom- tan dengan bakat dan kecakapan seseorang.
petensi merupakan salah satu atribut indivi- Seperti yang telah diuraikan bahwa kom-
du yang mengakibatkan adanya perbedaan petensi menunjukkan karakteristik individu
di antara individu di dalam organisasi. Kom- yang menunjukkan kemampuan dalam me-
petensi merupakan atribut yang penting ka- laksanakan tugas atau pekerjaan, beberapa
rena merupakan salah satu faktor yang me- ahli memiliki definisi yang secara eksplisit
nentukan nilai modal manusia ( human capi- mengkaitkan kompetensi dengan kinerja.
tal) (Roos, et. al. 1997:35). Menurut Wibo- Gebbie dan Merrill (2002) menyatakan bah-
wo (2008:86) kompetensi adalah suatu ke- wa kompetensi adalah karakteristik individu
mampuan untuk melaksanakan atau melaku- yang memungkinkan seseorang untuk tampil
kan suatu pekerjaan atau tugas yang dilanda- (perform) pada tingkat yang cukup atau ting-
si atas keterampilan dan pengetahuan serta gi dalam satu pekerjaan, termasuk pengeta-
didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh huan, keterampilan, kecakapan dan aktivitas.
pekerjaan tersebut. Berkaitan dengan ke- Adapun Spencer (1993:9) menyatakan bah-
mampuan dalam melaksanakan tugas atau wa kompetensi adalah suatu karakteristik
pekerjaan tersebut, beberapa ahli menyebut- yang mendasari individu sehubungan de-
kan ada beberapa komponen yang terkait de- ngan referensi kriteria kinerja yang efektif
ngan kompetensi. Komponen tersebut ada- dan atau unggul (superior) dalam suatu pe-
lah pengetahuan, keterampilan dan kecakap- kerjaan atau situasi. Ubaedy (2007) melihat
an. Lucia dan Lepsinger (1999) menyatakan lebih jauh tentang bagaimana seseorang
bahwa kompetensi adalah: “kemampuan me- menghadapi situasi, lingkungan, atau tugas
nerapkan atau menggunakan pengetahuan baru. Sehubungan dengan hal tersebut dika-
(knowledge), keterampilan (skill), kecakapan takan bahwa kompetensi adalah kemampuan
(abilities), perilaku dan karakteristik pribadi seseorang dalam mentransfer skill dan pe-
untuk menampilkan tugas pekerjaan dengan ngetahuan terhadap situasi baru, lingkungan
sukses, dalam fungsi khusus atau menjalan- baru atau tugas-tugas baru. Apalagi diperha-
kan peran atau posisi yang diberikan. Karak- tikan dari beberapa pengertian yang telah
teristik pribadi berupa mental/intelektual/- dikemukakan di atas dapat disarikan bahwa
kognitif, sosial/emosional/sikap dan atribut kompetensi adalah merupakan karakteristik
fisik/psikomotor yang diperlukan untuk me- individu yang mendasari kemampuannya da-
nampilkan pekerjaan”. lam melaksanakan pekerjaan, dimana ke-
Apabila diperhatikan lebih lanjut dari mampuan tersebut berkaitan dengan bebera-
pendapat beberapa ahli terlihat bahwa kom- pa aspek antara lain pengetahuan, keteram-
petensi berkaitan dengan karakteristik indi- pilan dan kecakapan.
vidu. Seperti yang dikemukakan oleh
Becker, et.al. (2001) bahwa kompetensi me- Model atau Dimensi Kompetensi
ngacu pada karakter knowledge, skill, abili-
ties setiap individu atau karakter personal Pengertian kompetensi seperti yang te-
yang mempengaruhi job performance indi- lah diuraikan adalah pengertian secara u-
vidu secara langsung. Pendapat Becker, mum, dalam arti umum untuk semua bidang
et.al. (2001) tersebut menyatakan sejalan de- atau jenis pekerjaan. Mengingat bahwa ber-
ngan pendapat Wirawan (2009:9) bahwa variasinya bidang atau jenis pekerjaan me-
kompetensi melukiskan karakteristik penge- miliki karakteristik yang berbeda, maka ten-
tahuan, keterampilan, perilaku dan pengala- tu saja kompetensi yang diperlukan juga ber-
man untuk melakukan suatu pekerjaan atau variasi. Oleh karena itu perlu diketahui alat
peran tertentu secara efektif. Kompetensi untuk menentukan jenis kompetensi yang
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 549

cocok untuk suatu jenis pekerjaan. Ennies ditentukan oleh setiap fungsi jabatan dan
(2008:5) menunjukkan istilah model kompe- masing-masing pekerjaan. Secara lebih se-
tensi, dimana dikatakan bahwa suatu model derhana Wibowo (2007:89) menyatakan
kompetensi adalah suatu alat deskriptif yang bahwa model kompetensi menjelaskan peri-
mengidentifikasi kompetensi yang diperlu- laku-perilaku yang terpenting yang diperlu-
kan untuk menjalankan peran khusus dalam kan untuk kinerja unggul dalam posisi, pe-
tugas, pekerjaan, organisasi, atau industri, (a ran atau fungsi yang spesifik, yang bisa ter-
competency model is descriptive tool that diri dari beberapa atau berbagai kompetensi.
identifies the competencies needed to ope- Beberapa contoh kompetensi yang dimaksud
rate in specific role within a (an) job, occu- misalnya kompetensi bidang akademik, ko-
pation, organization, or industry). Lebih munikasi, pemecahan masalah, berfikir kritis
lanjut Ennies (2008:5) mengutip pendapat dan kreatif, belajar mandiri, kedisiplinan,
Fogg (1999) yang menyatakan secara sing- perkembangan diri dan sosial, team work
kat bahwa model kompetensi adalah des- dan team leader.
kripsi perilaku pekerjaan yang harus
Pelayanan

Tabel 3. Penelitian Terdahulu Mengenai Pelayanan.

