You are on page 1of 3
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Jenderal Soeharto Nomor 57 Kupang Kode Pos 85118 Telepon (0380) 833064 Faximili 821954, e-mail: sma@disdik nttprov.go.id Laman: http://disdik.nttprov.go.id ‘Nomor Lampiran Hal 31 Maret 2021. 422/1044/PK/2021; Yth. Para Kepala SMA/SMK dan SLB z se-Provinsi Nusa Tenggara Timur ‘Surat Edaran Percepatan masing-masing Pembelajaran Tatap Muka di- Terbatas. Tempat. Memperhatikan Siaran Pers Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indoensia Nomor 97/sipres/AG/IIV2021 Tanggal 30 Maret 2021 tentang Dorong Akselerasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Pemerintah Umumkan Keputusan Bersama Empat Menteri, maka dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut. 1. Pembelajaran Tatap Muka Terbatas dilakukan setelah Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Sekolah divaksinasi Covid-19 secara lengkap, oleh karena itu Kepala Sekolah bersama Ketua Musyawarah Kepala Sekolah (MKKS) dan Koordinator Pengawas Sekolah berkoordinas| dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk melakukan percepatan Vaksinasi Covid-19 kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Sekolahnya masing-masing; 2. Ujicoba pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka terbatas dapat dilakukan mulai Bulan Mei 2021; 3. Sekolah yang dapat menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka secara terbatas wajib memenuhi ketentuan sebagal berikut a. Sekolah wajib mengisi daftar periksa pada laman website DAPODIK (Oata_ Pokok Pendidikan) untuk = menentukan —_kesiapan_satuan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka. Adapun rincian daftar periksa dimaksud, antara lain 1) Ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan, yaltu sekurang- kurangnya memilki: a) toilet bersih dan layak; b) sarana CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dengan air mengalir menggunakan sabun atau cairan pembersih tangan (hand sanitizer); ©) disinfektan 2) Mampu mengakses fasilitas layanan Kesehatan (puskesmas, link, rumah sakit, dan lainnya); 3) Memiliki thermogun (pengukur suhu tubuh tembak), Suhu badan ditetapkan tidak melebihi 37,3 derajat celcius. b. Sekolah membuat kesepakatan bersama komite, orang tua/wali peserta didik, dan satuan pendidikan (yang dituangkan dalam bentuk surat pernyataan bermeterai minimal Rp. 10.000 dari orang tua pesefta didik dan berita acara pertemuan) terkait kesiapan melakukan pembelajaran tatap muka terbatas di Sekolah, dengan terlebih dahulu memberikan penjelasan kepada orang tua terkait protokol Kesehatan; 4. Apabila ada orang tua/wali yang tidak memperkenankan anaknya ke Sekolah, maka Sekolah wajib melaksanakan pembelajaran jarak jauh bagi peserta didik tersebut; 5. Pembelajaran tatap muka terbatas dapat dikombinasikan dengan pembelajaran jarak jauh agar Kesehatan dan keselamatan warga pendidikan dapat terus menjadi prioritas; 6. Metode Pembelajaran Tatap Muka Terbatas dan Pembelajaran Jarak Jauh tetap mengacu pada Petunjuk Teknis Proses Pembelajaran pada Sekolah Menengah Atas ( SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB) pada Masa Tatanan Normal Baru Tahun Pelajaran 2020/2021 Nomor 422/217/PK/2020 Tanggal 14 Juli 2020, yaitu a. Pembelajaran Tatap Muka: 4) Shift a) Peserta didik dalam 1 (satu) rombongan belajar yang normal dibagi menjadi 2 (dua) rombongan belajar dengan jumlah peserta didik maksimal dalam 1 (satu) rombongan belajar adalah 18 (delapan belas) orang; b) Shift pertama, akan molaksanakan pembelajaran di Sekolah pada pagi hari mulai pukul 07.30-11.00 sedangkan shift kedua akan melaksanakan pembelajaran di sekolah pada pukul 12.30-16. Tiap satu Jam pelajaran berdurasi 35 menit; Alokasi waktu per jam pelajaran untuk SLB berdurasi 25 - 30 meni. jlang Kelas: Peserta didik dalam 1 (satu) rombongan belajar yang normal dibagi menjadi 2 (dua) rombongan belajar dengan jumlah peserta didik maksimal dalam 1 (satu) rombongan belajar adalah 18 (delapan belas) orang; b) Kelas X melaksanakan pembelajaran di Sekolah pada pagi hari Senin dan Kamis, Kelas XI melaksanakan pembelajaran di