You are on page 1of 55
yy : ms) KATA PENGANTAR Aivamaulitian, puji syukur kepada Allah SWT. atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan buku elektronik (e-book) ini yang berjudul “Pahlawan Pangan: Muslahuddin Daud. Membangun Kehidupan Baru - Menyelamatkan Pertanian Aceh” tepat pada waktunya. Buku elektronik ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pembaca mengenai proses Pahlawan Pertanian Indonesia yang melakukan perubahan besar bagi para petani di Indonesia. Terima kasih kepada Bapak Muslahuddin Daud yang merupakan tokoh vokasi dalam penulisan buku elektronik ini. Dengan adanya Lomba Cipta Buku Elektronik Tokoh Vokasi Nusantara ini, kami dapat belajar mengenai perjuangan seorang wirausahawan dalam bidang pertanian yang mampu meraih dan menyebar kesuksesan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang terus memotivasi dan ikut memberikan solusi dalam pembuatan buku elektronik tokoh vokasi ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Telkom Banda Aceh yang memberikan dukungan moril dan material. Kami menyampaikan banyak terima kasih juga kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan karya ini. Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang dari pembaca. Akhir kata, kami berharap semoga karya tulis ilmiah tentang Tokoh Vokasi Nusantara ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap para pembaca. Banda Aceh, Juni 2021 Penyusun ii DAFTAR ISI Kata Pengantar. Daftar Isi.. Daftar Gambar..................04. Bagian 1....... Mengenal Sosok Muslahuddin Daud............... Bagian 2... Perjalanan Karir Menuju Cita-Cita Besav....... Bagian 3. Kehidupan Baru sebagai Pengusaha Tani.............0 Bagian 4........ Prestasi yang Diraih oleh Muslahuddin Daud........... Bagian 5... Kontribusi Muslahuddin Daud Terhadap Masyarakat..........34 Bagian 6........ Kesimpulan. Penutup ...... Daftar Pustaka Biodata Penuiis ..... iii DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1: Bapak Muslahuddin Daud..............00 Gambar 2.1: SD Pak Mus Dulu..........04« Gambar 1.2: Pak Mus dan Anggota Organisasi LSM Gambar 2.2 : Pak Mus dan Anggota HDC. Gambar 3.2 : Pak Mus Bersama Anggota UN OCHA Gambar 4.2 : Pak Mus sedang Berdiskusi Bersama Sie amo mN Anggota Bank Dunia. Gambar 5.2: Pak Mus sedang Berdiskusi Bersama Anggota Bank Dunia (2)... Gambar 6.2 : Pak Mus sedang Berada di Kabupaten Bengkayang.... aoe Gambar 7.2: Pak Mus dan Rekan- an-Rekannya di Bank Gambar 8.2. : Pak Mus dan Dr. Herman Maulana Gambar 9.2: Pak Mus dan Dr. Joachim Milz. Gambar 10.2: Pak Mus dan Ir. Jauharuddin..... Gambar 11.2: Pak Mus dan Prof. Bingah Utomo........... Gambar 12.2 : Pak Mus dan Prof. Wisnu Gardjito....... viii Gaml Gam Gamb: Gam Gaml Gam Gam| Gam Gam Gaml Gam Gam Gam Gaml bar 4.3 bar 1.4: ar 2.4 : ar 3.4 bar 1.3: ar 2.3: ar 3.3: : Sebagian Hasil Panen Cabai. bar 5.3: bar 6.3: bar 7.3: bar 8.3: ar 9.3 : ar 4.4: ar 5.4 : Lahan Pak Mus di Lamteuba....... Pak Mus sedang Berkebun... Pak Mus sedang Panen Cab; Pak Mus sedang Panen Alpukat.... Pak Mus sedang Panen Alpukat (2)...... Pak Mus sedang Panen Bawang. Sebagian Hasil Panen Bawang. Pak Mus Menjadi Pembicara Bertema Pertanian di Universitas Syiah Kuala...... Plakat Penghargaan............. Pak Mus Menerima Plakat Penghargaan dan Sertifikat Pahlawan Pertanian Indonesia Tahun 201 : Pak Mus Menerima Penghargaan dari Menteri Pertanian di Acara Kick Andy...........32 Pak Mus, Menteri Pertanian, dan Pak Andy di Acara Kick Andy. Pak Mus Bersama Menteri Pertanian dan Rekan-Rekannya........ ix Gambar 6.4: Gambar 1.5: Gambar 2.5: Gambar 3.5: Gambar 4.5: Penghargaan dari Menteri Pertanian............... Pak Mus dan Kepala BAPPEDA di Kebun Kakao Milik Pak Kaoy............ Channel Youtube Pak Mus..... Pak Mus sedang Melakukan Pelatihan kepada Para Petani... Pak Mus dan Para Petani Binaannya DAFTAR VIDEO Video 1.4: Pak Mus dalam Acara MNC TV......es:ssssssssseeeseeeee 30. Video 2.4: Pak Mus dalam Acara MNC TV (2 Video 3.4: Pak Mus dalam Acara MNC TV (3 Video 4.4 ; Pak Mus Saat Menerima Penghargaan dalam Acara Kick Andy....... xi Gambar 1.1: Bapak Muslahuddin Daud Mastarudain Daud, atau yang biasa disapa Bang Mus adalah seorang wirausahawan, pelatih, serta motivator yang bergerak di bidang pertanian dan perkebunan. Beliau juga merupakan direktur utama dari PT. Mitra Agro Kreatif, perusahaan penyedia bibit untuk para petani di seluruh Aceh dan provinsi lainnya di seluruh Indonesia yang terletak di Batoh, Banda Aceh. Selain itu, beliau juga memiliki juga mengelola lahan pertanian dan perkebunan seluas 30 hektar di Lamteuba, Aceh Besar yang ditanami berbagai macam komoditi pertanian, mulai dari tanaman pangan, hortikultura, sayuran, serta buah-buahan. Pak Mus berasal dari keluarga petani miskin di kampung. Beliau lahir di Kampung Kudrang, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh pada tanggal 4Juli 1973 dari pasangan Muhammad Daud (almarhum) dan Umi Kalsum. Pak Mus merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Kakak beliau bernama Raziah yang sekarang menetap di Belanda bersama keluarganya sejak tahun 2000. Sebelum ke Belanda, Kakaknya berprofesi sebagai guru SMA di Meureudu. Sementara adiknya yang pertama bernama Ruhamah (almarhumah). Sebelum meninggal, adinya mer- upakan seorang jaksa di Kejaksaan Lhoksukon. Adiknya yang terakhir bernama Yusra Hayati yang sekarang berkantor di Dinas Pertanian Pidie Jaya. Meskipun Pak Mus berasal dari keluarga yang kurang mampu, beliau dan tiga saudaranya merupakan satu-satunya keluarga yang berhasil menyelesaikan kuliah dari kampung pada saat itu dan mendapat pekerjaan yang bagus. pak Mus menghabiskan masa kecilnya di Kampung Kudrang, Meureudu, Pidie Jaya. Beliau dulu bersekolah di SD Negeri Beuriweuh, SMP Negeri 2 Meureudu, dan SMA 1 pendidikan sarjananya di Fakultas Tarbiyah jurusan Bahasa Inggris di IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh pada tahun 1991 dan menyelesaikannya pada tahun 1997. Meureudu. Negeri Beliau kemudian melanjutkan iuinamn fee be ny RIDA Og BELRIMEU Gambar 2.1: SD Pak Mus Dulu Selama kuliah, Pak Mus berjuang membantu orang tuanya dalam hal pembiayaan pendidikannya sendiri serta pendidikan adik-adiknya. Sembari kuliah, beliau bekerja paruh waktu, mulai dari menjadi pedagang asongan, mendistribusikan telur menggunakan becak dayung, berjualan kopi, hingga mengajar di beberapa madrasah pernah dilakoninya. Semua pekerjaan tersebut beliau Pak Mus sekarang berusia 48 tahun. Beliau sudah dikaruniai 4 orang anak yang terdiri dari 3 orang putri dan satu orang putra dari istri yang bernama Setiya Dani. Anak pertama bernama Aisyah Azzakiya Safira yang kini tengah menempuh pendidikannya di Pesantren Modern Darul Ulum, Banda Aceh. Anak Keduanya bernama Mazaya Kaisya yang tengah duduk di bangku sekolah MAN Model Banda Aceh. Putri ketiga beliau bernama Aliya Fatiyana, bersekolah di SMPIT Al-Azhar Cairo. Sementara putra satu-satunya baru saja menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak. Di samping kesibukannya berwirausaha, mengurus kebun dan perusahaan, dan membina para petani, sebagian waktu Pak Mus dihabiskan bersama keluarga tercintanya. PERJALANAN KARIR | MENUJU CITA-CITA BESAR BAGIAN | we Semangat kerja keras Pak Mus sangat jelas terlihat sejak beliau masih duduk di bangku kuliah. Ketika selesai kuliah, kebanyakan dari teman-teman Pak Mus menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil), sedangkan Pak Mus memilih jalan yang berbeda. Setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya pada tahun 1997, Pak Mus sempat meninggalkan Aceh untuk merantau. Batam adalah tujuannya kala itu dengan harapan bisa memperoleh pekerjaan yang layak. Karena tidak mendapat pekerjaan yang layak ditambah dengan terjadinya keributan antara orang Aceh dan Batak, ketika konflik mulai memanas, beliau memilih kembali ke Banda Aceh pada pertengahan tahun 1999 dan sempat menjadi tukang tambal ban di depan Markas Brimob Jeulingke (sekarang Polda Aceh). Tidak lama setelah itu, beliau pun bergabung dengan beberapa organisasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), seperti YASINDO (Yayasan Anugerah Sejahtera Indonesia), YAHMI (Yayasan Harapan Mulya Insani), UPK (Unit Pengelola Kegiatan) di PPK (Program Pengembangan Keca- matan), dan ikut menjadi bagian dari gerakan aktivis Aceh dan berpartisipasi dalam program ADR (Alternative Despute Resolution). Gambar 1.2: Pak Mus dan Anggota Organisasi LM Dunia gerakan telah membawa perubahan yang begitu besar pada diri Pak Mus. Meningkatnya kapasitas, bertambahnya wawasan, dan jaringan benar-benar dirasakan setelah bergabung dengan Forum LSM Aceh. Pak Mus kemudian menjalankan satu PPD (Program Pendidikan Damai) di lembaga NVI (Non- Violence International) selama dua tahun sebagai curriculum dan training officer. Seiring dengan perkembangan Aceh dengan intensitas konflik yang sangat tinggi, beliau kemudian mengambil keputusan untuk berperan lebih strategis yang kemudian masuk ke HDC (Henry Dunant Center) sebagai tim yang mengatur joint security commite, peace zone, dan perkembangan CoHA (Cessation of Healthy Agreement). Gambar 2.2 : Pak Mus dan Anggota HDC Baru bekerja selama 5 bulan di HDC, beliau memilih hengkang. Pak Mus memprediksi bahwa model perjanjian damai yang dijalankan HDC tidaklah tepat dan tidak menjanjikan kesinambungan. Analisanya tidak meleset. Pada bulai Mei 2003, Pemerintah Indonesia memberlakukan darurat militer. Sehari sebelum penerapannya, Pak Mus diterima sebagai konsultan di Bank Dunia. Menurut beliau, kontrak inilah yang membuatnya terhindar dari incaran tangkapan aparat, karena banyak data konflik yang tersimpan di komputernya. Gambar 3.2 : Pak Mus Bersama Anggota UN OCHA Di Bank Dunia, Pak Mus fokus pada proyek SCRAP (Support for Conflict Ridden Area Project). Di proyek ini, beliau membantu. BAPPENAS (Badan — Perencanaan Pembangunan Nasional) untuk merancang penanganan pasca konflik di 7 provinsi sehingga lahirnya UU PKS (Undang-Undang Penanganan Konflik Sosial), Proyek ini sempat berhenti 2 bulan karena transisi pemerintahan. Pak Mus hanya bekerja di Bank Dunia selama 7 bulan. Hal ini dikarenakan kesepakatan pemerintah Indonesia dan Bank Dunia terhadap proyek yang menggunakan teknologi konflik tidak tercapai. Beliau kemudian kembali ke Aceh dan bekerja di UN OCHA (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs) sebagai liason yang mengkoordinasikan kegiatan lembaga internasional hingga musibah gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Aceh. 10 Gambar 4.2; Pak Mus sedang Berdiskusi Bersama Anggota Bank Dunia Pasca tsunami, Bank Dunia kembali menghubungi Pak Mus. Kali ini, Bank Dunia meminta kepadanya untuk bekerja pada pemulihan Aceh pasca bencana. Tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, Pak Mus pun kembali bergabung dengan Bank Dunia untuk merancang rehabilitasi berpartisipasi penuh pada persiapan kehadiran Bank Dunia hingga dipercaya mengelola dana sekitar 8 triliun. Dana tersebut dikelola lewat poli Multi Donor Fund yang menggerakkan 15 program