Nama
No. Peneliti/ Judul Hasil Peneliti Perbedaan Persamaan
Tahun
1. Dirgantari, Pengaruh Kualitas Layanan Kualitas layanan jasa pendi- Good University Pelayanan;
Puspo Dewi Jasa Pendidikan terhadap dikan berpengaruh positif Governance;
(2011). Kepuasan Mahasiswa serta terhadap kepuasan maha- Citra PT;
Dampaknya terhadap Upa- siswa dan pengaruh ke- Kinerja;
ya Peningkatan Citra Per- puasan mahasiswa berpe- Kompetensi; Daya
guruan Tinggi Negeri Me- ngaruh positif terhadap citra Saing;
nuju World Class Uniersity perguruan tinggi negeri di
(Studi pada Mahasiswa A- Bandung.
sing di ITB, UNPAD, dan
UPI).
2 Hafied, Implementasi Total Quality Implementasi Total Quality TQM; Good
Hamzah Management (TQM) Menu- Management (TQM) yang University
(2013). ju World Class University meliputi tahap persiapan, ta- Governance;
Kinerja;
(WCU) pada Biro Admi- hap perencanaan dan tahap
Kualitas;
nistrasi Umum Universitas pelaksanaan berpengaruh Kompetensi
Muslim Indonesia Makasar. signifikan terhadap pening- Lulusan;
katan kualitas pegawai ad- Pelayanan;
ministrasi menuju World Daya Saing;
Class University (WCU). Kualitas
Lulusan;
3 Nugraha & Analisis Kepuasan Maha- Hasil penelitian memperli- Pelayanan ; Good
Reni siswa terhadap Kualitas La- hatkan bahwa persepsi ma- University
Amaranti yanan Akademik di Per- hasiswa terhadap kualitas Governance;
Kinerja;
(2012). guruan Tinggi. layanan akademik di UNIS-
Kualitas;
BA lebih rendah dibanding Kompetensi
kualitas layanan yang diha- Lulusan;
rapkan, walaupun demikian, Pelayanan;
kualitas pelayanan akade- Daya Saing;
mik UNISBA secara umum Kualitas
dinilai berada di atas kuali- Lulusan;
tas layanan minimum yang
ditetapkan.
4. Sufiyyah, Pengaruh Kualitas Layanan Hasil dari penelitian ini, Kualitas; Pelayanan; Good
Arrafiatus Akademik dan Birokrasi peneliti menyatakan bahwa University
(2011). terhadap Kepuasan Maha- ada korelasi antara kualitas Governance ;
Kinerja;
siswa. layanan akademik dan
Kompetensi
birokrasi terhadap kepuasan Lulusan;
mahasiswa. Daya Saing;
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 550

Kualitas
Lulusan;
5. Handoko Analisis Pengaruh Kualitas Dapat diketahui bahwa ter- Kualitas; Good
(2011). Pelayanan (services quality) dapat kesenjangan antara Pelayanan; University
Sistem Informasi Akademik persepsi dengan harapan / Governance;
Kinerja;
terhadap Kepuasan Maha- keinginan mahasiswa pada
Kompetensi
Siswa. (Studi Kasus STM- STMIK AMIKOM Yogya- Lulusan;
IK AMIKOM Yogyakarta karta dan AMIKOM Cipta Daya Saing;
dan AMIKOM Cipta Dar- Dama Surakarta. Kualitas
ma Surakarta). Lulusan;
6 Winarto,dkk Kepuasan Mahasiswa ter- Tingkat kepuasan maha- Pelayanan ; Good
(2011). hadap Layanan Bidang A- siswa terhadap layanan aka- University
kademik Politeknik Negeri demik Polines bersifat posi- Governance;
Kinerja;
Semarang. tif, artinya, layanan akade-
Kualitas;
mik Polines sesuai dengan Kompetensi
yang diharapkan mahasis- Lulusan;
wa. Daya Saing;
Kualitas
Lulusan;
7. Yanisma, Analisis Kepuasan Maha- Dari penelitian yang telah Kualitas; Good
dkk. siswa terhadap Kualitas La- dilakukan didapati bahwa Pelayanan; University
yanan pada Biro Adminis- kualitas layanan di BAAK Governance;
Kinerja;
trasi Akademik Kemaha- telah memberikan pelayan-
Kompetensi
siswaan (Studi Kasus Ma- an yang baik kepada maha- Lulusan;
hasiswa Politeknik Negeri siswa Politeknik Negeri Daya Saing;
Bengkalis). Bengkalis. Kualitas
Lulusan;

Daya Saing yang melebihi biaya perusahaan dalam men-


ciptakannya. Nilai adalah apa yang pembeli
Pengertian Keunggulan Bersaing bersedia bayar dan nilai yang unggul berasal
dari tawaran harga yang lebih rendah dari
Michael Porter (2002) mengungkapkan pada pesaing untuk manfaat yang sepadan
bahwa “persaingan adalah inti dari keberha- atau memberikan manfaat unik yang lebih
silan atau kegagalan perusahaan. Hal ini me- dari pada sekedar mengimbangi harga yang
ngandung pengertian bahwa kegagalan ter- lebih tinggi. Dalam konsep perusahaan ter-
gantung pada keberanian perusahaan untuk dapat dua jenis keunggulan bersaing yaitu
bersaing, tidak mungkin keberhasilan bisa keunggulan biaya dan diferensiasi. Perusa-
diperoleh”. Persaingan menentukan ketepat- haan memperoleh keunggulan bersaing de-
an aktivitas perusahaan yang dapat menyo- ngan memberikan nilai lebih kepada konsu-
kong kinerjanya, seperti inovasi, budaya ko- men melalui:
hesif atau pelaksanaan yang baik. Strategi a. Harga yang lebih rendah dibandingkan
bersaing adalah pencarian akan posisi ber- dengan para pesaing untuk manfaat yang
saing yang menguntungkan di dalam suatu sama.
industri, area fundamental tempat persaing- b. Keunikan manfaat yang dapat menutupi
an terjadi. Strategi bersaing bertujuan untuk harga yang tinggi.
menegakkan posisi yang menguntungkan Jadi dapat disimpulkan bahwa keung-
dan dapat dipertahankan terhadap kekuatan- gulan bersaing akan dimiliki oleh perusaha-
kekuatan yang menentukan persaingan in- an, jika perusahaan tersebut mampu membe-
dustri. Suatu perusahaan mendiferensiasikan rikan nilai lebih kepada konsumen berupa
dirinya dari pesaing berdasarkan sekumpul- tawaran harga yang lebih rendah atau mem-
an bersaing. Porter (2002:10) menguraikan berikan keunikan manfaat yang dapat menu-
keunggulan bersaing sebagai berikut: Ke- tupi harga yang tinggi. Menurut Aaker (19-
unggulan bersaing pada dasarnya ber- 92:182) dalam Kaltum, (2010) menjelaskan
kembang dari nilai yang mampu diciptakan bagaimana perusahaan mampu bersaing bu-
oleh sebuah perusahaan untuk pembelinya kanlah satu-satunya kunci keberhasilan,
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 551

