You are on page 1of 39
CMS ETC merar hired METODOLOGI A mie) ya aL RISET PENDIDIKAN DAN SOSIAL o> ~ nr es a METODOLOGI PENELITIAN Teori dan Praktik Riset Pendidikan dan Sosial Copyright @ Penulis Diterbitkan oleh Penerbit Litera Yogyakarta, Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang A/ Right Reserved. Hak Penerbitan pada Penerbit Litera tahun 2012. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. Cetakan Pertama, 2019 oleh Penerbit Litera Yogyakarta YXIl + 350 him, 15.5 cm x 23 cm Penulis : Moh. Slamet Untung Editor + Ahmad Ta'rifin Pengantar +: Prof. Dr.phil. Asfa Widiyanto, M.Ag., MA. Perancang Sampul — : Zaedun Penata Letak + Abi Galih PA. Oiterbitkan Dleh: Penerbit oN litéra Suronatan NG II/BE3 Yogyakarta Telp. 0852-2633-0202. Email: katakliteral@gmailcom ISBN: 978-623-90659-3-5 PENGANTAR PENULIS Alhamdulillah Rabb al’-Alamin, penulis mengucapkan syukur atas segala nikmat yang telah dikaruniakan Allah. Penulis juga menghaturkan shalawat dan salam ke haribaan Junjungan Nabi Agung Muhammad saw., Pemilik syafa’at al- ‘udzma di akhirat kelak. Karena inayah dari Allah swt. semata, penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku ini. Penulis sering menyampaikan di hadapan para mahasiswa ketika mengajar bahwa dirinya sebenarnya ingin sekali menulis buku tentang metode _ penelitian. Argumentasinya cukup sederhana, penulis sudah 5 tahun lebih (2013 - sekarang) mengampu mata kuliah Metodologi Penelitian dan Metode Penelitian Pendidikan dengan menggunakan banyak referensi, namun tidak satu pun di antara referensi tersebut yang merupakan karya penulis. Untuk itulah, penulis membulatkan tekad untuk segera mewujudkan keinginan menyusun buku Metodologi Penelitian. Akhirnya, keinginan tersebut dapat diwujudkan sekarang. Penulis berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberi motivasi dan dukungan dalam penyusunan dan penerbitan karya ini. Mereka adalah Dr. Ade Dedi Rohayana, M.Ag. selaku Rektor IAIN Pekalongan, Dr. M. Sugeng Sholehudin, M.Ag. selaku Dekan FTIK IAIN Pekalongan, Dr. Makrum Kholil, M.Ag. selaku Direktur Pascasarjana IAIN Pekalongan, dan pengelola Pascasarjana IAIN Pekalongan xiil| Mah. Slamet Untung lainnya. Penulis juga berterima kasih kepada Penerbit Liter, Yogyakarta. Ini adalah kali kedua buku penulis diterbi,,, olehnya. Terimakasih tak terhingga penulis haturkan kepaj Prof. Dr.phil. Asfa Widiyanto, M.Ag. M.A Direkty, Pascasarjana IAIN Salatiga, yang telah berkenan member; i kata pengantar buku ini. Terakhir, terimakasih kepada edito, buku ini, Ahmad Ta’rifin, M.A., seorang doctor in waiting, Buku ini terdiri dari 4 bagian. Bagian pertama Penganta, umum terdiri dari bab 1 manusia dan permasalahan terdir dari alam manusia dan permasalahan manusia, bab 1 pendekatan untuk memperoleh pengetahuan terdiri dar makna pengetahuan: pengetahuan dari orang lain/piha) berwenang, pengetahuan dari pengalaman sendiri dan ak, sehat, pengetahuan dari Pesan-pesan media populer pengetahuan dari keyakinan/nilai-nilai ideologi, pendekatar nonilmiah, dan pendekatan ilmiah, dan berpikir deduktif dar berpikir induktif, bab 3 tugas-tugas ilmu pengetahuan dar penelitian terdiri dari pengertian ilmu pengetahuan/sains dar tugas ilmu pengetahuan dan penelitian. Bagian kedua konsep metodologi penelitian terdiri dar bab 4 metodologi dan penelitian terdiri dari pengertia metodologi, pengertian penelitian, tujuan penelitian, bab ! metodologi penelitian dan metode penelitian terdiri dar Ppengertian metodologi _penelitian, pengertian metod! penelitian, bab 6 metodologi penelitian pendidikan terdiri dat Pengertian pendidikan, pendidikan dan Ppenelitian: tug? pendidikan, fungsi pendidikan, teori pendidikan, subjek didi dan konsep penelitian pendidikan: Pengertian penelitie Pendidikan, — fungsi Penelitian pendidikan, _sejar@ perkembangan penelitian pendidikan, Bagian ketiga ragam Penelitian terdiri dari bab 7 rag! Penelitian ditinjau dari tujuan terdiri dari peneliti? eksploratif, penelitian Pengembangan, penelitian verifika! Wetodalogi Penelitien: Teori den Pratik Riset Pendidikan dan Sosial | xiii dan penelitian eksplanatif, bab 8 ragam penelitian ditinjau dari fungsi terdiri dari penelitian dasar/murni, penelitian terapan, dan penelitian evaluatif, bab 9 ragam penelitian ditinjau dari pendekatan terdiri dari penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif, bab 10 ragam penelitian ditinjau dari bidang terdiri dari penelitian kependidikan dan penelitian nonkependidikan, bab 11 ragam penelitian ditinjau dari tempat terdiri dari > penelitian lapangan, bab 12 ragam penelitian ditinjau dari waktu terdiri dari penelitian longitudinal (penelitian bujur): > penelitian deret waktu, studi panel, dan studi kohort, dan penelitian cross-sectional (penelitian silang), bab 13 ragam penelitian ditinjau dari taraf terdiri dari penelitian deskriptif » dan penelitian inferensial. z Bagian keempat LKlasifikasi penelitian berdasarkan permasalahan terdiri dari bab 14 penelitian kuantitatif dan kualitatif terdiri dari penelitian kuantitatif, dan penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif, dan