You are on page 1of 4

Khutbah Idul Fitri

ِ َ‫ هللَا ُ أَ ْكبَ ُر َما فَ َع َل ْال ُم ْسلِ ُموْ نَ فِ ْي نَه‬.‫ هللَا ُأ ْكبَ ُر َوهّلِل ِ ْال َح ْم ُد‬،ُ‫) اَل اِلَهَ اِاَّل هللاُ َوهللاُ أَ ْكبَر‬٩×( ‫هللَا ُ أَ ْكبَ ُر‬
‫ار‬
ٍ ْ‫ْح ِب ُخ ُشو‬
‫ع‬ ِ ‫اوي‬ِ ‫صاَل ِة التَّ َر‬ ِ ‫صلُّوْ نَ فِي ْال َم َس‬
َ ِ‫اج ِد ل‬ َ ‫ازد ََح َم ْال ُم‬
ْ ‫ هللَا ُ أَ ْكبَ ُر َما‬،‫ َوفِ ْي لَ ْيلِ ِه ِبقِيَ ٍام‬،‫صيَ ٍام‬ ِ ِ‫ضانَ ب‬ َ ‫َر َم‬
‫ هللَا ُ أَ ْكبَ ُر َما بَ َذ َل‬.‫اج ِد لِل ُّسجُوْ ِد َو ْالقُعُوْ ِد َو ْالقِيَ ِام‬
ِ ‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر َما َسبَقُوْ ا فِي ْال َم َس‬.٣× ‫ هللَا ُ أَ ْكبَ ُر‬.‫َوا ْهتِ َم ٍام‬
‫ف إِلَى هللاِ فِ ْي‬ ُّ ‫ف اأْل َ ُك‬ ُّ ‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر َما تَ ُك‬.٣× ‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر‬.‫ْال ُم ْسلِ ُموْ نَ إِلَى إِ ْخ َوانِ ِه ْم بِإِ ْعطَا ٍء َو َم َحبَّ ٍة َواحْ تِ َر ٍام‬
ِ‫ اَ ْل َح ْم ُد هلل‬،ِ‫ اَ ْل َح ْم ُد هلل‬.‫ َوهللِ ْال َح ْم ُد‬.٣× ‫ هللَا ُ أَ ْكبَ ُر‬،‫ف الضُّ رِّ َواآْل لَ ِم‬ ِ ‫ع لِ َك ْش‬ ِ ُّ‫ضر‬ َ َّ‫هَ َذا ال َّشه ِْر بِال ُّدعَا ِء َوالت‬
‫ اِرْ غَا ًما‬،ُ‫ أَ ْشهَ ُد أَ ْن اَل اِلَهَ إِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْيكَ لَه‬.ُ‫ي لَوْ اَل أَ ْن هَدَانَا هللا‬ َ ‫الَّ ِذيْ هَدَانَا لِهَ َذا َو َما ُكنَّا لِنَ ْهتَ ِد‬
ِّ‫صل‬ َ ‫ اللّهُ َّم‬.‫ق َو ْالبَ َش ِر‬ ِ ِ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن َسيِّ َدنَا َو َموْ اَل نَا ُمح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ َسيِّ ُد ْالخَاَل ئ‬.‫لِ َم ْن َج َح َد بِ ِه َو َكفَ َر‬
‫ اَ َّما بَ ْع ُد‬.‫سان إِلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن‬ٍ ْ‫بار ْك َعلَى َسيِّ ِدنا ُم َح ّم ٍد َو َعلَى اَلِ ِه َوأَصْ َحابِ ِه َوالتَّابِعينَ بِإِح‬ ِ ‫و َسلِّ ْم َو‬
‫ْط ْي َواَل‬ ِ ‫ َوا ْعلَ ُموْ ا أَنَّهُ اَل يَضُرُّ َواَل يَ ْنفَ ُع َواَل يُع‬.ُ‫ اِتَّقُوْ ا هللاَ َو َراقِبُوْ ا ُم َراقَبَةَ َم ْن يَ ْعلَ ُم أَنَّهُ يَ َراه‬،ِ‫ِعبَا َد هللا‬
‫صالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى‬ َ ‫َاب َو َع ِم َل‬ َ ‫ َو َم ْن ت‬.‫َّج ِيم‬ ِ ‫ان الر‬ ِ َ‫ أَ ُعو ُذ ِباهللِ ِمنَ ال َّش ْيط‬:‫ال هللاُ تَ َعالَى‬ َ َ‫ ق‬.ُ‫يَ ْمنَ ُع ِس َواه‬
َ
‫ أ َّما بَ ْع ُد‬.)٧١ :‫هَّللا ِ َمتَابًا (الفرقان‬

Hadirin hafidhakumullah, Kami mengajak pribadi kami sendiri juga kepada hadirin sekalian,
mari kita selalu meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Dengan usaha kita yang sedemikian rupa ini, semoga bisa menyebabkan turunnya rahmat
Allah kepada kita semua, sehingga kelak kita dikumpulkan bersama Nabi Muhammad
‫ ﷺ‬dan orang-orang saleh, amin Allahumma amin.