karena ada tiga faktor yang dibutuhkan pengendalian yang superior. Keterampilan
untuk menciptakan suatu keunggulan ber- yang superior memungkinkan perusahaan
saing yang dapat dipertahankan, yaitu: untuk melaksanakan strategi dalam meng-
1. Dasar persaingan (basic of competition). hadapi pesaing. Keterampilan menyangkut
Strategi harus didasarkan pada seperang- kemampuan teknik, manajerial dan operasi-
kat aset, skill dan kemampuan. Ketiga onal. Sementara itu, sumber daya yang su-
hal tersebut akan mendukung strategi perior memungkinkan pembentukan dimensi
yang dijalankan sehingga keunggulan keunggulan. Keunggulan posisi merupakan
dapat bertahan. hasil produksi dengan biaya rendah atau di-
2. Di pasar mana perusahaan bersaing ferensiasi yang memberikan keunggulan ni-
(where you compete). lai bagi konsumen. Biaya yang lebih rendah
Penting bagi perusahaan memilih pasar memungkinkan perusahaan memberikan ni-
sasaran yang sesuai dengan strategi yang lai lebih dengan pemberian harga yang lebih
dijalankan, atau dengan kata lain aset, rendah dari pada pesaing untuk produk yang
skill dan kemampuan harus mampu men- sama. Perbedaan penampilan produk yang
dukung strategi dalam memberikan sesu- sesuai dengan preferensi pembeli menghasil-
atu yang bernilai bagi pasar. kan manfaat unik yang dapat menutupi har-
3. Dengan siapa perusahaan bersaing (who ga yang tinggi. Porter (2002) mengemuka-
you compete against). kan contoh dari mana sumber keunggulan
Selanjutnya perusahaan harus mampu itu berasal, yaitu sebagai berikut: “Keung-
mengidentifikasi pesaingnya, apakah pe- gulan biaya mungkin berasal dari sumber
saing tersebut lemah, sedang atau kuat. yang berlainan, seperti sistem distribusi fisik
Keunggulan bersaing yang dicapai oleh berbiaya rendah. Proses perakitan yang sa-
suatu perusahaan harus dapat dipelihara dan ngat efisien, atau pemanfaatan tenaga pen-
dipertahankan dalam jangka panjang hingga jualan yang unggul. Diferensiasi dapat ber-
perusahaan dan produk atau jasanya diakui asal dari beragam faktor yang serupa, ter-
dan menjadi standar bagi para pesaingnya. masuk pembelian bahan baku bermutu ting-
Secara spesifik keunggulan bersaing yang gi, sistem pemasukan pesanan yang respon-
bertahan dalam jangka panjang dapat meng- sif, atau desain produk yang unggul”.
antarkan suatu perusahaan pada posisi yang Keunggulan bersaing merupakan jan-
dominan. Keunggulan bersaing berkembang tung perusahaan dalam menghadapi persa-
dari nilai yang mampu diciptakan oleh peru- ingan, keunggulan bersaing bisa bersumber
sahaan bagi pelanggan atau pembeli. Keung- dari berbagai kegiatan yang berbeda yang
gulan bersaing menggambarkan cara perusa- dilakukan perusahaan dalam membuat de-
haan memilih dan mengimplementasikan sain, memproduksi, memasarkan, mendistri-
strategi generik (biaya rendah, diferensiasi busikan dan mendukung produknya. Ma-
dan fokus) untuk mencapai dan memperta- sing-masing kegiatan ini dapat mendukung
hankan keunggulan bersaing. Dengan kata posisi biaya relatif perusahaan dan mencip-
lain keunggulan bersaing menyangkut bagai- takan landasan untuk diferensiasi. Pada da-
mana suatu perusahaan benar-benar mene- sarnya keunggulan bersaing mungkin meng-
rapkan strategi generiknya dalam kegiatan ambil bentuk harga yang lebih rendah diban-
praktis. Memiliki dan mempertahankan ke- dingkan harga pesaing untuk manfaat yang
unggulan bersaing bermanfaat bagi pen- sepadan atau penyediaan manfaat unik yang
capaian kinerja yang tinggi. Keunggulan lebih dari sekedar mengimbangi harga pre-
merupakan sasaran yang selalu berubah mi. Menurut Porter ada dua jenis dasar ke-
dalam yang bergolak dan cepat berubah. unggulan bersaing, yaitu biaya rendah (low
Analisis keunggulan bersaing menunjukkan cost) dan differentiation. Semua keunggulan
perbedaan dan keunikan di antara para ini berasal dari struktur industri. Perusahaan
pesaing. Sumber keunggulan bersaing itu yang berhasil dengan strategi biaya rendah
adalah keterampilan, sumber daya dan memiliki kemampuan dalam mendesain
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 552

