You are on page 1of 6
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA e BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN Jalan Hang Jebat 3 Blok F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 Telepon : (021) 724 5517 - 7279 7302 Faksimile : (021) 7279 7508 Laman (Website) : www.bppsdmk.depkes.go.id GERMAS Nomor KU.03.07/1V\S66 12020 \f September 2020 Lampiran Tiga berkas Hal Perbaruan Petunjuk Teknis Pemberian Insenstif ‘Tenaga Kesehatan dalam Penanganan Covid-19 Yth, Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Institusi Kesehatan Pengusul Insentif Bagi Tenaga Kesehatan Dalam Penanganan Covid-19 Memperbaharui surat kami terdahulu Nomor KU.03.07/1N/1171/2020 Tanggal 13 Juli 2020 Perihal Perbaruan Petunjuk Teknis Pemberian Insenstif Tenaga Kesehatan dalam Penanganan Covid-19, bersama ini kami sampaikan Perbaruan Petunjuk Teknis Pemberian Insenstif Tenaga Kesehatan dalam Penanganan Covid-19. Petunjuk teknis tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi Tim Verifikator Pusat dan Daerah dalam menetapkan jumlah maksimal tenaga kesehatan dalam penanganan COVID-19 yang akan menerima insentif pada setiap satuan kerja (fasilitas pelayanan kesehatan dan institusi kesehatan). Untuk jumlah kasus COVID-19 yang dilaporkan oleh RS mengacu kepada jumiah kasus input dalam Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Online Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan. Data jumiah kasus dalam SIRS Online ini menjadi acuan bagi Tim Verifikator dalam verifikasi usulan insentif tenaga kesehatan yang menangani COVID- 19di RS. Petunjuk teknis yang telah diperbarui ini digunakan sebagai acuan bagi RS Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan dan Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM), serta bagi Dinas Kesehatan dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan/Satuan Kerja milik Pemerintah Daerah untuk pengusulan insentif terhitung mulai September 2020. Dengan adanya perbaruan petunjuk teknis dimaksud, maka petunjuk teknis sebelumnya dinyatakan dicabut dan tidak berlaku, yang Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima kasih Badan PPSDM Kesehatan, 9f. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL (K), MARS 196205231989031001 Tembusan 1. Menteri Kesehatan 2. Gubernur se-Indonesia 3. Bupati/Walikota se-Indonesia 4, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Lampiran | Surat Nomor ; KU.03.07/I/\S 66 /2020 Tanggal \S September 2020 MEKANISME PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA KESEHATAN DAN BESARAN NOMINAL INSENTIF TENAGA KESEHATAN PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN INSTITUSI KESEHATAN YANG MENANGANI COVID-19 BERDASARKAN JUMLAH KASUS YANG DITANGANI Tabel 4 Jumlah Tenaga Kesehatan di RS Pusat, RS TNI/ POLRI, RS Pendidikan, RS Pemerintah Daerah, dan RS Swasta Ruang Isolasi/HCU/ICU = Pasien/Kasus | ¥ Dokter Spesialis 2 Dokter 2 Perawat/ Bidan 1-10 10 1-10 20-80 11-20 11-20 11-20 81-120 | 24-30 21-30 21-30 121-180, 31-40 31-40 31-40 161-240 41-50 41-50 41-50 241 — 300 51- 100 51 - 100 51-100 sor-600 | >100 >100 >100 >600 Jika jumiah pasien/kasus melebihi 100, maka perhitungan jumlah tenaga kesehatan ditetapkan berdasarkan rasio (perbandingan jumlah kasus dengan jumlah tenaga kesehatan sesuai kebutuhan). B, Ruang IGD/Triase Jumlah dokter spesialis, dokter, perawat, bidan dan tenaga Kesehatan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan ©. Petugas Penunjang Lain Jumlah Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM), Radiografer, Tenaga Farmasi, Tenaga Elektromedis, dan tenaga kesehatan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan Tabel 2 Jumlah Tenaga Kesehatan di RS Darurat Covid-19 dan RS Lapangan 2 Pasien Dirawat dalam 1 Bulan | © Dokter Spesialis | Dokter | » Perawat/ Bidan 1-10 2-10 2-10 20-80 11-20 14-20 11-20 81-120 21-30 21-30 21-30 121-180 : 31-40 31-40 | 31-40 “181-240 41-50 41-50 | 41-50 | 241-300 51-100 51-100 51-100 | 301-600 [- 401 - 1000 101 - 300 101-300 | 601-4000 >1000 >300 >300 | ~~ >4000 Jika jumlah pasien/kasus melebihi 1000, maka perhitungan jumlah tenaga kesehatan ditetapkan berdasarkan rasio (perbandingan jumlah kasus dengan jumlah tenaga kesehatan sesuai kebutuhan). ‘A. Ruang