‫ هللَا ُ أَ ْكبَ ُر َوهللِ ْال َح ْم ُد‬،٣× ‫هللَا ُ أَ ْكبَ ُر‬
Ayyuhal hâdlirûn hafidhakumullah,
Alhamdulillah, pada pagi hari yang penuh kemuliaan ini, kita semua masih diberi kesempatan
oleh Allah subhanahu wa ta’ala bisa bersujud, bersimpuh mengumandangkan takbir,
mengagungkan nama Allah, bertahmid, mengucap syukur, berterima kasih kepada Allah, dan
bertahlil, mengesakan Allah subhanahu wa ta’ala. Kita pun telah diberi anugerah oleh Allah
bisa menyelesaikan ibadah puasa selama sebulan penuh. Pada hakikatnya, ibadah yang kita
lakukan, bukan atas kuasa kita sendiri, namun semata-mata pemberian dari Allah subhanahu
wa ta’ala. Selain bersyukur, sebagai orang beriman, kita semestinya bersedih hati karena
Ramadhan tahun ini sudah meninggalkan kita. Selama hidup kita, Ramadhan tahun ini tidak
akan kembali lagi sampai kapan pun. Seumpama kita dianugerahi oleh Allah bisa bertemu
pada Ramadhan di tahun mendatang, mestinya Ramadhan mendatang bukanlah Ramadhan
tahun ini yang datang kembali lagi.
Sahabart Ibnu Mas’ud pernah mendengar Baginda Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
bersabada:
‫ت أُ َّمتِي أَ ْن يَ ُكونَ ال َّسنَةَ ُكلَّهَا‬ َ ‫لَوْ يَ ْعلَ ُم ْال ِعبَا ُد َما فِي َر َم‬
ْ َّ‫ضانَ لَتَ َمن‬
Artinya: “Seandainya para hamba mengetahui hakikat apa yang ada di bulan Ramadhan,
mestinya umatku berharap setahun penuh, semuanya menjadi bulan Ramadhan” (HR Ibnu
Khuzaimah)
‫ هللَا ُ أَ ْكبَ ُر َوهللِ ْال َح ْم ُد‬،٣× ‫هللَا ُ أَ ْكبَ ُر‬
Idul Fitri merupakan hari raya khusus bagi orang yang berpuasa. Id artinya hari raya. Fathara
artinya berbuka puasa. Bagi orang yang kemarin-kemarin menjalankan perintah Allah dengan
berpuasa sebulan penuh, hari ini adalah hari raya berupa diperbolehkannya makan dan
minum. Bahkan kita hari ini diharamkan menjalankan puasa. Inilah yang dinamakan fathara.