produk dan pasar yang lebih efesien diban- meliputi: pengadaan barang dan jasa,
dingkan pesaing. Sedangkan diferensiasi a- pengembangan teknologi, manajemen
dalah kemampuan untuk menghasilkan ba- SDM dan infrastruktur perusahaan.
rang dan jasa dan memiliki nilai lebih (supe- c. Dessler (2007:21) mendefinisikan “com-
rior value) bagi pembeli dalam bentuk pro- petitive advantage is any factor that al-
duk, sifat-sifat khusus dan pelayanan lain- low an organization to differentiate it’s
nya. Perusahaan tidak akan pernah berhenti products or service from those of it’s
menghadapi permasalahan di dalam dan di competitor to increase market share”.
luar perusahaan. Permasalahan di dalam me- d. Kroll (2007:52) mendefinisikan “Com-
nyangkut aspek restrukturisasi organisasi pe- petitive Advantage is a firm valueable
rusahaan, akuisisi dan merger serta aliansi strategies that cannot be fully duplicated
strategik. Dalam aspek yang lebih operasi- by its competitors and that result in high
onal menyangkut manajemen finansial, pro- financial returns over a lengthy period
duksi, pemasaran, manajemen administrasi of time”.
dan manajemen sumber daya manusia. Se- Keunggulan kompetitif adalah kemam-
mentara itu masalah eksternal ditandai oleh puan perusahaan untuk memformulasi stra-
aktifitas ekonomi pasar sedemikian dinamis- tegi pencapaian peluang profit melalui mak-
nya seperti tuntutan pelanggan terhadap mu- simisasi penerimaan dari investasi yang dila-
tu dan keamanan produk, fluktuasi harga in- kukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip
put dan output, ekspansi pasar perusahaan pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk
lain, teknologi dan pesaing. Dalam upaya meraih keunggulan kompetitif yaitu adanya
mencapai keunggulan kompetitif, perusa- nilai pandang pelanggan dan keunikan pro-
haan harus menghadapi tantangan bah- duk.
kan tekanan-tekanan internal dan eksternal 1. Sudut Pandang Nilai Pelanggan.
itu. Salah satu pendekatannya adalah bagai- Keunggulan kompetitif akan terjadi apa-
mana mengefektifkan potensi sumber daya bila terdapat pandangan pelanggan bah-
yang ada. wa mereka memperoleh nilai tertentu da-
Pengertian keunggulan bersaing (com- ri transaksi ekonomi dengan perusahaan
petitive advantage) menurut beberapa pakar, tersebut. Untuk itu syaratnya adalah se-
adalah sebagai berikut: mua karyawan perusahaan harus fokus
a. Syafaruddin Alwi (2001:34), keunggulan pada kebutuhan dan harapan pelanggan.
kompetitif atau keunggulan bersaing me- Hal demikian baru terwujud ketika pe-
rupakan fokus perhatian dari manajemen langgan dilibatkan dalam merancang
sebagai upaya untuk meletakkan orga- proses memproduksi barang dan atau
nisasi atau perusahaan pada posisi per- jasa serta didorong membantu perusaha-
saingan yang lebih kuat melalui kompe- an merancang sistem manajemen SDM
tensi organisasi yang khas (distinctive yang akan mempercepat pengiriman ba-
competence) dibandingkan dengan kom- rang dan jasa yang diinginkan pelang-
petensi yang dimiliki oleh perusahaan gan.
pesaing. 2. Sudut Keunikan.
b. Sudaryanto, (2002:5), keunggulan kom- Keunikan dicirikan oleh barang dan jasa
petitif (competitive advantage) adalah yang dihasilkan perusahaan tidak dapat
rantai nilai (value chain) sebagai peralat- mudah ditiru oleh pesaing. Misalnya An-
an perusahaan untuk menemukan cara- da membuka rumah makan dengan me-
cara menambah nilai bagi pelanggan nyajikan sop dan sate kambing serta sa-
yang aktivitasnya melibatkan dua hal, yur asem. Tidak berlangsung lama ada
yaitu (1) aktivitas utama yang meliputi: pesaing membuka rumah makan di sebe-
logistik masuk, operasi, logistik keluar, lah rumah makan Anda. Jenis sajiannya
pemasaran dan penjualan serta pelayan- semua sama termasuk rasa dan harga de-
an dan (2) aktivitas pendukung yang ngan yang Anda sajikan. Dapat terjadi
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 553

Anda akan kehilangan keuntungan kare- sumber data utama dalam penelitian kualita-
na sebagian pelanggan pindah ke rumah tif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya
makan baru itu kecuali kalau Anda adalah data tambahan seperti dokumen dan
mampu menciptakan sesuatu yang unik lain-lain. Ia membagi jenis data menjadi: ka-
yang sulit ditiru pesaing Anda. ta-kata dan tindakan; Sumber tertulis; Foto;
Statistik. Sutopo (2002:50-54) Wiratmo dan
Kuswanto (2014) mengelompokkan sumber
data menjadi: nara sumber (informan); peris-
tiwa atau aktivitas; tempat dan lokasi; ben-
da, beragam gambar dan rekaman serta do-
kumen dan arsip.
Manusia sebagai sumber data perlu di-
pahami bahwa mereka terdiri dari beragam
individu yang memiliki beragam posisi, se-
hingga dalam memilih siapa yang akan men-
jadi informan, peneliti wajib memahami po-
sisi dengan beragam peran dan keterlibat-
annya dengan kemungkinan akses informasi
Gambar 6. A Copetitive University Must yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan
Continually Fuel It’s Quality Engine with penelitian (Sutopo, 2002) Wiratmo dan Kus-
People, Capacity and Resources. wanto (2014) dalam Wiratmo dan Kuswan-
to (2014). Dalam hal ini peneliti mengguna-
Metode Penelitian kan nara sumber (informan) dan dokumen
sebagai sumber data.
Jenis Penelitian Sumber data dalam penelitian ini ada-
lah data primer dan data sekunder. Data pri-
Penelitian ini menggunakan pendekatan mer adalah data yang diperoleh secara lang-
kualitatif agar dapat mengungkap informasi sung dari sumbernya, melalui: observasi,
mendalam dan sesuai dengan tujuan pene- wawancara dan kuesioner. Sedangkan data
litian. Kirk dan Miller (1986:9) dalam Wi- sekunder adalah data yang tidak diperoleh
ratmo dan Kuswanto (2014), memandang secara langsung, dalam penelitian meliputi:
penelitian kualitatif sebagai tradisi tententu dokumen, data-data statistik di prodi atau
dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara universitas.
fundamental bergantung pada pengamatan
pada manusia dalam kawasannya sendiri dan Teknik Pengumpulan Data
berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam bahasanya dan dalam peristiwanya. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, un-
Sementara itu menurut Bodgan dan Taylor tuk memperoleh data yang memadai pe-
(Moleong, 2001:3) dalam Wiratmo dan Kus- ngumpulan data dilakukan dengan mengga-
wanto (2014) metode kualitatif sebagai pro- bungkan berbagai cara: studi literatur, obser-
sedur penelitian yang menghasilkan data vasi lapangan wawancara mendalam (in-
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan depth interview). Studi literatur digunakan
dari orang-orang dan perilaku yang dapat di- untuk menelusuri berbagai pustaka yang se-
amati. Obyek penelitian adalah Se-Kopertis iring dengan penelitian ini, baik artikel, hasil
5 Yogyakarta. penelitian maupun buku teks; Observasi la-
pangan dilakukan dengan mengamati secara
Sumber Data mendalam situs web yang menjadi obyek
kajian; Wawancara mendalam. Mengacu pa-
Menurut Lofland (Moleong 2001:112) da pendapat H.B. Sutopo (2002:58-69), da-
dalam Wiratmo dan Kuswanto (2014) lam Wiratmo dan Kuswanto (2014);
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 554