Sekolah pada hari Selasa dan Jumat, serta Kelas XII melaksanakan pembelajaran di Sekolah pada hari Rabu dan Sabtu; ©) Pengaturan jam pelajaran yaitu: Senin - Kamis, dan Sabtu mulal pukul 07.30-12.30 sedangkan Jumat mulai pukul 07.30-12.00; d) Tiap satu mata pelajaran berdurasi 45 menit; e) Kelas yang tidak melakukan pembelajaran di Sekolah, melakukan pembelajaran di rumah dengan metode Online, atau Offline, atau manual; 3) Sekolah dapat memilih salah satu sistem di atas sesuai dengan kondisi Sekolah masing-masing. b. Pembelajaran Jarak Jauh 1) Metode dalam jaringan (daring/oniine) yaitu: 2) 3) a) Membuat Kelas Maya menggunakan akses Rumah Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di laman: belajar.kemdikbud.go.id atau portal pembelajaran lainnya baik yang gratis maupun berbayar; b) Membuat grup-grup dalam media sosial seperti grup whatsapp atau facebook dan Guru serta peserta didik dapat melakukan proses pembelajaran di dalam grup tersebut; c) Melakukan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan media video conference untuk melakukan pembelajaran jarak jauh secara tatap muka. Metode luar jaringan (luring/offiine) yaitu Guru mengunduh materi-materi ajar dari internet atau Rumah Belajar, lalu dibagikan ke peserta didik masing-masing saat bertemu di Sekolah untuk dipelajari dan dikerjakan di rumah; dan Metode penugasan secara manual yaitu Guru memberikan penugasan secara manual kepada peserta didik sesual dengan kompetensi dasar yang ada untuk dikerjakan di rumah masing-masing dengan mempertimbangkan waktu mengerjakan tugas sesu: fengan sisa jam tatap muka dan dikumpulkan pada saat masuk Sekolah atau dengan cara dikirimkan menggunakan email atau media sosial (whatsapp). 7. Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Kependidikan wajib hadir di Sekolah selama masa pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak-jauh di rumah; 8. Untuk Sekolah berasrama, pembukaan secara bertahap yaitu: a, Kapasitas < 100 peserta didik: bulan | hanya 50%, dan bulan Il 100%; b. Kapasitas > 100 peserta didik: bulan | hanya 25%, bulan I! 60%, bulan 1 75%, dan bulan IV 100%. 9. Pembelajaran praktik merupakan keahlian inti SMK, oleh karena itu pelaksanaan pembelajaran praktik mata pelajaran produktif bagi peserta didik SMK diperbolehkan di semua zona dengan wajib menerapkan protokol Kesehatan dengan tetap meminta persetujuan dari orang tua/wali; 10. Praktik Kerja Industri (Prakerin) untuk jenjang SMK dapat dilaksanakan oleh semua SMK dan terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan mitra dunia usaha dan industri yang menjadi lokasi praktik serta persetujuan orang tua/wali; 14. Apabila Prakerin tidak dapat dilaksanakan, maka dilakukan di Sekolah dalam bentuk Project Work atau penugasan terstruktur yang setara dengan jam Prakerin, dan sesuai dengan jenis kompetensi yang diterapkan di industri mitra; 142. Pengawas binaan wajib melakukan supervisi pembelajaran di Sekolah selama masa Uji Coba dan Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas serta memberikan laporan kepada Kepala Dinas melalui Koordinator Pengawas masing-masing; 13,Kepala Sekolah wajib melaporkan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas kepada Kepala Dinas melalui Pengawas Binaan masing-masing; 14, Sekolah yang menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka wajib membentuk Tim Kesehatan yang bekerja sama dengan Tim Kesehatan atau Puskesmas terdekat; 15. Apabila terindikasi dalam kondisi tidak aman atau tingkat risiko daerah berubah, Séteiah wal ‘melakukan penyesuaian pembelajaran ke pembelajaran jarak jaul Demikian, atas perhatian dan kerja samanya, disampaikan terima kasih. KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN sf 199606 1 001 Tembusan 1. Gubernur Nusa Tenggara Timur di Kupang; 2 Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur di Kupang: 3. Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang; 4. Koordinator Pengawas SMA/SMK/SLB se-Provinsi Nusa Tenggara Timur masing-masing di Tempat; 5. Ketua MKKS SMA/SMKISLB se-Provinsi Nusa Tenggara Timur masing-masing di Tempat.

You might also like