Sarapan (makan pagi) dalam bahasa Arab adalah ‫فَطُوْ ر‬. Karena itu, zakatul fithr sebenarnya
adalah zakat untuk makan pada hari raya idul Fitri. Dahulu, Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
memberikan zakat fithr (atau biasa disebut zakat fitrah) pada saat pagi hari raya, sebelum
menjalankan shalat id. Sehingga, hukum mengeluarkan zakat fithr paling afdhal adalah antara
setelah shalat subuh sampai sebelum shalat id dilaksanakan yang berarti di pagi hari tanggal 1
Syawal. Harapannya, pada hari raya ini, semua umat muslim yang mempunyai kelebihan
makan sehari semalan hari raya ini, harus berbagi bahan makanan pokok kepada orang
miskin di sekitarnya, sehingga pada hari raya ini, semua orang bisa merasakan nikmatnya
makan. Hal ini merupakan salah satu hikmah yang dapat kita petik dari idul fithr, hari raya
makan-makan. Setelah orang berpuasa dan membayarkan zakat fithrahnya, hari raya
merupakan kabar gembira atas diterimanya amal orang yang sungguh-sungguh berpuasa,
bertobat, shalat malam, shalat tarawih, i’tikaf, sedekah, dan lain sebagainya. Allah akan
menghapus semua keburukan mereka kemudian diganti dengan kebaikan-kebaikan. Kabar
gembira ini dapat kita baca:
ٍ ‫صالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَ ِّد ُل هَّللا ُ َسيِّئَاتِ ِه ْم َح َسنَا‬
‫ت َو َكانَ هَّللا ُ َغفُورًا َر ِحي ًما‬ َ ‫إِاَّل َم ْن ت‬
َ ‫َاب َوآ َمنَ َو َع ِم َل َع َماًل‬
Artinya: “Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal shalih; maka
keburukan-keburukan mereka tersebut diganti oleh Allah dengan kebajikan. Dan Allah maha
Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Al-Furqan: 70).
‫صالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى هَّللا ِ َمتَابًا‬ َ ‫َو َم ْن ت‬
َ ‫َاب َو َع ِم َل‬
Artinya: “Dan orang-orang yang bertobat dan mengerjakan amal shalih, sesungguhnya dia
bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya” (QS Al-Furqan: 71). Dalam
hadits, Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬bersabda:
‫وب ُم ِسي ُء اللَّي ِْل حتَّى‬ ِ َ‫ َوي ْب ُسطُ يَدهُ بالنَّه‬،‫ار‬
َ ُ‫ار ليَت‬ ُ ‫إِن هللا تَ َعالَى ي ْب ُسطُ يدهُ ِباللَّي ِْل ليتُوب ُم ِس ْي‬
ِ َ‫ئ النَّه‬
ْ ‫ت‬
‫َطلُ َع ال َّش ْمسُ ِمن َم ْغ ِربِها‬
Artinya: “Sesungguhnya Allah ta’ala menerima tobat dengan selebar-lebarnya di waktu
malam supaya orang yang menjalankan keburukan di waktu siang bisa bertobat, dan Allah
membuka pintu tobat seluas-luasnya di waktu siang bagi orang yang melakukan kesalahan di
malam hari supaya bisa bertobat sampai matahari terbit dari barat (kiamat)” (HR Muslim).
Kabar gembira juga datang dari Sayyidina Ali karramallahu wajhah
‫ضانَ إي َمانًا َواحْ تِ َسابًا ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه‬
َ ‫َم ْن قَا َم َر َم‬
Artinya:“Barang siapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka
diampuni baginya dosa yang telah lampau.
‫ هللَا ُ أَ ْكبَ ُر َوهللِ ْال َح ْم ُد‬،٣× ‫” هللَا ُ أَ ْكبَ ُر‬
Sebagaimana kita ketahui bersama, semua penduduk bumi sedang diuji oleh Allah subhanahu
wa ta’ala berupa pandemi covid-19. Namun apa pun kondisi muka bumi ini, bagi orang
beriman tetap mempunyai potensi pahala. Sabda Nabi Muhammad ‫ﷺ‬:
‫ إِ َّن أَ ْم َرهُ ُكلَّهُ لَهُ َخ ْي ٌر‬،‫ع ََجبا ً أِل َ ْم ِر ْال ُم ْؤ ِم ِن‬
Artinya: “Sangat menakjubkan urusan orang beriman. Semua urusannya merupakan
kebaikan.
:‫ك ِأل َح ٍد إِالَّ لِ ْل ُم ْؤ ِمن‬
َ ِ‫ْس َذل‬
َ ‫َولَي‬
Hal tersebut tidak dimiliki siapa pun kecuali hanya dimiliki oleh orang beriman.
َ َ‫إِ ْن أ‬،
ُ‫صابَ ْتهُ َسرَّا ُء َش َك َر فَ َكانَ خَ يْراً لَه‬
Apabila orang beriman mendapatkan kenikmatan, dia bersyukur, dan itu menjadi kebaikan
baginya.