wawancara mendalam dilakukan untuk men- seluruh Perguruan Tinggi Swasta di Koper-
dapatkan informasi dari pengelola media tis 5 Yogyakarta dengan jumlah total aktif:
mengenai latar belakang pemilihan frame 105 PTS (Sumber Data Kopertis 5).
tertentu untuk di media yang mereka kelola.
Dalam wawancara mendalam pertanyaan de- Sampling
mi pertanyaan terus mengalir kian dalam,
menukik dan fokus pada persoalan yang di- Sampling adalah bagian dari populasi
kaji. Menurut Denzin (Dedy Mulyana, 20- yang nantinya akan diteliti, dalam penelitian
01:181) dalam Wiratmo dan Kuswanto (20- ini, peneliti akan tetapkan 50% x (106) : 53
14) wawancara mendalam (wawancara tak PTS yang akan dijadikan responden. Res-
terstruktur) bertujuan untuk mencari bentuk ponden dalam hal ini bisa pimpinan, Deka-
tertentu informasi dari semua responden te- nat, Prodi, Lembaga atau Biro.
tapi susunan kata dan urutannya disesuaikan
dengan ciri-ciri setiap responden. Metode Penelitian

Populasi dan Sampling Secara jelas pendekatan dan langkah da-


lam melaksanakan kegiatan sampai produk
Populasi iptek dapat diterima dan bermanfaat baik ba-
gi pengguna, peneliti akan jelaskan sebagai
Populasi adalah seluruh obyek yang a- berikut:
kan diteliti, pada penelitian ini adalah
Survei kuisioner Tabulasi data Membangun Membangun FGD
Tahun wawancara Olah model model seminar
ke-1 observasi data analisis penataan perancangan workshop
(1) (2) (3) (4) (5)

METODE PENELITIAN

Workshop Sosialisasi ke Trial Implementasi Rancang


Tahun Seminar Prodi seluruh and error Web Web
ke-2 Workshop PTS Web (7) (6)
(10) (9) (8)

Implementasi ke Prodi
(11)

Gambar 7. Metode Penelitian.

Alat Analisis

Analisis penelitian digunakan analisis


jalinan atau analisis mengalir (flow model of
analysis) yang dikemukakan oleh Miles dan
Huberman (Sutopo, 2002) Wiratmo dan
Kuswanto (2014). Dalam model ini tiga
komponen utama analisis penelitian, yaitu
reduksi data, sajian data serta penarikan ve-
rifikasi dan simpulan berproses saling men-
jalin secara terus menerus sejak pengumpul-
an data, hingga penarikan simpulan dan ve-
rifikasinya. Proses tersebut digambarkan se-
bagai berikut: Gambar 8. Metode Pengumpulan Data.
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 555

Pembahasan Artinya PTS di DIY terbagi ke dalam 4


(empat) Kabupaten dan 1 (satu) Kodya dan
Pada Pembahasan ini, peneliti telah me- tersebar tidak merata. Hal ini menunjukkan
rencanakan 2 tahapan, dimana pada tahun bahwa Kabupaten Sleman menempati 36
pertama: hasil penelitian menekankan pada PTS atau 36%, Kodya Yogyakarta menem-
pemetaan dan perancangan serta desain apli- pati 43 PTS atau 40.57%, Kabupaten Bantul
kasi web. Sedangkan pada tahun ke 2 (dua) menempati 25 PTS atau 23.6%, sedangkan
menekankan pada implementasi hasil web a- Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten
tas Good University Governance dan Kiner- Gunung Kidul masing-masing 1 PTS atau
ja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan 0,018%. Adapun peta tiap lokasi dapat dili-
Kinerja-PT Melalui Kualitas & Kompetensi hat sebagai berikut:
Lulusan, Pelayanan serta Daya Saing Menu-
ju Kualitas Lulusan dan World Class Uni- Kab. Sleman
Universitas 7 PTS
versity. Institut 2 PTS
Sekolah Tinggi 15 PTS
Akademi 10 PTS
Politeknik 2 PTS
Pemetaan PTS di DIY
Kab. Bantul Kodya Yogyakarta
Universitas 3 PTS Universitas 6 PTS
Berdasarkan data dari Kopertis 5, bah- Institut 0 PTS Institut 1 PTS
Sekolah Tinggi 9 PTS Sekolah Tinggi 13 PTS
wa Perguruan Tinggi Swasta di Kopertis 5 Akademi 7 PTS Akademi 19 PTS
Politeknik 0 PTS Politeknik 2 PTS
Yogyakarta terbagi ke dalam 5 area lokasi:
1. Kabupaten Sleman : 36 PTS
Kab. Gunung Kidul Kab. Kulon Progo
2. Kodya Yogyakarta : 43 PTS Universitas 1 PTS Universitas 0 PTS
Institut 0 PTS Institut 1 PTS
3. Kabupaten Bantul : 25 PTS Sekolah Tinggi 0 PTS Sekolah Tinggi 0 PTS
Akademi 0 PTS Akademi 0 PTS
4. Kabupaten Kulon Progo : 1 PTS Politeknik 0 PTS Politeknik 0 PTS
5. Kabupaten Gunung Kidul : 1 PTS
Gambar 9. Jumlah PTS dan Lokasi PTS.

Tabel 4. Daftar Nama Universitas di Yogyakarta.

Pemetaan 1: PTS di Kabupaten Sleman.


No. Kode Nama PTS DIY Kota
1 051001 Universitas Islam Indonesia Kab. Sleman
2 051004 Universitas Proklamasi '45 Kab. Sleman
3 051005 Universitas Atma Jaya Yogyakarta Kab. Sleman
4 051010 Universitas Kristen Immanuel Kab. Sleman
5 051012 Universitas Sanata Dharma Kab. Sleman
6 051018 Universitas Teknologi Yogyakarta Kab. Sleman
7 051020 Universitas Respati Yogyakarta Kab. Sleman
8 052002 Institut Pertanian Yogyakarta Kab. Sleman
9 052004 Institut Pertanian STIPER Kab. Sleman
10 053002 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Kab. Sleman
11 053003 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Kab. Sleman
12 053012 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi SBI Kab. Sleman
13 053013 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mitra Indonesia Kab. Sleman
14 053014 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bank Kab. Sleman
15 053019 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi AAN Kab. Sleman
16 053020 Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Kab. Sleman
17 053022 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata API Kab. Sleman
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 556