penelitian kualitatif, bab 15 metode-metode penelitian kuantitatif, _penelitian = eksperimental: eksperimen murni/sungguhan, eksperimen semu, eksperimen lemah, dan eksperimen subjek tunggal, dan penelitian noneksperimental: penelitian deskriptif, penelitian survei, penelitian ex post facto, penelitian komparatif, penelitian korelasional, penelitian tindakan, dan penelitian dan pengembangan, bab 16 metode-metode penelitian kualitatif terdiri dari penelitian interaktif: studi etnografik, studi historis, studi fenomenologis, studi kasus, teori dasar, dan studi kritis, dan penelitian noninteraktif: analisis konsep, analisis historis, © dan analisis kebijakan. _ Last but not least, penulis menyadari bahwa buku ini memiliki banyak kekurangan. Namun demikian, penulis berharap buku ini bermanfaat bagi khalayak, terutama para ” akademisi dan praktisi yang menaruh minat terhadap kajian Be Woh Soret tetwg metode penelitian baik secara teoretik maupun praktik de menjadi amal shalih penulis. 7 Pascasarjana LAIN Pekalongan, September mm: Penulis, i Moh. Slamet Untung BAB 1 MANUSIA DAN PERMASALAHAN Alam Manusia Salah satu postulat kosmologi! menyatakan bahwa alam semesta dengan isinya itu merupakan ada yang tidak harus ada atau dengan kata lain ada-tidak mutlak. Filsafat mencari inti alam itu, apakah hakikatnya, apakah hakikat isi alam pada umumnya, dan apakah hubungannya satu sama lain serta hubungannya dengan ada-mutlak.2 Para pemikir Yunani yang membahas eksistensi alam antara lain ialah Thales (630 - 546 SM), Anaximander (pertengahan abad 6 SM), dan Anaximenes (650 SM). Mereka mempertanyakan, “apakah yang merupakan substansi asli yang tidak berubah-ubah yang mendasari semua perubahan dalam alam semesta yang dikenal manusia.” Thales berpendapat bahwa apa saja yang ada terbentuk dari air. 1 Kata “kosmologi” berasal dari bahasa Yunani, cosmos dan logos, yang masing-masing berarti “alam semesta yang teratur’, dan “penyelidikan tentang” atau lebih tepatnya “asas-asas rasional dari”. Kosmologi mempelajari asas-asas rasional dari yang-ada yang. teratur, berusaha mengetahui ketertibannya dan susunannya (Lihat Louis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat, terjemahan Soejono Soemargono, [Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1996], him. 75-76]). 2 Poedjawijatna, Pembimbing Ke Arah Alam Filsafat, Jakarta: P.T. Pembangunan, 1980), him. 12. 4| Moh. Slamet Untung Anaximander memandang substansi terdalam sebagai sesya, yang ia namakan ketakterbatasan yang digambarkannya bahy, hal tersebut tidak berhingga jumlahnya dan tidak terteng, sifatnya. Ia juga berpendapat —berdasarkan _ pring, ketakterbatasan itu muncullah berbagai dunia yang tiga terbatas jumlahnya. Anaximenes berpendapat bahwa substansi ialah udar, dan mejumbuhkannya dengan Tuhan. Unsur-unsur seperti ap, angin, awan, air, dan batu sesungguhnya merupakan akiba dari proses perenggangan serta perapatan yang salir, berlawanan. Udara secara abadi mengakibatkan gerakan Yang beredar di dalam dirinya sendiri, dan gerakan inilah yang menyebabkan adanya perbedaan serta perpisahan di antay berbagai substansi alam. Para filsuf alam ini memahami alan sebagai keanekaragaman setempat-setempat di dalan kerangka materi prima yang sejenis yang dijumbuhkan denga pengertian “yang ilahi”. Menurut mereka, istilah “alam menunjuk kepada sesuatu yang menyebabkan apa sii mengambil sikap serta keadaan seperti yang terdapat dalan kenyataannya. Alam fisik atau jagad raya (kosmos) merupakat obyek penelitian ilmu-ilmu alam, khususnya fisika.3 Sementara itu, alam (kosmos) menurut informasi dat Alqur’an terbentuk dari air sebagai asal mula kehidupan. D: Maurice Bucaille seorang ilmuwan berkebangsaan Peranc menjelaskan, QS. 21 ayat: 30‘ menginformasikan bahwa tis? 3 Louis ©. Kattsoff, Pengantar Filsafat, terjemahan Soe} Soemargono, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1996), hlm. 263-264, 239. 4 QS. 21: 30: - od be ae teed rf pest of iyis Seal 3 2 EEE Rc ne ee Rae if 6S pe Silly, Hiss EY of ur Matardlog! Paneitian Teri dan Praktik Rivet Pandidkan dan Sosa! | 8 tiap benda hidup diciptakan dari air sebagai bahan baku, atau tiap-tiap benda hidup berasal dari air, Kedua pernyataan tersebut ini sesuai dengan sains modern yang mengatakan bahwa kehidupan itu berasal dari air, atau air itu merupakan bahan pertama untuk membentuk sel hidup, Selanjutnya dia menyatakan: .. Without water, life is not possible, When the possibility of life on another planet is discussed, the first question is always: does it contain a sufficient quantity of water to support life? Modern data lead us to think that the oldest living being must have belonged to the vegetable kingdom: algae have been found that date the pre-Cambrian period, ie. the time of the oldest known lands. Organisms belonging to the animal kingdom probably appeared slightly later: they too came from the sea. Alam ini merupakan ada tidak-mutlak karena ada-nya tidak secara niscaya. Segala isi alam dengan alamnya sendiri itu mungkin lenyap dan pernah tidak ada. Namun, ada sesuatu yang mempunyai kedudukan istimewa di alam itu, yaitu. yang menyelidiki segala sesuatu itu: manusia.