besar, seperti infrastruktur, dan rekonstruksi. Beliau bekerja secara maksimal dan ili! perumahan, kelestarian lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi dalam merespon bencana gempa dan tsunami pada Desember 2004. Setelah perjanjian damai RI (Republik Indonesia) dan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) di Helsinki, beliau dipercaya Bank Dunia mengomandoi program pasca konflik hingga akhir tahun 2011. Z +. ‘er Gambar 5.2 : Pak Mus sedang Berdiskusi Bersama Anggota Bank Dunia (2) Selama bekerja di bank dunia, Pak Mus sempat berkeliling dunia terutama di wilayah-wilayah yang ekonominya sedang lemah pada saat itu, seperti Thailand, Filipina, Afrika Selatan, dan sebagainya. Untuk Indonesia sendiri, beliau sudah berkunjung ke semua provinsi. Dalam 12 perjalanan-perjalanan itu, Pak Mus terinspirasi oleh sebuah potret kehidupan, dimana petani ini merupakan salah satu kelompok masyarakat yang kurang beruntung di Indonesia. Petani yang kebanyakan tidak layak kehidupannya bukan hanya di Aceh, melainkan juga terjadi di berbagai belahan Indonesia. Beliau akhirnya bercita-cita, bagaimana supaya petani di Indonesia ini punya taraf hidup yang lebih tinggi, minimal setara jika dibandingkan dengan sektor-sektor lain yang ada di Indonesia. Inilah yang membuat Pak Mus mencoba untuk menjadi bagian yang bisa menyejahterakan kehidupan petani. Gambar 6.2 : Pak Mus sedang Berada di Kabupaten Bengkayang 13 Gambar 7.2 : Pak Mus dan Rekan-Rekannya di Bank Dunia Dua tahun sebelum Bank Dunia mengakhiri proyeknya di Aceh, Pak Mus ditempatkan di Jakarta dan berkantor di Gedung Busra Efek Jakarta mulai dari tahun 2011 hingga tahun 2015. Beliau dipercaya untuk mengurusi program PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) dan persiapan dalam rancangan dan pelaksanaan UU Desa. Pada tahun pertama, dana desa sudah bisa dinikmati oleh masyarakat. Kemudian, Pak Mus berniat untuk meninggalkan dunia LSM _ yang — sudah membesarkannya. Keinginan besarnya kali itu adalah mewujudkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia. 14 Untuk mewujudkan cita-cita besarnya tersebut, beliau sendiri harus memiliki bekal pengalaman menjadi petani. Oleh karena itu, beliau sendiri langsung terjun ke dunia pertanian. Akhirnya, Pak Mus memutuskan untuk keluar dari Bank Dunia setelah cita-cita besar dunia pemberdayaan masyarakat berhasil diundang-undangkan pemerintah lewat UU Desa yang merupakan hasil kerja Pak Mus dan timnya. Cita-cita besar selanjutnya dalah mewujudkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia. Yang paling mendukung beliau untuk menjadi petani adalah Dr. Herman Maulana. Gambar 8.2: Pak Mus dan Dr. Herman Maulana ne Turun ke dunia pertanian, Pak Mus mempersiapkan diri dengan belajar dari beberapa ahli dengan disiplin ilmu yang berbeda, yaitu Dr. Herman Maulana (ahli fisiologi tanaman dan perubahan iklim), Dr. Joachim Milz (ahli dinamika agroforestri), Ir. Jauharuddin (ahli pertanian organik), Prof. Bingah Utomo (ahli ilmu tanah), dan Prof. Wisnu Gardjito (ahli tanaman perkebunan). Berbekal dengan keilmuan dan pengalaman dari para ahli ini, Pak Mus mempraktekkan ilmu tersebut di lapangan selama beberapa tahun dan mengajarkan para petani cara budidaya berbagai komoditi, seperti cabai, bawang, jagung, alpukat, kopi, pinang, pepaya, dan berbagai macam jenis tanaman lainnya. Gambar 9.2 : Pak Mus dan Dr. Joachim Milz 16 Gambar 11.2: Pak Mus dan Prof. Bingah Utomo BAGIAN OF) Ava mula cea dunia perianien Pak Mas membeli Jahan -seluas. 