18 053023 Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA Kab. Sleman


19 053027 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Husada Kab. Sleman
20 053034 Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Kab. Sleman
21 053035 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Achmad Yani Kab. Sleman
22 053037 Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo Kab. Sleman
23 053038 SMIK Jendral Achmad Yani Kab. Sleman
24 053042 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Guna Bangsa Kab. Sleman
25 054012 Akademi Maritim Yogyakarta Kab. Sleman
26 054013 Akademi Komunikasi Yogyakarta Kab. Sleman
27 054015 Akademi Pertanian Yogyakarta Kab. Sleman
28 054027 Akademi Komunikasi Indonesia YPK Kab. Sleman
29 054028 Akademi Pariwisata Dharma Nusantara Sakti Kab. Sleman
30 054030 Akademi Pariwisata STIPARY Kab. Sleman
31 054047 Amik BSI Yogyakarta Kab. Sleman
32 054056 Akademi Pariwisata BSI Yogyakarta Kab. Sleman
33 054057 Akademi Keperawatan Panti Rapih Yogyakarta Kab. Sleman
34 054068 Akademi Teknik Radiagnostik dan Radioterapi Kab. Sleman
35 055006 Politeknik Seni Yogyakarta Kab. Sleman
36 055010 Politeknik Mekatronika Sanata Kab. Sleman

Pemetaan 2: PTS di Kodya Yogyakarta.


No. Kode Nama PTS DIY Kota
1 051002 Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa Kodya Yogyakarta
2 051003 Universitas Janabadra Kodya Yogyakarta
3 051006 Universitas Cokroaminoto Kodya Yogyakarta
4 051008 Universitas Widya Mataram Kodya Yogyakarta
5 051011 Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta Kodya Yogyakarta
6 051013 Universitas Ahmad Dahlan Kodya Yogyakarta
7 052003 Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Kodya Yogyakarta
8 053004 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Kodya Yogyakarta
9 053005 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Megar Kencana Kodya Yogyakarta
10 053006 Stisip Kartika Bangsa Kodya Yogyakarta
11 053007 Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan Kodya Yogyakarta
12 053009 Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa APMD Kodya Yogyakarta
13 053017 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Isti Ekatana Upaweda Kodya Yogyakarta
14 053025 Stmik El Rahma Kodya Yogyakarta
15 053028 Sekolah Tinggi Psikologi Yogyakarta Kodya Yogyakarta
16 053033 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Kodya Yogyakarta
17 053039 Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Visi Yogyakarta Kodya Yogyakarta
18 053040 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bethesda YAKKUM Kodya Yogyakarta
19 053041 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta Kodya Yogyakarta
20 053043 Sekolah Tinggi Kesehatan Al Islam Kodya Yogyakarta
21 054001 Akademi Akuntansi YKPN Kodya Yogyakarta
22 054005 Akademi Teknik YKPN Kodya Yogyakarta
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 557

23 054006 Akademi Manajemen Putra Jaya Kodya Yogyakarta


24 054007 Akademi Kesejahteraan Sosial AKK Kodya Yogyakarta
25 054010 Akademi Pariwisata Buana Wisata Kodya Yogyakarta
26 054011 Akademi Peternakan Brahma Putra Kodya Yogyakarta
27 054014 Akademi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga Bahtera Kodya Yogyakarta
28 054016 Akademi Sekretaris dan Manajemen Santa Maria Kodya Yogyakarta
29 054017 Akademi Perikanan Yogyakarta Kodya Yogyakarta
30 054020 Akademi Pariwisata Indraprasta Kodya Yogyakarta
31 054026 Akademi Pariwisata Yogyakarta Kodya Yogyakarta
32 054031 Akademi Maritim Ganesha Yogyakarta Kodya Yogyakarta
33 054039 Akademi Manajemen Administrasi Yogyakarta Kodya Yogyakarta
34 054041 Akademi Seni Rupa dan Desain MSD Kodya Yogyakarta
35 054048 Akademi Analis Farmasi Al Islam Kodya Yogyakarta
36 054060 Akademi Keperawatan Notokusumo Kodya Yogyakarta
37 054065 Akademi Bahasa Asing Sinema Kodya Yogyakarta
38 054066 Akademi Kesehatan Karya Husada Kodya Yogyakarta
39 054067 Akademi Farmasi Indonesia Kodya Yogyakarta
40 055001 Politeknik API Kodya Yogyakarta
41 055002 Politeknik LPP Kodya Yogyakarta
42 055007 Politeknik Muhammadiyah Yogyakarta Kodya Yogyakarta
43 055009 Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Kodya Yogyakarta

Pemetaan 3: PTS di Kabupaten Bantul.


No. Kode Nama PTS DIY Kota
1 051007 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Kab. Bantul
2 051015 Universitas PGRI Yogyakarta Kab. Bantul
3 051019 Universitas Mercubuana Yogyakarta Kab. Bantul
4 053001 STIKIP Catur Sakti Kab. Bantul
5 053010 STMIK Akakom Kab. Bantul
6 053015 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKP Kab. Bantul
7 053018 Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Kab. Bantul
8 053021 STMIK Amikom Kab. Bantul
9 53024 Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Kab. Bantul
10 053030 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global Kab. Bantul
11 053036 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Kab. Bantul
12 053044 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Kab. Bantul
13 054022 Akademi Sekretaris dan Manajemen Desanta Kab. Bantul
14 054023 Akademi Teknik PIRI Kab. Bantul
15 054035 Akademi Komunikasi Radya Binatama Kab. Bantul
16 054043 Akademi Manajemen Administrasi YPK Yogyakarta Kab. Bantul
17 054044 Akademi Fisioterapi YAB Yogyakarta Kab. Bantul
18 054046 Akademi Manajemen Administrasi Dharmala Kab. Bantul
19 054050 Akademi Kebidanan Yogyakarta Kab. Bantul
20 054055 Akademi Keperawatan YKY Yogyakarta Kab. Bantul
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 558

21 054061 Akademi Analis Kesehatan Manggala Yogyakarta Kab. Bantul


22 054062 Akademi Kebidanan Ummu Khasanah Kab. Bantul
23 054063 Akademi Keperawatan Karya Bakti Husada Yogyakarta Kab. Bantul
24 054064 Akademi Kebidanan Nyai Ahmad Dahlan Kab. Bantul
25 055008 Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia Kab. Bantul

Pemetaan 4: PTS di Kabupaten Gunung Kidul.


No. Kode Nama PTS DIY Kota
1 051017 Universitas Gunungkidul Kab. Gunungkidul

Pemetaan 5: PTS di Kabupaten Kulon Progo.