® Penggunaan kata “manusia” memiliki multi makna seperti dapat dibuktikan dalam kalimat-kalimat berikut ini. a. Manusia tidak lain kecuali hewan. b. Manusia merupakan hasil sejarah. c, Manusia adalah makhluk rohani. “Do not the Unbelievers see that the heavens and the earth were joined thogether, the We clove them asunder and We got every living thing out the water. Will they then not believe?” 5 Maurice Bucaille, The Bible, the Qur’an and Modern Science: the Holy Scriptures Examined in the Light of Modern Knowledge, (Kuala Lumpur, Malaysia: Dar al-Wahi Publication, 2015), him. 271-272; Maurice Bucaille, Bibel, Qur’an dan Sains Modern, terjemahan Prof. Dr. H.M. Rasjidi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), him. 215. * Poedjawijatna, Pembimbing Ke Arah ..., him. 13. __ B| Noh, Samet Untung siaannya dalam nu! d.la mencoba mempertahakan kemai t itu. keadaan yang gawa : Masing-masing kalimat raanggapan suatu teori” tentang, canbe 2 kepada manusia dalam makna yang | mengacu kep 0 Fe nk yo 7 ; up t John Wild, manusia mer r ae nsterial dan tidak material. Manusia merupakan makhluk yang bersifat material dibuktikan dari keadaan dirinya yang “terkena perubahan dan individuasi.” Manusia merupakan makhluk yang, bersifat tidak material ditunjukkan dari kecerdasan pikirannya. Hal ini memungkinkan manusiz memperoleh pengetahuan dan membuat pilihan secara bebas. hnya terdiri dari materi dan roh Manusia sesunggw Menurut Aristoteles, manusia merupakan makhluk yang hylomorfis, yang mempunyai dua bagian yang hakiki, dan dua prinsip yang menyusunnya: (1) raga material yang terorganisir, dan (2) hidup rasional yang menggerakkannya. Bagian yang kedua ini dinamakan psyche, dan yang menyebabkan raga hidup dan berbuat sebagai manusiz Dengan demikian, untuk memahami manusia perlu mengact kepada materi dan psyche.§ Alam berarti dunia fisik, yaitu manusia berhubunga* dengannya lewat inderanya. Alqur’an memuat lebih dari 75) ayat yang merujuk kepada fenomena alam. Hampir selurut di atas mengandung hakikat manusia dan 7A, f i ma i ai ee that are interrelated in a ordered ae cutee ae ot Phenomena, thts permitting an explanation to be developed for definitions, and propos tae @ set of interrelated construct (variable specifying relati at present a systematic vie eI Tels ations among caries, withthe purpose of | of Phenom id Merancang dan Melatukan Peres, Pokoknya Kualitati ene him. 4), ‘enclitian Kualitatif (Jakarta: Pustaka Jaya, 201! * Loui Suis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat., him, 400, 406,407, BAB 2 PENDEKATAN UNTUK MEMPEROLEH PENGETAHUAN Makna Pengetahuan Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa diketahui manusia tentang suatu obyek tertentu, termasuk ke dalamnya adalah ilmu. Jadi imu merupakan bagian dari pengetahuan yang diketahui oleh manusia di samping berbagai pengetahuan lainnya seperti seni dan agama. Bahkan seorang anak kecil pun telah mempunyai berbagai pengetahuan sesuai dengan tahap pertumbuhan dan kecerdasannya. Sukar untuk dibayangkan bagaimana kehidupan manusia seandainya pengetahuan itu tidak ada. Pengetahuan merupakan sumber jawaban bagi berbagai cul dalam kehidupan." pertanyaan yang mun Pengetahuan manusia itu dalam sudut pandang tertentu, bersifat misalnya sudut pandang penelitian konjektural/terkaan (dan antifondasional/tidak berlandasan apa pun -bahkan manusia tidak akan pernah mendapatkan kebenaran absolut. Untuk itulah bukti yang dibangun dalam penelitian sering kali lemah dan tidak sempurna. Oleh karena alasan ini pula, banyak peneliti yang menyatakan bahwa see 16 Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Iimu (akarta: Pustaka Sinar Harapan, 2005), him. 104. Sebuah Pengantar Populer, mereka tida dapat membuktikan hipotesisnya; bahkan, « jarang mereka juga gagal untuk menyangkal hapotesionys 2 Secara sederhana, pengetahuan pada da82m, merupakan keseluruhan keterangan dan ide yang tetkandey dalam pernyataan-pernyataan yang dibuat mengenai Stag 8ejala atau perictiwa baik yang bersifat alamiah, sosial man. kemanusiaan. Jadi, pengetahuan menunjuk kepade sesuzy yang merupakan isi substantif yang terkandung di dalam tim, Isi itu dalam terminologi keilmuah disebut fakts (cx, occured and been recorded with no disagreement among observers.” The Liang Gie menjelaskan lebih lanjut mengeng Pengertian pengetahuan dari berbagai sumber: 1. The International Encyclopedia of Higher Education, Pengetahuan (knowledge) didefinisikan sebagai “the totais of facts, truth, principles, and information to which man ig access”. 2. International Dictionary of Education, Pengertian dirumuskan sebagai “ i Education, merupakt the aggregate of facts, information, and thet a indi i Metadologi Peneltian: Teori dan Pratik Riset Pendidikan dan Susial (7 dijadikan sebagai pijakan berpikir dan berbuat. Dengan demikian, secara otomatis orang mempunyai pengetahuan. Namun, Karena setiap orang mempunyai pengalaman yang tidak sama, tentunya dalam mengatasi_ permasalahannya berasal dari pengalaman yang _ bervariasi sehingga pengetahuannya pun semakin luas.