BUPATI MALANG
PROVINSI JAWA TIMUR
[KEPUTUSAN BUPATI MALANG
NOMOR: 188.45/ 22 /KEP/35.07.013/2021
‘TENTANG
PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT
DARURAT CORONA VIRUS DISEASE 2019 DI KABUPATEN MALANG
Menimbang
Mengingat
[BUPATI MALANG,
fa. bahwa dalam rangka mengurangi kasws penyebaran
Corona Virus Disease 2019 di Kabupaten Malang,
dipandang perlu untuk melaksanakan pembatasan
‘kegiatan di wilayah Kabupaten Malang;
bs, bahwa berdasarkan perimbangan sebagaimana dimalesud
dalam huruf a dan untule melakeanalean Instruksi
Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 tentang,
emberlalman Pombatasan Kegiatan Maayaralat Darurat
Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan B.
maka perlu menetapkan Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus Disease 2019 di
Kabupaten Malang dengan Keputusan Bupati;
1, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabsh
Penyakit Menular;
2.Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
4.Undang-Undang Nomor 12 Tehun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan _-Perundang-undangen,
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang,
Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
5.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomot 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang.
Pemerintahan Daeral;2
6.Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Kekarantinaan Kesehatan;
7.Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang
Penanggulangan Wabah Penyakit Menular,
8.Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Beneana;
9.Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang
Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka
Pereepatan Penanganan Coruna Virus Disease 2019
(comp-19),
10,Pernturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12
‘Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
11.Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 tentang.
Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional;
12.Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19};
13,Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang
Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tabun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan
tas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80
‘Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
15, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020
tentang Pereepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019
i Lingkungan Pemerintah Daerah:
16.Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana Nomor 9.4 Tahun 2020 tentang Penetapan
Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah
Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia;
17.Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana Nomar 13. Tahun 2020 tentang Perpanjangan
Status Keadaan Tertentu Darurat Beneana Wabah
Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia;
18.Keputusan —-Menteri_-—=‘Kesehatan ——_Nomor:
HK.01.07/Menkes/104/2020 tentang Penetapan Infeksi
Novel Coronavinis (Infeksi 2019-nCo¥) sebagai Jenis
Penyakit yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangannya;3
19, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 440-830
‘Tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru
Produktif dan Aman Corona Virus Disease 2019 bag
Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kementrian Dalam
Negeri dan Pemerintah Daerah:
20. Instruksi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertingga,
dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2021 tentang,
Penggunaan Dana Desa Tahun 2021 dalam Pelalesanaan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala
Micro di Desa
21. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2021
tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
Darurat Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan
Bali:
22, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1
‘Tahun 2019 tentang Penyclenggaraan Ketenteraman,
Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 1 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan
Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan
Masyarakat;
23,Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 4
‘Tahun 2011 tentang Penanggulangan Bencana;
24.Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa
ali, terakir dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Malang Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubshan Kedua
‘tas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang.
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 11 Tahun 2019
tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum;
26. Peraturan Bupati Malang Nomar 20 Tahun 2020 tentang,
Pedoman Tatanan Normal Baru pada Kondisi Pandemi
Corona Virus Disease 2019, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Bupati Malang Nomor 57 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Malang
Nomor 20 Tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal
aru pada Kondisi Pandemi Corona Virus Disease 2019;Menetapkan
kesaTU
KEDUA
4
27. Keputusan Bupati Malang Nomor: 188 45/396/35.07.013/2021
tentang Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease
2019 di Kabupaten Malang;
28, Keputusan Bupati Malang Nomor: 188 45/383/35.07.013/2021
‘tentang Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease
2019 Tingkat Kecamatan, Kelurahan dan Desa
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat
Corona Virus Disense 2019 di Kabupaten Malang.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU dilakukan
‘dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (Sekol
Perguruan Tinggi, Akademi, Tempat Pendidikan
Pelatihan dilakukan secara daring/onkine;
Dpelaksanaan Keglatan pada sektor non esensial
Gliberlakukan 100% (seratus persen) Work From Home
(wre
. pelaksanaan kegiatan pada sektor
1. esensial seperti keuangan dan perbankan, pasar
‘modal, sistem pembayaran, teknolog!informasi dan
komunikasi, pechotelan non penanganan karantina
COVID-19, industri arientasi ekepor diberlakukan
50% (lima puluh persen) malesimal staf Work From
Office (WFO) dengan protokol Kesehatan secara
eta
2. csensial pada sektor_pemerintahan yang
memberikan pelayanan publik yang tidak bisa
itunda pelaksanzannya diberlakukan 25% (dua
puluh lima persen) malksimal staf Work From Office
(WFO) dengan protokol Kesehatan secara ketat;
3. kritikal seperti energi, Kesehatan, keamanan,
logistie dan transportasi, industri makanan dan
‘minuman serta penunjangaya, petrokimia, semen,
‘objek vital nasional, penanganan bencana, proyek
strategis nasional, konstruksi, utlitas dasar (listrik
dan irl, serta industri pemenuhan kebutuhan
pokok masyarakat schari-hari diberlakukan 100%
(seratus persen) maksimal staf Work From Office
(WFO) dengan protokol Keschatan secara ketat;KETIGA
5
4. untuk supermarket, pasar tradisional, —toko
Kelontong dan pasar swalayan yang menjual
ebutuhan seharichari dibatas! jam operasional
sampai pukul 20.00 waktu setempat dengan
‘kapasitas pengunjung 50% (ima pulub persen); dan
'5, untuk apotik dan toko obar dapat buka selama
24 jam,
4.pelaksanaan kegiatan makan/minum ditempat umum
(warung makan, rumah makan, kafe, pedagang kaki
Jima, lapak jajanan) baik yang berada pada lokasi
tersendisi maupun yang berlokasi pada pusat
perbelanjaan/mall hanya menerima delivery/take away
dan tidak menerima makan ditempat (dineinh
e.kegiatan pada pusat-_perbelanjaan/mall/pusat
perdagangan ditutup sementara Kecuali akses untuk
restoran, supermarket, dan pasar swalayan dapat
Giperbotehkan dengan memperhatikan ketentuan pada
Diktum KEDUA poin e.3 dan d;
f. pelaksanaan kegiatan Konstruksi (tempat konstruksi
ddan lokasi proyek} beroperasi 100% (seratus_persen)
dengan menerapkan protokol Kesehatan secara lebih
etat;
4 tempat ibadah (Masjid, Mushola, Gereja, Pura, Vibara
dan Klenteng serta tempat umum lainnya yang
‘ifungsikan sebagai tempat ibadah) ditutup sementara;
hfasitas umum (area publik, taman umum, tempat
wisata umum dan area publik lainnya) ditutup
sementara; dan
4. Kogiatan seni, budaya, olahraga dan sosial
kemasyarakatan (lokasi seni, budaya, sarana olahraga
‘dan Kegiatan sosial yang dapat menimbulkan keramaian
‘dan kerumunan) ditutup sementara,
Dalam rangka mencegah terjadinya penularan Corona Vins
Disease 2019 maka dilakukan dengan pengetatan alktvitas
an edulkasi dengan mempedomanihal-hal sebagai berikut:
1 Corona Virus Disease 2019 paling menular pada kondisi
tertutup, pertemuan pertemuan panjang (lebih dari 15
‘menit), interaksi jarak dekat, Keramaian, aktivitas
dengan bernapas kuat misalnya bernyanyi, berbicara
dan tertawa dan tidak memakai masker seperti pada
‘seat makan bersama;6
». penggunaan masker dengan benar dan konsisten adalah
protokol Kesehatan paling minimal yang harus
dliterapkan setiap orang:
e-mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer
‘secara berulang terutama setelah menyentuh benda
yang disentuh orang lain (seperti gagang pintu atau
Degangan tanga), menyentuh daerah wajeh dengan
tangan pertu dihindaris
G.jenis masker yang lebih baik, akan lebih melindungi
(eebagai contoh masker bedah sckali pakai lebih baik
dari masker Kain, dan masker NOS lebih baik dari
masker bedab). Saat ini, penggunaan masker sebanyak
2 (dua) lapis merupakan pilihan yang beik. Masker
sebaiknya perlu diganti setelah digunakan (24 (lebih dari
‘empat] jam);
fe penerapan protokol Kesehatan dilakukan dengan
mempertimbanglcan faktor ventilasi udara, durasi, dan
Jarak interaksi, untuk meminimalisirrisiko penularan
‘dalam berakcivitas
£. pertimbangan jarak dapat diterapkan sebagai berikut:
1. beraktivtas dari rumah saja, dan berinteraksi hanya
dengan orangrorang yang tinggal serimaly
2, jika harus meninggalkan rumah, maka harus selalu
‘mengupayakan jarak minimal 2 (dua) meter dalam
Derinteraksi = dengan = orang ain,
Mengurangi/menghindari Kontak dengan orang lain
‘yang tidak tinggal serumah; dan
3. mensosialisasikan berbagai petunjuk visual di
‘tempat umum terkait pencegahan dan penanganan
Corona Virus Disease 2019.