No. Kode Nama PTS DIY Kota
1 052001 IKIP PGRI Wates Kab. Kulonprogo

POLITEKNIK INSTITUT UNIVERSITAS


(1) (4) (5)

AKADEMIK SEKOLAH TINGGI


(2) (4)

Gambar 10. Pelaksanaan Kegiatan.

Perancangan–IT Akademik mahasiswa baru sebanyak-banyaknya de-


ngan mengedepankan standar-standar
Sistem Informasi Manajemen Keuangan yang diberikan lembaga atau universitas,
& Pelayanan Perguruan Tinggi hal ini dapat dilakukan dengan melalui:
ujian tulis, ujian on-line komputer atau
Pembayaran Pengelola- CBT (Computer Based Test), dengan ha-
Pendaftaran Daftar Biaya
Pendaftaran
an Mata sil informasi secara cepat diketahui oleh
Mahasiswa Ulang Kuliah,
Baru Secara
& Biaya
Dosen & calon mahasiswa baru dan mahasiswa. Di
Pendidikan
On-line (Host to Penjadwa samping itu juga melalui PMDK, yang
Host) -lan
hasilnya bisa diketahui secara on-line.
2. Daftar Ulang, diharapkan juga tidak
Pengisian &
Persetujuan Monitoring Pengelolaan Modul secara manual, akan tetapi calon maha-
Kartu Kehadiran Nilai untuk siswa atau mahasiswa sudah dapat mem-
Rencana Dosen & Mahasiswa
Orang bayar melalui rekening by IT.
Studi (KRS) Mahasiswa
Tua
3. Pembayaran biaya pendaftaran, ini juga
diharapkan tidak secara manual dan akan
Gambar 11. SIMAKU-PT. mempercepat pelayanan mahasiswa,
pembayaran dapat dilakukan dengan on-
Pada perancangan Sistem Informasi Ke- line Bank yang ditunjuk secara nasional.
uangan dan Pelayanan (SIMAKU-PT) Per- 4. Pengelolaan mata kuliah, dosen dan pen-
guruan Tinggi dilakukan dengan tahapan: jadwalan: kurikulum juga harus up-date
1. Pendaftaran mahasiswa baru secara on- dan melihat kebutuhan user (industri) dan
line: tujuannya adalah untuk menjaring keunikan dari hard dan soft skill (sertied
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 559

7 8 9 10 11 1
oleh asosiasi). Dosen juga harus dikem- Modul 2
bangkan terkait proses belajar mengajar 1
Pendaftaran mahasiswa baru

(e-learning) dan jadwal mata kuliah harus 2


Daftar ulang
dibuat aplikasi sistem yang baik. Pembayaran biaya
3
5. KRS (Kartu Rencana Studi) juga harus pendidikan
Pengelolaan mata kuliah.
dibuatkan sistem aplikasi yang baik, agar 4
Dosen & penjadwalan
Pengisian dan persetujuan
pelayanan mahasiswa meningkat. 5
KRS
6. Monitoring kehadiran dosen mahasiswa, 6
Monitoring kehadiran dosen
& mahasiswa
juga harus berbasis IT agar kinerja bisa 7
Pengelolaan nilai mahasiswa
terukur. Modul orang tua
8
7. Pengelolaan nilai, juga harus dibuat on-
line berbasis web, agar memudahkan se-
luruh civitas. Gambar 12. Rencana Jadwal
8. Modul untuk orang tua, maksudnya mo- Pengembangan.
nitoring orang terhadap anak didiknya
yang kuliah harus dapat dilihat orang tua, Proses Daftar Ulang
maka harus diwujudkan IT terintegrasi.

Pendaftaran ulang Proses Verifikasi Transfer Data Mahasiswa


mahasiswa baru (Pengisian Data & yang Daftar Ulang ke
biodata & perhitungan Generate NRP
Kelengkapan Daftar SIM Akademik
biaya pendidikan) Ulang

Gambar 13. Proses Daftar Ulang dan Pembayaran Biaya FRS.


Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 560

Pengelolaan Kurikulum (Mata Kuliah)


Memantau Pembayaran Lihat Jadwal Kuliah
(Tanya ke host to host)
Pengelolaan Dosen

Mengunggah Jadwal Perkuliahan (Mata Kuliah, Dosen,


Pengampu, Ruang & Waktu)
Lihat Transkrip Monitor Kehadiran
Mahasiswa
Menampilkan Jadwal Kepada Pengguna yang Berhak

Gambar 14. Pengelolaan Mata Kuliah


Dosen dan Penjadwalan. Gambar 15. Modul Orang Tua Wali.

Memasukan daftar mahasiswa wali untuk setiap dosen wali.

Menanyakan host to host apakah mahasiswa dimaksud telah membayar daftar ulang. Jika
iya maka mahasiswa dapat mengakses menu KRS & melakukan KRS.

Persetujuan KRS, setelah KRS disetujui, sistem akan mengirim nrp dan jumlah SKS ke host to host.

Mencetak KRS Mahasiswa yang telah membayar SKS.

Gambar 16. Pengisian dan Persetujuan KRS.

FGD (Forum Group Diskusi)

Pada gambar tersebut, telah dilakukan diskusi


terkait SIMAKUP-PT yang diikuti oleh tim
peneliti dengan pakar IT. Secara prinsip tim
telah berdiskusi terkait pelayanan akademik
berbasis IT, diwujudkan model yang untuk
membangun pelayanan terintegrasi meliputi:
Pendaftaran mahasiswa baru, KRS,
Pembayaran on-line, IT-untuk orang tua wali,
Proses Pembelajaran dan KRS serta
kebutuhan lainnya terkait “Pelayanan” Kata
Bambang Jatmiko (Ketua Peneliti)

Pada gambar tersebut, telah dilakukan diskusi


terkait SIMAKUP-PT yang diikuti oleh tim
peneliti dengan pakar IT. Pak Suryo Pratolo telah
menjelaskan bahwa, Kinerja PT akan baik apabila
pelayanan akademik baik, sehingga PT wajib
melaksanakan tentang bagaimana “Pelayanan
Terintegrasi” Upaya untuk mewujudkan tidak
terlepas dari sumber dana, sehingga “Membangun
infrastruktur IT-Terintegrasi” merupakan mimpi
seluruh civitas akademika untuk mencapai
tujuannya. Siapa yang harus bertanggung jawab ini
semua” seluruh civitas” dengan komando
pimpinan.
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 561

Pada gambar tersebut, telah dilakukan diskusi


terkait SIMAKUP-PT yang diikuti oleh tim peneliti
dengan pakar IT. Upaya pengembangan IT
ditunjang oleh : Komitmen, Disiplin, Kemauan
yang tinggi, Infrastruktur IT yang tersedia, dll.
Peneliti melihat dan ingin mengembangkan
“SIMAKUP-PT” ini untuk seluruh PTS seluruh
Kopertis 5 Yogyakarta. Bila semua mau berubah
“Change Management” dan perubahan adalah
menyakitkan bagi orang yang tak mau berubah”
selamat bekerja” sukses........