° Contohnya, dua orang mahasiswa yang masing-masing belajar di program studi bahasa dan di program studi statistik. Meskipun keduanya mempunyai pengalaman belajar di fakultas yang sama, yaitu fakultas pendidikan dan keguruan misalnya, namun ketika keduanya menghadapi permasalahan kebahasaannya, maka kecepatan menyelesaikan masalah kebahasaan tersebut akan tidak sama. Mahasiswa program studi statistik relatif akan mengalami “kesulitan” menemukan jawaban-jawaban bagi pemasalahan kebahasaan yang dihadapinya. Oleh karenanya, ia akan lebih banyak berkonsultasi kepada dosen bahasa, pakar bahasa, atau bahkan teman mahasiswa program studi bahasa. Sementara itu, mahasiswa program studi bahasa akan lebih “mudah” menemukan jawaban bagi permasalahan bahasa yang dihadapinya. Seorang mahasiswa program studi bahasa tidak perlu banyak berkonsultasi kepada pakar bahasa. Pengalaman bukan satu-satunya sumber pengetahuan. Para ahli iimu pengetahuan menyebutkan ada sumber-sumber Pengetahuan lainnya, yakni penelaahan (learning, studying) dan iham (intuition)° Pengalaman merupakan pengetahuan yang amat bernilai sehingga ada filosof yang menganggap bahwa Pengalaman merupakan sumber pengetahuan yang utama. Inilah yang kemudian melahirkan aliran filsafat yang disebut ® Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), him. 15. ® The Lianc Gie. Pencantar Filsafat Iimu .... him. 121. BAB 3 TuGAs-TUGAS ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN Pengertian Iimu Pengetahuan/Sains Penulis memandang penting untuk menjelaskan terminologi ilmu pengetahuan terlebih dahulu sebelum memaparkan tugas-tugas ilmu pengetahuan dan penelitian. Terminologi ilmu pengetahuan ini sering menimbulkan kebingungan dalam penggunaannya. Para pakar telah menyediakan kajian yang melimpah ruah berkenaan dengan getahuan ini. Jujun S. Suriasumantri terminologi ilmu pen; terminologi ilmu, ilmu mempertanyakan penggunaan pengetahuan, dan sains. Ia menyatakan: Skenario yang hipotesis ini_ menggambarkan kebingungan dalam penggunaan terminologi ilmu pengetahuan. Masalah ini menjadi lebih serius bila kita membahas hakikat ilmu ini secara falsafati, Apakah sinonim epi teori ilmu? Ke dalam mana kita bisa memasukkan humaniora seperti seni dan filsafat ke dalam pengetahuan atau ilmu pengetahuan? Masalah ini sebaiknya segeta dicoba untuk dijernihkan agar kita tidak terjatuh ke dalam kebingungan semantik; sesuatu yang sangat tidak menguntungkan bila dikaitkan dengan usaha untuk ‘mengenal hakikat keilmuan itu sedalam-dalamnya.* 4 Jujun S. Suriasumantzi, Filsafat Timu Sebuah ..., him. 291. 54| Noh Samet Untrg _— —— : i jelaskan bahwa pengeta} Andi Hakim Sill pematasiar wae yang dikumpulkan men nya menjadi suatu bentuk inilah kemudian disusun olehnya men} itu ei ya berpola. Setelah berbagai butir pengetahuan itu dikumpyy dalam suatu bentuk yang teratur, kumpulan iu disebut jj, akliah atau ilmu falsafiyyah, yaitu ilmu yag diperoleh Melaly, pemanfaatan akal dan kecendikiaan. Ilmu inilah pula Yang disebut sains, dan disebut juga ilmu pengetahuan. 65 Tampaknya telah menjadi kelaziman bahwa Sebuta, yang dipergunakan untuk istilah “ilmu” ialah “itm pengetahuan”, misalnya pada nama Lembaga [lm Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan sebutan Ilmu Pengetahua, Alam (IPA) atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Menurut Thy Liang Gie, penyebutan istilah ilmu pengetahuan yang tela, demikian lazim dalam masyarakat termasuk dunia perguruay tinggi sesungguhnya merupakan suatu penyebutan yang kurang tepat dan tidak cermat. Istilah ilmu pengetahua merupakan suatu pleonasme, yakni pemakaian lebih dari pad: satu perkataan yang sama artinya. Untuk pengertian yar dicakup kata bahasa Inggris ‘science’ cukuplah disebut ‘ilmw saja, tanpa penambahan perkataan ‘pengetahuan’ Jujun S. Suriasumantri agaknya tidak berbeda dari Tk Liang Gie dalam mengklarifikasi Penggunaan terminolog ‘imu’ yang tepat. Dia mencoba menawarkan beberap: alternatif dalam Penggunaan terminologi ‘ilmu’ itt Menurutnya, altematif pertama adalah menggunakan il’ a untuk science dan pengetahuan untuk knowleds. denen int yang sekarang umum dipakai. Walaup Moa mempunyai beberapa kelemah# ; Pertama adalah _knowled; merupa\" terminologi generik dan sci, Be : Science adalah anggota (species) dat Ya a ; as Hakim Nasoetion, Pengantar ke Filsafat ..., him. 19. Lang Gie, Pengontar Flsaft IImu .., hmm. 85. BAB 4 METODOLOGI DAN PENeuTiAN Pengertian Metodologi Frase metodologi penelitian terdiri dari kata-kata metodologi dan penelitian. Istilah metodologi berasal dari kata-kata bahasa Yunani methodos dan logos. Methodos berarti serangkaian langkah yang memandu ke arah pencapaian tujuan®, cara atau jalan untuk memperoleh pengetahuan.% Menurut Cambridge Advanced Learner's Dictionary, method (bahasa Inggris) berarti “a particular way of doing something”8? Menurut Al-Mawrid A Modern English-Arabic Dictionary, metode berarti: gus pli 4%, 8 Sementara itu, logos berarti ilmu.