15° ‘hektar di Paya Dua Panten Jeulatang, Kecamatan Lamteuba, Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2014. ‘Tempat itu pada saat itu terkenal dengan wilayah perkebunan ganja. Lahan itu beliau sulap menjadi perkebunan palawija, sayuran, serta buah- buahan. a Coad Gambar 1.3: Lahan Pak Mus di Lamteuba Beliau memilih membeli lahan dan bertani di sana karena ingin mendapatkan efek ganda. Selain bertani, beliau juga ingin mengubah kebiasaan buruk yang dilakukan oleh penduduk sekitar. Sejak Pak Mus bertani di sana, banyak perubahan yang terjadi. Sudah banyak orang yang berhenti 20 menanam ganja dan mengikuti jejak beliau menanam tanaman, seperti buah-buahan dan sayuran. Lahan untuk mereka menanam ganja juga semakin sedikit dikarenakan ada beberapa orang besar yang membeli lahan dan berkebun di sana juga. Berbekal semangat ingin membantu masyarakat, Pak Mus pun mulai berkebun di sana. Beliau menanami lahannya dengan berbagai tanaman, seperti jagung, pepaya, cabai, kopi, dan sebagainya. Empat kepala keluarga yang dulunya merupakan petani ganja yang bekerja di kebunnya saat ini juga merupakan warga sekitar yang diajak Pak Mus untuk ikut bekerja. Walaupun demikian, perjalanan menggapai impian dan meraih kesuksesan tidaklah selalu mudah, begitu pula dengan Pak Mus. Banyak tantangan yang beliau hadapi selama menjadi petani. Selain serangan hama yang tak terduga, bencana alam, dan tertipu, yang paling membuat beliau terpuruk adalah kebunnya yang pernah dua kali dibakar oleh oknum tak dikenal, mulai dari gubuk, tanaman, hingga rumah. Beliau tak habis pikir apa penyebab kebunnya dibakar. Beliau tidak merasa kehadirannya maupun kebunnya di sana mengganggu masyarakat sekitar. 21 Kala itu, Pak Mus nyaris berhenti. —- Tapi baginya, menyerah akan menunjukkan bahwa beliau kalah dengan _pelaku pembakaran. Beliau tidak mau gagal dan _ selalu menanamkan dalam dirinya Gambar 2.3: Pak Mi d . « “Ne nal 2 sebuah motto hidup “keep hope alive”. Seperti tanaman juga, harapan itu harus selalu dipupuk agar tetap hidup dan berkembang. Tidak boleh mati. Oleh karena itu, usai dua kali kebunnya dibakar, Pak Mus mencoba untuk bangkit. Perlahan-lahan setelah kebunnya menuai hasil, warga mulai tertarik. Butuh waktu 7 bulan untuk membuat masyarakat sekitar percaya apa yang telah beliau mulai. Secara bertahap, Pak Mus terus melakukan perluasan lahan kebunnya hingga sekarang luas kebunnya -sudah mencapai 30 hektar yang ditanami berbagai jenis komoditi pertanian dan perkebunan, Dalam sekali _panen perhektarnya, beliau bisa mendapatkan 3 sampai 4 ton alpukat, 2 sampai 3 ton cabai, 9 ton bawang, 11 sampai 12 ton jagung. Ini merupakan pencapaian yang sangat luar biasa. 22 SAE . Sly ede agian Hlasil Panen Cabal 23 Fj Gambar 6.23: Pak Mus sedang Panen Alpukat (2) : Pak Mus sedang Panen Alpukat 24 a7 i »4 nee) Db Gambar 7.3 : Pak Mus sedang Gambar 8.3: Sebagian Hasil Panen Bawang Panen Bawang. Tidak hanya itu, Pak Mus juga menularkan kesuksesannya kepada tokoh-tokoh besar lainnya untuk membuka lahan pertanian dan mengikuti jejak beliau menjadi pengusaha tani. Ada 70 pengusaha tani yang memiliki lebih dari 10 hektar lahan pertanian yang merupakan hasil binaan Pak Mus. Dua diantaranya merupakan tokoh terkenal, yaitu Ibu Darwati A. Gani yang telah membeli lahan yang berdampingan dengan lahan Pak Mus. Lahan tersebut akan dijadikan sebagai agrowisata. Selanjutnya ada lahan milik Bapak Tarmizi, pemilik cafe 25) Dhapu Kupi yang juga telah memiliki lahan pertanian seluas 40 hektar yang beliau tanami alpukat. Tidak berhenti di situ, Pak Mus juga membina petani-petani dari Kabupten lainnya. Di daerah Aceh Barat, Pak Mus membina dan memberi pelatihan untuk petani sawit, di Pidie Jaya, untuk petani kakao, di Bireun untuk petani jeruk bali, Sigli untuk petani bawang, Takengon untuk petani kopi, Meureudu, tempat kelahiran