Kesimpulan dan Saran


Sustainable Competitive Advantage”.
Berdasarkan pembahasan di atas, maka Journal of Management, 17, 99.
peneliti dapat menarik suatu simpulan atas
dasar sebagai berikut: Brain Korea 21. “A Project for Nurturing
1. Perguruan Tinggi wajib memiliki pela- Highly Qualified Human Resources
yanan yang terintegrasi berbasis IT- for the 21st Century Knowledge-Based
Web. Society”.(http://unpan1.un.org/intrado
2. Kompetensi Dosen Perguruan Tinggi c/groups/public/documns/apcity/unpa0
harus ditunjang 3 aspek: Knowledge, 15416. pdf, diakses 17 Oktober 2013).
Skill dan Attitude.
3. Kualitas Perguruan Tinggi baik, jika se- Grant, R. M. (1991). “The Resource-Based
luruh unsur civitas dapat berprestasi da- Theory of Competitive Advantage: Im-
ri aspek Tri Dharma PT (Pendidikan, plications for Strategy Formulation,
Penelitian dan Pengabdian pada Masya- California Management Review”.
rakat). Spring, pp.114. UU No. 12 Tahun
4. Daya saing Perguruan Tinggi baik, jika 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
memiliki strategi yang baik: Differensi-
asi, Low Cost dan Fokus. Gultom, Syawal. 2009. “Learning Revoluti-
5. Good University Governance bisa dija- on: Benarkah Pilihan yang Men-
lankan dengan baik, jika tranparansi, desak”. (Waspada, 22/06/09).
akuntabilitas, responsibility dan fairnes
dilaksanakan dengan baik sehingga Hidayat, Dwi Suryanto. 2008. Strategi
kinerja Perguruan Tinggi akan mening- Membangun Kompetensi Organisasi
kat. dalam Rangka Meningkatkan Kinerja
6. Output pada tahun pertama: Laporan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di
Hasil, Jurnal nasional dan Internasional. Jawa Tengah. Tesis tidak dipublikasi-
kan. Semarang: Program Magister Ma-
Daftar Pustaka najemen, Pascasarjana Universitas Di-
ponegoro.
Amit, R. & Schoemaker. P. J. H. (1993).
“Strategic Assets and Organizational Masrur, Mukhamad. 2011. “Langkah-Lang-
Rent”. Strategic Management Journal, kah Strategis dalam Penetapan Daya
14, 33. Saing Universitas Menggunakan Tek-
nologi Informasi”. Jurnal Teknologi.
Barney, Jay B. (1991). “Firm Resources and Vol.1.No.2. Jombang: Universitas
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 562

Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unip- Sutopo, H. B. (2002). Metodologi Penelitian


du) Kompleks Ponpes Darul Ulum Kualitatif. Surakarta: Universitas Se-
Peterongan. belas Maret Press.

“Membangun Daya Saing, Kemandirian Sa- Tjiptono, Fandy. 2004. Manajemen Jasa.
ins, dan Teknologi Bangsa”, (on-line), Yogyakarta: Andi Offset.
(www.setneg.go.id, diakses 16 Okto-
ber 20-13). Tjiptono, Candra. 2005. Service Quality.
Yogyakarta: Andi Offset.
Moon, M. & Kim, K. S. (2001). “A Case of
Korean Higher Education Reform: “The Global Competitiveness Index”. World
The Brain Korea 21 Project”. Journal Economic Forum, diakses 17 Oktober
of Asia Pacific Education Review, Vol. 2013.
2, No. 2, 96–105.
Wernerfelt, B. (1984). “A Resource Based
Nickell, S. J. (1996). “Competition and Cor- View of The Firm”. Strategic Mana-
porate Performance”. Journal of Poli- gement Journal, 5, 171.
tical Economy, Vol. 104, 4, 724–746.
Wiratmo, Liliek Budiastuti & Kuswanto.
“Project 211 and 85”. (http:// www.china- 2014. Hibah Bersaing DP2M Dikti,
educenter.com/en/cedu/ceduproject21 Model Pemanfaatan Website Peme-
1.php, diakses 17 Oktober 2013). rintah Daerah sebagai On-line Public
Relations. (Kajian pada website Pe-
Schawab, K. & Sala-i-Martin, X. (2012). merintah Daerah di Jawa Tengah
The Global Competitiveness Report: (belum publikasi).
2012-2013. Genewa: World Econo-
mic Forum. Wiratmo, Liliek Budiastuti. Teknik Mem-
bangun Database Informasi Pembang-
Suffiyah, Arrafius. 2011. “Pengaruh Kuali- unan dan Potensi Jawa Tengah. Disa-
tas Layanan Akademik dan Birokrasi jikan pada Rapat Sinkronisasi Penja-
terhadap Kepuasan Mahasiswa”. Jur- ringan Data dan Informasi tahun 2012
nal Aset, ISSN-1693-928 X, Vol.13. diselenggarakan Setda Prov. Jawa Te-
No. 2. Universitas Negeri Semarang. ngah dalam rangka Mendukung Tahap
III (Perwujudan) Pembangunan Jawa
“Survei Tenaga Kerja Nasional (Sakernas) Tengah 2012-2013 di Surakarta, 30
BPS 2008-2012”. (http://www.bps. Januari 2012.
go.id/aboutus.php?booklet=1, diakses
17 Oktober 2013). “World University Rangkings 2013-2014”.
(http://www.timeshighereducation. co-
“Survei Angkatan Kerja Nasional Februari .uk/world-university rankings-/2013/
Tahun 2012”. (http://www.bps.go.id/ reputation-ranking, diakses 17 Okto-
aboutus.php?booklet=1, diakses 17 ber 2013).
Oktober 2013).

You might also like