® Secara singkat dapat dikatakan bahwa metodologi adalah ilmu tentang metode,® veg:l\ be. Menurut Cambridge Advanced Learner's Dictionary, metodologi adalah “a system of ways of doing, teaching or 8 Aziz Fachrurrozi dan Mahyuddin, Pembelajaran Bahasa Asing Metode Tradisional & Kontemporer, (Jakarta: Bania Publishing, 2010), him. 10. % Noor Bari, Metodologi Pengajaran Bahasa, (Yogyakarta: Fak. Tabiyah IAIN Sunan Kalijaga, 1985), hm. 5. Ua embridge Advanced Learner's Dictionary, ca = . ape. Sera cnet area ‘A Modern English-Arabic Dictionary, irut: Dar El-Iim Lil-Malayen, 1995), him. 575. ® Noor Bari, Metodologi Pengajaran Bahasa .. ® Henry Guntur Tarigan, Metodologi Pengajara veka, 2009), him. 6. ® Munir Ba‘albaki, Al-Mawrid A (Cambridge: Cambridge him.5. n Bahasa 1, (Bandung: Modern English-Arabic .. him. 575. 74) Woh Samet Untung e y something”. Metodologi adalah suatu Penelitian ee sic yang digunakan untuk penelitian jy ia Sedangkan metode ialah suatu cara kerja yang sistemati, dy umum, terutama dalam mencari kebenaran ilmiah.% Istilah metodologi dan metode ini mungkin tam, sinonim, tetapi metodologi lebih luas dan mencakup me , Metodologi berarti memahami keseluruhan proses Peneliti, --termasuk _ konteks sosial-organisasinya, asumsi-asun filosofis, prinsip-prinsip etika, dan dampak politik tethad, pengetahuan baru dari penelitian. Metode mengacu pj, 4 sekumpulan teknik tertentu yang digunakan dalam Suaty penelitian untuk memilih kasus, mengukur dan Mengamay kehidupan sosial, mengumpulkan dan menyempurnakan day, menganalisis data, dan melaporkan hasilnya.4 Asal usul kata ‘metoda’ mengandung pengertian ‘suaty jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan’. Metode berasal dari dua perkataan, yaitu ‘meta’ dan ‘hodos’, “Metd berarti ‘melalui’, dan ‘hodos’ berarti ‘jalan’ atau “cara’, bil, ditambah dengan kata ‘logi’ sehingga menjadi ‘metodologi berarti ‘ilmu pengetahuan tentang jalan atau cara yang hans dilalui’ untuk mencapai suatu tujuan, oleh karena kata ‘log! yang berasal dari bahasa Greek (Yunani) ‘logos’ berarti ‘aka! atau ‘ilmu’. Sebagai suatu ilmu, metodologi merupakan bagian dat Perangkat disiplin keilmuan yang menjadi induknya. Hampi semua ilmu pengetahuan mempunyai metodologi tersendit wo Gimbridge Advanced Learner's. him, 897 a cakiah Daradjat, dkk., Metodgins too: Bumi Aksara, 2008), him, 1. *W. Lawrence Neuman, Metodologi Penelitian Sosial;.. him. 2 logi Pengajaran Agama Islam, ga? BABS METODOLOGI PENELITIAN pAN METODE PENELITIAN Pengertian Metodologi Penelitian Metodologi (penelitian) seringkali juga disebut metode penelitian yakni cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganilisis data, yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel dan terpercaya.“* Namun, pada dasarnya metode penelitian dan metodologi penelitian merupakan dua istilah yang berbeda. The word is sometimes used to refer the methods and general approach to empirical research of a particular discipline, or even a particular large study, although the term ‘research techniques’ is perhaps more apt in this context. The concern of methodology is wider philosophy of science issues in social science, and the study of how, in practice, sociologists ‘and others go about their work, how the conduct investigations and assess evidence, how they decide what is ture and false... mengkaji berbagai dalam metodologi metode, _ teknik lah ilmu yang karena itu, jenis Metodologi penelitian ial Metode dalam penelitian. Oleh Penelitian dipelajari berbagai ian ..., him. 10. i iti asar-dasar Metodologi Penely °° in dom: Oxford 48 Tbnu Hadjar, D ry of Sociology, Unies vonn Scott A Dictiona Riversity Press, 2014), hlm. 469- S| Wah Senet pg pengumpulan data yang cocok dan sesuai dengan my tertentu."® Metodologi penelitian merupakan sala}, san, yang dapat diandalkan dalam mengembangka, * menerangkan cakrawala ilmu pengetahuan manusia, _ pernyataan lain, metodologi penelitian Juga dapat dipan, tas sebagai kegiatan yang sistematis, direncanakan oleh nt peneliti untuk memecahkan Permasalahan yang ada 2 berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendirj 1, Metodologi juga mengacu kepada desain direncanakan untuk mengumpulkan data dan Prosege analisis guna menyelidiki permasalahan penelitian tertentyy David Silverman mengatakan bahwa metodologi adalah , general approach to studying research topics.’ Berpikir tentan metodologi penelitian merupakan hal pertama yang hans dilakukan oleh Seorang peneliti. Metodologi Penelitian merupakan filosofi atau Prinsip umum yang akan Memandy Penelitian yang akan dilakukan oleh seorang peneliti's Metodologi penelitian membahas konsep _teoretis tentang berbagai macam metode, kelebihan dan kelemahannya, yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metod yang digunakan.155 Metodologi (penelitian) merupakan salah satu istilh Penting dalam penelitian yang harus diketahui dengan tail oleh seorang _peneliti. Pemahaman yang benar tentang metodologi penelitian akan sangat membantu seorang perl dalam memilih suatu metode yang tepat dalam swt * Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian ~~ him. 43. %1 Sukardi, Metodol logi