beliau, Pak Mus membina petani semangka tanpa biji. Pak Mus memuliki ilmu dan wawasan dalam mengelola berbagai jenis tanaman dan sering diundang menjadi pembicara pada berbagai seminar bertema pertanian di berbagai kabupaten/kota. WU ee ney ce ate Speake Ebr} nizal Rami Tonon Nasional anjevonom senior ndanesia) Drea i BC tem Uric UD ah per ee aM Gambar 9.3 : Pak Mus Menjadi Pembicara Bertema Pertanian di Universitas Syiah Kuala 26 Hasil panen dari kebun Pak Mus dan juga dari beberapa petani lain yang skala kecil sering dipasarkan di Pasar Lambaro, sedangkan untuk skala besar sering dijual ke Medan, Jakarta, dan Surabaya. Bahkan ada beberapa hasil pertanian seperti pinang, kopi, kemiri, kakao, dan cengkeh yang diekspor ke luar negeri, diantaranya India, USA, dan Eropa. Pak Mus menjalankan kehidupannya sebagai petani tanpa paksaan, murni keinginannya. Beliau merasa senang karena mampu menggandeng petani-petani binaannya dan meraih kesuksesan besar. Pak Mus mengaku, beliau sangat bahagia menjalaninya. Selain itu, beliau juga jadi memiliki banyak waktu bersama keluarganya dibanding saat beliau bekerja di Bank Dunia dulu. 27 i \ WP ry ren Sy NCUA | or Tien Pak Mus dalam bertani benar-benar ditunjukkan lewat dedikasi dan totalitas dalam mendorong meningkatnya kualitas dunia pertanian di Aceh. Melalui totalitas, komitmen dan dedikasinya dalam dunia pertanian, pada tahun 2017 lalu di MNC TY, sebuah stasiun televisi swasta di Jakarta menganugerahkan Pahlawan Pertanian Indonesia Tahun 2017 kepada Pak Mus. Penghargaan terse- but telah menempatkan nama Muslahuddin Daud sebagai tokoh pertanian di level Nasional. Musliuddin Dat Gambar 1.4 ; Plakat Penghargaan Yang mengharukan, proses penyerahan piala tidak dilakukan secara__—_resmi sebagaimana mestinya. Piala diberikan justru pada saat Pak Mus memberikan pelatihan di lapangan, tepatnya di kebun_beliau sendiri, di Lamteuba, Aceh Besar. Tim juri yang menilai adalah Menteri Sosial Kofifah Indarparawangsa, Prof. Mahfud MD, mantan ketua Po) MK (Mahkamah Konstitusi), dan Prof. Firmansyah yang merupakan rektor di Universitas Paramadina. Gambar 2.4 : Pak Mus Saat Menerima Plakat Penghargaan dan Setifikat Pahlawan Pertanian Indonesia Tahun 2017 Video 1.4: Pak Mus dalam Acara MNC TV. Video 2.4: Pak Mus dalam Acara MNC TV (2) Video 3.4 : Pak Mus dalam Acara MNC TV (3) 30 Selain itu, intensitas praktek dan berbagi ilmu dengan 7.000 petani lain serta mendirikan sebuah pusat belajar untuk memajukan petani yang beliau beri nama Muslahuddin Daud Center telah mengantarkan perjalanan Pak Mus untuk difilmkan dalam sebuah film dokumenter. Pak Mus juga sering dikunjungi oleh beberapa delegasi dari beberapa negara, di antaranya kunjungan dari delegasi. Myanmar, Filipina, dan Laos yang ingin menyaksikan langsung praktek pertanian yang sedang dikelola dan dijalankan Pak Mus. Nama beliau tidak hanya dikenal di Indonesia, melainkan sampai ke mancanegara. Beliau juga banyak mendapatkan piagam penghargaan dari beberapa negara lain. Baru-baru ini, Pak Mus juga mendapat pernghargaan dari menteri pertanian sebagai Motivator Petani Terbaik pada Desember 2020 lalu dalam acara Kick Andy, Metro TV. Meskipun demikian, mendapat penghargaan bukanlah tujuan utama beliau. Cita-cita besar beliau tidak pernah berubah, yaitu ingin menyejahterakan petani. Tidak hanya petani di Aceh, tapi juga seluruh Indonesia. Bil Gambar 3.4 : Pak Mus fee sean dari Menteri Pertanian di Acara Kick Andy Gambar 4.4: Pak Mae Menteri ‘Bectanian, dan Pak ‘Aide di Acara Kick Andy Ganinde is AMIE Sere ented Peale dan Rekan-Rekannya 32 Gambar 6.4 ; Penghargaan dari Menteri Pertanian Video 4.4 : Pak Mus saat Menerima Penghargaan dari "-Menteri Pertanian dalam Acara Kick Andy 33 KONTRIBUSI MUSLAHUDDIN DAUD TERHADAP MASYARAKAT BAGIAN Oho Selama menjadi aktivis dan bekerja di beberapa lembaga dunia, pengalamannya ketika memfasilitasi rakyat miskin dan kaum marginal lainnya telah memberikan begitu banyak masukan terkait keluh kesah dan problema mereka. Pengalaman empiris ini menjadi spirit dan dorongan utama bagi Pak Mus agar dapat berbuat sesuatu untuk mereka. Pak Mus sering membantu para petani dalam mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh petani binaannya, salah satunya adalah yang saat itu tengah dialami oleh Muhammad Kaoy di Desa Cubo Kayee Jatoe, Pidie Jaya. Sejak 8 tahun terakhir, Pak Kaoy tak lagi merawat kebun kakao miliknya karena produksinya anjlok akibat didera beragam penyakit dan tak kunjung ditemukan solusinya. Lalu, Pak Mus datang membawa solusi dengan memperkenalkan metode peremajaan kakao dalam jaringan sel (fisiology rejuvenation). Pak Kaoy kemudian mempraktekkan metode tersebut selama 8 bulan dan mendapatkan hasil yang menakjubkan. Kako yang ditanam di kebun itu menghasilkan hasil panen yang luar biasa, mencapai 10 kali lipat dari hasil panen normal kakao. Kebun 35 itu kini telah menjadi kebun percontohan kakao di Aceh yang ramai dikunjungi petani, penyuluh, dan bahkan pejabat. Kebun Pak Kaoy ini kini menjadi “Gampong Kakao” dalam acara PENAS KTNA (Pekan Nasional Kontak Tani dan Nelayan Aceh) pada Mei 2017 yang berlangsung di Banda Aceh. Pak Kaoy merupakan salah satu petani yang berhasil Pak Mus bina dan meraih kesuksesan yang besar. © Gambar 1.5: Pak Mus dan Kepala BAPPEDA di Kebun Kakao Milik Pak Kacy Contoh lain dari kontribusi Pak Mus terhadap masyarakat adalah seperti yang dialami oleh Pak Jafar. Kehidupan baru telah memberi warna berbeda baginya. Ia mengaku menemukan jalan ini dari Pak Mus, miliader 36 mantan bankir yang banting setir menjadi petani. Dialah orang yang paling menginspirasi perubahan hidupnya dari menanam tanaman ganja ke tanaman pepaya merah jambu. Pada mula perkenalannya, Jafar meminta kepada Pak Mus untuk diajarkan bertani. Pak Mus merespon harapan Jafar. Beliau memberi satu rumah dan tiga hektar lahan kebun untuk dikelola Jafar. Ini merupakan sebuah kepercayaan yang luar biasa yang diberikan Pak Mus _ kepadanya. Alhamdulillah, sekarang Jafar sudah merasa nyaman bertani dengan Pak Mus. Setiap bulan rata-rata penghasilannya sekitar Rp. 3.500.000 tergantung dari hasil panen. Agar para petani semakin tercerdaskan, Pak Mus membuat sebuah channel YouTube dengan nama “MD TANI TV”. Di channel tersebut, beliau sering membagikan tips dan solusi tentang dunia pertanian dan metode-metode pertanian yang jitu yang bisa membuat hasil panen berlipat ganda, berkualitas bagus, serta cara agar tanaman tidak mudah terserang hama. Dengan adanya channel tersebut, para petani dari berbagai daerah bisa mengakses dan belajar mengenai pertanian dengan mudah. — 37, < MDTANITV Awe BERANDA VIDEO NAB lea NIS > MpTANITV Gambar 2.5 : Channel YouTube Pak Mus Pak Mus tidak hanya berkebun di ladang sendiri. Beliau juga membina 7.000 petani dari bebagai macam komoditas dari seluruh Aceh. Pak Mus bekerja secara suka rela. Sekitar Rp. 1,5 miliar kini sudah beliau habiskan untuk mengurus kebun miliknya dan membimbing para petani. Beliau juga menyiapkan 30 hektar lahan yang beliau jadikan pusat rujukan pertanian yang dapat dicontoh oleh para petani untuk menjawab persoalan ekonomi, ekologi, dan sosial. Semua itu beliau lakukan untuk mewujudkan cita-cita besarnya, yaitu mengatasi pengangguran, mengurangi 38 kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan para petani. Gambar 3.5 : Pak Mus sedang Melakukan Pelatihan