“ ُ‫صبَ َر فَ َكانَ خيْراً لَه‬ َ َ‫َوإِ ْن أ‬
َ ُ‫صابَ ْته‬
َ ‫ضرَّا ُء‬
Jika ia tertimpa musibah, dia bersabar. Dan itu juga menjadi kebaikan baginya” (HR Muslim:
7692). Ramadhan ini, bukanlah Ramadhan kelabu. Hari raya ini bukan hari raya yang buruk.
Wabah Covid-19 yang menyebabkan sebagian daerah tidak bisa menyelenggarakan jamaah
tarawih dan tadarus di masjid, sama sekali tak mengurangi keagungan Ramadhan. Semuanya
tetaplah mutiara yang bernilai tinggi bagi orang beriman. Kecuali bagi orang yang tidak bisa
menghormati Ramadhan dengan mengisi amal-amal yang baik, tentu Ramadhan dan hari raya
ini tidak merupakan hari raya mereka. Bagi mereka, hari raya ini adalah hari raya kelabu,
penuh kemurungan. Selain puasa, pada bulan Ramadhan, terdapat pula momen yang agung,
yaitu memberikan zakat fitrah. Bagi orang mampu, zakat dan sedekah akan meringankan
beban sesama, dan menghasilkan pahala yang sangat besar. Begitu pula untuk orang yang
tidak mampu secara ekonomi, menerima pemberian orang kaya merupakan jasa yang sangat
besar. Orang miskin berjasa menjadi pembersih hartanya orang kaya. Ini adalah soal hak dan
kewajiban. Bukan soal mana yang tinggi dan mana yang lebih rendah. Orang kaya memiliki
kewajiban mengeluarkan hartanya, sementara orang miskin mempunyai hak untuk menerima
itu atas ketidakmampuannya. Orang kaya tak seharusnya merasa berjasa atas ‘pengorbanan’
harta yang memang wajib ia keluarkan. Kata Imam al-Ghazali, termasuk kategori
mengungkit pemberian adalah ketika orang kaya merasa menolong orang yang miskin.
Perasaan ini tidak tepat dimiliki oleh siapa saja. Justru orang kaya harus berterima kasih
kepada orang miskin. Atas jasa merekalah harta orang kaya menjadi bersih, tidak kotor. Jadi,
orang kaya tidak boleh merasa mempunyai jasa berderma di hadapan orang miskin.
Demikian disampaikan oleh Imam al-Ghazali dalam al-Arbain fi Ushulid Din. Kita sedang
saling menguatkan antara satu dengan lainnya. Semua menjadi ladang ibadah. Yang kaya
berzakat itu ibadah, orang miskin menerima zakat, dia ikut andil membersihkan hartanya
yang kaya, ini juga ibadah. Sekali lagi, bagi orang beriman, apa pun posisi dan keadaannya,
bernilai kebaikan.
Hadirin… Di tengah pandemi ini, kita harus optimis bahwa kita bisa beradaptasi dengan
keadaan secepat-cepatnya. Kita berharap, ke depan, keadaan menjadi semakin membaik:
pintu-pintu masjid kembali terbuka sebagaimana sedia kala, kita bisa berkumpul bersama,
mengaji bersama, menjalankan sistem kontrol sosial bersama-sama melalui pintu-pintu
masjid di sekitar kita. Selain itu, di hari raya ini, meskipun sebagian di antara kita terhalang
oleh keadaan, jangan sampai kita lewatkan permohonan maaf kepada kedua orang tua
walaupun sebagian di antara kita tidak bisa bertatap muka. Silakan saling memaafkan
antarsaudara, tetangga, teman, dan lain sebagainya dengan menggunakan fasilitas yang ada,
jika pertemuan fisik tidak memungkinkan. Kita fungsikan media sosial yang kita punya
sebagai sarana untuk merekatkan antarkeluarga, sesama muslim sehingga media sosial kita
menjadi wasilah kita menuju ridha Allah subhanahu wa ta’ala. Semoga Allah senantiasa
memberikan bimbingan, taufiq, hidayah serta inayah-Nya supaya kita dan keluarga kita selalu
menjadi orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Pada puncaknya, kelak saat kita akan
menghadap Allah sang Pencipta, kita akan meninggalkan dunia ini dengan husnul khatimah,
amin.