Penelitian Pendidikan ..., him. 17. * Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian ... him.10. __™ David Silverman, Interpreting Qualitative Data A Guidé pera of Qualitative Research, (London: SAGE Publications Ltd ' Catherine Dawso: 155 n, Metode Penelitian Praktis ..., him. 15: Beni Ahmad Sae bani, Metode Penelitian .., hlm. 44. BAB 6 METODOLOGI PENELITIAN PEnpipikan Pengertian metode dan penelitian telah dijelaskan secara ekstensif pada pembahasan sebelumnya. Sedangkan pengertian pendidikan akan dijelaskan di bagian ini sebelum menjelaskan konsep metode penelitian pendidikan. Pengertian Pendidikan Para pakar khususnya di bidang pendidikan telah mengkaji dan menganalisis aktivitas manusia yang dapat dikategorikan sebagai aktivitas pendidikan. Pada akhirnya mereka telah menghasilkan rumusan tentang pengertian pendidikan (bahasa Inggris: education, bahasa Arab: ta’dib) meskipun berbeda-beda rumusan tentang pendidikan yang mereka kemukakan disebabkan oleh sudut pandang yang digunakan mereka sebagai acuan untuk merumuskan Pengertian pendidikan itu. Christopher Winch dan John Gingell menjelaskan seputar pemgertian pendidikan sebagai ikut. ; The word ‘education’ be derived from one of two Latin words or perhaps, from both fee are educere, which means to lead ae or ‘to train’ and educare which means ‘to train’ or ‘to nourish’. ete eeruaenneetraet % Christopher Winch dan John Gingell, Key Concepts in the Philosophy of Education, (London: Routledge, 1999), him. 70. ion’ (pendidikan) mungkin berasal day; & bahasa Latin, atau mungkin berasaj 8 wa kata bahasa Latin tersebut. Kata-kata me dua-duany ‘ kata ‘educere’ yang maknany, )%, dimaksud ialah : i, dan ‘educare’ yan, ay ‘membimbing’ atau ‘melatih’, al) Cent yang beta ‘melatih’ atau ‘memelihara/memupuk . opher Wj dan John Gingell selanjutnya menganalisis konsep Pendigi yang didasarkan pada karya Richard Peters io dalam kary; : yang berjudul Ethics and Education. Winch dan Gin. menyatakan bahwa terdapat tiga kriteria yang komplek Yang membedakan antara ‘pendidikan’ dengan kegiatan manug, lainnya. Ketiga kriteria yang dimaksud diuraikan sebagai berikut. The first criterion is that ‘education’ in its full sense, has 4 necessary implication that something valuable or worthwhile g going on... Second, ‘education’ involves the acquistion of a body knovoldege and understanding which surpasses mere skill, know-h the collection of information ... Third, the processes of education involve at Teast some understanding of what is being learnt and what is required i the learning, for example, so we could not be ‘brainwashed # conditioned’ into education, and some minimal voluntiny participation in such process, 174 Kata ‘educati dari dua kata-kata ow or ae mempunyai setidaknya tiga kriteria. Krit! implied penn, Pensertian luas pendidikan mem sedang aad bahwa sesuatu yang berharga atau be Tian, i Pemerolehan tubeh Kecua, Pendidikan melibat'™* Pemahman "imu Pengetahuan (body knowldes?) a yang melampaui keterampilan a Seinen BAB 7 GAM PENELITI AN DrriNJAU Dari Tusuan Para pakar penelitian hampir sepakat i. memiliki ragam ditinjau dari iene sec Ue eu mereka : juga hampir sepakat bahwa setiap aber memiliki _pendapatnya masing-masing dalam meninjau ragam penelitian. Perbedaan pendapat tersebut bisa jadi disebabkan oleh sudut pandang yang dipakai berbeda- beda. Akibatnya, ragam penelitian itu memiliki variasi dalam bentuknya. Variasi ragam penelitian tersebut dapat ditinjau dari berbagai aspek atau seginya. Ragam penelitian yang akan diuraikan_ berikut ini bukanlah satu-satunya ragam penelitian yang harus diikuti. Karena ragam penelitian sebagaimana telah disinggung di atas memiliki banyak variasi dalam pengelompokannya- enelitian Penelitian Eksploratif oa Suatu penelitian disebut penelitian eksploratif 8 : Penelitian itu bertujuan untuk meneli i bat S ok sesuatu. Dengan kata Jain, penelitian ersel a ee Menggali secara luas tentang S¢! nue veplorail ™empengaruhi terjadinya sesuatu.? Penelitial A argcaniy eiialaea 7. 20 Suharsimi Arikunto, Prosediir Penelitian Sua" him. Y CO (penemuan) adalah penelitian yang dimakeudis, _ memperoleh penemuan yang baru dalam bidang terter.. |" Penelitian eksplorasi merupakan penelitian yang — utamanya untuk menyelidiki persoalan atau fenore., my sedikit sekali dipahami dan mengembangkan gogss,- fi, pertanyaan-pertanyaan penelitian. Neuman menjelasizr, Perhaps you have explored a nt opie oF ist i ers are Beberapa contoh penelitian eksploratif ialah- ¢ Pemanfaatan Obat X untuk Mengatasi Wabah Pemyakit y 4 Daerah Z; © Model Bimbingan dan Konseling X untuk Mengatasi Perssais Dekadensi Aktilak Pelajar; * Penggunaan Bentuk Penghargaan X untuk Meningkathan Kes Karyawan Perusahaan Tekstil; * Implementasi Tipe Kepemimpinan X untuk Menciptakan Ie Kerja Kondusif di Madrasah; © Penggunaan Strategi Pembelajaran X untuk Mengatasi Kesal Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Asing. Penelitian Pengembangan Penelitian pengembangan sering kali disel™ developmental research. a merupakan _ pengemban Penyempurnaan dari Ppenelitian yang telah atau pew “* Maman Abdurrahman dan Sambas Ali Muhidin, Panduat °° Memahami.., him. 5 *8W. Lawrence Neuman, Social Research Methods him 21. BAB 8 F ae Ditinsau Jitian Dasar/Murni Penelitian dasar (basic rese 5 : ; h earch) disebut juga penelitian urn (pure researcl 1) atau penelitian fundamental (fundamental research) ialah penelitian vane, dirancang untuk memajukan getahuan dasar mengenai cara bekerja dunia dan membentuk/menguji penjelasan teoretik dengan cara menfokuskan pada pertanyaan ‘mengapa’.