Professional Documents
Culture Documents
Photo 5-29 Sampling Concrete Powder on Photo 5-30 Sampling Concrete Powder on
Beam ‘As – 16 (Jetty 1)’ Pile ‘TP 13 – A (Catwalk Jetty 2)’
0-2 cm 0,137
Location : Jetty 2 Catwalk 2-4 cm 0,058
ASTM C 114 - 05
Component : Concrete Pile 13/A 4-6 cm 0,036
6-8 cm 0,028
0-2 cm 0,178
Location : Pipeline Jetty 2 2-4 cm 0,057
ASTM C 114 - 05
Component : Slab 4-6 cm 0,042
6-8 cm 0,039
0-2 cm 0,115
Location : Jetty 1 2-4 cm 0,054
ASTM C 114 - 05
Component : Beam As - 16 4-6 cm 0,044
6-8 cm 0,035
Table 5-13 Chemical Analysis Results from Original / Dry Samples (105 o C) in % Weight on Metering
House
0-2 cm 0,121
Location : Metering House 5 ABC 2-4 cm 0,100
ASTM C 114 - 05
Component : Machinery Foundation 2 4-6 cm 0,090
6-8 cm 0,082
0-2 cm 0,106
Location : Metering House 5 ABC 2-4 cm 0,076
ASTM C 114 - 05
Component : Machinery Foundation 4 4-6 cm 0,059
6-8 cm 0,050
0-2 cm 0,256
Location : Metering House 5 ABC 2-4 cm 0,242
ASTM C 114 - 05
Component : Machinery Foundation 5 4-6 cm 0,183
6-8 cm 0,153
0-2 cm 0,052
Location : Metering House 4,5 2-4 cm 0,041
ASTM C 114 - 05
Component : Coloumn 4-6 cm 0,031
6-8 cm 0,028
Dari hasil pengujian Chloride Content didapatkan kadar klorida tertinggi pada
area Jetty adalah 0,178 % /m3 dengan kedalaman penetrasi 0 – 2 cm pada bagian
komponen Slab Axis Pipeline Jetty 2 seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.13.
Sedangkan kadar klorida tertinggi pada area Metering House adalah 0,256 % /m 3
dengan kedalaman penetrasi 0 – 2 cm pada bagian komponen Machinery Foundation 5 di
Metering House 5 ABC seperti yang ditunjukan pada Tabel 5.14.
Nilai 0,178% /m3 dan 0,256% /m3 > 0,10 % CT / Cement weigth (Menurut
persyaratan Standard Mutu BS 8110 - 85 Part 1 (Halaman 145) , artinya penentrasi
Klorida pada kedalaman 20 mm sudah melampaui standar 0.1 % pada bagian komponen
Slab dan Machinery Foundation.
Dilakukan perhitungan umur layan berdasarkan rumus Ficks Kedua, yang diambil
dari referensi: Azad, K. “Chloride diffusion in concrete and its impact on corrosion of /
reinforcement, Department of Civil Engineering King of Fahd University of Petroleum
and Minerals Phahran I 31261, Saudi Arabia; Sih Wuri Andayani dan Iswandi Imran”
dalam Laporannya yaitu ”Pengaruh Latex Alam Styrina terhadap Umur Layan
Konstruksi”. Institut Teknologi Bandung.
Perhitungan:
Untuk kedalaman tebal penetrasi klorida x = 20 mm
x2
2
t =
4D e
[( −1
( C
1− x
Cs ))]
22
2
=
4 (5,32742) e
[( −1
( 1−
0,256
3,500 ))]
= 32,54 tahun / 20 mm
Dari data tersebut, seharusnya dalam keadaan normal, kedalaman penetrasi
sebesar 100 mm baru akan tercapai dalam jangka waktu 32,54 Tahun. Namun, laju
chloride tersebut sudah tercapai dalam kurun waktu 15 tahun saja (selisih tahun dibangun
dengan tahun pengujian).