‫ آمين بسم‬.‫َج َعلَنَا هللاُ َوإِيَّا ُك ْم ِم َن ال َعائِ ِدي َْن َوالفَائِ ِزي َْن َو ْال َم ْقب ُْولِي َْن ُكلُّ َع ٍام َوأَ ْنتُ ْم بَ َخي ٍْر‬
ُ ‫ضهَا ال َّس َم َو‬
‫ات‬ ُ ْ‫ار ُع ْوا إِلَى َم ْغفِ َر ٍة ِم ْن َربِّ ُك ْم َو َجنَّ ٍة َعر‬ ِ ‫ َو َس‬،‫هللا الرحمن الرحيم‬
ِ ‫ت َخ ْي ُر الر‬
.‫َّاح ِمي َْن‬ َ ‫ َوقُلْ رَّبِّ ا ْغفِرْ وارْ َحمء َوأَ ْن‬.‫ت لِ ْل ُمتَّقِي َْن‬ ْ ‫َواأْل َرْ ضُ أُ ِع َّد‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫هللَا ُ أَ ْكبَ ُر ×‪ ،٧‬اَ ْل َح ْم ُد ِهللِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‪ ،‬أَ ْشهَ ُد أَ ْن الَإِلَهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى‬ ‫ك لَهُ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ‪ ،‬اَللَّهُ َّم َ‬ ‫الَ َش ِر ْي َ‬
‫ق‬‫َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوأَصْ َحابِ ِه أَجْ َم ِعي َْن‪ .‬فَيَا ِعبَا َد هللاِ اِتَّقُ ْوا هللاَ َح َّ‬
‫تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُم ْوتُ َّن إِالَّ َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن قَا َل هللاُ تَ َعال َى فِ ْي ِكتَابِ ِه ْال َع ِظي ِْم‬
‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه‬ ‫صلُّ ْو َن َعل َى النَّبِ ِّي‪ ،‬يَا أَيُّهَا الَّ ِذي َْن أَ َمنُ ْوا َ‬ ‫"إِ َّن هللاَ َو َمالَئِ َكتَهُ يُ َ‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعل َى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعل َى اَلِ ِه‬ ‫َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلِ ْي ًما"‪ .‬اَللَّهُ َّم َ‬
‫ان إِل َى‬ ‫َوأًصْ َحابِ ِه أَجْ َم ِعي َْن‪َ .‬والتَّابِ ِعي َْن َوتَابِ ِع التَّابِ ِعي َْن َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِإِحْ َس ٍ‬
‫َّاح ِمي َْن اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ‬ ‫ك يَا اَرْ َح َم الر ِ‬ ‫يَ ْو ِم ال ِّدي ِْن‪َ .‬و َعلَ ْينَا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِ َ‬
‫ت‪ ,‬اَأْل َحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم‬
‫ت‪َ ,‬و ْال ُم ْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُم ْؤ ِمنَا ِ‬ ‫ِل ْل ُم ْسلِ ِمي َْن َو ْال ُم ْسلِما َ ِ‬
‫ت‪.‬‬ ‫اض َي ْال َحا َجا ِ‬ ‫ت يَا قَ ِ‬ ‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّد َع َوا ِ‬ ‫َو ْاألَ ْم َوا ِ‬
‫ت إِنَّ َ‬
‫ت َخ ْي ُر ْالفَاتِ ِحي َْن‪َ .‬ربَّنَا أَتِنَا فِي‬ ‫ق َوأَ ْن َ‬
‫َربَّنَا ا ْفتَحْ بَ ْينَنَا َوبَي َْن قَ ْو ِمنَا ِباْل َح ِّ‬
‫ار ِعبَا َد هللاِ إِ َّن هللاَ‬ ‫اب النَّ ِ‬‫آلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬ ‫ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي ْا ِ‬
‫ان َوإِ ْيتَا ِء ِذي ْالقُرْ ب َى َويَ ْنه َى َع ِن ْالفَحْ َشا ِء‬ ‫يَأْ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َو ْا ِإلحْ َس ِ‬
‫َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر ُْو َن‪ .‬فَ ْاذ ُكر ُْوا هللاَ يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْد ُع ْوهُ‬
‫ب‬‫يَ ْستَ ِجبْ لَ ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ أَ ْك َ‬

You might also like