# Neuman selanjutnya menjelaskan tentang penelitian dasar/murni ini: Basic research advances fundamental knowledge about the sosial world. It focuses on refuting or supporting theories that explain how the social world operates, what makes things happen, why social relations are a certain way, and why society changes. Basic research is the source of most new scientific ideas and ways of thinking about the world. It can be exploratory, descriptive, or explanatory; however, explanatory research is the most common. pene: Penelitian dasar merupakan penelitian yang imaksudkan untuk menguji teori dengan hanya st tn bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk ssi ne Prakts. Penelitian ini memberikan kontribusi besar Penelitian Sosial: him. 30 = ee Ne per rch Methods jm *W. Lawrence Neuman, Social Rese” 176| Moh. Slamet Untung ji teori-teori. Penej;:; pengujian teo) elit, ngetahui, menjelaskan, dan an Jam dan sosial berdasarkan x, pengembangan dan ditujukan untuk me! fenomena-fenomena a! prinsip dasar atau generalisasi. Hasil-hasil penelitian dasar mempengaruhi kehig praktis setelah periode waktu tertentu sebab Pengetahan akan memberikan tantangan terhadap nilai adan dogma an, telah terbentuk, Tujuan penelitian dasar alah oe menambah pengetahuan manusia dengan Prinsip.p int dasar dan hukum-hukum ilmiah, dan untuk Meningka ip pencarian dan metodologi ilmiah.? tan Zainudin Awang menjelaskan mengenai Peneti dasar/murni ini secara lebih rinci dalam satu Paragrap beri ini. a preg Uaty tog One of the purposes for conducting research is to develop evaluate the concepts and theories. The researcher conducts ‘ee research to expand the body of knowledge in the particular area by determining the theoretical explanation to the underlying problen, This type of reserch is not for solving the problem at hand. Rather the basic research is carried out to develop the theoretical {foundatin concerning certain phenomena which take place and to expand te limits of knowledge based on the findings.251 Salah satu tujuan melakukan penelitian adalah untuk mengembangkan dan mengevaluasi konsep-konsep dan teot- teori. Peneliti melakukan penelitian dasar —_ untuk mengembangkan tubuh pengetahuan dalam area tertenti melalui pengujian penjelasan teoretik terhadap permasalata" yang mendasari. Jenis penelitian ini tidak untuk memecahie* See yang ada. Sebaliknya, _penelitian das untuk mengembangkan dasar_teoretik Y% ee 250 Ny 2 : . 14-15. ‘ana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan ~ zB . . ees ee Methodology and ..., him. 7. | BAB 9 RAGAM PENELmay TINJAU DAR} pr PENDEKa; secara garis — besarn a, : ndekatannya dapat dikelonpee onelitian, yakni penelitian kuantitatig Keduanya memiliki asumsi, penelitian yang berbeda.2” ditinjan dari Menjadi ¢ dari dan py karakteris " dua macam enelitian kualitatif tik, dan prosedur penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif dalam metode-metodenya pada umumnya melibatkan proses pengumpulan, analisis, dan interpretasi data, serta penulisan hasil-hasil penelitian. Akan dalam penelitian survei atau eksperimen kuantitatif, metode-metode ini muncul lebih spesifik, yang identifikasi sampel dan biasanya berhubungan dengan ee populasi, penentuan strategi pene” any Pi venta analisis data, penyajian hasil_penelitian, i il penelitian”® elitian ee enlanjutkan pembahasan oe Perla el] 5 Sn inanttaif ini, di sind akan aipaperan PN i itian. kuantitatif dari para pakar peneli tetapi, misalnya, | gaB 10 pmNJAU Darr Bipang penelitian Kependidikan Secara sederhana, te ae ee Penelitian eo didefinisikan sebagai penelitian *ependidikan dapat | eputar masalah pendidikan.30 me ea garapannya rt a : mendefini. | penelitian kependidikan sebagai proses atau ae cae! | qlakukan secara sistematis, logis, dan tere Biatan yang | 7 NC | mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan aa dala dengan menggunakan metode tertentu untuk mencari a a permasalahan yang timbul dalam bidang Penelitian kependidikan mencoba mengkaji_segala macam problem yang terdapat di dalam dunia pendidikan, apakah hubungannya dengan manajemen, kepemimpinan, sumber daya manusia/finansial, pendidik, peserta didik, kurikulum, informasi, sarana dan prasarana, politik, re luna budaya, dan lain-lain, Problem-probion ee Pendidikan di era globalisasi sekarang 1 semaki est wi. ™°Sukardi, Metodologi Penelitin Peni pei Tea 1 Amira Hadi dan Haryono MA ow : an BAB 11 AM eee DTAN ARI TEMPar penelitian Laboratorium Suatu penelitian diseb . ut it elitian tersebut dilakukan Penelitian laborator or di sebuah | 'um apabila qwalnya, penelitian yang dilakukan laboratorium. Pada didominasi oleh penelitian di bidan than @_lbrran Namun, dewasa ini penelitian di bi eines goa dam : a‘ E i bidang ilmu-ilmu humanic juga bisa dilakukan di laboratorium, seperti Sia bidang psikologi, penelitian di bidang pendidikan, eosin dibidang bahasa, dan penelitian di bidang lainnya. Menurut Masyhuri dan M. Zainuddin, ilmu pengetahuan eksakta lebih dulu menggunakan jenis penelitian ini. Namun setelah ilmu pengetahuan sosial mengenal_ laboratorium maka dikembangkan pula sebagai salah satu tempat studinya, penelitian ini pada jlmu-ilmu sosial.