kepada Para Petani 5u) BAGIAN wa Cukup sulit untuk keluar dari zona nyaman, terlebih Pak Mus yang bisa menghasilkan banyak uang dari pekerjaannya yang dulu di Bank Dunia. Namun karena niat dan tekadnya yang kuat, beliau berhasil meraih cita-citanya dan menjalaninya dengan bahagia. Meskipun lahan, gubuk, dan rumahnya sempat dua kali dibakar, beliau tetap tidak menyerah. Pak Mus juga berhasil mengubah nasib para petani yang awalnya merupakan petani ganja atau mantan narapidana menjadi petani yang leih baik. Beliau membimbing serta memodali mereka tanpa mengharapkan balasan apapun. Al PENUTUP Dengan adanya penulisan buku ini, diharapkan bagi para pembaca untuk memahami arti dari vokasi yang terkadang dipandang sebelah mata. Semoga dengan adanya buku elektronik “Pahlawan Pangan; Muslahuddin Daud, Membangun Kehidupan Baru-Menyelamatkan Pertanian Aceh” ini dapat dijadikan acuan bagi para pelajar khususnya yang berpendidikan kejuruan untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Dengan adanya pembuatan buku elektronik ini, diharapkan dapat memberikan motivasi bagi banyak kalangan bahwa begitu pentingnya memiliki skill dalam menjalani sebuah usaha. Menjadi sebuah harapan besar juga, dunia pertanian mendapat dukungan dari berbagai pihak baik dari pihak swasta maupun pemerintah dari segi budidaya, infrastruktur, akses keuangan, dan marketing. Dengan terwujudnya keempat hal tersebut, semoga dunia pertanian bisa lebih maju dan menjadi primadona. Akhir kata, kami menyadari buku ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar buku elektronik ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA YarmenD 2016, Wow, di Pijay Ada Kakao Berproduksi 10 Kali Lipat dari Biasanya, diakses pada 11 Juni 2021, pukul 14.26 Nursina 2018, Cara Jafar Melupakan Rayuan Cannabis Sativa, diakses pada 12 Juni 2021, pukul 10.45 iNews Aceh 2018, Menyulap Bekas Lahan Ganja, diakses pada 14 Juni 2021, pukul 08.33 SCTV 2018, Muslahuddin the Pioneer of Red Zone, diakses pada 14 Juni, pukul 09,12 vi MNC TV Metro TV 2017, Bertani Jadi Sebuah Pilihan-Pahlawan Untuk Indonesia, diakses pada 15 Juni 2021, pukul 10.16 2020, Zona Nyaman Tidak Sama dengan Bahagia, diakses pada 15 Juni 2021, pukul 10 47 vii BIODATA PENULIS Wulandari merupakan siswi SMK Negeri 5 Telkom Banda Aceh, kelas XI jurusan Multimedia yang lahir di Garut, Jawa Barat pada tanggal 12 Oktober 2004. Ia biasa disapa Wulan oleh teman-temannya. Hobinya menonton film dan mendengarkan musik. Ia juga suka membaca buku. Ini merupakan kali pertama ia menulis buku. Wulan tinggal di Aceh sejak tahun 2007, yang artinya ia tumbuh dan bersekolah di Aceh. Saat ini, ia sedang mempersiapkan kebutuhan PKLnya. Wulan akan mulai PKL awal Juli nanti. viii Pahlawan Pat Muslahuddin Daud P.... utama Pak Mus adalah petani.Selain menjadi petani, beliau juga mendirikan satu usaha dalam. bentuk =perusahaan yang juga bergerak dalam bidang -pertanian — di Aceh. Kini, beliau. mendedikasikan dirinya untuk — pertanian Indonesia dengan memberikan materi dan moril kepada petani, seperti penyediaan bibit, pupuk, dan. penyuluhan — untuk — pengembangan hasil tani z kepada para petani. ‘Bahkan, tidakjarang beliau menjadi _jembatan antara petani dan Pemerinta untuk. mengurusi permasalahan izin dan pengambilan hak — petani. Semua ini beliau lakukan tanpa mengharapkan. kembali dan~ kinisudah lebih dari 7000 petani mendapatkan — bimbingannya. Tidak sedikit- dari mereka yang merupakan. mantan narapidana yang telah menjadi petani.Pak Mus’ berharap, apa yang telah dilakukannya ini dapat didukung oleh Pemerintah agar bisa lebih efektif dan mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia.

You might also like