IGD dan Ruangan lain Jumlah dokter spesialis, dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan B. Petugas Penunjang Lain Jumiah Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM), Radiografer, Tenaga Farmasi, Tenaga Elektromedis, dan tenaga kesehatan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan Tabel 3 Jumlah Tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota = Tenaga Surveilans dan Tenaga | Kategori z ae ODP Kesehatan Lainnya _ Kab/ Kota Provinsi Kategori 1 < 500 8-12 8-12 Kategori 2 500 - 1000 13-20 13-20 Kategori 3 > 1000 >20 >20 Jumlah tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan mempertimbangkan jumlah pengamatan dan penelusuran kasus ODP, OTG dan PDP COVID-19 di lapangan Jika jumlah kasus melebihi 1000, maka perhitungan jumlah tenaga kesehatan ditetapkan berdasarkan rasio (perbandingan jumlah kasus dengan jumlah tenaga kesehatan sesuai kebutuhan) Tabel 4 Jumlah Tenaga Kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kategori a lS eal PDP, | Jumiah Tenaga Kesehatan Kategori 1 <100 8-12 Kategori 2 400 - 200, 13-20 Kategori 3 >200 >20 | Jumlah tenaga kesehatan yang dibutuhkan di Puskesmas mempertimbangkan kepada jumlah kasus yang meliputi 1. Penanganan ODP, OTG dan PDP Covid-19 2. Pengamatan langsung (screening) 3. Pengamatan dan penelusuran kasus di lapangan Jika jumlah pasien/kasus melebihi 200, maka perhitungan jumlah tenaga kesehatan ditetapkan berdasarkan rasio (perbandingan jumlah kasus dengan jumlah tenaga kesehatan sesuai kebutuhan) Tabel 5 Jumlah Tenaga Kesehatan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Kategori z Sa eee PDP, | Jumtah Tenaga Kesehatan Kategori 1 <100 | 8-12 Kategori 2 400 - 200 13-20 Kategori 3 >200 >20 Jumiah tenaga kesehatan yang dibutuhkan di BKPM mempertimbangkan jumlah kasus OTG, ODP, dan PDP COVID-19 di rawat jalan. Jika jumiah pasien/kasus melebihi 200, maka perhitungan jumlah tenaga kesehatan ditetapkan berdasarkan rasio (perbandingan jumlah kasus dengan jumlah tenaga kesehatan sesuai kebutuhan) Kepala Badan-PPSDM Kesehatan, r. Abdul Kadir, Ph.D,'Sp.THT-KL (K), MARS 3205231989031001 Lampiran Il Surat Nomor : KU.03.07/II/(¢66 /2020 Tanggal \s September 2020 PENJELASAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN 4. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Pasien yang Dirawat dim satu Bular Maksimal Pasien yang dirawat sesuai standar dalam XE Maksimal Kebutuhan Nakes = © Nakes yang dibutuhkan 2. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Pada Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/ Kota }= Pasien OTG, ODP dan POP dalam ‘satu bulan a X = Maksimal Kebutuhan Nakes = = Nakes yang dibutuhkan E Batas Tertinggi pasien OTG, ODP, dan POP 3. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Pada Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) © Eksisting Kasus OTG, ODP, PDP, Screening dalam satu bulan x © Maksimal Kebutuhan Nakes = 2 Nakes yang dibutuhkan © Batas Tertinggi Kasus OTG, ODP, POP ‘Screening 4. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Pada Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) yang menangani Covid-19 : © Eksisting Kasus OTG, ODP, POP, ‘Screening dalam satu bulan © Maksimal Kebutuhan Nakes = © Nakes yang dibutuhkan © Batas Tertinggi Kasus OTG, ODP, POP Screening Lampiran Ill Surat Nomor : KU.03.07/IU\S66 /2020 Tanggal \s September 2020 PERHITUNGAN BESARAN NOMINAL INSENTIF BAGI TENAGA KESEHATAN YANG MENANGANI COVID-19 Jumiah masa penugasan - ———— x _E Insentif per bulan = ¥ Insentif yang diterima 14 hari (dapat disesuaikan dengan jadwal jaga atau jadwal kerja pelayanan) Keterangan : 1. Perhitungan masa penugasan tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19 adalah jumlah waktu bertugas dan jumlah waktu karantina, 2. Pembagi 14 hari merupakan waktu kerja efektif minimal dalam 1 bulan di fasilitas pelayanan Kesehatan dan institusi kesehatan. Waktu kerja efektif ini dapat disesuaikan dengan jadwal jaga atau jadwal kerja pelayanan yang beriaku di fasilitas pelayanan kesehatan. 3. Perhitungan ini dapat menyesuaikan dengan jadwal (jaga) pelayanan dalam 1 bulan ‘sesuai ketentuan fasilitas pelayanan kesehatan dan institusi kesehatan, Kepala Badan PPSDM Kesehatan,

You might also like