4 pertimbangan durasi dapat diterapkan sebagai berikut:
1, fika harus berinteraksi dengan orang lain
‘atau menghadiri suatu kegiatan, dilakukan dengan
urasi yang singkat untuk mengurangi risiko
penularan; dan
2. dalam perkantoran dan situasi berkegiatan lainny.
Penjadwalan dan rotasi dapat membantu untuk:
rmengurangi durasiinteraks
h.pertimbangan ventilasi dapat diterapkan sebagai
Derik:
1. berkegiatan di luar ruangan memiltki risiko
penularan yang jauh lebih rendah dibandingkan di
‘dalam ruangan; dan7
2. ruangan harus selalu diupayakan untuk memiliki
ventilasi udara yang baik. Membuka pintu, jendela
dapat dilakukan untule mengurangi_risiko
penularan. Dalam kondisi pintu atau jendela tidak
dapat dibuka, maka air purifler dengan High
feioney Particulate Air (HEPA) filer dapat
digunakan i dalam ruangan.
4. dalam kondisi penularan sudah meluas di komunttas,
maka intervensi yang lebih ketat dengan membatasi
rmobilitas masyarakat secara signifikan perlu dilakukan;
Ji. penguatan 37 (testing, tracing, treatment) perlu terus
éiterapkan:
1, testing perlu ditingkatkan sesusi dengan tingkat
positivity rate mingguan, dengan ketentuan sebagai
Derikut:
Positivity rate [Jumlah tes (per 1000
smingguan [penduduk per minggu)
% T
SoH 3
SIS IH 70
325% 15
Testing peti terus ditingkatkan dengan target
positivity rate <10% (sepuluh persen}; testing peri
terus ditingkatkan terhadap suspek, yaitu mereka
‘yang bergejala, dan juga kontak erat. Target orang
‘dites per hari dan untuk Kabupaten Malang
sebanyak §.651 (lima ribu enam ratus lima puluh
satu) orang per hari
2. tracing perlu dilakukan sampai mencapal lebih dari
15 Kontak erat per kasus konfirmasi. Karantina
perlu dilakukan pada yang diidentifkas’ sebagai
kontak erat, Setelah diidentifixasi kontale erat harus
segera diperikea (entry-tes) dan Karantina perlu
dijalankan. Jika hasil pemeriksaan positif maka
perl dilakukan isolasi, Jika asi pemeriksaan
negatif maka perlu dilanjutkan karantina, Pada hari
eS (ima) karantina, perlu dilakukan pemeriksaan
Kembali (exttesq) untuk melihat apakah virus
terdeteksi setelah/selama masa inkubasi. Jika
negatif, maka pasien dianggap selesai karantina; danKeEMPaT
KEUMA
KEENAM
3. treatment perlu dilaukaan dengan komprehensif
sesuai dengan berat gejala. Hanya pasien bergejala
sedang, berat, dan itis yang perlu dirawat di
rumah sakit. Isolasi perlu dilakukan dengan ketat
“untuk mencegah penul
keupaya peroepatan vaksinasi herus terus dilakukan
untuk melindungi sebanyak mungkin orang dan upaya
{nj dilakuken untuk menurunkan lajuy penularan serta
‘mengutamalcan keselamatan mereka yang rentan untuk
meninggal (seperti lansia, orang dengan komorbid)
mengingst kapasitas keschatan yang terbatas
dan dampak jangka panjang dari infeksi Corona Vins
Disease 2019,
Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus
Disease 2019 di Kabupaten Malang dibebenkan pada
Anggaran Penday
Malang dan/atau sumber dana lain yang sah sesuai
an dan Belang Duerah Kabupaten
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat
Corona Virus Disease 2019 di Kabupaten Malang.
lilaksanakan dengan tetap berpedoman pada ketentuan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berti
Mikro dan Optimalisas! Posko Penanganan Corona Virus
Disease 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan dalam Ranga
Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 di
Kabupaten Malang.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat
sebagaimana dimakeud dalam = Diktum —_KESATU
‘adalah selama 18 (delapan betas) hari terhitung mula
tanggal 3 Juli 2021 sampai dengan tanggal 20 Juli 2021°
KETUJUH : Keputusan Bupat ini mula berlaleu pada tanggalditetapkan.
Ditetapkan di Kepanjen
pada tanggsl 2 quii 2021
Salinan Keputusan ini disampaian kepada:
Yeh, Sdr. 1, Gubernur Javea Timur;
2.Kepala —Pelaksana” Badan
Penanggulangan Beneana Daerah
Provinsi Jawa Timur,
3.Ingpektur Kabupaten Malang:
4.Kepala Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kabupaten Malang:
'5,Camat se Kabupaten Malang;
6. Lurah se Kabupaten Malang:
17. Kepala Desa se Kabupaten Malang.