* i Contoh-contoh penelitian Jaboratorium 12% * Bahaya Alkohol bagi Lambunsi ay * Efek Negatif Rokok bagi Pars” Conditioned (AC) terhadar Kesehatan il * Hubungan Kesehatan ental dengan” BAB 12 DmriNJAU Dari Wa, enelitian Longitudinal (Penel Penelitian eee Bujur) menelaah informasi I Soe penelitian dari satu waktu tertentu. abi unit atau kasus yang, ‘ 7 i longitudinal di Pada lebih tujuan yang, bersifat eksplorasi, deskripti digunakan untuk Karena biasanya lebih rumit 4 leskriptif, dan eksplanatori . ; lan mahal ‘ jetimbang studi cross-sectional, studi untuk dilakukan lebih kuat 3” } studi longitudinal menjadi : rr dari penelitian longitudinal ini ialah karena subjek yang diamati sama sehingga faktorfaktor intern individu tidak berpengaruh terhadap hasil. Adapun kelemahannya, waktu _penelitian sangat lama dan dikhawatirkan dalam jangka waktu yang lama ini telah banyak perubahan kondisi karena P™ embangan Waktu” Contohnya, penelitian ah nose) mahasiswa FTIK IAIN Pekalon: Madrasah Ibtidaiyah (PCM) sejak t + getiap anu kelV, Peneliti. mencatat secara te kel, kell ke- Perkembangan kecerdasan emosion@l Il, dan ke-IV. Apabila pen® iti men? . hls 50 oe ee : Sosiat podtalogt penelitian >" im. 8. 30 W. Lawrence Neuman, Met sition at" 310 Suharsimi Arikunto, Prosedur Peneli | BAB 13 RaGAM PENELmiay pimiNJAU Dari Tapa- penelitian Deskriptif Suatu penelitian dinamakan . + . eneliti 2 selitian itu dilakukan ei a deskriptifapabila memberikan gambaran dengan meng arama untuk angka serta untuk menyajikan profil an kata-kata dan ee Profil (persoalan), Klasifikasi jms, atau garis besar tahapan guna menjawab pertanyaan seperti siapa, kapan, di mana, dan bagaimana. Neuman menambahkan: You may have a more highly developed idea about a scoial phenomenon and want to describe it. Decrptive research presents a picture of the specific details of a situation, social setting, or relationship...3° : (Anda mungkin memiliki gagasan Yon berkembang baik berkaitan dengan suatu fenomena _sosial dan ingin membeberkannya. Peneliti aE ‘alata secara detil, khusus mengenai suatu situasl, setting sos! hubungan). menjelaskan, 7 Feiaas “aeaiciptt pada nasa lal a nenggambarkan, atau membeber waresxsiptit dapat Skarang (sedang terjadi)°" Penelitian 2. ae eee him Research Aso on 10 Methoe ial _ )W. Lawrence Neumaty ae Penelitian Sua 1 Suharsimi Arikunto, Pres? BAB 14 PENELITIAN Ky, paN KUALITAT. STATE John W. Creswell penelitian terkadang turu Menjelaskan i t menentuk 9 perma ang digunakan, —yakni aN pendekatan salahan dekatan kualitatif. Masai ian hae yang benar-benar perlu diteliti Penelitian harusah a Masalah-masalah sosial tert fe : mengharuskan: (a) _identifikasi “ misalnya jika mempengaruhi hasil, (b) fungsi uae | yang pemahaman prediksi hasil, maka aaa ne e menjadi pilihan terbaik. Pendekatan ini juga layak ean untuk menguji suatu teori atau pernyataan. Di sisi lain, jika ada suatu Konsep atau fenomena yang perlu dipahami karena sedikitnya penelitian yang membahas konsep/ 'fenomena tersebut berarti pendekatan kualitatif dapat dipiih sebagai jalan terbaik"™ Pemba er dif cS statif dan enelitian kualitatif fokuskan pada penelitian kuantitatif dan P Serta metode-metode keduany?- wi 26: Pe vende 6 John W. Creswell, esearch Dese afl pAB 1S METODE-METop; PENELITIAN Ky ANTITAn IF Klasifikasi metode-metode juantitatif MaUPUN Penelitian kuna bak pene yang mengklasifikasik; alitatif amat bery, ae dan metode penelitian icing ee penelitan ken Ada pada tabel berikut. abt sebagaimana dignt diet lat Tabel 15. 1 Klasifikasi Metode Penelitian ST ver Pere R OEM CUe 1. Penelitian fenomenologi Penelitian grounded Penelitian etno' Penelitian historis Penelitian asus 5 Inkuiti filosofis Metodologt baie sosial NAPE ep BAB 16 METODE-METopE PENELITIAN Ky ALITATE Penelitian Interaktif Metode kualitatif i ; ualitatif _interaktif merupakan A mendalam menggunakan teknik studi yang ‘ f Pengumpulan data lan; dari orang dalam lingkungan _almiahnya, Fe menginterpretasikan fenomena-fenomena ieee pe mencari makna daripadanya. Para peneliti kualitatif membuat suatu gambaran yang kompleks dan menyeluruh dengan deskripsi detil dari kacamata para informan. Peneliti interaktif mendeskripsikan konteks dari studi, mengilustrasikan pandangan yang berbeda dari fenomena, dan secara berkelanjutan merevisi pertanyaan berdasarkan pengalaman di lapangan.413 enafsiran suatu Etnografi merup’ poten budaya atau sistem kelompok faa Poa mee »mpelajatt pola pe in kelompok tersebut dan me!

You might also like